Anda di halaman 1dari 12

SPO transdermal

• Sistem penghantaran transdermalmampu


mentransfer obat melalui kulit ke dalam
peredaran darah pada kecepatan tetap. Rute
transdermal merupakan alternatif dari
pengobatan oral dan inravena. Sistem ini juga
membantu dalam perawatan rambut rontok,
nyeri neuropatik, jerawat, herpes genital,
migrain, sakit kepala dan disfungsi seksual
(Singh et al., 2014).
Keuntungan
• Menghindari metabolisme lintas pertama obat
• Mengurangi terjadinya fluktuasi kadar obat dalam plasma, sehingga
mengurangi efek samping yang mungkin terjadi.
•  Bermanfaat untuk obat-obat dengan waktu paruh yang pendek dan
indeks terapetik yang kecil
• Mencegah rusaknya obat-obat yang tidak tahan terhadap pH saluran
pencernaan, dan juga mencegah terjadinya iritasi saluran cerna oleh
obat yang bersifat iritatif 
• Mudah untuk menghentikan pemberian obat jika terjadi kesalahan
dalam pemberian obat sehingga dapat mencegah terjadinya toksisitas
• Mengurangi frekuensi pemberian dosis obat, sehingga dapat
meningkatkan kepatuhan pasien.
Kerugian
• 1. Efek terapi yang timbul lebih lambat dibandingkan
pemberian secara oral.
• 2. Tidak sesuai untuk obat-obat yang iritatif terhadap
kulit
• 3. Hanya obat dengan kriteria tertentu (yang dapat
menembus kulit), sehingga tidak semua obat cocok
untuk diberikan secara transdermal.
• 4. Memerlukan desain formulasi khusus sehingga
obat dapat efektif jika diberikan secara transdermal.
Sediaan transdermal
• Sediaan transdermal merupakan sediaan obat yang
digunakan melalui kulit dengan tujuan untuk
mencapai sirkulasi sistemik yaitu dengan cara
menembus barrier (pertahanan) kulit.
• Sedian transdermal yang biasa dijumpai dipasaran
saat ini adalah Transdermal therapeutic system yang
biasa disebut sebagai plester atau transdermal patch.
• Patch transdermal terbagi menjadi 4 jenis utama,
antara lain: 1. Single layer drug in adhesive 2. Multi
layer drug in adhesive 3. Reservoir 4. Matriks
Contoh pemakaian sistem transdermal
• 1. Skopolamin
• Digunakan secara transdermal dikulit bagian belakang telinga
untuk mengatasi motion sickness/mual muntah. Mempunyai
range terapetik yg sempit, sehingga menguntungkan jika
diberikan secara transdermal, karena dapat memberikan obat
dalam keadaan steady state (mantap) sehingga mencegah
terjadinya fluktuasi kadar obat dalam plasma. Pemberian
skopolamin dapat sampai 3 hari (72 jam)
• Contoh produknya: Transderm-Scop Ciba (merupakan perekat
bundar dan datar yg dirancang untuk melepaskan skopolamin
secara kontinue melalui membran dengan pori-pori mikro
pengatur laju.
• 2) Nitrogliserin Digunakan untuk obat jantung.
Nitrogliserin berfungsi sebagai antiangina yang
mempunyai dosis rendah, waktu paruh plasmanya
pendek. Bila digunakan dibawah lidah maka akan
dengan cepat dimetabolisme oleh hati, sehingga
bioavailabilitasnya rendah.
• Contoh produknya :Transderm-Nitro (Ciba), Nitro-
Dur (Key), Nitro-Disk ( Searle) produk-produk
tersebut digunakan untuk penggunaan selama 24
jam
Langkah-langkah absorpsi obat melalui kulit

• Difusi bahan aktif pada lapisan batas antara


pembawa dengan kulit (pelepasan)
• Penetrasi melalui strsatum corneum
• Permeasi bahan obat kedalam korium
• Resorpsi ke dalam peredaran darah
• Pengangkutan dan distribusi oleh darah
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi
perkutan
• Obat yang dicampurkan dalam pembawa tertentu harus
bersatu pada permukaan kulit dalam konsentrasi yang cukup
• Jika konsentrasi obat dalam sediaan ditambah, dan luas
permukaan kulit yang diolesi obat bertambah maka absorbsi
perkutan obat juga bertambah.
• Bahan obat harus mempunyai suatu daya tarik fisiologi yang
ebih besar pada kulit dibandingkan pembawanya
• Koefisiensi partisi obat
• Absorbsi obat dapat ditingkatkan dengan bahan pembawa
yang mudah menyebar dikulit
• Hidrasi kulit akan mempengaruhi absorbsi perkutan
Formula
• Bahan yang digunakan adalah
• Teofilin (teknis), kitosan, tripolifosfat (teknis),
asam asetat (teknis), Hidroksi propil metil
selulosa (teknis), Etil selulosa (teknis), mentol
(teknis), polietilen glikol 400 (p.a),
diklorometan (teknis), Etanol (teknis),
kloroform (teknis), dan air suling.
• Pembuatan nanopartikel teofilin dilakukan dengan
menggunakan teknik gelasi ionik. Prinsip pembentukan
partikel dari metode gelasi ionik adalah terjadinya interaksi
ionik antara gugus amino pada kitosan yang bermuatan positif
dengan polianion yang bermuatan negatif membentuk
jaringan tiga dimensi yang sinambung dan dapat
memerangkap obat di dalamnya menjadi suatu struktur yang
kompak dan kaku yang tahan terhadap aliran bertekanan.
Salah satu parameter yang menentukan karakteristik dari
nanopartikel yang terbentuk adalah pengadukan. Semakin
tinggi kecepatan pengadukan maka ukuran partikel semakin
kecil dan homogen
• Formulasi matriks patch dilakukan dengan
menggunakan metode penguapan pelarut
(solvent evaporation casting). Bahan yang
dioptimasi pada pembuatan patch pada
penelitian ini adalah polimer dan Plastisizer

Anda mungkin juga menyukai