Firqah-Firqah Dalam Sejarah Umat Islam
Firqah-Firqah Dalam Sejarah Umat Islam
1) Syi’ah
2) Khawarij
3) Mu’tazilah
4) Ahlussunnah Wal-Jama’ah
PENYEBAB MUNCULNYA PERBEDAAN
DI TENGAH UMAT ISLAM
sekarang)
Nasrani
Yahudi
memperc
kea dila n daayai seorang
n menyeba im
n am
berkata, ”Tidak adarkakeku asaan
adalah
perda ma ma ’shum
ia n.”
kecuali pada keluarga Dawud.”
SEKTE-SEKTE SYI’AH
Karabiyah: Mempercayai bahwa Muhammad bin Hanafiyah
tidak mati, tetapi hanya gaib dan akan kembali di akhir
Akar 1. Kaisaniyah (diambil dari nama bekas
zaman sebagai Imam Mahdi. Telah lama
Perpecahan budak Imam Ali, bernama Kaisan)
Mempercayai kepemimpinan Muhammad punah.
Imam pertama Hasyimiyah: Mempercayai bahwa Muhammad bin
Ali, kemudian bin Hanafiyah. Hanafiyah telah meninggal, namun jabatan imamah beralih
Hasan bin Ali, kepada anaknya, Abu Hasyim.
lalu Husain bin
Ali. Namun
Jarudiyah, menganggap Nabi Muhammad telah menentukan
mereka berbeda
2. Zaidiyah Ali sebagai imam, tapi melalui isyarat (menyinggung) atau
pendapat
Mempercayai kepemimpinan Zaid bin Ali bin al-washf (menyebut keunggulannya dibanding yang lain). Berkembang
mengenai Husain bin Ali, setelah kepemimpinan Husain sampai saat
pengganti Imam bin Ali. Sulaimaniyah, menganggap bahwa pemimpin dipilih ini di Yaman
Husain, menjadi Merupakan sekte Syi’ah moderat, karena dengan sistem musyawarah dan tidak harus yang terbaik di (bagian utara),
dua kelompok: mengakui keabsahan khilafah Abu Bakar,
antara kaum muslimin. Sawahil,
Pertama, Umar bin Khattab dan meyakini bahwa
imamah tidak harus dengan nash, tapi boleh Tabaristan,
imamah beralih
dengan pemilihan. Badriyah atau Shalihiyah, berpandangan sama dengan dan Najran
kepada Ali,
Sulaimaniyah, tapi dalam masalah Utsman, mereka berdiam (selatan Saudi
putra Husain bin
diri atau tawaqquf. Arabia)
Ali. Kedua,
imamah beralih
kepada 3. Ghulat
As-Sabaiyah, menganggap Ali jelmaan dari Tuhan atau
Muhammad bin Kelompok ekstrem yang berlebih-lebihan
bahkan Tuhan itu sendiri, Ali masih hidup dan diangkat ke
Hanafiyah, putra dalam memuji Ali bin Abi Thalib.
langit, sedang yang terbunuh orang lain yang diserupakan. Telah punah
Ali bin Abi
Thalib. Al-Ghuraiyah, menganggap Ali manusia biasa, tetapi dialah
Berdasarkan yang seharusnya menjadi utusan Allah, bukan Muhammad.
perbedaan
4. Imamiyah
antara kedua
Meyakini bahwa Nabi Muhammad telah
kelompok ini,
menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai
muncullah
imam pengganti dengan jelas dan tegas. Merupakan
sekte-sekte Isma’iliyah, meyakini bahwa jabatan imamah tersebut
Tidak mengakui kepemimpinan Abu sekte terbesar
dalam Syi’ah. pindah kepada anak Ja’far ash-Shadiq yang bernama Isma’il.
Bakar, Umar, maupun Utsman. Syi’ah saat ini,
Meyakini bahwa imam pertama adalah berkembang di
Ali bin Abi Thalib, kemudian secara Itsna Asyariyah (Dua Belas Imam), meyakini bahwa jabatan Iran dan diikuti
berturut-turut: Hasan, Husain, Ali bin imamah tersebut pindah kepada anak Ja’far ash-Shadiq yang beberapa
Husain, Muhammad al-Baqir dan Ja’far bernama Musa al-Kazhim. kalangan di
ash-Shadiq. Kemudian setelah itu, Indonesia.
mereka berbeda pendapat mengenai
pengganti Ja’far.
KHAWARIJ
Secara bahasa: khawarij bentuk plural
dari kharijah, artinya kelompok yang
menyempal.
Secara istilah: orang-orang yang
menyatakan keluar dari
kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
setelah peristiwa tahkim (arbitrase).
Haruriyah
●
Syurrah
Bentuk jamak dari “syaarr” yang berarti orang yang menjual.
●
Menurut Khawarij, mereka adalah orang-orang yang dimaksud dalam firman Allah SWT, “Sesungguhnya
●
Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk
mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh.”
Al-Qurra
Karena mereka sangat bersungguh-sungguh di dalam membaca al-Quran dan beribadah
●
Karena moderasinya,
5. Ibadhiyah
•Sekte paling moderat di antara sekte Khawarij lain dan lebih dekat dengan kelompok Aswaja. berkembang sampai kini
•Berkeyakinan, pihak berbeda bukan musyrik dan bukan mukmin, namun kafir (kufur) nikmat, bukan kufur akidah. di Aljazair, Tunisia,
•Tidak boleh membunuh pihak yang berbeda, wilayah mereka adalah dar Islam (wilayah Islam), kecuali markas pemerintah, Libia, Zanjibar, Tanzania,
dan Omman. Mereka
namun mereka tidak menyatakan bahwa markas itu harus diserang.
•Bila terlibat perang dengan kelompok muslim lain, harta mereka tidak dianggap ghanimah, kecuali kuda dan memiliki ulama-ulama
dan pendapat-pendapat
persenjataannya.
•Boleh menikah dengan seseorang dari pihak berbeda, boleh saling memberikan kesaksian, dan saling mewarisi. fikih yang baik.
MU’TAZILAH
Secara
Secarabahasa,
bahasa, Mu’tazilah
Mu’tazilahberasal
berasaldari
dari kata
kata
i’tazala,
i’tazala, yaitu
yaitu memisahkan
memisahkandiri. diri.
Istilah
Istilah ini
inidiambil
diambil berdasarkan
berdasarkansejarah
sejarahawal
awal
kemunculan
kemunculan kelompok
kelompok ini, ini,yakni
yaknisejak
sejak
pemisahan
pemisahandiri diri tokoh
tokoh Mu’tazilah
Mu’tazilah bernama
bernama
Washil
Washil binbinAtha,
Atha,dari
dari majelis
majelisHasan
Hasanal-Bashri.
al-Bashri.
Kelompok
Kelompok ini ini biasa
biasadisebut
disebutpula
puladengan
dengan Ashab
Ashab
al-Adl
al-Adl wa
wa al-Tauhid
al-Tauhid (penyokong
(penyokong keadilan
keadilandan
dan
monoteisme),
monoteisme),dan dansering
sering pula
puladijuluki
dijuluki dengan
dengan
kelompok
kelompok Qadariyyah
Qadariyyah dan dan ‘Adliyyah.
‘Adliyyah.
KEMUNCULAN MU’TAZILAH
Kemunculan benih Mu’tazilah:
Sejak pemisahan diri (i’tazala-ya’tazilu-i’tizalan)
orang-orang yang awalnya berpihak pada Ali,
yang memisahkan diri dari urusan politik,
kemudian berubah menjadi keyakinan akidah.
Berkemban
Sejak pemisahan diri Washil bin Atha dari forum
g pesat di kajian dan pemahaman Hasan al-Bashri, terutama
era dinasti dalam hal “kedudukan di antara dua kedudukan”
Abbasiyah (manzilah baina al-manzilatain).
Sejak Versi Mu’tazilah, kemunculan mazhab mereka
Dinasti lebih dulu dari masa hidup Washil bin Atha.
Umayah Mereka menyebut banyak nama Ahlul Bait sebagai
bagian dari tokoh mazhabnya. Mereka juga
mengklaim, Hasan al-Bashri pun bagian dari
kelompok Mu’tazilah.
1. Prinsi Tauhid
2. Prinsip ‘Adl
3. Prinsip al-Wa’d wa al-Wa’id (janji dan
ancaman)
4. Prinsip al-Manzilah baina al-
Manzilatain (tempat di antara dua
tempat)
5. Prinsip Amar Makruf Nahi Munkar
ASWAJA
ASWAJA
Ditinjau dari Segi Historis, Filosofis, dan Metodologis
Ditinjau dari Segi Historis, Filosofis, dan Metodologis
AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH
“Al-Sunnah adalah apa yang telah
ْو ُل هللاِ صلىEس ُ نَّهُ َرEس َ اEنَّةُ َمEس ُّ فَال diajarkan oleh Rasulullah SAW
َماEلم َوا ْل َج َما َع ُةEه وسE عليEهللا (meliputi ucapan, perilaku serta
ketetapan beliau). Sedangkan al-
ِ ْو ِل هللاEس ُ اب َر ُ َحEص ْ َ أE َعلَ ْي ِهEق َ َاتَّف Jama‘ah adalah segala sesuatu yang
ي ِخالَفَ ِةEِلم فEه وسE عليEلى هللاEص telah menjadi kesepakatan para
الخلَفَا ِء
ُ EEEE األَ ْربَ َع ِةEEEEاألَئِ َّم ِة sahabat Nabi SAW pada masa
Khulafaur Rasyidin yang empat, yang
ِ هللاEُ َر ْح َمةE ا ْل َم ْه ِديِّ ْي َنEاش ِد ْي َن
ِ ال َّر telah diberi hidayah (mudah-
ِ ِ ِ
َ ْ ْ ُ ُ ْ لa'zham) kaum Muslimin.
mayoritas terbesar (al-sawad al-
DALAM
BIDANG
TEOLOGI
(AQIDAH)
DALAM
BIDANG
HUKUM
(FIQH)
DALAM
BIDANG
POLITIK
(SIYASAH)
TABEL MODERASI ASWAJA
أهل السنة والجماعة : فتوسطوا
وجعلوا له اختيارا ،ولكن اختياره مربوط
بمشيئة الله :وما تشاءون إَلاّـَّ أَن يشاء الَل ّـَّه الجبرية: غلوا في إثبات القدر، القدرية : فرطوا في القضاء والقدر،
القضاء ُ َ ََ ََ ُ َ ِ ْ ََ
وقالوا إن اإلنسان هو الذي يخلق أفعاله وقالوا :إن العباد فاعلون والله خالقهم فنفوا فعل العبد أصال ،وجعلوا
والقدر اإلنسان مقسورا ومجبورا وليس له وليس لله قدرة على هداية العبد أو على وخالق أفعالهم ،كما ذكر القرآنَ :والَل ّـَّ ُه
ُون .فهذا توسطهم في اختيارات أبدا. َخلَقَك ُْم َو َما تَ ْع َمل َ إضالله.
باب القضاء والقدر.
Tawazun I’tidal
Tawassuth
(seimbang) (moderat)
Moderasi Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari dan NU
ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ َ Taat Kepada
َيا أيها ال ِذين آ َمنوا Kehujjahan al-
●
Allah Qur’an
ُ َ َ َّ ُ
الله وأ ِط َيعوا وا يع طِ أ
ْ َّ ُ َ َ ُ أْل Taat kepada
الرسول وأو ِلي ا م ِر Kehujjahan Hadits
●
Rasulullah
ْ ُْ َ ََ ْ َ ْ ُ ْ
ِمنكم ف ِإن تنازعتم ِفي
َّ َ ُ ُّ ُ َ ْ َ Taat kepada ●
Kehujjahan kesepakatan
شي ٍء فردوه ِإلى الل ِه Ulil Amr (ijma’) para mujtahid.
َّ َو
الر ُسو ِل Mengembalikan
Perkara yang Masih Kehujjahan Qiyas, ketika tak ada
●
Al-Qur’an
Hadits
Ijma’ Ulama
Akal
Dalam akidah dan tasyri’ (penetapan
hukum), Aswaja sepakat untuk merujuk
pada al-Qur’an dan Sunnah. Namun
pendekatan berbeda yang digunakan
terhadap kedua sumber hukum itu
menjadikan Aswaja secara empiris terbagi
menjadi tiga kelompok.
TEORI “TIGA KELOMPOK ASWAJA”
As-Safaraini dan Murtadha al-Zabidi menyebutkan,
sebagaimana pendapat al-Subki, secara empiris,
Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) terbagi menjadi tiga
kelompok:
1. Ahl al-Hadits, metode pendekatannya untuk
membaca teks disebut dengan Atsariyah (Literalis).
2. Ahl al-Nazhar al-‘Aqli, metode pendekatannya
untuk membaca teks disebut dengan Nazhariyah
‘Aqliyah (Rasionalis).
3. Ahl al-Wijdan wa al-Kasyf, atau Shufiyah
(Tasawwuf).
Al-Safaraini,
Lawami’ al-
Anwar, 1/73
Al-Zabidi, Ithaf
al-Sadah, 2/6-7
Al-Qur’an dan Sunnah Nabi dipahami
secara literal (harfiah), tanpa banyak
penafsiran dan pentakwilan.
Karena literalismenya, Ibnu Taimiyah
terjebak dalam paham tajsim dan tasybih.
Karakter Selain meyakini Rukun Iman dan
Rukun Islam, juga meyakini Rukun
Asy’ari
Nazhariya Dianut oleh Nahdhatul
h ‘Aqliyah Ulama (NU)
Maturidi
Salafi Ikhwani
kelompok-
Salafi Hadadi kelompok salafi
Salafi Turaby
tersebut!
dan sebagainya.
Contoh Perseteruan
Antar Kelompok Salafi
PADAHAL…
KARAKTER ASWAJA
Allah SWT
menjaga
pengikut
Ahlussunnah
Wal-Jama’ah
dari sikap
saling
mengkafirkan.
SELAIN ITU…
Bila kita berminat untuk bergabung dengan Salafi,
Salafi mana yang harus kita pilih?
Salafi Yamani?
Salafi Haraki?
Salafi Turatsi?
Salafi Ghuraba?
Salafi Wahdah?
Salafi Ikhwani?
Salafi Turabi?
Salafi Hadadi?
Atau lainnya?
Bila memang Salafi mengklaim
sebagai satu-satunya: