Anda di halaman 1dari 62

FIRQAH-FIRQAH

DALAM SEJARAH UMAT


ISLAM

 Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur


FOKUS KAJIAN

A. Tinjauan Historis Lahirnya Paham-Paham


Keberagaman (Syiah, Khawarij, Mu’tazilah, dan
Ahlussunnah Wal-Jama’ah)

B. Konsep Bermadzhab dan Penelusuran


terhadap Kelompok-Kelompok yang Mengklaim
sebagai Penganut Aswaja.
A. Tinjauan Historis Lahirnya Paham
Keberagaman

1) Syi’ah
2) Khawarij
3) Mu’tazilah
4) Ahlussunnah Wal-Jama’ah
PENYEBAB MUNCULNYA PERBEDAAN
DI TENGAH UMAT ISLAM

1. Primordialisme kesukuan yang


merupakan warisan jahiliyah.
2. Perebutan
kepemimpinan/politik.
3. Persinggungan dengan
pengikut agama lain.
4. Penerjemahan materi-materi
filsafat.
5. Mengkaji permasalahan-
permasalahan yang sulit
dipahami oleh akal.
6. Keberadaan ayat-ayat
mutasyabihat.
7. Istinbath al-Ahkam.
SYI’AH
HALAMAN 169

Syi’ah adalah kelompok


yang mendukung Ali RA
secara khusus, meyakini
kepemimpinan dan
kekhilafahannya secara
nash dan wasiat, baik
secara jelas maupun
samar. Mereka juga
meyakini bahwa hak
kepemimpinan ini tidak
lepas dari keturunannya.
Jika kepemimpinan itu
lepas, maka disebabkan
karena kezhaliman dari
selainnya (Ali), atau
karena taqiyyah dari Ali.
Pengertian ini dinyatakan pula oleh Syaikh al-Mufid, seorang ulama
Syi’ah abad ke 5 H yang berkata:

َ ْ ْ ُ ‫ْ َ ُ َ ْ َ ُ َ مْل‬ Syi’ah adalah pengikut Amirul


‫ير ا ؤ ِم ِنين علي ه السالم‬ ِ ‫الِشيعة أتباع أ ِم‬ ِّ Mukminin (Ali bin Abi Thalib) RA. atas

َ َ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ ََ dasar mencintai dan meyakini


‫االع ِتق ِاد ِب ِإمام ِت ِه‬ ِ ‫عل ى س ِبي ِل الوال ِء و‬ kepemimpinannya sesudah Rasul SAW
َ َ َ
,‫َب ْعد الرسو ِل صلى هللا عليه واله ِبال فص ٍل‬
ْ ُ َّ tanpa terputus (oleh orang lain). Tidak
mengakui kepemimpinan (imamah)
ََ ُ َ َّ َ َ ْ َّ َ َ ََْ
‫االمام ِة عمن تقدمه ِف ي مق ِام‬ ِ ‫ونف ِي‬ orang sebelumnya (Ali) sebagai pewaris

ً‫ َو َج َع َل ُه ف ي اال ْعت َقاد َم ْت ُب ْوعا‬, ‫الخ َال َفة‬


kedudukan khalifah dan hanya

ِ ِ ِ ِ ِ ِ meyakini Ali sebagai pemimpin, bukan

ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ََْ ُ َ mengikuti salah satu dari orang-orang


‫له غير ت ِاب ٍع أِل ح ٍد ِمنهم على وج ِه‬ sebelumnya (Abu Bakar, Umar dan
َ ْ Utsman).
.)4-2 : ‫االق ِتد ِاء (اوائل املقاالت‬ ِ al-Mufid, Awa’il al-Maqaalaat, hal. 2-4.
Mengapa Disebut Rafidhah?

Penamaan Syi’ah dengan Rafidhah dinyatakan sendiri oleh


pembesar mereka (al-Maqdisi, al-Bihar, hal. 68, 96, 97).
Dirawikan, mereka mendatangi Zaid bin Ali bin al-Husain,
sambil berkata, “Berlepas dirilah kamu dari Abu Bakar dan
Umar, dengan demikian kami akan bergabung bersamamu.”
Zaid menjawab, “Mereka berdua adalah sahabat kakek saya.
Saya tak akan bisa berlepas diri dari mereka, bahkan akan selalu
bergabung dan berloyalitas dengannya.” Lalu mereka berkata,
“Jika demikian, kami menolakmu.”
Mereka lalu diberi nama Rafidhah, artinya golongan penolak.
Adapun orang-orang yang berbaiat dan setuju dengan Zaid
diberi nama Zaidiyyah. (Syaikh Abdullah al-Jibrin, at-Ta’liqat
’ala Matni Lum’atil I’tiqad, hal. 108)
Teori Asal-Usul Syi’ah
(Abdul Mun’im al-Hafni, Mausu’ah al-Harakat wa al-Mazahib al-Islamiyyah fi
al-’Alam)

M ereka sangat membenc i Islam


Dari
Pengaruh
Persia


Syahansyah:
Syi’ah Sa ba iyya c ahaya
h, “ Ali (nur)
bin AbiTuhan
Tha lib
sebagaimana
tida k ma orang-
ti ter bunuh, orang
pi AllatYahudi
akan berpindah keteta
dalam h
ubuh
membenc
menyer upa ka i orang-orang
n seseorpilihan. Nasrani
a ng denga n
keluarga- keluarga
rM
agama
(Iran
ereka, da
upanya berkat
n Alia,dia”Tidak ada Alla h
ngka t oleh


Syi’ah: sebagian m enuhankan
kekuasaan
SW T seper kecngka
ti dia ualitnya
pada keluarga
N abi Isa , da n
ahlul
Ali akabaittur(unkeluarga
nsebagaimana Nabi) at au
untuk menegakka n
Nabi,” kaum Yahud i

sekarang)
Nasrani
Yahudi
memperc
kea dila n daayai seorang
n menyeba im
n am
berkata, ”Tidak adarkakeku asaan
adalah
perda ma ma ’shum
ia n.”
kecuali pada keluarga Dawud.”
SEKTE-SEKTE SYI’AH
Karabiyah: Mempercayai bahwa Muhammad bin Hanafiyah
tidak mati, tetapi hanya gaib dan akan kembali di akhir
Akar 1. Kaisaniyah (diambil dari nama bekas
zaman sebagai Imam Mahdi. Telah lama
Perpecahan budak Imam Ali, bernama Kaisan)
Mempercayai kepemimpinan Muhammad punah.
Imam pertama Hasyimiyah: Mempercayai bahwa Muhammad bin
Ali, kemudian bin Hanafiyah. Hanafiyah telah meninggal, namun jabatan imamah beralih
Hasan bin Ali, kepada anaknya, Abu Hasyim.
lalu Husain bin
Ali. Namun
Jarudiyah, menganggap Nabi Muhammad telah menentukan
mereka berbeda
2. Zaidiyah Ali sebagai imam, tapi melalui isyarat (menyinggung) atau
pendapat
Mempercayai kepemimpinan Zaid bin Ali bin al-washf (menyebut keunggulannya dibanding yang lain). Berkembang
mengenai Husain bin Ali, setelah kepemimpinan Husain sampai saat
pengganti Imam bin Ali. Sulaimaniyah, menganggap bahwa pemimpin dipilih ini di Yaman
Husain, menjadi Merupakan sekte Syi’ah moderat, karena dengan sistem musyawarah dan tidak harus yang terbaik di (bagian utara),
dua kelompok: mengakui keabsahan khilafah Abu Bakar,
antara kaum muslimin. Sawahil,
Pertama, Umar bin Khattab dan meyakini bahwa
imamah tidak harus dengan nash, tapi boleh Tabaristan,
imamah beralih
dengan pemilihan. Badriyah atau Shalihiyah, berpandangan sama dengan dan Najran
kepada Ali,
Sulaimaniyah, tapi dalam masalah Utsman, mereka berdiam (selatan Saudi
putra Husain bin
diri atau tawaqquf. Arabia)
Ali. Kedua,
imamah beralih
kepada 3. Ghulat
As-Sabaiyah, menganggap Ali jelmaan dari Tuhan atau
Muhammad bin Kelompok ekstrem yang berlebih-lebihan
bahkan Tuhan itu sendiri, Ali masih hidup dan diangkat ke
Hanafiyah, putra dalam memuji Ali bin Abi Thalib.
langit, sedang yang terbunuh orang lain yang diserupakan. Telah punah
Ali bin Abi
Thalib. Al-Ghuraiyah, menganggap Ali manusia biasa, tetapi dialah
Berdasarkan yang seharusnya menjadi utusan Allah, bukan Muhammad.
perbedaan
4. Imamiyah
antara kedua
Meyakini bahwa Nabi Muhammad telah
kelompok ini,
menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai
muncullah
imam pengganti dengan jelas dan tegas. Merupakan
sekte-sekte Isma’iliyah, meyakini bahwa jabatan imamah tersebut
Tidak mengakui kepemimpinan Abu sekte terbesar
dalam Syi’ah. pindah kepada anak Ja’far ash-Shadiq yang bernama Isma’il.
Bakar, Umar, maupun Utsman. Syi’ah saat ini,
Meyakini bahwa imam pertama adalah berkembang di
Ali bin Abi Thalib, kemudian secara Itsna Asyariyah (Dua Belas Imam), meyakini bahwa jabatan Iran dan diikuti
berturut-turut: Hasan, Husain, Ali bin imamah tersebut pindah kepada anak Ja’far ash-Shadiq yang beberapa
Husain, Muhammad al-Baqir dan Ja’far bernama Musa al-Kazhim. kalangan di
ash-Shadiq. Kemudian setelah itu, Indonesia.
mereka berbeda pendapat mengenai
pengganti Ja’far.
KHAWARIJ
Secara bahasa: khawarij bentuk plural
dari kharijah, artinya kelompok yang
menyempal.
Secara istilah: orang-orang yang
menyatakan keluar dari
kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
setelah peristiwa tahkim (arbitrase).

Menurut al-Syahrastani, setiap orang


yang menyempal dari pemimpin sah
yang sudah disepakati umat itu
dinamakan khawarij, baik pada masa
sahabat di era al-Khulafa al-Rasyidun
maupun pada masa sesudah mereka
di era Tabi’in dan para pemimpin lain
sepanjang masa.
Penamaan Kelompok Khawarij
Dinsibatkan kepada desa Harura, sebuah desa di Kufah, Irak, yang

Haruriyah

menjadi tempat menetapnya kelompok Khawarij setelah keluar dari


barisan Ali.

Nawashib Bentuk jamak dari “nashibi” yang berarti orang


yang berlebih-lebihan dalam membenci Ali.

Syurrah
Bentuk jamak dari “syaarr” yang berarti orang yang menjual.

Menurut Khawarij, mereka adalah orang-orang yang dimaksud dalam firman Allah SWT, “Sesungguhnya

Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk
mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh.”

Al-Qurra
Karena mereka sangat bersungguh-sungguh di dalam membaca al-Quran dan beribadah

Namun mereka mentakwilkan al-Quran tidak sesuai dengan maksudnya, sewenang-wenang


dalam berpendapat, berpura-pura dalam kezuhudan, kekhusyu'an dan sebagainya.


SEKTE-SEKTE KHAWARIJ
1. Azariqah
•Orang yang berbeda keyakinan dengan mereka, bukan hanya tidak mukmin, namun juga musyrik, halal untuk diperangi dan
dibunuh. Telah
•Wilayah orang yang berbeda keyakinan adalah dar al-kufr (wilayah kaum kafir), karena itu hartanya boleh diambil, anak- punah.
anak dan kaum wanitanya boleh ditawan dan boleh dijadikan budak.
•Anak-anak orang yang berbeda keyakinan dengan mereka kekal di neraka, karena dosa ayahnya.
Akar Perpecahan •Berkayakinan bahwa para nabi bisa saja berbuat dosa besar dan kecil.
Semua kalangan
Khawarij sepakat
bahwa mereka 2. Najdat Sempat berkembang
harus keluar •Tidak berpendapat anak pihak yang berbeda keyakinan boleh dibunuh. pesat hingga dapat
(kharaja – kharij- •Keberadaan imam (pemimpin) bukan kewajiban syariat, namun kewajiban atas dasar maslahat (jika kaum muslimin dapat menguasai Bahrain,
khawarij) dari saling memberi nasihat dan menebarkan kebaikan, maka tidak diperlukan imam) Hadhramaut, Yaman,
•Menjadi kelompok pertama Khawarij yang meyakini konsep taqiyyah (menampakkan diri bukan Khawarij demi menjaga dan Thaif, namun
kepemimpinan
keselamatannya). saat ini telah punah.
yang sebenarnya
diakui oleh
mayoritas kaum
3. Shafariyah
muslimin. Namun •Berbeda pendapat mengenai pelaku dosa besar: Pertama, menganggap bahwa dosa yang tidak ada sanksinya (had), tidak
mereka menjadikan pelakunya dihukumi sebagai pezina, pencuri, atau pelaku qadzaf, selain yang ada sanksinya, maka pelakunya
berpendapat Telah
kafir. Kedua, berpendapat bahwa pelaku dosa tidak dinilai kafir.
mengenai hukum •Tidak berkeyakinan bahwa pihak yang tidak sependapat boleh dibunuh, tidak berkeyakinan bahwa wilayah mereka dar al- punah.
orang yang harb (zona perang), tidak berkeyakinan bahwa wanita dan anak-anak boleh ditawan, namun yang diperangi hanya markas
berbeda keyakinan pemerintah.
dengan mereka. Di
antara mereka ada
yang berpendapat 4. ‘Ajaridah
ekstrim, ada pula •Membiarkan (tidak menyerang) pihak yang berseberangan jika diketahui sebagai orang yang bertakwa, karena itu, mereka
yang memiliki tidak mewajibkan jihad terus menerus. Telah
•Tidak berkeyakinan harus keluar dari wilayah yang dihuni pihak yang berseberangan, meski hal itu lebih utama. punah.
sikap dan
•Tidak berpendapat bahwa harta pihak yang berseberangan boleh diambil hartanya.
pemikiran •Tidak boleh membunuh orang yang tidak memerangi mereka.
moderat.

Karena moderasinya,
5. Ibadhiyah
•Sekte paling moderat di antara sekte Khawarij lain dan lebih dekat dengan kelompok Aswaja. berkembang sampai kini
•Berkeyakinan, pihak berbeda bukan musyrik dan bukan mukmin, namun kafir (kufur) nikmat, bukan kufur akidah. di Aljazair, Tunisia,
•Tidak boleh membunuh pihak yang berbeda, wilayah mereka adalah dar Islam (wilayah Islam), kecuali markas pemerintah, Libia, Zanjibar, Tanzania,
dan Omman. Mereka
namun mereka tidak menyatakan bahwa markas itu harus diserang.
•Bila terlibat perang dengan kelompok muslim lain, harta mereka tidak dianggap ghanimah, kecuali kuda dan memiliki ulama-ulama
dan pendapat-pendapat
persenjataannya.
•Boleh menikah dengan seseorang dari pihak berbeda, boleh saling memberikan kesaksian, dan saling mewarisi. fikih yang baik.
MU’TAZILAH
 Secara
Secarabahasa,
bahasa, Mu’tazilah
Mu’tazilahberasal
berasaldari
dari kata
kata
i’tazala,
i’tazala, yaitu
yaitu memisahkan
memisahkandiri. diri.
 Istilah
Istilah ini
inidiambil
diambil berdasarkan
berdasarkansejarah
sejarahawal
awal
kemunculan
kemunculan kelompok
kelompok ini, ini,yakni
yaknisejak
sejak
pemisahan
pemisahandiri diri tokoh
tokoh Mu’tazilah
Mu’tazilah bernama
bernama
Washil
Washil binbinAtha,
Atha,dari
dari majelis
majelisHasan
Hasanal-Bashri.
al-Bashri.
 Kelompok
Kelompok ini ini biasa
biasadisebut
disebutpula
puladengan
dengan Ashab
Ashab
al-Adl
al-Adl wa
wa al-Tauhid
al-Tauhid (penyokong
(penyokong keadilan
keadilandan
dan
monoteisme),
monoteisme),dan dansering
sering pula
puladijuluki
dijuluki dengan
dengan
kelompok
kelompok Qadariyyah
Qadariyyah dan dan ‘Adliyyah.
‘Adliyyah.
KEMUNCULAN MU’TAZILAH
Kemunculan benih Mu’tazilah:
 Sejak pemisahan diri (i’tazala-ya’tazilu-i’tizalan)
orang-orang yang awalnya berpihak pada Ali,
yang memisahkan diri dari urusan politik,
kemudian berubah menjadi keyakinan akidah.
Berkemban
 Sejak pemisahan diri Washil bin Atha dari forum
g pesat di kajian dan pemahaman Hasan al-Bashri, terutama
era dinasti dalam hal “kedudukan di antara dua kedudukan”
Abbasiyah (manzilah baina al-manzilatain).
Sejak  Versi Mu’tazilah, kemunculan mazhab mereka
Dinasti lebih dulu dari masa hidup Washil bin Atha.
Umayah Mereka menyebut banyak nama Ahlul Bait sebagai
bagian dari tokoh mazhabnya. Mereka juga
mengklaim, Hasan al-Bashri pun bagian dari
kelompok Mu’tazilah.

Muhammad Abu Zahrah menguatkan pendapat bahwa kemunculan Mu’tazilah tidak


terjadi di masa Washil bin Atha. Menurutnya, banyak Ahlul Bait yang memiliki metode
dan teori seperti yang diyakini Mu’tazilah, seperti Zaid bin Ali, yang merupakan sahabat
karib Washil bin Atha.
Lima Dasar Utama
(al-Ushul al-Khamsah)

1. Prinsi Tauhid
2. Prinsip ‘Adl
3. Prinsip al-Wa’d wa al-Wa’id (janji dan
ancaman)
4. Prinsip al-Manzilah baina al-
Manzilatain (tempat di antara dua
tempat)
5. Prinsip Amar Makruf Nahi Munkar
ASWAJA
ASWAJA
Ditinjau dari Segi Historis, Filosofis, dan Metodologis
Ditinjau dari Segi Historis, Filosofis, dan Metodologis
AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH
“Al-Sunnah adalah apa yang telah
‫ ْو ُل هللاِ صلى‬E‫س‬ ُ ‫نَّهُ َر‬E‫س‬ َ ‫ا‬E‫نَّةُ َم‬E‫س‬ ُّ ‫فَال‬ diajarkan oleh Rasulullah SAW
‫ َما‬E‫لم َوا ْل َج َما َع ُة‬E‫ه وس‬E‫ علي‬E‫هللا‬ (meliputi ucapan, perilaku serta
ketetapan beliau). Sedangkan al-
ِ‫ ْو ِل هللا‬E‫س‬ ُ ‫اب َر‬ ُ ‫ َح‬E‫ص‬ ْ َ‫ أ‬E‫ َعلَ ْي ِه‬E‫ق‬ َ َ‫اتَّف‬ Jama‘ah adalah segala sesuatu yang
‫ي ِخالَفَ ِة‬Eِ‫لم ف‬E‫ه وس‬E‫ علي‬E‫لى هللا‬E‫ص‬ telah menjadi kesepakatan para

‫الخلَفَا ِء‬
ُ EEEE‫ األَ ْربَ َع ِة‬EEEE‫األَئِ َّم ِة‬ sahabat Nabi SAW pada masa
Khulafaur Rasyidin yang empat, yang
ِ‫ هللا‬Eُ‫ َر ْح َمة‬E‫ ا ْل َم ْه ِديِّ ْي َن‬E‫اش ِد ْي َن‬
ِ ‫ال َّر‬ telah diberi hidayah (mudah-

‫ة لطالبي‬E‫ (الغني‬.‫ أَ ْج َم ِع ْي َن‬E‫َعلَ ْي ِه ْم‬ mudahan Allah memberi rahmat


kepada mereka semua).” (Al-
.)80 ‫ ص‬1 ‫ ج‬،‫طريق الحق‬ Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haqq,
juz I, hal. 80)
KEUTAMAAN
AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH
َّ َ ْ َ َ ْ ُ ْ ُ َ َ َ ْ َ
‫من أراد بحبوحة الجن ِة‬ “Barangsiapa yang ingin
َ َ َ َ ْ َ ََْْ mendapatkan kehidupan
.‫فليلز ِم الجماعة‬ yang damai di surga, maka
hendaklah ia mengikuti al-
209 ‫(رواه الترمذي‬ jama’ah (kelompok yang
menjaga kebersamaan).”
78-77 / 1 ‫والحاكم‬ (HR. al-Tirmidzi (2091), dan
al-Hakim (1/77-78) yang
‫وصححه ووافقه الحافظ‬ menilainya shahih dan
.)‫الذهبي‬ disetujui oleh al-Hafizh al-
Dzahabi).
CIRI-CIRI
AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH
ْ‫الس َّنة ُهم‬ُّ ‫ ل ُي ْع َل ْم َأ َّن َأ ْه َل‬Hendaklah diketahui bahwa
ِ ‫مْل‬ ُ ْ ِ
َّ‫ ُج ْم ُه ْو ُر األ َّمة ا ُ َح َّمدية‬umat Muhammad SAW. Mereka
Ahlussunnah adalah mayoritas

ِ ِ ُ ِ adalah para sahabat dan golongan


ْ‫الص َح َابة َو َمن‬ َّ ُ‫ َو ُهم‬yang mengikuti mereka dalam
ْ‫ َتب َع ُه ْم ف ي امْل ُ ْع َت َق ِد َا ْي في‬Sedangkan al-jama'ah adalah
prinsip-prinsip akidah. . .

ِ ِ ِ
َ ْ ْ ‫ ُ ُ ْ ل‬a'zham) kaum Muslimin.
mayoritas terbesar (al-sawad al-

. . . ‫( اصو ِ ا ِالع ِتق ِاد‬Syaikh Abdullah al-Harari (1328-


ُ‫الس َواد‬
َّ ُ‫اع ُة ُهم‬ َ ‫ َو ْال َج َم‬1429 H/1910-2008 M), Izhhar
al-'Aqidah al-Sunniyyah bi-Syarh
ُ.‫ ْا َال ْع َظم‬al-'Aqidah al-Thahawiyyah, (Beirut:
Dar al-Masyari', 1997), hlm. 14-15.)
CIRI-CIRI
AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH
َ ْ َ َ ْ َ Dari Anas bin Malik RA, berkata:
‫س ب ِن م ِال ٍك رضي‬ ِ ‫" عن أن‬Aku mendengar Rasulullah SAW
ُ ْ َ ‫َ ُ ُل‬
‫ س ِمعت‬، ‫ هللا عن ه يقو‬bersabda: "Sesungguhnya umatku
tidak akan bersepakat pada
‫هللا عليه‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫ل‬َ ‫و‬ ُ
‫س‬ ‫ر‬ َ kesesatan. Oleh karena itu, apabila
َ ْ َّ َّ ُ ُ َُ ِ kalian melihat terjadinya
‫ل‬
‫ ِإن أم ِتي ال‬: ‫ وس لم يقو‬kelompok mayoritas.“ perselisihan, maka ikutilah
َ َ َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ (HR. Ibn Majah (3950), Abd bin
‫ ف ِإذا‬،‫ ت َجت ِمع عل ى ضالل ٍة‬Humaid dalam Musnad-nya (1220)
ْ‫ َرأ ْي ُت ْم ِا ْخت َال ًف ا َف َع َل ْي ُكم‬dan al-Thabarani dalam Musnad al-
ِ
َ ْ َ ْ َ َّ Syamiyyin (2069). Al-Hafizh al-
Suyuthi menilainya shahih dalam al-
.‫ ِبالسو ِاد األعظ ِم‬Jami' al-Shaghir (1/88).)
PETA WILAYAH UMAT ISLAM

HIJAU: Dominasi Islam


DEMOGRAFI ASWAJA

HIJAU: Ahlussunnah wal jama’ah. MERAH: Syi’ah. BIRU: Khawarij


PROSENTASE PEMELUK ASWAJA
Dalam buku Ensiklopedi Kristen Internasional (Tahun 2000)
Pemeluk Aswaja : 1.002.000.000 jiwa
Pemeluk Katholik : 1.057.000.000 jiwa
Perbedaan antara pemeluk Aswaja dan Pemeluk Katholik:
55.000.000

Yang mengklaim Islam : 1.188.000.000 jiwa


Pemeluk Aswaja : 1.002.000.000 jiwa (84,34 %)
Yang bukan Aswaja : 186.000.000 jiwa (15,65 %)
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI
AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH
ْ َّ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ُّ ُ ْ َ َّ َ “Adapun Ahlussunnah Wal-Jama’ah
‫أما أهل السن ِة فهم أهل التف ِس ِير‬
َ ْ ُ َ ْ ُ ‫َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َّ ُ ْ مْل‬ adalah kelompok ahli tafsir, ahli hadits
‫والح ِدي ِث وال ِفق ِه ف ِإنهم ا هتدون‬ dan ahli fikih. Merekalah yang

ْ َّ َّ ُ ‫مْل ُ َ َ ّ ُ ْ َن‬ mengikuti dan berpegang teguh


‫ا تم ِسكو ِبسن ِة الن ِبي صلى هللا‬ dengan sunnah Nabi SAW dan sunnah
ُ‫وال ُخ َل َفاء َب ْع َده‬
ْ
‫عليه وسلم‬
Khulafaur Rasyidin setelahnya. Mereka
ِ
ُ َ َّ ُ َ َّ ْ ُ َ َ ْ َّ
adalah kelompok yang selamat (al-
firqah al-najiyah). Mereka mengatakan,
‫اجية‬ ِ ‫الطا ِئ ْفة الن‬ ‫اش ِدين وهم‬ ِ ‫الر‬ bahwa kelompok tersebut sekarang ini
َ ْ َ ْ َ ََْ ََْ ُْ َ
‫قالوا وق َد اجتمعت اليوم ِفي‬ terhimpun dalam madzhab yang
َ ْ ُّ َ َ َ َ ْ َ َ َ empat, yaitu pengikut Madzhab Hanafi,
‫مذ ِاهب أربع ٍة الحن ِفيون‬ Syafi’i, Maliki dan Hanbali.”
َ ْ ُّ َ ‫َ َّ ُّ ْ َ َ مْل‬ Hadlratusysyaikh KH. Muhammad
‫والشا ِف ِعيون وا ِال ِكيون‬ Hasyim Asy’ari (1287-1336 H/1871-
َ ْ ُّ َ ْ َ ْ َ 1947), Ziyadat Ta’liqat (hal. 23-24)
. ‫والحنب ِليون‬
Berbagai BENANG MERAH
Ikhtishar Perbedaan Ajaran antar Kelompok

DALAM
BIDANG
TEOLOGI
(AQIDAH)
DALAM
BIDANG
HUKUM
(FIQH)
DALAM
BIDANG
POLITIK
(SIYASAH)
‫‪TABEL MODERASI ASWAJA‬‬
‫أهل السنة والجماعة‪ : ‬فتوسطوا‬
‫وجعلوا له اختيارا‪ ،‬ولكن اختياره مربوط‬
‫بمشيئة الله‪ :‬وما تشاءون إَلاّـَّ أَن يشاء الَل ّـَّه الجبرية‪: ‬غلوا في إثبات القدر‪،‬‬ ‫القدرية‪ : ‬فرطوا في القضاء والقدر‪،‬‬
‫القضاء‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ََ ََ ُ َ ِ ْ ََ‬
‫وقالوا إن اإلنسان هو الذي يخلق أفعاله وقالوا‪ :‬إن العباد فاعلون والله خالقهم فنفوا فعل العبد أصال‪ ،‬وجعلوا‬
‫والقدر‬ ‫اإلنسان مقسورا ومجبورا وليس له‬ ‫وليس لله قدرة على هداية العبد أو على وخالق أفعالهم‪ ،‬كما ذكر القرآن‪َ :‬والَل ّـَّ ُه‬
‫ُون‪ .‬فهذا توسطهم في اختيارات أبدا‪.‬‬ ‫َخلَقَك ُْم َو َما تَ ْع َمل َ‬ ‫إضالله‪.‬‬
‫باب القضاء والقدر‪.‬‬

‫ماعة‪ : ‬جعلوا‬ ‫أهل السنة والجـ‬


‫اإلنسان مستحقا اسم اإليمان واسم‬
‫المعتزلة‪: ‬كافرافالحرورية مسالة‬ ‫الحرورية و‬
‫يسمون مرتكب الكبيرة‬
‫المرجئة والجهمية‪ : ‬فالمرجئة قالوا‪ :‬اإلسالم‪ ،‬ولو كان معه شيء من الذنوب‬
‫أن مرتكب الكبيرة مؤمن كامل اإليمان وال وشيء من المعاصي‪ ،‬فمرتكب الكبيرة‬
‫من اإليمان‬
‫ويستحلون دمه وماله‪ ،‬وأما المعتزلة‬
‫فقالوا‪ :‬إن مرتكب الكبيرة خرج‬
‫عندهم ناقص اإليمان‪ ،‬قد نقص إيمانه‬ ‫يستحق دخول النار‪ ،‬وقالوا ال يضر مع‬
‫اإليمان ذنب كما ال ينفع مع الكفر طاعة‪ ،‬بقدر ما ارتكب من معصيته‪ ،‬فال ينفون‬
‫المنزلتين‪.‬الكفر فهو والدين‬
‫اإليمان ولم يدخل في‬
‫بمنزلة بين‬
‫صدق بقلبه ولو لم يعمل عنه اإليمان أصال وال يخرجونه من‬
‫اإلسالم بالكلية‪ ،‬ولم يجعلوا المذنب‬
‫فعندهم أن من ّ‬
‫فهو مؤمن كامل اإليمان‪.‬‬
‫كامل اإليمان بل جعلوه مؤمنا ناقص‬
‫اإليمان‪.‬‬

‫ماعة‪ : ‬قالوا أن‬


‫أهل السنة والجـ‬
‫علي بن‬ ‫الشيعة‪ : ‬فالإثناعشرية قالوا‪ : ‬علي بن أبي طالب خليفةراشد وأنه النواصب و الخـ‬
‫وارج‪ : ‬النواصب‬
‫بأنه معصوم كعصمة األنبياء وأنه أفضل من أفضل من عشرات األلوف من الصحابة قالوا‪ : ‬بفسق علي بن أبي طالب‪،‬‬
‫أبي‬ ‫إال ثالثة وهم أبو بكر وعمر وعثمان وكلهم والخوارج قالوا‪ : ‬بكفر علي بن أبي‬ ‫كل األنبياء إال النبي محمد ص‪ ،‬وال‬
‫طالب‬ ‫ذوي فضل‪ ،‬ولكنه ليس معصوما كعصمة طالب‪.‬‬
‫األنبياء‪.‬‬
‫سبئية قالت‪ : ‬بألوهيته‪.‬‬
FILOSOFI ASWAJA

Tawazun I’tidal
Tawassuth
(seimbang) (moderat)
Moderasi Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari dan NU

Imam Abu Hanifah


Mengambil jalan
Fiqh Imam Malik tengah antara:
Imam Syafi’i a. Rasionalis ekstrem
(Mu’tazilah) dengan
Imam Ahmad bin Hanbal
literalis ekstrem
(Khawarij -
Tauhid Imam Abu Hasan Al-Asy’ari Salafi/Wahabi)
Imam Abu Manshur Al-Maturidi b. Syi’i dan Nashibi
c. Jahmiyah dan
Imam Junaid Al-Baghdadi (w.
Musyabihah,.
Tashawwuf 297 H) d. dll
Imam al-Ghazali
(450-505 H)
KONSEP BERMADZHAB
DAN PENELUSURAN TERHADAP
KELOMPOK-KELOMPOK YANG
MENGKLAIM SEBAGAI
PENGANUT ASWAJA
PENDAPAT IMAM SYAFI’I
(Rais Ahlis-Sunnah Wal-Jama’ah fi ‘Ilmil Kalam)

Seseorang tidak boleh ‫ليس الحد أبدا أن يقول‬


mengatakan itu halal atau
haram, kecuali ia telah
‫في شئ حل وال حرم إال‬
mengetahui dalilnya. ‫من جهة العلم وجهة‬
Sedangkan mengetahui ‫العلم الخبر في الكتاب‬
dalil itu didapat dari al-
Qur’an, Hadits, ijma’ ‫أو السنة أو االجماع أو‬
atau qiyas ‫القياس‬
(Ar-Risalah, 1/39)
PENDAPAT GHAZALI

Ahli Nazhar (nalar) dalam ‫وأهل النظر في هذا العلم‬


ilmu akidah ini pertama kali
berpegangan dengan ayat- ‫يتمسكون أوال بآيات هللا‬
ayat al-Qur’an, kemudian
dengan hadits-hadits Rasul
‫ ثم بأخبار‬,‫تعالى من القرآن‬
SAW, lalu dalil-dalil rasional ‫الرسول صلى هللا عليه‬
dan argumentasi-
argumentasi analogis.
‫ ثم بالدالئل العقلية‬,‫وسلم‬
(Abu Hamid al-Ghazali, ar- ‫والبراهين القيياسية‬
Risalah al-Ladunniyah, hal. 244)
PEDOMAN

ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ َ Taat Kepada
‫َيا أيها ال ِذين آ َمنوا‬ Kehujjahan al-

Allah Qur’an

ُ َ َ َّ ُ
‫الله وأ ِط َيعوا‬ ‫وا‬ ‫يع‬ ‫ط‬ِ ‫أ‬
ْ ‫َّ ُ َ َ ُ أْل‬ Taat kepada
‫الرسول وأو ِلي ا م ِر‬ Kehujjahan Hadits

Rasulullah

ْ ُْ َ ََ ْ َ ْ ُ ْ
‫ِمنكم ف ِإن تنازعتم ِفي‬
َّ َ ُ ُّ ُ َ ْ َ Taat kepada ●
Kehujjahan kesepakatan

‫شي ٍء فردوه ِإلى الل ِه‬ Ulil Amr (ijma’) para mujtahid.

َّ ‫َو‬
‫الر ُسو ِل‬ Mengembalikan
Perkara yang Masih Kehujjahan Qiyas, ketika tak ada

Diperselisihkan nas (al-Qur’an dan Hadits) serta

)59 :‫(النساء‬ kepada Allah dan Ijma’


Rasul-Nya
EMPAT DALIL SECARA HIRARKIS

Al-Qur’an

Hadits

Ijma’ Ulama

Akal
Dalam akidah dan tasyri’ (penetapan
hukum), Aswaja sepakat untuk merujuk
pada al-Qur’an dan Sunnah. Namun
pendekatan berbeda yang digunakan
terhadap kedua sumber hukum itu
menjadikan Aswaja secara empiris terbagi
menjadi tiga kelompok.
TEORI “TIGA KELOMPOK ASWAJA”
As-Safaraini dan Murtadha al-Zabidi menyebutkan,
sebagaimana pendapat al-Subki, secara empiris,
Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) terbagi menjadi tiga
kelompok:
1. Ahl al-Hadits, metode pendekatannya untuk
membaca teks disebut dengan Atsariyah (Literalis).
2. Ahl al-Nazhar al-‘Aqli, metode pendekatannya
untuk membaca teks disebut dengan Nazhariyah
‘Aqliyah (Rasionalis).
3. Ahl al-Wijdan wa al-Kasyf, atau Shufiyah
(Tasawwuf).
Al-Safaraini,
Lawami’ al-
Anwar, 1/73
Al-Zabidi, Ithaf
al-Sadah, 2/6-7
Al-Qur’an dan Sunnah Nabi dipahami
secara literal (harfiah), tanpa banyak
penafsiran dan pentakwilan.
Karena literalismenya, Ibnu Taimiyah
terjebak dalam paham tajsim dan tasybih.
Karakter Selain meyakini Rukun Iman dan
Rukun Islam, juga meyakini Rukun

Atsariyah Tauhid, yaitu:


Rububiyah (Allah sebagai Pencipta)
Uluhiyah (Allah sebagai Yang
(Literalis) Disembah)
dan Asma’ wa Shifat (nama dan sifat
Allah).
 Orang ber-tawassul dalam doa
dianggap musyrik, karena tak
mengakui Allah sebagai satu-
satunya yang disembah (tak
memenuhi Tauhid Uluhiyyah).
 Menggunakan ilmu kalam dan
manthiq (logika) untuk menjelaskan
nas atau dalil al-Qur’an dan Sunnah.
Fungsi rasionalitas ini untuk
Karakter menerjemahkan dan menafsirkan
wahyu, bukan mempertanyakan
Nazhariyah wahyu itu sendiri. Karena itu, bila akal
‘Aqliyah tidak mampu menjelaskan wahyu,
maka akal harus tunduk dan
(Rasional) mengikuti wahyu.
Ayat-ayat tajsim (Allah bertubuh)
atau tasybih (Allah serupa makhluk)
harus ditafsirkan secara majazi
(kiasan) dan bukan literal.
Tidak meyakini adanya Rukun
Tauhid.
 Tidak ada perbedaan signifikan
dengan kelompok Atsariyah dan
Nazhariyah ‘Aqliyah. Sisi
perbedaan dengan kelompok lain
Karakter adalah orientasi mereka yang
berusaha keras untuk
Shufiyah memaksimalkan ibadah dan
mendekatkan diri kepada Allah.
Tidak meyakini adanya Rukun
Tauhid.
Cara-cara yang ditempuh para
murabbi dari kelompok ini berbeda-
beda. Maka muncullah istilah yang
dikenal dengan thariqah (tarekat)
yang tidak menyalahkan satu sama
lain.
PERKEMBANGAN
MASING-MASING
KELOMPOK HINGGA
KINI
 Secara empiris, bukan secara idealis.
 Terjadi kesenjangan antara seharusnya
dengan senyatanya, menjadi tantangan
ilmiah untuk menunjukkan kelompok
mana yang merepresentasikan Ahlus
Sunnah Wal-Jama’ah yang
sesungguhnya.
Salafi Yamani

Atsariyah Salafi/Wahabi Metode yang ditempuh oleh


kelompok-kelompok dakwah,
seperti Hizbut Tahrir (HT),
Salafi Haraki Jamaah Tabligh (JT), Ikhwanul
Muslimin (IM), Majelis Tafsir al-
Qur’an (MTA), dan sebagainya.

Asy’ari
Nazhariya Dianut oleh Nahdhatul
h ‘Aqliyah Ulama (NU)
Maturidi

Dianut oleh nahdhiyin (warga NU), baik struktural


Thariqah Dasuqiyah
maupun kultural. Dalam mengamalkan
Thariqah Syadziliyah
tashawwuf, NU mengikuti cara tashawwuf dan
Thariqah Qadiriyah
Shufiyah Thariqah Tijaniyah
thariqah Imam Ghazali dan Syaikh Junaid al-
Baghdadi. NU memiliki lembaga bernama
Thariqah Rifa’iyah
Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-
Dan lain-lain
Nahdliyyah.
WAHABI
Sekilas tentang Wahabi

 Muncul pada abad XIII di Jazirah Arabia melalui Muhammad bin


Abdul Wahhab, bersamaan dengan berdirinya negara Saudi
pertama, pengikutnya disebut Wahabi.
 Menurut Syech Ahmad Zaini Dahlan, Wahabi adalah gerakan
separatis yang muncul pada masa pemerintahan Sultan Salim III
(1204-1222H).
 Sebagian tidak menyukai istilah “Wahabi”, dan lebih menyukai
istilah “Salafi”, karena penamaan tersebut salah dari sisi bahasa,
karena ayahnya (Abdul Wahhab) tidak menyebarkan dakwah ini.
 Menurut al-Buthi, penamaan Salafi sebagai kelompok atau
mazhab, adalah bid’ah.
Ajaran dan Dasar Berpikir
 Mengklaim memiliki tujuan memurnikan tauhid dan menjauhkan
umat dari kemusyrikan.
 Menganggap, selama 600 tahun umat manusia dalam
kemusyrikan dan dia datang sebagai mujaddid (pembaharu)
yang memperbaharui agama mereka.
 Pembacaan harfiah (Literalisme/Atsariyah) Wahabi atas
sumber-sumber ajaran Islam menghasilkan:
 Pemahaman ekstrim, kaku, dan keras.
 Penolakan terhadap rasionalisme, tradisi, dan beragam khazanah
intelektual Islam.
 Paham mujassimah dan musyabbihah.
Di Indonesia
 Ide Ibn Abdul Wahhab diduga pertama kali dibawa oleh beberapa ulama
asal Sumatera Barat pada abad ke-19 (1803 – 1832) .
 Inilah gerakan Salafi pertama di tanah air yang kemudian lebih dikenal
dengan gerakan Kaum Padri, salah satu tokoh utamanya adalah Tuanku
Imam Bonjol.
 Ide pembaruan ini secara relatif juga memberikan pengaruh pada gerakan-
gerakan Islam modern yang lahir kemudian, seperti Muhammadiyah,
PERSIS, dan Al-Irsyad.
 “Kembali kepada al-Qur’an dan al-Sunnah” serta pemberantasan TBC
(Takhayul, Bid’ah, Churafat), kemudian menjadi isu mendasar yang diusung
gerakan ini. Meski nampaknya gerakan-gerakan ini tidak sepenuhnya
mengambil, apalagi menjalankan, ide-ide gerakan purifikasi ibn ‘Abd al-
Wahhab.
SALAFI YAMANI DAN
SALAFI HARAKI
Salafi Yamani
 Adalah para dai salafi alumni
Madrasah Salafiyah Muqbil
bin Hadi al-Wad’i (w. 2002),
yang terletak di desa
Dammaj, kota Sa’dah,
Yaman, beserta pihak-pihak
lain dari kalangan dai atau
penuntut ilmu, yang sepakat
dengan metode dakwah
Muqbil.
 Menolak metode pergerakan, karena dianggap bid’ah dan
merupakan praktik fanatisme (hizbiyah).
 Madrasah Salafiyah di Yaman terkenal paling keras sikapnya
terhadap “ahli bid’ah” dan “kelompok-kelompok menyimpang”.
 Salafi Yamani di Indonesia dulu ditokohi
oleh Ja’far Umar Thalib, seorang
ustadz dari Malang yang kemudian
menjadi pimpinan PP Ihya’us Sunnah
Degolan, Yogyakarta dan pendiri
Laskar Jihad
 Kini Ja’far sudah dianggap bukan
komunitas Salafi Yamani lagi.

 Sekarang ditokohi oleh Muhammad


Umar as-Sewed, pimpinan Pesantren
Dhiya’us Sunnah di Kecapi Cirebon.
 Tokoh Salafi Yamani yang lain adalah
Yazid Abdul Qadir Jawwaz (Bogor),
Ahmad Fais Asifuddin (Solo), dan Abu
Nida’ (Yogyakarta).
Salafi Haraki
 Kelompok yang menggunakan metode
pergerakan dalam berdakwah
 Disebut pula Sururi atau Sururiyah,
diambil dari nama perintis Salafi
Haraki, yakni Muhammad Surur bin
Nayef Zainal Abidin, seorang mantan
tokoh Ikhwanul Muslimin asal Suriah
yang pernah tinggal di Arab Saudi.
 Salafi Haraki identik dengan dua organisasi, yaitu al-Muntada al-
Islami dan Jam’iyah al-Turats al-Islami.
 Metode haraki, meski tidak sama persis, serupa dengan metode
yang ditempuh jama’ah-jama’ah dakwah Islam, seperti Ikhwanul
Muslimin (IM), Hizbut Tahrir (HT), Jama’ah Tabligh (JT), Negara
Islam Indonesia (NII).
Kelompok Salafi Lain:
Selain Salafi Yamani dan
Haraki, ada kelompok-
Perseteruan dan
kelompok lain seperti: saling sesat
 Salafi Jihadi

 Salafi Wahdah Islamiyah


menyesatkan
 Salafi Turatsi terjadi antara
 Salafi Ghuraba

 Salafi Ikhwani
kelompok-
 Salafi Hadadi kelompok salafi
 Salafi Turaby
tersebut!
 dan sebagainya.
Contoh Perseteruan
Antar Kelompok Salafi

Ketika seseorang duduk Ketika seseorang duduk


di Majlis Salafi Turatsi, dengan Salafy Wahdah
ustadz-ustadz as-Shafwah Islamiyyah, maka pemuka-
pemuka Salafy Wahdah
mengatakan “haram
mengatakan Salafiyyin aliran
hukumnya bermajelis dan Turatsi itu hizbi antek PKS
bertaklim dengan Salafy dan Ikhwanul Muslimin
Yamani.” yang termasuk 72 golongan
yang masuk neraka jahanam.

Anda akan tercengang jika membaca web site ini


http://sunnisalafi.blogspot.com/2009/03/pembesar-turotsi-kuwait-
bersama-rafidhi.html
Contoh Perseteruan
Antar Kelompok Salafi
Ketika seseorang berkumpul
 Ketika seseorang hadir di bersama Salafy Yamani,
taklim kelompok Salafy ustadz-ustadz Salafy Yamani
Sururi, ustad-ustadznya mengatakan bahwa Salafy
mengatakan bahwa Salafy Sururi, Salafy Haraki, Salafy
Turatsi, Salafy Ghuraba, Salafy
Wahdah Islamiyyah
Wahdah Islamiyyah, Salafy
adalah khawarij – maaf -
Persis, Salafy Ikhwani, Salafy
anjing-anjing neraka yang
Hadadi, Salafy Turaby,
menggunakan sistem kesemuanya bukan salafy tapi
berhala. salaf-i (salafi imitasi) yang
khawarij, bid’ah, dan hizbi.

Jafar Umar Thalib mengatakan bahwa Abdul Hakim Abdat (Salafy


Turatsi) itu ustadz otodidak yang bukan “pakar hadits”, tapi “pakar
hadats” (najis). Silakan lihat di http://darussalaf.org/
Contoh Perseteruan
Antar Kelompok Salafi
Muhamad Umar As Seweed As Seweed juga
(pemimpin Salafy Yamani berseteru dengan
pasca Ja’far Umar)
mengatakan bahwa Ja’far Salafi al-Shafwah.
Umar Thalib itu ahli bid’ah Perseteruan itu dapat
dan khawarij. Bahkan Anda lihat di
kelompok as-Seweed http://www.salafy.or.id/print.
menyusun buku dengan php?id_artikel=557
judul “Pedang tertuju di dan
Leher Ja’far Umar Thalib”, http://www.scribd.com/doc/1
2229113/Persaksian-Ustadz-Mu
yang artinya Ja’far Umar hammad-Umar-asSewed-Tentan
Thalib halal dibunuh. g-Yayasan-AlSofwah
Contoh Perseteruan
Antar Kelompok Salafi
Abdul Hakim Abdat (Salafy Sedang Salafy Wahdah
Turatsi) mengatakan bahwa Islamiyyah mengatakan
Salafy Wahdah Islamiyyah itu
sesat menyesatkan dan
bahwa Salafy Yamani dan
melakukan dosa besar (hanya) Abdul Hakim Abdat (yang
dengan mendirikan mengharamkan organisasi)
yayasan/organisasi, sedang itu salafy-salafy primitif
organisasi adalah hizbi. Salafi ini dan terbelakang yang
juga dianggap sesat oleh yang
lain, sehingga sampai terbit
hanya cocok hidup di
buku “Nasihat Ilmiah untuk jaman purba atau pra
Wahdah Islamiyyah”. sejarah.

Perseteruannya dapat Anda lihat di


http://ashthy.wordpress.com/
Contoh Perseteruan
Antar Kelompok Salafi
Perpecahan salafi menjadi Ini belum termasuk
beberapa kelompok antara kelompok salafi yang telah
lain: kelompok Al-Sofwah di-tahdzir (diberi peringatan
dan Al-Haramain Jakarta; oleh ustadz mereka) dan
Imam Bukhari Solo, al- kemudian bertaubat, tetapi
Furqan Gresik, Islamic tidak bergabung dengan
Center Bin Baaz dan salafi "asli" dan membentuk
Jamilurahman as-Salafy kelompok-kelompok sendiri,
Jogya; FKAWJ & Lasykar yang saling sesat
Jihad Jakarta; Dhiyaus menyesatkan, bahkan saling
Sunnah Cirebon. mengkafirkan.

PADAHAL…
KARAKTER ASWAJA
 Allah SWT

menjaga
pengikut
Ahlussunnah
Wal-Jama’ah
dari sikap
saling
mengkafirkan.
SELAIN ITU…
Bila kita berminat untuk bergabung dengan Salafi,
Salafi mana yang harus kita pilih?

Salafi Yamani?
Salafi Haraki?
Salafi Turatsi?
Salafi Ghuraba?
Salafi Wahdah?
Salafi Ikhwani?
Salafi Turabi?
Salafi Hadadi?
Atau lainnya?
Bila memang Salafi mengklaim
sebagai satu-satunya:

 Kelompok anti bid’ah dan kesesatan


 Paling ittiba’ sunnah (mengikuti sunnah)
 Thaifah Manshurah (Kelompok yang
mendapatkan pertolongan)
 Firqah Najiyah (kelompok yang selamat)

Lalu di Salafy mana kita harus


“mempertaruhkan harapan surga
dan selamat dari kesesatan?”
WALLAHU A’LAM

Anda mungkin juga menyukai