Infark Serebri
Infark Serebri
INFARK SEREBRI
DISUSUN OLEH:
Wenny Monica Sitorus (212210208)(UMI)
Marliati Hertina Ginting (212210190)(UMI)
Kevin Dhillon (212210253)(UMI)
Inten Muliani Waruwu (212210147)(UMI)
Ribka J. Sitanggang (21210153)(UMI)
Harris Hakim Dilham (123307048)(UNPRI)
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU
MEDAN
2017
INFARK SEREBRI
DEFENISI
Kematian neuron-neuron, sel glia dan sistem pembuluh darah
yang disebabkan oleh kekurangan oksigen dan nutrisi.
Epidemiologi
Baru
Pertahun (795.000 orang) di Dunia “STROK
Berulang
E”
FAKTOR RESIKO
Tidak dapat diubah Dapat diubah
1. Umur 1. Hipertensi
2. Jenis kelamin 2. Diabetes melitus
3. Suku/ras 3. Kelainan jantung
4. Keturunan/keluarga 4. Merokok
5. Olahraga
6. Obesitas
7. Minum alkohol, Diet
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
1. Arteri vertberalis : 6. Arteria serebri media
• hemilplegi alternan • Monoparesis atau hemiparesis kontralateral
• Hemiplegi ataksik • Kadang-kadang hemianopsia kontralateral
2. Arteri karotis interna (kebutaan).
• Buta mutlak sisi ipsilateral • Afasia global (kalau hemisfer dominan yang
• Hemiparese kontralateral terkena) ; gangguan semua fungsi yang ada
3. Arteri basilaris hubungannya dengan percakapan dan
• Tetraplegi komunikasi.
• Gangguan kesadaran • Disfagia.
• Gangguan pupil
• Kebutaan
• Vertigo
4. Arteri serebri anterior
• Kelemahan kontra lateral lebih besar pada tungkai
• Gangguan sensorik kontralateral
• Demensia, refleks mencengkeram dan refleks patologis
5. Arteria serebri posterior
• Koma.
• Hemiparesis kontralateral.
• Afasia visual atau buta kata (aleksia).
• Kelumpuhan saraf otak ketiga – hemianopsia, koreoatetosis.
Diagnosis
Anamnesis :
1. Terutama terjadinya keluhan / gejala defisit neurologi yang mendadak
2. Tanpa trauma kepala
3. Adanya faktor resiko GPDO
Pemeriksaan Fisik
1. Adanya defisit neurologi fokal
2. Ditemukan faktor resiko (hipertensi, kelainan jantung, dll)
3. Bising pada auskultasi atau kelainan pembuluh darah lainnya
Pemeriksaan penunjang
5. Angiografi cerebral
1. Head CT Scan (Gold standar)
6. Transcranial Doppler
2. MRI
7.Pemeriksaan darah lengkap
3. ekokardiografi
4. USG
PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan hipertensi :
• Jika, TDS > 220 mmHg, TDD >120 mmHg (15% ↙)
• Trombolitik TDS<185 mmHg, TDD <110 mmHg
• Obat yang digunakan : gol. Beta blocker (AMAN)
3. Pemberian trombolitik
• IV rTPA dosis 0,9 mg/kgBB (maks 90 mg) 10% bolus ,
90 % infus/60 menit
• Diberikan : 3 jam setelah onset
4. PEMBERIAN ANTIKOAGULAN
ANTIKOAGULAN TIDAK DISARANKAN KARENA DAPAT
MENINGKATKAN RESIKO PERDARAHAN INTRA KRANIAL
HEPARIN MENYEBABKAN INFARK SEREBRI SEBESAR 50%
Gejala-Gejala Ekstrapiramidal
Tremor : (-)
Rigiditas : (-)
Bradikinesia : (-)
Dan Lain-lain : (-)
Fungsi Luhur
Kesadaran Kualitatif : Composmentis
Ingatan Baru : -
Ingatan Lama : DBN
Orientasi
Diri : DBN
Tempat : DBN
Waktu : DBN
Situasi : DBN
Intelegensia : DBN
Daya Pertimbangan: DBN
Reaksi Emosi : DBN
Afasia
Ekspresif : (-)
Reseptif : (-)
Apraksia : (-)
Agnosia : (-)
Agnosia visual: (-)
Agnosia Jari-jari : (-)
Akalkulia: (-)
Disorientasi Kanan-Kiri : (-)
Kesimpulan Pemeriksaan
KeluhanUtama : Lemah lengan dan tungkai sebelah kanan.
Telaah : Os datang ke IGD Rumah Sakit Putri Hijau dengan keluhan
lemah lengan dan tungkai sebelah kanan, hal ini dialami ± 7 hari SMRS. Os juga
mengalami bicara celat, mual (+), muntah (-), nyeri kepala (+), nyeri terasa di
bagianbelakang kepala, nyeri dirasakan pada pagi hari, nyeri berkurang saat minum
obat. Os merasa sesak (+) pada bagian dada. Badan lemas (+), Pedis oedem dextra
(+), kejang (-) Riwayatstroke (-), penurunan kesadaran (-), riwayat trauma (-).
PenatalaksanaanAwal
IVFD R-Sol 20gtt/i