Anda di halaman 1dari 20

02

( KYC )
Know Your
Customer
DASAR HUKUM Know Your Customer

Di sektor perbankan, inisiatif untuk memerangi


pencucian uang secara aktif dan serius telah
dimulai sejak Bank Indonesia mengeluarkan
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.
3/10/PBI/2001 tentang Penerapan Prinsip
PBI No. 3/10/PBI/200
Mengenal Nasabah (Know Your Customer
Principles) pada tanggal 18 Juni 2001
Krisis Ekonomi 2008

1. Jatuhnya Lehman Brothers (Bank Investasi AS) pada September 2008.


2. Krisis Yunani karena Goldman Sachs & JP Morgan Chase melakukan rekayasa
finansial untuk menutupi utang piutang Yunani.
3. Tindakan spekulatif AIG insurance dalam memainkan pergerakan indeks
transaksi derivatif di bursa.
4. Societe Generale Perancis, juga terjebak kerugian dalam permainan spekulasi
investasi.
5. UBS Swiss, dituduh AS mendorong warga AS melakukan penipuan pajak dengan
mengalihkan dana dari AS ke rekening UBS
Money Laundering of HSBC 2012

Kasus yang terungkap Juli 2012 melibatkan HSBC, ternyata


turut berperan dlm money laundering mafia Meksiko dlm
kartel narkotika dunia.
HSBC juga turut membantu money laundering organisasi
Hamas.
Tentang :
Know Your Customer ( KYC )

Bank sebagai lembaga yang mengelola dana KYC adalah prinsip penting yang digunakan oleh bank
masyarakat memiliki beban besar terhadap untuk mengenali dan mengetahui identitas seorang nasabah.
kepercayaan masyarakat, sehingga harus Mengenali di sini bukan hanya berarti mengetahui nama dan
mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam alamat nasabah saja, namun segala identitas termasuk
menjalankan usahanya. pekerjaan, kegiatan transaksi nasabah, serta pelaporan
KYC merupakan salah satu cara untuk menerapkan terhadap transaksi yang mencurigakan ( fraud transaction )
prinsip kehati-hatian tersebut. dan pencucian uang ( money Laundering )
Know Your Customer adalah
Prinsip kebijakan yang diterapkan dalam
rangka mengetahui identitas nasabah,
mamantau kegiatan transaksi nasabah,
mengidentifikasi dan melaporkan transaksi
keuangan yang mencurigakan.
Tujuan Pelaksanaan
Know Your Customer
( KYC )
Ada beberapa hal mengapa KYC diperlukan dalam usaha perbankan.

1. Menaati pelaksanaan Undang-Undang Anti Pencucian Uang dan Kontra Pendanaan Terorisme. Hal ini
penting, mengingat perkembangan teknologi, aktivitas, dan produk perbankan kerap dimanfaatkan oleh

pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan tindakan kejahatannya. 


2. Penerapan prinsip Know Your Customer diharapkan dapat mengurangi risiko penggunaan bank sebagai
tempat pencucian uang ataupun pendanaan terorisme. 
3. KYC juga dapat membantu melindungi bank dari berbagai risiko yang mungkin timbul dari pelaksanaan
usahanya, seperti risiko hukum, reputasi, maupun operasional.
Prinsip
Know Your Customer
( KYC )
Pasal 17 UU TPPU
“Setiap orang yang melakukan hubungan usaha dengan Penyedia jasa Keuangan wajib
memberikan identitasnya secara lengkap dan akurat dengan mengisi formulir yang
disediakan oleh Penyedia Jasa Keuangan dan melampirkan dokumen pendukung yang
diperlukan”. Selanjutnya, diatur bahwa PJK wajib memastikan pengguna jasa bertindak
untuk diri sendiri atau orang lain”
Prinsip Know Your Customer
( KYC )
PRINSIP KYC (Know Your Customer) dalam Transaksi :

1. Nama Jelas, Identitas dan Alamat Lengkap :


A. Pelaku Transaksi
B. Pemilik Rekening
C. Penerima Dana
2. Hubungan (hukum) antara pelaku dengan Pemilik Rekening atau Penerima Dana
3. Jumlah Uang yang ditransaksikan
4. Media Transaksi yang digunakan
5. Profile Nasabah (Pekerjaan, Jabatan, Jumlah Penghasilan, dll)
6. Tujuan Penggunaan Dana
7. Sumber Dana
HIGH PROFILE CUSTOMER
NCCT
LEGISLATIF

TERORIST
COUNTRY EKSEKUTIF

AD
PEP YUDIKATIF

TNI AU
High Risk CUSTOMER WNA
AL
POLRI

TERSANGKA/
TERDAKWA FSP

REAL ESTATE
BISNIS

DEALER MBL

TOKO EMAS
IDENTIFIKASI BANK ATAS TRANSAKSI
KEUANGAN Kebiasaan

Kebijakan Profile
KYC

TR RED
NASABA
H PJK X FLAG

Bisnis Sumber dana


TIDAK
A NO
Pekerjaan
WAJAR N
?
A
YES L FILIN
I G

UNSUR JUSTIFIE S
LTKM TKM D? I
S YES

NO
HAL-HAL YANG DIANGGAP SEBAGAI
TRANSAKSI YANG MENCURIGAKAN

● Penyimpangan ● Dugaan transaksi ● Transaksi keuangan


profil,karakteristik, keuangan yang yang sumbernya
sertakebiasaan pola dilakukan untuk diduga dari harta
transaksi keuangan menghindari hasil tindak pidana
nasabah pelaporan transaksi —baik baru akan
yang wajib dilakukan maupun
dilakukan oleh bank sudah dibatalkan. 
Bagaimana Bank Mengidentifikasi Masalah

Customer Due Diligence Enhanced Due Diligence


( CDD ) ( EDD )
kegiatan pengenalan melalui identifikasi, kegiatan pengenalan secara lebih
verifikasi, dan pemantauan untuk mendalam demi mengetahui apakah
memastikan bahwa transaksi yang nasabah tersebut termasuk golongan
dilakukan sesuai dengan profil nasabah berisiko tinggi melakukan tindakan
yang bersangkutan. pencucian uang, pendanaan terorisme,
serta tindakan melanggar hukum
lainnya. 
Bagaimana Bank Mengidentifikasi Masalah

CDD dan EDD dilakukan


apabila

Melakukan hubungan usaha dengancalon Nasabah;

Melakukan hubungan usaha dengan WIC;

Bank meragukan kebenaran informasi yang diberikan oleh


Nasabah, penerima kuasa, dan/atau Beneficial Owner;
atau

Terdapat transaksi keuangan yang tidak wajar yang terkait


dengan pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme.
Risk Based Approach
 Dalam penerimaan Nasabah, Bank wajib
menggunakan pendekatan berdasarkan
risiko dengan mengelompokkan Nasabah
berdasarkan tingkat risiko terjadinya
pencucian uang atau pendanaan terorisme.
 Pengelompokan risiko akan diatur lebih
lanjut dalam Surat Edaran Bank Indonesia
CONTOH KASUS
Jika seorang nasabah tidak pernah melakukan transaksi dalam nominal atau jumlah yang besar
berdasarkan profil pekerjaannya, maka bank patut mencurigai nasabah tersebut jika tiba-tiba terdapat
transaksi dalam nilai besar yang tidak mungkin bersumber dari pekerjaannya. Akan lebih
mencurigakan lagi jika transaksi dalam jumlah besar tersebut dilakukan dalam jangka waktu yang
singkat. 

Ketika kecurigaan ini muncul, maka pihak bank akan segera melakukan pemantauan terhadap
transaksi tersebut dan menanyakan langsung kepada nasabah terkait transaksi yang mencurigakan
tersebut. Jika kecurigaan terus berlangsung, bukan tidak mungkin akan dilakukan pemblokiran
terhadap rekening tersebut dan bank akan melaporkannya kepada Bank Indonesia untuk dilakukan
investigasi.
03
Penerimaan
Nasabah
Dalam Penerimaan Nasabah, Bank Harus
Bank wajib meminta informasi yg memungkinkan Bank utk mengetahui profil Nasabah

Identitas Nasbah dibuktikan dengan keberadaan dokumen pendukung

Bank wajib meneliti kebenaran dokumen pendukung identitas calon Nasabah

Bank dilarang untuk membuka atau memelihara rekening anonim atau rekening yang

menggunakan nama fiktif.

Bank wajib melakukan pertemuan langsung (face to face) pada awal melakukan hubungan usaha.

Bank wajib mewaspadai transaksi/hubungan usaha yang berasal/terkait dengan negara yg

pelaksanaan rekomendasi FATF belum memadai.


Profil Nasabah Bank :
Bank wajib memelihara profile nasabah, sekurang-kurangnya meliputi informasi mengenai:
 Pekerjaan/bidang usaha
 Jumlah penghasilan
 Rekening lain yang dimiliki
 Aktivitas transaksi normal
 Tujuan pembukaan rekening
Terima Kasih
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai