C a p i t a l S t r u c t u r e a n d
D i v i d e n d P o l i c y
Chapter 14: Struktur Modal
dan Leverage
• Risiko Bisnis:
• Ketidakpastian EBIT.
• Dipengaruhi oleh Fixed cost
• Tergantung pada faktor bisnis seperti
persaingan, operating leverage, dsb.
• Risiko Finansial:
• Tambahan resiko bisnis pada pemegang
saham karena perusahaan banyak
menggunakan hutang.
• Tergantung pada jumlah hutang dan
saham preferen.
mempengaruhi Resiko Bisnis
(Business Risk)
• Competiton
• Demand variability
• Sales price variability.
• Input cost variability
• Product absolence.
• Foreign risk exposure.
• Regulatory risk and legal exposure
• The extent to which costs are fixed: operating leverage
Resiko Bisnis (business risk)
Ketidak pastian pre-tax operating income
(EBIT) dimasa yad.
Probability
Low risk
High risk
0 E(EBIT) EBIT
Resiko bisnis difokuskan pada operating
income.
Risiko Financial
• Risiko Finansial:
• Tambahan resiko bisnis pada pemegang
saham karena perusahaan banyak
menggunakan hutang.
• Tergantung pada jumlah hutang dan
saham preferen.
Risiko Financial
Firm U Firm L
No debt $10,000 of 12% debt
$20,000 in assets $20,000 in assets
40% tax rate 40% tax rate
Firm U Firm L
Economy
Economy
Bad Avg.
Prob.* 0.25 0.50 0.25
Good
EBIT* $2,000 $3,000 $4,000
Interest 1,200 1,200 1,200
EBT $ 800 $1,800 $2,800
Taxes (40%) 320 720 1,120
NI $ 480 $1,080 $1,680
*Same as for Firm U.
Firm U Bad Avg. Good
BEP 10.0% 15.0% 20.0%
ROIC 6.0% 9.0% 12.0%
ROE 6.0% 9.0% 12.0%
TIE n.a. n.a. n.a.
Firm L Bad Avg. Good
BEP 10.0% 15.0% 20.0%
ROIC 6.0% 9.0% 12.0%
ROE 4.8% 10.8% 16.8%
TIE 1.7x 2.5x 3.3x
Profitability Measures:
U L
E(BEP) 15.0% 15.0%
E(ROIC) 9.0% 9.0%
E(ROE) 9.0% 10.8%
Risk Measures:
ROIC 2.12% 2.12%
ROE 2.12% 4.24%
Teori Struktur Modal
1. Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional berpendapat akan
adanya struktur modal yang optimal.
Dengan kata lain struktur modal
mempunyai pengaruh terhadap nilai
perusahaan. Struktur modal bisa diubah-
ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan
yang optimal.
2. Pendekatan Modigliani Miller (MM)
EBIT $500,000
VU = = = $3,571,429.
rsU 0.14
VL = VU = $3,571,429.
( )
$1,000,000
= 14.0% + (14.0% - 8.0%) $2,571,429
= 14.0% + 2.33% = 16.33%.
Kesimpulan
Dengan menggunakan hutang yang semakin banyak, perusahaan bisa
menggunakan sumber modal yang lebih murah yang semakin besar.
Penggunaan sumber modal yang lebih murah dan banyak akan
menurunkan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) tsb, jika tingkat
keuntungan yang disyartkan untuk saham konstan.
Tetapi dengan semakin meningkatnya hutang, tingkat keuntungan
yang disyaratkan untuk saham juga akan meningkat. Dua efek yang
saling berlawanan tsb menghasilkan biaya rata-rata tertimbang yang
konstan. Hasilnya, nilai perusahaan akan konstan.
Graph value versus leverage.
Value of Firm, V (%)
4
VU VL
3
2 Firm value ($3.6 million)
1
0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5
Debt (millions of $)
With zero taxes, MM argue that value
is unaffected by leverage.
Preposisi MM (dengan Pajak)
Preposisi 1. Nilai perusahaan dengan hutang akan sama
dengan nilai perusahaan tanpa hutang plus penghematan
pajak karena bunga hutang. Formula :
• VL = VU + TD.
1. Find VU and VL.
VU =
EBIT(1 - T) =
$500,000(0.6) = $2,142,857.
rsU 0.14
Value of Firm, V
VL
TD
VU
Debt
0
( )
$1,000,000
= 14.0% + (14.0% - 8.0%)(0.6) $1,542,857
= 14.0% + 2.33% = 16.33%.
Kesimpulan
• Penggunaan hutang yang semakin banyak akan
meningkatkan biaya modal saham.
• Penggunaan hutang yang lebih banyak, berarti
menggunakan modal yang lebih murah (biaya modal hutang
lebih kecil dibandingkan biaya modal saham), akan
menurunkan biaya modal rata-rata tertimbangnya (meski
biaya sahamnya meningkat)
Hubungan antara biaya modal dengan
leverage dengan mempertimbangkan
pajak.
Cost of
Capital (%)
rs
WACC
rd(1 - T)
Debt/Value
0 20 40 60 80 100 Ratio (%)
• Teori MM (dengan pajak) sangat kontroversial. Implikasi teori
tsb adalah perusahaan sebaiknya menggunakan hutang
sebanyak-banyaknya (99% sbg contoh). Tetapi dalam
kenyataan tidak ada perusahaan yang mempunyai hutang
sebesar itu.
• Teori Trade-Off dalam Struktur Modal
Dalam kenyataan ada hal-hal yang membuat perusahaan
tidak bisa menggunakan hutang sebanyak-banyaknya. Satu
hal yang terpenting adalah dengan semakin tingginya
hutang, akan semakin tinggi kemungkinan kebangkrutan
• Biaya kebangkrutan bisa cukup signifikan. Penelitian di LN
menunjukkan biaya kebangkrutan bisa mencapai sekitar 20% dari nilai
perusahaan. Biaya kebangkrutan meliputi:
• Biaya langsung: biaya yang dikeluarkan untuk membayar biaya
administrasi, pengacara, akuntan dll
• Biaya tak langsung: biaya yang terjadi karena dalam kondisi
kebangkrutan, pihak lain tidak mau berhubungan dengan
perusahaan secara normal. Misal supplier tidak akan mau
memasukkan barang karena khawatir tidak terbayar
Model Miller dengan Pajak Perusahaan dan Personal
[
VL = VU + 1 -
(1 - Tc)(1 - Ts)
(1 - Td)
]
D.
Tc = corporate tax rate.
Td = personal tax rate on debt income.
Ts = personal tax rate on stock income.
Tc = 40%, Td = 30%, and Ts = 12%.
(1 - 0.40)(1 - 0.12)
[
V L = VU + 1 -
(1 - 0.30)
]D
= VU + (1 - 0.75)D
= VU + 0.25D.