Anda di halaman 1dari 17

PENGELOLAAN KELAS

Tina Apriliana Saputri 855721205

Septi Megalia 855721197

M. Fadholi 855721323

Yesi Ratnasari  
Hakikat Pengelolaan
Kelas
Pengelolaan kelas adalah serangkaian tindakan guru
yang ditunjukan untuk mendorong munculnya
tingkah laku yang diharapkan dan menghilangkan
tingkah laku yang tidak diharapkan, menciptakan
hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-
emosional yang positif, serta menciptakan dan
memelihara organisasi kelas produktif dan efektif
 Pembelajaran adalah segala kegiatan yang dilakukan
guru untuk memudahkan siswa mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
 Kegiatan pengelolaan kelas merupakan berbagai
usaha yang dilakukan guru dalam menciptakan dan
memelihara kondisi kelas sehingga terjadi
pembelajaran yang efektif dan efisien.
 Memberikan pujian atau penghargaan sesegera
mungkin, menciptakan dan memelhara hubungan
yang sehat antara guru dan siswa serta siswa dan
siswa, serta menetapkan norma-norma kelompok
yang produktif merupakan beberapa contoh kegiatan
pengelolaan kelas.
Pengelolaan kelas yang efektif merupakan salah
satu aspek penting dalam proses pembelajaran,
sebab pembelajaran yang efektif dan efisien
dapat terjadi apabila situasi dan kondisi kelas
mendukung.
Penataan Lingkungan
Kelas
 Lingkungan fisik kelas harus ditata dan diatur untuk
mendukung aktivitas belajar yang dikembangkan oleh
guru secara individual.
 Menurut Winzer:1995, penataan lingkungan kelas yang
tepat berpengaruh terhadap jumlah waktu yang
digunakan siswa untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan.
 Keleluasaan Pandangan (visibility)
barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu pandangan
siswa dan guru saat proses belajar mengajar.
 Mudah dicapai (accessibility)
Meletakkan barang-barang yang mendukung pembelajaran
ditempat yang mudah dijangkau.
 Keluwesan (flexibility)
Barang-barang yang ada di dalam kelas hendaknya mudah
ditata dan dipindahsesuai dengan tuntutan kegiatan
pembelajaran.
 Kenyamanan
mengenai temperatur ruangan, cahaya, suara, dan kepadatan
kelas.
 Keindahan
Guru harus mampu mengatur tempat duduk siswa
untuk memperlancar kegiatan pembelajaran sesuai
dengan metode yang akan digunakan.
 Contoh pengaturan tempat duduk kegiatan klasiakal:

Gambar 10.2 Gambar 10.3


Gambar
10.4
Menurut Winzer (1995):
 Psiko-sosial kelas berpengaruh terhadap hasil
belajar, konsep diri, rasa harga diri, dan sikap
siswa terhadap sekolah.
 Psiko-sosial kelas berkenaan dengan hubungan
sosial-pribadi antara guru dan siswa dan antar
sesama siswa.
 Hubungan yang harmonis antar guru dan siswa
serta antar siswa dapat menciptakan iklim psiko-
sosial yang sehat, dan efektif bagi
berlangsungnya proses pembelajaran.
 Disukai oleh siswanya
 Memiliki persepsi yang realistik tentang dirinya

dan siswanya
 Akrab dengan siswa dalam batas hubungan

guru-siswa
 Bersikap poistif terhadap pertanyaan/respon

siswa
 Sabar, teguh, dan tegas
Agar kegiatan belajar kelompok berhasil
denganbaik guru harus memperhatikan hal-hal
berikut (Weber, 1977):
Perilaku yang diharapkan
Fungsi kepemimpinan
Pola persahabatan siswa
Norma/aturan
Kemampuan berkomunikasi
Kebersamaan
1. Disiplin
Disiplin merupakan ketaatan terhadap aturan
Contoh : Kebiasaan bangun pagi pukul 6 pagi

Membuang sampah pada tempatnya


Membayar pajak, dan lain-lain
2. Disiplin Kelas
•Definisi disiplin kelas menurut Tueney dan Cairns (1980), yaitu Disiplin di artikan
sebagai tingkat keteraturan yang terdapat pada satu kelompok
•Disiplin kelas dapat diartikan sebagai teknik yang digunakan oleh guru untuk
membangun atau memelihara keteraturan di dalam kelas
•Ada pakar yang menyamakan kata disiplin dengan hukuman
Contoh : “ disiplinan anak itu “! Artinya hukumlah anak itu.
•Menurut Kohn (1996)
Disiplin sebagai bagian pengelolahan kelas, yang terutama berurusan
dengan penanganan perilaku yang menyimpang
DISIPLIN KELAS
Disiplin kelas perlu diajarkan atau ditanamkan pada siswa karena alasan berikut:
1.Disiplin perlu diajarkan dan dipelajari serta dihayati oleh siswa, agar siswa mampu
mendisiplikan diri sendiri. Menurut Winzer (1992), siswa mampu mengendalikan diri sendiri,
tanpa perlu dikontrol oleh guru.
2.Disiplin merupakan titik pusat berputar kehidupan sekolah (Turney dan Cairns, 1980 )
keberhasilan dan kegagalan sekolah tergantung dari tingkat ketercapaian dalam
menerapkan disiplin yang sempurna.
3.Tingkat ketaatan siswa yang tinggi terhadap aturan kelas, terlebih jika ketaatan tersebut
tumbuh dari diri sendiri, bukan paksaan, sehingga akan menciptakan iklim belajar yang
konduksif.
4. Sebaliknya, tingkat ketaatan yang rendah terhadap aturan kelas akan membuat iklim
belajar yang tidak konduksif, tidak menyenangkan. Menurut Danlelson (1996),
belajar tidak mungkin terjadi jika perilaku siswa tidak terkendali atau di luar kontrol.
5. Jumlah siswa dalam satu kelas, lebih-lebih di negeri kita, cukup banyak kelas yang
besar, jika tidak diikat oleh aturan yang ditaati bersama akan dapat menimbulkan
kekacauan.
6. Kebiasaan untuk menaati aturan dalam kelas akan memberi dampak yang lebih luas
bagi kehidupan siswa di dalam masyarakat. Siswa yang terbiasa menaati aturan di
dalam kelas, akan terdorong pula menaati aturan yang ada dalam masyarakat.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI DISIPLIN KELAS

1.Faktor Fisik
2.Faktor Sosial
3.Faktor Psikologis

Anda mungkin juga menyukai