Anda di halaman 1dari 19

MENJAHIT ROBEKAN

PERINEUM
ISYTI’AROH
PENDAHULUAN
• Dalam proses
persalinan kala II bisa
terjadi robekan
perineum karena
disengaja (episiotomi)
atau tidak sengaja
• Perineum adalah
daerah antara vagina
dan anus
Derajat Robekan
Perineum • Derajat 2 : robekan
• Derajat 1 : robekan mengenai epitel
hanya mengenai vagina, kulit sampai
epitel vagina dan otot perineum
kulit (sphinter ani masih
utuh
Derajat 3:
Derajat 4: robekan hingga
robekan sampai sfingter ani epitel anus
PRINSIP MENJAHIT ROBEKAN PERINEUM

• Mengontrol perdarahan
• Meminimalisasi risiko infeksi
• Mempercepat penyembuhan
• Aproksimasi (proses luka merapat/menutup) tepi
luka tanpa tension (edema) dapat terjadi
vaskularisasi
• Dilakukan segera setelah persalinan
• Pastikan persiapan alat dan bahan lengkap
• Pencahayaan yang baik
• Kolaborasi dg tim medis jika luka perineum
derajat 3 dan 4
• cegah hematoma
• Jahitan tidak terlalu ketat
• Pastikan terlebih dahulu seluruh jaringan yg
robek dapat disatukan (menjahit ujung-ujung
yang robek terlebih dahulu)
• Hitung kassa/alat pasca penjahitan agar tidak
ada yang tertinggal
Jenis Jahitan
• Interrupted (terputus)
• Continuous (jelujur) : hanya 2 simpul, diawal dan akhir
• Jahitan Intrakutan, adalah jahitan yang tidak
menampakkan benang jahit di permukaan.
Jahitan akan lebih rapi dan secara estetika
lebih disukai
Alat Menjahit Luka
• wadah dari logam/bak • Gunting Benang
instrumen • Gunting jaringan
• needle holder/ • Klem arteria berujung
pemegang jarum lurus/ bengkok
• jarum dengan ujung segi • Kain steril
tiga (utk kulit)
• Bengkok
• jarum dengan ujung
bulat (utk otot) • Handscoon
• Pinset anatomi
• Pinset chirrurgis
Bahan Menjahit Luka
• NaCl fisiologis
• Povidon Iodine 10%
• Lidocain 2%
• Klorin 0,5%
• Kasa steril
• Plester
• Spuit 3 cc
• Benang jahit sesuai kebutuhan
Prosedur penjahitan luka episiotomi

1. Fase Orientasi
• Salam
• Perkenalan
• Menjelaskan tujuan
• Menjelaskan prosedur
• Menanyakan kesediaan pasien
• Memberi kesempatan bertanya
2. Fase Kerja
• Cuci tangan
• Pakai apron
• Pakai sarung tangan steril
• Kaji kondisi luka dan derajat luka perineum
• Bersihkan area luka dan sekitarnya dengan NaCl 0.9%
dan kassa steril
• Letakkan doek steril di atas area penjahitan luka
• Lakukan anestesi lokal pada area penjahitan
• Tampon vagina dapat dimasukkan untuk membantu
menyerap darah, sehingga visualisasi area luka lebih baik
• Identifikasi luka mukosa vagina dan mulai jahitan 1 cm di
atas titik luka, lakukan penyimpulan jahitan secara kuat.
• Gunakan teknik penjahitan kontinu, perbaiki struktur
epitel vagina terlebih dahulu, diikuti dengan otot
perineal dan kulit. (Biasanya dibutuhkan 2 lapisan pada
saat menjahit lapisan otot)
• Jahitan harus mencakup fasia rektovaginal yang
menopang vagina posterior, lalu ke cincin himen dan
diikat pada bagian proksimal cincin
• Pastikan jahitan tidak terlalu ketat dan rapi
• Lakukan penyimpulan jahitan di akhir luka
• Keluarkan tampon vagina
• Periksa kembali apakah hemostasis sudah berhasil dan kedua tepi luka
menyatu
• Lakukan pemeriksaan vagina dan rektal untuk memastikan vagina dan
introitus tidak dijahit terlalu ketat dan tidak ada jahitan yang
menembus ke mukosa rektal
• Bersihkan dan keringkan area perineal
• Posisikan pasien ke posisi yang nyaman
• Hitung jumlah instrumen, kasa, dan tampon yang digunakan, pastikan
tidak ada yang tertinggal
• Bersihkan klien
• Pakaikan pembalut, clana dan baju klien
• Bereskan alat dan bahan
• Cuci tangan
3. Fase Terminasi
• Melakukan evaluasi
• Jelaskan cara perawatan luka dan pencegahan
infeksi
• Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
selanjutnya
• Salam
• berpamitan
1. Link youtube untuk menjahit terputus dan
jelujur

https://
www.youtube.com/watch?v=avlftDSOzhU
2. Link youtube untuk menjahit subcutis
https://www.youtube.com/watch?v=8hNjlu
CvQkk
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai