Anda di halaman 1dari 49

BAHASA INDONESIA

Dr. H. YASIP, S.Pd., M.Pd


“STIKES “HUTAMA ABDI HUSADA” TULUNGAGUNG”.
Curriculum
Dr. H. YASIP , S.Pd., M.Pd.
Vitae TTL: Tulungagung, 12 – 12 – 1962
ALAMAT:
-PERUM TUNGGULSARI INDAH
BLOK i/14 TELP. 331344;
HP. 081335735958/085 635 23 779
STATUS PEKERJAAN
1. Guru SMAN 1 Boyolangu T.Agung (mantan
guru SMANSAKA)
2. Guru SMK PGRI 3 Tulungagung
3. Dosen STKIP PGRI Tulungagung
4. Dosen STIKES Hutama Abdi Husada T.Agung
5. Dosen IAIN Tulungagung
6. Dosen STKIP PGRI Trenggalek
7. Wiraswasta
9. Waka Bidang Humas Kwarcab Tulungagung
10. Pelatih Pusdiklatcab Kwarcab Tulungagung
SEBUAH RENUNGAn
 JIKA KAMU BERBUAT BAIK MAKA KEBAIKAN ITU
ADALAH UNTUKMU SENDIRI,
 DAN JJIKA KAMU BERBUAT BURUK MAKA
KEBURUKAN ITU UNTUKMU JUGA
 TIDAK ADA BALASAN BAGI KEBAIKAN KECUALI
DENGAN KEBAIKAN
 JIKA KAMU SELESAI MENGERJAKAN SESUATU
PEKERJAAN, MAKA BERSIAPLAH UNTUK
MENGERJAKAN PEKERJAAN BERIKUTNYA.
 BALASLAH KEBAIKAN DENGAN KEBAIKAN YANG
LEBIH BAIK, KALAU TIDAK MAMPU BALASLAH
DENGAN KEBAIKAN YANG SETARA
 BERBUATLAH YANG TERBAIK DALAM SEGALA
URUSAN, KARENA ALLAH SENANTIASA SENANG
KEPADA ORANG-ORANG YANG SELALU
MEMBAIKKAN SEGALA URUSANNYA
SEBUAH RENUNGAN
JANGANLAH KAMU MENGATAKAN APA YANG
TIDAK KAMU LAKUKAN, KARENA ALLAH
SANGAT BENCI KEPADA ORANG—ORANG
YANG MENGATAKAN SESUATU TETAPI DIA
TIDAK MELAKUKANNYA,
MAKA DI BALIK KESULITAN ITU ADA
KEMUDAHAN, DAN SESUNGGUHNYA DI BALIK
KESUSAHAN ITU ADA KEMURAHAN,
TAK SELAMANYA GELAP ITU GULITA, DAN
TAK SELAMANYA MENDUNG ITU KELABU,
HARI KEMARIN ITU ADALAH CERMIN,
SEKARANG ADALAH KENYATAAN YANG
HARUS KITA HADAPI, DAN HARI ESOK
ADALAH IMPIAN DAN CITA-CITA YANG HARUS
KITA KEJAR DAN KITA CAPAI.
1. Konsep Dasar Kebahasaindonesiaan:
(penanaman sikap berbahasa)
a. Sejarah Bahasa Indonesia;
b. Kedudukan dan Fungsi Bhs.
Indonesia;
c. Ragam Penggunaan Bhs.
SILABUS
Indonesia;
d. Bahasa Indonesia Yang Baik dan
Benar.
2. Struktur Bahasa Indonesia Ragam
Ilmiah: Pedoman Umum Ejaan BI
(PUEBI)
3.Struktur Bahasa Indonesia Ragam
Ilmiah: Kata, Frasa, Klausa.
6. Menulis Karya Tulis Ilmiah
a. Menulis Proposal
b. Menulis Makalah
c. Penulisan Sumber Rujukan
7. Teknik Membaca Cepat/Artikel
SILABUS a. Teknik Skimming dan Scanning
b. Teknik Membaca KWLH
c. Teknik Membaca SQ3R
8. Teknik Berbicara
a. Presentasi Ilmiah
b. Berpidato
KONTRAK KULIAH/BELAJAR

1. Kehadiran
Komponen ini memiliki poin sebesar 10% dari total
pertemuan tatap muka di kelas (14). Kehadiran merupakan
salah satu komponen penunjang dalam melakukan proses
penilaian, karena setiap pertemuan akan membahas
berbagai macam model persoalan yang akan didiskusikan
bersama. Setiap persoalan yang dilontarkan menuntut
adanya peran aktif mahasiswa untuk dapat mengemukakan
pendapat mereka dengan baik. Keaktifan mahasiswa akan
dijadikan nilai tambah secara objektif untuk penilaian akhir.
2. Tugas
Selama 1 semester, mahasiswa akan diberikan 4 tugas yang
terdiri dari 2 tugas mandiri dan 2 tugas kelompok. Tugas ini
diberikan sebanyak 2x sebelum UTS dan 2x setelah UTS.
Komponen keseluruhan tugas memiliki poin sebesar 30%.
3. UTS (Ujian Tengah Semester)
UTS dilakukan pada pertemuan ke 8 dari keseluruhan total
pertemuan melalui ujian tertulis, praktik atau mini project
yang akan dipresentasikan. Materi yang diujikan adalah
materi pertemuan 1 sampai dengan 7, dengan bobot yang
diberikan sebesar 20%.
KONTRAK KULIAH/BELAJAR

4. UAS (Ujian Akhir Semester)


UAS dilakukan pada pertemuan ke-15 atau 16 secara
individu dan mandiri melalui ujian akhir tertulis dengan
bobot yang diberikan sebesar 40%.
 
Catatan :
a. Tidak berlaku ujian susulan baik UTS maupun UAS
kecuali kepada mahasiswa yang sebelumnya sudah
karena sakit (disertai dengan surat dokter dan surat dari
orang tua/wali), atau terlibat dalam kegiatan akademik di
luar kampus (disertai dengan surat izin yang ditanda
tangani oleh KAPRODI)
b. Tidak berlaku perbaikan nilai Tugas, UTS maupun UAS
kecuali diikuti oleh seluruh peserta mata kuliah
5. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan semua komponen nilai
yang ada. Nilai akhir yang diperoleh mahasiswa merupakan
rata-rata dari perolehan tiap komponen dengan melibatkan
bobot masing-masing.
KONSEP DASAR
KEBAHASAINDONESIAAN

SEJARAH BAHASA
INDONESIA

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA


INDONESIA

PEMBINAAN BAHASA INDONESIA

RAGAM BAHASA INDONESIA

BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN


BENAR
 Melalui sejarah panjang, bahasa
Indonesia telah mengalami
perkembangan luar biasa.
 Baik dari segi jumlah pemakai maupun
sistem tata bahasa, kosa kata, dan
PROSES maknanya.
TERBENTUKN
YA BAHASA
 Saat ini bahasa Indonesia telah menjadi
INDONESIA bahasa yang digunakan dan dipelajari,
 tidak hanya di Indonesia,
 tetapi juga di beberapa negara lain.
 Bahkan keberhasilan Indonesia dalam
mengajarkan bahasa Ind. kepada
generasi muda,
 Telah dicacat sebagai prestasi dari segi
peningkatan komunikasi antarwarga
negara.
BAHASA NASIONAL

 Melalui sejarah panjang, jauh sebelum


kolonial masuk ke bumi nusantara;
 Bahasa Melayu dipakai sebagai
“Lingua Franca” , yaitu bahasa
PROSES
TERBENTUKN perhubungan dan perdagangan di
YA BAHASA seluruh kawasan nusantara, bahkan
INDONESIA kawasan ASEAN
 Berkat kegigihan bangsa Indonesia
(Pemuda) dari berbagai suku, dengan
perjuangan yang sangat berat,
akhirnya pada tanggal 28 Oktober
1928 dengan Ikrar Sumpah Pemuda
Bahasa Melayu berubah menjadi
bahasa Indonesia,
 Bahasa Nasional, dan
 Bahasa Persatuan.
BUKTI
OTENTIK

PUTUSAN KONGRES PEMUDA DIMUAT DALAM SURAT KABAR


“PERSATUAN INDONESIA” 15 NOVEMBER 1928
BAHASA
RESMI/NEGAR
A
 Secara resmi bahasa Indonesia hadir
sejak diikrarkan Sumpah Pemuda.
 Namun penggunaannya masih dalam
lapangan pemakaian yang berbeda.
PROSES
TERBENTUKN
 Bahasa Melayu dijadikan sebagai
YA BAHASA Bahasa kedua oleh Belanda,
INDONESIA  sedangkan di sisi lain sebagai
bahasa Indonesia digunakan di
luar pemerintah oleh masyarakat
yang mendambakan persatuan.
 Bersamaan Proklamasi
Kemerdekaan RI 17-08-1945 bahasa
Indonesia diangkat sebagai Bahasa
Resmi.
 Tanggal 18-8-1945 ditetapkan sebagai
bahasa negara.
BUKTI
BUKTI
OTENTIK
OTENTIK
SEBAGAI
SEBAGAI
BAHASA
BAHASA
RESMI
RESMI
BUKTI
BUKTI
OTENTIK
OTENTIK
SEBAGAI
SEBAGAI
BAHASA
BAHASA
NEGARA
NEGARA
(18-8-1945)
(18-8-1945)

PASAL 36

“BAHASA NEGARA ADALAH


BAHASA INDONESIA”
1. Bahasa Melayu sejak dahulu
merupakan lingua franca di
Indonesia;
2. Sistem bahasa Melayu
Empat faktor sederhana, mudah dipelajari
penyebab karena tidak dikenal adanya
bahasa
tingkatan bahasa;
Melayu
diangkat 3. Suku Jawa, Sunda dan suku
menjadi lainnya dengan sukarela
bahasa menerima bahasa Melayu sbg.
Indonesia
Bahasa Indonesia;
4. Bahasa Melayu memiliki
kesanggupan untuk digunakan
sbg. bahasa kebudayaan
PERBEDAAN
Bahasa Indonesia mulai tanggal 28-10-1928 dengan
bahasa Melayu sebelum tanggal 28 Oktober 1928

1. Perbedaan semangat dan jiwa barunya:

Sebelum 28-10-1928 Sesudah 28-10-1928


Semangat dan jiwa Semangat dan jiwa
bahasa Melayu masih bahasa Melayu sudah
bersifat kedaerahan atau bersifat Nasional atau
jiwa Melayu Jiwa Indonesia
Namanya Bahasa Melayu Namanya menjadi:
Bahasa Indonesia
PERBEDAAN
Bahasa Indonesia mulai tanggal 28-10-1928 dengan
bahasa Melayu sebelum tanggal 28 Oktober 1928

2. Perbedaan dalam Lapangan Pemakaian

BAHASA MELAYU BAHASA INDONESIA


a. Bahasa resmi kedua Hindia Belanda a. Bahasa yang digunakan dalam
untuk tingkat yang dianggap rendah gerakan kebangsaan untuk
b. Bahasa yang diajarkan di sekolah mencapai kemerdekaan
Hindia Belanda b. Untuk penerbitan-penerbitan yang
c. Untuk penerbitan yang dikerjakan bertujuan untuk mewujudkan cita-
jawatan pemerintah Hindia Belanda cita perjuangan kemerdekaan
Indonesia baik berupa:
 Bahasa Pers
 Bahasa hasil Sastra
1. Bahasa tersebut dikenal
dan dikuasai oleh
Hal-hal yang
menentukan sebagian besar
keberhasilan penduduk negara itu
pemilihan 2. Secara geografis,
suatu bahasa bahasa tersebut lebih
sebagai
bahasa resmi menyeluruh
atau negara penyebarannya;
3. Bahasa tersebut
diterima oleh seluruh
penduduk negara itu.
tanah airku indonesia - negeri elok yang amat kucinta...
tanah tumpah darahku yang mulya - yang kupuja sepanjang masa...
tanah airku aman dan makmur - pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa - sejak dulu kala...
melambai-lambai... nyiur di pantai.. - berbisik-bisik.....raja klana...
memuja pulau... yang indah permai ... - tanah airku....
Indonesia.....
Adalah Label yang diberikan oleh
KEDUDUKAN pemakai bahasa sesuai dengan
pemakaiannya

BAHASA
BAHASA
RESMI/NEGARA
NASIONAL
Kedudukan dan (17-08-1945/18-08-
(28-10-1928)
Fungsi
Fungsi Bahasa
Bahasa 1945)
Indonesia BAHASA
BAHASA
RESMI/NEGAR
NASIONAL
A

FUNGSI BAHASA INDONESIA

Sebagai wahana komunikasi bagi manusia, baik


komunikasi lisan maupun komunikasi tertulis.
FUNGSI  Merupakan fungsi dasar bahasa yang belum
BAHASA dikaitkan dengan status dan nilai-nilai
sosial.
FUNGSI Sesuai  Seminar Politik
BAHASA Keduduka
Bahasa Nasional
INDONESIA n
di Jakarta, 25 s.d.
28 Februari 1975

Bahasa Nasional

1. Lambang kebanggaan nasional;


 memancarkan nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa
Indonesia, sehingga kita harus bangga mempertahankan
dan menjunjungnya
2. Lambang identitas nasional;
 merupakan lambang bangsa Indonesia; > dengan bahasa
Indonesia kita dapat diketahui
3. Alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-
beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya
4. Alat perhubungan antarbudaya, antardaerah, antarwarga
 Seminar Politik
FUNGSI
BAHASA
Sesuai Bahasa Nasional
BAHASA
INDONESIA Kedudukan di Jakarta, 25 s.d.
28 Februari 1975

Bahasa Resmi

1. Bahasa Resmi kenegaraan;


digunakannya dalam naskah proklamasi, keputusan-
keputusan, dokumen, surat resmi dari pemerintah.
2. Bahasa Pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan.
3. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional
untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan, serta pemerintahan.
4. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan
pemanfaatan IPTEK modern.
Perbedaan Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Nasional dan sebagai Bahasa
Resmi
• Perbedaan secara khusus ada, antara bahasa
Nasional dengan bahasa Resmi, misalnya;
Penggunaan “kosa kata” dan “istilah”, hal ini
Segi disebabkan oleh lapangan pembicaraannya
wujud berbeda.
• Misalnya:
 Bidang politik, kosa kata dan istilah yang
digunakan berbeda dengan bidang
administrasi, ekonomi, sosial, dan lain-lain.
Tetapi memiliki kesamaan, yaitu bahasa baku.
 Bahasa Nasional lebih diwarnai penggunaan
bahasad/dialek daerah,
 Bahasa Resmi: istilah/kosa kata resmi/baku.
Perbedaan Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Nasional dan sebagai Bahasa
Resmi

• Sebagai bahasa Nasional; karena


didorong oleh rasa persatuan bangsa
Indonesia waktu itu.
Segi • Sebagai bahasa resmi/negara;
Terbentukny
yaitu dilatarbelakangi kondisi
a
bahasa Indonesia itu sendiri;
 dikuasai sebagian besar
penduduk Indonesia
 disepakati sebagai pemersatu.
Perbedaan Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Nasional dan sebagai Bahasa
Resmi

• Perbedaannya terlihat pada


wilayah pemakaian dan
tanggung jawab kita terhadap
Segi
pemakaian fungsi bahasa itu.
Fungsinya
Contoh:
Dosen pada saat memberi kuliah
berbeda dengan ketika belanja
di pasar.
Pembinaan Pada hakikatnya adalah
Bahasa usaha sadar, berencana,
Indonesia dan terarah yang
dilakukan untuk
meningkatkan mutu:

1.Bahasa Indonesia;
2.Pemakai bahasa Indonesia terutama
yang berkebangsaan Indonesia;
3.Pemakaian bahasa Indonesia dalam
masyarakat dan kebudayaan Indonesia,
sesuai dengan kedudukan dan
fungsinya.
 BI tetap hidup dan mampu
mempertahankan eksistensinya,
 BI tetap menempati kedudukannya sebagai
bahasa nasional dan bahasa resmi negara,
 BI tumbuh dan berkembang menjadi bahasa
yang matang dan modern,
 WNI memiliki sikap positif terhadap BI,
Tujuan  Memilki rasa bangga menggunakan BI
Pembinaa dengan baik dan benar,
n BI  Memilki rasa hormat terhadap BI,
 Merasa prihatin terhadap perlakuan-
perlakuan yang kurang pada tempatnya
terhadap BI,
 Pemakaian BI bisa tersebar luas di seluruh
penjuru tanah air pada setiap lapisan
masyarakat.
Tujuan
Pembinaan Program Pembinaan
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia

Program
Pemeliharaan • Mengajak seluruh rakyat
Bahasa Indonesia bertekad tetap
Indonesia
memertahankan Bahasa Indonesia
sesuai dengan kedudukannya;
• Mengarahkan pertumbuhan dan
perkembangan Bahasa Indonesia
agar tidak liar.
Tujuan Program Pembinaan
Pembinaan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia

Program  Membina Bahasa Indonesia agar


Pengembangan berkembanga menjadi bahasa
Bahasa yang “matang” dan “modern”
Indonesia

“MATANG DAN
MODERN”

• Bahasa yang memiliki kemampuan:


• Mewadahi konsep-konsep IPTEK
modern;
• Menjaga stabilitas komunikasi.
CARA AGAR “MATANG”
BAHASA dan
INDONESIA “MODERN”

• Melengkapi kosakata dan istilah


bahasa Indonesia dengan
memungut dari bahasa lain.
• Meningkatkan mutu bahasa
Indonesia.
TANAH AIR KU TIDAK KULUPAKAN
-KAN TERKENANG SELAMA HIDUPKU -
BIARPUN SAYA PERGI JAUH - TIDAK KAN HILANG DARI KALBU
TANAHKU YANG KUCINTAI - ENGKAU KU HARGAI
WALAUPUN BANYAK NEGRI KU JALANI
-YANG MASYUR PERMAI DIKATA ORANG
TETAPI KAMPUNG DAN RUMAHKU
DI SANALAH RASA SENANG
TANAHKU TAK KILUPAKAN
ENGKAU KU BANGGAI..
Kebijaksanaan-kebijaksanaan nasional yang
Politik
Bahasa
berisi perencanaan, pengarahan, dan
Nasional ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai
sebagai dasar pengolahan keseluruhan
masalah kebahasaan di Indonesia
1. Menajamkan pengertian tentang kedudukan dan
Fungsi fungsi bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa Nasional
maupun sebagai bahasa Resmi Negara
2. Mengarahkan pembinaan dan pengembangan bahasa
Indonesia serta pengajarannya.

1. Menggariskan tata cara pembakuan Bahasa


Indonesia
2. Menentukan ciri-ciri Bahasa Indonesia baku
Fungsi ke-2
3. Memberikan pengarahan kepada kegiatan-kegiatan
memberikan
pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia
pedoman
4. Memberikan penyuluhan pemakaian Bahasa
untuk:
Indonesia
5. Memberikan pertimbangan serta pengarahan kepada
Ragam
Bahasa Baku
Pemakaian
atau Standar
Bahasa
Indonesia

Adalah ragam bahasa yang


memiliki keseragaman dan Fungsi
ketunggalan ciri-ciri dan
fungsi-fungsinya.

1. Sebagai alat komunikasi resmi.


2. Sebagai wacana teknis, dalam laporan resmi
karangan ilmiah.
3. Pembicaraan di depan umum, seperti; ceramah,
kuliah, khotbah, dan lain-lain.
4. Untuk pembicaraan dengan orang lain yang
dihormati.
 Pemakaian prefiks “me dan ber” bila
ada secara eksplisit dan konsisten;
Contoh:
 Wabah penyakit demam berdarah
menyerang warga desa Kedungwaru.
 Perkulihan sudah berjalan dengan
lancar
 Pemakaian pola frase verbal
Ciri-ciri aspek+agens+verba – bila ada secara
Bahasa eksplisit dan konsisten;
Baku Contoh:
 Saya sudah membaca surat Anda.
 Pemakaian konjungsi bahwa dan
karena – bila ada secara eksplisit dan
konsisten;
Contoh:
 Dia tahu bahwa anaknya lulus ujian.
 Mayang tidak masuk kuliah karena
sakit.
 Pemakaian unsur-unsur leksikal
berikut berbeda dari unsur-unsur yang
menandai bahasa Indonesia baku;
Contoh:
BAKU NON-BAKU
- Anda, saudara - Situ
Ciri-ciri - Dengan - Sama
- Mengapa - Ngapain
Bahasa
Baku  Pemakaian ejaan resmi yang sedang
berlaku (PUEBI)
Contoh:
BAKU NON-BAKU
- Asas azas, azaz
- Atlet atlit
- Apotek apotik
 Pemakaian peristilahan resmi;
Contoh:
BAKU NON-BAKU
Ciri-ciri - Peringkat Rangking
Bahasa - Kawasan Area
Baku  Pemakaian kaidah yang baku
Contoh:
- Pengendara sepeda diharap
turun
- Naik sepeda harap turun (salah)
 DIALEK REGIONAL
 DIALEK TEMPORAL
 DIALEK SOSIAL

• Variasi bahasa yang


Bahasa banyak mengandung
Non Baku unsur-unsur dialek dan
bahasa daerah setempat

 JARGON
 SLANG
 PROKEM
BERBAHASA
INDONESIA
YANG BAIK

• Berbahasa Indonesia yang sesuai


dengan tempat terjadinya kontak
berbahasa, sesuai dengan siapa
lawan bicaranya, dan sesuai dengan
Bahasa topik pembicaraan.
Indonesia
yang Baik
 Tawar- menawar penjual sayur
dan Benar
atau tukang becak:
1. Berapa nih, Bu, bayemnya?
2. Ke Pasar Wage, Bang.
Berapa?
CONTO  Tidak baik jika:
H Berapakah Ibu mau menjual
bayam ini?
BERBAHASA
INDONESIA
YANG BENAR
Indonesia.
berlaku dalam bahasa
sesuai dengan kaidah yang
 Berbahasa Indonesia yang
Bahasa
Indonesia
yang Baik
 Dosen ketika memberi kuliah
dan Benar  Saya mengharapkan Saudara
mengikuti perkuliahan dengan
sungguh-sungguh.
 Tidak benar jika:
CONTO Gue berharap elu ikut kuliah
H dengan sungguh-sungguh.
BERBAHASA
INDONESIA
YANG BAIK DAN
BENAR
Indonesia.
aturan yang berlaku dalam Bahasa
sesuai benar dengan kaidah atau
dengan situasi pembicaraan dan
Bahasa
 Berbahasa Indonesia yang sesuai

Indonesia
yang Baik
dan Benar  Dosen ketika memberi kuliah
 Saya mengharapkan Saudara
mengikuti perkuliahan dengan
sungguh-sungguh.
 Tidak benar jika:
CONTO Gue berharap elu ikut kuliah
dengan baik-baik.
H
BERBAHASA INDONESIA YANG BAIK
• Berbahasa Indonesia yang sesuai
dengan tempat terjadinya kontak
berbahasa, sesuai dengan siapa
lawan bicaranya, dan sesuai dengan
topik pembicaraan.

Bahasa Berbahasa Indonesia yang sesuai


Indonesia dengan situasi pembicaraan dan
yang Baik sesuai benar dengan kaidah atau
aturan yang berlaku dalam
dan Benar Bahasa Indonesia.

BERBAHASA INDONESIA YANG BENAR


• Berbahasa Indonesia yang sesuai
dengan kaidah yang berlaku dalam
bahasa Indonesia
KERJAKA
N
1.Bahasa Indonesia berkedudukan
sebagai bahasa resmi negara yang
didasarkan atas landasan de facto dan
yuridis formal. Sebutkan landasan
tersebut!
2. Apabila Anda bertemu dengan teman
luar daerah yang berbeda bahasa
daerahnya, tentunya Anda akan
berkomunikasi dengan bahasa yang
dimengerti oleh teman Anda tersebut,
dan pasti Anda menggunakan bahasa
Indonesia. Apabila demikian, bahasa
Indonesia tersebut berfungsi dan
berkedudukan sebagai apa? Jelaskan
rasionalnya!
KERJAKA
N
3. Apakah tanggung jawab Anda dalam
rangka pembinaan bahasa Indonesia?
4. Samakah berbahasa Indonesia yang
baik dengan berbahasa Indonesia yang
baku? Berikan contohnya!
5. Jelaskan dan berikan contoh
pemakaiannya:
a. Bahasa yang baik tetapi tidak benar.
b. Bahasa yang benar tetapi tidak
baik.
KERJAKA
N
• Buatlah 5 contoh penggunaan
tanda baca titik yang salah,
kemudian perbaiki contoh
salah itu!
• Buatlah 5 contoh penggunaan
tanda koma yang salah,
kemudian perbaiki contoh
yang salah itu!
• Sebutkan fungsi huruf kapital,
huruf miring, dan huruf tebal,
dan berikan contohnya!
KERJAKA
N
• Baku atau tidakkah kata-kata
di bawah ini, kalau tidak
buatlah menjadi baku!
• 1. ketimbang 9. kebawa
• 2. Cuma 10. konggres
• 3. diagnosa 11. tradisionil
• 4. effektif 12. metoda
• 5. insyaf 13. obyek
• 6. herarkhi 14. wassalam
• 7. prosentase 15. analisa
• 8. kwalitas 16. apotik

Anda mungkin juga menyukai