Anda di halaman 1dari 10

Asuhan Keperawatan

Diabetes Melitus pada Anak


Kelompok 3

Sukmawati (22006043)
Swinda Sudirman(22006078)
Nur Arifin (22006036)
Uswatun Hasanah Saputri A. (22006110)
Mubiarti (22006072)
Pengertian
Diabetes Melitus adalah gangguan yang melibatkan
metabolisme karbohidrat primer dan ditandai dengan
defisiensi (relatif/absolute) dari hormon insulin. (Dona L.
Wong, 2003)
Diabetes pada anak sebenarnya bukan jenis diabetes
khusus. Diabetes anak merupakan penyakit diabetes tipe 1
yang disebabkan oleh gangguan produksi insulin. Gangguan
produksi insulin sebagai penyebab DM tipe 1 pada anak ini
merupakan akibat dari adanya kerusakan sel beta pankreas.
Diabetes melitus tipe 1 (IDDM : Insulin Dependent
Diabetes Mellitus), adalah abnormalitas homeostatis
glukosa ditandai dengan kerusakan permanen selbeta
pankreas akibat dari proses autoimmunitas yang
menyebabkan turunya produksi insulin sehinggakadar
insulin endogen plasma turun sehingga menyebabkan
ketergantungan insulin exogen untuk mencegah proses
komplikasi yang mengancam jiwa yaitu keto-acidosis.
Diabetes tipe 1 umumnyaditemukan pada kasus
pediatrik anak dengan rataan umur 7 - 15 tahun, namun
dapat juga muncul pada berbagai usia.
Etiologi
Penyebab Diabetes Melitus Tipe 1 adalah :
1) Faktor genetik
Kontribusi faktor genetik terhadap DM tipe 1 menyangkut banyak gen. Alel
atau varian genetik yang terkait dengan diabetes tipe 1 menunjukkan adanya
kerentanan atau perlindungan terhadap DM tipe 1. Adanya interaksi antara
kerentanan genetik dan faktor lingkungan diperkirakan menjadi elemen dasar
untuk terjadinya penyakit dan sebagai target potensial untuk kedua faktor dan
pencegahan penyakit. Kesesuaian untuk diabetes tipe 1 adalah sekitar 50% untuk
kembar monozigot. Penentu genetik utama dari kerentanan terhadap diabetes
terletak dalam kompleks histokompatibilitas utama (IDDM 1).
2) Faktor autoimun
Walaupun sel lain pada pulau pankreas berfungsi, berkembang menyerupai sel
Beta dan kebanyakan menghasilkan protein yang sama seperti sel Beta, hal ini
tidak dapat dijelaskan secara terpisah karena proses autoimun. Pulau pankreas
diinfiltrasi oleh limfosit (insulitis). Setelah sel Beta hancur, proses inflamasi
berkurang, pulau menjadi atrofi dam pertanda imunologis menghilang.
Faktor imunologi
Penelitian terhadap ICA (Islet Cell Autoantibody) dapat
mengklasifikasi seseorang terkena DM tipe 1 dan
mengidentifikasi seseorang nondiabetes yang memiliki resiko
terkena DM tipe 1.
Faktor Lingkungan
virus tertentu dan beberapa aspek makanan anak usia dini
dapat mempengaruhi resiko terjadinya diabetes tipe 1. Banyak
faktor dengan berbagai pemicu lingkungan telah ditemukan
pada diabetes tipe 1, namun sejauh ini hanya sindrom rubella
bawaan telah meyakinkan terkait dengan DM tipe 1.
Patofisiologi
Diabetes tipe 1 disebabkan oleh infeksi atau toksin
lingkungan yang menyerang orang dengan sistem imun yang
secara genetis merupakan predisposisi untuk terjadinya suatu
respon autoimun yang kuat yang menyerang antigen sel B
pankreas. Faktor ekstrinsik yang diduga mempengaruhi fungsi
sel B meliputi kerusakan yang disebabkan oleh virus, seperti
virus penyakit gondok (mumps) dan virus coxsackie B4, oleh
agen kimia yang bersifat toksik, atau oleh sitotoksin perusak
dan antibodi yang dirilis oleh imunosit yang disensitisasi. Suatu
kerusakan genetis yang mendasari yang berhubungan dengan
replikasi atau fungsi sel B pankreas dapat menyebabkan
predisposisi terjadinya kegagalan sel B setelah infeksi virus.
Manifestasi Klinis
Peningkatan frekwensi ( Poliuria ) miksi merupakan konswekwensi
sekunder dari peningkatan diuresis-osmosis akibat hiperglikemia
melewati batas yang dapat diabsorbsi oleh ginjal yang
berkepanjangan, hal ini mengakibatkan hilangnya banyak cairan
elektrolit dan gula lewat urine. Sering haus merupakan kompensasi
dari diuresis osmosis. Penurunan berat badan total walaupun nafsu
makan berlebihan (hiperphagia) sebagai tanda umum pada N1DDM,
penurunan berat badan ini disebabkan oleh kurangnya kadar air
plasma dan trigliserida, ditambah dengan hilangnya massa total otot
akibat proses perubahan protein otot menjadi glukosa dan benda
keton karena jumlah insulin tidak cukup untuk memberikan energi
dalam bentuk glukosa kepada sel. Kekurangan energi ini dapat
mencapai 50% dari total asupan kalori yang di konsumsi sehari.
Komplikasi
Komplikasi diabetes mellitus terbagi menjadi 2 yaitu
komplikasi akut dan komplikasi kronik.
Komplikasi akut
1. Diabetik ketoasedosis (DKA)
2. Koma hiperosmolar nonketotik (KHHN)
3. Hypoglikemia
Komplikasi kronis
1. Mikrovaskuler (penyakit ginjal, penyakit mata /
katarak, neuropati)
2. Makrovaskuler (penyakit jantung koroner, pembuluh
darah kaki, pembuluh darah otak)
Asuhan keperawatan
Pengkajian
Identitas pasien dan penanggung jawab
Pemeriksaan tanda – tanda vital ( tekanan darah,
suhu, nadi, pernapasan)
Melakukan pengkajian head to toe
Pemeriksaan fisik inspeksi, palpasi, perkusi,
Auskultasi
Diagnosa Keperawatan
Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kadar
insulin
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan penurunan sirkulasi darah ke perifer
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan asidosis
metabolik
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
hilangnya cairan sekunder dari diuresis
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan gangguan keseimbangan insulin
Ansietas berhubungan dengan ancaman status terkini

Anda mungkin juga menyukai