Anda di halaman 1dari 53

MATA KULIAH STUDI HADIST TARBAWI

Mata Kuliah     : Studi Hadist Tarbawi


Prodi /Smt ; PAI / 4 Wil.          
Program           : S-1 Jurusan Pendidikan Agama Islam
Beban Kredit  : 2 (dua) SKS
Dosen               : H.Wh.Tajuddin Ahmad M.Pd.I
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN PENDIDIKAN UNSIQ JAWA
TENGAH DI WONOSOBO.
SILABUS STUDI TAFSIR TARBAWI.
A.Identitas
Mata Kuliyah : Studi Hadist Tarbawi.
Prodi / Smt : P A I / 4 WIL.
Pengampu : H.Wh.Tajuddin Ahmad M.Pd.I
Bobot sks : 2 sks.
Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan Unsiq Jawa Tengah
di Wonosobo.

B.KOMPETENSI DASAR :
1.Mhs memahami tentang Hadist
2.Mhs memahami karakter Hadist.
3.Mhs memahami Hadis yang berhubungan dengan
kependidikan sebagai landasan belajar mengajar.
; KOMPETENSI INTI
1.Mampu melaksanakan isi dari Hadist –Hadist Nabi SAW.
2. Mampu Mentransfer ilmunya kepada orang lain.
3. Mampu meneladani tentang nilai-nilai kependidikan yang bisa bermanfaat diri
sendiri maupun orang lain berdasarkan Hadist.
D.TOPIK INTI;
I. Tujuan Pendidikan Jasmanii.
II. Tujuan Pendidikan Rohani.
III. Tujuan Pendidikan Aqli.
IV. Materi Pendidikan Wujdani.
V. Metododologi Pendidikan Islam.
VI. Metode Ceramah.
VII . Pengembangan Fikir.
F.ALAT MEDIA.
1.Leptop ,Lcd dll.
2.Jaringan internet.
3.Ceramah.
KEHADIRAN DAN TEHNIK ABSENSI.
A.Reguler;
1.Kehadiran Mahasiswa yang memenuhi syarat UAS dan
Kelulusan adalah 75 % - 100 %.
2.Perkuliahan efektif 16 x + UTS + UAS .
3. Kehadiran kurang dari 75 % /12 X tidak berhak
mengikuti UAS,kecuali ada tugas tambahan oleh Dosen
Pengampu.
4. Kehadiran kurang dari 50 % dinyatakan GUGUR.

B.Non Reguler/Extensi.
Kehadiran minimal 75% atau 6 kali kehadiran dari 8 x .
Kehadiran 62.5 % ditambah dengan tugas.
Kehadiran 50 % tidak bisa mengikuti UAS.
MATERI HADITS TARBAWI
        Terminologi Tarbiyyah, Ta’lim, Tazkiyyah, dan Ta’dib Dalam Sistem
Pendidikan di Indonesia.           

Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat


menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih
efektif dan efisien. 

Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai


suatu proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan
transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek
yang dicakupnya.

Perbedaan pendidikan dan pengajaran terletak pada penekanan


pendidikan terhadap pembentukan kesadaran dan kepribadian anak
didik di samping transfer ilmu dan keahlian. 

1
REFERENSI;
1. Anonimous. (2009). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Fokus Media,
Bandung.
2.Arifin, Muzayyin. (2009). Ilmu Pendidikan Islam. Bumi Aksara,
Jakarta.
3.Bukhari Umar. (2012). Hadis Tarbawi, Pendidikan dalam Perspektif
Hadis, PT Sinar Grafika Offset, Jakarta
4.Daradjat, Zakiah. (2009). Ilmu Pendidikan Islam. Bumi Aksara,
Jakarta.
5. Ismail. Muh. Ilyas. (2008). Ilmu Pendidikan Praktis. Ganeca Exact,
Bekasi.
6. Majid, Abdul. (2007). Perencanaan Pembelajaran. PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung
Beberapa Pendapat;
1.Abdul Rahman Saleh Abdullah ;
Bahwa kata Tarbiyah yang berasal dari kata “Rabb”(mendidik
dan memelihara) demikian pula kata “Ilm”yang dalam
Alquran tidak mengabaikan konsep-konsep yang
menunjukkan kepada pendidikan.

2.Muhammad Jamaluddin al-Qasimi


bahwa al-tarbiyah ialah :
َ ‫الشيْ ِئإِل َى َك َمال ِ ِه‬
ً ْ‫شيْئا ً ف ََشي‬
‫ئا‬ َّ ‫تَ ْبلِيْ ُغ‬
(Proses penyampaian sesuatu sampai pada batas
kesempurnaan yang dilakukan secara tahap demi tahap)

2
3.Al-Ashfahani menyatakan bahwa pengertian tarbiyah adalah :
‫الشيْ ِئ َحاال ً ف ََحاال ً إِل َى َح ِ ّد التَّ َما ِم‬
َّ ‫اء‬
ُ ‫إِن ْ َش‬
“Proses menumbuhkan secara bertahap yang dilakukan secara bertahap sampai
pada batas kesempurnaan”

4.Abdul Fattah Jalal mengartikannya: Proses persiapan dan


pemeliharaan anak pada masa kanak-kanak di dalam keluarga.
Pengertian-pengertian tersebut di atas, digali dari maksud QS. al-Isra’(17): 24 dan
QS. asy-Syu’ara’(26).  Objek kedua ayat tersebut diperuntukkan bagi bayi dan fase
kanak-kanak.

5.Ismail Haqi al-Barusawi berpendapat bahwa al-Tarbiyah


bermakna              Proses pemberian nafsu dengan berbagai kenikmatan,
pemeliharaan hati nurani dengan berbagai kasih sayang, bimbingan jiwa dengan
hukum-hukum syari’ah, serta pengarahan hati nurani dengan berbagai etika
kehidupan dan penerangan rahasia hati dengan hakikat pelita. 


 
6.Mustafa al-Ghulayaini ;
berpendapat bahwa al-Tarbiyah adalah  Penanaman etika yang mulia pada jiwa anak
yang sedang tumbuh dengan cara memberi petunjuk dan nasihat, sehingga ia
memiliki potensi-potensi dan kompetensi-kompetensi jiwa yang mantap, yang dapat
membuahkan sifat-sifat bijak, baik, cinta akan kreasi, dan berguna bagi tanah airnya.

7.Ahmad Musthafa Al-Maragi ;mendefinisikan al-Tarbiyah


dengan membaginya kepada dua kategori : Tarbiyah Khalqiyah, yaitu pembinaan
dan pengembangan jasad, jiwa dan akal dengan berbagai petunjuk.
Tarbiyah Diniyah Tahqibiyah, yaitu pembinaan jiwa dengan wahyu untuk
kesempurnaan akal dan kesucian jiwa.
Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa al-Tarbiyah adalah proses
pembinaan dan pengembangan potensi manusia melalui pemberian berbagai
petunjuk, sehingga menyebabkan potensi yang dimiliki manusia dapat tumbuh
dengan produktif dan kreatif tanpa menghilangkan etika Ilahi yang telah ditetapkan
dalam wahyuNya.

4
8.Muhammad Athiyah Al-Abrasyi ;
berpendapat bahwa al-Tarbiyah adalah  Upaya mempersiapkan
individu untuk kehidupan yang lebih sempurna, kebahagiaan hidup,
cinta tanah air, kekuatan raga, kesempurnaan etika, sistematik dalam
berpikir, tajam berperasaan, giat dalam berkreasi, toleransi pada yang
lain.

9.Muhammad Rasyid Ridha;


mendefinisikan bahwa al-Ta’lim adalah : Proses transmisi berbagai
ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan
ketentuan tertentu.
Definisi tersebut didasarkan pada Allah Swt.. QS. al-Baqarah (2): 31
tentang Allama (pengajaran) Tuhan kepada Nabi Adam a.s.
Sedangkan proses transmisi itu dilakukan secara bertahap
sebagaimana Nabi Adam menyaksikan dan menganalisis asma-asma
yang diajarkan oleh Allah kepadanya.
5
I.  PENDIDIKAN JASMANIYAH.
            Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan
total yang mencoba mencapai tujuan untuk mengembangkan
kebugaran jasmani, mental, sosial serta emosional bagi masyarakat
dengan wahana aktivitas jasmani.
           
Bentuknya beragam, pada masa Rasulullah saw. diantara bentuk
pendidikan jasmani itu adalah memanah, berkuda, menjaga pola
makan, dan menjaga kebersihan.            

Sunnah Nabi menekankan bahwa membelanjakan harta kepada anak


dan keluarganya harus didahulukan dan diutamakan sebelum
dibelanjakan untuk membeli kendaraan atau infak kepada orang lain.

6
Dalam upaya menjaga keberlangsungan hidup secara sehat,
Allah telah menciptakan obat untuk setiap jenis penyakit. 
Rasulullah bersabda :
" : ‫عن جابر عن رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم قال‬
"‫ فاذا اصيب دواء الداء برأ بادن اهلل عز وجل‬،‫لكل داء دواء‬
)‫(مسلم‬
Artinya : ”Dari Jabir bahwa Rasulullah saw. bersabda :
“Setiap penyakit ada obatnya, maka apabila tertimpa
penyakit, obatilah! atas izin Allah swt. akan sembuh”.
(H.R. Muslim).
Terbentuknya tubuh yang sehat dan kuat akan berimbas
kepada pencapaian tugas-tugas kehidupan berikutnya secara
sehat pula.
7
Selanjutnya Sunnah Nabi saw. menekankan untuk mengutamakan kebersihan.
Rasulullah saw. bersabda :
‫ "ال توردوا المرض‬: ‫عن ابي هريرة عن النبي صلى اهلل عليه وسلم قال‬
" ‫على المصح‬
Artinya : ”Dari Abu Harairah dari Nabi saw. bersabda : “Tidak tertolak penyakit di atas
sanitarium.”  (H.R. Muslim).
  Faktor hereditas(‫لوـرـاثة‬ ‫)ا‬
Sifat dan karakteristik individu anak dalam keluarga, sangat didominasi oleh sifat dan
karakteristik orang tuanya (dominan). 
Sifat-sifat bawaan ini adalah warisan (keturunan) dari kedua orang tuanya secara herediter.
Kesehatan fisik dalam pertumbuhan jasmani individu, hal itu juga sangat tergantung dari pola
hidup dalam keluarganya;

Suasana yang dipandang penting dalam kehidupan keluarga adalah anggota keluarga yang
shaleh . Rasulullah saw. bersabda :
‫ " فانكحوا‬: ‫عن عائشة عن النبي صلى اهلل عليه وسلم قال‬
" ‫الصالحين والصالحات‬
Artinya : “Dari Aisyah, Nabi saw. bersabda : “ Nikahilah laki-laki yang shalih dan perempuan-
perempuan yang shalehah.”
Hadits ini memberi isyarat agar dalam membentuk keluarga yang baik, hendaklah diawali
dengan memilih pasangan yang baik pula.
 Faktor Gizi  ( ‫دية‬ ‫) لاـتغـ‬
Di antara faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jasmani adalah pemilihan makanan-
makanan yang bergizi, kemudian dikonsumsi secara seimbang sesuai kebutuhan.
Termasuk kedalam faktor gizi makanan adalah antara lain : protein (baik nabati atau hewani),
karbohidrat dan lemak, garam, mineral dan vitamin.
  Rasulullah bersabda :
‫ " اال‬: ‫عن عبد اهلل بن عمر رضي اهلل عنهما ان رسول اهلل صلع قال‬
‫ فاالمام الذي على الناسراع مسئول‬،‫كلكمراع وكلكم مسئول عن رعيته‬
‫ والمرئة‬،‫ والرجلراع على اهل بيته وهو مسئول عنراعيته‬،‫عنراعيته‬
‫ وعبد الرجلراع على مال‬،‫راعية على اهل زوجها وولده وهي مسئولة عنهم‬
)‫ اال فكلكمراع وكلكم مسئول عن رعيته" (البخاري‬،‫سيده وهم مسئول عنه‬
Artinya : Dari Abdullah bin Umar r.a, Rasulullah saw. bersabda : “ Ingatlah !, setiap kamu adalah
pemimpin, dan setiap kamu akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya, maka setiap
pemimpin manusia akan dimintai pertanggung jawabannya atas yang dipimpinnya, kepala keluarga adalah
pemimpin rumah tangga, dia akan dimintai pertanggung jawabannya atas keluarganya, istri adalah ibu
rumah tangga bertanggung jawab terhadap suaminya, anaknya, dan akan dimintai pertanggung
jawabannya, hamba (pembantu) adalah penjaga harta tuannya, dan mereka akan dimintai pertanggung
jawaban atas harta yang dijaganya, maka Ingatlah ! setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai
pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya.” (H.R. Bukhari).
9
Ø  Faktor Kebersihan Pribadi (‫ة‬ ‫افةاـشخصيـ‬
‫اـظـ ل‬
‫لن‬ )
Memelihara kebersihan pribadi adalah tanggung jawab individu terhadap dirinya sendiri.
Sehubungan dengan hal ini Rasulullah bersabda :
‫عن زكرياء بن ابيزائده عن مصعب بن شيبه عن طلق بن حبيب عن‬
‫ " عشر من الفطرة‬: ‫ قال رسول هلل الخ‬: ‫عبداهلل بن الزبير عن عائسة قالت‬
،‫ وقص االظافر‬،‫ واالستنشاق الماء‬،‫ والسواك‬،‫ واعفاء اللحية‬،‫ قص الشارب‬:
‫ قال‬: ‫" قال زكريا‬،‫ وانتقاص الماء‬،‫ وحلق العانة‬،‫ ونتف االبط‬،‫وغسل البراجم‬
"‫مصعب ونسيت العاشرة اال ان تكون " المضمضة‬
Artinya : Dari Zakaria bin Abi Zaid, dari Mash’ab bin Syaibah, dari Thaliq bin Habib, dari
Abdullah bin Zabir, dari Aisyah, Rasulullah saw. bersabda : “ada sepuluh yang tergolong
bersih : memotong kumis, memotong jenggot, bersyiwak, menghirup air, memotong kuku,
membasuh sela-sela jari tangan, mencabut bulu ketiak, mencukur rambut kemaluan, dan air”.
berkata Zakaria : berkata Mash’ab : yang ke sepuluh kecuali menjadikannya mulut bersih.
(H.R. Muslim).
Sabda Rasulullah saw. :
ِ ‫المؤُ ِمن يَأ ْ ُكل ِفى ِم ًعى َو‬
.‫اح ٍدٍد‬ ْ ‫عل َيْه َو َسل َّ َم‬ َ ‫ولالل َّ ِه َصلَّى اللَّه‬
ُ ‫َالر ُس‬
َ ‫َال ق‬
َ ‫عن ابن عمرق‬
ُ‫ رواه البخارى‬.‫عاء‬ َ ‫َوالْكَا ِف ُريَأ ْ ُك ُل ِفى َس ْب َع ِةأ َ ْم‬
Artinya : “Ibnu ‘Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda: Orang yang beriman itu
makan dengan satu usus (perut), sedang orang kafir makan dengan tujuh usus.”  (H.R.
Bukhari).
10
II.PENDIDIKAN RUHANIYAH.
Berkenaan dengan pendidikan ruhani, Nabi saw. bersabda :
‫ لما خلق اهلل الخلق كتب في كتا به‬: ‫عن أبى هر يرة أ النبي صلعم قا ل‬
)‫ان ر حمتي تغلب غضبي (رواه مسلم‬ ّ : ‫فهو عند فو ق العر ش‬
Artinya : “Dari Abi Hurairah bahwanya Nabi saw. bersabda: “ Ketika
Allah menciptakan makhluk, Dia menulis dalam kitab-Nya, maka Dia
ketika di atas ‘Arsy, berfirman : Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan
kemarahan-Ku”.

Hadits di atas menjelaskan bahwa karunia yang terbesar dari Allah


penyembuhan bagi orang-orang yang sedang sakit dan cacat jiwanya
dari berbagai penyimpangan, kesesatan, kelalaian, atau hal-hal lain
yang dapat merusak jiwa seseorang, yaitu dangan cara mengingat
Allah, mencari petunjuk,menerima nasihat-nasihat untuk
memperbaiki dari semua kesalahan.
11
 
Berkenaan dengan pendidikan ruhani, Nabi saw. juga bersabda :
‫عن أ بي ذ ر قا ل ر سو ل اهلل صلعم يقو ل عز و جل من جاء با لحسنة فله‬
‫ و‬,‫ أ و أ غفر‬ ‫ و من جاء با لسيئة فجز ا ؤ ه سيئة مثلها‬,‫عشر أ مثا لها و آ ز يد‬
‫ ومن‬,‫ ومن تقرب ّمني شبرا با عا‬,‫من تقرب منّي شبرا تقربت منه ذرا عا‬
‫ ومن لقيني بقراب االرض خطيئة ال يشرك بي‬,‫جاء أتاني يمشي أتيته هرولة‬
  .‫شيئا لقيته بمثلها مغفرة‬
Artinya : Dari Abi Dzar bersabda Rasulullah saw. berfirman Allah ‘Azza wa Jalla “Barang siapa
yang datang dengan satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan dan ditambah, barang
siapa datang dengan satu kejelekan, maka baginya satu kejelekan itu sendiri, atau Aku
mengampuni, dan barang siapa mendekat-Ku sejengkal, Aku mendekatnya sehasta (sesiku),
dan barang siapa mendekati-Ku sehasta Aku mendekatinya sedepa,dan barang siapa
mendatangi-Ku dengan berjalan Aku datang dengan berlari, dan barang siapa menjumpai-Ku
sebesar bumi kesalahannya, dia tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu, Aku menjumpainya
dengan sebesar ampunan”.
 
Hadits di atas menjelaskan bahwa Allah akan memberikan ampunan kepada semua
orang yang berbuat salah, memberikan harapan orang yang mau bertaubat.

12
 Dalam sunnah nabawiyah dijelaskan pula cara memberikan nasihat
yang benar  adalah dengan memberikan peringatan, pelajaran yang
baik, menggunakan cara-cara yang bagus, waktu yang tepat,
menyesuaikan suatu keadaan seseorang maupun kelompok.

Nasihat yang benar itu harus membekas pada seseorang, contoh


mendorongnya untuk meninggalkan maksiat, karena nasihat
merupakan bagian dari agama yang tidak terpisahkan. Sabda
Rasulullah saw. :
:‫ لمن؟ قال‬:‫ قلنا‬:‫ الدين النصيحة‬:‫عن تميم الداري ان النبي صلعم قال‬
‫وآلئمةالمسلمين وعامتهم‬,‫ولرسوله‬,‫ولكتابه‬,‫هلل‬
                                                                                                                          
Artinya : “Agama adalah nasihat: kami bertanya: Untuk siapa? Rasul
menjawab: Untuk Allah, untuk kitab-Nya, untuk Rasul-Nya, untuk
umat muslimin,dan untuk semuanya”

13
Pendidikan akal ditujukan agar seseorang mempunyai sifat dan pemikiran kreatif, inovatif, dan
kritis dalam berbagai aspek kehidupan.  Hal ini sebagaimana tampak pada hadits :

‫عن أنسـ من أهل حمص من أصحاب معاذ بن جبل أن رسول‬


‫ كيف تقضي‬: ‫ لما أراد أن يبعث معاذا الى اليمن قال‬.‫م‬.‫اهلل ص‬
‫ فإن لم تجد فى‬.‫إذا عرض لك قضاء ؟ قال أقضي بكتاب اهلل‬
‫ فإن لم تجد فى‬: ‫ قال‬.‫م‬.‫ فبسنة رسول اهلل ص‬: ‫كتاب اهلل ؟ قال‬
‫ أجتهد برأيي (رواه أبو‬: ‫سنة رسول اهلل و ال فى كتاب اهلل ؟ قال‬
)‫داود‬
Artinya : Dari Anas salah seorang penduduk Himsha dari sahabat Mu’adz bin Jabal
sesungguhnya Rasulullah saw. ketika hendak mengutus Mu’adz ke Yaman bersabda :
Bagaimana engkau akan memutuskan jika dihadapkan kepadamu suatu perkara
hukum ? Dia menjawab : Saya akan memutuskan dengan kitab Allah.  Jika engkau
tidak mendapatkannya dalam kitab Allah ? Dia menjawab : Maka dengan sunnah
Rasulullah saw. Nabi bersabda : Jika engkau tidak mendapatkannya dalam sunnah
Rasulullah dan kitab Allah ?
III.PENDIDIKAN AQLIYAH.
 
 Pendidikan akal yang baik akan membuahkan akal yang sehat dan kuat, yang
merupakan salah satu modal utama agar seorang muslim dicintai Allah, sebab
mukmin yang baik adalah mukmin yang kuat dalam berbagai hal, termasuk akalnya. 
Hal ini sejalan dengan sabda Nabi sa w. :

‫المؤمن القوي خير و أحب إلى اهلل من المؤمن الضعيف‬


)‫(الحديث‬
Artinya : “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada
mukmin yang lemah.”
Kekuatan akal akan berdampak pada kematangan emosi seseorang. 
Ketika matang akal/pikiran anak, maka ketika itu pula dia mampu mengendalikan
emosinya, dan mendidik keinginannya, dan mengontrol responnya, dan
menyesuaikan sikap dan peri lakunya tiap individu. Dan dalam beberapa hadis Rasull
juga diungkapkan pentingnya pengaruh kematangan akal terhadap perkembangan
emosi anak. Hal tersebut sangat penting dalam pengendalian emosi dan mengontrol
keinginan atau hasratnya.
15
Penjelasan di atas sejalan dengan hadits berikut :
‫ المجاهد من جاهد‬: ‫عن فضلة بن عبيد أنه سمع رسول اهلل ص م يقول‬
. ‫نفسه‬
Artinya : “Dari Fadlilah bin Abid bahwasanya dia mendengar
Rasullullah bersabda: “Seorang mujahid adalah orang yang
bersungguh-sungguh (berusaha keras) dengan dirinya.”
 
‫ الصبر عند الصدمة األولى‬: ‫ قال رسول اهلل ص م‬: ‫وعن أنس بن مالك يقول‬
Artinya : ”Dari Anas bin Malik berkata: bersabda Rasulullah saw:
“Sabar ketika dalam cobaan adalah yang paling utama”.
 
‫ حفّت الجنة بالمكاره‬: ‫ قال رسول اهلل ص م‬: ‫و عن أنس بن مالك قال‬
‫وحفت النار بالشهوات‬
Artinya : ”Dari Anas bin Malik berkata: bersabda Rasulullah saw:
“Surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai, sedangkan neraka itu
dikelilingi oleh hal-hal yang disenangi.”
 
Rasulullah saw. juga menganjurkan penggunaan pemikiran yang cerdas
dalam segala hal dan mengesampingkan dorongan hawa nafsu,
sebagaimana tertuang dalam hadits berikut :

‫ ليس الشديد‬: ‫ قال‬.‫م‬.‫عن ابي هريرة رضي اهلل عنه أن رسول اهلل ص‬
)‫بالصرعة إنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب (رواه البخاري‬

Artinya : ”Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah saw.


bersabda : Orang yang gagah itu bukanlah orang yang pandai bergulat. 
Sesungguhnya orang yang gagah itu ialah orang yang mampu
menguasai dirinya ketika marah.”  (H.R. Bukhari).

Pendidikan akal ditujukan agar seseorang mempunyai sifat dan


pemikiran kreatif, inovatif, dan kritis dalam berbagai aspek kehidupan. 
17
Hal ini sebagaimana tampak pada hadits berikut :
‫عن أنسـ من أهل حمص من أصحاب معاذ بن جبل أن رسول‬
‫ كيف تقضي‬: ‫ لما أراد أن يبعث معاذا الى اليمن قال‬.‫م‬.‫اهلل ص‬
‫ فإن لم تجد فى‬.‫إذا عرض لك قضاء ؟ قال أقضي بكتاب اهلل‬
‫ فإن لم تجد فى‬: ‫ قال‬.‫م‬.‫ فبسنة رسول اهلل ص‬: ‫كتاب اهلل ؟ قال‬
‫ أجتهد برأيي (رواه أبو‬: ‫سنة رسول اهلل و ال فى كتاب اهلل ؟ قال‬
)‫داود‬
Artinya : Dari Anas salah seorang penduduk Himsha dari sahabat
Mu’adz bin Jabal sesungguhnya Rasulullah saw. ketika hendak
mengutus Mu’adz ke Yaman bersabda : Bagaimana engkau akan
memutuskan jika dihadapkan kepadamu suatu perkara hukum ? Dia
menjawab : Saya akan memutuskan dengan kitab Allah.  Jika engkau
tidak mendapatkannya dalam kitab Allah ? Dia menjawab : Maka
dengan sunnah Rasulullah saw. Nabi bersabda : Jika engkau tidak
mendapatkannya dalam sunnah Rasulullah dan kitab Allah ? Dia
menjawab: Saya akan berijtihad dengan pikiranku.  (HR. Abu Daud).
IV.PENDIDIKAN WUJDANIYAH
  .(Emosi)
 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan emosi sebagaimana
dikemukakan dalam beberapa hadits Rasulullah, yaitu :

 1. Pertumbuhan Fisik


Pertumbuhan emosi berhubungan dan dipengaruhi dengan pertumbuhan fisik.

Ketika perkebangan fisik semakin matang, ketika itu pula emosi semakin matang
sehingga bertambah ketenangan dan kemampuannya dalam mengendalikan
emosinya dan tingkah lakunya.

Tidak diragukan lagi bahwa dalam perubahan fisiologi dan fisik pengaruhnya besar
terhadap perkembangan emosi.
Contohnya ketika semakin matang organ-organ (vital)-nya, maka akan terjadi
perubahan pada emosi dan perasaannya, dengan ciri yang khas ketika menghadapi
lawan jenisnya. Sehingga mendekati kedewasaan alamiah setelah fase anak-anak.
Dan oleh karenanya perkembangan fisik berpengaruh terhadap perkembangan
emosi sepanjang perkembangan fisiknya normal.

19
 
Di dalam hadis-hadis juga banyak diungkapkan pentingnya pengaruh
pertumbuhan fisik dan fisiologinya disamping segi afeksi dan emosi.
Penjelasan di atas sejalan dengan hadits berikut :
‫ ان الرفق ال يكـون في شيئ إال‬: ‫عن عائشة عن النبي ص م قال‬
‫ وال ينزع من شيئ إال شانه‬، ‫زانه‬
Artinya : “Dari Aisyah dari Nabi saw. bersabda : ” Sesungguhnya
kelembutan tidak ada pada suatu perkara kecuali menghiasinya, dan
tidaklah kekerasan ada pada sesuatu kecuali menodainya.”
‫ انه من ال يرحم ال يرحم‬: ‫وعن أبي هريرة ان رسول اهلل ص م قال‬
 
Artinya : ”Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda :
”Barang siapa yang tidak mengasihi, tidak akan dikasih

20
Dan dalam beberapa hadis Rasull juga diungkapkan pentingnya
pengaruh kematangan akal terhadap perkembangan emosi anak.
Hal tersebut sangat penting dalam pengendalian emosi dan
mengontrol keinginan atau hasratnya.
Penjelasan di atas sejalan dengan hadits berikut :
‫ المجاهد‬: ‫عن فضالة بين عبيد أنه سمع رسول اهلل ص م يقول‬
)‫(رواه البخاري‬. ‫من جاهد نفسه‬
Artinya : “Dari Fadlilah bin Abid bahwasanya dia mendengar
Rasullullah bersabda: “Seorang mujahid adalah orang yang
bersungguh-sungguh (berusaha keras) dengan dirinya.”
 
‫ الصبر عند‬: ‫ قال رسول اهلل ص م‬: ‫وعن أنس بن مالك يقول‬
. ‫الصدمة األولى‬
Artinya : ”Dari Anas bin Malik berkata: bersabda Rasulullah saw:
“Sabar ketika dalam cobaan adalah yang paling utama”.

  21
  2.   DINAMIKA SOSIAL .
Bahwa aspek sosial juga berpengaruh terhadap
perkembangan emosi, baik itu pada perasaannya, hasratnya
serta respon sosialnya.

‫ال يدخل الجنة من‬: ‫عن عبد اهلل بن مسعود عن النبي ص م قال‬
‫ ان الرجل يحب أن‬: ‫ قال رجل‬. ‫كان في قلبه مثقال ذرة من كبر‬
‫ ان اهلل جميل يحب‬: ‫ قال‬، ‫يكون ثوبه حسنا ونعله حسنة‬
. ‫الحقوغمط الناس‬
ّ ‫ بطر‬: ‫ الكـبر‬. ‫الجمال‬
Artinya : “Dari Abdillah bin Mas’ud dari Nabi saw bersabda: “Tidak akan masuk surga
orang yang di dalam hatinya ada kesombongan walaupun secuil. Berkata seorang
laki-laki: bahwasanya seorang laki-laki menyukai bajunya yang bagus dan alas
kakinya bagus, kemudian bersabda Rasul : sesungguhnya Allah itu indah dan
menyukai keindahan. Sombong adalah menyembunyikan kebenaran dan menyakiti
manusia.
22
 
، ‫ ويوقّر كبيرنا‬، ‫ ليس منا من لم يرحم صغيرنا‬: ‫ قال رسول اهلل ص م‬: ‫وعن ابن عباس قال‬
‫ويأمر بالمعروف وينه عن المنكر‬
Artinya : “Dari Ibnu ‘Abbas berkata: bersabda Rasulullah saw: “Bukanlah termasuk
umatku barangsiapa yang tidak menyayangi terhadap yang lebih kecil, dan
menghormati yang lebih besar, dan memerintahkan dengan ma’ruf dan mencegah
kemunkaran.”
 3.  Lingkungan Keluarga dan Masyarakat
Lingkungan keluarga dan masyarakat punya pengaruh besar terhadap perubahan
perkembangan emosi dan sikap anak. Hal ini juga diungkapkan dalam beberapa
hadis Rasulullah saw :
‫ ما من مولود إال يولد‬: ‫ قال رسول اهلل ص م‬، ‫عن أبي هريرة انه كان يقول‬
‫على الفطرة فأبواه يهودانه و ينصرانه ويمجسانه‬
Artinya : “Dari Abi Hurairah bahwasanya dia berkata: bersabda Rasulullah saw:
“Tidaklah ada dari seorang anak itu dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, maka
orangtuanyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi.”

23
Peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda;
a.  Potensi yang dimilikinya.
Peserta didik memiliki potensi yang lentur dalam batas-batas tertentu
dapat dikembangkan oleh pendidik dan lingkungannya. Hal ini dapat
dipahami dari hadis Rasulullah saw. :
‫م كل‬.‫ قال النّبي ص‬: ‫عن ابي هريرة رضي اهلل عنه قال‬
‫ يهودانه أو يناصرانه أو‬ ‫مولود يولد على الفطرة فأبواه‬
‫ هل ترى فيها‬ ‫يماجسانه كمثل البهيمة تنتج البهيمة‬
‫جدعا‬
“Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda : ‘Setiap anak
dilahirkan menurut fitrah (potensi beragama Islam). Selanjutnya,
kedua orangtuanyalah yang membelokkannya menjadi Yahudi,
Nasrani, atau Majusi. Bagaikan binatang melahirkan binatang, apakah
kamu melihat kekurangan padanya?’”
b.  Kemuliaan atau martabatnya
Berkenaan dengan kemuliaan atau martabat, nabi bersabda:
‫ أكرموا أوالدكم وأحسنوا‬: ‫م يقول‬.‫ رسول اهلل ص‬ ‫ سمعت‬: ‫عن انس قال‬
‫آدبكم‬
“Dari Anas, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : ‘Muliakanlah anak-anakmu
dan baguskanlah pendidikannya’”
 c.  Jasmani dan rohani.
‫ إن احدكم يجمع في بطن‬:‫م‬.‫ حدثنا رسول اهلل ص‬ ‫عن عبد اهلل‬
‫أمه أربعين يوما ثم يكون علقة مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل‬
 ‫ فيكتبـ عمله واجله‬ ‫ إليه ملكا بأربع كلمات‬ ‫ذلك ثم يبعث اهلل‬
‫ ثم ينفخ فيه الروح‬، ‫ورزقه وشقي أو سعيد‬
“Dari Abdullah, Rasulullah saw bersabda: ‘Sesungguhnya salah seorang diantara
kamu dikumpulkan pada perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian ia
menjadi segumpal darah sama seperti itu, kemudian menjadi segumpal daging sama
seperti itu, kemudian Allah mengutus  malaikat kepadanya dengan membawa empat
kalimat; ditulis amalnya, ajalnya,  rezekinya, dan apakah ia sengsara atau bahagia.
Kemudian dihembuskan roh kepadanya.... (HR al-Bukhari)’”
25
d.      Warna kulit.
‫م ان‬.‫قال رسول اهلل ص‬: ‫عن ابي موسى األشعرى قال‬
‫اهلل تعالى خلق آدم من قبضة قبضها من جميع االرض‬
‫ فجاء منهم األحمر واألبيض‬ ‫فجاء بنوا آدم على قدر االرض‬
‫والسهل والحزن والخبيث والطيب‬
ّ ‫ذلك‬ ‫وبين‬ ‫واألسود‬
 
“Abu Musa al-Asy’ari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.
berasabda : ‘Sesungguhnya Allah swt. Menciptakan  Nabi Adam dari
genggaman tanah  (bukit) yang dicengkeram oleh-Nya. Lantas
keturunan Adam diciptakan dari bahan bumi. Terciptalah mereka
dengan berbagai warna kulit; ada yang merah, putih, hitam, dan
campuran antara tersebut. Ada pula yang berwajah ceria, sedih, buruk
dan menarik.’”
26
e.Kecerdasan
‫م قال مثل ما بعثني اهلل بهـ من الهدى‬.‫عن ابي موسى عن النبي ص‬
‫والعلم كمثل الغيث الكثير أصاب ارضا فكان منها نقية قبلت الماء‬
‫فأنبتت الكأل والعشب الكثير وكانت منها أخادب أمسكت الماء فنقع اهلل‬
‫بها الناس فشربوا وسقوا وزرعوا وأصابت منها طائفة أخرى انما هي قيعان ال‬
‫تمسك ماء وال تنبت كأل فذلك مثل من فقه فى دين اهلل ونفعه ما بثنى اهلل‬
‫ الذي‬ ‫ ولم يقبل هدى اهلل‬ ‫به فعلم وعلم ومثل من لم يرفع بذلكرأسا‬
)‫ارسلت به (رواه البخاري‬
“Diriwayatkan dari Abu Musa bahwa Nabi saw. bersabda : ‘Sesungguhnya perumpamaan hidayah
(petunjuk) dan ilmu Allah yang menjadikanku sebagai utusan itu seperti hujan yang turun ke bumi.
Diantara bumi itu terdapat sebidang tanah subur yang menyerap air dan di sebidang tanah dg rumput
hijau tumbuh subur. Ada juga sebidang tanah yang tidak menumbuhkan apa-apa, walaupun tanah itu
penuh dengan air. Padahal, Allah menurunkan air itu agar manusia dapat meminumnya, menghilangkan
rasa haus dan menanam. Ada juga sekelompaok orang yang memounyai tanah gersang yang tidak ada air
dan tidak tumbuh apapun. Gambaran tersebut  seperti orang yang mempunyai ilmu agama Allah dan mau
memanfaatkan sesuatu yang telah menyebabkan aku diutus oleh Nya kemudian orang itu mempelajari
dan mengamalkannya  dan seperti orag yang sedikit pun tidak tertarik dengan apa yang telah
menyebabkan aku diutus oleh Allah. Ia tidak mendapatkan petunjuk dari Allah yang karenanya aku
menjadi utusan-Nya.’” (HR al-Bukhari)
f.       Emosional
‫ اال وان منهم البطىء‬: .‫م‬.‫ قال رسول اهلل ص‬، ‫عن أبي سعيد الخدري قال‬
‫الغضب سريع الفيء ومنهم سريع الغضب سريع الفيء فتلك بتلك اال وان‬
‫ الغضب سريع الفىء اال‬ ‫منهم سريع الغضب بطىء الفىء اال وخيرهمبطىء‬
‫وشرهم سريع الغضب بطىء الفىء‬
            “Dari Abu Sa’id al-Khudri, ia berkata: ‘Bahwa Rasululah saw.
telah bersabda, ingatlah, diantara anak Nabi Adam ada yang lambat
marah sepat terkendali. Adapula yang cepat marah cepat pula
terkendali. Ingatlah, diantara anak Nabi Adam itu ada yang cepat
marah dan  lambat terkendali. Ingatlah sebaik-baik mereka yang
lambat marahnya dan cepat terkendalinya. Ingatlah , seburuk-buruk
anak Nabi Adam adalah cepat marahnya dan lambat terkendalinya.’”
(HR Tirnidzi)
                        Dalam membentuk karakter keempat unsur pendidikan
itu harus selaras dan seimbang guna mempersiapkan menjadi manusia
yang utuh dan paripurna.
28
V.METODOLOGI PENDIDIKAN ISLAM.
1)   Metode Keteladanan atau Demonstrasi
Dalam mendidik para sahabat Rasulullah saw
menggunakan metode salah satunya dengan
keteladanan.

Untuk hal ini dapat ditemukan banyak hadits


diantaranya dalam pengajaran kaifiyah shalat,
bacaan shalat, kedisiplinan waktu dalam
menjalankan salat dan pembentukan ketekunan
beribadah antara lain yaitu:

29
a)      Kaifiyah shalat
‫ يستفتح الصالة بالتكبير والقراءة‬.‫م‬.‫عن عائشة قالت كان رسول اهلل ص‬
‫بالحمدهلل رب العالمين وكان اذا ركع لم يشخصرأسه ولم يصوبه ولكن بين‬
‫ذلك وكان اذا رفعرأسه من الركوع لم يسجد حتى يستوى قائما وكان اذا رفع‬
‫رأسه من السجدة لم يسجد حتى يستوي جالسا وكان يقول فى كل ركعتين‬
‫التحية وكان يفرش رجله اليسرى وينصب رجله اليمنى وكان ينهى عن‬
‫ وينهى ان يفترش الرجل ذراعيه افتراش السبع وكان يختم‬ ‫ الشيطان‬ ‫عقبة‬
‫الصالة بالتسليم‬
“Aisyah berkata, ‘Rasulullah saw. memulai shalat dengan takbir dan memulai bacaan
dengan alhamdulillah rabb al-alamin. Apabila ruku, beliau tidak mendongakkan
kepalanya dan tidak (pula) menundukkannya, tetapi diantara itu. Apabila bangkit
dari ruku’, beliau tidak sujud subelum berdiri betul-betul (lurus). Apabila
mengangkat kepalanya dari sujud, beliau tidak sujud lagi sampai duduk betul-betul.
Beliau membaca tahiyat di tiap-tiap dua rakaat, membentangkan kaki kirinya dan
mendirikan kaki kanan. Beliau melarang ‘uqbah asy-syaithan (cara duduk setan,
yaitu menghamparkan dua tapak kaki dan duduk diatas dua tumitnya) dan melarang
seseorang membentangkan dua lengannya (di bumi) sebagai bentangan binatang
buas. Selanjutnya beliau mengakhiri shalatnya dengan salam. (HR Muslim)
b)      Bacaan shalat
‫م يسكت بين التكبير وبين القراءة‬.‫ كان رسول اهلل ص‬: ‫عن ابي هريرة قال‬
‫ قال فقلت بأبي وأمي يا رسول اهلل اإسكاتك بين التكبير والقراءة ما‬ ‫اسئلته‬
‫تقول قال أقول اللهم باعد بيني وبين خطاياى كما باعدت بين المشرق‬
‫ ينقى الثوب االبيض من النس اللهم‬ ‫والمغرب اللهم نقني من الخطاياكما‬
‫اغسل خطايا ي بالماء والثلج والبرد‬
“Abu Hurairah meriwayatkan bahwa biasanya Rasulullah saw diam sejenak antara
takbir dan bacaan. Aku bertanya, ‘Demi ayah dan ibuku, wahai Rasulullah. Apa yang
engkau baca dalam keheninganmu antara takbir dan bacaan (al-Fatihah)?” Beliau
menjawab, “Aku membaca allahumma baid baini wa baina khatayaya kama ba’adta
baina al-masyriq wa al-maghrib. Allahumma naqqini min al-khataya yunaqa ats-
tsaub al-abyadh min ad-danas. Allahummaghshil khathayaya bi al-ma wa atsalj wa
al-barad. (Ya Allah , jauhkanlah antara aku dan dosa-dosaku sebagaimana Engkau
telah menjauhkan Timur dan Barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari dosa-dosa
sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah  kesalahan-
kesalahankudengan air, salju dan embun.’”(HR al-Bukhari)

31
Melalui hadis diatas Rasulullah memperagakan bacaan
iftitah didepan sahabatnya. Yaitu Abu Hurairah

c)      Kedisiplinan waktu menegakkan shalat.


.‫م‬.‫ ص‬ ‫عن االسود قال سألت عائشة ما كان النبي‬
‫يصنع في أهله قالت كان في مهنة اهله فإذا حضرت‬
‫الصالة قام الي الصالة‬
“Al-Aswad meriwayatkan, ‘Aku bertanya kepada Aisyah, ‘Bagaimana
keadaan Nabi saw. ketika bekerja?’ Aisyah menjawab, ‘Ketika beliau
bekerja untuk urusan keluarganya, lalu masuk waktu shalat, maka
langsung keluar (berhenti bekerja) lalu shalat.” (HR al-Bukhari).
Melalui hadis ini jelas bahwa Rasulullah ikut mengurusi keluarganya
bekerja dan berhenti bekerja ketika waktu shalat tiba.
32
 d)     Ketekunan mendirikan salat
Shalat tidak boleh dilakukan seperti kedatangan air banjir, yaitu ketika semangat,
shalat dilakukan dengan banyak dan bak, tetapi apabila kurang semangat
penegakkan shalat mengalami penurunan bahkan tertinggal.
Rasulullah memberikan peneladanan :
‫ كان يقومـ من الليل‬.‫م‬.‫عن عائشة رضي اهلل عنها ان النبي ص‬
‫حتي تتفطر قدماه فقالت عائشة لما تصنع هذا يا رسول اهلل وقد‬
‫غفر اهلل لك ما تقدم من ذنبك وما تأخر قال أفال أحبـ أن أكون‬
‫ كثر لحمه صلى اهلل عليه وسلم جالسا فإذا اراد أن‬ ‫عبدا شكورا‬
.‫يركع قام فقرأ ثم ركع‬
Aisyah ra. Meriwayatkan bahwa Nabi saw. mendirikan shalat pada waktu malam
sehingga bengkak kedua kakinya, lalu Aisyah bertanya, “Ya Rasulullah, mengapa
engkau mendirikan (shalat) sampai seperti ini? Padahal, Allah telah mengampuni
dosamu yang telah lalu dan yang akan datang.”Belaiau menjawab, “Apakah aku tidak
ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur?Ketika badannya gemuk, beliau shalat
dalam keadaan duduk. Apabila beliau hendak ruku’, maka beliau berdiri kemudian
membaca beberapa ayatlalu ruku’.” (HR al-Bukhari).
2)      Metode Pembiasaan dan Hukuman
Sehubungan dengan metode pembiasan dan hukuman dalam
pendidikan dapat dilihat hadits  berikut:
‫ قال رسول اهلل‬: ‫ قال‬ ‫عن عمروبن شعيب عن أبيه عن جده‬
‫ لسبع سنين واضربوهم عليها لعشر‬ ‫ مروا أبنأكم بالصالة‬.‫م‬.‫ص‬
‫سنين وفرقوا بينهم في المضاحع‬
Dari Amru bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Rasulullah saw.
bersabda: “Suruhlah anakmu mendirikan shalat ketika berumur 7
tahun dan pukullah mereka karena meninggalkannya ketika ia
berumur 10 tahun. (Pada saat itu), pisahkanlah tempat tidur
mereka.”(HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Hadis in menginformasikan orangtua: - harus menyuruh anaknya
shalat mulai umur 7 tahun, -ketika anak usia 10 tahun
meninggalkannya orang tua boleh menghukumnya, - ketika usia 10
tahun juga harus dipisahkan tempat tidurnya.
  34
 
3)      Metode Dialog .
Contohnya hadis berikut:
‫ فقال يا‬.‫م‬.‫عن أبي هريرة رضي اهلل عنه قال جاء رجل إلى رسول اهلل ص‬
‫رسول اهلل من احق الناس بحسن صحابتي قال أمك قال ثم من قال ثم أمك‬
‫ثم من قال ثم أمك قال ثم من قال ثم ابوك‬
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa seorang laki-laki datang kepada
Rasulullah saw lalu bertanya, “Ya Rasulullah, siapa orang yang paling
berhak (pantas) mendapat perlakuan baikku?” Rasulullah menjawab
“Ibumu.” Laki-laki itu bertanya lagi. “Siapa lagi?”Rasulullah menjawab,
“Kemudian ibumu.” Laki-laki itu bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?”
Rasulullah menjawab, “Ibumu.” Laki-laki itu berkata lagi (untuk kali
yang keempat), “Kemudian siapa lagi?” Rasulullah menjawab,
“Sesudah itu, ayahmu.”
Dari hadis itu difahami bahwa Rasulullah ketika berdakwah berdialog
dengan para sahabatnya.
35
 4)  Metode Tamsil.
Contohnya seperti hadis berikut:
‫ مثل‬: .‫م‬.‫ قال رسول اهلل ًص‬،‫عن أبي موسي االشعري قال‬
 ‫المؤمن الّذي يقراء القرأن كمثل األترجه ريحها طيّب وطعمها طيبـ‬
‫ومثل المؤمن الذي ال يقراء القران كمثل التمرة ال ريح لها وطعمها‬
‫ مثل الريحة ريحها طيب‬ ‫حلو ومثل المنافق الذي يقراء القران‬
‫وطعمها مرومثل النافق الذي ال يقراء القران كمثل الحنظلة ليس لها‬
‫ريح وطعمها مر‬
Abu Musa al’Asy’ari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Perumpamaan
seorang mukmin yang membaca al-Qur’an adalahbagaikan buah utrujjah. Aromanya
harum dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca al-
Qu’an adalah bagaikan buah tamar (kurma). Aromanya tidak ada, tetapi rasanya
manis. Perumpamaan seorang munafik membaca al-Qur’an adalah bagaikan buah
raihanah. Aromanya harum, tetapi rasanya pahit. Perumpamaan orang muafik yang
tidak membaca al-Qur’an adalah bagaikan buah hanzhalah. Aromanya tidak adadan
rasanya pahit.” (HR Bukhari, Musim Abu Dauwud at-Tiramzi, dan Nasai).
36
Nilai kependidikan hadist tersebut diatas adalah:
(1)   Rasulullah mengatakan perbandingan kualitas manusia dengan
buah-buahan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
(2)   Dalam mendidik umatnya menggunakan pendekatan rasional dan
fungsional.
(3)   Iman yang benar dibuktikan dengan amal soleh.

Menurut An-Nahlawi, metode perumpamaan al-Qur’an


memiliki tujuan psikologis – edukatif yaitu:
(1)   Memudahkan  pemahaman mengenai suatu konsep .
(2)   Mempengaruhi emosi yang sejalan dengan konsep yang
diumpamakan dan untuk mengembangkan aneka perasaan
keturunan.
(3)   Membina akal untuk terbiasa berpikir  secara valid dan analogis.
(4)   Mampu menciptakan motivasi yang menggerakkan aspek emosi
dan mental manusia.
37
 
 VI. METODE CERAMAH.
Berikut contoh hadits, pendidikan dengan metode ceramah :
‫ يا معشر النساء تصدقن‬:‫ قال‬.‫م‬.‫عن عبد اهلل بن عمر عن رسول اهلل ص‬
‫وأكثرن االستغفار فإنيرأيتكن أكثر أهل النار فقالت امرأة منهن جزلة وما لنا‬
‫يا رسول اهلل أكثر أهل النار قال تكثرن اللعن وتكفرن العشير ومارأيت من‬
.‫ناقصات عقل ودين أغلب لذي لب منكن‬
Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah saw bersabda, “Wahai sekalian
wanita, bersedekahlah dan perbanyak istighfar, karena sesungguhnya
aku melihat kalian banyak menjadi penghuni neraka. “Mereka berkata,
‘Mengapa demikian, wahai Rasulullah?’” Beliau bersabda, “Kalian
banyak melaknat dan mengingkari (kebaikan) pasangan. Aku tidak
pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya menghilangkan
akal seorang laki-laki yang teguh dari pada salah seorang diantara
kalian.” (HR. Al-Bukhari)

38
       Metode Targhib dan Tarhib
 a.  Targhib.
‫ من قراء حرفا من‬.‫م‬.‫ قال رسول اهلل ص‬ ‫عن عبد اهلل بن مسعود يقول‬
‫كتاب اهلل فله به حسنة والحسنة بعشر أمثالها ال أقول الم حرف ولكن ألف‬
‫حرف والم حرف وميم حرف‬
Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.
bersabda, “Siapa yang membaca satu huruf al-Qur’an
mendapat satu pahala kebaikan. Satu kebaikan
dilipatgandakan menjadi sepuluh. Saya tibak mengatakan
alif lam mim itu satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lam
satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR Tirmidzi)
Dengan metode ini Rasulullah Rasulullah menggugah dan
menimbulkan rasa senang pada peserta didik (sahabat).
39
b.Tarhib.
‫ من افطر يوما‬.‫م‬.‫ قال رسول اهلل ص‬،‫عن أبي هريرة قال‬
‫من رمضان من غير رخصة رخصه اهلل له لم يقض عنه‬
‫صيام الدهر‬
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah saw.
bersabda, “ Siapa yang berbuka satu hari pada bulan
Ramadhan tanpa rukhsah yang diberikan Allah, tidak dapat
mengqada puasanya itu walaupun ia berpuasa sepanjang
masa. (HR. Tirmidzi).
Maksudnya pada bulan ramadan semua orang beriman
harus berpuasa, kecuali orang yang memiliki alasan tertentu
saja seperti sakit, bepergian, hamil, menyusui dan lanjut
usia.
40
‫‪ Metode Pengulangan dan Latihan.‬‬
‫عن أبي هريرة أن رسول اهلل ص‪.‬م‪ .‬دخل المسجد‬
‫فدخل رجل فصلى فسلم على النبي ص‪.‬م‪ .‬فرد وقال‬
‫ارجع فصل فأنك لم تصل فرجع يصلى كما صلى ثم‬
‫جاء فسلم على النبي‪  ‬ص‪.‬م‪  .‬فقال ارجع فصل فأنك‬
‫لم تصل ثالثا فقال والذي بعثك بالحق ما احسن‬
‫غيره فعلمني فقال إذا قمت الي الصالة فكبر ثم‬
‫اقراء ما تيسر معك من القرآن ثم اركع حتي تطمئن‬
‫راكعا ثم ارفع حتي تعدل قائما ثم اسجد حتي‬
‫تطمئن ساجدا ثم ارفع حتي تطمئن جالسا وافعل‬
‫ذلك في صالتك كلها‬
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. masuk masjid. Lalu masuklah
seorang laki-laki dan melakukan shalat. Setelah itu, ia memberi salam
kepada Nabi saw. dan beliau pun menjawab salamnya seraya
bersabda, “Kembali dan shalatlah, karena sesungguhnya engkau
belum shalat. “Kemudian ia datag memberi salam kepada Nabi saw.
dan beliau bersabda, “kembali dan shalatlah, karena sesungguhnya
engkau belum shalat.” (Tiga kali). Laki-laki itu berkata, “Demi Dzat
yang mengutusmu dengan benar, aku tidak dapat melakukan yang
lebih baik darinya, maka ajarilah aku.” Beliau bersabda, “Apabila
engkau berdiri untuk shalat maka bertakbirlah, kemudian bacalah apa
yang mudah bagimu dari al-Qur’an, lalu ruku’ hingga engkau
tuma’ninah (tenang) didalamnya.
Kemudian bangkitlah hingga engkau berdiri lurus. Kemudian sujudlah
hingga engkau tuma’ninah dalam sujud, lalu bangkitlah hingga engkau
tuma’ninah dalam duduk.
Lakukan yang demikian itu pada seluruh shalatmu. (HR. Al-Bukhari).
Metode Mauizhah
 
‫عن عمر بن أبي سلمة يقول كنت غالما في حجر رسول‬
‫ فقال لي رسول‬ ‫ وكانت يدي تطيش في الصحفة‬.‫م‬.‫اهلل ص‬
‫ يا غالم سم اهلل وكل بيمينك وكل مما يليك‬.‫م‬.‫ ص‬ ‫اهلل‬
‫فمازالت تلك طعمني بعد‬
Umar bin Abi Salamah  berkata, “Dulu aku menjadi pembantu di
rumah Rasulullah saw..   Ketika makan, biasanya aku mengulurkan
tanganku ke berbagai penjuru. Melihat itu beliau berkata, “Hai Nak,
bacalah basmalah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah
apa yang ada di dekatmu.” (HR. Al Bukhari).
Rasulullah selaku pendidik banyak menggunakan ibrah (nasihat) yang
menyentuh, menyejukkan hati dan menggugah emosi peserta didik
untuk belajar.
42
‫‪VII.PENGEMBANGAN PIKIR.‬‬
‫‪1.  Proses belajar dan mengajar, sesuai sabda‬‬
‫‪rasulullah:‬‬
‫ف ِم َن‬ ‫َاتيَ ْو ٍم فَأ َ ْثنَى َعل َى ط َ َوائِ ٍ‬ ‫ب َر ُس ْو ُلاهللِ صلعم ذ َ‬ ‫خط َ َ‬ ‫َ‬
‫الأَق َْوا ٌم ال َ يُفَ ُِّهِقّـ ْو َن ِجيْ َران َ ُه ْم َوال َ‬ ‫ل َما َب َ‬ ‫خيْ ًرا قا َ َ‪:‬‬ ‫ال ُْم ْسل ِ ِميْ َن َ‬
‫يُ َع ُِل ِّّـم ْون َ ُه ْم َوال َ يُ َعظ ُّ ْون َ ُه ْم َوال َ يَأ ْ ُم ُر ْون َ ُه ْم َوال َ يَن ْ ُه ْون َ ُه ْم‪،‬‬
‫الأَق َْوا ٌم ال َ يَتَ َعل َّ ُم ْو َن ِم ْن ِجيْ َرا ِن ِه ْم َوال َ يَتَفَقَّ ُه ْو َن َوال َ‬ ‫َو َما َب َ‬
‫يَتَ َعظ ُّ ْو َن‪َ ،‬واهللِ ل َيُ َع َِل ِّّـم َّن ق َْو ٌم ِجيْ َران َ ُه ْم َو يُفَ ُِّهِقّـ ْون َ ُه ْم َو يُ َعظ ُّ ْون َ ُه ْم َو‬
‫يَأ ْ ُم ُر ْون َ ُه ْم َو يَن ْ ُه ْون َ ُه ْم َو ل َيَ َت َعل ّ َ َم ّ َن ق َْو ٌم ِم ْن ِجيْ َرا ِن ِه ْم َو يَ َتفَقَّ ُه ْو َن َو‬
‫اجلَن ّ َُه ُم ال ُْعقُ ْو َب ُة‪ .‬الطبراني‪ -‬تربية األوالد في‬ ‫ع ِ‬ ‫يَتَ َعظ ُّ ْو َن أ َ ْو أل َُ‬
‫اإلسالم‪(.‬رواه الطبراني)‬
‫‪43‬‬
Artinya:          
Pada suatu hari Rasulullah saw. berkhutbah, dan memberikan   pujian
yang baik kepada sekelompok umat Islam, beliau bersabda,
“Bagaimana kabar kaum-kaum yang tidak memberikan pemahaman
kepada tetangga mereka, tidak pula mengajari mereka, tidak
memberikan nasehat kepada mereka, tidak memerintahkan pada
kebaikan, dan tidak pula mencegah pada keburukan.
Dan bagaimana kaum-kaum yang tidak mau belajar dari tetangga
mereka, tidak meminta pemahaman, dan tidak meminta nasehat.
Demi Allah kaum yang tidak mengajari, tidak memberikan
pemahaman dan nasehat, dan tidak amar ma’ruf nahyi mungkar
kepada tetangga mereka.
Dan kaum yang tidak belajar, tidak meminta pemahaman dan nasehat
dari tetangganya, niscaya mereka semua akan mendapatkan siksaan.”

(Ath Thabrani, Tarbiyatul aulad fil islam 1.)


43
2.Selain proses belajar dan mengajar yang menstimulir akal
untuk berpikir, proses membaca, bahkan menulis pun
menjadi stimulus untuk akal berpikir.  Sehingga ayat
pertama yang Allah turunkan adalah surat Al ‘Alaq ayat 1-5
yang berisi tentang perintah membaca, penciptaan manusia,
dan perintah menulis.

‫ٱل ّ َ ِذي‬٣ ‫ٱق َۡر ۡأ َو َر ّبُ َكٱلۡأَك َۡر ُم‬٢‫عل ٍَق‬


َ ۡ‫نس َن ِمن‬
َٰ ِ‫خل ََق ٱ ۡلإ‬َ ١‫خل ََق‬ َ ‫ٱق َۡرأۡ ِبٱسۡمِ َر ِ ّب َكٱل ّ َ ِذي‬
٥ ‫عل َ ۡم‬ َٰ ِ‫عل ّ َ َمٱ ۡلإ‬
ۡ َ‫نس َن َما ل َ ۡم ي‬ َ ٤ ‫عل ّ َ َم ِبٱ ۡلقَل َ ِم‬
َ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah.Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QS.
Al-‘Alaq : 1-5)
44
3.    Upaya mendidik akal adalah dengan proses bertanya dan
menjawab, sehingga Abu Nu’aim berkata:

َ ‫الأَال‬
ُ َ‫السؤ‬ُّ ‫خ َزائِ ٌن َمفَا ِتيْ ُح َها‬ َ ‫العل ُْم‬ِ
‫السائِ ُل َو‬
َّ :‫ة‬ٌ ‫ع‬ َ ِ ِ
َ َ ْ ْ ُ َ ْ ُ ُ ّ ِ ْ ‫َاسأ‬
‫ب‬ ‫ر‬ ‫أ‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ر‬‫ج‬ ‫و‬‫ي‬ ‫ه‬َ ‫ن‬ ‫إ‬‫ف‬َ ‫ا‬ ‫و‬ ُ ‫ل‬َ ‫ف‬
ْ
‫ال َْعالِ ُم‬
‫ب ل َ ُه ْم‬ ُّ ‫َو ال ُْم ْستَ ِم ُع َو ال ُْم ِح‬
)‫( رواه أبو نعيم‬
Artinya:          
“Ilmu itu adalah gudang, adapun kuncinya adalah bertanya, maka
bertanyalah karena akan diberi pahala kepada empat orang, yaitu:
orang yang bertanya, orang yang berilmu, orang yang mendengarnya,
dan orang yang mencintai mereka.” (Abu Nu’aim)
4.Tafaquh fiddin,  dalam kaitannya mendidik akal pun menjadi hal yang
sangat penting, sebagaimana firman Allah:

‫ونلِيَن ِف ُروا ْ َكٓا ّفَ ٗةۚ َفلَوۡل َا نَفَ َر ِمن‬


َ ُ ‫ان ٱل ُۡمؤ ِۡمن‬ َ ‫۞و َما َك‬ َ
ْ ‫ين َولِيُن ِذ ُروا‬
ِ ‫ة لِّيَتَفَقَّ ُهوا ْ ِفي ٱل ِ ّد‬ٞ َ‫ل ِفرۡق َٖة ِّمن ُۡهمۡ طَٓائِف‬ ِ ّ ‫ُك‬
١٢٢ ‫ون‬ َ ‫قَو َۡم ُهمۡ إِذَا َر َج ُعوٓا ْ إِلَيۡ ِه ۡم ل ََعل َّ ُه ۡم يَحۡذ َُر‬
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara
mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka
tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya (At-Taubah : 122)

‫واهلل اعلم بالصواب‬


46

Anda mungkin juga menyukai