Anda di halaman 1dari 16

Pertimbangan

Konsumen dalam
Membeli

Costumer Relations
Members of Group
-Della Finanda(07031281924236)
-Evan Hidayat (07031281924249)
-Fadila (07031281924112)
-Muhammad Binsar P N (07031281924231)
-Muhammad Hafidz Al Qoroni (07031281924117)
-Syadza Zafira (07031281924113)
Overview
• Spektrum Pertimbangan
- Pertimbangan Ekonomis
- Pertimbangan Pasif
- Pertimbangan Rasional
- Pertimbangan Emosi
- Pertimbangan Lainnya
Spektrum Pertimbangan
Dalam memiih biasanya konsumen akan memerlukan sebuah pertimbangan untuk membeli
sesuatu. Baik itu berhubungan dengan kuantitasya, kualitasnya, warna, dll. Pertimbangan yang
berbeda tersebut dipengerahi oleh berbagai sebab.

Seperti halnya dari tingkat pengertahuan, pemahaman, dan pengalaman produk yang akan
dibeli. Selain itu pertimbangan terkait denga keyakinan, suasana hati, kondisi sosial ekonomis
(tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, gaya hidup, serta tingkat penghasilan). Pengertian tersebut
sejalan dengan teori kebutuhan masuia yang dikemukakan oleh Abraham Maslow (1843), Maka
pertimbangan dalam membeli oleh konsumen akan memiliki jenjang yang sejalan dengan
kebutuhan manusia. Jenjang kebutuhan tersebut mulai dari kebutuhan yang paling dasar hingga
kebutuhan yang paling tinggi yakni aktualisasi diri.
Pertimbangan tersebut seakan terdiri dari berbagai unsur
paling rasional dan irrasional, dan hal inilah yang dimaksud
dengan spektrum pertimbangan dari hal tersebut maka
landasan ypertimbangan dikemukakan sebagai berikut:
Pertimbangan rasional
Pertimbangan irrasional
Pertimbangan ekonomis
Pertimbangan pasif
Pertimbangan emosional
Pertimbangan lainnya
Pertimbangan Ekonomis
-Tipikal pertimbangan secara ekonomis terkait dengan perhitungan konsumen
secara ekonomis atas barang atau jasa yang akan dibeli.
-Membuat pertimbangan secara ekonomis artinya
konsumen memiliki pengetahuan yang relatif luas
tentang produk.
Beberapa langkah yang
dilakukan dalam pertimbangan
ekonomis, yaitu;
cognitive consideration
affective consideration
behavior consideration
Pertimbangan Pasif

Pertimbangan pasif adalah pertimbangan yang sangat berlawanan atau


berbanding terbalik dengan konsumen dengan tipikal ekonomis.

Konsumen dengan tipikal ini, dianggap sebagai konsumen yang tidak


berpikir secara rasional dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal.
Schiffman dan Kanuk (2000)
menyatakan:

Sangat berlawanan dengan


pertimbangan konsumen secara
ekonomis, pertimbangan konsumen
secara pasif digambarkan bahwa
konsumen pada dasarnya lebih
bersikap mengikuti saja apa yang
dapat dilakukannya dan upaya
promosi para pemasar.
Pertimbangan Rasional
Dasar pemikiran dari pertimbangan ini adalah suatu
barang atau jasa dibeli dengan diperhitungkan
secara rasional.
Schiffman dan Kanuk menyatakan bahwa motif pertimbangan
rasional digunakan pada saat konsumen bertindak rasional dengan
secara hati-hati mempertimbangkan semua alternatif yang ada dan
memilih alternatif yang memberikan keuntungan terbesar.
Pertimbangan Emosional
Pertimbangan ini menitik beratkan pada kebiasaan
membeli konsumen yang didorong oleh perasaan-
perasaan emosional.

Ex : cinta, tidak mau kalah, penunjukan jati diri dan


sebagainya.
“schiffman dan kanuk (2000):

Meskipun sejak awal disebut bahwa


model keputusan konsumen didasari
oleh perasaan emosional, para
pemasar para pemasar seringkali
beranggapan bahwa konsumen
berfikir secara ekonomis atau pasif. “
Pertimbangan Lainnya
Dasar pertimbangan lainnya:
1. Sifat dan pembawaan konsumen
2. Suasana hati
3. Suasana lingkungan saat membuat
pertimbangan
4. Pertimbangan ketika akan
memberikan suatu benda atau
barang kepada pihak lain
Pertimbangan Lainnya
• Perilaku Ketika Membeli (Consumer Gifting Behaviour)
Barang atau jasa yang dibeli sebagai hadiah, merefleksikan bukan
merupakan barang atau jasa yang biasa digunakan dan dibeli untuk
kebutuhan sehar-hari.
• Perilaku di luar pakem (Beyond the decision, consuming, and possesion)
Model perilaku konsumen di luar faktor barang, jasa, dan pilihan merk
dagang
• Produksi memiliki arti dan kenangan khusus (Products have special meaning
and memories)
Barang dan jasa yang dibeli memiliki arti dan makna yang sangat khusus
serta mampu menggugah seseorang, baik yang membeli maupun yang
menerima pemberian kepada kenangan indah pada masa lalu
• Pemasaran berbasis hubungan baik (Relationship Marketing)
Perusahaan membangun program pemasaran guna memupuk komitmen dan
loyalitas pelanggan terhadap perusahaan dan barang atau jasa yang dijual
perusahaan

Anda mungkin juga menyukai