Anda di halaman 1dari 7

SMKN 01 CIBINONG

TEKS DEBAT
DISUSUN OLEH:
X BKP 1

AKBAR HAFIDZ AL HAKIM (2)

FAJRIAH ANINDITA(9)

MUHAMAD SYAHRUL RAMADHAN(18)

MUHAMMAD FIKRI ALBUCHARI(24)

SANDI SEPTIANA PUTRA(31)


MATERI

1.PENGERTIAN TEKS DEBAT


2.CIRI-CIRI TEKS DEBAT
3.JENIS-JENIS DEBAT
4.UNSUR-UNSUR DEBAT
5.TATA CARA DEBAT
6.CIRI KEBAHASAAN DEBAT
PENGERTIAN TEKS DEBAT

Teks debat adalah penyajian pendapat dua pihak yang saling mengemukakan berbagai alasan dan argumen dalam
sudut pandang atau pendapat yang berbeda (pro-kontra) untuk mempertahankan pandangan masing-masing. 

Dalam Debat: Berpikir Kritis, Berwawasan Luas, Persuasif, Argumentatif (2018) karya Fegy Lestari, debat
adalah aktivitas untuk membahas sesuatu dan mempertahankan pendapat. Dengan memberikan alasan
atau bukti, bahkan meyakinkan orang lain akan kebenaran pendapatnya. Dan kemampuan menggiring
orang lain untuk memahami pemikiran mereka.

CIRI-CIRI

Teks debat memiliki beberapa ciri di antaranya sebagai berikut.


•Terdapat dua tim yang berdebat yaitu tim afirmasi dan tim oposisi.
•Terdapat dua sudut pandang yakni pihak pro dan kontra
•Adanya proses saling mempertahankan pendapat
•Adanya saling adu argumenasi untuk memperoleh kemenangan
•Adanya pihak penengah
JENIS-JENIS DEBAT

Terdapat beberapa jenis debat, antara lain:

1. Debat Parlementer atau Majelis Debat yang biasanya terjadi di tatanan eksekutif,
yudikatif, atau legislatif suatu negara. Debat jenis ini biasa membahas undang-undang,
kebijakan, atau hal-hal terkait ketatanegaraan.

2. Debat Pemeriksaan Ulangan Debat yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran.


Argumen yang disampaikan dimaksudkan untuk memeriksa atau mereka ulang. Debat
jenis ini mengandung banyak pertanyaan agar dapat mempertahankan posisi masing-
masing. Jenis debat ini biasa ditemui dalam persidangan, antara jaksa dan pengacara.

3. Debat Formal, Konvensional, atau Debat Pendidikan Debat yang terdiri dari dua kubu yang
saling beradu argumen membahas suatu hal. Tidak seperti kedua jenis sebelumnya,
debat jenis ini lebih menitikberatkan pada pengembangan kemampuan.
UNSUR-UNSUR DEBAT

1.Mosi mengacu pada topik atau tema yang didebatkan. Topik inilah yang menjadi dasar bagi masing-
masing pihak yang berdebat untuk menentukan sikap serta menyatakan pendapat disertai dengan
argumen pendukung.
2.Tim afirmasi adalah tim yang bertugas mendukung mosi atau tema debat, mendefinisikan tema
debat, menyampaikan argumen-argumen yang mendukung kasus tim afirmasi, memberikan materi inti
yang diikuti contoh-contoh, dan merespon kasus tim oposisi.
3.Tim oposisi adalah tim yang bertugas untuk menolak mosi atau tema debat, memberikan tanggapan
definisi tim afirmasi, menyampaikan argumen penolakan mosi, dan merespon argumen-argumen dari
tim afirmasi.
4.Tim netral adalah tim yang tidak mendukung ataupun menolak mosi atau tema debat.
5.Moderator mengacu pemandu debat atau orang yang mengarahkan jalannya debat.
6.Penulis adalah seseorang bertugas untuk mencatat segala sesuatu yang dinyatakan dalam debat.
TATA CARA DEBAT

1. Pertanyaan atau tantangan hendaknya dikemukakan secara profesional. Hal ini maksudnya adalah
bahasa yang digunakan oleh peserta debat adalah bahasa yang sopan, tidak mengandung unsur SARA,
tidak menghina, merendahkan orang lain atau memberi komentar yang menyerang pribadi. 
2. Tutur bahasa yang lembut, artinya intonasi atau nada suara saat berdebat hendaknya dengan suara
normal, tidak menggebu-gebu. 
3. Argumen dinyatakan dengan cepat, tepat dan singkat dan sesuai dengan waktu yang diberikan oleh
moderator debat. Argumen disampaikan dengan logika-logika sehingga penyampaian argumen dapat
diterima semua pihak. Argumen disampaikan tidak bertele-tele agar tidak terjadi kesalahpahaman
dalam menyampaikan argumen debat.
4. Fokus pada posisi pihak lawan atau argumen lawan. Hal ini maksudnya adalah sebagai peserta debat
kita perlu mengetahui kelemahan dan kelebihan pihak lawan sehingga kita dapat menyusun argumen
yang tepat untuk menyangkal argumen lawan.
5. Argumen selain logis harus juga disampaikan dengan fakta-fakta sehingga data menjadi akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan.
KAIDAH KEBAHASAAN

Debat merupakan kegiatan ilmiah dan karenanya bahasa yang digunakan adalah Bahasa baku dan
ilmiah. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya salah penafsiran terkait dengan
penggunaan ragam bahasa tulis maupun lisan, kelengkapan, kecermatan, dan kejelasan pengungkapan
ide.

•Menggunakan bahasa baku. Dikarenakan debat merupakan kegiatan ilmiah, maka bahasa yang
digunakan dalam teks debat adalah bahasa baku yakni bahasa yang merujuk pada Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia.

•Menggunakan kata-kata denotatif. Dalam arti, kata-kata yang digunakan dalam teks debat kata-kata
yang mengandung arti yang sebenarnya dan bukan arti kiasan.

•Faktual. Ide dalam teks debat hendaknya ditulis sesuai dengan fakta-fakta yang ada serta dapat
diterima akal sehat.

Anda mungkin juga menyukai