Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

PERCOBAAN BUNUH DIRI


– MINUM BAYGON
Adi
Internship RS bhayangkara
Balikpapan
IDENTITAS :

• Nama :R
• Umur : 52 thn
• Jenis kelamin : PRIA
• Agama : Islam
• Register : 0654xx
• Tanggal pemeriksaan : 29 Januari 2018
Anamnesis:

pasien meminum baigon sejumlah 1 cangkir setelah


bertengkar dengan istri nya. Setelah minum baygon
pasien merasa dadanya panas disertai lemes, mata
berkunang2 dan berair, dan nyeri ulu hati. Mual / muntah +
2 kali.
Pasien mengaku setelah meminum baigon dia terjatuh di
lantai dan ditendang2 oleh istrinya sambil dimarahi karena
tindakannya membuat malu tetangga.
Pasien 3 jam kemudian dibawa ke rumah sakit restu ibu
dan diberikan penanganan awal lalu dirujuk ke RS
bayangkara.
Anamnesis:
Pasien bekerja di kantor kepolisian di Km 15. pasien
mengaku istrinya sekarang adalah istri ke 2 (stelah cerai).
Setelah menikah suasana rumah tangga tidak nyaman
karena istrinya selalu mengekang pasien dan menuduh
pasien berselingkuh di km 15 (padahal kantornya di sana)
Uang gaji pasien dipegang oleh istrinya dan yang mengatur
pengeluaran adalah istrinya juga.
Pasien mengaku dipersulit untuk bertemu dengan anak-
anaknya oleh istrinya apabila pasien pulang ke rumah dari
dinas.
Masalah-masalah yang dihadapi pasien membuat pasien
menjadi sulit tidur, tidak bersemangat, lemas, hilang minat
dan berpikir untuk meminum baygon.
Aloanamnesis:

Berdasarkan pengakuan istri pasien,


Pasien sudah diberikan yang terbaik oleh sang istri,
disiapkan makanan, diberikan uang jajan, mengurus anak-
anak, serta membereskan rumah namun masih merasa
kurang puas atas pelayanan istri.
Istri pasien mengaku pasien meminta uang lebih banyak
untuk alasan yang tidak jelas
Istri pasien merasa pasien akhir-akhir ini tidak bersemangat
dan tampak lesu dikarenakan banyak tekanan dari atasan
saat pasien bekerja. Istri pasien selalu bertanya apa
masalah yang dihadapi pasien namun pasien tidak mau
bercerita pada istri.
STATUS GENERALIS
 Kesadaran : Compos Mentis kepala
 Tensi : 120/80  Konjuntiva anemis (-/-)
 Nadi : 88
 Frekuensi Nafas : 20 Thorax
 Suhu badan : 36.7  Ves/ves Rh -/- wh-/-
Abdomen
 BU (+) N NT+
epigastrium
Ekstremitas
 Akral hangat
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap
Hemoglobin 14 mg/dl
Hematokrit 40 %

Eritrosit 5.49 juta/mm3


Leukosit 8.700 u/L
Trombosit 224.000 u/L
SGOT 16.1 u/L
SGPT 32.3 u/L
Ureum 27.2 u/L
Creatinin 0.85 mg/dL
• Kesadaran : CM Status Psikiatri
• Orientasi
• Tempat : baik
• Waktu : baik
• Orang : baik
• Inteligensi : baik
• Fs berpikir : baik
• Fs persepsi indera : baik
• Mood : hipotimik
• Afek : sesuai
• Fungsi motorik : baik
Tilikan : 3
DIAGNOSIS :

Intoksikasi organophosfat (baygon)


+ depresi berat + percobaan bunuh diri
PLANNING :

1. Rencana Diagnosis : -
2. Rencana Terapi :

• RL 20 tpm
• Lanzoprazole 1x1
• Ondansetron 3x4mg
• Alprazolam 1x 0,5mg malam
• Minum susu
3. Rencana Monitoring :

• Keluhan dan gejala


• Tanda-tanda komplikasi
4. Rencana Edukasi :
• Manajemen stress (anxiety management). Mengajari
pasien cara menangani stress termasuk teknik relaksasi
dan pendekatan kognitif untuk mengatasi masalah.
• relaxation training
• positive thinking dan self-talk
• cognitive therapy
• Modifikasi pola hidup seperti diet yang sehat, menghindari
konsumsi kafein, alkohol, rokok dan obat-obatan lainnya,
perlunya olahraga yang teratur, dan lain-lain.

• KONSUL KE PSIKIATRI
Penggolongan diagnosis
F32 Episode Depresif
Pedoman diagnostik
Gejala utama
• Perasaan depresif
• Kehilangan minat dan kegembiraan
• Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya
keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas
Gejala lainnya
• Konsentrasi dan perhatian berkurang
• Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
• Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
Penggolongan diagnosis

• Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis


• Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh
diri
• Tidur terganggu
• Nafsu makan berkurang
Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan
tersebut diperlukan masa sekurang-kurangnya 2
minggu untuk penegakan diagnosis, akan tetapi periode
lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa
beratnya dan berlangsung cepat
F32.0 Episode Depresif Ringan

Pedoman diagnostik
• Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama
depresi
• Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya
• Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya.
• Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-
kurangnya sekitar 2 minggu.
• Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan
sosial yang biasa dilakukannya.
F32.1 Episode Depresif Sedang

(1)Sekurang kurangnya 2 dari 3 gejala utama depresi seperti


pada episode depresif ringan
(2)Ditambah sekurang kurangnya 3 (sebaiknya 4) gejala lainnya
(3)Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2
minggu
(4)Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan
sosial,pekerjaan dan urusan rumah tangga
F 32.2 Episode Depresif Berat Tanpa Gejala Psikotik

(1)Semua 3 gejala utama depresi harus ada


(2)Ditambah sekurang kurangnya 4 dari gejala lainnya dan
beberapa di antaranya harus berintensitas berat.
(3)Harus berlangsung sekurang kurangnya 2 minggu tetapi
kalau onset sangat cepat maka masih dibenarkan untuk
menegakkan diagnosis kurang dari 2 minggu
(4)Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan
kegiatan sosial,pekerjaan atau urusan rumah tangga kecuali pada
taraf yang sangat terbatas.
F 32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala
Psikotik

•Episode Depresif berat yang memenuhi kriteria


F 32.2
• Disertai waham,halusinasi atau stupor depresif.
Penatalaksanaan

Tujuan
1.Keselamatan pasien
2.Kelengkapan evaluasi diagnostik pasien
3.Untuk gejala dan kesehatan jiwa pasien ke depan
4.Menurunkan stressor berat dalam kehidupan pasien
Rawat Inap

Indikasi jelas untuk rawat inap

1.Kebutuhan untuk prosedur diagnostik

2.Risiko untuk bunuh diri dan melakukan pembunuhan

3.Berkurangnya kemampuan pasien untuk asupan makanan dan


tempat perlindungan

4.Riwayat gejala berulang dan hilangnya sistem dukungan


Terapi Keluarga
•Bukan terapi primer untuk depresi berat
•Dapat membantu pasien dengan gangguan mood untuk
mengurangi dan menghadapi stress

Indikasi
1.Gangguan yang membahayakan perkawinan pasien atau fungsi
keluarga
2.Gangguan mood didasari /dapat ditangani oleh situasi keluarga
INSEKTISIDA ORGANOPHOSFAT

• Insektisida penghambat kholin esterase (cholinesterase


inhibitor insecticide) merupakan insektisida poten yang
paling banyak digunakan dalam pertanian dengan
toksisitas yang tinggi. Dapat menembus kulit yang
normal, dapat diserap lewat paru dan saluran makanan
HK.
Organophosfat insektisida
Insektisida untuk dipakai dalam pertanian :
Tolly (Malathion) Parathion
Basudin Diazinon
Phosdrin Systox
 
Insektisida untuk keperluan rumah tangga
Mafu (DDVP = Dichiorvos) Baygon (DDVP + Propoxur)
Raid (DDVP + Propoxur) Startox (DDVP + Allethrin)
Shelltox (DDVP + Pyrethroid)
Secara farmakologik efek Akh
dapat dibagi dalam 3 bagian, yaitu :

• Muskarinik terutama pada otot polos saluran pencernaan


makanan, kelenjar ludah dan keringat, pupil, bronkhus
dan jantung.
• Nikotinik, terutama pada otot-otot bergaris, bola mata,
lidah, kelopak mata dan otot pernapasan.
• SSP, menimbulkan rasa nyeri kepala, perubahan emosi,
kejang-kejang sampai koma.
Gambaran klinik

hiperaktivitas kelenjar-kelenjar ludah/air


mata/keringat/urine/saluran pencernaan makanan
(disngkat dengan SLUD = Salivasi, Lakrimasi, Urinasi
dan diare), kelainan visus dan kesukaran bernapas.
PRINSIP PENATALAKSANAAN
KERACUNAN
A. Mencegah dan menghentikan penyerapan racun
Self defensif ‘”universal precaution’”
1. Bila racun ditelan :
. Encerkan, halang penyerapan= berkan cairan
dalam jumlah banyak gunakan air/susu/norit.
. Emesis, upayakan muntah( < 4 jam setelah racun
ditelan)
tatalaksana
• Resusitasi
• ABC

• Eliminasi
• Emesis, katarsis, kumbah lambung, keramas rambut dan
mandikan seluruh tubuh dengan sabun.

• Antidote
• Atropin sulfat (SA) bekerja dengan menghambat efek akumulasi
Akh pada pada tempat-tempat penumpukannya.
Anamnesa
PASIEN TEORI

(+)
(+)

(+)

(+)

(+)

(+)
Anamnesa
PASIEN TEORI
• Perasaan depresif Gejala utama
• Kehilangan minat • Perasaan depresif
• mudah lelah • Kehilangan minat dan kegembiraan
• Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya
• Gagasan atau keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas
perbuatan
membahayakan diri Gejala lainnya
atau bunuh diri • Konsentrasi dan perhatian berkurang
• Tidur terganggu • Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
• Harga diri dan • Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak
berguna
kepercayaan diri
• Pandangan masa depan yang suram dan
berkurang pesimistis
• Gagasan atau perbuatan membahayakan diri
atau bunuh diri
• Tidur terganggu
• Nafsu makan berkurang
PASIEN TEORI
pasien di rawat Rawat Inap
inap Indikasi jelas untuk rawat inap

1.Kebutuhan untuk prosedur diagnostik

2.Risiko untuk bunuh diri dan melakukan


pembunuhan

3.Berkurangnya kemampuan pasien


untuk asupan makanan dan tempat
perlindungan

4.Riwayat gejala berulang dan hilangnya


sistem dukungan
Penatalaksanaan
PASIEN TEORI
• RL 20 tpm Resusitasi
ABC
• Lanzoprazole 1x1 Eliminasi
• Ondansetron 3x4mg Emesis, katarsis, kumbah lambung,
• Alprazolam 1x 0,5mg keramas rambut dan mandikan seluruh
tubuh dengan sabun.
malam Antidote
• Minum susu Atropin sulfat (SA) bekerja dengan
menghambat efek akumulasi Akh pada
pada tempat-tempat penumpukannya.

Bila racun ditelan :


Encerkan, halang penyerapan= berkan
cairan dalam jumlah banyak gunakan
air/susu/norit.
Emesis, upayakan muntah( < 4 jam
setelah racun ditelan)

Anda mungkin juga menyukai