Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia menjamin kesejahteraan tiap-tiap warga negaranya, termasuk perlindungan terhadap hak anak Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya Anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, yaitu menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan Lanjutan......
Setiap anak kelak mampu memikul
tanggung jawab tersebut, maka ia perlu mendapat kesempatan yang seluas- luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial, dan berakhlak mulia Untuk mewujudkan perlindungan dan kesejahteraan anak diperlukan dukungan kelembagaan dan peraturan perundang- undangan yang dapat menjamin pelaksanaannya UU Perlindungan anak tahun 2002
Anak adalah seseorang yang belum
berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi ASAS DAN TUJUAN
Berdasarkan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta prinsip-prinsip dasar Konvensi Hak- Hak Anak meliputi: Non diskriminasi Kepentingan yang terbaik bagi anak Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan Penghargaan terhadap pendapat anak Tujuan Perlindungan Anak
Menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat
hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera Hak – Hak Anak Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014
Dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi
secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan Beribadah menurut agamanya, berpikir dan berekspresi sesuai tingkat kecerdasannya dan usianya dalam bimbingan orang tua Memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial Memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya Lanjutan.... Mendapat perlindungan dari perlakuan diskriminasi, eksploitasi baik ekonomi maupun seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan dan penganiayaan, ketidakadilan dan perlakuan salah lainnya Diasuh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan atau ada aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa perpisahan tersebut adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir Hak – Hak Anak Penyandang Disabilitas
Selain memiliki hak tersebut di atas maka memiliki hak
lainnya yaitu: Memperoleh pendidikan inklusif dan atau pendidikan khusus. Memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial dan pemeliharaan dalam taraf kesejahteraan sosial anak bagi anak dengan disabilitas Khusus bagi anak yang dirampas kebebasannya selain memiliki hak tersebut di atas maka memiliki hak: 1. Mendapat perlakuan secara manusiawi dengan memperhatikan kebutuhan sesuai umurnya. 2. Pemisahan dari orang dewasa. 3. Pemberian bantuan hukum dan bantuan lain secara efektif. 4. Pemberlakuan kegiatan rekreasi. 5. Pembebasan dari penyiksaan, penghukuman atau perlakuan lain yang kejam, tidak manusiawi 6. Penghindaran dari publikasi atas identitasnya. 7. Pemberian keadilan di muka pengadilan anak yang objektif Jenis Perlindungan Anak Khusus
Menurut Undang - undang Republik Indonesia
Nomor 35 tahun 2014 pasal 59 menyatakan bahwa Pemerintah, Pemerintah Daerah (Pemda) dan lembaga lainnya berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak Perlindungan Khusus Anak dalam situasi darurat. Anak yang berhadapan dengan hukum. Anak dari kelompok minoritas dan terisolasi. Anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan atau seksual. Anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya. Anak yang menjadi korban pornografi. Anak dengan HIV/AIDS. Lanjutan....
Anak korban penculikan, penjualan dan atau
perdagangan Anak korban kekerasan fisik dan atau psikis. Anak korban kejahatan seksual. Anak korban jaringan terorisme. Anak penyandang disabilitas. Anak korban perlakuan salah dan penelantaran. Sistem perlindungan anak Perlindungan anak melalui pendekatan berbasis sistem meliputi 1. Sistem perlindungan anak yang efektif melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi dan penelantaran 2. Sistem perlindungan anak yang efektif mensyaratkan adanya komponen-komponen yang saling terkait 3. Rangkaian pelayanan perlindungan anak di tingkat masyarakat dimulai dari layanan pencegahan primer dan sekunder sampai pelayanan tersier Beberapa cara melindungi anak dari kekerasan fisik dan kejahatan seksual 1. Bangun komunikasi dengan anak. Dengarkan cerita anak dengan penuh perhatian. Hargai pendapat dan seleranya walaupun orang tua tidak setuju. Jika anak bercerita sesuatu hal yang sekiranya membahayakan, tanyakan anak bagaimana mereka menghindari bahaya tersebut. Orang tua belajar untuk melihat dari sudut pandang anak. Jangan cepat mengkritik atau mencela cerita anak. Lanjutan... 2. Jika mengira anak menjadi korban kekerasan fisik atau kekerasan seksual: Beri lingkungan yang aman dan nyaman agar dia dapat berbicara kepada Anda atau orang dewasa yang dapat dipercaya. Yakinkan anak bahwa dia tidak bersalah dan tidak melakukan apapun yang salah. Cari bantuan untuk menolong kesehatan mental dan fisik. Konsultasi dengan aparat negara yang dapat dipercaya bagaimana menolong anak tersebut. Laporkan kejadian ini kepada Komisi Anak Nasional. Jaga rahasia: kejadian dan data pribadi anak agar tidak mengalami penderitaan mental anak. SELAMAT BELAJAR