Anda di halaman 1dari 17

Sistem Perlindungan Anak di Indonesia

Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep.,Ns.,M.Kep


Latar Belakang
 Negara Kesatuan Republik Indonesia
menjamin kesejahteraan tiap-tiap warga
negaranya, termasuk perlindungan terhadap
hak anak
 Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang
Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat
dan martabat sebagai manusia seutuhnya
 Anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda
penerus cita-cita perjuangan bangsa, yaitu
menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan
negara pada masa depan
Lanjutan......

 Setiap anak kelak mampu memikul


tanggung jawab tersebut, maka ia perlu
mendapat kesempatan yang seluas-
luasnya untuk tumbuh dan berkembang
secara optimal, baik fisik, mental maupun
sosial, dan berakhlak mulia
 Untuk mewujudkan perlindungan dan
kesejahteraan anak diperlukan dukungan
kelembagaan dan peraturan perundang-
undangan yang dapat menjamin
pelaksanaannya
UU Perlindungan anak tahun 2002

 Anak adalah seseorang yang belum


berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam
kandungan
 Perlindungan anak adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan
melindungi anak dan hak-haknya agar
dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi, secara optimal sesuai
dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi
ASAS DAN TUJUAN

Berdasarkan Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945
serta prinsip-prinsip dasar Konvensi Hak-
Hak Anak meliputi:
 Non diskriminasi
 Kepentingan yang terbaik bagi anak
 Hak untuk hidup, kelangsungan hidup,
dan perkembangan
 Penghargaan terhadap pendapat anak
Tujuan Perlindungan Anak

Menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat


hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi
secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya
anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia,
dan sejahtera
Hak – Hak Anak Menurut Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014

 Dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi


secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan
 Beribadah menurut agamanya, berpikir dan
berekspresi sesuai tingkat kecerdasannya dan
usianya dalam bimbingan orang tua
 Memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
sesuai kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial
 Memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya
sesuai dengan minat dan bakatnya
Lanjutan....
 Mendapat perlindungan dari perlakuan diskriminasi,
eksploitasi baik ekonomi maupun seksual, penelantaran,
kekejaman, kekerasan dan penganiayaan, ketidakadilan
dan perlakuan salah lainnya
 Diasuh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan
atau ada aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa
perpisahan tersebut adalah demi kepentingan terbaik
bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir
Hak – Hak Anak Penyandang Disabilitas

Selain memiliki hak tersebut di atas maka memiliki hak


lainnya yaitu:
 Memperoleh pendidikan inklusif dan atau pendidikan
khusus.
 Memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial dan
pemeliharaan dalam taraf kesejahteraan sosial anak
bagi anak dengan disabilitas
Khusus bagi anak yang dirampas kebebasannya
selain memiliki hak tersebut di atas maka memiliki
hak:
1. Mendapat perlakuan secara manusiawi dengan
memperhatikan kebutuhan sesuai umurnya.
2. Pemisahan dari orang dewasa.
3. Pemberian bantuan hukum dan bantuan lain
secara efektif.
4. Pemberlakuan kegiatan rekreasi.
5. Pembebasan dari penyiksaan, penghukuman atau
perlakuan lain yang kejam, tidak manusiawi
6. Penghindaran dari publikasi atas identitasnya.
7. Pemberian keadilan di muka pengadilan anak
yang objektif
Jenis Perlindungan Anak Khusus

Menurut Undang - undang Republik Indonesia


Nomor 35 tahun 2014 pasal 59 menyatakan
bahwa Pemerintah, Pemerintah Daerah (Pemda)
dan lembaga lainnya berkewajiban dan
bertanggung jawab untuk memberikan
perlindungan khusus kepada anak
Perlindungan Khusus
 Anak dalam situasi darurat.
 Anak yang berhadapan dengan hukum.
 Anak dari kelompok minoritas dan terisolasi.
 Anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan atau
seksual.
 Anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika,
alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
 Anak yang menjadi korban pornografi.
 Anak dengan HIV/AIDS.
Lanjutan....

 Anak korban penculikan, penjualan dan atau


perdagangan
 Anak korban kekerasan fisik dan atau psikis.
 Anak korban kejahatan seksual.
 Anak korban jaringan terorisme.
 Anak penyandang disabilitas.
 Anak korban perlakuan salah dan penelantaran.
Sistem perlindungan anak
Perlindungan anak melalui pendekatan berbasis
sistem meliputi
1. Sistem perlindungan anak yang efektif
melindungi anak dari segala bentuk
kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi dan
penelantaran
2. Sistem perlindungan anak yang efektif
mensyaratkan adanya komponen-komponen
yang saling terkait
3. Rangkaian pelayanan perlindungan anak di
tingkat masyarakat dimulai dari layanan
pencegahan primer dan sekunder sampai
pelayanan tersier
Beberapa cara melindungi anak dari
kekerasan fisik dan kejahatan seksual
1. Bangun komunikasi dengan anak.
 Dengarkan cerita anak dengan penuh perhatian.
 Hargai pendapat dan seleranya walaupun orang tua
tidak setuju.
 Jika anak bercerita sesuatu hal yang sekiranya
membahayakan, tanyakan anak bagaimana mereka
menghindari bahaya tersebut.
 Orang tua belajar untuk melihat dari sudut
pandang anak. Jangan cepat mengkritik atau
mencela cerita anak.
Lanjutan...
2. Jika mengira anak menjadi korban kekerasan fisik atau
kekerasan seksual:
 Beri lingkungan yang aman dan nyaman agar dia dapat
berbicara kepada Anda atau orang dewasa yang dapat
dipercaya.
 Yakinkan anak bahwa dia tidak bersalah dan tidak
melakukan apapun yang salah.
 Cari bantuan untuk menolong kesehatan mental dan
fisik.
 Konsultasi dengan aparat negara yang dapat
dipercaya bagaimana menolong anak tersebut.
 Laporkan kejadian ini kepada Komisi Anak Nasional.
 Jaga rahasia: kejadian dan data pribadi anak agar tidak
mengalami penderitaan mental anak.
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai