Anda di halaman 1dari 6

PANCASILA SEBAGAI

PARADIGMA
PEMBANGUNAN BIDANG
POLITIK DAN HUKUM
KELOMPOK 1

Agnes Lydia Kansia Zita Kolyn NIM. PO713202201034

Dwi Mulyanti Putri NIM. PO713202201041

Fadillah Maharani Rifai NIM. PO713202201043

Isma Hidayati NIM. PO713202201048

Husna Tamsil NIM. PO713202201047


Rumusan
masalah?
Apa Bagaimana Bagaimana
Pancasila Pancasila
pengertian sebagai sebagai
paradigma paradigma paradigma
? pembangunan pembangunan
politik? hukum?
A.    
PENGERTIAN P
Nomenklatur Paradigma berasal dari bahasa Latin, yakni kata para dan deigma. Para
berarti disamping, disebelah, dan dikenal sedangkan deigma berarti suatu model, teladan,
ARADIGMA
arketif dan ideal. Dalam masalah populer, istilah paradigma berkembang menjadi
terminologi yang mengandung konotasi pengertian sumber nilai, kerangka pikir, orientasi
dasar, sumber asas sera arah dalam suatu bidang tertentu.[1]

      Paradigma seringkali diartikan sebagai suatu asumsi-asumsi dasar dan teoritis yang umum  
(merupakan suatu sumber nilai) sehingga merupakan suatu sumber hukum, metode, serta
penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter
ilmu pengetahuan itu sendiri.

      Heddy Shary Ahimasa Putra (2009) mendefinisikan paradigma sebagai perangkat konsep
yang berhubungan satu sama lain secara logis sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi
untuk memahami, menafsirkan dan menjelaskan kenyataan dan/atau masalah yang
dihadapi.
B
.    PANCASILA SEBAGAI PARADIG
MA PEMBANGUNAN POLITIK
SOCIAL MEDIA
Kaelan menyatakan bahwa landasan aksiologis (sumber nilai) bagi sistem politik
Indonesia terkandung dalam deklarasi bangsa Indonesia melalui pembukaan
UUDNRI tahun 1945 alinea ke empat. Konsepsi ini menunjukkan bahwa dasar
politik Indonesia terdiri dari keterjalinan bentuk bangunan kehidupan masyarakat
yang bersatu (sila III), demokrasi (sila IV), berkeadilan dan berkemakmuran (sila V)
serta negara yang memiliki dasar moral Ketuhanan dan kemanusiaan.[4]
Pada arah pembangunan yang berkaitan dengan pembangunan politik sebagai
penjabaran dari misi mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum dan
berkeadilan dinyatakan bahwa demokratis yang berlandaskan hukum merupakan
landasan penting untuk mewujudkan pembangunan Indonesia yang maju, mandiri
dan adil. Demokrasi dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai
kegiatan pembangunan, dan memaksimalkan potensi masyarakat, serta
meningkatakan akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan negara.
Hukum pada dasarnya bertujuan untuk memastikan munculnya aspek-aspek positif
dan menghambat aspek negatif kemanusiaan serta memastikan terlaksananya
keadilan untuk semua warga negara tanpa memandang dan membedakan kelas
C
.    PANCASILA
BANGUNAN HUKUM SEBAGAI PARADIGMA PEM
Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia. Perlindungan yang dimaksud tetntu saja bersifat kedalam dan keluar secara menyeluruh. Pemahaman
tersebut juga mengandung makna bahwa tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja,
tetapi juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Atas dasar tersebut, sistem pertahann dan keamanan adalah
mengikut sertakan seluruh komponen bangsa. Maka sistem pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia
disebut sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).
menurut Syarbaini (2010) konsep awal pembangunan nasional di bidang hukum meliputi:
1.      Penataan sistem dan kelembagaan hukum dengan program pembangunannya adalah:
a.       Program perencanaan dan pengembangan sistem hukum nasional
b.      Program pembentukan dan penyusunan hukum
c.       Program pembinaan kelembagaan hukum
2.      Penegakan Hukum, dengan programnya adalah:
a.       Penegakan dan pelayanan hukum
b.      Pembinaan peradilan
3.      Peningkatan kualitas aparat penegak hukum, sarana dan prasarana hukum dengan programnya adalah:
Terima
kasih!
CREDITS: This presentation template was created by ​Slidesgo​,
including icons by Flaticon​, infographics & images by ​Freepik

Anda mungkin juga menyukai