Anda di halaman 1dari 8

Sasaran Populasi

Pendidikan
Masyarakat
Nama : Anggelita Ronauli
NIM : 1213111088
Mata Kuliah : Ket.Das PLS
Dosen Pengampu : Mahfuzi Irwan M.Pd

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Sasaran populasi dapat ditinjau dari variabel
usia, lingkungan sosial budaya, jenis
kelamin, mata pencaharian, taraf
pendidikan, dan kelompok khusus.
tahun, 7-12 tahun, 13-18 tahun, 19-24 tahun, dan
25 tahun, dan seterusnya. Usia 0-6 tahun
sesungguhnya dapat dibagi atas pranatal, post-
natal, dan pra sekolah.
Usaha-usaha pranatal terutama menyangkut
keadaan fisik ibu, gizi mencukupi, pengetahuan
tentang berbagai jenis makanan yang
mengandung berbagai vitamin, hidrat arang, dan
lain-lain. 6/1974, yang pelaksanaannya sudah
dimulai pada tahun pertama
PELITA II.
Walau pun demikian, kenyataan
menunjukkan pula bahwa tidak Usia 19 tahun dan seterusnya
semua tujuan-tujuan pendidikan tergolong usia kerja.
dapat dicapai oleh sistem pendidikan Pada masa lalu dari golongan
formal menginat sistem ini pun usia ini banyak yang telah
memiliki faktor-faktor pembatas . menjadi aksarawan baru. Namun
Pendidikan non formal dengan tidak sedikit yang masih tuna
sendirinya ikut berperan, sehingga aksara dan angka.Khususnya
populasi usia pendidikan dasar ini golongan usia kerja menurut
dapat mencapai tujuan-tujuan klasifikasi di atas adalah
pendidikan yang hanya dapat dicapai golongan yang secara fisik dan
oleh sistem pendidikan non formal. psikis telah mencapai
Mereka memerlukan pendidikan kedewasaan menurut norma-
untuk mempersiapkan dan norma masyarakat mereka ini
menyesuaikan diri kepada kehidupan sudah sewajarnya berdiri sendiri
masyarakat yang lebih luas dalam arti memiliki
dibandingkan dengan «dunia pekerjaan, dan tidak tergantung
sekolah» yang ditinggalkannya, serta lagi kepada orang lain khususnya
pendidikan yang dapat memberikan orang tuanya.
bekas keterampilan untuk
memperoleh pekerjaan..
Penggolongan Pedesaan
sasaran populasi PLS
itu dapat dibagi atas:
01 Mengingat penduduk Indonesia 80% berdiam di
daerah pedesaan, maka prioritas pertama jatuh
kepada penduduk pedesaan ini dengan mata
pencahariannya adalah petani. Dengan
pertambahan penduduk sebesar 2%per
tahun, terjadilah kelebihan penduduk
dibandingkan dengan lapangan mata
pencaharian dan areal pertanian.
Arti masyarakat desa adalah sejumlah manusia
dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu
kebudayaan yang mereka anggap
sama. Sedangkan arti tertinggal/terpencil
adalah terpisah dengan yang lain. Pada
dasarnya rata-rata pendidikan dan
pengetahuan masyarakat desa tertinggal relatif
rendah. Demikian juga jiwa/semangat
kewiraswastaan ini sudah jarang dijumpai .
Penggolongan
sasaran populasi PLS
itu dapat dibagi atas:
02 menempati urutan
Perkotaan

prioritas kedua
mengingat jumlah
penduduk yang berdiam
di daerah ini hanya
20%. Walau pun
demikian terdapat
populasi sasaran yang
menuntut pelaksanaan
pendidikan non formal
bagi dirinya.
Indonesia khususnya di Jawa Barat
serta Jawa Timur.
Akibat keterasingannya itu, tingkat
pendidikan dan budayanya jauh
tertinggal oleh suku-suku lainnya
yang secara geografis berdiam
dalam daerah arus lalu lintas

Sasaran populasi budaya .


Banyak diantara golongan ini yang
umumnya masih tuna aksara yang
pendidikan non rendah pengetahuan dan
keterampilannya. Hal ini dilakukan
formal golongan untuk meningkatkan kesejahteraan
khususnya pendapatan, baik
suku terasing secara individual maupun secara
kelompok.
Hanya saja jenis dan kualitas atau
mutu pendidikan berbeda. Pada
umumnya orang yang kebutuhan
materilnya terpenuhi memiliki
kebutuhan baru, seperti kebutuhan
akan pengakuan sosial , pergaulan
yang lebih luas dengan golongan
yang dianggapnya lebih tinggi, tata
cara hidupnya dan lain-lain.
Sekali pun demikian dan beberapa kasus
tampak bahwa partisipasi wanita kurang
dalam pendidikan, sosial, ekonomi dan untuk
peningkatan produksi, yang dilaksanakan
secara ko-edukasi.
Sasaran populasi Mengingat 80% penduduk Indonesia berdiam
di daerah pedesaan yang mata
pendidikan non pencahariannya adalah bertani, maka
prioritasnya adalah masyarakat tani dengan
formal golongan tidak boleh mengabaikan masyarakat non
pertanian. Jika ditinjau dari taraf

suku terasing pendidikannya, maka sasaran populasi


pendidikan non formal itu dibagi atas
golongan aksarawan dan pra
aksarawan. Golongan aksarawan adalah
mereka yang pernah duduk di bangku
sekolah ataupun tamat sekolah dari berbagai
tingkat . Ditinjau dari kelompok khusus
sasaran populasi pendidikan nonformal itu
dapat digolongkan atas anakanak normal
terlantar.

Misalnya, anak yatim piatu yang tidak ada


pengurusnya. Di samping itu, yang termasuk
ke dalam kelompok khusus adalah anak-
anak yang nakal.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai