Anda di halaman 1dari 24

MODUL 3

Rifana Habiba (857692346)


Malfika Syarovina (857692464)
Muhammad Lukman Hakim (857701911)
KB 1: PENDEKATAN,
METODE, DAN TEKNIK
PEMBELAJARAN BAHASA
A.  Pendekatan, Metode, dan Teknik
Pembelajaran Bahasa
1.      Hakikat Pendekatan, Metode, dan Teknik

Pendekatan
Pendekatan ialah sikap atau pandangan tentang sesuatu yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat
asumsi yang saling berhubungan dengan sesuatu. Oleh sebab itu, pendekatannya bersifat aksiomatis,
artinya tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya. Di dalam pengajaran bahasa, pendekatan merupakan
pandangan, filsafat, atau kepercayaan tentang hakikat bahasa, dan pengajaran bahasa yang diyakini oleh
guru bahasa. Pada dasarnya para ahli membagi pandangan tentang proses belajar itu menjadi dua aliran,
yaitu aliran empiris dan aliran rasionalis.
Aliran empiris mempunyai beberapa nama, yaitu behavioris, aliran mekanis, dan
aliran Bloomfield. Dalam dunia pengajaran bahasa dewasa ini aliran Bloomfield
digolongkan ke dalam ahli-ahli ilmu bahasa struktural dan ilmu bahasa deskriptif.
Adapun prinsip-prinsip pokok aliran ini adalah:
Ajarkanlah
bahasanya, bukan
tentang bahasanya;
Bahasa adalah apa-apa
yang dikatakan oleh para
 Bahasa adalah
pemakainya, bukan apa
serangkaian
yang oleh seseorang
kebiasaan;
seharusnya dikatakan
demikian;

Bahasa adalah
ujaran, bukan Tidak ada satu
tulisan; bahasa pun yang
persis sama dengan
bahasa yang lain.
Aliran kedua, yaitu aliran rasionalis yang terkenal juga dengan nama aliran
mentalis, atau aliran Noam Chosky. Aliran ini memandang bahwa perbuatan
berbahasa itu adalah perbuatan mental. Prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh
kaum rasionalis adalah:

Aturan-aturan tata Manusialah satu-satunya


bahasa nyata bertalian makhluk yang dapat
dengan tingkah laku belajar bahasa;
kejiwaan,

Suatu bahasa yang


Bahasa yang hidup
hidup ditandai oleh
adalah bahasa
kreativitas yang
yang dapat dipakai
dituntut oleh aturan-
dalam berpikir.
aturan,
 METODE

1 3
Penyajian bahan.
Pemilihan bahan
Metode diartikan sebagai
‘cara mengajar’. Metode pada
hakikatnya adalah suatu
prosedur untuk mencapai 4
2
sesuatu tujuan yang telah
Urutan bahan. ditetapkan, yang meliputi hal- Pengulangan bahan.
hal berikut:
Dalam pembelajaran bahasa menurut Mackey (dalam Parera, 1987:19) terdapat lima belas macam metode,
seperti berikut ini:

  

1. Direct Method atau Metode Langsung


Ialah metode pengajaran bahasa yang di dalam pelaksanaannya guru langsung menggunakan bahasa sasaran, yaitu
bahasa yang diajarkan.

2. Natural Method
metode yang dalam pelaksanaannya penggunaan peraga yang berupa benda-benda, gambar-gambar, atau
peragaan secara langsung dalam aktivitas sehari-hari.

3. Psychological Method

4. Phonetic Method

5. Reading Method
Tujuannya ialah antara lain, untuk memberi pelajar/mahasiswa kemampuan dalam
memahami teks ilmiah yang mereka perlukan dalam studi mereka.
6. Grammar Language Method

7. Translation Method

8. Grammar Translation Method

9. Eclectic Method
Eclectic artinya ‘memilih secara bebas’. Dalam hubungannya dengan metode pengajaran
bahasa, bebas di sini yang dimaksud adalah bebas untuk menambah atau
mengombinasi/mencampur antara metode yang satu dengan lainnya

10. The Unit Method

11. Language Control Method

12. Mim-Mem Method

13. Practice-theory Method

14. The Dual Language Method

15. Cognate Method


Metode-metode yang dapat diterapkan di dalam pengajaran bahasa Indonesia di
SD dan menunjang pendekatan yang disarankan oleh kurikulum bahasa
Indonesia yang sedang diberlakukan, yaitu pendekatan komunikatif, integratif,
tematis, CBSA, dan keterampilan proses, yaitu Direct Method, Natural Method,
Reading Method, Eclectic Method.
  Teknik
1 4
Teknik merupakan
Teknik
Teknik Ceramah upaya, usaha-usaha, Pemberian Tugas

atau cara-cara yang


2 5
digunakan untuk
mencapai tujuan Teknik
Teknik Tanya jawab Ramu Pendapat
langsung dalam (brainstorming)
pelaksanaan 6
3 pembelajaran.Teknik
bersifat Simulasi
Teknik diskusi
kelompok implementasional.
Teknik Pembelajaran Bahasa (Saliwangi, 1989:56-63)

Teknik Ceramah: teknik menerangkan dengan


berbicara/berceramah. Digunakan untuk melatih
ketrampilan mendengarkan(menyimak). Penerapan
teknik ceramah dapat dilengkapi dengan peragaan,
gambar-gambar, atau lainnya untuk menghindari
verbalisme.

Kelebihan: kelemahan:
 Menghemat waktu  Tidak semua guru mampu
 Untuk kelompok besar 1. Teknik berbicara dengan baik dan
 Penambah bahan yang dibaca Ceramah menarik
 Untuk mengulang atau  Hanya satu indra yang aktif
memberi pengantar pada yaitu pendengaran
pelajaran/aktivitas tertentu  Kadar CBSA-nya rendah
Teknik Pembelajaran Bahasa (Saliwangi, 1989:56-63)
Tujuan: Untuk mengecek pemahaman siswa, sebagai pre-
tes jika dilaksanakan diawal
Pertanyaan yang diajukan siswa untuk:
 Mengetahui hal-hal yang dirasa belum jelas
 Menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi
 Memperjelas pendapat

Kelemahan (Sudirman, 1992):


Kelebihan:  Tidak mudah membuat
 Situasi lebih hidup
pertanyaan sesuai tingkat
 Melatih rasa percaya diri dan 2. Teknik berfikir siswa
keberanian anak Tanya Jawab  Waktu sering banyak terbuang
 Dapat menarik dan  Siswa sering merasa takut
memusatkan perhatian siswa  Jawaban sering dikuasai oleh
 Meningkatkan daya pikir anak
beberapa siswa saja.
 Guru dapat melakukan control
 Guru masih mendominasi
terhadap pemahaman siswa
proses belajar mengajar
Teknik Pembelajaran Bahasa (Saliwangi, 1989:56-63)

Tujuan: melatih siswa untuk


mengeluarkan pendapat, dan mau
menerima kritikan. Melalui diskusi siswa
dapat menguji kebenaran pendapatnya.

Kelebihan:
 Kadar CBSA-nya tinggi Kelemahan:
 Memberi peluang untuk saling  Tidak dapat digunakan secara
mengemukakan pendapat efektif untuk kelompok besar
3. Teknik
 Mendorong terciptanya rasa  Dapat menyimpang dari tujuan
diskusi
kesatuan  Membutuhkan moderator yang
kelompok
 Dapat memperluas pandangan terampil
siswa  Terkadang didominasi oleh
 Mengembangkan siswa yang berani
kepemimpinan siswa
Teknik Pembelajaran Bahasa (Saliwangi, 1989:56-63)

Disebut juga Resitasi. Dapat diberikan


kepada siswa secara individu maupun
kelompok. Guru memberikan tugas
tertentu untuk dikerjakan oleh siswa dan
melaporkan hasilnya ketika selesai.
Kelebihan(winarno, 1961:91) :
 membangkitkan siswa untuk
lebih giat belajar kelemahan:
 Siswa menjadi aktif dan  Sulit dikontrol apakah tugas
memiliki rasa tanggung jawab dikerjakan sendiri atau tidak
 mengembangkan pola berfikir,  Tidak mudah memberi tugas
4. Teknik
keterampilan, maupun afektif sesuai perbedaan individu
Pemberian
 Menanamkan disiplin waktu  Menimbulkan kebosanan jika
Tugas
pada siswa sering diberi tugas yang
 Membiasakan siswa belajar monoton
dengan giat, bukan hanya di
sekolah tetapi juga di rumah
Teknik Pembelajaran Bahasa (Saliwangi, 1989:56-63)
Perpaduan antara teknik Tanya jawab dan diskusi. Metode Brainstorming
adalah teknik yang dilaksanakan oleh guru dengan melontarkan suatu masalah,
kemudian siswa menjawab/menyatakan pendapat/berkomentar sehingga
masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau sebagai suatu cara
untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok orang dalam waktu yang
singkat (Roestiyah 2001: 73).
Kelebihan:
 Membangkitkan pikiran yang kelemahan:
kreatif  Kelas dapat lepas control
 Merangsang partisipasi siswa  keharusan mengevaluasi jika diharapkan
 Memancing timbulnya efektif
pendapat-pendapat baru 5. Teknik  Siswa kesulitan dalam mengetahui bahwa
 Menghasilkan reaksi berantai Ramu semua pendapat dapat diterima
 Digunakan untuk kelompok Pendapat  siswa cenderung menilai gagasan yang
kecil dan besar diajukan
 Tidak memerlukan moderator  siswa tidak segera mengetahui apakah
yang terampil pendapatnya benar atau salah
 Peralatan yang digunakan  masalah dapat berkembang kearah yang
sedikit tidak diharapkan.
Teknik Pembelajaran Bahasa (Saliwangi, 1989:56-63)
Simulasi artinya tiruan(imitasi). Sangat tepat
untuk melatih ketrampilan berbicara. Guru
memberi pengarahan kepada siswa untuk
memainkan suatu peran. Teknik simulasi
disebut juga Teknik bermain peran.
Kelebihan (Trianto, 2010:140):
 Sebagai bekal dalam kelemahan:
menghadapi situasi sebenarnya  Pengalaman dari simulasi tidak selalu
 Mengembangkan kreativitas tepat sesuai kenyataan
siswa  Pengelolaan yang kurang baik menjadikan
 Memupuk keberanian dan 6. Teknik
tujuan pembelajaran menjadi terabaikan
percaya diri ssiwa Simulasi
 Faktor psikologi (rasa takut dan malu)
 Memperkaya pengetahuan, sering mempengaruhi siswa, sehingga
sikap dan ketrampilan dalam kurang maksimal.
menghadapi situasi sosial yang
problematis
 Pembelajaran lebih aktif,
menarik, dan menyenangkan
Pendekatan Pembelajaran Bahasa

Kurikulum 1994 :
 Pendekatan komunikatif
 CBSA
Jenis-Jenis  Pendekatan Ketrampilan
Proses (PKP)
 Pendekatan tematik dan

Kurikulum 1984 :
Pendekatan integratif
 Pendekatan
komunikatif
 CBSA
Pembelajaran
 Dan Pendekatan
Ketrampilan Proses
(PKP)
Bahasa
Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi, oleh karena itu pendekatan
1. Pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang digunakan yaitu pendekatan
Komunikatif komunikatif. Pendekatan ini menekankan pada kemampuan siswa untuk
bekomunikasi dengan baik. Siswa diberi kesempatan sebanyak-banyaknya
untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.

Pendekatan CBSA digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam belajar, pembelajaran


dibuat lebih menantang, merangsang daya cipta untuk menemukan, serta lebih
2. Pendekatan CBSA
mengesankan. Prinsip-prinsip pembelajaran CBSA: memotivasi, latar atau konteks,
(Cara Belajar Siswa Aktif)
keterpaduan kepada titik pusat atau focus tertentu, sosialisasi, belajar sambil
bekerja, perbedaan individu,menemukan, dan memecahkan masalah.

Pada hakikatnya tugas guru adalah mengembangkan kompetensi yang dimiliki siswa.
Pendekatan Pengembangan kompetensi ini dapat dilakukan melalui pendekatan ketrampilan proses.
Ketrampilan Pendekatan ini memberikan kesempatan siswa untuk terlibat secara aktif dan kreatif dalam setiap
Proses pembelajaran.
Adapun langkah-langkah dalam PKP adalah: Mengamati, mengklasifikasi, menafsirkan,
meramalkan, menerapkan, merencanakan, mengkomunikasikan.

Pembelajaran Bahasa yang dilakukan secara tematik, artinya tiap kegiatan berbahasa berpangkal
pada tema tertentu. Pembelajaran Bahasa secara integrative artinya, pembelajaran dilakukan
1. Pendekatan
dengan memadukan empat keterampilan berbahasa, yakni keterampilan mendengarkan,
Tematik & integratif
membaca, berbicara, dan menulis (keterpaduan internal), dan dapat juga dipadukan dengan
bidang studi lain seperti matematika, IPA, IPS, matematika, (keterpaduan eksternal)
KB 2: PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
TERPADU DI SD
A. PEMBELAJARAN TERPADU
LINTAS MATERI
Membaca:
-Membaca teks bacaan Berbicara:

-Mendeklamasikan puisi -Mendiskusikan isi teks

Tema
Lingkungan

Menulis:
Mendengarkan: -Menulis karangan
-Mendengarkan pembacaan karangan -Memeriksa pemakaian tanda baca dalam
karangan
Salah satu alternatif model pembelajaran bahasa Indonesia terpadu lintas materi di SD kelas
III

Salah seorang siswa disuruh membaca nyaring sebuah teks
yang sudah disiapkan pendidik yang berjudul Lingkungan di
Sekitar Kita.

Peserta didik lainnya disuruh menyimak


Setelah selesai membaca, peserta didik tersebut disuruh mencerikatan isi teks
yang telah dibacanya dengan kalimat sendiri

Peserta didik yang lain disuruh mendengarkan dan mencatat kalau ada
kekurangan isi yang diceritakan, ada kesalahan kalimat atau penggunaan kata
yang kurang tepat


Seluruh peserta didik disuruh menjawab pertanyaan-pertanyaan bacaan secara
tertulis

Setelah itu, salah seorang peserta didik disuruh membacakan jawabannya,
sedangkan yang lain diberi kesempatan untuk mengajukan pendapatnya
A. PEMBELAJARAN TERPADU LINTAS
KURIKULUM
• Di samping pembelajaran terpadu lintas materi dalam suatu mata
pelajaran (memadukan materi keterampilan berbahasa), keterpaduan
tersebut dapat juga dilaksanakan lintas kurikulum. Artinya yang
dipadukan itu antara beberapa mata pelajaran, misalnya pelajaran
bahasa Indonesia dipadukan dengan sains.
• Pada hakikatnya belajar apapun modal utamanya yang harus dimiliki
peserta didik adalah keterampilan baca-tulis (dua aspek keterampilan
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia).
Ilustrasi perpaduan lintas kurikulum di SD/MI akan diambilkan contoh Silabus Sekolah Dasar
dan Madrasah Ibtidaiyah yang dimuat dalam acuan pengembangan kurikulum (Depdiknas, 2003)


Pertemuan Pertama: Menyelidiki perubahan air
menjadi uap dan kembali lagi menjadi air.

a. Tanya jawab tentang pengalaman siswa mengenai
terjadinya hujan

b. Penjelasan singkat tentang penggunaan alat.

c. Kegiatan percobaan


d. Melaporkan hasil percobaan

e. Menyimpulkan hasil kegiatan

f. Memberi contoh penerapan
konsep dalam kehidupan sehari-hari
Terima kasih….

Anda mungkin juga menyukai