Pendekatan
Pendekatan ialah sikap atau pandangan tentang sesuatu yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat
asumsi yang saling berhubungan dengan sesuatu. Oleh sebab itu, pendekatannya bersifat aksiomatis,
artinya tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya. Di dalam pengajaran bahasa, pendekatan merupakan
pandangan, filsafat, atau kepercayaan tentang hakikat bahasa, dan pengajaran bahasa yang diyakini oleh
guru bahasa. Pada dasarnya para ahli membagi pandangan tentang proses belajar itu menjadi dua aliran,
yaitu aliran empiris dan aliran rasionalis.
Aliran empiris mempunyai beberapa nama, yaitu behavioris, aliran mekanis, dan
aliran Bloomfield. Dalam dunia pengajaran bahasa dewasa ini aliran Bloomfield
digolongkan ke dalam ahli-ahli ilmu bahasa struktural dan ilmu bahasa deskriptif.
Adapun prinsip-prinsip pokok aliran ini adalah:
Ajarkanlah
bahasanya, bukan
tentang bahasanya;
Bahasa adalah apa-apa
yang dikatakan oleh para
Bahasa adalah
pemakainya, bukan apa
serangkaian
yang oleh seseorang
kebiasaan;
seharusnya dikatakan
demikian;
Bahasa adalah
ujaran, bukan Tidak ada satu
tulisan; bahasa pun yang
persis sama dengan
bahasa yang lain.
Aliran kedua, yaitu aliran rasionalis yang terkenal juga dengan nama aliran
mentalis, atau aliran Noam Chosky. Aliran ini memandang bahwa perbuatan
berbahasa itu adalah perbuatan mental. Prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh
kaum rasionalis adalah:
1 3
Penyajian bahan.
Pemilihan bahan
Metode diartikan sebagai
‘cara mengajar’. Metode pada
hakikatnya adalah suatu
prosedur untuk mencapai 4
2
sesuatu tujuan yang telah
Urutan bahan. ditetapkan, yang meliputi hal- Pengulangan bahan.
hal berikut:
Dalam pembelajaran bahasa menurut Mackey (dalam Parera, 1987:19) terdapat lima belas macam metode,
seperti berikut ini:
2. Natural Method
metode yang dalam pelaksanaannya penggunaan peraga yang berupa benda-benda, gambar-gambar, atau
peragaan secara langsung dalam aktivitas sehari-hari.
3. Psychological Method
4. Phonetic Method
5. Reading Method
Tujuannya ialah antara lain, untuk memberi pelajar/mahasiswa kemampuan dalam
memahami teks ilmiah yang mereka perlukan dalam studi mereka.
6. Grammar Language Method
7. Translation Method
9. Eclectic Method
Eclectic artinya ‘memilih secara bebas’. Dalam hubungannya dengan metode pengajaran
bahasa, bebas di sini yang dimaksud adalah bebas untuk menambah atau
mengombinasi/mencampur antara metode yang satu dengan lainnya
Kelebihan: kelemahan:
Menghemat waktu Tidak semua guru mampu
Untuk kelompok besar 1. Teknik berbicara dengan baik dan
Penambah bahan yang dibaca Ceramah menarik
Untuk mengulang atau Hanya satu indra yang aktif
memberi pengantar pada yaitu pendengaran
pelajaran/aktivitas tertentu Kadar CBSA-nya rendah
Teknik Pembelajaran Bahasa (Saliwangi, 1989:56-63)
Tujuan: Untuk mengecek pemahaman siswa, sebagai pre-
tes jika dilaksanakan diawal
Pertanyaan yang diajukan siswa untuk:
Mengetahui hal-hal yang dirasa belum jelas
Menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi
Memperjelas pendapat
Kelebihan:
Kadar CBSA-nya tinggi Kelemahan:
Memberi peluang untuk saling Tidak dapat digunakan secara
mengemukakan pendapat efektif untuk kelompok besar
3. Teknik
Mendorong terciptanya rasa Dapat menyimpang dari tujuan
diskusi
kesatuan Membutuhkan moderator yang
kelompok
Dapat memperluas pandangan terampil
siswa Terkadang didominasi oleh
Mengembangkan siswa yang berani
kepemimpinan siswa
Teknik Pembelajaran Bahasa (Saliwangi, 1989:56-63)
Kurikulum 1994 :
Pendekatan komunikatif
CBSA
Jenis-Jenis Pendekatan Ketrampilan
Proses (PKP)
Pendekatan tematik dan
Kurikulum 1984 :
Pendekatan integratif
Pendekatan
komunikatif
CBSA
Pembelajaran
Dan Pendekatan
Ketrampilan Proses
(PKP)
Bahasa
Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi, oleh karena itu pendekatan
1. Pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang digunakan yaitu pendekatan
Komunikatif komunikatif. Pendekatan ini menekankan pada kemampuan siswa untuk
bekomunikasi dengan baik. Siswa diberi kesempatan sebanyak-banyaknya
untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
Pada hakikatnya tugas guru adalah mengembangkan kompetensi yang dimiliki siswa.
Pendekatan Pengembangan kompetensi ini dapat dilakukan melalui pendekatan ketrampilan proses.
Ketrampilan Pendekatan ini memberikan kesempatan siswa untuk terlibat secara aktif dan kreatif dalam setiap
Proses pembelajaran.
Adapun langkah-langkah dalam PKP adalah: Mengamati, mengklasifikasi, menafsirkan,
meramalkan, menerapkan, merencanakan, mengkomunikasikan.
Pembelajaran Bahasa yang dilakukan secara tematik, artinya tiap kegiatan berbahasa berpangkal
pada tema tertentu. Pembelajaran Bahasa secara integrative artinya, pembelajaran dilakukan
1. Pendekatan
dengan memadukan empat keterampilan berbahasa, yakni keterampilan mendengarkan,
Tematik & integratif
membaca, berbicara, dan menulis (keterpaduan internal), dan dapat juga dipadukan dengan
bidang studi lain seperti matematika, IPA, IPS, matematika, (keterpaduan eksternal)
KB 2: PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
TERPADU DI SD
A. PEMBELAJARAN TERPADU
LINTAS MATERI
Membaca:
-Membaca teks bacaan Berbicara:
Tema
Lingkungan
Menulis:
Mendengarkan: -Menulis karangan
-Mendengarkan pembacaan karangan -Memeriksa pemakaian tanda baca dalam
karangan
Salah satu alternatif model pembelajaran bahasa Indonesia terpadu lintas materi di SD kelas
III
●
Salah seorang siswa disuruh membaca nyaring sebuah teks
yang sudah disiapkan pendidik yang berjudul Lingkungan di
Sekitar Kita.
●
Peserta didik lainnya disuruh menyimak
●
Setelah selesai membaca, peserta didik tersebut disuruh mencerikatan isi teks
yang telah dibacanya dengan kalimat sendiri
●
Peserta didik yang lain disuruh mendengarkan dan mencatat kalau ada
kekurangan isi yang diceritakan, ada kesalahan kalimat atau penggunaan kata
yang kurang tepat
●
Seluruh peserta didik disuruh menjawab pertanyaan-pertanyaan bacaan secara
tertulis
●
Setelah itu, salah seorang peserta didik disuruh membacakan jawabannya,
sedangkan yang lain diberi kesempatan untuk mengajukan pendapatnya
A. PEMBELAJARAN TERPADU LINTAS
KURIKULUM
• Di samping pembelajaran terpadu lintas materi dalam suatu mata
pelajaran (memadukan materi keterampilan berbahasa), keterpaduan
tersebut dapat juga dilaksanakan lintas kurikulum. Artinya yang
dipadukan itu antara beberapa mata pelajaran, misalnya pelajaran
bahasa Indonesia dipadukan dengan sains.
• Pada hakikatnya belajar apapun modal utamanya yang harus dimiliki
peserta didik adalah keterampilan baca-tulis (dua aspek keterampilan
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia).
Ilustrasi perpaduan lintas kurikulum di SD/MI akan diambilkan contoh Silabus Sekolah Dasar
dan Madrasah Ibtidaiyah yang dimuat dalam acuan pengembangan kurikulum (Depdiknas, 2003)
●
Pertemuan Pertama: Menyelidiki perubahan air
menjadi uap dan kembali lagi menjadi air.
●
a. Tanya jawab tentang pengalaman siswa mengenai
terjadinya hujan
●
b. Penjelasan singkat tentang penggunaan alat.
●
c. Kegiatan percobaan
●
d. Melaporkan hasil percobaan
●
e. Menyimpulkan hasil kegiatan
●
f. Memberi contoh penerapan
konsep dalam kehidupan sehari-hari
Terima kasih….