Anda di halaman 1dari 13

KONSEP MEDIS DAN KONSEP

KEPERAWATAN PADA ANAK


DENGAN GANGGUAN KEJANG
DEMAM DAN CAMPAK

BY KELOMPOK 8
1. ASTIN H.MAKUTA
2. ASLAN
3. CUT MUTIA SASTRA
4. HASMAYANTI
5. WILDA
6. YAYUK SURO
DEFINISI

 Menurut International League Against Epilepsy (ILAE)


(1993, dalam Pellock, 2014) kejang demam merupakan
gangguan neurologis akut yang paling umum terjadi
pada bayi dan anak-anak disebabkan tanpa adanya
infeksi sistem saraf pusat.
 Morbili atau campak adalah suatu penyakit yang sangat
menular karena paramyxovirus yang ditandai oleh
prodromal infeksi saluran pernafasan atas dan bercak
koplik yang diikuti dengan rash makula popular
kehitaman (Catzel dan Robert, 1995).
ETIOLOGI
 Tasmin (2013), menjelaskan bahwa penyebab kejang demam
hingga saat ini belum diketahui dengan pasti. Kejang demam tidak
selalu timbul pada suhu yang tinggi dikarenakan pada suhu yang
tidak terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kejang.
 Sedangkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2013),
menjelaskan bahwa penyebab terjadinya kejang demam antara lain
obat-obatan, ketidak seimbangan kimiawi seperti hiperkalemia,
hipoglikemia, asidosis, demam, patologis otak dan eklamsia (ibu
yang mengalami hipertensi prenatal, toksimea gravidarum).
 Menurut Suriadi (2001), penyebab morbili adalah virus morbili
yang berasal dari sekret saluran pernafasan, darah dan urine dari
yang terinfeksi. Penyebaran infeksi melalui kontak langsung dengan
droplet dari orang yang 2 terinfeksi.
 
MANIFESTASI KLINIS

Djamaludin (2010), menjelaskan bahwa tanda pada anak


yang mengalami kejang adalah sebagai berikut : (1) suhu
badan mencapai 39 derajat Celcius; (2) saat kejang anak
kehilangan kesadaran, kadang-kadang napas dapat terhenti
beberapa saat; (3) tubuh termasuk tangan dan kaki jadi
kaku, kepala terkulai ke belakang disusul munculnya gejala
kejut yang kuat; (4) warna kulit berubah pucat bahkan
kebiruan dan bola mata naik ke atas; (5) gigi terkatup dan
terkadang disertai muntah; (6) napas dapat berhenti selama
beberapa saat; (7) anak tidak dapat mengontrol untuk
buang air besar atau kecil.
PATOFISIOLOGI

 Ngastiyah (2014), menjelaskan bahwa untuk


mempertahankan kelangsungan hidup sel atau organ otak
diperlukan energi yang didapat dari metabolisme. Bahan
baku untuk metabolisme otak terpenting adalah glukosa’
 Faktor genetik merupakan peran utama dalam ketentanan
kejang dan dipengaruhi oleh usia dan metoritas otak.
Kejang demam yang berlangsung lebih dari 15 menit
biasanya disertai apnea, meningkatnya kebutuhan
oksigen dan akhirnya terjadi hipoksemia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan laboratorium pada anak yang mengalami kejang
demam yang bertujuan untuk mengevaluasi sumber infeksi
penyebab demam atau keadaan lain misalnya gastroenteritis
dehidrasi disertai demam dan pemeriksaan laboratorium
antara lain pemeriksaan darah lengkap, elektrolit serum
(terutama pada anak yang mengalami dehidrasi, kadar gula
darah, serum kalsium, fosfor, magnesium, kadar Bloof Urea
Nitrogen (BUN) dan urinalisis.
 Pungsi lumbal Pada anak kejang demam sederhana yang
berusia menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan
meningitis serta pada anak yang memiliki kejang demam
kompleks (karena lebih banyak berhubungan dengan
meningitis)
PENATA LAKSANAAN

Ngastiyah (2014), menjelaskan


bahwa terdapat faktor untuk
menangani kejang demam dan
campak diantaranya adalah
pemberantasan kejang secepat
mungkin, pengobatan penunjang,
memberikan pengobatan rumat serta
mencari dan mengobati penyebab.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK KEJANG
DEMAM DAN CAMPAK

A. Pengkajian/Anamnesa
Data yang perlu dikumpulkan saat pengkajian pada
anak dengan kejang demam adalah:
Biodata/ Identitas pasien, Keluhan utama, Riwayat
penyakit sekarang, Riwayat penyakit dahulu, Riwayat
penyakit keluarga, Riwayat kehamilan dan persalinan
Kelainan ibu sewaktu hamil per trisemester
B. Diagnosis
Keperawatan

1. hipertemia
2. ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
3. resiko cidera
4. gangguan pertukaran gas
5. ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
6. resiko aspirasi
7. ketidakefektifan pola nafas
8. resiko keterlambatan perkembangan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN DAN IMPLEMENTASI

1. Rencana Keperawatan

Perencanaan merupakan serangkaian tindakan yang dapat


mencapai tiap tujuan khusus, perncanaan keperawatan
meliputi perumusan tujuan, tindakan, dan penilaian
rangkaian asuhan keperawatan pada klien berdasarkan
analisis pengkajian agar masalah kesehatan dan
keperawatan klien dapat teratasi (Nurjannah, 2005)
2. Implementasi
keperawatan

Implementasi merupakan tindakan yang sudah


direncanakan dalam rencana perawatan. Tindakan
keperawatan mencakup tindakan mandiri (independent),
saling ketergantungan/kolaborasi (interdependent), dan
tindakan rujukan / ketergantungan (dependent), (Tarwoto,
2015)
D. EVALUASI
Menurut Nurjanah (2005), evaluasi adalah proses yang
berkelanjutan untuk menilai efek dari tidakan keperawaan
pada klien evaluasi terus menerus dilakuakan pada respon
klien terhadap tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan, digunakan komponen SOAP
GOOD BYEE

Anda mungkin juga menyukai