Anda di halaman 1dari 152

LAPORAN STUDI KASUS

PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK


PADA KASUS KEJANG DEMAM KOMPLEKS (KDK)
DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR
TAHUN 2022

Disusun Oleh:
Adinda Pujalestari (P0 5130219042)

Pembimbing:
Nurhafiza A.md.Gz

PRODI GIZI DAN DIETETIKA


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji Sykur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, taufiq,
serta hidayah-Nya sehingga kami damat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan
Manajemen Asuhan Gizi Klinik Mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Bengkulu di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2022. Dalam
penulisan dan penyusunan laporan ini, kami mendapat banyak dukungan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Tetes Wahyu W., SST., M.Biomed selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Bengkulu.
2. Ibu Ayu Pravita Sari, SST., M.Gz selaku dosen pembimbing PKL RSUD Pasar Rebo.
3. Ibu Ira Reverawati., AMG, RD selaku Kepala Instalasi Gizi RSUD Pasar Rebo.
4. Ibu Any Wijawati A.md,Gz selaku Penanggung Jawab MSPM RSUD Pasar Rebo.
5. Bapak Okta Setya Asmaji, S.Gz, RD selaku Penanggung Jawab Gizi Klinik RSUD
Pasar Rebo.
6. Ibu Nurhafiza A.md.Gz selaku Pembimbing Praktik Kerja Lapangan di RSUD Pasar
Rebo.
7. Bapak dan Ibu Ahli Gizi RSUD Pasar Rebo.
8. Bapak dan Ibu pegawai Instalasi Gizi RSUD Pasar Rebo.
9. Seluruh dosen dan akademik Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Bengkulu.

Saya menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki
laporan ini. Saya berharap laporan ini berguna bagi semua pihak.

Jakarta, September 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund) telah
memperingatkan mengenai beban yang sangat berat akibat penyakit dan kematian yang
dialami oleh anak-anak di dunia. Selama beberapa dekade penanganan masalah ini
diperkirakan bahwa diseluruh dunia terdapat 12 juta anak meninggal setiap tahunnya
akibat penyakit atau malnutrisi dan paling sering gejala awalnya demam (Anderson,
2007). Sekitar 2,2% hingga 5% anak pernah mengalami kejang demam sebelum mereka
mencapai usia 5 tahun (Abdoerrachman, 2007).
Lumbantobing (2004) mengatakan bahwa kejang demam lebih sering terjadi pada
anak laki-laki daripada anak perempuan dengan perbandinga 1,25:1. Faktor-faktor yang
berperan dalaun risiko kejang demam yaitu, faktor demam, usia, dan riwayat keluarga,
dan riwayat prenatal (usia saat ibu hamil), riwayat perinatal (asfiksia, usia kehamilan,
dan bayi berat lahir rendah). Sebagian besar kasus kejang demam sembuh sempurna,
sebagian berkembang menjadi epilepsi (2%-7%) dengan angka kematian 0,64%-0,75%.
Kejang demam dapat mengakibatkan gangguan tingkah laku serta penurunan intelegensi
dan pencapaian tingkat akademik. Beberapa hasil penelitian tentang penurunan tingkat
intelegensi pasca bangkitan kejang demam tidak sama, 4% pasien kejang demam secara
bermakna imengalami gangeuan tingkah laku dan penurunan tingkat intelegensi (Fuadi,
2010).
Faktor penting lain terjadinya kejang demam pada anak adalah suhu badan.
Tingginya suhu tubuh pada keadaan demam sangat berpengaruh terhadap terjadinya
kejang demam karena pada subu tubuh yang tinggi dapat meningkatkan metabolisme
tubuh sehingga terjadi perbedaan potensial membran di otak yang akhirnya melepaskan
muatan listrik dan menyebar ke seluruh tubuh (Arituddin, 2016). Maka dari itu, perlu
adanya proses asuhan gizi terstandar untuk meningkatkan kesehatan secara optimal dan
mempercepat proses pemulihan.

I.2 Tujuan
I.2.1 Tujuan Umum
Memberikan proses asuhan gizi terstandar kepada pasien Kejang Demam
Kompleks (KDK).
I.2.2 Tujuan Khusus
1. Memberikan gambaran umum penyakit pasien.
2. Melakukan skrining gizi.
3. Melakukan asesmen.
4. Menentukan diagnosa gizi.
5. Merencanakan dan mengintervensi asuhan gizi.
6. Mengimplentasikan rencana asuhan gizi.
7. Melakukan monitoring dan evaluasi.
8. Memberikan edukasi gizi dan konsultasi gizi.

I.3 Manfaat
I..3.1 Bagi Mahasiswa
Pelaksanaan ini bermanfaat untuk menambah ilmu, wawasan dan pengalaman
dalam penerapan ilmu gizi pada pasien KDK.
I.3.2 Bagi Institusi
Menjadi salah satu sarana bagi pasien dan keluarga untuk mendapatkan
pengetahuan terkait makanan yang dianjurkan, dibatasi serta dihindari sesuai dengan
diet dan kondisi pasien, sehingga derajat kesehatan pasien membaik. Manfaat lainnya
adalah status gizi pasien dengan memberikan diet yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan gizi pasien.
I.3.3 Bagi Rumah Sakit
Penatalaksanaan ini bermanfaat untuk memberi informasi kepada pihak rumah sakit
tentang penatalaksanaan gizi pada pasien KDK.
BAB II
PEMBAHASA
N

II.1 Gambaran Umum , Etiologi, dan Patofisiologi


a. Gambaran Umum
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
(suhu rektal di atas 38°C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstra Kranium. Kejang
demam adalah kejang yang berhubungan dengan demam (suhu diatas 39°C/rektal)
tapa adanya infeksi susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit akut, terjadi pada
anak berusia 1 bulan dan tidak ada riwayat kejang tapa demam sebelumnya. Menurut
Consensus Statement on Febrile Seizures (1980), kejang demam adalah suatu kejadian
pada bayi dan anak, biasanya terjadi antara umur 3 bulan dan 5 tahun, berhubungan
dengan demam tetapi tidak pernah terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab
tertentu. Anak yang pernah kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali
tidak termasuk dalam kejang demam. Kejang disertai demam pada bayi berumur
kurang dari 4 minggu (I bulan) tidak termasuk kejang demam: Kejang demam harus
dibedakan dengan epilepsi, yaitu ditandai dengan kejang berulang tapa demam.
Definisi ini menyingkirkan kejang yang disebabkan penyakit saraf seperti meningitis,
ensefalitis atau ensefalopati. Kejang pada keadaan ini mempunyai prognosis yang
berbeda dengan kejang demam karena Keadaan yang mendasarinya mengenai
susunan.

b. Etiologi penyakit
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pasti disertai suhu tubuh
lebih dari 38°C akibat suatu proses ekstrakranial dan sering terjadi pada anak umur 5
bulan - 6 tahun (Nidela, 2014). Kejang demam juga dapat disebabkan karena infeksi
saluran pernapasan atas akut, infeksi saluran cerna, roseola, otitis media akut, dan
infeksi saluran kemih (Tanto, 2014). Kejang demam dikelompokkan menjadi kejang
demam sederhana dan kompleks berdasarkan manifestasi klinisnya yaitu lama kejang,
frekuensi kejang, dan sifat kejang (Nidela,. 2014), Berikut Klasifikasi kejang demam
berdasarkan tipe kejang, durasi, frekuensi rekuren , riwayat penyakit neurologi, dan
patologi post iktal menurut janet (2013).
Table 1. Klasifikasi Kejang Demam
Indikator
Kejang Demam Kejang Demam Kompleks
Sederhana
Tipe Kejang
Kejang tonik-klonik Kejang fokal/persial atau
generalisata. kejang fokal menjadi
umum.
Durasi
Berlangsung <15 menit. Berlangsung >15 menit.
Frekuensi rekuren
Tidak berulang dalam 24 Berulang 24 jam.
jam.
Riwayat
Tanpa kelainan neurologis Ada kelainan neurologis
penyakit neurologi
sebelum dan sesudah sebelum dan sesudah
kejang kejang.
Patologi post-iktal
Tanpa kelainan Ada kelainan (paralisis
unilateral, somnolen)

Penyebab kejang demam adalah demam yang terjadi secara mendadak.


Demam dapat disebabkan infeksi bakteri atau virus,misalnya infeksi saluran napas
atas. Tidak diketahui secara pasti mengapa demam dapat menyebabkan kejang pada
satu anak dan tidak pada anak lainnya, namun diduga ada faktor genetik yang
berperan. Setiap anak juga memiliki suhu ambang kejang yang berbeda ada yang
kejang pada suhu 38 °C, ada pula yang mengalami kejang pada suhu 40°C (Soebadi,
2014).

c. Patofisiologi Penyakit

*Sumber: Buku Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam, 2006


Pada keadaan demam, kenaikan suhu sebanyak <38℃ akan menyebabkan
kenaikan kebutuhan metabolisme basal 10-15% dan kebutuhan oksigen meningkat
sebanyak 20%. Pada seorang anak yang berumur 3 tahun sirkulasi otak mencapai
65% dari seluruh tubuh, dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 15%. Pada
kenaikan suhu tubuh tertentu dapat menyebabkan terjadinya perubahan
keseimbangan dari membran sel neuron. Dalam waktu yang singkat terjadi difusi
dari ion kalium maupun ion natrium melalui membran tadi, akibatnya terjadinya
lepasan muatan listrik. Lepasan muatan listrik ini dapat meluas ke seluruh sel
maupun membran sel tetangganya dengan bantuan neurotransmitter dan terjadilah
kejang. Tiap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda dan tergantung pada
tinggi atau rendahnya ambang kejang seseorang anak pada kenaikan suhu tubuhnya.
Kebiasaannya, kejadian kejang pada suhu 38ºC, anak tersebut mempunyai ambang
kejang yang rendah, sedangkan pada suhu 40º C atau lebih anak tersebut mempunyai
ambang kejang yang tinggi. Dari kenyataan ini dapat disimpulkan bahwa
terulangnya kejang demam lebih sering terjadi pada ambang kejang yang rendah
(Ngastiyah, 2007).

II.2. Gambaran Identitas Pasien


 Nama : An.S
 Nomor RM : 2019-856599
 Jenis kelamin : Laki - laki
 Tanggal lahir : 11 Desember 2019
 Usia : 2 tahun 8 bulan
 Anak Ke : 2 dari 2 bersaudara
 Suku : Betawi
 Alamat : Jl. Cibubur II, Bulak Ringan No. 63
 Agama : Islam
 Tanggal Masuk : 16 Agustus 2022

II.3. Gambaran Riwayat Penyakit Pasien


II.3.1 Riwayat Penyakit Terdahulu
An.S tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
II.3.2 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga.

II.3.3. Riwayat Masuk RS dan Diagnosa Medis


An.S datang pada pukul 19.31 bersama ibunya dengan keluhan kejang 3x
SMRS. Kejang pertama pukul 09.00 pagi, durasi <5 menit. Seluruh tubuh kaku
kelenjotan dan mata mendelik ke atas. Kedua pukul 09.30 dengan karakteristik dan
durasi yang sama. Ketiga pukul 10.30 dengan karakteristik dan durasi yang sama.
Kejang didahului dengan demam tinggi, batuk, dan pilek. An.S didiagosa medis
dengan Kejang Demam Kompleks (KDK).

II.4. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)


II.4.1. Skrining Gizi
Strong-Kids
Paramenter
Apakah pasien tampak kurus? Nilai
Apakah terdapat penurunan berat badan selama 1 bulan Tidak 0
terakhir? (Berdasarkan penilaian objektif data berat badan
bila ada atau penilaian subjektif orang tua pasien atau
untuk bayi
Ya 0
Apakah terdapat satu atau lebih dari kondisi ini?
Diare >5 kali/hari dalam seminggu terakhir
Muntah >3 kali/hari dalam seminggu terakhir
Asupan makan berkurang selama 1 minggu terakhir?
Apakah terdapat penyakit atau keadaan yang Ya 1
mengakibatkan pasien berisiko mengalami malnutrisi?
Nilai Skor

Tidak 0

Berdasarkan hasil skrining gizi An.S didapatkan hasil 1 yang berarti berisiko
rendah mengalami malnutrisi.
II.4.2. Pengkajian Gizi (Assessment)
A. Antropometri
Pengukuran antropometri yang dilakukan meliputi pengukuran berat badan
dan tinggi badan. Berat bada An.S diperoleh dengan pengukuran langsung,
berikut data antropometri An.S :

- BBA : 11,10 kg
- TB : 91 cm
- Usia : 2 tahun 8 bulan
- Menurut Z-score, BBI : 13,7 kg
TBI : 93,4 cm
- Status Gizi : Normal
- Status Gizi Anak (WHO, 2005)

Sumber: Permenkes RI, 2020

B. Biokimia
Hasil Lab
(15/8/22)
Pemeriksaan Lab Rujukan/Standar Keterangan

Hemoglobin (g/dl) Hematokrit


12,1(%) Eritrosit 10.8
(juta/Ul)
– 12.8
Leukosit (10Normal
-31/uL)Normal Normal
Trombosit (ribu/uL) 37 35 – 43 Rendah
4.8 3.6 – 5.2
4.33 5.50 – 15.50
138 217 – 497

Sumber: Data Rekam Medis pasien di ruang rawat inap Mawar RSUD Pasar Rebo
Jakarta Timur

Berdasarkan data biokimia pasien, dapat diketahui bahwa hasil


laboratorium pada nilai leukosit dan trombosit yang rendah.
C. Klinis
Pemeriksaan Klinis TekananHasil
Darah (mmHg)
Rujukan/Standar Keterangan
Suhu (°C) 115/82 90/60 – 120/80 Normal
Denyut Nadi (x/menit)

38,5 36 - 37 Tinggi
120 90 - 140 Normal

Laju nafas (x/ menit) 23 23-35 Normal


Sumber: Data Rekam Medis pasien di ruang rawat inap Mawar RSUD Pasar Rebo
Jakarta Timur

Berdasarkan pemeriksaan klinis dapat diketahui bahwa pasien


memiliki suhu yang tinggi yaitu 38,5°C.

D. Fisik

Keluhan Pilek Batuk Hasil


Lemas Mual Muntah Demam Kejang +
Penurunan nafsu makan +
+
+
+
+
+
+

Ket :
(+) Ada
(-) Tidak Ada
Berdasarkan data fisik pasien, dapat diketahui bahwa pasien
mengalami demam, batuk, pilek, mual, muntah,dan nafsu makan
berkurang.
E. Riwayat Makan Pasien
1. Pola makan Sebelum Masuk RS
Waktu Menu URT

Sarapan Nasi Goreng 1 piring kcl


06.30 Sosis 1 buah
Selingan Pagi Biskuit regal 2 keping
09.30 Dancow 1+ 3 sendok takar
Makan Siang Tim 1 mangkuk kecil
13.00 Ayam Kecap Suwir 5 sdm
Bening Bayam ½ sendok sayur
Papaya 5 ptg kecil
Selingan Sore Puding buah 3 ptg kecil
15.30

Makan Malam Nasi Tim 1 mangkuk kecil


19.00 Telur orak-arik 6 sdm
Dancow 1+ 3 sendok takar

Berdasarkan asupan makan kuantitatif SMRS diketahui total


asupan gizi SMRS An.S sebesar energi 1228,7 Kkal, protein 45 gr,
lemak 40,4 gr, dan karbohidrat 167,1 gr.

2. Kebiasaan Makan dan Riwayat Alergi Makanan


 An.S biasa makan 3x sehari, 1-2x selingan.
 Makan nasi goreng dengan tambahan sosis cincang hampir setiap
pagi.
 Suka makanan yang diolah seperti disemur/dikecap.
 Mengonsumsi nasi tim dengan ayam kecap suir dan sayur bayam
yang dibening.
 Mengonsumsi buah hampir setiap hari di siang hari setelah makan
siang seperti buah pepaya dan jeruk.
 Gemar mengonsumsi biskuit regal dan menyukai puding.
 Tidak suka tahu dan tempe.
 Mengonsumsi susu formula Dancow 1+.
 Tidak memiliki alergi pada makanan.

3. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi SMRS dan MRS


Menggunakan Rumus RDA
Kebutuhan Energi = BBI x Keb.Energi menurut usia tinggi
= 13,7 x 100
= 1400 Kkal

Kebutuhan Protein = 15% x 1400 Kkal

= 210 / 4

= 52,5 gr

Kebutuhan Lemak = 30% x 1400 Kkal


= 420 / 9
= 46,6 gr
Kebutuhan KH = 55% x 1400 Kkal
= 770 / 4
= 192,5 gr

Tabel Perbandingan Asupan dan Kebutuhan Energi dan zat gizi SMRS
Zat GiziKebutuhan Asupan % Keterangan
Energi (Kkal)1400 1228,7 88 Baik

Protein (gr) 52,5 45 85 Baik


Lemak (gr) 46,6 40,4 86 Baik

KH (gr) 192,5 167,1 87 Baik

(Sumber : WNPG, 2012)

Berdasarkan perbandingan asupan dan kebutuhan energi dan


zat gizi SMRS diatas dapat diketahui bahwa asupan energi, protein,
lemak dan karbohidrat terbilang baik.
4. Pola makan MRS
Waktu Menu URT
Pagi 07.00 ½p
Nasi tim Oseng Daging ½p
sup oyong + wortel ¼p1p
Puding

Selingan Pagi 09.00


Makan Siang
12.00
Nasi Tim ¼p
Ayam suwir bb kecap Papaya ½p
Nasi Tim Telur semur Oseng tempe ½p
Sayur Bening Bayam + jagung ½p1p
Melon ¼p
Makan Malam ¼p
17.00

1p

Berdasarkan asupan makan kualitatif MRS diketahui total asupan


gizi MRS An.S sebesar energi 580,24 Kkal, protein 20,46 gr, lemak
22,34 gr, dan karbohidrat 75,32 gr.

Tabel Perbandingan Asupan dan Kebutuhan Energi dan zat gizi MRS
Zat GiziKebutuhanAsupan % Keterangan
Energi (Kkal)1400580,24 41 Kurang

Protein (gr) 52,5 20,46 38 Kurang

Lemak (gr) 46,6 22,34 47 Kurang

KH (gr) 192,5 75,32 39 Kurang


(Sumber : WNPG, 2012)
Berdasarkan perbandingan asupan dan kebutuhan energi dan
zat gizi SMRS diatas dapat diketahui bahwa asupan energi, protein,
lemak dan karbohidrat terbilang baik.
F. Riwayat Personal Pasien
 An.S merupakan anak kedua.
 Tinggal dan diasuh oleh kedua orang tuanya di rumah.
 Ibu An.S bekerja sebagai IRT.
 Ayam An.S bekerja sebagai wirausaha.
 Keluarga An.S belum pernah mendapatkan edukasi gizi sebelumnya.

G. Terapi obat
Nama
Obat Dosis Indikasi Efek samping

Cefotaxime 3 x 250 (antibiotik) Demam, gejala


mg membunuh flu,lemas, mudah
bakteri dan memar, dan detak
mencegah jantung tidak
pertumbuhannya. teratur.

Paracetamol 4 x 5 ml Meringankan Penurunan jumlah


sirup (jika demam, nyeri sel-sel darah,
demam) dan sakit ngantuk,muncul
kepala. ruam atau kesulitan
bernapas karena
alergi

Ambroxol 3 x 3 ml Mengencerkan Gangguan


sirup dahak yang pencernaan ringan,
banyak dan sakit ulu hati, mual
kental. dan muntah.

Diazepam 2 mg Mengobati Mengantuk,


(jika kecemasan, pusing, mual, sulit
kejang) gejala putus tidur, sembelit,
alkohol dan mulut kering dan
kejang. gatal pada kulit.

IVFD KA- 100cc Melihara ntoksikasi cairan,


EN 3B keseimbangan peradangan pada
elektrolit dan air. pembuluh darah
balik, edema paru,
otak dan perifer.

(Sumber: Kemenkes, 2016)


II.4.3 Diagnosa Gizi
 Domain intake
NI-2.1 Asupan Oral Tidak Adekuat berkaitan dengan mual, muntah
dan nafsu makan berkurang, ditandai dengan asupan MRS yaitu
energi 580,24 kkal (41%), protein 20,46 gr (38%) , lemak 22,34 gr
(47%), dan
karbohidrat 75,32 gr (39%).

 Domain klinis
NC-2.2 Perubahan Nilai Laboratorium berkaitan dengan infeksi
ditandai dengan hasil laboratorium leukosit yang rendah.

 Domain Behavior
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan orang tua An.S berkaitan dengan
belum pernah mendapatkan edukasi gizi ditandai dengan makanan
An.S tidak seimbang yaitu tidak menyukai tempe dan tahu.

II.4.4 Intervensi
A. Tujuan intervensi
1. Meningkatkan asupan makan pasien hingga mencapai 100% dari
total kebutuhan energi.
2. Membantu menaikan hasil laboratorium agar mencapai/mendekati
nilai normal.
3. Meningkatkan pengetahuan terkait gizi dan penyakit pasien pada
keluarga pasien serta pemilihan bahan makanan yang dianjurkan dan
yang tidak dianjurkan sesuai dengan kebutuhan pasien.

B. Implemantasi
1. Pemberian makan dan/ zat gizi
a. Preskripsi Diet:
Nama Diet = Diet
Anak Bentuk Makanan =
Lunak Kode Pemesanan =
NT
Rute Makanan = Oral
Waktu Makan = 3x makan utama, 2x makan selingan
Syarat Diet =
 Energi diberikan sebesar 1400 Kkal.
 Protein diberikan sebesar 52,5 gr
 Lemak diberikan sebesar 46,6 gr
 Karbohidrat diberikan sebesar 192,5 gr

2. Edukasi Gizi
 Tanggal : 18 Agustus 2022
 Waktu : 12.00 WIB
 Lokasi : Ruang Rawat Inap Mawar 604 RSUD Pasar Rebo
 Metode : Diskusi dan pengisian Pre-test & Post-test
 Sasaran : Keluarga Pasien
 Media : Leaflet, kuesioner Pre-test & Post-test
 Materi : Diet Anak
(Tujuan dan prinsip makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan pada diet anak, contoh menu sehari
serta pedoman gizi seimbang)

II.4.5 Monitoring dan Evaluasi


a. Monitoring
Indikator Metode Waktu Target
Antropometri Penimbangan 2 hari Mempertahankan
BB berat badan agar
status gizi tetap
normal
Biokimia Pemeriksaan Sesuai Hasil lab mencapai
Lab intruksi dokter nilai normal
Klinis Pemantauan 2 hari Tekanan darah,
pasien nadi, pernafasan,
dan suhu normal.
Fisik Pemantauan 2 hari Tidak adanya
pasien keluhan
Asupa Food Recall 2 hari Mempertahankan
dan asupan >80%
Food Weighing
n
sesuai dengan kebutuhan pasien.
Pengetahuan orang tua meningkat ditandai dengan nilai post-test lebih
test.
Pengetahuan
Kuesioner pre- test & post-test 1 hari
dan diskusi

b. Evaluasi
1. Asupan

Hari Ke-I Hari Ke-II

Indikator KebutuhanAsupan
% Asupan %
Zat Gizi

Energi (Kkal) 1400 1096,4378,3 1250,63 89,3

Protein (gr) 52,5 35,48 67,5 47,2 89,9

Lemak (gr) 46,6 38,8 83,2 42,30 90,7

Karbohidrat 192,5 152,16679% 167,7 87,3


(gr)

Asupan An.S mengalami peningkatan dihari kedua dikarenakan


nafsu makan yang sudah mulai meningkat.
2. Fisik
Keluhan Hari I Hari II

Batuk (+) (+)

Pilek (+) (+)

Mual (+) (-)

Muntah (+) (-)

Demam (+) (+)

Kejang (+) (-)

Penurunan nafsu makan (+) (-)

Pada hari ke-2 intervensi mual,muntah,demam, kejang dan nafsu


makan berkurang pada An.S sudah tidak ada.

3. Klinis

Indikator Hari I Hari II Rujukan

Tekanan 115/82 115/82 90/60 – 120/80 mmHg


Darah mmHg mmHg

Suhu 38,5 °C 37°C 36 – 37 °C

Nadi 120 x/menit 126 x/menit 90 - 140 x/menit

Pernapasan 23x/menit 25x/menit 23-35 x/menit

Pemeriksaan klinis pada An.S mengindikasikan adanya penurunan


suhu menjadi normal dihari ke 2 intervensi.
4. Antropometri

Indikator Hari I Hari II

BB 11,10 kg 11,10 kg

TB 91 cm 91 cm

Tidak ada perubahan BB dan TB pada An.S selama masa Intervensi


berlangsung.

5. Biokimia
Pemeriksaan Laboratorium Hari I & II

Hemoglobin

Hematokrit
Tidak ada pemeriksaan lanjutan
Eritrosit Leukosit
Trombosit

Pemeriksaan laboratorium pada An.S tidak dilakukan pemeriksaan


lanjutan pada hari intervensi.

6. Pengetahuan
Sebelum Edukasi Setelah Edukasi

Dari 5 soal pre-test keluarga Dari 5 soal post-test keluarga


pasien dapat menjawab 3 soal pasien dapat menjawab keseluruhan
pertanyaan dengan hasil skor 60. pertanyaan dengan benar, dengan
hasil skor 100.
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari kasus pasien Kejang Demam Kompleks ini adalah:
1. Berdasarkan hasil skrining gizi An.S didapatkan hasil 1 yang berarti berisiko
rendah mengalami malnutrisi.
2. Hasil evaluasi asupan An.S selama 2 hari intervensi mengalami peningkatan:
a. Hari pertama
Asupan energi 78,3%, protein 67,5%, lemak 83,2 %, dan karbohidrat 79%.
b. Hari kedua
Asupan energi 89,3%, protein 89,9%, lemak 90,7%, dan karbohidrat 87,3%.
3. Hasil antropometri hari ke-1 dan hari ke-2 masih tetap sama dengan BB 11,10
kg dan TB 91 cm dengan status gizi tetap normal.
4. Pemeriksaan klinis pada An.S dihari kedua mengindikasikan semua
pemeriksaan dengan nilai normal.
5. Pemeriksaan fisik pada An.S dihari kedua didapatkan bahwa An.S masih
mengalami batuk dan pilek.
6. Pengetahuan orang tua dan An.S meningkat, dengan hasil pre-test mendapatkan
skor 60 dan hasil post-test mendapatkan skor 100.

III.2 Saran
1. Keluarga An.S diharapkan untuk dapat menjadi lebih kreatif dalam upaya
meningkatkan asupan An.s yang sesuai dengan kebutuhan secara bertahap
setelah pemulihan.
2. Keluarga An.S diharapkan untuk menyediakan makanan yang variatif terutama
pengolahan tahu dan tempe agar An.S dapat mengonsumsi guna memenuhi
kebutuhan gizi yang seimbang.
3. An.S diharapkan dapat meningkatkan asupan hingga 100% dari total kebutuhan
energi.
DAFTAR PUSTAKA

WHO, 2013 dalam Untari 2015. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kejang
Demam dengan Frekuensi Kejang Anak Di Rawat Inap Puskesmas Gatak
Sukoharjo.

Pusponegoro Hardiono D, Putro Widodo Dwi, Ismael Sofyan (2006). Buku Konsensus
Penatalaksanaan Kejang Demam

Indriyani, R. (2017).Asuhan Keprawatan pada Anak yang Mengalami Kejang Demam


dengan Hipertermia di Ruang Melati RSUD Karanganyar. Karya Tulis
Ilmiah ,7-20

Eny Susilowati, (2016). Hubungan antara pengetahuan orang tua tentang penanganan
demam dengan kejadian kejang demam berulang di ruang anak SDUD Dr.
Soehadi Prijonegoro Sragen. Surakarta.

Indrayati Novi (2019).Gambaran Kemampuan Orang Tua Dalam Penanganan Pertama


Kejang Demam Pada Anak Usia .Jurnal Ilmiah Permas,149-154.
LAMPIRAN

MENU POLA MAKAN SMRS


Bahan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
Waktu Nama masakan
makanan (gr) (Kkal) (gr) (gr) (gr)
Nasi Goreng Nasi 80 144 2,4 0,24 31,84
Pagi
Sosis 25 112 3,625 3,075 0,575
07.00
Minyak 5 26,52 0 3 0

Biskuit Regal 16 73,28 1,104 2,304 12,016


Snack
09.30 Dancow
Susu Formula 35 125,65 8,96 0,35 26,25
1+
Nasi Tim Nasi Tim 100 120 2,4 0,4 26
Ayam Kecap
Ayam 25 74,5 4,55 3,75 0
Suwir

Siang Kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45


12.30
Minyak 5 26,52 0 3 0
Bening bayam Bayam 30 4,8 0,27 0,12 0,87

Buah Pepaya 50 23 0,25 6,1


6

Snack
sore Puding buah Agar-agar 1 0 0 0 0
14.00
Gula pasir 8 31,52 0 0 7,52

Semangka 15 4,2 0,075 0,03 5,535

Nasi Tim Nasi Tim 100 120 2,4 0,4 26

Telur orak-arik Telur 55 84,7 6,82 5,94 1,485


Makam
19.30 Minyak 5 26,52 0 3 0
Dancow
Susu Formula 35 125,65 8,96 0,35 26,25
1+
Kebutuhan 1400 52,5 46,6 192,5

Jumlah 1228,7 45 40,4 167,1

% 88% 85% 86% 87%


Kebutuhan
MENU POLA MAKAN MRS

Nama Bahan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat


Waktu
masakan makanan (g) (Kkal) (gr) (gr) (gr)
Nasi Tim Nasi Tim 25 30 0,6 0,1 6,5
Oseng
Daging 15 40,95 2,625 3,3 0
Daging
Pagi Minyak 3 8,84 0 1 0
07.00 Sup oyong +
Oyong 5 0,95 0,04 0,01 0,205
wortel
wortel 15 5,4 0,15 0,09 1,185
minyak 2 8,84 0 1 0

Snack Puding Agar-agar 1 0 0 0 0


10.00 Gula pasir 10 39,4 0 0 9,4
Nasi Tim Nasi Tim 35 42 0,84 0,14 9,1
Ayam suwir
Ayam 25 74,5 6,3 3,75 0
Siang bb kecap
(12.00) Kecap 5 44,2 0 5 0
Minyak 2 8,84 0 1 0
Buah Pepaya 60 23 0,25 6 6,1
Nasi Tim Nasi Tim 50 60 1,2 0,2 13
Telur semur Telur 20 30,8 4,48 2,16 0,14
Kecap 5 44,2 0 5 0
Minyak 3 8,84 0 1 0
Oseng tempe Tempe 15 30,15 3,12 1,32 5,025
Mala
m Minyak 2 8,84 0 1 0
(19.30) Bening
bayam Bayam 15 2,4 0,135 0,06 2,385
+
jagung Jagung 10 7,35 0,255 0,035 4,575
Melon 65 24,05 0,39 0,26 16,77
Buah
Kebutuhan 1400 52,5 46,6 192,5
Jumlah 580,24 20,46 22,34 75,32
%Kebutuha 41% 38% 47% 39%
n
PERENCANAAN MENU HARI PERTAMA

Berat Energi Protein Lema Karbohidrat


Waktu Nama masakan Bahan makanan
(g) (Kkal) (gr) k (gr) (gr)
Nasi Nasi Tim 100 120 2,4 0,4 26
Ayam BB Gulai Ayam 55 163,9 4,51 8,305 0
Pagi Minyak 3 8,84 0 1 0
07.00 Bening Wortel + Labu
Wortel 35 12,6 0,35 0,21 2,765
Siam
Labu Siam 30 6,78 0,48 0,03 5,01
Jumlah 312,12 7,74 9,945 33,775
Snack Puding Agar-Agar Agar-agar 1 0 0 0 0
10.00 Gula Pasir 13 31,52 0 0 8,056
Jumlah 31,52 0 0 8,056
Nasi Nasi Tim 100 120 2,4 0,4 26
Telur Opor Putih Telur 55 86,35 5,17 9,79 0,385
Minyak 3 8,84 0 3 0
Siang Tempe BB Bali Tempe 40 80,4 8,32 1,52 5,4
12.00 Kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
Minyak 3 8,84 0 3 0
Bening Labu Siam Labu Siam 45 10,17 0,72 0,045 7,515
Buah Pepaya 50 43 1,75 9,1 12,6
Jumlah 363,1 18,46 22,875 53,525
Talam Kentang Tepung Tapioka 15 54,45 0,165 1,275 4,23
Kentang 25 15,5 0,525 0,05 3,125
Snack santan 5 6,1 0,1 0,5 3,38
15.00
Tepung Beras 10 35,3 0,7 0,05 8
Gula Pasir 8 31,52 0 0 8,056
Jumlah 142,87 1,49 1,875 26,791
Nasi Nasi Tim 100 120 2,4 0,4 26
Daging Kare Daging 40 109,2 4,2 4 0
Minyak 3 3,66 0 3 0
Tahu Bistik Tahu 45 36 4,905 3,015 0,36
Kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
Sore
17.00 Minyak 3 8,84 0 3 0
Sup wortel +
Wortel 40 9,04 0,64 0,04 6,68
kcg.panjang
Kacang panjang 15 53,55 2,295 0,225 2,79
Minyak 1 4,84 0 1 0
Buah Pisang Barangan 50 90 5,4 0,4 12,15
Jumlah 433,84 20,185 9,445 50,458
Kebutuhan
1400 52,5 46,6 192,5
Jumlah 1383,45 51,875 44,14 186,605

%Kebutuhan 98,7% 98,2% 94,7% 96,9%


ASUPAN HARI PERTAMA
Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
Waktu Nama masakan Bahan makanan
(g) (Kkal) (gr) (gr) (gr)
Nasi Nasi Tim 80 96 1,92 0,32 20,8
Ayam BB Gulai Ayam 15 44,7 1,53 3,765 0
Pagi Minyak 3 26,52 0 3 0
07.00
Bening Wortel +
Wortel 10 3,6 0,1 0,06 0,79
Labu Siam
Labu Siam 5 5,03 0,08 0,005 0,835

Snack Puding Agar-Agar Agar-agar 1 0 0 0 0


10.00 Gula Pasir 13 9,7 0 0 1,985
Nasi Nasi Tim 100 120 2,4 0,4 26
Telur Opor Putih Telur 16 40,64 1,504 2,848 0,112
Minyak 3 26,52 0 3 0

Siang Tempe BB Bali Tempe 45 135,45 9,36 1,71 6,075


12.00 Kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
Minyak 3 26,52 0 3 0
Bening Labu Siam Labu Siam 10 10,06 0,16 0,01 1,67
Buah Pepaya 50 43 1,75 9,1 12,6
Talam Kentang Tepung Tapioka 15 35,25 0,165 0,075 4,23
Kentang 25 15,5 0,525 0,05 4,375
Snack
santan 5 6,1 0,1 0,5 3,38
15.00
Tepung Beras 10 20 0,7 0,05 8
Gula Pasir 8 15,52 0 0 3,176
Nasi Nasi Tim 50 60 1,2 0,2 13
Daging Kare Daging 22 60,06 3,85 2,2 0
Minyak 5 6,1 0,1 0,5 3,38
Tahu Bistik Tahu 21 16,8 2,289 0,357 0,168
Sore Kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
17.00
Minyak 3 26,52 0 3 0
Sup wortel +
wortel 15 15,09 0,24 0,015 2,505
Kcg.panjang
kacang panjang 10 35,7 1,73 0,15 6,86
Buah Pisang Barangan 50 90 5,4 0,4 27,15
Kebutuhan 1400 52,5 46,6 192,5
Jumlah 1096,43 35,488 38,8 152,166
%Kebutuhan 78,3% 67,5% 83,2% 79,0%
PERENCANAAN MENU HARI
KEDUA
Protein Lemak Karbohidrat
Energi
Waktu Nama masakan Bahan makanan Berat (g) (gr) (gr) (gr)
(Kkal)
Nasi Nasi Tim 100 120 2,4 0,4 26
Daging Semur Daging 40 122,85 7,875 4,5 0
Pagi
Kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
07.00
Minyak 3 26,52 0 3 0
Bening Labu Siam Labu Siam 65 19,5 0,39 0,065 4,355
Jumla 292,42 10,95 8,03 30,805
h Kacang Hijau 25 18,45 1,635 0,225 8,52
Snack Bubur Kacang Hijau Gula Merah 8 5,04 0 0 2,76
10.00 Gula Pasir 13 11,2 0 0 2,7
Santan 6 3,66 0,06 0,3 0,228
38,35 1,695 0,525 14,208
Jumla Nasi Tim 100 120 2,4 0,4 26
h Ayam 55 163,9 5,61 6,215 0
Nasi Kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
Ayam Semur Minyak 3 26,52 0 3 0
Tahu 45 36 4,905 3,465 2,16
Siang
Pasta Tomat 5 5,5 0,1 0,02 1,225
12.00
Tahu BB Rujak Minyak 3 26,52 0 3 0
Labu Siam 40 12 0,24 0,04 2,68
Sayur Bening Labu + Wortel 40 14,4 0,4 0,24 3,16
Wortel Melon 80 37 0,6 4,4 27,8
445,39 14,54 20,845 63,475
Buah Santan 5 3,66 0,06 0,3 0,228
Jumla
h
Kue Lapis
Snack Tepung Tapioka 15 24,45 0,165 0,075 5,73
15.00 Tepung beras 20 31,95 1,05 0,075 12
Gula Pasir 10 17,92 0 0 4,32
Jumlah 77,98 1,275 0,45 22,278
Nasi Nasi Tim 100 120 2,4 0,4 26
Pepes Ikan Tuna Ikan Tuna 45 45 4,815 0,675 3,6
Minyak 3 26,52 0 3 0
Tempe Semur Tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75
Sore Kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
17.00 Minyak 3 26,52 0 3 0
Sup Oyong + Wortel Oyong 30 5,7 0,24 0,06 1,23
Wortel 50 18 0,5 0,3 3,95
Minyak 1 8,84 0 1 0
Buah Pisang Barangan 50 54 0,5 0,4 12,15
Jumlah 408,63 19,14 13,3 54,13
Kebutuhan 1400 52,5 46,6 192,5
Jumlah 1362,77 51,6 46,15 195,896

%Kebutuhan 97,3% 98,6% 99,0% 101,7%


ASUPAN HARI KEDUA
Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
Waktu Nama masakan Bahan makanan
(g) (Kkal) (gr) (gr) (gr) 18,2
Nasi Nasi Tim 70 84 1,68 0,28 0
Daging Semur Daging 24 65,52 4,2 2,4 0,45
Pagi
Kecap 5 3,55 0,285 0,065 0
07.00
Minyak 3 26,52 0 3 4,355
Bening Labu Siam Labu Siam 65 19,5 0,39 0,065 8,52
Snack Bubur Kacang Hijau Kacang Hijau 25 48,45 1,635 0,225 2,76
10.00 Gula Merah 8 11,04 0 0 2,7
Gula Pasir 10 3,7 0 0 0,228
Santan 6 3,66 0,06 0,3 26
Nasi Nasi Tim 100 120 2,4 0,4 0
Ayam Semur Ayam 45 134,1 4,59 6,885 0,45
Kecap 5 3,55 0,285 0,065 0
Minyak 3 26,52 0 3 0,72
Tahu BB Rujak Tahu 15 12 1,635 1,155 1,225
Siang
12.00 Pasta Tomat 5 5,5 0,1 0,02 0
Minyak 3 26,52 0 3
0,67
Sayur Bening Labu +
Labu Siam 10 3 0,06 0,01
Wortel 0,39
Wortel 10 3,6 0,1 0,06 10,8
Buah Melon 100 37 0,6 2,4 0,228
Snack Kue Lapis Santan 5 3,66 0,06 0,3 5,73
15.00 Tepung Tapioka 15 24,45 0,165 0,075 12
Tepung beras 20 31,95 1,05 0,075
4,32
Gula Pasir 10 17,92 0 0
26
Nasi Nasi Tim 100 120 2,4 0,4 3,6
Pepes Ikan Tuna Ikan Tuna 45 45 6,165 0,675 0
Minyak 3 26,52 0 3 6,75
Tempe Semur Tempe 50 100,5 10,4 4,4 0,45
Kecap 5 3,55 0,285 0,065 0
Sore Minyak 3 26,52 0 3 1,23
17.00
Sup Oyong + Wortel Oyong 30 5,7 0,24 0,06 1,95
Wortel 50 18 0,5 0,3 0
Minyak 1 8,84 0 1 6,15
Buah Pisang Barangan 50 54 0,5 0,4 0
0 0 0 192,5
Kebutuhan 1400 52,5 46,6 167,70
Jumlah 1250,63 47,2 42,30
%Kebutuhan 89,3% 89,9% 90,7% 87,3%
DOKUMENTASI INTERVENSI HARI PERTAMA

Sarapan Selingan Siang Makan Siang Selingan Sore Makan Sore

Intervensi

Asupan Habis Habis


DOKUMENTASI INTERVENSI HARI KEDUA

Sarapan Selingan Siang Makan Siang Selingan Sore Makan Sore

Intervensi

Asupan Habis Habis


DOKUMENTASI EDUKASI
DOKUMENTASI LEAFLET
DOKUMENTASI PRE&POST TEST

Pre-Test

Post-Test
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS
TB PARU DAN FEBRIS
DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022

Disusun Oleh :

Adinda Pujalestari (P05130219042)

PRODI GIZI DAN DIETETIKA


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
LAPORAN STUDI KASUS HARIAN
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI PADA KASUS TB PARU DAN FEBRIS
DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR
FORMULIR ASUHAN GIZI ANAK
Tanggal : 15 Agustus 2022
Nama : An.G
Diagnose medis : TB Patu dan Febris
No.RM : 2015-640474
Asesmen Gizi
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Antropometri Umur : 6 tahun 11 bulan
BB : 25 kg
TB/PB : 126 cm Status Gizi : Normal (Gizi Baik)
BBI : 25 kg
Status Gizi
BB/U : 108 % (Normal)
TB/U : 103% (Normal)
BB/TB : 104% (Normal)
IMT/U :
Biokimia Fisik
Klinis
Pemeriksaan Lab Hasil (15/8/22)Rujukan Ket PemeriksaanHasil
Klinis
(15/8/22) 96/39
Rujukan Ket
Hemoglobin 13.5 g/dL TD (mmHg) Suhu (ᵒC) Nadi (x/menit)
37,2
Pernafasan
(x/menit) 104
13.2 – 17.3 Normal 120/80 Rendah Normal
g/dL 40 – 52 % 38 Cepat
4.4 – 5.9 60 - 100
Hematokrit 40% 10^6/μL Normal
Eritrosit 5.2 3.80 – 10.60Normal
10^6/μL 10^3/μL
5.47 150 – 440 28 16-20 Cepat
10^3/μL rbu/μL 0 – 50 /μL
Leukosit 226 0 – 50/μL Normal
rbu/μL 427/μL Fisik
186/μL Normal
Trombosit Keluhan Pemeriksaan
Demam (+)
SGOT Tinggi Batuk (+)
SGPT Tinggi
Mual (+)
Muntah (+)
Nafsu makan menurun (+)
Diare (+)

Riwayat & Kebutuhan Gizi Riwayat Personal


An.G makan 3x sehari ,sering makan biskuit regal 3 An.G, mempunyai riwayat penyakit TB Paru. An.G
keping sehari. Minum susu formula 3x sehari. Suka senang konsumsi jajanan chiki. Minum susu
jajanan, suka buah pisang. Tidak menyukai buah formula 3x sehari.
melon dan aneka jus. Tidak memiliki alergi makanan.

Kebutuhan Gizi SMRS dan MRS Asupan SMRS


Energi = 2021 kkal 101 % (Baik)
Energi = BBI x Usia Tinggi Protein = 69,4 gr 92 % (Baik)
= 25 x 80 Lemak = 50,1 gr 90 % (Baik)
= 2000 kkal KH = 315 gr 105 % (Baik)

Protein = 15% x 2000 Asupan MRS


= 300 / 4 Energi = 514 kkal 25,7 % (Kurang)
= 75 gr Protein = 39,4 gr 52 % (Kurang)
Lemak = 25% x 2000 Lemak = 31,1 gr 56 % (Kurang)
= 500 / 9 KH = 209 gr 69 % (Kurang)
= 55,5 gr
KH = 60% x 2000
= 1200 / 4
= 300 gr

DIAGNOSA GIZI
NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan keterbatasan daya terima makanan akibat nafsu makan
menurun ditandai dengan asupan MRS yaitu energi 514 kkal (25,7%), protein 39,2 gr (52%)
Lemak 31,1 gr (56%), dan karbohidrat 209 gr (69%).

NB.1.7 Pemilihan makanan yang salah dari orang tua berkaitan dengan kurangnya pengetahuan orang tua
terkait zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan anak. Ditandai dengan An.G yang tidak dibatasi
pemberian asupan susu formula.
NC. Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan gangguan fungsi hati ditandai dengan fungsi hati
ditandai dengan SGOT dan SGPT yang tinggi.

INTERVENSI GIZI
Tujuan : Meningkatkan asupan An.G hingga < 80 % dari kebutuhan.
Syarat Diet :
1. Jenis diet : Diet Anak
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NT
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 2000 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 75 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 55,5 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 300 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
80% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar. Serta review materi
edukasi yang diberikan.

Evaluasi
1. Asupan telah mencapai target intervensi.
2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, keluhan mual muntah sudah tidak ada.
3. Keluarga Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar dan dapat mereview
kembali materi edukasi yang diberikan.
Menu Intervensi

Bahan
Waktu Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
Nasi Nasi 110 132 2,64 0,44 28,6
Ayam BB Kare Ayam 60 178,8 10,92 15 0
Santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
Pagi
Minyak 1 8,84 0 1 0
07.00
Bening Lb.Siam +
Labu Siam 50 50,3 0,75 1,7 3,35
Wortel
Wortel 50 50 3 2,5 3,95
Jumlah 423,6 17,37 20,94 36,128
Nagasari Pisang 20 33 0,2 0,16 4,86
Snack Santan 5 6,1 0,1 0,5 0,38
09.00 Tepung Beras 20 70,6 1,4 0,1 16
Gula Putih 10 65 0 0 26,5
Jumlah 174,7 1,7 0,76 47,74
Nasi Nasi 150 180 3,6 0,6 39
Daging Empal Daging 60 150 6,9 6 0
Minyak 1 8,84 0 1 0
Gula Merah 5 30 0 0 7,5
Tahu BB Semur Tahu 55 44 5,995 2,585 0,44
Siang Kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
12.00 Buncis
Sup Sayuran 35 59,85 3,85 0,77 9,8
Wortel 25 25 1,5 1,25 1,975
Kentang 20 18 0,48 2,06 1,44
Minyak 1 8,84 0 1 0
Buah Melon 100 60 3 0,4 20,6
Jumlah 586,66 25,496 15,704 81,025
Kue Pepe Santan 5 6,1 0,1 0,5 0,38
Tepung
Snack Tapioka 20 110 0,58 1,56 20,08
14.30 Tepung Beras 30 105,9 2,1 0,15 24
Gula Putih 10 65 0 0 26,5
Jumlah 287 2,78 2,21 70,96
Nasi Nasi 110 132 2,64 0,44 28,6
Ikan Tuna BB Kuning Ikan Tuna 60 60 8,22 0,9 4,8
Minyak 1 8,84 0 1 0
Tempe Bacem Tempe 55 110,55 11,44 4,84 7,425
Gula Merah 3 18 0 0 4,5
Sore Minyak 1 8,84 0 1 0
17.00
Sayur Bening Kacang
Kc.Panjang + Labu Panjang 30 90 3,09 0,45 15,18
Siam
Labu Siam 35 35,21 0,525 1,19 2,345
Buah Semangka 100 45 0,5 4,9 3,2
Jumlah 508,44 26,415 14,72 66,05
Jumlah 1980,4 73,761 54,334 301,903

Kebutuhan 2000 75 55,5 300


% Kebutuhan 99,02% 98,35% 97,80% 100,63%
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS
GEA DEHIDRASI RINGAN DENGAN LEUKOSITOSIS HIPOKELEMIA
DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022

Disusun Oleh :

Adinda Pujalestari (P05130219042)

PRODI GIZI DAN DIETETIKA


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
LAPORAN STUDI KASUS HARIAN
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI PADA
KASUS
GEA DEHIDRASI RENGAN SEDANG LEUKOSITOSIS HIPOKELEMIA
DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR 2022
FORMULIR ASUHAN GIZI ANAK
Tanggal : 16 Agustus 2022 Nama : An.F
Diagnose medis : GEA Dehidrasi Ringan, No.RM : 2019-832627
Leukositosis, Hipokelemia Jenis Kelamin : Laki - Laki
Asesmen Gizi Umur : 6 tahun 10 bulan
Antropometri
BB : 17,85 kg Status Gizi : Normal (Gizi Baik)
TB/PB : 110 cm
BBI : 22,5 kg
Status Gizi
BB/U : 79,3 % (Normal)
TB/U : 90 % (Normal)
BB/TB : 96 % (Normal)
Biokimia Fisik
Klinis
Pemeriksaan Lab
Hasil (15/8/22) Rujukan Ket Hasil (15/8/22) 37,2
Pemeriksaan Klinis Rujukan Ket
Hemoglobin 12,3 g/dL 120
Suhu (ᵒC) Nadi (x/menit) Pernafasan
(x/menit) 26
13.2 – 17.3 Rendah 38 Normal Cepat
g/dL 40 – 52 % 60 - 100 Cepat
4.4 – 5.9 16-20
Hematokrit 36% 10^6/μL Rendah Normal
Eritrosit 4.4 3.80 – 10.60
10^6/μL 10^3/μL Tinggi
24.29 150 – 440 Fisik
10^3/μL 314 rbu/μL rbu/μL
Leukosit Keluhan Pemeriksaan
Demam (+)
Trombosit Normal Diare (+)
Mual (+)
Muntah (+)
Nafsu makan
(+)
menurun Nyeri
(+)
perut
Riwayat & Kebutuhan Gizi Riwayat Personal
An.F makan 3x sehari, suka telor ceplok dan ayam An.F, mempunyai riwayat penyakit Gerd. An.F
goreng/ diolah seperti nugget, tidak suka makan tidak senang jajan diluar.
sayuran, mengonsumsi buah 3x seminggu, tidak suka
jajan lebih suka makan makanan dari rumah, suka
makan mie instan 2x seminggu. Tidak memiliki alergi
makanan. Asupan SMRS
Energi = 1811 kkal 91 % (Baik)
Kebutuhan Gizi SMRS dan MRS Protein = 79,4 gr 105 % (Baik)
Lemak = 60,1 gr 108 % (Baik)
Energi = BBI x Usia Tinggi KH = 310 gr 103 % (Baik)
= 22,5 x 90
= 2000 kkal Asupan MRS
Energi = 654 kkal 32,7 % (Kurang)
Protein = 15% x 2000 Protein = 32,4 gr 43 % (Kurang)
= 300 / 4 Lemak = 37,1 gr 66 % (Kurang)
= 75 gr KH = 192 gr 64 % (Kurang)
Lemak = 25% x 2000
= 500 / 9
= 55,5 gr
KH = 60% x 2000
= 1200 / 4
= 300 gr

DIAGNOSA GIZI
NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan keterbatasan daya terima makanan akibat nafsu makan
menurun, nyeri perut, infeksi ditandai dengan asupan MRS yaitu energi 654 kkal (32,7%), protein 32,4 gr
(43%), Lemak 37,1 gr (66%), dan karbohidrat 192 gr (64%).

NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan penyakit yang diderita dan infeksi ditandai dengan
hemoglobin dan hematokrit tinggi serta leukosit rendah.
INTERVENSI GIZI
Tujuan : Meningkatkan asupan An.F hingga >80 % dari kebutuhan.
Syarat Diet :
1. Jenis diet : Diet Anak
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NT
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 2000 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 75 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 55,5 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 300 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
80% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode Pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar.Serta review materi
edukasi yang diberikan.

Evaluasi
1. Asupan telah mencapai target intervensi.
2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, keluhan mual muntah sudah tidak ada.
3. Keluarga Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar dan dapat mereview
kembali materi edukasi yang diberikan.
Menu Intervensi

Bahan
Waktu Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
Nasi Nasi Tim 110 198 9,24 0,44 44
Telur Semur Telur 60 120 3,84 4,08 0,42
Kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Pagi Minyak 1 8,84 0 1 0
07.00 Sup Macaroni + Buncis + Wortel Makaroni 20 120 3,14 0,68 19,74
Buncis 30 10,2 0,72 0,09 2,16
Wortel 30 10,8 0,3 0,18 2,37
Minyak 1 8,84 0 1 0
Jumlah 478,81 17,411 7,509 68,96
Snack Regal
Regal 25 172,25 1,725 1,6 52,525
09.00
Jumlah 172,25 1,725 1,6 52,525
Nasi Nasi Tim 150 270 12,6 0,6 60
Daging Empal Daging 60 163,8 10,5 13,2 0
Gula Merah 3 11,04 0 0 2,76
Siang Minyak 1 8,84 0 1 0
12.00 Tempe BB Kuning Tempe 55 110,55 11,44 4,84 7,425
minyak 1 8,84 0 1 0
Bening Labu Siam Labu Siam 80 24 0,48 0,08 8,56
Buah Pepaya 100 100 0,5 4,5 20,2
Jumlah 697,07 35,52 25,22 98,945
Puding Agar Lumut Agar-agar 1 0 0 0 0
Snack Gula Putih 10 45 0 0 13
15.30
Santan 5 6,1 0,1 0,5 0,38
Jumlah 51,1 0,1 0,5 13,38
Nasi Nasi Tim 110 198 9,24 0,44 44
Ayam Bistik Ayam 60 216 3,12 15 0
Kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Minyak 1 8,84 0 1 0
Tahu Opor Putih Tahu 55 44 5,995 2,585 0,44
Sore
17.00 Minyak 1 8,84 0 1 0
Sup Sayuran Wortel + Kentang Wortel 50 18 0,5 0,3 3,95
Kentang 20 12,4 0,42 0,04 2,7
Minyak 1 8,84 0 1 0
Buah Melon 100 37 0,6 0,4 7,8
Jumlah 554,05 20,046 21,804 59,16
Jumlah 1953,28 74,802 56,633 292,97

Kebutuhan 2000 75 55,5 300


% Kebutuhan 97,66% 99,74% 101,94% 97,66%
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS DHF GR II
DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022

Disusun Oleh :

Adinda Pujalestari (P05130219042)

PRODI GIZI DAN DIETETIKA


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
LAPORAN STUDI KASUS HARIAN
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI PADA KASUS DHF GRII
DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR 2022
FORMULIR ASUHAN GIZI ANAK
Tanggal : 17 Agustus 2022 Nama : An.A
Diagnose medis : DHF, GR II No.RM : 2022-925794
Asesmen Gizi Jenis Kelamin : Laki - Laki
Antropometri Umur : 8 tahun 10 bulan
BB : 24,15 kg
TB/PB : 130 cm Status Gizi : Normal (Gizi Baik)
BBI : 22,5 kg
Status Gizi
BB/U : 107,3 % (Normal)
TB/U : 98 % (Normal)
BB/TB : 112,3 % (Normal)
IMT/U :
Biokimia Fisik
Klinis

Pemeriksaan LabHasil (15/8/22)


Rujukan Ket PemeriksaanHasil
Klinis
(15/8/22) Rujukan
39 Ket
Hemoglobin 16 g/dL Suhu (ᵒC) Nadi (x/menit)
98
Pernafasan 17
13.2 – 17.3 Normal (x/menit) 38 Tinggi Norma
g/dL 40 – 52 % 60 - 100 Normal
4.4 – 5.9 16-20
Hematokrit 46% 10^6/μL Normal
Eritrosit 6.2 3.80 – 10.60 Tinggi
10^6/μL 10^3/μL
7.82 150 – 440
10^3/μL rbu/μL 1 – 6 %
Leukosit 102 Normal Fisik
rbu/μL 14 %
Rendah Keluhan Pemeriksaan
Trombosit
Demam (+)
Mual (+)
Monosit Tinggi
Muntah (+)
Nafsu makan
(+)
menurun Nyeri perut
(+)
Sakit Kepala
(+)
Riwayat & Kebutuhan Gizi Riwayat Personal
An.A tidak memiliki alergi, makan 3x makan utama An.A masuk RS melalui IGD dengan keluhan
terkadang nyemil jajanan ciki-ciki, cilok, somay, demam sejak sebelum SMRS, mual, muntah, nafsu
kurang menyukai sayur. Suka makanan yang digoreng, makan meurun, di diagnosa DHF. An.A dirawat di
mengonsumsi buah 1x seminggu. ruang Mawar dengan diagnose akhir DH GR II.
Asupan SMRS
Kebutuhan Gizi SMRS dan MRS Energi = 1593kkal 88 % (Baik)
Protein = 42,1 gr 62 % (Kurang)
Energi = BBI x Usia Tinggi Lemak = 44,1 gr 88 % (Baik)
= 22,5 x 80 KH = 216 gr 80 % (Baik)
= 1800 kkal

Protein = 15% x 1800 Asupan MRS


= 270 / 4 Energi = 1058 kkal 58,7 % (Kurang)
= 67,5 gr Protein = 46,1 gr 68 % (Kurang)
Lemak = 25% x 1800 Lemak = 37,9 gr 75 % (Kurang)
= 450 / 9 KH = 156 gr 57 % (Kurang)
= 50 gr
KH = 60% x 1800
= 1080 / 4
= 270 gr

DIAGNOSA GIZI
NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan keterbatasan daya terima makanan akibat mual, muntah
dan nafsu makan menurun, ditandai dengan asupan MRS yaitu energi 1058 kkal (58,7%), protein 46,1 gr
(68%), lemak 37,9 gr (75%), dan karbohidrat 156 gr (57%).

NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan penyakit yang diderita ditandai dengan eritrosit dan
monosit yang tinggi serta trombosit yang rendah.
INTERVENSI GIZI
Tujuan : Meningkatkan asupan An.A hingga 100 % dari kebutuhan.
Syarat Diet :
1. Jenis diet : Diet Anak
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NT
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1800 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 67,5 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 50 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 270 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
100% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode Pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar.Serta review materi
edukasi yang diberikan.

Evaluasi
1. Asupan telah mencapai target intervensi.
2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, keluhan mual muntah sudah tidak ada, nafsu makan mulai membaik.
3. Berdasarkan Pemeriksaan klinis pada An.A mengindikasikan tidak adanya demam yang ditandai
dengan penurunan suhu tubuh menjadi normal.
4. An.A dan keluarga dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar dan asupan makan
bertambah.
Menu Intervensi

Bahan
Waktu Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
Nasi Nasi Tim 120 144 4,08 0,48 38,4
Ayam BB Gulai Ayam 50 300 15,1 10,05 0
Pagi Minyak 1 8,84 0 1 0
07.00 Bening Wortel + Labu
Wortel 50 34,5 1,95 0,3 10,45
Siam
Labu Siam 50 18,2 0,3 0,05 9,35
Jumlah 505,54 21,43 11,88 58,2
Snack Puding Agar-Agar Agar-agar 1 0 0 0 0
09.00 Gula Pasir 8 44 0 0 7,52
Jumlah 44 0 0 7,52
Nasi Nasi Tim 150 180 5,1 0,6 48
Telur Opor Putih Telur 60 119,4 7,44 3,48 0,42
Minyak 1 8,84 0 1 0
Siang Tempe BB Bali Tempe 55 110,55 11,44 2,64 7,425
12.00 Pasta Tomat 3 3,3 0,06 0,012 0,735
Minyak 1 8,84 0 1 0
Bening Labu Siam Labu Siam 100 36,4 0,6 0,1 18,7
Buah Pepaya 100 46 0,5 12 12,2
Jumlah 513,33 25,14 20,832 87,48
Talam Kentang Kentang 25 15,5 0,525 0,05 3,375
Tepung
Tapioka 20 86 0,22 0,1 17,64
Snack
15.30 Tepung Beras 20 104 1,4 0,1 16
Gula Putih 8 44 0 0 7,52
Santan 5 10 0,1 0,5 0,38
Jumlah 259,5 2,245 0,75 44,915
Nasi Nasi Tim 120 144 4,08 0,48 38,4
Daging Kare Daging 50 136,5 8,75 10,4 0
Santan 3 6 0,06 0,3 0,228
Tahu Bistik Tahu 55 44 5,995 2,585 0,44
Sore
Kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
17.00
Minyak 1 8,84 0 1 0
Bening Labu Siam Labu Siam 100 36,4 0,6 0,1 18,7
Pisang
Buah Barangan 50 54 0,5 0,4 12,15
Jumlah 431,87 20,156 15,304 70,188
Jumlah 1754,24 68,97 48,766 268,303

Kebutuhan 1800 67,5 50 270


% Kebutuhan 97,46% 102,18% 97,53% 99,37%
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS
ODEMA ANASARKA, SUSP SINDROME NEFROTIK
DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022

Disusun Oleh :

Adinda Pujalestari (P05130219042)

PRODI GIZI DAN DIETETIKA


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
LAPORAN STUDI KASUS HARIAN
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI PADA KASUS
ODEMA ANASARKA, SUSP SINDROME NEFROTIK
DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR 2022
FORMULIR ASUHAN GIZI ANAK
Tanggal : 18 Agustus 2022 Nama : An.B
Diagnose medis : Odema Anasarka, Susp Sindrome No.RM : 2022-926004
Nefrotik Jenis Kelamin : Laki - Laki
Asesmen Gizi Umur : 4 tahun 8 bulan
Antropometri
BB : 15,28 kg Status Gizi : Normal (Gizi Baik)
TB/PB : 108 cm
BBI : 17,7 kg
Status Gizi
BB/U : -1,1 SD (Normal)
TB/U : 0,04 SD (Normal)
BB/TB : -1,65 SD (Normal)
IMT/U : -
Biokimia Fisik
Klinis
Pemeriksaan
Hasil Rujukan Ket Hasil (15/8/22) 37,5
Pemeriksaan Klinis Rujukan Ket
Lab 138
Suhu (ᵒC) Nadi (x/menit) Pernafasan
(18/8/22)
(x/menit) 24
Hemoglobin
12.1 13.2 – Normal 38 Normal
60 - 100 Normal Norm
g/dL 17.3 g/dL
16-20
Hematokrit
34 % 40 – 52 Rendah
%
Eritrosit
4.7 4.4 – 5.9 Normal
10^6/μL 10^6/μL Fisik
Trombosit
447 150 – Normal Keluhan Pemeriksaan
Demam Bengkak (+)
rbu/μL 497
(+)
rbu/μL
Ureum Darah
94 <48 Tinggi
mg/dL
Riwayat & Kebutuhan Gizi Riwayat Personal
An.B makan 3x sehari, suka makanan ayam, tempe
dan tahu yang digoreng krispi, konsumsi sayuran
yang disup 3-4x seminggu, konsumsi buah 2x
seminggu. Suka jajan seperti permen, oreo, beng-
beng, es krim dan minuman kemasan.

Asupan SMRS
Kebutuhan Gizi SMRS dan MRS
Energi = 1521kkal 95 % (Baik)
Protein = 57,1 gr 108 % (Baik)
Energi = BBI x Usia Tinggi
Lemak = 40,2 gr 90 % (Baik)
= 17,7 x 90
KH = 210 gr 87,5 % (Baik)
= 1600 kkal

Protein = 15% x 1600


Asupan MRS
= 240 / 4
Energi = 1458 kkal 91 % (Baik)
= 60 gr
Protein = 56,2 gr 92 % (Baik)
Lemak = 40,6 gr 91,4 % (Baik)
Lemak = 25% x 1600
KH = 201 gr 83,7 % (Baik)
= 450 / 9
= 44,4 gr

KH = 60% x 1600
= 960 / 4
= 240 gr

DIAGNOSA GIZI

NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan penyakit yang diderita Sindrom Nefrotik ditandai
dengan hematoktit rendah dan ureum darah tinggi.

NB.1.1 Kurang pengetahuan terkait makanan berkaitan dengan suka jajan makanan warung ditandai dengan
sering mengonsumsi permen, oreo, beng-beng, es krim dan minuman kemasan.
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
1. Mengganti protein yang keluar bersama urin.
2. Mengurangi pembengkakan dan menjaga keseimbangan cairan.
Syarat Diet :
1. Jenis diet : Diet Sindrom Nefrotik
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NT,RGIII
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1600 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 60 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 44,4 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 240 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
100% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode Pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar.Serta review materi
edukasi yang diberikan.

Evaluasi
1. Asupan telah mencapai target intervensi.
2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, seluruh tubuh (wajah, perut, kemaluan, tangan dan kaki) mulai
menyusut/mulai tidak bengkak lagi.
3. Berdasarkan Pemeriksaan klinis pada An.A mengindikasikan tidak adanya demam
4. Keluarga dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar dan asupan makan bertambah.
Menu Intervensi

Bahan
Waktu Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
Nasi Nasi Tim 120 144 2,88 0,48 31,2
Daging Semur Daging 50 136,5 8,75 11 0
Pagi
Kecap 3 4,5 0,171 0,039 0,27
07.00
Minyak 1 8,84 0 1 0
Bening Labu Siam Labu Siam 70 21 0,42 0,07 4,69
Jumlah 314,84 12,221 12,589 36,16
Bubur Kacang Hijau Kacang Hijau 25 105 5,725 0,375 25,2
Snack Gula Merah 10 48,7 0 0 9,2
09.00 Gulah Pasir 8 39,2 0 0 7,52
Santan 5 9,5 0,1 0,5 0,38
Jumlah 202,4 5,825 0,875 42,3
Nasi Nasi Tim 150 180 3,6 0,6 39
Ayam Semur Ayam 55 165,055 14,41 19,415 0
Kecap 3 4,5 0,171 0,039 0,27
Minyak 1 8,84 0 1 0
Tahu BB Rujak Tahu 55 87,45 5,995 2,585 0,44
Siang
Pasta Tomat 3 5,7 0,06 0,012 0,735
12.00
Minyak 1 8,84 0 1 0
Sayur Bening Labu +
Labu Siam 50 15 0,3 0,05 3,35
Wortel
Wortel 50 28 0,5 0,3 3,95
Buah Melon 100 79,1 0,6 0,4 27,8
Jumlah 582,485 25,636 25,401 75,545
Nagasari Pisang 20 38 0,2 0,16 10,86
Snack Tepung Beras 15 52,95 1,05 0,075 12
15.30 Gula Putih 8 39,2 0 0 7,52
Santan 5 9,5 0,1 0,5 0,38
Jumlah 139,65 1,35 0,735 30,76
Nasi Nasi Tim 120 144 2,88 0,48 31,2
Pepes Ikan Tuna Ikan Tuna 50 95,25 6,85 0,75 4
Minyak 1 8,84 0 1 0
Tempe Semur Tempe 55 110,55 11,44 4,84 7,425
Sore Kecap 3 4,5 0,171 0,039 0,27
17.00 Minyak 1 8,84 0 1 0
Sup Oyong + Wortel Oyong 30 10,71 0,24 0,06 7,23
Wortel 50 28 0,5 0,3 3,95
Minyak 1 8,84 0 1 0
Buah Pisang Barangan 50 95 0,5 0,4 27,15
Jumla 514,53 22,581 9,869 81,225
h
Total Jumlah 1553,905 57,613 39,469 225,99
Kebutuhan
1600 60 44,4 240
% Kebutuhan 97,44% 100,17% 98,94% 98,51%
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS
HIDROMEFROSIS KANAN
DI RUANG RAWAT INAP CEMPAKA RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR

Disusun Oleh:
Adinda Pujalestari (P0 5130219042)

PRODI GIZI DAN DIETETIKA


PRGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Hidronefrosis merupakan keadaan dimana kaliks dan pelvis renalis mengalami dilatasi
sebagai akibat adanya penumpukan urine didalam kaliks atau pelvis renalis yang diakibatkan
oleh adanya obstruksi aliran urine dibagian distalnya. Pada penyakit hidronefrosis terdapat
batu yang dapat menyumbat aliran urine sehingga dilakukan tindakan yang dapat
mengeluarkan batu tersebut dengan beberapa cara yaitu penggunaan alat ESWL
(Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy), tindakan endurologi, terapi medikamentosa,
bedah laparoskopi, atau bedah terbuka. Tindakan yang dilakukan pada hidronefrosis adalah
dilakukan bedah terbuka (Purnomo, 2011).
Proses pembedahan ini menimbulkan berbagai keluhan salah satunya nyeri. Nyeri
merupakan pengalaman tidak menyenangkan dari sensori dan emosional dari tubuh yang
disebabkan oleh adanya kerusakan jaringan (Purnomo, 2011). Akibat dari nyeri tersebut
pasien tampak gelisah dan merasa tidak nyaman. Tindakan yang dilakukan oleh perawat
dirumah sakit dalam mengurangi skala nyeri adalah diberikan obat analgetik seperti
ketorolac. Selain obat farmakologi perawat juga memberikan tindakan non farmakologi
seperti kompres hangat. Kompres hangat merupakan tindakan lebih spesifik dalam
penerapan system saraf bagian pusat sehingga lebih efektif dan meningkatkan kelancaran
sirkulasi darah serta mempercepat dalam pemulihan nyeri hidronefrosis (Rahman,
Handayani, Sumarni, & Mallongi, 2017).
Hidronefrosis dapat disebabkan oleh kelainan kongenital dan didapat. Stenosis uretra,
ureter ektopik, ureterokel, duplikasi pelvis-ureter, dan stenosis ureterovesical serta
ureteropelvic junction merupakan kelainan kongenital yang umumnya menyebabkan
hidronefrosis. Penyebab kongenital lainnya yaitu kerusakan saraf cabang lumbal pada spina
bifida dan mielomeningokel. Kelainan didapat yang umumnya menyebabkan hidronefrosis
adaklah batu ureter, namun jika didapatkan hidronefrosis bilateral, maka harus dipikirkan
juga kemungkinan adanya striktur uretra, hiperplasia prostat jinak atau karsinoma prostat,
tumor buli-buli yang melibatkan kedua orifisium ureter, penekanan ureter oleh tumor
prostat, batu ureter bilateral, fibrosis retroperitoneal atau kanker retroperitoneal, serta
kehamilan.

I.2. Tujuan
I.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu merencanakan dan melakukan manajemen asuhan gizi klinik
pasien Hidronefrosis kanan di rumah sakit yang meliputi analisis kasus pasien tentang
pengkajian, perencanaan, penerapan, evaluasi dan membuat laporan.

I.2.2. Tujuan Khusus


1. Memberikan gambaran umum penyakit pasien.
2. Melakukan skrining gizi.
3. Melakukan assesmen.
4. Menentukan diagnose gizi.
5. Merencanakan dan mengintervensi asuhan gizi.
6. Mengimplentasikan rencana asuhan gizi.
7. Melakukan monitoring dan evaluasi.
8. Memberikan edukasi gizi dan konsultasi gizi.

I.3. Manfaat
I.3.1. Bagi Mahasiswa
Untuk Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan Proses Asuhan
Gizi Terstandar (PAGT) kepada pasien di Rumah Sakit.

I.3.2. Bagi Institusi


Menjadi salah satu sarana bagi pasien dan keluarga untuk mendapatkan
pengetahuan terkait makanan yang dianjurkan, dibatasi serta dihindari sesuai dengan
diet dan kondisi pasien, sehingga derajat kesehatan pasien membaik. Manfaat lainnya
adalah status gizi pasien dengan memberikan diet yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan gizi pasien.

I.3.3. Bagi Rumah Sakit


Penatalaksanaan ini bermanfaat untuk memberi informasi kepada pihak rumah
sakit tentang penatalaksanaan gizi pada pasien Hidronefrosis kanan.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Gambaran Umum , Etiologi, dan Patofisiologi penyakit


a. Gambaran Umum
Hidronefrosis adalah dilatasi piala dan perifer ginjal pada satu atau kedua ginjal
akibatadanya obstruksi pada aliran normal urin menyebabkan urin mengalir balik
sehingga tekanan di ginjal meningkat. Hidronefrosis adalah obstruksi aliran kemih
proksimal terhadap kandung kemih dapat mengakibatkan penimbunan cairan bertekanan
dalam pelviks ginjal dan ureter yang dapat mengakibatkan absorbsi hebat pada parenkim
ginjal.Apabila obstruksi ini terjadi di ureter atau kandung kemih, tekanan balik akan
mempengaruhi kedua ginjal tetapi jika obstruksi terjadi disalah satu ureter akibat adanya
batu atau kekakuan maka hanya satu ginjal yang rusak.
Hidronefrosis merupakan suatu keadaan pelebaran dari pelvis ginjal dan kalises.
Adanya hidronefrosis harus dianggap sebagai respons fisiologis terhadap gangguan aliran
urine. Meskipun hal ini sering disebabkan oleh proses obstruktif, tetapi dalam beberapa
kasus, seperti megaureter sekunder untuk refluks pralahir, sistem pengumpulan mungkin
membesar karena tidak adanya obstruksi (Arif Muttaqin dan Kumala Sari, 2012).
Hidronefrosis adalah dilatasi pelvis ureter yang dihasilkan oleh obstruksi aliran
keluar urin oleh batu atau kelainan letak arteria yang menekan ureter sehingga pelvis
membesar dan terdapat destruksi progresif jaringan ginjal (Gibson, 2003).

b. Patofisiologi
Obstruksi total akut ureter pada binatang percobaan menyebabkan pelebaran
mendadak dan peningkatan tekanan lumen bagian proksimal tempat obstruksi. Filtrasi
glomerulus tetap berlangsung dengan peningkatan filtrasi pada tubulus dan penumpukan
cairan di ruang interstisium. Peningkatan tekanan interstisium menyebabkan disfungsi
tubulus. Kerusakan nefron ireversibel terjadi dalam waktu kira-kira 3 minggu. Pada
obstruksi parsial, kerusakan ireversibel terjadi dalam waktu yang lebih lama dan
bergantung pada derajat obstruksi.
Sebagian besar penyebab obstruksi saluran kemih yang diuraikan diatas
menyebabkan obstruksi parsial lambat terhadap aliran urine. Keadaan ini menyebabkan
hidronefrosis dan atrofi korteks ginjal progresif akibat kerusakan nefron yang
berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan tahunan. Hanya hidronefrosis bilateral
yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Statis urine akibat obstruksi meningkatakan
insidensi pielonefritis akut dan pembentukan batu saluran kemih yang keduanya dapat
memperberat obstruksi.
Obstruksi ureter akut oleh batu, bekuan darah, atau kerak papila renalis akan
menyebabkan kolik ureter akibat peningkatan peristalsis ureter. Kolik ureter merupakan
nyeri intermitten yang sering kali sangat berat pada sudut ginjal posterior dan menjalar
disekitar pinggang (flank) menuju daerah pubis. obstruksi unilateral kronis biasanya
asimtomatik bahkan pada obstruksi total dan umumnya berlanjut dengan kerusakan ginjal
permanen sebelum terdeteksi. Obstruksi parsial.
bilateral kronis memberikan gambaran gagal ginjal kronis progresif, meliputi
hipertensi, kegagalan fungsi tubulus (poliuria, asidosis tubulus renalis, dan hiponatremia),
dan timbulnya batu saluran kemih atau pielonefritis akut. Penanganan pasien tersebut
dapat mengembalikan fungsi tubulus menjadi normal bila dilakukan secara dini.
Obstruksi bilateral total meneyebabkan gagal ginjal akut tipe pascaginjal dan selanjutnya
dengan cepat menuju ekmatian bila tidak segera dikoreksi. Oleh karena itu, keadaan ini
termasuk kegawatdaruratan medis(Kimberly, 2011).

II.2. Gambaran Identitas Pasien


 Nama : Ny.S
 Nomor RM : 2012-441447
 Jenis kelamin : Perempuan
 Tanggal lahir : 1 Desember 1951
 Usia : 70 tahun
 Tanggal Masuk : 24 Agustus 2022
 Alamat : Jl. H Taiman No.13
 Agama : Islam
 Suku : Jawa
 Pekerjaan : Pensiun Guru
 Masuk melalui : Ruang IGD

II.3. Gambaran Riwayat Penyakit Pasien


II.3.1. Riwayat Penyakit terdahulu
Ny.S sebelumnya memiliki riwayat jantung dan hiperensi dari 5 tahun yang lalu.

II.3.2. Riwayat Masuk RS dan Diagnosa Medis


Ny.S masuk RSUD Pasar Rebo pada tanggal 24 Agustus 2022 pukul
16.24 melalui IGD dengan keluhan nyeri pinggang dan kencing berwarna keruh.

II.4. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)


II.4.1. Skrining Gizi
Berdasarkan hasil skrining menggunakan form MST dapat disimpulan Ny.S tidak
beresiko mengalami malnutrisi

II.4.2. Pengkajian Gizi (Assesment) (Pra Bedah)


a. Antropometri
Pengukuran antropometri yang dilakukan meliputi pengukuran berat badan dan
tinggi badan. Berat badan dan tinggi badan Ny.S diperoleh dari hasil
pengukuran menggunakan Timbangan Berat Badan dan Microtoice. Berikut
adalah data antropometri Ny.S.
BB = 54 kg
TB = 159 cm
Penurunan BB = Tidak ada
BBI = 53 kg
Status Gizi (IMT) = 54/(1,59)2
= 21,51 kg/m2 (Normal)
(Sumber: PMK,2014)

b. Biokimia
Pemeriksaan LabHasil Lab (24/8/22) 12.8
Rujukan/Standar Keterangan
39
4.3
Hemoglobin (g/dL) Hematokrit7.75
(%) Eritrosit (juta/Ul) Leukosit (10Normal
11.7 – 15.5 -31/uL)Normal Normal
Trombosit Norm
(ribu/uL)
Monosit (%) 176 32 – 47 Tinggi
0 3.8 – 5.2
10 3.60 – 11.00
150 – 440
3–5
2–8

c. Klinis
Pemeriksaan Klinis TekananHasil
Darah200/115
(mmHg)
Kadar normal
Pernapasan
90/60
Keterangan
(x/menit)
– 120/80
Tinggi
NadiCepat
(x/menit)
Normal
Suhu (°C) 25 16-20 Normal
100 60-100
36,6 36 - 37

Berdasarkan data pemeriksaan klinis diatas dapat diketahui bahwa


tekanan darah Ny.S termasuk kategori tinggi dan pernapasan yang cepat,
sementara suhu dan nadi termasuk kategori normal.
d. Fisik
Keluhan Kesadaran Sakit kepala Lemas Hasil Composmentis (+)
Sakit pinggang (+)
(+)

Ket : (+) Ada (-) Tidak Ada


Sumber: Data Rekam Medis pasien di ruang rawat inap Cempaka RSUD Pasar Rebo
Jakarta Timur

Berdasarkan data fisik pasien, dapat diketahui bahwa pasien mengalami


sakit kepala, lemas, dan sakit pinggang.

e. Riwayat Makan Pasien


1. Pola makan SMRS
Waktu Menu URT
Sarapan Selingan Pagi
Nasi kuning Teh Manis
1 porsi
1 gelas

Makan Siang Nasi 2 centong


Gado - gado Pisang gorengporsi
Nasi
Selingan Sore MakanIkan
Malam
tongkol balaso Sayur sup
buah
Pepaya 2 centong
ptg
ctg sayur
1 ptg

Berdasarkan asupan makan kuantitatif SMRS diketahui asupan gizi


SMRS Tn.N sebesar 2336 kkal energi, protein sebesar 65 gram, lemak
sebesar 47 gram, dan karbohidrat sebesar 285 gram.

2. Kebiasaan makan dan riwayat alergi makanan


 Kebiasaan makan 3x makanan utama dan 2x selingan dalam sehari.
 Sarapan nasi kuning 2 - 3x/minggu
 Tn.N mengkonsumsi buah hanya jika tersedia dirumah (pepaya dan
pisang)
 Suka makan gorengan.
 Suka sayur yang di sup dan menyukai wortel,buncis, kol.
 Suka ngemil kue bolu.
 Minum teh 1x sehari pukul 8-9 pagi.
 Ny.S tidak memiliki alergi terhadap bahan makanan ataupun minuman.
3. Perhitungan kebutuhan Energi dan zat gizi SMRS
Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi SMRS Ny.S didapatkan melalui
perhitungan diet untuk pasien hidronefrosis (pra-bedah)
Harris Bennedict
BMR = 655 + (9,6 x BB) x (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 54) x (1,8 x 159) – (4,7 x 70)
= 655 + 518,4 + 286,2 – 329
= 1.130,6 kkal
TEE = 1.130,6 x FA x FS
= 1.130,6 x 1,4 x 1
= 1.582,84 = 1600 kkal

Kebutuhan Protein = 15% x 1600 kkal


= 240 / 4
= 60 gr
Kebutuhan Lemak = 25% x 1600 kkal
= 400 / 9
= 44,4 gr
Kebutuhan KH = 60% x 1600 kkal
= 960 / 4
= 240 gr

Zat Gizi EnergiKebutuhan


Protein Lemak Asupan % Keterangan Baik Baik Lebih
KH 1600 2045 105 Lebih
60 65 108
44,4 50,2 146
240 285 118

(Sumber: WNPG,2012)
Berdasarkan perbandingan asupan dan kebutuhan energi dan zat gizi
SMRS diatas dapat diketahui bahwa asupan lemak dan karbohidrat Ny.S
melebihi kebutuhan.

4. Pola makan MRS

WaktuMenu URT
PagiMie goreng instan Telur rebus 1 porsi
Selingan sorePuding Makan SiangNasi 1 butir
Sup sayur 1 potong
Semangka 3 sdm
1 ctg sayur
1 ptg
Berdasarkan asupan makan kuantitatif MRS, diketahui asupan gizi MRS
Ny.S sebesar 945 kkal energi, protein 27 gram, lemak 28 gram, dan
karbohidrat sebesar 84 gram.

5. Perhitungan kebutuhan Energi dan zat gizi MRS


Tabel Perbandingan Asupan dan Kebutuhan Energi dan zat gizi MRS
Zat Gizi EnergiKebutuhan
Protein Lemak Asupan % Keterangan Baik Baik Baik
KH 1400 1345 97 Baik
52,5 50,1 98
38,8 37,2 99
210 209 98

(Sumber: WNPG,2012)

Berdasarkan perbandingan asupan dan kebutuhan energi dan zat gizi


MRS diatas dapat diketahui bahwa seluruh asupan Ny.S baik.

6. Perhitungan kebutuhan Energi dan zat gizi MRS


BMR (Mifflin) = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5xU) – 161
= (10 x 54) + (6,25 x 159) – (5x70) – 161
= 540 + 993,75 – 350 – 161
= 1022,75 kkal
TEE = 1022,75 kkal x FA x FS
= 1022,75 kkal x 1,1 x 1,2
= 1400 kkal

Kebutuhan Protein = 15% x 1400 kkal


= 210 / 4
= 52,2 gr

Kebutuhan Lemak = 25% x 1400 kkal


= 350 / 9
= 38,8 gr

Kebutuhan KH = 60% x 1400 kkal


= 840 / 4
= 210 gr

f. Riwayat Personal Pasien


 Ny.S merupakan pensiunan guru.
 Tinggal bersama seorang suami.
 Mempunyai anak 3 yang sudah menikah.
 Ny.S belum pernah mendapatkan konseling gizi sebelumnya.
g. Terapi Obat
NoNama Obat Indikasi Efek Samping
1 Dapat pertumbuhan
Ceftriaxone 2x1 menghambat Mual
atau Muntah
membunuhbakteridan Diare
mencegah luka
infeksi
operasipada Sakit kepala
Mengantuk
Sesak nafas

Meredakan demamPenggunaan
2 dalam jangka 3x1dan nyeriwaktu panjang dan dosis besardapatmenyebabkan
sakit kepala, mual muntah,
ng

II.4.3 Diagnosa Gizi


 Domain intake
NI.2.2 Asupan Lemak Berlebih Berkaitan dengan pasien suka mengonsumsi
makanan berlemak seperti goreng-gorengan ditandai dengan asupan lemak 146%
dan karbohidrat 115%.

 Domain behavior
NB.1.1 Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan belum
pernah mendapatkan edukasi gizi ditandai dengan kurang beragamnya menu dan
menyukai makanan digoreng.

II.4.4 Pengkajian Gizi Ulang (Re-Assesment) – Pasca Bedah


A. Antropometri
Pengukuran antropometri yang dilakukan meliputi pengukuran TB dan BB Ny.S
diperoleh dari pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan pengukuran TB Ny.S
diperoleh dari tinggi lutut. Berikut adalah data antripometri Ny.S
LILA = 28 cm
LILA = (2.001 x LILA) – 1.223
= (2.001 x 28) – 1.223
= 54 kg
TILUT = 51 cm
= (1.83 x TILUT) – (0.24 x U) + 84.88
= (1.83 x 51) – (0.24 x 70) + 84.88
= 93,99 – 16,8 + 84.88
= 161 cm
BBI = (TB – 100) x 90%
= (161 – 100) x 90%
= 54 kg
IMT = 54 /(1,61)2
= 20,83 kg/m2 (Normal)

B. Biokimia
Tidak ada pemeriksaan laboratorium.

C. Fisik/Klinis
- Klinis
Pemeriksaan Klinis TekananHasil
Darah117/90
(mmHg)
Kadar normal
Pernapasan
Keterangan
90/60 (x/menit)
– 120/80
Normal
NadiNormal
(x/menit)
Normal
Suhu (°C) 20 16-20 Normal
85 60-100
36,5 36 - 37

Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis Ny.S didapatkan normal.

- Fisik
Mual Muntah Sakit kepala Lemas Pucat (-)
Nyeri perut bawah (-) (+)
(+)
(+)
(+)

Berdasarkan fisik Ny.S memiliki beberapa keluhan seperti nyeri perut dibagian
bawah, lemas dan pucat.

D. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi


BMR (Mifflin) = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5xU) – 161
= (10 x 54) + (6,25 x 161) – (5x70) – 161
= 540 + 1006,25 – 350 – 161
= 1035,25 kkal
TEE = 1035,25 kkal x FA x FS
= 1035,25 kkal x 1,1 x 1,2
= 1500 kkal

Kebutuhan Protein = 1,4 x 54


= 75,6 x 4 = 302,4 / 1500
= 20 % = 75 gr
Kebutuhan Lemak = 25% x 1500 kkal
= 375 / 9
= 41,6 gr

Kebutuhan KH = 55% x 1500 kkal


= 825 / 4
= 206,25 gr

E. Diagnosa Gizi
1. Domain Asupan
N.1.1.4 Peningkatan Kebutuhan Energi berkaitan dengan penyembuhan
luka oprasi ditandai dengan peningkatan kebutuhan energi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pra-bedah.

II.4.4 Intervensi
a. Tujuan intervensi
1. Meningkatkan asupan makan secara bertahap dengan 80% hingga 100%
dari kebutuhan energi dengan berat ideal.
2. Meningkatkan asupan protein 20% untuk mempercepat penyembuhan luka
pasca bedah.
3. Memberi motivasi dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran untuk
memulai diet dan mengatur pola makan bergizi seimbang.
b. Implementasi
1. Pemberian makan dan/ zat gizi
a. Preskripsi Diet:
Jenis Diet = Pasca Bedah
Bentuk Makanan = Lunak
Kode Pemesanan = NT
Rute Makanan = Oral
Waktu Makan = 3x makan utama, 2x makan selingan
Syarat Diet =
 Energi diberikan sebesar 1500 Kkal.
 Protein diberikan sebesar 75 gr
 Lemak diberikan sebesar 41,6 gr
 Karbohidrat diberikan sebesar 206,25 gr

2. Edukasi
Memberitahu mengenai makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan sesuai dengan kondisi pasien.
- Tempat : Ruang Rawat Inap Cempaka Kamar 508 RSUD Pasar Rebo
- Waktu : Jumat ,26 Agustus 2022 ( 11.30 WIB )
- Sasaran : Pasien dan Keluarga
- Media : Leaflet
- Metode : Konseling (diskusi,tanya jawab dan melakukan pre-test
dan post-test)
- Materi : Memberikan penjelasan 4 pilar gizi seimbang, makanan
dan minuman yang dihindari serta memberikan contoh menu sehari.

II.4.5 Monitoring dan Evaluasi


1. Monitoring
Indikator Metode Waktu Target
Asupan Food Recall dan 1 hari Mempertahakan
Food Weighing asupan 100% sesuai
dengan kebutuhan
pasien
Biokimia Pemeriksaan Lab Sesuai intruksi Hasil lab mencapai
dokter nilai normal
Klinis Pemantauan 1 hari Tekanan darah,
pasien nadi, pernafasan
dan suhu normal
Fisik Pemantauan 1 hari Tidak adanya
pasien keluhan
Antropometri Penimbangan BB 1 hari Mempertahankan
berat badan agar
status gizi tetap
normal
Pengetahuan Pre Test dan Post 1 hari Peningkatan
Test pengetahuan
keluarga pasien dan
dapat mengikuti
anjuran diet yang
diberikan

2. Evaluasi
a. Antropometri
Parameter Hasil Pengukuran
Hari 1
LILA 28 cm
BB 54 kg
Tilut 51 kg
TB 161 cm
IMT 20,83 kg/m2
Status gizi Normal
Kesimpulan : Tidak terjadi penurunan berat badan pada pasien

b. Biokimia
Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut,
c. Klinis
Pemeriksaan Hasil pengamatan Hari ke-1
122/70 mmHg 90 x/Menit
18 x/Menit
Tekanan darah Nadi 36 C
Pernapasan Suhu

Sumber: : Rekam Medis Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo

Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemantauan klinis selama 1 hari nilai


tekanan darah, kesadaran, nadi, pernafasan dan suhu Normal

d. Fisik
Keluhan Kesadaran Sakit kepala Lemas Hasil Composmentis (-)
Sakit pinggang (-)
(-)

Ket : (+) Ada (-) Tidak Ada


Sumber: Data Rekam Medis pasien di ruang rawat inap Cempaka RSUD Pasar Rebo
Jakarta Timur

Berdasarkan data fisik pasien, dapat diketahui bahwa pasien sudah tidak
lagi mengalami sakit kepala, lemas, dan sakit pinggang.

e. Asupan
Zat gizi Kebutuhan 26/08/22
Asupan %
1472,07 kkal 98
Energi Protein Lemak Karbohidrat 1500 kkal
72,281 gr 96
75 gr
41,751 gr 100
41,6 gr
203,99 gr 98
206,25 gr

f. Pengetahuan
1. Edukasi gizi diberikan di hari ke-1 pada tanggal 26 agustus 2022 kepada pasien
mengenai diet Pasca Bedah
2. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga, mengenai diet pasca bedah,
syarat diet, tujuan diet, 4 pilar gizi seimbang. Makanan dan minuman yang
dihindari serta memberikan contoh menu sehari dalam leaflet. Setelah
diberikan edukasi dan dilakukannya posttest pasien berhasil menjawab
pertanyaan dengan benar semua serta memahami edukasi yang telah diberikan.
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil skrining menggunakan formulir MST didapatkan skor 0
yang menunjukan pasien tidak beresiko mengalami malnutrisi.
2. Pasien memiliki status gizi Normal yaitu 21,51 kg/m2.
3. Hasil pemeriksaan klinis pasien selama 1 hari normal.
4. Hasil pemeriksaan fisik pasien sudah berkurangnya rasa lemas,dan
sudah berkurangnya rasa nyeri dibagian operasi.
5. Asupan pasien baik , pasien menghabiskan makanan hari pertama sampai 90%
6. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga, mengenai Diet Pasca Bedah,
syarat diet, Tujuan diet. 4 pilar gizi seimbang, makanan dan minuman yang
dihindari serta memberikan contoh menu sehari dalam leaflet. Setelah diberikan
edukasi dan dilakukannya post test pasien berhasil menjawab pertanyaan dengan
benar semua serta memahami edukasi yang telah diberikan
III.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada pasien tersebut adalah dukungan dan peran
dari pihak keluarga sangat penting agar pasien dapat menerapkan diet yang telah
diberikan selama di rumah sakit untuk diterapkan dirumah dan merubah gaya
hidup,memperbaiki pola hidup sehat pasien untuk mencegah timbulnya penyakit
komplikasi atau penyakit lainnya.
LAMPIRAN

LAMPIRAN ASUPAN SMRS


Nama Bahan
Waktu Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
masakan makanan

Nasi Kuning Nasi 180 324 5,4 0,54 71,64

Tempe 55 55,55 11,44 4,84 7,425

Sarapan
Telur 20 20 2,48 2,16 0,14
06.30

Bihun 25 37 1,175 0,025 20,525


Minyak 5 44,2 0 5 0

Teh 35 81,55 3,15 0,35 27,02


Snack
Teh Manis
08.30
Gula pasir
Nasi Nasi 180 324 5,4 0,54 71,64

Telur Dadar Telur 60 60 7,44 6,48 0,42

Siang
Minyak 5 44,2 0 5 0
12.30

Tempe Goreng Tempe 55 55,55 11,44 4,84 7,425


Minyak 5 44,2 0 5 0

Pisang 40 76,4 1,44 4,44 17,64


Snack
Pisang goreng
15.00
Minyak 5 44,2 0 5 0
Nasi Nasi 180 324 5,4 0,54 71,64

Sup Sayur Worte 50 18 0,5 0,3 3,95


l

Kol 30 7,5 0,72 0,06 1,47


Malam
19.30
Buncis 20 6,8 0,48 0,06 1,44
Minyak 5 44,2 0 5 0

buah Pisang 70 75,6 0,7 0,56 17,01

Jumlah 2336 65 50,2 285

Kebutuhan 1600 60 44,4 240

% Kebutuhan 105% 108% 146% 118%


LAMPIRAN ASUPAN MRS

Waktu Bahan
Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan

Mie Mie 145 174 3,48 0,58 37,7


goreng

Pagi
Minyak 5 8,84 0 5 0
07.00

Telur rebus

Telur 60 17,1 0,72 0,18 3,69

nasi

nasi tim 150 180 3,6 0,6 39

Sup Sayur

Wortel 50 18 0,5 0,3 3,95

Siang
12.30
Kol 30 7,5 0,72 0,06 1,47

Buncis 20 6,8 0,48 0,06 1,44

Minyak 5 44,2 0 5 0

Buah

Semangka 70 75,6 0,7 0,56 17,01

Snack
15.30
Puding agar-agar 1 0 0 0 0

gula pasir 13 59,1 0 0 14,1

Jumlah

1345 27 28 84

Kebutuhan
1400 0

52,5 38,8 21

% Kebutuhan

67% 51% 72% 40%


LAMPIRAN PERENCANAAN MENU HARI KE-1
Bahan
Waktu Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
Nasi Nasi Tim 150 180 3,6 0,6 39
Daging Terik Daging 45 122,85 7,875 6,75 0
Pagi
Gula Merah 3 11,04 0 0 2,76
07.00
Minyak 1 8,84 0 1 0
Bening Labu Siam Labu Siam 70 21 0,42 0,07 4,69
Jumlah 343,73 11,895 8,42 46,45
Puding Batik Agar-agar 5 0 0 0 0
Coklat
Snack Coklat Bubuk 10 0 0 0 0
09.00 Susu Bubuk 10 51,3 2,46 3 8,62
Gula Putih 8 21,208 0 0 7,52
Jumlah 72,508 2,46 3 16,14
Nasi Nasi Tim 150 180 3,6 0,6 39
Ayam Opor Ayam 50 149 9,1 5,05 0
Putih Minyak 1 8,84 0 1 0
Tempe 45 90,45 9,36 3,96 6,075
Tempe BB Tomat Pasta Tomat 3 3,3 0,06 0,012 0,735
Minyak 1 8,84 0 1 0
Siang
12.00 Bayam
Sup Bayam + 30 4,8 0,27 0,12 0,87
Wortel + Kembang
Tahu Wortel 30 10,8 0,72 0,18 4,17
Kembang
Tahu 20 76 9,78 0,46 4,66
Minyak 1 8,84 0 1 0
Pisang 50 54 0,5 0,4 12,15
Buah 594,87 33,39 13,782 67,66
Jumlah Mentega 5 30,01 0,025 2,03 0,07
Bolu Pelangi Gula Putih 8 21,208 0 0 7,52
Snack Tepung Terigu 10 33,3 0,9 0,1 7,72
15.30
Santan 5 4,5 0,1 0,5 0,38
Telur 5 7,7 1,52 0,29 0,035
96,718 2,545 2,92 15,725
Jumlah Nasi Tim 150 180 3,6 0,6 39
Nasi Telur 50 77 15,2 2,9 0,35
Telur Bistik Kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Minyak 1 8,84 0 1 0
Sore Tahu 45 36 3,645 1,665 0,36
17.00 Minyak
Tahu BB Kuning 1 8,84 0 1 0
Wortel 70 25,2 1,68 0,42 9,73
Sup Wortel Minyak 1 8,84 0 1 0
Pepaya 100 46 0,5 5,2 12,2
Buah 392,85 24,796 13,824 61,91
Jumlah 1500,6 75,08 41,9 207,8
Jumlah
Kebutuhan 1500 75 41,6 206,25
% Kebutuhan 100,05% 100,11% 100,67% 100,79%
LAMPIRAN ASUPAN

Waktu Nama masakan Bahan makanan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nasi Nasi Tim 150 180 3,6 0,6 39
Daging Terik Daging 45 122,85 7,875 6,75 0
Pagi
Gula Merah 3 11,04 0 0 2,76
07.00
Minyak 1 8,84 0 1 0
Bening Labu Siam Labu Siam 50 15 0,3 0,05 3,35
Puding Batik Coklat Agar-agar 5 0 0 0 0

Snack Coklat Bubuk 10 0 0 0 0


09.00 Susu Bubuk 10 51,3 2,46 3 8,62
Gula Putih 8 21,208 0 0 7,52
Nasi Nasi Tim 150 180 3,6 0,6 39
Ayam Opor Putih Ayam 50 149 9,1 5,05 0
Minyak 1 8,84 0 1 0
Tempe BB Tomat Tempe 45 90,45 9,36 3,96 6,075
Pasta Tomat 3 3,3 0,06 0,012 0,735
Siang Minyak 1 8,84 0 1 0
12.00 Sup Bayam + Bayam 30 4,8 0,27 0,12 0,87
Wortel
+ Kembang Tahu Wortel 25 9 0,6 0,15 3,475
Kembang Tahu 15 57 7,335 0,345 3,495
Minyak 1 8,84 0 1 0
Pisang 50 54 0,5 0,4 12,15
Buah Mentega 5 30,01 0,025 2,03 0,07
Bolu Pelangi Gula Putih 8 21,208 0 0 7,52
Snack Tepung Terigu 10 33,3 0,9 0,1 7,72
15.30 Santan 5 4,5 0,1 0,5 0,38
Telur 5 7,7 1,52 0,29 0,035
Nasi Tim 150 180 3,6 0,6 39
Nasi Telur 50 77 15,2 2,9 0,35
Telur Bistik Kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Minyak 1 8,84 0 1 0
Sore Tahu 45 36 3,645 1,665 0,36
17.00 Tahu BB Kuning Minyak 1 8,84 0 1 0
Wortel 65 23,4 1,56 0,39 9,035
Sup Wortel Minyak 1 8,84 0 1 0
Pepaya 100 46 0,5 5,2 12,2
Buah
Jumlah 1472,07 72,281 41,751 203,99
Kebutuhan 1500 75 41,6 206,25
% Kebutuhan 98,14% 96,37% 100,20% 98,90%
LAMPIRAN DOKUMENTASI HARI KE-1

Sarapan Selingan Siang Makan Siang Selingan Sore Makan Sore

Intervensi

Asupan Habis Habis


DOKUMENTASI EDUKASI
DOKUMENTASI LEAFLET
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI
KLINIK PADA KASUS BEDAH
APPENDICITIS
DI RUANG RAWAT INAP CEMPAKA RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022

Disusun Oleh :

Adinda Pujalestari (P05130219042)

PRODI GIZI DAN DIETETIKA


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
LAPORAN STUDI KASUS HARIAN
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI PADA KASUS BEDAH APPENDICITIS
DI RUANG RAWAT INAP CEMPAKA RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR 2022
FORMULIR ASUHAN GIZI
Tanggal : 26 Agustus 2022 Nama : Ny.S
Diagnose medis : Appendicitis No.RM : 2022-998723
Asesmen Gizi Jenis Kelamin : Perempuan
Antropometri Umur : 41 tahun
BB : 63 kg
TB : 159 cm Status Gizi : Normal
Tinggi Lutut : -
LILA : -
IMT : 24,9 kg/m2
BBI : 53,kg
Biokimia Fisik
Klinis
Pemeriksaan LabHasil Lab Rujukan Ket PemeriksaanHasil
Klinis
(15/8/22) 147/80
RujukanKet
Hemoglobin 13.6 g/dL TD 36
Suhu (ᵒC) Nadi (x/menit) Pernafasan
80
13.2 – 17.3 Normal (x/menit) <120/80 38Tinggi
g/dL 40 – 52 % 60 - 100 Normal Normal
4.4 – 5.9
Hematokrit 41 % 10^6/μL Normal
Eritrosit 4.8 150 – 497 Normal
10^6/μL rbu/μL 3.60 – 11.60
103/uL 20 16-20 Normal
Trombosit 263 Normal
rbu/μL 18.44
Fisik
103/uL
Leukosit Tinggi Keluhan Pemeriksaan
Nyeri perut Nafsu makan berkurang(+)
(+)
Riwayat & Kebutuhan Gizi Riwayat Personal
Ny.S sangat menyukai makanan pedas seperti seblak, mi Ny.S beragama Islam, suku Betawi. Pekerjaan
instan pedas dan os sangat jarang minum air putih. Ny.S IRT. Masuk IGD dengan keluhan nyeri perut
makan nasi 2 x kali sehari, menyukai buah jeruk dan kanan bawah sejak 1 hari SMRS. Ny.S dan
jarang makan sayur. Keluarga tidak ada riwayat penyakit.

Kebutuhan Gizi SMRS


Asupan SMRS
Rumus Harris Benedict Untuk Perempuan
Energi = 1288kkal 73 % (Kurang)
BMR = 655 + (9.6 x BB) + (1.8 x TB) – (4.7 x U)
Protein = 40 gr 60% (Kurang)
= 655 + (9.6 x 63) + (1.8 x 159) – (4.7 x 41)
Lemak = 33 gr 85 % (Baik)
= 655 + 604,8 + 286,2 – 192,7
KH = 250 gr 87 % (Baik)
= 1353,3 kkal
TEE = 1353,3 kkal x FA
= 1353,3 kkal x 1,3
Asupan MRS
= 1759 kkal
Energi = 487,5 kkal 31% (Kurang)
Protein = 15% x 1759/4
Protein = 29,75 gr 45% (Kurang)
= 65,9 gr
Lemak = 7,5 gr 19% (Kurang)
Lemak = 25% x 1759/9
KH = 67,75 gr 23 % (Kurang)
= 39 gr
KH = 60% x 1759/4
= 285,8 gr

Rumus Diet Pasca Bedah


Energi = 25 kkal/kg BB/hari
= 25 kkal x 63 kg
= 1575 kkal
Protein = 1,5 g/kg
BB/hari
= 94,5 gr = 24%
Lemak = 20% x 1575/ 9
= 35 gr
KH = 56% x 1575 / 4
= 220,5 gr
DIAGNOSA GIZI
Domain Asupan
NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan ditandai dengan asupan MRS
kurang dari 80% (energi 31%, protein 45%, lemak 19%, karbohidrat 23%).

Domain Klinis
NC.2.2 Perubahan nilai klinis terkait gizi yaitu pengukuran tekanan darah berkaitan dengan cemas menjelang
operasi ditandai dengan nilai tekanan darah 147/80 mmHg (tinggi).

Domain Prilaku
NB.1.1 Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan pola hidup yang kurang sehat
ditandai dengan Ny.S menyukai makanan pedas seperti seblak, mi instan pedas dan os sangat jarang minum
air putih, serta jarang makan sayur.
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
1. Meningkatkan asupan oral hingga mencapai 80% dari kebutuhan.
2. Memberikan edukasi dan penjelasan terkait penyakitnya dan diet pasca bedah.
Syarat Diet :
1. Jenis Diet : Diet Pasca Bedah 1575 kkal
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NTLC
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1575 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 94,5 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 35 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 220,5 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
80% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode Pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar.Serta review materi
edukasi yang diberikan.

Evaluasi
1. Asupan Makan pra bedah setelah intervensi belum mencapai 80% namun sudah dalam kategori cukup
yaitu energi = 625 Kkal 40% (Kurang), protein = 37gr 59% (Kurang), Lemak = 11.5 gr 33%
(Kurang), KH = 86 gr 36.4% (Kurang).
2. Tidak ada pemeriksaan lab lebih lanjut, tekanan darah normal, dan terdapat mual.
3. Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar serta menjalani anjuran diet.
Menu Intervensi

Waktu Nama masakan Bahan makanan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
nasi nasi tim 145 174 3,48 0,58 37,7
telur bb semur telur 45 69,3 5,13 2,61 0,315
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Pagi minyak 1 8,84 0 1 0
07.00
sup oyong + tahu
oyong 90 17,1 0,72 0,18 3,69
cina
tahu 10 8 1,09 0,47 0,08
minyak 1 8,84 0 1 0
Jumlah 288,21 10,591 5,879 42,055
puding lawyer
agar-agar 1 0 0 0 0
Snack strawberry
09.00 gula putih 13 51,22 0 0 12,22
susu 5 25,65 1,23 1,5 1,81
Jumlah 76,87 1,23 1,5 14,03
nasi nasi tim 150 180 3,6 0,6 39
ayam bb kuning ayam 40 119,2 7,28 10 0
minyak 1 8,84 0 1 0
tempe bacem tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75
Siang gula aren 3 11,04 0 0 2,76
12.00 minyak 1 8,84 0 1 0
sayur asem nangka muda 20 21,2 0,24 0,06 5,52
daun melinjo 10 10,4 0,5 0,13 2,13
jagung manis 15 22,05 0,765 0,105 4,725
buah semangka 100 28 0,5 0,2 6,9
Jumlah 510,07 23,285 17,495 67,785
dadar gulung tepung terigu 20 66,6 1,8 0,2 15,44
Snack gula pasir 10 39,4 0 0 9,4
15.30 kelapa 15 10,2 0,15 0,135 2,1
telur 3 4,62 0,342 0,174 0,021
Jumlah 120,82 2,292 0,509 26,961
nasi nasi tim 145 174 3,48 0,58 37,7
daging empal daging 45 122,85 7,875 9,9 0
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Sore minyak 1 8,84 0 1 0
17.00 tahu bb rujak tahu 50 40 5,45 2,35 0,4
minyak 1 8,84 0 1 0
bening bayam bayam 60 9,6 0,54 0,24 1,74
buah pisang barangan 85 107,95 1,19 0,17 28,56
Jumlah 474,21 18,706 15,279 68,67
1470,18 90,104 33,662 219,501
Jumlah
Kebutuhan 1575 94,5 35 220,5
%Kebutuhan 99,00% 100,75% 98,57% 98,54%
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI
KLINIK
PADA KASUS PRA DAN PASCA BEDAH HILL DEXTRA
DI RUANG RAWAT INAP CEMPAKA RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022

Disusun Oleh :

Adinda Pujalestari (P05130219042)

PRODI GIZI DAN DIETETIKA


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
LAPORAN STUDI KASUS HARIAN
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI PADA KASUS PRA DAN PASCA BEDAH HILL DEXTRA
DI RUANG RAWAT INAP FLAMBOYAN RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR 2022
FORMULIR ASUHAN GIZI
Tanggal : 28 Agustus 2022 Nama : Tn.A
Diagnose medis : Hill Dextra No.RM : 2016-713574
Asesmen Gizi Jenis Kelamin : Laki - laki
Antropometri Umur : 39 tahun
BB : 69 kg
TB : 164 cm Status Gizi : Overweight
Tinggi Lutut : 167 cm
LILA : 68 kg
IMT : 25,6 kg/m2
BBI : 57,6 kg
Biokimia Fisik
Klinis
Pemeriksaan LabHasil Lab Rujukan Ket PemeriksaanHasil
Klinis
(15/8/22) 117/70
RujukanKet
Hemoglobin 12.5 g/dL TD 36
Suhu (ᵒC) Nadi (x/menit) Pernafasan
81
13.2 – 17.3 Rendah (x/menit) <120/80 38Normal
g/dL 40 – 52 % 60 - 100 Normal Normal
4.4 – 5.9
Hematokrit 39 % 10^6/μL Rendah Normal
Eritrosit 4.6 150 – 497
10^6/μL Normal
rbu/μL 3.60 – 11.60
291 103/uL 20 16-20 Normal
rbu/μL 8.42
Trombosit 103/uL

Leukosit Normal Fisik


Keluhan Demam Meriang MualPemeriksaan
Keringat Dingin (+)
(+)
(+)
(+)
Riwayat & Kebutuhan Gizi Riwayat Personal
Tn.A tidak memiliki alergi terhadap makanan, kebiasaan Tn.A bekerja sebagai koki di kapal. Sebelumnya
makan yaitu 2x makanan utama, jarang konsumsi pernah oprasi hernia dan memiliki riwayat asam
selingan. Suka makanan yang bersantan dan nasi padang lambung. MRS dengan keluhan ada robekan, usus
hampir 3x seminggu. turun ke kantung kemih disertai demam,pusing,
meriang, mual dan keringat dingin.
Kebutuhan Gizi SMRS
Rumus Harris Benedict Untuk Laki-laki
BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U) Asupan SMRS

= 66 + (13,7 x 57,6) + (5 x 164) – (6,8 x 39) Energi = 1981 kkal 94 % (Baik)

= 1409,92 kkal Protein = 85,3 gr 108% (Baik)

TEE = 1409,92 kkal x FA x FS Lemak = 50,9 gr 87 % (Baik)

= 1409,92 kkal x 1,5 x 1 KH = 290 gr 92 % (Baik)

= 2100 kkal

Protein = 15% x 2100/4 Asupan MRS

= 78,5 gr Energi = 987,5 kkal 52% (Kurang)


Protein = 49,75 gr 69% (Kurang)

Lemak = 25% x 2100/9 Lemak = 37,5 gr 71% (Kurang)

= 58,3 gr KH = 117,75 gr 41 % (Kurang)

KH = 60% x 2100/4
= 315 gr

MRS – Pra Bedah


Rumus Mifflin
BMR = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) + 5
= (10 x 57,6) + (6,25 x 164) – (5 x 39) + 5
= 576 + 1025 + 195 + 5
= 1411 kkal
TEE = 1411 kkal x FA x FS
= 1411 kkal x 1,1 x 1,2
= 1900 kkal
Protein = 15% x 1900 /4
= 71,1 gr
Lemak = 25% x 1900 /9
= 52,7 gr
KH = 60% x 1900 /4
= 285 gr

MRS – Pasca Bedah


TILUT : 167 cm
LILA : 68 kg
BBI : 46 kg
IMT : 24,39 kg/m2 (Normal)
Rumus Mifflin
BMR = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) + 5
= (10 x 68) + (6,25 x 167) – (5 x 39) + 5
= 680 + 1043,75 + 195 + 5
= 1536 kkal
TEE = 1536 kkal x FA x FS
= 1536 kkal x 1,2 x 1,2
= 2.200 kkal

Protein = 19% x 2.200 /4


= 104,5 gr
Lemak = 25% x 2.200 /9
= 61 gr
KH = 56% x 2.200 /4
= 308 gr
DIAGNOSA GIZI
Domain Intake
NI.1.4 Prediksi asupan oral suboptimal berkaitan dengan pasien dipuasakan sebelum operasi ditandai dengan
asupan MRS kurang dari 80%.

Domain Klinis
NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan adanya penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan
hemoglobin dan hematokrit yang rendah.

Domain Prilaku
NB.1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan sukanya konsumsi makanan berlemak ditandai
dengan konsumsi nasi padang seminggu 3 kali.

INTERVENSI GIZI
Tujuan :
Meningkatkan asupan oral hingga 80% dari kebutuhan, membantu menaikkan/ mencapai hasil lab mendekati
normal, memberikan edukasi mengenai pola makan sehari - hari baik yang dianjurkan maupun tidak
dianjurkan.
Syarat Diet :
1. Jenis Diet : Diet Pasca Bedah
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NT
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 2.200 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 104,5 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 61 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 308 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
100% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode Pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar.Serta review materi
edukasi yang diberikan.

Evaluasi
1. Asupan Makan pra bedah setelah intervensi belum mencapai 80% yaitu Energi 987,5 kkal (52%) ,
Protein 49,75 gr (69%), Lemak 37,5 gr (71%), KH 117,75 gr (41 %)
2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, TnA sudah tidak mengalami keluhan lagi.
3. Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar serta menjalani anjuran diet.
Menu Intervensi

Waktu Nama masakan Bahan makanan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
nasi nasi tim 145 174 3,48 0,58 37,7
telur bb semur telur 45 69,3 5,13 2,61 0,315
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Pagi minyak 1 8,84 0 1 0
07.00
sup oyong +
oyong 90 17,1 0,72 0,18 3,69
tahu cina
tahu 10 8 1,09 0,47 0,08
minyak 1 8,84 0 1 0
Jumlah 288,21 10,591 5,879 42,055
puding lawyer
agar-agar 1 0 0 0 0
Snack strawberry
09.00 gula putih 13 51,22 0 0 12,22
susu 5 25,65 1,23 1,5 1,81
Jumlah 76,87 1,23 1,5 14,03
nasi nasi tim 150 180 3,6 0,6 39
ayam bb ayam 40 119,2 7,28 10 0
kuning minyak 1 8,84 0 1 0
tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75
Siang tempe bacem gula aren 3 11,04 0 0 2,76
12.00 minyak 1 8,84 0 1 0
nangka muda 20 21,2 0,24 0,06 5,52
sayur asem daun melinjo 10 10,4 0,5 0,13 2,13
jagung manis 15 22,05 0,765 0,105 4,725
semangka 100 28 0,5 0,2 6,9
buah
Jumlah 510,07 23,285 17,495 67,785
dadar gulung tepung terigu 20 66,6 1,8 0,2 15,44
Snack gula pasir 10 39,4 0 0 9,4
15.30 kelapa 15 10,2 0,15 0,135 2,1
telur 3 4,62 0,342 0,174 0,021
Jumlah 120,82 2,292 0,509 26,961
nasi nasi tim 145 174 3,48 0,58 37,7
daging empal daging 45 122,85 7,875 9,9 0
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Sore minyak 1 8,84 0 1 0
17.00 tahu bb rujak tahu 50 40 5,45 2,35 0,4
minyak 1 8,84 0 1 0
bening bayam bayam 60 9,6 0,54 0,24 1,74
buah pisang barangan 85 107,95 1,19 0,17 28,56
Jumlah 474,21 18,706 15,279 68,67
2190,18 104,104 59,662 307,501
Jumlah
Kebutuhan 2200 104,5 61 308
99,00% 100,75% 98,57% 98,54%
%Kebutuhan
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS
PRA DAN PASCA BEDAH KARSINOMA NASOFARING (KNF)
DI RUANG RAWAT INAP CEMPAKA RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022

Disusun Oleh :

Adinda Pujalestari (P05130219042)

PRODI GIZI DAN DIETETIKA


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
LAPORAN STUDI KASUS HARIAN
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI PADA KASUS
PRA DAN PASCA KARSINOMA NASOFARING (KNF)
DI RUANG RAWAT INAP FLAMBOYAN RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR 2022
FORMULIR ASUHAN GIZI
Tanggal : 23 Agustus 2022 Nama : Ny.S
Diagnose medis : KNF No.RM : 2016-713574
Asesmen Gizi Jenis Kelamin : Perempuan
Antropometri Umur : 58 tahun
BB : 30 kg
TB : 150 cm Status Gizi : Underweight
Tinggi Lutut : 167 cm
LILA : 68 kg
IMT : 16,8 kg/m2
BBI : 45 kg
Biokimia Fisik
Klinis
Pemeriksaan
Hasil Rujukan Ket PemeriksaanHasil
Klinis
(15/8/22) 124/80
RujukanKet
Lab TD 36
Lab
Suhu (ᵒC) Nadi (x/menit) Pernafasan
81
Hemoglobin
13.2 g/dL 13.2 – 17.3 Normal (x/menit) <120/80 38Normal Norm
60 - 100 Normal
g/dL
Esionofil
0% 1-3% Rendah
Neutrofil
0% 3 – 5% Rendah
batangan
20 16-20 Normal
Neutrofil
76 % 50 – 70 % Tinggi
segmen

Fisik
Keluhan Demam Muntah
Pemeriksaan
Mual (+)
(+)
(+)
Riwayat & Kebutuhan Gizi Riwayat Personal
Ny.S kebiasaan makan 3x makanan utama dan 2x Ny.S seorang IRT, mempunyai 3 orang anak,
selingan dalam sehari. Sarapan nasi uduk 4-5x/minggu. tidak mengonsumsi obat di rumah dan belum
Ny.S mengkonsumsi buah hanya jika tersedia dirumah pernah mendapat konseling gizi sebelumnya.
seperti pepaya dan pisang. Suka sayur yang di sup. Suka
mengemil kerupuk dan ngemil kue bolu dengan selingan
gorengan. Ny.S tidak memliki alergi terhadap makanan.
Asupan SMRS
Kebutuhan Gizi SMRS Energi = 2336,2 kkal 155 % (Lebih)
Rumus Harris Benedict Untuk Perempuan Protein = 67,6 gr 120% (Lebih)
BMR = 655 + (9,6 x BB) – (1,8 x TB) – (4,7 x U) Lemak = 80,4 gr 128 % (Lebih)
= 655 + (9,6 x 45) – (1,8 x 150) – (4,7 x 58) KH = 213,1gr 94 % (Lebih)
= 1084,4 kkal
TEE = 1084,4 kkal x FA x FS Asupan MRS
= 1409,92 kkal x 1,4 x 1 Energi = 987,5 kkal 82% (Baik)
= 1500 kkal Protein = 30,75 gr 68% (Kurang)
Lemak = 37,5 gr 112 % (Lebih)
Protein = 15% x 1500/4 KH = 117,75 gr 42 % (Kurang)
= 56 gr
Lemak = 25% x 1500/9
= 62,5 gr
KH = 60% x 1500/4
= 225 gr

MRS – Pra Bedah


Rumus Mifflin
BMR = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) - 161
= (10 x 45) + (6,25 x 150) – (5 x 58) - 161
= 450 + 937,5 – 290 - 161
= 934,5 kkal
TEE = 934,5 kkal x FA x FS
= 934,5 kkal x 1,1 x 1,2
= 1200 kkal
Protein = 15% x 1200 /4
= 45 gr
Lemak = 25% x 1200/9
= 33,3 gr
KH = 60% x 1200/4
= 280 gr

MRS – Pasca Bedah


TILUT : 153 cm
LILA : 40 kg
BBI : 46 kg
IMT : 17,09 kg/m2 (Normal)
Rumus Mifflin
BMR = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) - 161
= (10 x 40) + (6,25 x 153) – (5 x 58) - 161
= 400 + 956,25 + 290 - 161
= 905,25 kkal
TEE = 905,25 kkal x FA x FS
= 905,25 kkal x 1,2 x 1,2
= 1300 kkal

Protein = 18% x 1300 /4


= 58,5 gr
Lemak = 25% x 1300/9
= 36 gr
KH = 57% x 1300/4
= 185,25 gr
DIAGNOSA GIZI
Domain Intake
NI.1.4 Prediksi asupan oral suboptimal berkaitan dengan pasien dipuasakan sebelum operasi ditandai dengan
asupan MRS kurang dari 80%.

Domain Klinis
NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan adanya penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan
hemoglobin dan hematokrit yang rendah.

Domain Prilaku
NB.1.7 Kurang dapat memonitoring diri berkaitan dengan pola hidup kurang sehat ditandai dengan sering
mengonsumsi nasi uduk 4-5x seminggu, Suka mengemil kerupuk dan ngemil kue bolu dengan selingan
gorengan.

INTERVENSI GIZI
Tujuan :
Meningkatkan asupan oral hingga 80% dari kebutuhan, membantu menaikkan/ mencapai hasil lab mendekati
normal, memberikan edukasi mengenai pola makan sehari - hari baik yang dianjurkan maupun tidak
dianjurkan.
Syarat Diet :
1. Jenis Diet : Diet Pasca Bedah
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NT
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1300 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 58,5 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 36 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 185,25 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Meningkatkan asupan makanan secara bertahap minimal 70% sampai 100% dari kebutuhan
energi total pasien.
2. Fisik & Klinis : Mengurangi tingkat keluhan.
3. Pengetahuan : Meningkatkan pengetahuan melalui edukasi gizi terkait diet pasca bedah.

Evaluasi
1. Asupan Makan pra bedah setelah intervensi belum mencapai 80% yaitu protein 30,75 gr (68%)
dan 117,75 gr (42 %).
2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, Ny.S sudah tidak mengalami keluhan lagi.
3. Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar serta menjalani anjuran diet
Menu Intervensi

Bahan
Waktu Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
Nasi Nasi Tim 120 144 2,88 0,48 31,2
Daging Semur Daging 50 136,5 8,75 11 0
Pagi
Kecap 3 4,5 0,171 0,039 0,27
07.00
Minyak 1 8,84 0 1 0
Bening Labu Siam Labu Siam 70 21 0,42 0,07 4,69
Jumlah 314,84 12,221 12,589 36,16
Bubur Kacang
Kacang Hijau 25 105 5,725 0,375 25,2
Hijau
Snack
Gula Merah 10 48,7 0 0 9,2
09.00
Gulah Pasir 8 39,2 0 0 7,52
Santan 5 9,5 0,1 0,5 0,38
Jumlah 202,4 5,825 0,875 42,3
Nasi Nasi Tim 150 180 3,6 0,6 39
Ayam Semur Ayam 55 165,055 14,41 19,415 0
Kecap 3 4,5 0,171 0,039 0,27
Minyak 1 8,84 0 1 0
Tahu BB Rujak Tahu 55 87,45 5,995 2,585 0,44
Siang Pasta Tomat 3 5,7 0,06 0,012 0,735
12.00 Minyak 1 8,84 0 1 0
Sayur Bening Labu Labu Siam 50 15 0,3 0,05 3,35
+ Wortel
Wortel 50 28 0,5 0,3 3,95
Buah Melon 100 79,1 0,6 0,4 27,8
Jumlah 582,485 25,636 25,401 75,545
Nagasari Pisang 20 38 0,2 0,16 10,86
Snack Tepung Beras 15 52,95 1,05 0,075 12
15.30 Gula Putih 8 39,2 0 0 7,52
Santan 5 9,5 0,1 0,5 0,38
Jumlah 139,65 1,35 0,735 30,76
Nasi Nasi Tim 120 144 2,88 0,48 31,2
Pepes Ikan Tuna Ikan Tuna 50 95,25 6,85 0,75 4
Minyak 1 8,84 0 1 0
Tempe Semur Tempe 55 110,55 11,44 4,84 7,425
Kecap 3 4,5 0,171 0,039 0,27
Sore Minyak 1 8,84 0 1 0
17.00 Sup Oyong Oyong 30 10,71 0,24 0,06 7,23
+ Wortel
Wortel 50 28 0,5 0,3 3,95
Minyak 1 8,84 0 1 0
Pisang
Buah Barangan 50 95 0,5 0,4 27,15
Jumla 514,53 22,581 9,869 81,225
h
Total Jumlah 1233,905 58,613 33,469 183,99
Kebutuhan
1300 58,5 36 185,25
% Kebutuhan 97,44% 100,17% 98,94% 98,51%
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS
PRA DAN PASCA BEDAH ABSES SUBMANDIBULA SIN
DI RUANG RAWAT INAP CEMPAKA RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022

Disusun Oleh :

Adinda Pujalestari (P05130219042)

PRODI GIZI DAN DIETETIKA


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
LAPORAN STUDI KASUS HARIAN
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI PADA KASUS PRA DAN PASCA
ABSES SUBMANDIBULA SIN
DI RUANG RAWAT INAP FLAMBOYAN RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR 2022
FORMULIR ASUHAN GIZI
Tanggal : 24 Agustus 2022 Nama : Tn.S
Diagnose medis : Abses Submandibula Sin No.RM : 2022-926073
Asesmen Gizi Jenis Kelamin : Perempuan
Antropometri Umur : 48 tahun
BB : 64 kg
TB : 166 cm Status Gizi : Normal
Tinggi Lutut : -
LILA : -
IMT : 23,22 kg/m2
BBI : 59,4 kg
Biokimia Fisik
Klinis
Pemeriksaan LabHasil Lab 17.44
Rujukan Ket Pemeriksaan Hasil Rujukan Ket
Leukosit juta/uL
Klinis (15/8/22)
42 mg/dL
TD 123/75 <120/80 Normal
3.80 – 10.60 Tinggi
juta/uL 20 – 40 Suhu (ᵒC) 36 38 Normal
mg/dL
Nadi 75 60 - 100 Normal
Ureum Darah 3 – 5% Tinggi
(x/menit)
Pernafasan 20 16-20 Normal
Monosit 9% Tinggi
(x/menit)

Fisik
Keluhan Demam Muntah
Pemeriksaan
Mual (+)
(+)
(+)
Riwayat & Kebutuhan Gizi Riwayat Personal
Tn.S Kebiasaan makan 3x makanan utama dan 1x selingan Tn.S sulit membuka mulut, nyeri pada rahang
di sore hari. Mengonsumsi buah kadang-kadang, menyukai kiri, bengkak, kemerahan, demam , mual dan
tahu dan tempe goreng, menyukai makanan pedas. Tn.S muntah, tidak bisa makan karena mulut susah
tidak memiliki alergi terhadap makanan. dibukak.

Kebutuhan Gizi SMRS


Rumus Harris Benedict Untuk laki-laki
Asupan SMRS
BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
Energi = 2196,2 kkal 109 % (Baik)
= 66 + (13,7 x 64) + (5 x 166) – (6,8 x 48)
Protein = 67,6 gr 90% (Baik)
= 1446,4 kkal
Lemak = 80,4 gr 144% (Lebih)
TEE = 1446,4 kkal x FA x FS
KH = 309,1gr 103 % (Baik)
= 1409,92 kkal x 1,4 x 1
= 2000 kkal
Asupan MRS
Energi = 1087,5 kkal 48% (kurang)
Protein = 15% x 2000/4
Protein = 78,75 gr 93% (Baik)
= 75 gr
Lemak = 60,5 gr 97 % (Baik)
Lemak = 25% x 2000/9
KH = 331,75 gr 98 % (Baik)
= 55,5 gr
KH = 60% x 2000/4
= 300 gr

MRS – Pra Bedah


Rumus Perkeni
BMR = 30kal x BBI
= 30 x 59,4
= 1800 kkal
TEE = BMR + FA + FS+ FU
=1800+(10%x1800)+(10%x1800)-(5%x1800)
= 1800 + 180 + 180 + 90
= 2250 kkal
Protein = 15% x 2250 /4
= 84 gr
Lemak = 25% x 2250/9
= 62,5 gr
KH = 60% x 2250/4
= 337,5 gr

MRS – Pasca Bedah


TILUT : 171 cm
LILA : 65 kg
BBI : 63 kg
Rumus Perkeni
BMR = 30kal x BBI
= 30 x 63,9
= 1900 kkal
TEE = BMR + FA + FS+ FU
=1900+(10%x1900)+(10%x1900)– (5%x1900)
= 1900 + 190 + 190 + 5
= 2300 kkal
Protein = 20% x 2300 /4
= 115 gr
Lemak = 25% x 2300 /9
= 63,8 gr
KH = 55% x 2300 /4
= 316,25 gr
DIAGNOSA GIZI
Domain Intake
NI.1.4 Prediksi asupan oral suboptimal berkaitan dengan pasien dipuasakan sebelum operasi ditandai dengan
asupan energi MRS kurang dari 80%.

Domain Klinis
NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan penyakit yang diderita ditandai dengan Leukosit,
ureum darah dan monosit yang tinggi.

Domain Prilaku
NB.1.7 Kurang dapat memonitoring diri berkaitan dengan pola hidup kurang sehat ditandai dengan sering
mengonsumsi jarang mengonsumsi buah, dan menyukai makanan pedas.

INTERVENSI GIZI
Tujuan :
Meningkatkan asupan oral hingga 80% dari kebutuhan, membantu menaikkan/ mencapai hasil lab mendekati
normal, memberikan edukasi mengenai pola makan sehari - hari baik yang dianjurkan maupun tidak
dianjurkan.
Syarat Diet :
1. Jenis Diet : Diet Pasca Bedah
2. Bentuk : BB
3. Kode pemesanan : BBSUM2 DM
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 2300 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 115 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 63,8 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 316,25 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
Asupan : Meningkatkan asupan makanan secara bertahap minimal 70% sampai 100% dari kebutuhan energi total pasien
Fisik & Klinis : Mengurangi tingkat keluhan.
Pengetahuan : Meningkatkan pengetahuan melalui edukasi gizi terkait diet pasca bedah.

Evaluasi
Berdasarkan pemeriksaan fisik, Tn.S sudah tidak mengalami keluhan lagi.
Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar serta menjalani anjuran diet.
Menu Intervensi

Nama Bahan
Waktu Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
masakan makanan
Bubur Sum- Tepung
Sum DM 200 610 28,6 1 95,6
Beras
Pagi Santan 3 3,66 0,0 0,3 0,228
07.00 6
Gula DM 0 0 0
0
Telur 60 92,4 18,48 0,42
7,4
Jumlah 706,06 19,78 96,248
4
36,
1
Kacang Hijau Kacang Hijau 25 80,75 5,725 2,875 5,2
Snack
Gula Merah 8 29,44 0 0 7,36
09.00
Gula DM 5 0 0 0 0
Jumlah
110,19 5,725 2,875 12,56
Bubur Sum-
Tepung
Sum DM 200 610 28,6 1 95,6
Beras
Santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
Siang
12.00 Gula DM 0 0 0 0
Telur 60 92,4 7,44 18,48 0,42
Buah Jus Pepaya 100 37 0,6 1,1 7,8
Jumlah 743,06 36,7 20,88 104,048
Snack Puding Agar-agar 1 0 0 0 0
15.30 Gula pasir 8 29,44 0 0 7,36
Jumlah 29,44 0 0 7,36
Bubur Sum- Tepung
Beras 200 610 28,6 1 95,6
Sum DM
Santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
Sore
17.00 Gula DM 0 0 0 0
Telur 60 92,4 7,44 18,48 0,42
Buah Jus Melon 100 37 0,6 1,1 7,8
Jumlah 743,06 36,7 20,88 104,048
Jumlah 2302,37 115,225 64,415 316,904

Kebutuhan 2300 115 63,8 316,25


% 100,10 100,20% 100,82% 100,21%
Kebutuhan %
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS
CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DENGAN HIPERTENSI
DI RUANG RAWAT INAP FLAMBOYAN RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022

Oleh: Adinda Pujalestari

PRODI GIZI DAN DIETETIKA


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai the silent killer karena
pasien tidak tahu bahwa dirinya menderita hipertensi. Di seluruh dunia, sekitar 972 juta
(26,4 %) orang dewasa menderita hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1%
wanita. Dari 972 juta orang tersebut, 333 juta barada di negara maju dan 639 orang
sisanya berada di negara berkembang (Andra, 2007). Prevalensi hipertensi di Indonesia
mencapai 15 juta penduduk (Bustan, 2007).
Hipertensi dapat dibedakan menjadi hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi
primer cenderung dipengaruhi faktor keturunan, sedangkan hipertensi sekunder terjadi
akibat komplikasi penyakit lain seperti penyakit ginjal kronik atau Chronic Kidney
Disease (CKD) (Depkes RI, 2006; Suhardjono, 2001). Hipertensi menempati urutan
kedua setelah diabetes yang menjadi penyebab utama End Stage Renal Disease (ESRD)
atau penyakit ginjal stadium akhir. Peningkatan tekanan darah adalah faktor risiko yang
kuat bagi perkembangan chronic kidney disease (CKD). Sekitar 80% dari pasien CKD
adalah pasien hipertensi (Santos et al, 2012).
Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah kondisi hilangnya fungsi ginjal progresif
dan ireversibel yang sangat mungkin mengancam jiwa pasien. Diperkirakanse banyak
10% orang dewasa di negara berkembang menderita PGK dengan derajat yang
bervariasi. Berdasarkan studi berbasis populasi, didapatkan bahwa median prevalensi
PGK adalah 7,2% pada usia ≥30 tahun, sedangkan pada usia ≥64 tahun adalah 23,4% -
35,8%. Prevalensi PGK sangat tergantung pada penentuan diagnosis berdasarkan rumus
estimasi glomerulus filtration rate (GFR) yang digunakan. Data profil RSU Kabupaten
Tangerang 2013, PGK menempati urutan keempat dari sepuluh penyakit terbanyak pada
SMF penyakit dalam yang menjadi diagnosis alasan pasien rawat inap dengan jumlah
273 pasien. Urutan keempat ini meningkat jika dibandingkan data pada tahun 2012
(urutan ke- 9) dengan jumlah 35 pasien. Etiologi PGK sangat bervariasi, dengan
penyebab terbanyak adalah diabetes mellitus (DM) dan hipertensi (HT).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang
(Kemenkes, 2014). Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu
lama (persisten) berdampak pada kerusakan ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit
jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini
dan mendapat pengobatan yang memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan
darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat (Kemenkes, 2014).

I.2. Tujuan
I.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu merencanakan dan melakukan manajemen asuhan gizi
klinik pasien Chronic Kidney Disease (CKD) dengan Hipertensi di rumah sakit
yang meliputi analisis kasus pasien tentang pengkajian, perencanaan, penerapan,
evaluasi dan membuat laporan.

I.2.2. Tujuan Khusus


1. Memberikan gambaran umum penyakit pasien.
2. Melakukan skrining gizi.
3. Melakukan assesmen.
4. Menentukan diagnose gizi.
5. Merencanakan dan mengintervensi asuhan gizi.
6. Mengimplentasikan rencana asuhan gizi.
7. Melakukan monitoring dan evaluasi.
8. Memberikan edukasi gizi dan konsultasi gizi.

I.3. Manfaat
I.3.1. Bagi Mahasiswa
Untuk Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan Proses
Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) kepada pasien di Rumah Sakit.

I.3.2. Bagi Institusi


Menjadi salah satu sarana bagi pasien dan keluarga untuk mendapatkan
pengetahuan terkait makanan yang dianjurkan, dibatasi serta dihindari sesuai
dengan diet dan kondisi pasien, sehingga derajat kesehatan pasien membaik.
Manfaat lainnya adalah status gizi pasien dengan memberikan diet yang sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan gizi pasien.
I.3.3. Bagi Rumah Sakit
Penatalaksanaan ini bermanfaat untuk memberi informasi kepada pihak rumah
sakit tentang penatalaksanaan gizi pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD)
dengan Hipertensi.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Gambaran Umum , Etiologi, dan Patofisiologi penyakit


a. Gambaran Umum
Berdasarkan National Kidney Foundation (NKF) Kidney Disease Outcome
Quality Initiative (K/000/) Guidelines Update tahun 2002, definisi penyakit ginjal
kronis adalah kerusakan ginjal >3 bulan, berupa kelaianan struktur ginjal, dapat atau
tanpa disertai penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) yang ditandai dengan
kelainan patologi, dan adanya pertanda kerusakan ginjal, dapat berupa kelainan
laboratorium darah atau urin, atau kelainan radiologi. Penyakit ginjal kronis juga
ditandai dengan LFG 3 bulan, dapat disertai atau tanpa kerusakan ginjal (Nahas dan
Levin, 2009).
Kondisi gagal ginjal kronis ini biasanya timbul secara perlahan dan sifatnya
menahun, dengan sedikit gejala pada awalnya, bahkan penderita lebih sering tidak
merasakan adanya gejala. Tahu-tahu fungsi ginjal sudah menurun 25% dari fungsi
normal (Syamsir dan Iwan, 2007).
Gagal ginjal kronik terjadi apabila kedua ginjal sudah tidak mampu
mempertahankan lingkungan dalam yang cocok untuk kelangsungan hidup.
Kerusakan pada kedua ginjal ini bersifat irreversibel. Eksaserbasi nefritis, obstruksi
saluran kemih, kerusakan vaskular akibat diabetes melitus, dan hipertensi yang
berlangsung terus menerus dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut
pembuluh darah dan hilangnya fungsi ginjal secara progresif (Baradero,et al., 2005).
Diagnosis hipertensi dilakukan secara berulang untuk menetapkan penyebab
timbulnya hipertensi yang dilihat dari kenaikan tekanan sistolik dan diastolik
(Walker dan Whittlesea, 2012). Diagnosis hipertensi ditegakkan bila tekanan darah
(TD) lebih tinggi atau sama dengan 140/90 mmHg, yang ditetapkan dengan
pengukuran berulang minimal dua kali selama beberapaminggu, kecuali bila TD
sangat tinggi yang memerlukantindakan atau terapi segera (Aziza, 2007). Hipertensi
merupakan faktor resiko utama timbulnya penyakit kardiovaskular dan sekitar 1
milyar orang telah mengidap hipertensi diseluruh dunia (Haller, 2008).

b. Etiologi Penyakit
Etiologi penyakit CKD sangat bervariasi antara suatu negara dengan negara
yang lainnya (Suwitra, 2006). Penyebab CKD yang terbanyak di Indonesia adalah
hipertensi 34%, nefropati diabetik 27%, dan glomerulopati primer 14% (Pernefri,
2011). Namun, penyebab paling utama ialah diabetes melitus serta hipertensi.
Diabetes dapat terjadi apabila kadar gula dalam darah melebihi batas normal sehingga
menyebabkan kerusakan berbagai organ vital tubuh seperti jantung, ginjal, pembuluh
darah, syaraf, dan mata. Sedangkan hipertensi terjadi apabila tekanan pada pembuluh
darah meningkat yang apabila tidak dikontrol dengan benar dapat menjadi pemicu
utama serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal kronik (NKF, 2010).Beberapa
individu tanpa kerusakan ginjal dan dengan LFG normal ataumeningkat dapat
beresiko menjadi CKD, sehingga harus dilakukan pemeriksaanlanjutan untuk
menentukan apakah individu-individu ini menderita CKD atau tidak (Mahesa, 2010).

c. Patofisologi

Akibat dari sifat penyakit hipertensi yang tidak memberikan gejala hingga
terdeteksi, maka penderita pada umumnya mudah mendapat komplikasi dan
merupakan keadaan tragis ini terjadi karena kenaikan tekanan darah yang
sebenarnya
tidak fatal menjadi penyebabkan resiko kematian dini.Hipertensi dapat berakibat
fatal jika tidak dikontrol dengan baik atau biasa disebut dengan komplikasi.
Komplikasi hipertensi terjadi karena kerusakan organ yang diakibatkan peningkatan
tekanan darah sangat tinggi dalam waktu lama dan organ-organ yang paling sering
rusak antara lain otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal (Marliani,
2007).
Pada mata berupa pendarahan retina, gangguan penglihatan sampai kebutaan.
Gagal jantung merupakan kelainan yang sering ditemukan pada hipertensi berat di
samping kelainan koroner dan miokard. Pada otak sering terjadi pendarahan yang
disebabkan oleh pecahnya mikroaneuresma yang dapat mengakibatkan kematian.
Kelainan lain yang dapat terjadi adalah proses tromboemboli dan serangan iskemia
otak sementara (transiet ischemic attack) (Suyono, 2004). Sumbatan di pembuluh
nadi leher dapat menyebabkan berkurangnya suplay oksigen ke sel-sel otak. Dan
dapat menimbulkan matinya sel saraf otak (stroke ishkemik). Dan pecahnya
pembuluh darah kapiler di otak dapat menyebabkan pendarahan, sehingga sel-sel
saraf dapat mati, penyakit ini disebut sebagai stroke hemoragik (pendarahan), dan
sering menimbulkan kematian mendadak (Muhammadun, 2010).
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
pada kapiler-kepiler ginjal, glomerolus. Dengan rusaknya glomerolus, darah akan
mengalir keunit-unit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan dapat berlanjut
menjadi hipoksia dan kematian. Dengan rusaknya membran glomerolus, protein
akan keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang,
menyebabkan edema yang sering dijumpai pada hipertensi kronik (Corwin, 2001).

II.2. Gambaran Identitas Pasien


 Nama : Tn.N
 Nomor RM : 2019-842874
 Jenis kelamin : Laki - laki
 Tanggal lahir : 5 Januari 1982
 Usia : 40 tahun
 Tanggal Masuk : 6 Agustus 2022
 Alamat : Jl. Rambutan no.23
 Agama : Kristen
 Suku : Jawa
 Diagnose Medis : CKD, HT

II.3. Gambaran Riwayat Penyakit Pasien


II.3.1. Riwayat Penyakit terdahulu
Tn.N tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu.
II.3.2. Riwayat Masuk RS dan Diagnosa Medis
Sesak sejak 2 minggu SMRS, sesak jika berbaring dan berjalan, berkurang
jika duduk dan istirahat. HT tidak terkontrol juga disertai batuk dan demam.

II.4. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)


II.4.1. Skrining Gizi

Sumber : Malnutrition Screening Tools

Berdasarkan hasil skrining gizi Tn.N didapatkan hasil 1 yang berarti


berisiko rendah mengalami malnutrisi.

II.4.2. Pengkajian Gizi (Assesment)


a. Antropometri
Pengukuran antropometri yang dilakukan meliputi pengukuran berat
badan dan tinggi badan. Berat badan dan tinggi badan Tn.N diperoleh dari
hasil pengukuran menggunakan Timbangan Berat Badan dan Microtoice.
Berikut adalah data antropometri Tn.N.
BB = 60 kg
TB = 170 cm
Penurunan BB = Tidak ada
BBI = 63 kg
Status Gizi (IMT) = 60/(1,7)2
= 20,7 kg/m2 (Normal)
(Sumber: PMK,2014)

b. Biokimia
Pemeriksaan Lab Hasil Lab (5/8/22) 143
Rujukan/Standar Keterangan
44
30
8.66
Ureum Darah (mg/dl) SGOT (U/L) 20-40 Normal Normal Tinggi (Stadium 5)
Tinggi
SGPT (U/L) 7.3 0-50 Normal
Kreatin darah (mg/dl) eGFR 102 0 - 50
GDS (mg/dl) 0.17 – 1.50
-
<200

Sumber: Data Rekam Medis pasien di ruang rawat inap Flamboyan RSUD Pasar Rebo
Jakarta Timur

Berdasarkan hasil laboratorium diatas dapat diketahui bahwa nilai


kadar ureum dan kreatinin darah yang tinggi menandakan adanya kerusakan
fungsi ginjal dalam memfiltrasi darah ke seluruh tubuh serta nilai eGFR
menunjukan pasien telah stadium 5.

c. Klinis
Pemeriksaan Klinis TekananHasil
Darah200/115
(mmHg)
Kadar normal
Pernapasan
90/60
Keterangan
(x/menit)
– 120/80
Tinggi
NadiCepat
(x/menit)
Normal
Suhu (°C) 25 16-20 Normal
100 60-100
36,6 36 - 37

Sumber: Data Rekam Medis pasien di ruang rawat inap Flamboyan RSUD Pasar Rebo
Jakarta Timur

Berdasarkan data pemeriksaan klinis diatas dapat diketahui bahwa


tekanan darah Tn.N termasuk kategori tinggi dan pernapasan yang cepat,
sementara suhu dan nadi termasuk kategori normal.
d. Fisik
Keluhan Kesadaran Sakit kepala Lemas Mual Hasil Composmentis (+)
Sesak (+)
Nyeri Perut Batuk (+)
(+)
(+)
(+)

Ket : (+) Ada (-) Tidak Ada


Sumber: Data Rekam Medis pasien di ruang rawat inap Flamboyan RSUD Pasar Rebo
Jakarta Timur

Berdasarkan data fisik pasien, dapat diketahui bahwa pasien


mengalami sakit kepala, lemas, sesak, nyeri perut dan batuk.

e. Riwayat Makan Pasien


1. Pola makan SMRS
Waktu Sarapan Selingan
MenuPagi Nasi Uduk KueURT
Bolu
Makan Siang Nasi 1 porsi
ptg
centong

Telur dadar Tempe Gorengdadar


Sayur sup
Roti isi coklat ptg
Nasi 5 sdm
bks roti
centong
Selingan Sore
Makan Malam

Ayam goreng Sayur sup 1 ptg


Buah 5 sdm
1 ptg
Berdasarkan asupan makan kuantitatif SMRS diketahui asupan
gizi SMRS Tn. N sebesar 1780 kkal energi, protein sebesar 59 gram, lemak
sebesar 64 gram, dan karbohidrat sebesar 304 gram.

2. Kebiasaan Makan dan Riwayat Alergi Makanan


Kebiasaan makan 3x makanan utama 2x selingan. Makanan selingan
yang biasa dimakan Tn.N adalah bolu dan roti. Suka makanan manis dan
pedas. Tn.N tidak memiliki alergi terhadap makanan.

3. Perhitungan kebutuhan Energi dan zat gizi SMRS


Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi SMRS Tn.N didapatkan
melalui perhitungan diet untuk pasien Ginjal dengan Pernefri.
 Kebutuhan energi (BMR) = 35 x BBI (kg)
= 35 x 63 kg
= 1260 kkal
= BMR x FA x FS
= 1260 kkal x 1,2 x 1,1
= 1663,2 kkal

 Kebutuhan Protein = 0,6 x BBI


= 0,6 x 36
= 37,8 gr
= 37,8 x 4 = 151,2 / 1663,2 = 9%

 Kebutuhan Lemak = 25% x BMR


= 25% x 1663,2 kkal
= 415,8 / 9
= 46,9 gr

 Kebutuhan Karbohidrat = 66% x BMR


= 66% x 1663,2 kkal
= 1697,71 / 4
= 274,4 gr
4. Perbandingan Asupan dan Kebutuhan Energi dan zat gizi SMRS
Zat Gizi EnergiKebutuhan
Protein Lemak Asupan % Keterangan Baik Lebih Lebih
KH 1663,2 1780 107 Baik
37,8 59 156
46,9 64 136
274,4 304 110

(Sumber: WNPG,2012)
Berdasarkan perbandingan asupan dan kebutuhan energi dan zat gizi
SMRS diatas dapat diketahui bahwa asupan protein dan lemak Tn.N
melebihi kebutuhan.

5. Pola makan MRS


Waktu Menu URT
½p
Pagi Nasi tim Oseng Daging ½p
Sup oyong + tahu cina Puding ¼p1p
Nasi Tim ¼p
Ayam bb kuning Semangka ½p
Nasi Tim Daging Empal ½p
SayurSiang
Selingan Pagi Makan Bening Bayam ½p1p
Melon ¼p
1p
Makan Malam

6. Perhitungan kebutuhan Energi dan zat gizi MRS


 Kebutuhan energi (BMR) = 35 x BBI (kg)
= 35 x 63 kg
= 1260 kkal
= BMR x FA x FS
= 1260 kkal x 1,2 x 1,1
= 1663,2 kkal
 Kebutuhan Protein = 0,6 x BBI
= 0,6 x 36
= 37,8 gr
= 37,8 x 4 = 151,2 / 1663,2 = 9%
 Kebutuhan Lemak = 25% x BMR
= 25% x 1663,2 kkal
= 415,8 / 9
= 46,9 gr
 Kebutuhan Karbohidrat = 66% x BMR
= 66% x 1663,2 kkal
= 1697,71 / 4 = 274,4 gr

Tabel Perbandingan Asupan dan Kebutuhan Energi dan zat gizi MRS
Zat Gizi EnergiKebutuhan
Protein Lemak Asupan Keterangan
% Kurang Kurang Kurang
KH 1663,2 1255 75,4 Kurang
37,8 26,2 69
46,9 29,4 63
274,4 156 56

(Sumber: WNPG,2012)
Berdasarkan perbandingan asupan dan kebutuhan energi dan zat gizi
MRS diatas dapat diketahui bahwa seluruh asupan Tn.N kurang dari
kebutuhan.

f. Riwayat Personal Pasien


 Tn.N adalah seorang wiraswasta.
 Tinggal dengan istri dan 2 orang anak
 Tinggal di daerah perumahan dengan pedagang makanan yang bervariasi.
g. Terapi obat (cari literatur, obat yang berkaitan dengan penyakit)

Nama Obat Dosis Indikasi Efek samping

Gliquidone 3x1 Mengontrol kadar gula hipersensitivitas, dan alergi.


darah
Memperlambat proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat di usus.
Menghasilkan sel darah merah, membantu proses aktivasi asam folat.
Acarbose 1x1 Perut kembung, sering buang angin (flatus)
Mengurangi tekanan
darah, mengatasi kekurangan asam folat akibat dialisis

B12 3 x 1 mg Diare, bengkak, kram otot, merasa sangat haus, sering BAK

As. Folat 3 x 1 mg Demam tinggi, kulit memerah, sesak, kesulitan bernapas.

II.4.3 Diagnosa Gizi


 Domain intake
NI-2.1 Asupan Oral Tidak Adekuat berkaitan dengan mual sehingga adanya
nafsu makan berkurang, ditandai dengan asupan MRS yaitu Energi 1255 kkal
(75,4%), Protein 26,2 gr (69%) , lemak 29,4 gr (63%), dan Karbohidrat 156gr
(56%).

 Domain klinis
NC-2.2 Perubahan Nilai Laboratorium berkaitan dengan penyakit yang
diderita yaitu CKD ditandai dengan hasil lab ureum darah dan kreatin darah
yang tinggi serta nilai eGFR menunjukkan bahwa pasien sudah stadium 5.
II.4.4 Intervensi
a. Tujuan intervensi
1. Meningkatkan asupan makan secara bertahap dengan 80% hingga
100% dari kebutuhan energi dengan berat ideal.
2. Memberi motivasi dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran untuk
memulai diet dan kemampuan Tn.N dalam mengatur pola makan
bergizi seimbang dan rendah protein.
b. Implementasi
1. Pemberian makan dan/ zat gizi
a. Preskripsi Diet:
Rute Makanan = Oral
Jenis Diet = Rendah
Protein Bentuk Makanan =
Lunak
Kode Pemesanan = NT RP37
Waktu Makan = 3x makan utama, 2x makan
selingan Syarat Diet =
 Energi diberikan sebesar 1663,2 Kkal.
 Protein diberikan sebesar 37,8 gr
 Lemak diberikan sebesar 46,2 gr
 Karbohidrat diberikan sebesar 274,4 gr

2. Edukasi Gizi
 Tanggal : 7 Agustus 2022
 Waktu : 12.00 WIB
 Lokasi : Ruang Rawat Inap Flamboyan 607 RSUD Pasar Rebo
 Metode : Diskusi dan Tanya Jawab
 Materi : Diet Ginjal, Rendah Protein
II.4.5 Monitoring dan Evaluasi
a. Monitoring
Indikator Metode Waktu Target
Asupan Food Recall dan Selama 2 hari Menghasilkan
Food Weighing intervensi makan >80%
Biokimia Pemeriksaan Lab Sesuai Hasil lab mencapai
intruksi dokter nilai normal
Fisik Wawancara Selama Keluhan berkurang
intervensi
Antropometri Penimbangan BB Selama Berat Badan tetap
intervensi

b. Evaluasi
1. Evaluasi Asupan

Hari Ke-1 Hari Ke-2

Indikator Zat KebutuhanAsupan


% Asupan %
Gizi

Energi (Kkal) 1663,2 870,1752,3%1370,1782,3%

Protein (gr) 37,8 36,7378,17% 31,78 84%

Lemak (gr) 46,2 43,3283,78% 39,32 83,8%

Karbohidrat (gr) 274,42 113,4041,32%223,40 81,4%

2. Evaluasi Fisik
Keluhan Hari I Hari II

Kesadaran Composmentis Composmentis


Sakit kepala (+) (-)
Lemas (+) (-)
Sesak (+) (-)
Nyeri Perut (+) (-)
Batuk (+) (-)

3. Evaluasi Klinis

Indikator Hari I Hari II Rujukan

Tekanan Darah195/120 mmHg147/95 mmHg>120/80 mmHg

Suhu 36 °C 37°C 36 – 37 °C

Nadi 100 x/menit 89 x/menit 60 - 100 x/menit

Pernapasan 25 x/menit 20 x/menit 16 – 20 x/menit

4. Evaluasi Antropometri
Indikator Hari I Hari II

BB 60 kg 60 kg

TB 170 cm 170 cm

5. Evaluasi Edukasi
Evaluasi Pengetahuan yang dilakukan yaitu adanya peningkatan
pengetahuan Tn.N tentang materi edukasi Makanan bergizi seimbang dengan
membatasi garam dan lemak serta menerapkan pola makan 3J (Tepat Jadwal,
Jumlah dan Jenis).
Hasil dari evaluasi pengetahuan yaitu Tn.N dan keluarga dapat
mengulangi materi edukasi yang diberikan serta menjawab pertanyaan terkait
materi.
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan skrining gizi, Tn.N tidak beresiko mengalami malnutrisi.
2. Status gizi Tn. N berdasarkan IMT dalam kategori normal.
3. Hasil antropometri hari ke-1 dan hari ke-2 masih tetap sama dengan BB 60 kg
dan TB 170 cm.
4. Pemeriksaan klinis pada Tn.N pernapasan yang kembali normal namun pada
hasil Tekanan Dari masih tinggi.
5. Pemeriksaan fisik pada Tn.N mengindikasikan pemulihan yaitu hilangnya sakit
kepala, lemas, sesak, nyeri perut dan batuk.
6. Evaluasi pengetahuan terdapat peningkatan kesadaran Tn.N untuk membatasi
makanan tinggi garam, lemak dan tinggi protein. Serta terjadi peningkatan
pengetahun Tn.N dan keluarga terkait materi diet karena dapat mengulang
kembali materi yang sudah diberikan dan menjawab pertanyaan terkait materi
edukasi yang diberikan.

III.2 Saran
Tn.N diharapkan dapat menerapkan pola makan bergizi seimbang sesuai
dengan diet yang dijalankan.
LAMPIRAN

LAMPIRAN ASUPAN SMRS


Nama Bahan
Waktu Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
masakan makanan
Nasi Uduk Nasi 180 324 5,4 0,54 71,64
Tempe 55 55,55 11,44 4,84 7,425
Sarapan
Telur 20 20 2,48 2,16 0,14
06.30
Bihun 25 37 1,175 0,025 20,525
Minyak 5 44,2 0 5 0
Kue Bolu Tepung Terigu 35 81,55 3,15 0,35 27,02
Snack
Gula Pasir 13 51,22 0 0 12,22
10.00
Telur 15 15 1,86 1,62 0,105
Nasi Nasi 180 324 5,4 0,54 71,64
Telur Dadar Telur 60 60 7,44 6,48 0,42
Minyak 5 44,2 0 5 0
Tempe
Tempe 55 55,55 11,44 4,84 7,425
Siang Goreng
12.30 Minyak 5 44,2 0 5 0
Sup Sayur Wortel 50 18 0,5 0,3 3,95
Kol 30 7,5 0,72 0,06 1,47
Buncis 20 6,8 0,48 0,06 1,44
Minyak 5 44,2 0 5 0
Snack
Roti Isi Roti 40 76,4 1,44 4,44 17,64
15.00
Coklat Nasi Nasi 180 324 5,4 0,54 71,64
Ayam Goreng Ayam 55 86,9 10,01 13,75 0
Minyak 5 44,2 0 5 0
Malam Sup Sayur Wortel 50 18 0,5 0,3 3,95
19.30 Kol 30 7,5 0,72 0,06 1,47
Buncis 20 6,8 0,48 0,06 1,44
Minyak 5 44,2 0 5 0
buah Pisang 70 75,6 0,7 0,56 17,01
Jumlah 1780 59 64 304
Kebutuhan 1663,2 37,8 46,9 274,4
% 107% 156% 136% 110%
Kebutuhan
LAMPIRAN ASUPAN MRS

Waktu Nama Bahan


Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
masakan makanan
nasi nasi tim 145 174 3,48 0,58 37,7
45 69,3 5,58 4,86 0,315
Pagi 3 2,13 0,171 0,039 0,27
07.00 1 8,84 0 1 0
sup oyong +
oyong 90 17,1 0,72 0,18 3,69
tahu cina
tahu 10 8 1,09 0,47 0,08
minyak 1 8,84 0 1 0
Snac puding lawyer agar-agar 0 0 0 0
k strawberry gula putih 0 0 0 0
10.00
susu 0 0 0 0
nasi nasi tim 150 180 3,6 0,6 39
ayam bb
ayam 40 119,2 7,28 10 0
kuning
minyak 1 8,84 0 1 0
nangka
Siang sayur asem muda 20 21,2 0,24 0,06 5,52
12.30 daun
10 10,4 0,5 0,13 2,13
melinjo
jagung
15 22,05 0,765 0,105 4,725
manis
buah semangka 100 28 0,5 0,2 6,9
tepung
dadar gulung 20 66,6 1,8 0,2 15,44
terigu
Snack gula pasir 10 39,4 0 0 9,4
15.30 kelapa 15 10,2 0,15 0,135 2,1
telur 3 4,62 0,372 0,324 0,021
nasi nasi tim 145 174 3,48 0,58 37,7
daging empal daging 45 122,85 7,875 9,9 0
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Sore minyak 1 8,84 0 1 0
17.00 50 40 5,45 2,35 0,4
1 8,84 0 1 0
bening bayam bayam 60 9,6 0,54 0,24 1,74
buah Melon 85 107,95 1,19 0,17 28,56
Jumlah 1255 26,2 29,4 156
Kebutuhan 1663,2 37,8 46,9 274,4
Jumlah 75,4% 69% 63% 56%
LAMPIRAN PERENCANAAN MENU HARI KE-1

Waktu Bahan
Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
kentang rebus kentang 150 409,5 3,15 0,3 75
Pagi telur semur telur 52 80,08 6,448 9,776 0,364
07.00 kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
minyak 2 17,68 0 2 0
bening labu siam labu siam 100 78 1,6 0,1 25,7
Jumlah 588,81 11,483 12,241 101,514
sari kacang hijau kacang hijau 15 48,45 3,885 0,225 8,52
Snac
k gula merah 5 18,4 0 0 4,6
09.00 gula pasir 8 31,52 0 0 6,4
santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
Jumlah 102,03 3,945 0,525 19,748
kentang rebus kentang 65 177,45 1,365 0,13 32,5
ayam semur daging ayam 55 170,5 10,01 12,65 0
kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
Siang minyak 3 26,52 0 3 0
12.00 sayur bening
labu siam 25 19,5 0,4 0,025 6,425
labu +
wortel wortel 25 9 0,725 0,15 10,225
melon 100 50 0,6 0,4 19
melon setup 456,52 13,385 16,42 68,6
Jumla agar-agar 1 0 0 0 0
Snac
k h agar-agar gula pasir 15 59,1 0 0 12
15.30 59,1 0 0 12
Jumlah kentang 65 177,45 1,365 0,13 32,5
kentang rebus ikan tuna 55 162,8 4,4 0,825 13,2
pepes ikan tuna minyak 2 17,68 0 2 0
oyong 35 17,5 0,35 0,035 1,855
Sore sup oyong +
17.00 wortel wortel 35 12,6 1,015 0,21 14,315
minyak 2 17,68 0 2 0
pepaya 100 46 2 11 13,2
pepaya stup 451,71 9,13 16,2 75,07
Jumla
h
Total Jumlah 1658,17 37,943 45,386 276,932
Kebutuhan 1663,2 37,8 46,9 274,4
%Kebutuhan 99,70% 101,39% 98,24% 100,91%
LAMPIRAN ASUPAN HARI KE-1

Waktu Bahan
Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
kentang rebus kentang 50 93 3,15 0,3 20,25
Pagi telur semur telur 16 80,08 6,448 5,616 0,364
07.00 kecap 3 3,55 0,285 0,065 0,45
minyak 2 17,68 0 2 0
bening labu labu siam 65 30 0,6 0,1 6,7
siam sari kacang kacang hijau 15 48,45 3,435 0,225 8,52
Snac
k hijau gula merah 5 18,4 0 0 4,6
09.00 gula pasir 8 31,52 0 0 7,52
santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
kentang 65 40,3 1,365 0,13 8,775
kentang rebus daging ayam 55 163,9 10,01 13,75 0
ayam semur kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
Siang minyak 2 26,52 0 3 0
12.00
labu siam 25 7,5 0,15 0,025 1,675
sayur bening labu
+ wortel wortel 25 9 0,25 0,15 1,975
melon 100 37 0,6 0,4 7,8

Snac melon setup agar-agar 1 0 0 0 0


k agar-agar gula pasir 13 59,1 0 0 14,1
15.30 kentang 15 40,3 1,365 0,13 8,775
kentang rebus ikan tuna 55 55 7,535 0,825 4,4
pepes ikan minyak 2 17,68 0 2 0
tuna oyong 35 7,7 0,35 0,035 1,855
Sore
17.00 wortel 35 12,6 0,35 0,21 2,765
sup oyong +
wortel minyak 2 17,68 0 2 0
pepaya 100 46 0,5 12 12,2
870,17 36,738 43,326 113,402
pepaya stup
Jumlah
Kebutuhan 1663,2 37,8 46,9 274,4
% 52,3% 78,17% 83,78% 41,32%
Kebutuhan
LAMPIRAN MENU INTERVENSI HARI KE-2

Waktu Bahan
Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
Nasi nasi tim 190 228 4,56 0,76 16,15
telur bistik telur 60 92,4 8,94 6,48 0,42
kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
Pagi
minyak 2 17,68 0 2 0
07.00
sup macaroni wortel 40 14,4 0,4 0,24 3,16
buncis 20 6,8 0,28 0,06 1,44
macaroni 30 117,9 0,81 1,32 26,61
minyak 1 8,84 0 1 0
tepung
Snack kue pepe 20 172,6 0,22 0,1 26,04
tapioca
09.00
gula pasir 12 47,28 0 0 11,28
santan 3 7,5 0,06 0,3 0,228
bubur sum-sum tepung beras 200 278 1,6 1 69,2
Siang
gula merah 15 55,2 0 0 13,8
12.00
telur telur 60 92,4 8,94 6,48 0,42
pepaya pepaya stup 100 46 0,5 18,6 10,2

Snack puding agar-agar agar-agar 1 0 0 0 0


15.30 gula pasir 15 59,1 0 0 14,1
susu 5 0 0 0 0

Sore bubur sum-sum tepung beras 200 278 1,6 1 69,2


17.00 gula merah 15 55,2 0 0 13,8
telur 60 92,4 8,94 6,48 0,42
Total Jumlah 1673,25 37,135 45,885 276,918
Kebutuhan 1663,2 37,8 46,9 274,4
% 100,6% 99,2% 99,3% 100,9%
Kebutuhan
LAMPIRAN ASUPAN HARI KE-2
Nama Bahan
Waktu Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
masakan makanan
Kentang Rebus Kentang 50 31 1,05 0,1 6,75

telur bistik telur 30 46,2 3,72 3,24 0,21

kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45

Pagi minyak 2 17,68 0 2 0


07.00
sup macaroni wortel 40 14,4 0,4 0,24 3,16

buncis 20 6,8 0,48 0,06 1,44

macaroni 10 35,3 0,87 0,04 7,87

minyak 1 8,84 0 1 0

kue pepe tepung tapioca 20 72,6 0,22 0,1 17,64


Snack
gula pasir 12 47,28 0 0 11,28
09.00
santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228

bubur sum-sum tepung beras 150 529,5 10,5 0,75 120

Siang gula merah 15 55,2 0 0 13,8


12.00
telur telur 60 92,4 7,44 6,48 0,42

pepaya pepaya stup 100 46 0,5 12 12,2


puding agar-
agar-agar 1 0 0 0 0
agar
Snack
gula pasir 13 51,22 0 0 12,22
15.30
susu 5 0 0 0 0

bubur sum-sum tepung beras 150 529,5 10,5 0,75 120


Sore
gula merah 15 55,2 0 0 13,8
17.00
telur 60 92,4 7,44 6,48 0,42
Jumlah 1370,17 31,78 39,326 223,402

Kebutuhan 1663,2 37,8 46,9 274,4

% 82,3% 84% 83,8% 81,4%


Kebutuhan
LAMPIRAN DOKUMENTASI HARI KE-1

Sarapan Selingan Siang Makan Siang Selingan Sore Makan Sore

Intervensi

Asupan Tidak Habis Tidak


terdokumentasi terdokumentasi
LAMPIRAN DOKUMENTASI HARI KE-2

Sarapan Selingan Siang Makan Siang Selingan Sore Makan Sore

Intervensi

Asupan Habis Habis Habis Habis


DOKUMENTASI EDUKASI
DOKUMENTASI LEAFLET
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS ABSES SELULITIS
DI RUANG RAWAT INAP FLAMBOYAN RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022

Disusun Oleh :

Adinda Pujalestari (P05130219042)

PRODI GIZI DAN DIETETIKA


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
LAPORAN STUDI KASUS HARIAN
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI PADA KASUS ABSES SELULITIS
DI RUANG RAWAT INAP FLAMBOYAN RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR 2022
FORMULIR ASUHAN GIZI
Tanggal : 7 Agustus 2022 Nama : Ny.A
Diagnose medis : Abses Selulitis No.RM : 2022-924847
Asesmen Gizi Jenis Kelamin : Perempuan
Antropometri Umur : 24 tahun
BB : 50 kg
TB : 156 cm Status Gizi : Obesitas tk.1
Tinggi Lutut : 159 cm
LILA : 74 kg
IMT : 29,27 kg/m2
BBI : 53,1
Biokimia Fisik
Klinis
Pemeriksaan Lab Hemoglobin
Hasil (18/8/22) 12.8Rujukan Ket PemeriksaanHasil
Klinis
(15/8/22) 123/80
RujukanKet
g/dL 39 % TD 36
Hematokrit Eritrosit 4.5 Suhu (ᵒC) Nadi (x/menit) Pernafasan
62
10^6/μL 13.2 – 17.3 Normal (x/menit) <120/80 38Normal
289 g/dL 40 – 52 % 60 - 100 Normal Normal
rbu/μL 585/μL4.4 – 5.9
475 /μL 10^6/μL Normal
18 150 – 497 Normal
mg/dL rbu/μL 0 – 35 /μL
0 – 35 /μL 20 16-20 Normal
20 40 mg/dL
Trombosit Normal
Fisik
SGOT SGPT KeluhanPemeriksaan
Tinggi Tinggi
Ureum Darah Rendah Nyeri(+)
Mual(+)
Muntah(+)
Demam(+)
Nafsu makan berkurang(+)
Riwayat & Kebutuhan Gizi Riwayat Personal
Ny.A memiliki pola makan yang tidak teratur, tidak Ny.A bekerja di sebuah perusaha swasta. Tidak
suka sarapan, suka makan pedas dan minum-minuman memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
yang manis seperti boba. Suka ngemil dan makan
gorengan. Jarang makan nasi dan buah, mengonsumsi
sayur 3x seminggu seperti bening bayam dan kangkung.
Asupan SMRS
Kebutuhan Gizi SMRS dan MRS Energi = 1721kkal 105 % (Baik)
Protein = 67,1 gr 109 % (Baik)
Rumus Mifflin Lemak = 40,2 gr 109 % (Baik)
BMR = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5xU)- 161 KH = 232 gr 87 % (Baik)
= (10 x 53,1) + (6,25 x 159) – (5x24)- 161
= 530 + 993,75 – 120 – 161 Asupan MRS
= 1243,75 kkal Energi = 1458 kkal 88 % (Baik)
TEE = BMR x 1,2 x 1,1 Protein = 59,8 gr 97 % (Baik)
= 1243,75 x 1,2 x 1,1 Lemak = 41,6 gr 113% (lebih)
= 1641,75 kkal KH = 252 gr 94 % (Baik)

Protein = 15% x 1641,75


= 246 / 4
= 61,5 gr

Lemak = 25% x 1641,75


= 318 / 9
= 36,8 gr

KH = 60% x 1641,75
= 1067,1/ 4
= 266,7 gr

DIAGNOSA GIZI
NB 1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan Ny.A terkait bahan
makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi, Ditandai dengan asupan makanan Ny.A yang sub optimal.
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
Memberi motivasi dan edukasi kepada Ny.A serta keluarga untuk meningkatkan kemampuan memonitor diri
sendiri dalam memilih makanan yang tepat.
Syarat Diet :
1. Bentuk : Lunak
2. Kode pemesanan : NT
3. Rute : Oral
4. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
5. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1641,75 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 61,5 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 36,4 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 266,7 gr

MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
100% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode Pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar.Serta review materi
edukasi yang diberikan.

Evaluasi
1. Asupan telah mencapai target intervensi.
2. Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar dan asupan makan bertambah.
Menu Intervensi

Waktu Nama masakan Bahan makanan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
nasi nasi tim 170 204 4,08 0,68 44,2
Pagi daging kare daging 45 122,85 7,875 9,9 0
07.00 santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
tumis labu siam labu siam 50 15 0,3 0,05 3,35
minyak 1 8,84 0 1 0
Jumlah 354,35 12,315 11,93 47,778
kue sus tepung tapioka 20 72,6 0,22 0,1 17,64
Snack tepung terigu 10 39 0,9 0,1 7,32
09.00 susu 10 3,6 0,35 0,01 0,51
gula pasir 10 39,4 0 0 9,4
Jumlah 154,6 1,47 0,21 34,87
nasi nasi tim 170 204 4,08 0,68 44,2
tahu dadar telor 60 92,4 7,44 6,48 0,42
minyak 1 8,84 0 1 0
tahu bb bali tahu 65 65 10,985 2,795 0,65
Siang kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
12.00 minyak 1 8,84 0 1 0
sayur kare wortel 25 9 0,25 0,15 1,975
kentang 15 9,3 0,315 0,03 2,025
buncis 45 15,3 1,08 0,135 3,24
santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
melon melon 100 37 1,6 0,4 2,8
Jumlah 455,47 25,981 13,009 55,808
dadar gulung tepung terigu 100 390 9 1 73,2
Snack gula pasir 15 59,1 0 0 14,1
15.30 telur 5 7,7 0,62 0,54 0,035
kelapa 4 24,92 0,08 2,084 1,46
Jumlah 481,72 9,7 3,624 88,795
nasi nasi tim 170 204 4,08 0,68 44,2
daging empal basah daging 50 136,5 8,75 11 0
minyak 1 8,84 0 1 0
tahu bb rujak tahu 50 50 8,45 2,15 0,5
Sore pasta tomat 5 5,5 0,1 0,02 1,225
17.00 minyak 1 8,84 0 1 0
bening lb.siam
labu siam 50 15 0,3 0,05 3,35
+ wortel
wortel 50 18 0,5 0,3 3,95
pepaya pepaya 70 32,2 0,35 8,4 8,54
Jumlah 478,88 22,53 24,6 61,765
Jumlah 1625,02 60,996 35,373 265,016

Kebutuhan
1641,75 61,56 36,4 266,78
% Kebutuhan 100,39% 100,12% 100,20% 100,48%
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS
ABDOMINAL PAIN (SUSP CA.PANKREAS)
DI RUANG RAWAT INAP FLAMBOYAN RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022

Disusun Oleh :

Adinda Pujalestari (P05130219042)

PRODI GIZI DAN DIETETIKA


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
LAPORAN STUDI KASUS HARIAN
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI PADA
KASUS ABDOMINAL PAIN (SUSP CA.PANKREAS)
DI RUANG RAWAT INAP FLAMBOYAN RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR 2022
FORMULIR ASUHAN GIZI
Tanggal : 7 Agustus 2022 Nama : Ny.R
Diagnose medis : Abdominal Paint (Susp Ca.Pankreas) No.RM : 2022-924847
Asesmen Gizi Jenis Kelamin : Perempuan
Antropometri Umur : 24 tahun
BB : 50 kg
TB : 156 cm Status Gizi : Obesitas tk.1
Tinggi Lutut : 159 cm
LILA : 74 kg
IMT : 29,27 kg/m2
BBI : 53,1
Biokimia Fisik
Klinis
Pemeriksaan PemeriksaanHasil
Klinis
(15/8/22) 123/80
RujukanKet
Hasil Rujukan Ket
TD 36
Lab
(18/8/22) Suhu (ᵒC) Nadi (x/menit) Pernafasan
62
Hemoglobin (x/menit) <120/80 38Normal Normal
12.8 g/dL 13.2 – Normal
60 - 100 Normal
17.3 g/dL
Hematokrit
39 % 40 – 52 % Normal
Eritrosit
4.5 4.4 – 5.9 Normal
20 16-20 Normal
10^6/μL 10^6/μL
Trombosit
289 150 – 497 Normal
rbu/μL rbu/μL
SGOT
585/μL 0 – 35 /μL Tinggi Fisik
SGPT
475 /μL 0 – 35 /μL Tinggi Keluhan Pemeriksaan
Ureum Darah
18 mg/dL 20 40 Rendah Nyeri (+)
mg/dL Mual (+)
Muntah (+)
Demam (+)
Nafsu makan berkurang (+)
Riwayat & Kebutuhan Gizi Riwayat Personal
Ny.R memiliki pola makan yang tidak teratur, tidak Ny.R bekerja di sebuah perusaha swasta. Tidak
suka sarapan, suka makan pedas dan minum-minuman memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
yang manis seperti boba. Suka ngemil dan makan
gorengan. Jarang makan nasi dan buah, mengonsumsi
sayur 3x seminggu seperti bening bayam dan kangkung. Asupan SMRS
Energi = 1721kkal 105 % (Baik)
Kebutuhan Gizi SMRS dan MRS Protein = 67,1 gr 109 % (Baik)
Rumus Mifflin Lemak = 40,2 gr 109 % (Baik)
BMR = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5xU)- 161 KH = 232 gr 87 % (Baik)
= (10 x 53,1) + (6,25 x 159) – (5x24)- 161
= 530 + 993,75 – 120 – 161 Asupan MRS
= 1243,75 kkal Energi = 1458 kkal 88 % (Baik)
TEE = BMR x 1,2 x 1,1 Protein = 59,8 gr 97 % (Baik)
= 1243,75 x 1,2 x 1,1 Lemak = 41,6 gr 113% (lebih)
= 1641,75 kkal KH = 252 gr 94 % (Baik)

Protein = 15% x 1641,75


= 246 / 4
= 61,5 gr
Lemak = 25% x 1641,75
= 318 / 9
= 36,8 gr
KH = 60% x 1641,75
= 1067,1/ 4
= 266,7 gr

DIAGNOSA GIZI
NB 1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan Ny.R terkait bahan
makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi, Ditandai dengan asupan makanan Ny.R yang sub optimal
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
Memberi motivasi dan edukasi kepada Ny.R serta keluarga untuk meningkatkan kemampuan memonitor
diri sendiri dalam memilih makanan yang tepat.
Syarat Diet :
1. Bentuk : Lunak
2. Kode pemesanan : NT
3. Rute : Oral
4. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
5. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1641,75 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 61,5 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 36,4 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 266,7 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
100% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode Pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar.Serta review materi
edukasi yang diberikan.

Evaluasi
1. Asupan telah mencapai target intervensi.
2. Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar dan asupan makan bertambah.
Menu Intervensi

Waktu Nama Bahan makanan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat


masakan nasi nasi tim 170 204 4,08 0,68 44,2
Pagi daging kare daging 45 122,85 7,875 9,9 0
07.00 santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
tumis labu siam labu siam 50 15 0,3 0,05 3,35
minyak 1 8,84 0 1 0
Jumlah 354,35 12,315 11,93 47,778
kue sus tepung tapioka 20 72,6 0,22 0,1 17,64
Snack tepung terigu 10 39 0,9 0,1 7,32
09.00 susu 10 3,6 0,35 0,01 0,51
gula pasir 10 39,4 0 0 9,4
Jumlah 154,6 1,47 0,21 34,87
nasi nasi tim 170 204 4,08 0,68 44,2
tahu dadar telor 60 92,4 7,44 6,48 0,42
minyak 1 8,84 0 1 0
tahu bb bali tahu 65 65 10,985 2,795 0,65
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Siang
minyak 1 8,84 0 1 0
12.00
sayur kare wortel 25 9 0,25 0,15 1,975
kentang 15 9,3 0,315 0,03 2,025
buncis 45 15,3 1,08 0,135 3,24
santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
melon melon 100 37 1,6 0,4 2,8
Jumlah 455,47 25,981 13,009 55,808
dadar gulung tepung terigu 100 390 9 1 73,2
Snack gula pasir 15 59,1 0 0 14,1
15.30 telur 5 7,7 0,62 0,54 0,035
kelapa 4 24,92 0,08 2,084 1,46
Jumlah 481,72 9,7 3,624 88,795
nasi nasi tim 170 204 4,08 0,68 44,2
daging empal basah daging 50 136,5 8,75 11 0
minyak 1 8,84 0 1 0
tahu bb rujak tahu 50 50 8,45 2,15 0,5
Sore pasta tomat 5 5,5 0,1 0,02 1,225
17.00 minyak 1 8,84 0 1 0
bening lb.siam +
wortel labu siam 50 15 0,3 0,05 3,35
wortel 50 18 0,5 0,3 3,95
pepaya pepaya 70 32,2 0,35 8,4 8,54
Jumlah 478,88 22,53 24,6 61,765
Jumlah 1625,02 60,996 35,373 265,016

Kebutuhan 1641,75 61,56 36,4 266,78


% Kebutuhan 100,39% 100,12% 100,20% 100,48%
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS

ELEKTROLIT IMBALANCE, PNEUMONIA DAN HIPERTERMIA

DI RUANG RAWAT INAP FLAMBOYAN RSUD PASAR REBO


JAKARTA TIMUR 2022

Disusun Oleh :

Adinda Pujalestari (P05130219042)

PRODI GIZI DAN DIETETIKA


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
LAPORAN STUDI KASUS HARIAN
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI PADA
KASUS
ELEKTROLIT IMBALANCE, PNEUMONIA DAN HIPERTERMIA
DI RUANG RAWAT INAP FLAMBOYAN RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR 2022
FORMULIR ASUHAN GIZI
Tanggal : 8 Agustus 2022 Nama : Tn.I
Diagnose medis : Elektrolit Imblance, Pneunomia No.RM : 2022-870440
dan Hipertermia Jenis Kelamin : Laki - laki
Asesmen Gizi Umur : 38 tahun
Antropometri
BB : 61 kg Status Gizi : Normal
TB : 166
cm
Tinggi Lutut : -
LILA : -
IMT : 22,21 kg/m2
BBI : 59,4 kg
Biokimia Fisik
Klinis
Pemeriksaan Pemeriksaan Klinis
Hasil (15/8/22) 109/65 (N)
Rujukan
Hasil Rujukan Ket
TD 38 (T)
Lab
(18/8/22) Suhu (ᵒC) Nadi (x/menit) Pernafasan
117 (C)
Hemoglobin (x/menit) 20 (N) <120/80 38
10.8 g/dL 13.2 – Rendah
60 - 100
17.3 g/dL 16-20
Ureum darah
124 20 – 40 Tinggi
mg/dL mg/dL
eGFR
49,1 >90 Rendah
ml/min/1,
73m² Fisik
Kreatinin
49.1 0.5 – 1.5 Tinggi Keluhan Pemeriksaan
Darah mg/dL mg/dL Lemas (+)
SGOT 398/μL 0 – 35 /μL Tinggi Pucat (+)
SGPT 181 /μL 0 – 35 /μL Tinggi Mual (+)
Ureum Darah 18 mg/dL 20 40 Rendah Muntah (+)
mg/dL Tangan tremor (+)
Riwayat & Kebutuhan Gizi Riwayat Personal
Tn.I tidak memiliki alergi, makan 3x sehari , tidak Tn.I adalah seorang guru.
konsumsi selingan. Konsumsi ikan goreng dan tahu Tn.I tinggal bersama istri dan 3 anak yang masih
goreng. bersekolah.

Kebutuhan Gizi SMRS dan MRS


Rumus Mifflin Asupan SMRS
BMR = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5xU) + 5 Energi = 1800kkal 93 % (Baik)
= (10 x 61) + (6,25 x 166) – (5x38) + 5 Protein = 54 gr 74 % (Kurang)
= 610 + 1037,5 – 190 + 5 Lemak = 40 gr 75 % (Kurang)
= 1462,5 kkal KH = 270 gr 93% (Baik)
TEE = BMR x 1,2 x 1,1
= 1243,75 x 1,2 x 1,1
= 1930,5 kkal Asupan MRS
Energi = 1700 kkal 88 % (Baik)
Protein = 15% x 1930,5 Protein = 50 gr 69 % (Kurang)
= 289,5 / 4 Lemak = 48 gr 89% (Baik)
= 72,3 gr KH = 250 gr 86 % (Baik)
Lemak = 25% x 1930,5
= 482 / 9
= 53,6 gr
KH = 60% x 1930,5
= 1.158/ 4
= 289,5 gr

DIAGNOSA GIZI
Domain Intake :
NI.5.6.1 Asupan protein tidak adekuat berkaitan dengan asupan protein 62% dari total kebutuhan (kurang)
ditandai perubahan nilai lab hemoglobin 10,8 g/dL (rendah).

Domain Clinis :
NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan adanya penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan
eGFR 49,1 ml/1,73m2, ureum darah 124 mg/dL (tinggi), kreatinin 1,68 mg/dL (tinggi).
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
1. Meningkatkan asupan makan dimulai dengan 80% hingga 100% dari kebutuhan energi &
mencapai berat badan ideal.
2. Menormalkan hasil lab Tn.I
3. Memberi motivasi dan edukasi kepada Tn.I serta keluarga untuk meningkatkan kemampuan
memonitor diri sendiri dalam memilih makanan yang tepat, konsumsi air putih yang cukup, menjaga
kebersihan diri dan lingkungan.
Syarat Diet :
1. Jenis Diet : Diet Tinggi Protein Tinggi Karbohidrat
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NT
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1930,5 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 72,3 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 53,6 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 289,5 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
80% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode Pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar.Serta review materi
edukasi yang diberikan.

Evaluasi
1. Asupan telah mencapai target intervensi.
2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, keluhan mual sudah mulai berkurang.
3. Berdasarkan evaluasi pengetahuan, pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar.
Menu Intervensi

Berat
Waktu Nama masakan Bahan makanan Energi Protein Lemak Karbohidrat
(g) (Kkal) (gr) (gr) (gr)
nasi nasi tim 150 180 3,6 0,6 39
daging semur daging sapi 45 122,85 4,59 7,65 0
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Pagi
minyak 1 8,84 0 1 0
07.00
sg labu siam + tempe tempe 45 90,45 9,36 3,96 6,075
labu siam 30 9 0,18 0,03 5,01
santan 2 4,324 0,04 0,2 0,152
Jumlah 435,094 21,721 13,479 50,787
bubur kacang hijay kacang hijau 15 48,45 2,265 0,225 14,01
Snack gula merah 5 18,4 0 0 6
09.00 gula pasir 8 31,52 0 0 10,72
santan 3 6,486 0,06 0,3 0,228
Jumlah 104,856 2,325 0,525 30,958
nasi nasi tim 150 180 3,6 0,6 39
ayam semur daging ayam 45 134,1 4,5 6,75 0
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
minyak 1 8,84 0 1 0
tahu bb rujak tahu 50 40 5,45 2,35 0,4
Siang gula merah 5 18,4 0 0 6
12.00 minyak 1 8,84 0 1 0
sayur kare labu siam 40 12 0,24 0,04 6,68
wortel 40 14,4 0,4 0,24 3,16
santan 3 6,486 0,06 0,3 0,228
melon melon 100 37 0,6 0,4 8,9
Jumlah 462,196 15,021 12,719 64,638
nagasari tepung beras 35 123,55 2,45 0,175 28
Snack gula pasir 8 31,52 0 0 10,72
15.30 santan 3 6,486 0,06 0,3 0,228
pisang ambon 50 54 0,5 0,4 17,15
Jumlah 215,556 3,01 0,875 56,098
nasi nasi tim 150 180 3,6 0,6 39
pepes ikan tuna ikan tuna 45 45 4,14 0,675 3,6
minyak 1 8,84 0 1 0
tempe semur tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75
kecap 2 1,42 0,114 0,026 0,18
Sore minyak 1 8,84 0 1 0
17.00 sawi hijau
capcay 30 8,4 0,69 0,09 1,2
kembang kol 30 7,5 0,72 0,06 1,47
kembang tahu 25 22,5 1,3 1 1,175
bakso sapi 10 35,8 1,88 1,4 0
pisang pisang 80 86,4 0,8 0,64 27,44
Jumlah 505,2 23,644 10,891 80,815
Total Jumlah 1822,902 72,721 52,489 289,296
Kebutuhan
1930,5 72,3 53,6 289,5
% Kebutuhan 99,07% 100,77% 99,59% 100,24%
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS

ULKUS PEDIS DM DEXTRA

DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RSUD PASAR REBO


JAKARTA TIMUR 2022

Disusun Oleh :

Adinda Pujalestari (P05130219042)

PRODI GIZI DAN DIETETIKA


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
LAPORAN STUDI KASUS HARIAN
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI PADA KASUS ULKUS PEDIS DM DEXTRA
DI RUANG RAWAT INAP FLAMBOYAN RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR 2022
FORMULIR ASUHAN GIZI
Tanggal : 8 Agustus 2022 Nama : Ny.S
Diagnose medis : Ulkus Pedis Dm Dextra No.RM : 2022-925174
Asesmen Gizi Jenis Kelamin : Perempuan
Antropometri Umur : 47 tahun
BB : 55 kg
TB : 156 cm Status Gizi : Normal
Tinggi Lutut : -
LILA : -
IMT : 22,21 kg/m2
BBI : 50,4 kg
Biokimia Fisik
Klinis

PemeriksaanHasil
Lab (18/8/22) 225
Rujukan Ket Pemeriksaan Klinis
Hasil (15/8/22) 150/90 Rujukan
GDS mg/dl 9.1 TD (tinggi) 36 (normal)
mg/dL 21% 82 (normal)
2.9 ≤ 200 Tinggi <120/80
juta/uL

Hemoglobin 20 – 40 Rendah Suhu (ᵒC) 38


mg/dL 32 - 47 Nadi (x/menit) 60 - 100
3.8 – 5.2
Hematokrit Rendah
Eritrosit Rendah Fisik

Keluhan Pemeriksaan
Lemas (+)
Ulkus pada kaki bagian
(+)
kanan Penurunan nafsu
(+)
makan Nyeri ulkus
(+)
Riwayat & Kebutuhan Gizi Riwayat Personal
Ny.S tidak begitu suka sayur, suka makanan yang Ny.S asli Jawa tengah, beragama islam. Ny.S masuk
digoreng. RS melalui IGD menderita DM sejak 20 tahun yang
lalu, ibunya juga penderita Dm. Ny.S pernah
Kebutuhan Gizi SMRS dan MRS mendapat edukasi dari puskesmas.
Rumus Perkeni
BMR = 25kal/kgBB Asupan SMRS
= 25 x 55 Energi = 1193kkal 69% (Kurang)
= 1375 kkal Protein = 33 gr 51 % (Kurang)
TEE = 1375 kkal – FU (5%)+ FA (20%) + FS Lemak = 55,63 gr 116 % (Lebih)
(10%) KH = 140,7 gr 55% (Kurang)
= 1375 kkal – 68.75 + 275 +137.5
= 1718.75 kkal
Asupan MRS
Protein = 15% x 1718.75/4 Energi = 414.7 kkal 26 % (Kurang)
= 64.4 gr Protein= 23,9 gr 40 % (Kurang)
Lemak = 15,4 gr 44% (Kurang)
Lemak = 25% x 1718.75/9 KH = 45,4 gr 18% (Kurang)
= 47.7 gr

KH = 60% x 1718.75/4
= 257,8 gr

DIAGNOSA GIZI
Domain Asupan:
NI 2.1 Asupan Oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan yang dialaminya ditandai dengan
asupan MRS kurang dari 80% (energi 26%, protein 40%, lemak 44%, dan karbohidrat 18%)

Domain Klinis :
NC.2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan penyakit diabetes yang dialaminya, Os suka
mengkonsumsi makanan yang digoreng, dan kurangnya mengkonsumsi protein hewani sebagai sumber zat
besi ditandai dengan nilai GDS tinggi yaitu 225 mg/dl, Tekanan darah tinggi yaitu 150/90 mmHg, dan nilai
Hb rendah yaitu 9.1 g/dl
Domain Prilaku
NB 1.3 Tidak siap melakukan diet berkaitan dengan kurang dorongan pribadi untuk membuat perubahan
ditandai dengan gula darah yag tidak terkontrol dan masih suka mengkonsumsi makanan yang digoreng.

INTERVENSI GIZI
Tujuan :
1. Meningkatkan asupan oral hingga 100% dari kebutuhan.
2. Menormalkan hasil lab terkait gizi yaitu GDS, Hb, dan Tekanan darah.
3. Memberikan edukasi dan penjelasan kembali terkait penyakitnya dan diet yang sesuai seperti Definisi
diabetes, anemia, dan tekanan darah tinggi, syarat diet DM, syarat diet RG III, dan cara meningkatkan
nilai Hb
Syarat Diet :
1. Jenis Diet : Diet DM, RG III 1581 kkal
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NTLC DM, RG III 1581 kkal
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1581 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 59,2 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 35,1 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 256,9 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
100% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Biokimia : Nilai GDS, Hb, Ht dan Eritrosit normal.
4. Pengetahuan : Ny.S memahami terkait penyakitnya, dibuktikan dengan dapat menjawab pertanyaan
dengan benar dan asupan makan bertambah.
Evaluasi
Asupan makan mencapai kebutuhan atau dalam katagori cukup.
Pemeriksaan Biokimia dan Klinis normal.
Berdasarkan evaluasi pengetahuan, pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar sera menjalan
Menu Intervensi

Bahan
Waktu Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
nasi nasi tim 145 174 3,48 0,58 37,7
telur bb semur telur 45 69,3 5,13 2,61 0,315
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Pagi
minyak 1 8,84 0 1 0
07.00
sup oyong + tahu cina oyong 90 17,1 0,72 0,18 3,69
tahu 10 8 1,09 0,47 0,08
minyak 1 8,84 0 1 0
Jumlah 288,21 10,591 5,879 42,055
puding lawyer
agar-agar 1 0 0 0 0
Snack strawberry
09.00 gula putih 13 51,22 0 0 12,22
susu 5 25,65 1,23 1,5 1,81
Jumlah 76,87 1,23 1,5 14,03
nasi nasi tim 150 180 3,6 0,6 39
ayam bb kuning ayam 40 119,2 7,28 10 0
minyak 1 8,84 0 1 0
tempe bacem tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75
Siang gula aren 3 11,04 0 0 2,76
12.00 minyak 1 8,84 0 1 0
sayur asem nangka muda 20 21,2 0,24 0,06 5,52
daun melinjo 10 10,4 0,5 0,13 2,13
jagung manis 15 22,05 0,765 0,105 4,725
buah semangka 100 28 0,5 0,2 6,9
Jumlah 510,07 23,285 17,495 67,785
dadar gulung tepung terigu 20 66,6 1,8 0,2 15,44
Snack gula pasir 10 39,4 0 0 9,4
15.30 kelapa 15 10,2 0,15 0,135 2,1
telur 3 4,62 0,342 0,174 0,021
Jumlah 120,82 2,292 0,509 26,961
nasi nasi tim 145 174 3,48 0,58 37,7
daging empal daging 45 122,85 7,875 9,9 0
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Sore minyak 1 8,84 0 1 0
17.00 tahu bb rujak tahu 50 40 5,45 2,35 0,4
minyak 1 8,84 0 1 0
bening bayam bayam 60 9,6 0,54 0,24 1,74
buah pisang barangan 85 107,95 1,19 0,17 28,56
Jumlah 474,21 18,706 15,279 68,67
Jumlah 1470,18 56,104 40,662 219,501

Kebutuhan
1581 59,2 35,1 256,9
%Kebutuhan 99,00% 100,75% 98,57% 98,54%

Anda mungkin juga menyukai