Disusun Oleh:
Adinda Pujalestari (P0 5130219042)
Pembimbing:
Nurhafiza A.md.Gz
Puji Sykur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, taufiq,
serta hidayah-Nya sehingga kami damat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan
Manajemen Asuhan Gizi Klinik Mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Bengkulu di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2022. Dalam
penulisan dan penyusunan laporan ini, kami mendapat banyak dukungan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Tetes Wahyu W., SST., M.Biomed selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Bengkulu.
2. Ibu Ayu Pravita Sari, SST., M.Gz selaku dosen pembimbing PKL RSUD Pasar Rebo.
3. Ibu Ira Reverawati., AMG, RD selaku Kepala Instalasi Gizi RSUD Pasar Rebo.
4. Ibu Any Wijawati A.md,Gz selaku Penanggung Jawab MSPM RSUD Pasar Rebo.
5. Bapak Okta Setya Asmaji, S.Gz, RD selaku Penanggung Jawab Gizi Klinik RSUD
Pasar Rebo.
6. Ibu Nurhafiza A.md.Gz selaku Pembimbing Praktik Kerja Lapangan di RSUD Pasar
Rebo.
7. Bapak dan Ibu Ahli Gizi RSUD Pasar Rebo.
8. Bapak dan Ibu pegawai Instalasi Gizi RSUD Pasar Rebo.
9. Seluruh dosen dan akademik Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Bengkulu.
Saya menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki
laporan ini. Saya berharap laporan ini berguna bagi semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
I.2.1 Tujuan Umum
Memberikan proses asuhan gizi terstandar kepada pasien Kejang Demam
Kompleks (KDK).
I.2.2 Tujuan Khusus
1. Memberikan gambaran umum penyakit pasien.
2. Melakukan skrining gizi.
3. Melakukan asesmen.
4. Menentukan diagnosa gizi.
5. Merencanakan dan mengintervensi asuhan gizi.
6. Mengimplentasikan rencana asuhan gizi.
7. Melakukan monitoring dan evaluasi.
8. Memberikan edukasi gizi dan konsultasi gizi.
I.3 Manfaat
I..3.1 Bagi Mahasiswa
Pelaksanaan ini bermanfaat untuk menambah ilmu, wawasan dan pengalaman
dalam penerapan ilmu gizi pada pasien KDK.
I.3.2 Bagi Institusi
Menjadi salah satu sarana bagi pasien dan keluarga untuk mendapatkan
pengetahuan terkait makanan yang dianjurkan, dibatasi serta dihindari sesuai dengan
diet dan kondisi pasien, sehingga derajat kesehatan pasien membaik. Manfaat lainnya
adalah status gizi pasien dengan memberikan diet yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan gizi pasien.
I.3.3 Bagi Rumah Sakit
Penatalaksanaan ini bermanfaat untuk memberi informasi kepada pihak rumah sakit
tentang penatalaksanaan gizi pada pasien KDK.
BAB II
PEMBAHASA
N
b. Etiologi penyakit
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pasti disertai suhu tubuh
lebih dari 38°C akibat suatu proses ekstrakranial dan sering terjadi pada anak umur 5
bulan - 6 tahun (Nidela, 2014). Kejang demam juga dapat disebabkan karena infeksi
saluran pernapasan atas akut, infeksi saluran cerna, roseola, otitis media akut, dan
infeksi saluran kemih (Tanto, 2014). Kejang demam dikelompokkan menjadi kejang
demam sederhana dan kompleks berdasarkan manifestasi klinisnya yaitu lama kejang,
frekuensi kejang, dan sifat kejang (Nidela,. 2014), Berikut Klasifikasi kejang demam
berdasarkan tipe kejang, durasi, frekuensi rekuren , riwayat penyakit neurologi, dan
patologi post iktal menurut janet (2013).
Table 1. Klasifikasi Kejang Demam
Indikator
Kejang Demam Kejang Demam Kompleks
Sederhana
Tipe Kejang
Kejang tonik-klonik Kejang fokal/persial atau
generalisata. kejang fokal menjadi
umum.
Durasi
Berlangsung <15 menit. Berlangsung >15 menit.
Frekuensi rekuren
Tidak berulang dalam 24 Berulang 24 jam.
jam.
Riwayat
Tanpa kelainan neurologis Ada kelainan neurologis
penyakit neurologi
sebelum dan sesudah sebelum dan sesudah
kejang kejang.
Patologi post-iktal
Tanpa kelainan Ada kelainan (paralisis
unilateral, somnolen)
c. Patofisiologi Penyakit
Tidak 0
Berdasarkan hasil skrining gizi An.S didapatkan hasil 1 yang berarti berisiko
rendah mengalami malnutrisi.
II.4.2. Pengkajian Gizi (Assessment)
A. Antropometri
Pengukuran antropometri yang dilakukan meliputi pengukuran berat badan
dan tinggi badan. Berat bada An.S diperoleh dengan pengukuran langsung,
berikut data antropometri An.S :
- BBA : 11,10 kg
- TB : 91 cm
- Usia : 2 tahun 8 bulan
- Menurut Z-score, BBI : 13,7 kg
TBI : 93,4 cm
- Status Gizi : Normal
- Status Gizi Anak (WHO, 2005)
B. Biokimia
Hasil Lab
(15/8/22)
Pemeriksaan Lab Rujukan/Standar Keterangan
Sumber: Data Rekam Medis pasien di ruang rawat inap Mawar RSUD Pasar Rebo
Jakarta Timur
38,5 36 - 37 Tinggi
120 90 - 140 Normal
D. Fisik
Ket :
(+) Ada
(-) Tidak Ada
Berdasarkan data fisik pasien, dapat diketahui bahwa pasien
mengalami demam, batuk, pilek, mual, muntah,dan nafsu makan
berkurang.
E. Riwayat Makan Pasien
1. Pola makan Sebelum Masuk RS
Waktu Menu URT
= 210 / 4
= 52,5 gr
Tabel Perbandingan Asupan dan Kebutuhan Energi dan zat gizi SMRS
Zat GiziKebutuhan Asupan % Keterangan
Energi (Kkal)1400 1228,7 88 Baik
1p
Tabel Perbandingan Asupan dan Kebutuhan Energi dan zat gizi MRS
Zat GiziKebutuhanAsupan % Keterangan
Energi (Kkal)1400580,24 41 Kurang
G. Terapi obat
Nama
Obat Dosis Indikasi Efek samping
Domain klinis
NC-2.2 Perubahan Nilai Laboratorium berkaitan dengan infeksi
ditandai dengan hasil laboratorium leukosit yang rendah.
Domain Behavior
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan orang tua An.S berkaitan dengan
belum pernah mendapatkan edukasi gizi ditandai dengan makanan
An.S tidak seimbang yaitu tidak menyukai tempe dan tahu.
II.4.4 Intervensi
A. Tujuan intervensi
1. Meningkatkan asupan makan pasien hingga mencapai 100% dari
total kebutuhan energi.
2. Membantu menaikan hasil laboratorium agar mencapai/mendekati
nilai normal.
3. Meningkatkan pengetahuan terkait gizi dan penyakit pasien pada
keluarga pasien serta pemilihan bahan makanan yang dianjurkan dan
yang tidak dianjurkan sesuai dengan kebutuhan pasien.
B. Implemantasi
1. Pemberian makan dan/ zat gizi
a. Preskripsi Diet:
Nama Diet = Diet
Anak Bentuk Makanan =
Lunak Kode Pemesanan =
NT
Rute Makanan = Oral
Waktu Makan = 3x makan utama, 2x makan selingan
Syarat Diet =
Energi diberikan sebesar 1400 Kkal.
Protein diberikan sebesar 52,5 gr
Lemak diberikan sebesar 46,6 gr
Karbohidrat diberikan sebesar 192,5 gr
2. Edukasi Gizi
Tanggal : 18 Agustus 2022
Waktu : 12.00 WIB
Lokasi : Ruang Rawat Inap Mawar 604 RSUD Pasar Rebo
Metode : Diskusi dan pengisian Pre-test & Post-test
Sasaran : Keluarga Pasien
Media : Leaflet, kuesioner Pre-test & Post-test
Materi : Diet Anak
(Tujuan dan prinsip makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan pada diet anak, contoh menu sehari
serta pedoman gizi seimbang)
b. Evaluasi
1. Asupan
Indikator KebutuhanAsupan
% Asupan %
Zat Gizi
3. Klinis
BB 11,10 kg 11,10 kg
TB 91 cm 91 cm
5. Biokimia
Pemeriksaan Laboratorium Hari I & II
Hemoglobin
Hematokrit
Tidak ada pemeriksaan lanjutan
Eritrosit Leukosit
Trombosit
6. Pengetahuan
Sebelum Edukasi Setelah Edukasi
III.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari kasus pasien Kejang Demam Kompleks ini adalah:
1. Berdasarkan hasil skrining gizi An.S didapatkan hasil 1 yang berarti berisiko
rendah mengalami malnutrisi.
2. Hasil evaluasi asupan An.S selama 2 hari intervensi mengalami peningkatan:
a. Hari pertama
Asupan energi 78,3%, protein 67,5%, lemak 83,2 %, dan karbohidrat 79%.
b. Hari kedua
Asupan energi 89,3%, protein 89,9%, lemak 90,7%, dan karbohidrat 87,3%.
3. Hasil antropometri hari ke-1 dan hari ke-2 masih tetap sama dengan BB 11,10
kg dan TB 91 cm dengan status gizi tetap normal.
4. Pemeriksaan klinis pada An.S dihari kedua mengindikasikan semua
pemeriksaan dengan nilai normal.
5. Pemeriksaan fisik pada An.S dihari kedua didapatkan bahwa An.S masih
mengalami batuk dan pilek.
6. Pengetahuan orang tua dan An.S meningkat, dengan hasil pre-test mendapatkan
skor 60 dan hasil post-test mendapatkan skor 100.
III.2 Saran
1. Keluarga An.S diharapkan untuk dapat menjadi lebih kreatif dalam upaya
meningkatkan asupan An.s yang sesuai dengan kebutuhan secara bertahap
setelah pemulihan.
2. Keluarga An.S diharapkan untuk menyediakan makanan yang variatif terutama
pengolahan tahu dan tempe agar An.S dapat mengonsumsi guna memenuhi
kebutuhan gizi yang seimbang.
3. An.S diharapkan dapat meningkatkan asupan hingga 100% dari total kebutuhan
energi.
DAFTAR PUSTAKA
WHO, 2013 dalam Untari 2015. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kejang
Demam dengan Frekuensi Kejang Anak Di Rawat Inap Puskesmas Gatak
Sukoharjo.
Pusponegoro Hardiono D, Putro Widodo Dwi, Ismael Sofyan (2006). Buku Konsensus
Penatalaksanaan Kejang Demam
Eny Susilowati, (2016). Hubungan antara pengetahuan orang tua tentang penanganan
demam dengan kejadian kejang demam berulang di ruang anak SDUD Dr.
Soehadi Prijonegoro Sragen. Surakarta.
Snack
sore Puding buah Agar-agar 1 0 0 0 0
14.00
Gula pasir 8 31,52 0 0 7,52
Intervensi
Intervensi
Pre-Test
Post-Test
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS
TB PARU DAN FEBRIS
DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022
Disusun Oleh :
DIAGNOSA GIZI
NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan keterbatasan daya terima makanan akibat nafsu makan
menurun ditandai dengan asupan MRS yaitu energi 514 kkal (25,7%), protein 39,2 gr (52%)
Lemak 31,1 gr (56%), dan karbohidrat 209 gr (69%).
NB.1.7 Pemilihan makanan yang salah dari orang tua berkaitan dengan kurangnya pengetahuan orang tua
terkait zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan anak. Ditandai dengan An.G yang tidak dibatasi
pemberian asupan susu formula.
NC. Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan gangguan fungsi hati ditandai dengan fungsi hati
ditandai dengan SGOT dan SGPT yang tinggi.
INTERVENSI GIZI
Tujuan : Meningkatkan asupan An.G hingga < 80 % dari kebutuhan.
Syarat Diet :
1. Jenis diet : Diet Anak
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NT
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 2000 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 75 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 55,5 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 300 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
80% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar. Serta review materi
edukasi yang diberikan.
Evaluasi
1. Asupan telah mencapai target intervensi.
2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, keluhan mual muntah sudah tidak ada.
3. Keluarga Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar dan dapat mereview
kembali materi edukasi yang diberikan.
Menu Intervensi
Bahan
Waktu Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
Nasi Nasi 110 132 2,64 0,44 28,6
Ayam BB Kare Ayam 60 178,8 10,92 15 0
Santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
Pagi
Minyak 1 8,84 0 1 0
07.00
Bening Lb.Siam +
Labu Siam 50 50,3 0,75 1,7 3,35
Wortel
Wortel 50 50 3 2,5 3,95
Jumlah 423,6 17,37 20,94 36,128
Nagasari Pisang 20 33 0,2 0,16 4,86
Snack Santan 5 6,1 0,1 0,5 0,38
09.00 Tepung Beras 20 70,6 1,4 0,1 16
Gula Putih 10 65 0 0 26,5
Jumlah 174,7 1,7 0,76 47,74
Nasi Nasi 150 180 3,6 0,6 39
Daging Empal Daging 60 150 6,9 6 0
Minyak 1 8,84 0 1 0
Gula Merah 5 30 0 0 7,5
Tahu BB Semur Tahu 55 44 5,995 2,585 0,44
Siang Kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
12.00 Buncis
Sup Sayuran 35 59,85 3,85 0,77 9,8
Wortel 25 25 1,5 1,25 1,975
Kentang 20 18 0,48 2,06 1,44
Minyak 1 8,84 0 1 0
Buah Melon 100 60 3 0,4 20,6
Jumlah 586,66 25,496 15,704 81,025
Kue Pepe Santan 5 6,1 0,1 0,5 0,38
Tepung
Snack Tapioka 20 110 0,58 1,56 20,08
14.30 Tepung Beras 30 105,9 2,1 0,15 24
Gula Putih 10 65 0 0 26,5
Jumlah 287 2,78 2,21 70,96
Nasi Nasi 110 132 2,64 0,44 28,6
Ikan Tuna BB Kuning Ikan Tuna 60 60 8,22 0,9 4,8
Minyak 1 8,84 0 1 0
Tempe Bacem Tempe 55 110,55 11,44 4,84 7,425
Gula Merah 3 18 0 0 4,5
Sore Minyak 1 8,84 0 1 0
17.00
Sayur Bening Kacang
Kc.Panjang + Labu Panjang 30 90 3,09 0,45 15,18
Siam
Labu Siam 35 35,21 0,525 1,19 2,345
Buah Semangka 100 45 0,5 4,9 3,2
Jumlah 508,44 26,415 14,72 66,05
Jumlah 1980,4 73,761 54,334 301,903
Disusun Oleh :
DIAGNOSA GIZI
NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan keterbatasan daya terima makanan akibat nafsu makan
menurun, nyeri perut, infeksi ditandai dengan asupan MRS yaitu energi 654 kkal (32,7%), protein 32,4 gr
(43%), Lemak 37,1 gr (66%), dan karbohidrat 192 gr (64%).
NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan penyakit yang diderita dan infeksi ditandai dengan
hemoglobin dan hematokrit tinggi serta leukosit rendah.
INTERVENSI GIZI
Tujuan : Meningkatkan asupan An.F hingga >80 % dari kebutuhan.
Syarat Diet :
1. Jenis diet : Diet Anak
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NT
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 2000 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 75 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 55,5 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 300 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
80% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode Pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar.Serta review materi
edukasi yang diberikan.
Evaluasi
1. Asupan telah mencapai target intervensi.
2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, keluhan mual muntah sudah tidak ada.
3. Keluarga Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar dan dapat mereview
kembali materi edukasi yang diberikan.
Menu Intervensi
Bahan
Waktu Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
Nasi Nasi Tim 110 198 9,24 0,44 44
Telur Semur Telur 60 120 3,84 4,08 0,42
Kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Pagi Minyak 1 8,84 0 1 0
07.00 Sup Macaroni + Buncis + Wortel Makaroni 20 120 3,14 0,68 19,74
Buncis 30 10,2 0,72 0,09 2,16
Wortel 30 10,8 0,3 0,18 2,37
Minyak 1 8,84 0 1 0
Jumlah 478,81 17,411 7,509 68,96
Snack Regal
Regal 25 172,25 1,725 1,6 52,525
09.00
Jumlah 172,25 1,725 1,6 52,525
Nasi Nasi Tim 150 270 12,6 0,6 60
Daging Empal Daging 60 163,8 10,5 13,2 0
Gula Merah 3 11,04 0 0 2,76
Siang Minyak 1 8,84 0 1 0
12.00 Tempe BB Kuning Tempe 55 110,55 11,44 4,84 7,425
minyak 1 8,84 0 1 0
Bening Labu Siam Labu Siam 80 24 0,48 0,08 8,56
Buah Pepaya 100 100 0,5 4,5 20,2
Jumlah 697,07 35,52 25,22 98,945
Puding Agar Lumut Agar-agar 1 0 0 0 0
Snack Gula Putih 10 45 0 0 13
15.30
Santan 5 6,1 0,1 0,5 0,38
Jumlah 51,1 0,1 0,5 13,38
Nasi Nasi Tim 110 198 9,24 0,44 44
Ayam Bistik Ayam 60 216 3,12 15 0
Kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Minyak 1 8,84 0 1 0
Tahu Opor Putih Tahu 55 44 5,995 2,585 0,44
Sore
17.00 Minyak 1 8,84 0 1 0
Sup Sayuran Wortel + Kentang Wortel 50 18 0,5 0,3 3,95
Kentang 20 12,4 0,42 0,04 2,7
Minyak 1 8,84 0 1 0
Buah Melon 100 37 0,6 0,4 7,8
Jumlah 554,05 20,046 21,804 59,16
Jumlah 1953,28 74,802 56,633 292,97
Disusun Oleh :
DIAGNOSA GIZI
NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan keterbatasan daya terima makanan akibat mual, muntah
dan nafsu makan menurun, ditandai dengan asupan MRS yaitu energi 1058 kkal (58,7%), protein 46,1 gr
(68%), lemak 37,9 gr (75%), dan karbohidrat 156 gr (57%).
NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan penyakit yang diderita ditandai dengan eritrosit dan
monosit yang tinggi serta trombosit yang rendah.
INTERVENSI GIZI
Tujuan : Meningkatkan asupan An.A hingga 100 % dari kebutuhan.
Syarat Diet :
1. Jenis diet : Diet Anak
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NT
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1800 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 67,5 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 50 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 270 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
100% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode Pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar.Serta review materi
edukasi yang diberikan.
Evaluasi
1. Asupan telah mencapai target intervensi.
2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, keluhan mual muntah sudah tidak ada, nafsu makan mulai membaik.
3. Berdasarkan Pemeriksaan klinis pada An.A mengindikasikan tidak adanya demam yang ditandai
dengan penurunan suhu tubuh menjadi normal.
4. An.A dan keluarga dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar dan asupan makan
bertambah.
Menu Intervensi
Bahan
Waktu Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
Nasi Nasi Tim 120 144 4,08 0,48 38,4
Ayam BB Gulai Ayam 50 300 15,1 10,05 0
Pagi Minyak 1 8,84 0 1 0
07.00 Bening Wortel + Labu
Wortel 50 34,5 1,95 0,3 10,45
Siam
Labu Siam 50 18,2 0,3 0,05 9,35
Jumlah 505,54 21,43 11,88 58,2
Snack Puding Agar-Agar Agar-agar 1 0 0 0 0
09.00 Gula Pasir 8 44 0 0 7,52
Jumlah 44 0 0 7,52
Nasi Nasi Tim 150 180 5,1 0,6 48
Telur Opor Putih Telur 60 119,4 7,44 3,48 0,42
Minyak 1 8,84 0 1 0
Siang Tempe BB Bali Tempe 55 110,55 11,44 2,64 7,425
12.00 Pasta Tomat 3 3,3 0,06 0,012 0,735
Minyak 1 8,84 0 1 0
Bening Labu Siam Labu Siam 100 36,4 0,6 0,1 18,7
Buah Pepaya 100 46 0,5 12 12,2
Jumlah 513,33 25,14 20,832 87,48
Talam Kentang Kentang 25 15,5 0,525 0,05 3,375
Tepung
Tapioka 20 86 0,22 0,1 17,64
Snack
15.30 Tepung Beras 20 104 1,4 0,1 16
Gula Putih 8 44 0 0 7,52
Santan 5 10 0,1 0,5 0,38
Jumlah 259,5 2,245 0,75 44,915
Nasi Nasi Tim 120 144 4,08 0,48 38,4
Daging Kare Daging 50 136,5 8,75 10,4 0
Santan 3 6 0,06 0,3 0,228
Tahu Bistik Tahu 55 44 5,995 2,585 0,44
Sore
Kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
17.00
Minyak 1 8,84 0 1 0
Bening Labu Siam Labu Siam 100 36,4 0,6 0,1 18,7
Pisang
Buah Barangan 50 54 0,5 0,4 12,15
Jumlah 431,87 20,156 15,304 70,188
Jumlah 1754,24 68,97 48,766 268,303
Disusun Oleh :
Asupan SMRS
Kebutuhan Gizi SMRS dan MRS
Energi = 1521kkal 95 % (Baik)
Protein = 57,1 gr 108 % (Baik)
Energi = BBI x Usia Tinggi
Lemak = 40,2 gr 90 % (Baik)
= 17,7 x 90
KH = 210 gr 87,5 % (Baik)
= 1600 kkal
KH = 60% x 1600
= 960 / 4
= 240 gr
DIAGNOSA GIZI
NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan penyakit yang diderita Sindrom Nefrotik ditandai
dengan hematoktit rendah dan ureum darah tinggi.
NB.1.1 Kurang pengetahuan terkait makanan berkaitan dengan suka jajan makanan warung ditandai dengan
sering mengonsumsi permen, oreo, beng-beng, es krim dan minuman kemasan.
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
1. Mengganti protein yang keluar bersama urin.
2. Mengurangi pembengkakan dan menjaga keseimbangan cairan.
Syarat Diet :
1. Jenis diet : Diet Sindrom Nefrotik
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NT,RGIII
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1600 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 60 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 44,4 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 240 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
100% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode Pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar.Serta review materi
edukasi yang diberikan.
Evaluasi
1. Asupan telah mencapai target intervensi.
2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, seluruh tubuh (wajah, perut, kemaluan, tangan dan kaki) mulai
menyusut/mulai tidak bengkak lagi.
3. Berdasarkan Pemeriksaan klinis pada An.A mengindikasikan tidak adanya demam
4. Keluarga dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar dan asupan makan bertambah.
Menu Intervensi
Bahan
Waktu Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
Nasi Nasi Tim 120 144 2,88 0,48 31,2
Daging Semur Daging 50 136,5 8,75 11 0
Pagi
Kecap 3 4,5 0,171 0,039 0,27
07.00
Minyak 1 8,84 0 1 0
Bening Labu Siam Labu Siam 70 21 0,42 0,07 4,69
Jumlah 314,84 12,221 12,589 36,16
Bubur Kacang Hijau Kacang Hijau 25 105 5,725 0,375 25,2
Snack Gula Merah 10 48,7 0 0 9,2
09.00 Gulah Pasir 8 39,2 0 0 7,52
Santan 5 9,5 0,1 0,5 0,38
Jumlah 202,4 5,825 0,875 42,3
Nasi Nasi Tim 150 180 3,6 0,6 39
Ayam Semur Ayam 55 165,055 14,41 19,415 0
Kecap 3 4,5 0,171 0,039 0,27
Minyak 1 8,84 0 1 0
Tahu BB Rujak Tahu 55 87,45 5,995 2,585 0,44
Siang
Pasta Tomat 3 5,7 0,06 0,012 0,735
12.00
Minyak 1 8,84 0 1 0
Sayur Bening Labu +
Labu Siam 50 15 0,3 0,05 3,35
Wortel
Wortel 50 28 0,5 0,3 3,95
Buah Melon 100 79,1 0,6 0,4 27,8
Jumlah 582,485 25,636 25,401 75,545
Nagasari Pisang 20 38 0,2 0,16 10,86
Snack Tepung Beras 15 52,95 1,05 0,075 12
15.30 Gula Putih 8 39,2 0 0 7,52
Santan 5 9,5 0,1 0,5 0,38
Jumlah 139,65 1,35 0,735 30,76
Nasi Nasi Tim 120 144 2,88 0,48 31,2
Pepes Ikan Tuna Ikan Tuna 50 95,25 6,85 0,75 4
Minyak 1 8,84 0 1 0
Tempe Semur Tempe 55 110,55 11,44 4,84 7,425
Sore Kecap 3 4,5 0,171 0,039 0,27
17.00 Minyak 1 8,84 0 1 0
Sup Oyong + Wortel Oyong 30 10,71 0,24 0,06 7,23
Wortel 50 28 0,5 0,3 3,95
Minyak 1 8,84 0 1 0
Buah Pisang Barangan 50 95 0,5 0,4 27,15
Jumla 514,53 22,581 9,869 81,225
h
Total Jumlah 1553,905 57,613 39,469 225,99
Kebutuhan
1600 60 44,4 240
% Kebutuhan 97,44% 100,17% 98,94% 98,51%
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS
HIDROMEFROSIS KANAN
DI RUANG RAWAT INAP CEMPAKA RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR
Disusun Oleh:
Adinda Pujalestari (P0 5130219042)
I.2. Tujuan
I.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu merencanakan dan melakukan manajemen asuhan gizi klinik
pasien Hidronefrosis kanan di rumah sakit yang meliputi analisis kasus pasien tentang
pengkajian, perencanaan, penerapan, evaluasi dan membuat laporan.
I.3. Manfaat
I.3.1. Bagi Mahasiswa
Untuk Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan Proses Asuhan
Gizi Terstandar (PAGT) kepada pasien di Rumah Sakit.
b. Patofisiologi
Obstruksi total akut ureter pada binatang percobaan menyebabkan pelebaran
mendadak dan peningkatan tekanan lumen bagian proksimal tempat obstruksi. Filtrasi
glomerulus tetap berlangsung dengan peningkatan filtrasi pada tubulus dan penumpukan
cairan di ruang interstisium. Peningkatan tekanan interstisium menyebabkan disfungsi
tubulus. Kerusakan nefron ireversibel terjadi dalam waktu kira-kira 3 minggu. Pada
obstruksi parsial, kerusakan ireversibel terjadi dalam waktu yang lebih lama dan
bergantung pada derajat obstruksi.
Sebagian besar penyebab obstruksi saluran kemih yang diuraikan diatas
menyebabkan obstruksi parsial lambat terhadap aliran urine. Keadaan ini menyebabkan
hidronefrosis dan atrofi korteks ginjal progresif akibat kerusakan nefron yang
berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan tahunan. Hanya hidronefrosis bilateral
yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Statis urine akibat obstruksi meningkatakan
insidensi pielonefritis akut dan pembentukan batu saluran kemih yang keduanya dapat
memperberat obstruksi.
Obstruksi ureter akut oleh batu, bekuan darah, atau kerak papila renalis akan
menyebabkan kolik ureter akibat peningkatan peristalsis ureter. Kolik ureter merupakan
nyeri intermitten yang sering kali sangat berat pada sudut ginjal posterior dan menjalar
disekitar pinggang (flank) menuju daerah pubis. obstruksi unilateral kronis biasanya
asimtomatik bahkan pada obstruksi total dan umumnya berlanjut dengan kerusakan ginjal
permanen sebelum terdeteksi. Obstruksi parsial.
bilateral kronis memberikan gambaran gagal ginjal kronis progresif, meliputi
hipertensi, kegagalan fungsi tubulus (poliuria, asidosis tubulus renalis, dan hiponatremia),
dan timbulnya batu saluran kemih atau pielonefritis akut. Penanganan pasien tersebut
dapat mengembalikan fungsi tubulus menjadi normal bila dilakukan secara dini.
Obstruksi bilateral total meneyebabkan gagal ginjal akut tipe pascaginjal dan selanjutnya
dengan cepat menuju ekmatian bila tidak segera dikoreksi. Oleh karena itu, keadaan ini
termasuk kegawatdaruratan medis(Kimberly, 2011).
b. Biokimia
Pemeriksaan LabHasil Lab (24/8/22) 12.8
Rujukan/Standar Keterangan
39
4.3
Hemoglobin (g/dL) Hematokrit7.75
(%) Eritrosit (juta/Ul) Leukosit (10Normal
11.7 – 15.5 -31/uL)Normal Normal
Trombosit Norm
(ribu/uL)
Monosit (%) 176 32 – 47 Tinggi
0 3.8 – 5.2
10 3.60 – 11.00
150 – 440
3–5
2–8
c. Klinis
Pemeriksaan Klinis TekananHasil
Darah200/115
(mmHg)
Kadar normal
Pernapasan
90/60
Keterangan
(x/menit)
– 120/80
Tinggi
NadiCepat
(x/menit)
Normal
Suhu (°C) 25 16-20 Normal
100 60-100
36,6 36 - 37
(Sumber: WNPG,2012)
Berdasarkan perbandingan asupan dan kebutuhan energi dan zat gizi
SMRS diatas dapat diketahui bahwa asupan lemak dan karbohidrat Ny.S
melebihi kebutuhan.
WaktuMenu URT
PagiMie goreng instan Telur rebus 1 porsi
Selingan sorePuding Makan SiangNasi 1 butir
Sup sayur 1 potong
Semangka 3 sdm
1 ctg sayur
1 ptg
Berdasarkan asupan makan kuantitatif MRS, diketahui asupan gizi MRS
Ny.S sebesar 945 kkal energi, protein 27 gram, lemak 28 gram, dan
karbohidrat sebesar 84 gram.
(Sumber: WNPG,2012)
Meredakan demamPenggunaan
2 dalam jangka 3x1dan nyeriwaktu panjang dan dosis besardapatmenyebabkan
sakit kepala, mual muntah,
ng
Domain behavior
NB.1.1 Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan belum
pernah mendapatkan edukasi gizi ditandai dengan kurang beragamnya menu dan
menyukai makanan digoreng.
B. Biokimia
Tidak ada pemeriksaan laboratorium.
C. Fisik/Klinis
- Klinis
Pemeriksaan Klinis TekananHasil
Darah117/90
(mmHg)
Kadar normal
Pernapasan
Keterangan
90/60 (x/menit)
– 120/80
Normal
NadiNormal
(x/menit)
Normal
Suhu (°C) 20 16-20 Normal
85 60-100
36,5 36 - 37
- Fisik
Mual Muntah Sakit kepala Lemas Pucat (-)
Nyeri perut bawah (-) (+)
(+)
(+)
(+)
Berdasarkan fisik Ny.S memiliki beberapa keluhan seperti nyeri perut dibagian
bawah, lemas dan pucat.
E. Diagnosa Gizi
1. Domain Asupan
N.1.1.4 Peningkatan Kebutuhan Energi berkaitan dengan penyembuhan
luka oprasi ditandai dengan peningkatan kebutuhan energi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pra-bedah.
II.4.4 Intervensi
a. Tujuan intervensi
1. Meningkatkan asupan makan secara bertahap dengan 80% hingga 100%
dari kebutuhan energi dengan berat ideal.
2. Meningkatkan asupan protein 20% untuk mempercepat penyembuhan luka
pasca bedah.
3. Memberi motivasi dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran untuk
memulai diet dan mengatur pola makan bergizi seimbang.
b. Implementasi
1. Pemberian makan dan/ zat gizi
a. Preskripsi Diet:
Jenis Diet = Pasca Bedah
Bentuk Makanan = Lunak
Kode Pemesanan = NT
Rute Makanan = Oral
Waktu Makan = 3x makan utama, 2x makan selingan
Syarat Diet =
Energi diberikan sebesar 1500 Kkal.
Protein diberikan sebesar 75 gr
Lemak diberikan sebesar 41,6 gr
Karbohidrat diberikan sebesar 206,25 gr
2. Edukasi
Memberitahu mengenai makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan sesuai dengan kondisi pasien.
- Tempat : Ruang Rawat Inap Cempaka Kamar 508 RSUD Pasar Rebo
- Waktu : Jumat ,26 Agustus 2022 ( 11.30 WIB )
- Sasaran : Pasien dan Keluarga
- Media : Leaflet
- Metode : Konseling (diskusi,tanya jawab dan melakukan pre-test
dan post-test)
- Materi : Memberikan penjelasan 4 pilar gizi seimbang, makanan
dan minuman yang dihindari serta memberikan contoh menu sehari.
2. Evaluasi
a. Antropometri
Parameter Hasil Pengukuran
Hari 1
LILA 28 cm
BB 54 kg
Tilut 51 kg
TB 161 cm
IMT 20,83 kg/m2
Status gizi Normal
Kesimpulan : Tidak terjadi penurunan berat badan pada pasien
b. Biokimia
Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut,
c. Klinis
Pemeriksaan Hasil pengamatan Hari ke-1
122/70 mmHg 90 x/Menit
18 x/Menit
Tekanan darah Nadi 36 C
Pernapasan Suhu
d. Fisik
Keluhan Kesadaran Sakit kepala Lemas Hasil Composmentis (-)
Sakit pinggang (-)
(-)
Berdasarkan data fisik pasien, dapat diketahui bahwa pasien sudah tidak
lagi mengalami sakit kepala, lemas, dan sakit pinggang.
e. Asupan
Zat gizi Kebutuhan 26/08/22
Asupan %
1472,07 kkal 98
Energi Protein Lemak Karbohidrat 1500 kkal
72,281 gr 96
75 gr
41,751 gr 100
41,6 gr
203,99 gr 98
206,25 gr
f. Pengetahuan
1. Edukasi gizi diberikan di hari ke-1 pada tanggal 26 agustus 2022 kepada pasien
mengenai diet Pasca Bedah
2. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga, mengenai diet pasca bedah,
syarat diet, tujuan diet, 4 pilar gizi seimbang. Makanan dan minuman yang
dihindari serta memberikan contoh menu sehari dalam leaflet. Setelah
diberikan edukasi dan dilakukannya posttest pasien berhasil menjawab
pertanyaan dengan benar semua serta memahami edukasi yang telah diberikan.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil skrining menggunakan formulir MST didapatkan skor 0
yang menunjukan pasien tidak beresiko mengalami malnutrisi.
2. Pasien memiliki status gizi Normal yaitu 21,51 kg/m2.
3. Hasil pemeriksaan klinis pasien selama 1 hari normal.
4. Hasil pemeriksaan fisik pasien sudah berkurangnya rasa lemas,dan
sudah berkurangnya rasa nyeri dibagian operasi.
5. Asupan pasien baik , pasien menghabiskan makanan hari pertama sampai 90%
6. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga, mengenai Diet Pasca Bedah,
syarat diet, Tujuan diet. 4 pilar gizi seimbang, makanan dan minuman yang
dihindari serta memberikan contoh menu sehari dalam leaflet. Setelah diberikan
edukasi dan dilakukannya post test pasien berhasil menjawab pertanyaan dengan
benar semua serta memahami edukasi yang telah diberikan
III.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada pasien tersebut adalah dukungan dan peran
dari pihak keluarga sangat penting agar pasien dapat menerapkan diet yang telah
diberikan selama di rumah sakit untuk diterapkan dirumah dan merubah gaya
hidup,memperbaiki pola hidup sehat pasien untuk mencegah timbulnya penyakit
komplikasi atau penyakit lainnya.
LAMPIRAN
Sarapan
Telur 20 20 2,48 2,16 0,14
06.30
Siang
Minyak 5 44,2 0 5 0
12.30
Waktu Bahan
Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
Pagi
Minyak 5 8,84 0 5 0
07.00
Telur rebus
nasi
Sup Sayur
Siang
12.30
Kol 30 7,5 0,72 0,06 1,47
Minyak 5 44,2 0 5 0
Buah
Snack
15.30
Puding agar-agar 1 0 0 0 0
Jumlah
1345 27 28 84
Kebutuhan
1400 0
52,5 38,8 21
% Kebutuhan
Waktu Nama masakan Bahan makanan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nasi Nasi Tim 150 180 3,6 0,6 39
Daging Terik Daging 45 122,85 7,875 6,75 0
Pagi
Gula Merah 3 11,04 0 0 2,76
07.00
Minyak 1 8,84 0 1 0
Bening Labu Siam Labu Siam 50 15 0,3 0,05 3,35
Puding Batik Coklat Agar-agar 5 0 0 0 0
Intervensi
Disusun Oleh :
Domain Klinis
NC.2.2 Perubahan nilai klinis terkait gizi yaitu pengukuran tekanan darah berkaitan dengan cemas menjelang
operasi ditandai dengan nilai tekanan darah 147/80 mmHg (tinggi).
Domain Prilaku
NB.1.1 Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan pola hidup yang kurang sehat
ditandai dengan Ny.S menyukai makanan pedas seperti seblak, mi instan pedas dan os sangat jarang minum
air putih, serta jarang makan sayur.
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
1. Meningkatkan asupan oral hingga mencapai 80% dari kebutuhan.
2. Memberikan edukasi dan penjelasan terkait penyakitnya dan diet pasca bedah.
Syarat Diet :
1. Jenis Diet : Diet Pasca Bedah 1575 kkal
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NTLC
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1575 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 94,5 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 35 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 220,5 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
80% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode Pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar.Serta review materi
edukasi yang diberikan.
Evaluasi
1. Asupan Makan pra bedah setelah intervensi belum mencapai 80% namun sudah dalam kategori cukup
yaitu energi = 625 Kkal 40% (Kurang), protein = 37gr 59% (Kurang), Lemak = 11.5 gr 33%
(Kurang), KH = 86 gr 36.4% (Kurang).
2. Tidak ada pemeriksaan lab lebih lanjut, tekanan darah normal, dan terdapat mual.
3. Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar serta menjalani anjuran diet.
Menu Intervensi
Waktu Nama masakan Bahan makanan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
nasi nasi tim 145 174 3,48 0,58 37,7
telur bb semur telur 45 69,3 5,13 2,61 0,315
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Pagi minyak 1 8,84 0 1 0
07.00
sup oyong + tahu
oyong 90 17,1 0,72 0,18 3,69
cina
tahu 10 8 1,09 0,47 0,08
minyak 1 8,84 0 1 0
Jumlah 288,21 10,591 5,879 42,055
puding lawyer
agar-agar 1 0 0 0 0
Snack strawberry
09.00 gula putih 13 51,22 0 0 12,22
susu 5 25,65 1,23 1,5 1,81
Jumlah 76,87 1,23 1,5 14,03
nasi nasi tim 150 180 3,6 0,6 39
ayam bb kuning ayam 40 119,2 7,28 10 0
minyak 1 8,84 0 1 0
tempe bacem tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75
Siang gula aren 3 11,04 0 0 2,76
12.00 minyak 1 8,84 0 1 0
sayur asem nangka muda 20 21,2 0,24 0,06 5,52
daun melinjo 10 10,4 0,5 0,13 2,13
jagung manis 15 22,05 0,765 0,105 4,725
buah semangka 100 28 0,5 0,2 6,9
Jumlah 510,07 23,285 17,495 67,785
dadar gulung tepung terigu 20 66,6 1,8 0,2 15,44
Snack gula pasir 10 39,4 0 0 9,4
15.30 kelapa 15 10,2 0,15 0,135 2,1
telur 3 4,62 0,342 0,174 0,021
Jumlah 120,82 2,292 0,509 26,961
nasi nasi tim 145 174 3,48 0,58 37,7
daging empal daging 45 122,85 7,875 9,9 0
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Sore minyak 1 8,84 0 1 0
17.00 tahu bb rujak tahu 50 40 5,45 2,35 0,4
minyak 1 8,84 0 1 0
bening bayam bayam 60 9,6 0,54 0,24 1,74
buah pisang barangan 85 107,95 1,19 0,17 28,56
Jumlah 474,21 18,706 15,279 68,67
1470,18 90,104 33,662 219,501
Jumlah
Kebutuhan 1575 94,5 35 220,5
%Kebutuhan 99,00% 100,75% 98,57% 98,54%
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI
KLINIK
PADA KASUS PRA DAN PASCA BEDAH HILL DEXTRA
DI RUANG RAWAT INAP CEMPAKA RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022
Disusun Oleh :
= 2100 kkal
KH = 60% x 2100/4
= 315 gr
Domain Klinis
NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan adanya penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan
hemoglobin dan hematokrit yang rendah.
Domain Prilaku
NB.1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan sukanya konsumsi makanan berlemak ditandai
dengan konsumsi nasi padang seminggu 3 kali.
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
Meningkatkan asupan oral hingga 80% dari kebutuhan, membantu menaikkan/ mencapai hasil lab mendekati
normal, memberikan edukasi mengenai pola makan sehari - hari baik yang dianjurkan maupun tidak
dianjurkan.
Syarat Diet :
1. Jenis Diet : Diet Pasca Bedah
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NT
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 2.200 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 104,5 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 61 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 308 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
100% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode Pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar.Serta review materi
edukasi yang diberikan.
Evaluasi
1. Asupan Makan pra bedah setelah intervensi belum mencapai 80% yaitu Energi 987,5 kkal (52%) ,
Protein 49,75 gr (69%), Lemak 37,5 gr (71%), KH 117,75 gr (41 %)
2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, TnA sudah tidak mengalami keluhan lagi.
3. Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar serta menjalani anjuran diet.
Menu Intervensi
Waktu Nama masakan Bahan makanan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
nasi nasi tim 145 174 3,48 0,58 37,7
telur bb semur telur 45 69,3 5,13 2,61 0,315
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Pagi minyak 1 8,84 0 1 0
07.00
sup oyong +
oyong 90 17,1 0,72 0,18 3,69
tahu cina
tahu 10 8 1,09 0,47 0,08
minyak 1 8,84 0 1 0
Jumlah 288,21 10,591 5,879 42,055
puding lawyer
agar-agar 1 0 0 0 0
Snack strawberry
09.00 gula putih 13 51,22 0 0 12,22
susu 5 25,65 1,23 1,5 1,81
Jumlah 76,87 1,23 1,5 14,03
nasi nasi tim 150 180 3,6 0,6 39
ayam bb ayam 40 119,2 7,28 10 0
kuning minyak 1 8,84 0 1 0
tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75
Siang tempe bacem gula aren 3 11,04 0 0 2,76
12.00 minyak 1 8,84 0 1 0
nangka muda 20 21,2 0,24 0,06 5,52
sayur asem daun melinjo 10 10,4 0,5 0,13 2,13
jagung manis 15 22,05 0,765 0,105 4,725
semangka 100 28 0,5 0,2 6,9
buah
Jumlah 510,07 23,285 17,495 67,785
dadar gulung tepung terigu 20 66,6 1,8 0,2 15,44
Snack gula pasir 10 39,4 0 0 9,4
15.30 kelapa 15 10,2 0,15 0,135 2,1
telur 3 4,62 0,342 0,174 0,021
Jumlah 120,82 2,292 0,509 26,961
nasi nasi tim 145 174 3,48 0,58 37,7
daging empal daging 45 122,85 7,875 9,9 0
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Sore minyak 1 8,84 0 1 0
17.00 tahu bb rujak tahu 50 40 5,45 2,35 0,4
minyak 1 8,84 0 1 0
bening bayam bayam 60 9,6 0,54 0,24 1,74
buah pisang barangan 85 107,95 1,19 0,17 28,56
Jumlah 474,21 18,706 15,279 68,67
2190,18 104,104 59,662 307,501
Jumlah
Kebutuhan 2200 104,5 61 308
99,00% 100,75% 98,57% 98,54%
%Kebutuhan
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS
PRA DAN PASCA BEDAH KARSINOMA NASOFARING (KNF)
DI RUANG RAWAT INAP CEMPAKA RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022
Disusun Oleh :
Fisik
Keluhan Demam Muntah
Pemeriksaan
Mual (+)
(+)
(+)
Riwayat & Kebutuhan Gizi Riwayat Personal
Ny.S kebiasaan makan 3x makanan utama dan 2x Ny.S seorang IRT, mempunyai 3 orang anak,
selingan dalam sehari. Sarapan nasi uduk 4-5x/minggu. tidak mengonsumsi obat di rumah dan belum
Ny.S mengkonsumsi buah hanya jika tersedia dirumah pernah mendapat konseling gizi sebelumnya.
seperti pepaya dan pisang. Suka sayur yang di sup. Suka
mengemil kerupuk dan ngemil kue bolu dengan selingan
gorengan. Ny.S tidak memliki alergi terhadap makanan.
Asupan SMRS
Kebutuhan Gizi SMRS Energi = 2336,2 kkal 155 % (Lebih)
Rumus Harris Benedict Untuk Perempuan Protein = 67,6 gr 120% (Lebih)
BMR = 655 + (9,6 x BB) – (1,8 x TB) – (4,7 x U) Lemak = 80,4 gr 128 % (Lebih)
= 655 + (9,6 x 45) – (1,8 x 150) – (4,7 x 58) KH = 213,1gr 94 % (Lebih)
= 1084,4 kkal
TEE = 1084,4 kkal x FA x FS Asupan MRS
= 1409,92 kkal x 1,4 x 1 Energi = 987,5 kkal 82% (Baik)
= 1500 kkal Protein = 30,75 gr 68% (Kurang)
Lemak = 37,5 gr 112 % (Lebih)
Protein = 15% x 1500/4 KH = 117,75 gr 42 % (Kurang)
= 56 gr
Lemak = 25% x 1500/9
= 62,5 gr
KH = 60% x 1500/4
= 225 gr
Domain Klinis
NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan adanya penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan
hemoglobin dan hematokrit yang rendah.
Domain Prilaku
NB.1.7 Kurang dapat memonitoring diri berkaitan dengan pola hidup kurang sehat ditandai dengan sering
mengonsumsi nasi uduk 4-5x seminggu, Suka mengemil kerupuk dan ngemil kue bolu dengan selingan
gorengan.
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
Meningkatkan asupan oral hingga 80% dari kebutuhan, membantu menaikkan/ mencapai hasil lab mendekati
normal, memberikan edukasi mengenai pola makan sehari - hari baik yang dianjurkan maupun tidak
dianjurkan.
Syarat Diet :
1. Jenis Diet : Diet Pasca Bedah
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NT
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1300 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 58,5 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 36 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 185,25 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Meningkatkan asupan makanan secara bertahap minimal 70% sampai 100% dari kebutuhan
energi total pasien.
2. Fisik & Klinis : Mengurangi tingkat keluhan.
3. Pengetahuan : Meningkatkan pengetahuan melalui edukasi gizi terkait diet pasca bedah.
Evaluasi
1. Asupan Makan pra bedah setelah intervensi belum mencapai 80% yaitu protein 30,75 gr (68%)
dan 117,75 gr (42 %).
2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, Ny.S sudah tidak mengalami keluhan lagi.
3. Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar serta menjalani anjuran diet
Menu Intervensi
Bahan
Waktu Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
Nasi Nasi Tim 120 144 2,88 0,48 31,2
Daging Semur Daging 50 136,5 8,75 11 0
Pagi
Kecap 3 4,5 0,171 0,039 0,27
07.00
Minyak 1 8,84 0 1 0
Bening Labu Siam Labu Siam 70 21 0,42 0,07 4,69
Jumlah 314,84 12,221 12,589 36,16
Bubur Kacang
Kacang Hijau 25 105 5,725 0,375 25,2
Hijau
Snack
Gula Merah 10 48,7 0 0 9,2
09.00
Gulah Pasir 8 39,2 0 0 7,52
Santan 5 9,5 0,1 0,5 0,38
Jumlah 202,4 5,825 0,875 42,3
Nasi Nasi Tim 150 180 3,6 0,6 39
Ayam Semur Ayam 55 165,055 14,41 19,415 0
Kecap 3 4,5 0,171 0,039 0,27
Minyak 1 8,84 0 1 0
Tahu BB Rujak Tahu 55 87,45 5,995 2,585 0,44
Siang Pasta Tomat 3 5,7 0,06 0,012 0,735
12.00 Minyak 1 8,84 0 1 0
Sayur Bening Labu Labu Siam 50 15 0,3 0,05 3,35
+ Wortel
Wortel 50 28 0,5 0,3 3,95
Buah Melon 100 79,1 0,6 0,4 27,8
Jumlah 582,485 25,636 25,401 75,545
Nagasari Pisang 20 38 0,2 0,16 10,86
Snack Tepung Beras 15 52,95 1,05 0,075 12
15.30 Gula Putih 8 39,2 0 0 7,52
Santan 5 9,5 0,1 0,5 0,38
Jumlah 139,65 1,35 0,735 30,76
Nasi Nasi Tim 120 144 2,88 0,48 31,2
Pepes Ikan Tuna Ikan Tuna 50 95,25 6,85 0,75 4
Minyak 1 8,84 0 1 0
Tempe Semur Tempe 55 110,55 11,44 4,84 7,425
Kecap 3 4,5 0,171 0,039 0,27
Sore Minyak 1 8,84 0 1 0
17.00 Sup Oyong Oyong 30 10,71 0,24 0,06 7,23
+ Wortel
Wortel 50 28 0,5 0,3 3,95
Minyak 1 8,84 0 1 0
Pisang
Buah Barangan 50 95 0,5 0,4 27,15
Jumla 514,53 22,581 9,869 81,225
h
Total Jumlah 1233,905 58,613 33,469 183,99
Kebutuhan
1300 58,5 36 185,25
% Kebutuhan 97,44% 100,17% 98,94% 98,51%
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS
PRA DAN PASCA BEDAH ABSES SUBMANDIBULA SIN
DI RUANG RAWAT INAP CEMPAKA RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022
Disusun Oleh :
Fisik
Keluhan Demam Muntah
Pemeriksaan
Mual (+)
(+)
(+)
Riwayat & Kebutuhan Gizi Riwayat Personal
Tn.S Kebiasaan makan 3x makanan utama dan 1x selingan Tn.S sulit membuka mulut, nyeri pada rahang
di sore hari. Mengonsumsi buah kadang-kadang, menyukai kiri, bengkak, kemerahan, demam , mual dan
tahu dan tempe goreng, menyukai makanan pedas. Tn.S muntah, tidak bisa makan karena mulut susah
tidak memiliki alergi terhadap makanan. dibukak.
Domain Klinis
NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan penyakit yang diderita ditandai dengan Leukosit,
ureum darah dan monosit yang tinggi.
Domain Prilaku
NB.1.7 Kurang dapat memonitoring diri berkaitan dengan pola hidup kurang sehat ditandai dengan sering
mengonsumsi jarang mengonsumsi buah, dan menyukai makanan pedas.
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
Meningkatkan asupan oral hingga 80% dari kebutuhan, membantu menaikkan/ mencapai hasil lab mendekati
normal, memberikan edukasi mengenai pola makan sehari - hari baik yang dianjurkan maupun tidak
dianjurkan.
Syarat Diet :
1. Jenis Diet : Diet Pasca Bedah
2. Bentuk : BB
3. Kode pemesanan : BBSUM2 DM
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 2300 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 115 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 63,8 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 316,25 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
Asupan : Meningkatkan asupan makanan secara bertahap minimal 70% sampai 100% dari kebutuhan energi total pasien
Fisik & Klinis : Mengurangi tingkat keluhan.
Pengetahuan : Meningkatkan pengetahuan melalui edukasi gizi terkait diet pasca bedah.
Evaluasi
Berdasarkan pemeriksaan fisik, Tn.S sudah tidak mengalami keluhan lagi.
Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar serta menjalani anjuran diet.
Menu Intervensi
Nama Bahan
Waktu Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
masakan makanan
Bubur Sum- Tepung
Sum DM 200 610 28,6 1 95,6
Beras
Pagi Santan 3 3,66 0,0 0,3 0,228
07.00 6
Gula DM 0 0 0
0
Telur 60 92,4 18,48 0,42
7,4
Jumlah 706,06 19,78 96,248
4
36,
1
Kacang Hijau Kacang Hijau 25 80,75 5,725 2,875 5,2
Snack
Gula Merah 8 29,44 0 0 7,36
09.00
Gula DM 5 0 0 0 0
Jumlah
110,19 5,725 2,875 12,56
Bubur Sum-
Tepung
Sum DM 200 610 28,6 1 95,6
Beras
Santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
Siang
12.00 Gula DM 0 0 0 0
Telur 60 92,4 7,44 18,48 0,42
Buah Jus Pepaya 100 37 0,6 1,1 7,8
Jumlah 743,06 36,7 20,88 104,048
Snack Puding Agar-agar 1 0 0 0 0
15.30 Gula pasir 8 29,44 0 0 7,36
Jumlah 29,44 0 0 7,36
Bubur Sum- Tepung
Beras 200 610 28,6 1 95,6
Sum DM
Santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
Sore
17.00 Gula DM 0 0 0 0
Telur 60 92,4 7,44 18,48 0,42
Buah Jus Melon 100 37 0,6 1,1 7,8
Jumlah 743,06 36,7 20,88 104,048
Jumlah 2302,37 115,225 64,415 316,904
I.2. Tujuan
I.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu merencanakan dan melakukan manajemen asuhan gizi
klinik pasien Chronic Kidney Disease (CKD) dengan Hipertensi di rumah sakit
yang meliputi analisis kasus pasien tentang pengkajian, perencanaan, penerapan,
evaluasi dan membuat laporan.
I.3. Manfaat
I.3.1. Bagi Mahasiswa
Untuk Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan Proses
Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) kepada pasien di Rumah Sakit.
b. Etiologi Penyakit
Etiologi penyakit CKD sangat bervariasi antara suatu negara dengan negara
yang lainnya (Suwitra, 2006). Penyebab CKD yang terbanyak di Indonesia adalah
hipertensi 34%, nefropati diabetik 27%, dan glomerulopati primer 14% (Pernefri,
2011). Namun, penyebab paling utama ialah diabetes melitus serta hipertensi.
Diabetes dapat terjadi apabila kadar gula dalam darah melebihi batas normal sehingga
menyebabkan kerusakan berbagai organ vital tubuh seperti jantung, ginjal, pembuluh
darah, syaraf, dan mata. Sedangkan hipertensi terjadi apabila tekanan pada pembuluh
darah meningkat yang apabila tidak dikontrol dengan benar dapat menjadi pemicu
utama serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal kronik (NKF, 2010).Beberapa
individu tanpa kerusakan ginjal dan dengan LFG normal ataumeningkat dapat
beresiko menjadi CKD, sehingga harus dilakukan pemeriksaanlanjutan untuk
menentukan apakah individu-individu ini menderita CKD atau tidak (Mahesa, 2010).
c. Patofisologi
Akibat dari sifat penyakit hipertensi yang tidak memberikan gejala hingga
terdeteksi, maka penderita pada umumnya mudah mendapat komplikasi dan
merupakan keadaan tragis ini terjadi karena kenaikan tekanan darah yang
sebenarnya
tidak fatal menjadi penyebabkan resiko kematian dini.Hipertensi dapat berakibat
fatal jika tidak dikontrol dengan baik atau biasa disebut dengan komplikasi.
Komplikasi hipertensi terjadi karena kerusakan organ yang diakibatkan peningkatan
tekanan darah sangat tinggi dalam waktu lama dan organ-organ yang paling sering
rusak antara lain otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal (Marliani,
2007).
Pada mata berupa pendarahan retina, gangguan penglihatan sampai kebutaan.
Gagal jantung merupakan kelainan yang sering ditemukan pada hipertensi berat di
samping kelainan koroner dan miokard. Pada otak sering terjadi pendarahan yang
disebabkan oleh pecahnya mikroaneuresma yang dapat mengakibatkan kematian.
Kelainan lain yang dapat terjadi adalah proses tromboemboli dan serangan iskemia
otak sementara (transiet ischemic attack) (Suyono, 2004). Sumbatan di pembuluh
nadi leher dapat menyebabkan berkurangnya suplay oksigen ke sel-sel otak. Dan
dapat menimbulkan matinya sel saraf otak (stroke ishkemik). Dan pecahnya
pembuluh darah kapiler di otak dapat menyebabkan pendarahan, sehingga sel-sel
saraf dapat mati, penyakit ini disebut sebagai stroke hemoragik (pendarahan), dan
sering menimbulkan kematian mendadak (Muhammadun, 2010).
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
pada kapiler-kepiler ginjal, glomerolus. Dengan rusaknya glomerolus, darah akan
mengalir keunit-unit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan dapat berlanjut
menjadi hipoksia dan kematian. Dengan rusaknya membran glomerolus, protein
akan keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang,
menyebabkan edema yang sering dijumpai pada hipertensi kronik (Corwin, 2001).
b. Biokimia
Pemeriksaan Lab Hasil Lab (5/8/22) 143
Rujukan/Standar Keterangan
44
30
8.66
Ureum Darah (mg/dl) SGOT (U/L) 20-40 Normal Normal Tinggi (Stadium 5)
Tinggi
SGPT (U/L) 7.3 0-50 Normal
Kreatin darah (mg/dl) eGFR 102 0 - 50
GDS (mg/dl) 0.17 – 1.50
-
<200
Sumber: Data Rekam Medis pasien di ruang rawat inap Flamboyan RSUD Pasar Rebo
Jakarta Timur
c. Klinis
Pemeriksaan Klinis TekananHasil
Darah200/115
(mmHg)
Kadar normal
Pernapasan
90/60
Keterangan
(x/menit)
– 120/80
Tinggi
NadiCepat
(x/menit)
Normal
Suhu (°C) 25 16-20 Normal
100 60-100
36,6 36 - 37
Sumber: Data Rekam Medis pasien di ruang rawat inap Flamboyan RSUD Pasar Rebo
Jakarta Timur
(Sumber: WNPG,2012)
Berdasarkan perbandingan asupan dan kebutuhan energi dan zat gizi
SMRS diatas dapat diketahui bahwa asupan protein dan lemak Tn.N
melebihi kebutuhan.
Tabel Perbandingan Asupan dan Kebutuhan Energi dan zat gizi MRS
Zat Gizi EnergiKebutuhan
Protein Lemak Asupan Keterangan
% Kurang Kurang Kurang
KH 1663,2 1255 75,4 Kurang
37,8 26,2 69
46,9 29,4 63
274,4 156 56
(Sumber: WNPG,2012)
Berdasarkan perbandingan asupan dan kebutuhan energi dan zat gizi
MRS diatas dapat diketahui bahwa seluruh asupan Tn.N kurang dari
kebutuhan.
B12 3 x 1 mg Diare, bengkak, kram otot, merasa sangat haus, sering BAK
Domain klinis
NC-2.2 Perubahan Nilai Laboratorium berkaitan dengan penyakit yang
diderita yaitu CKD ditandai dengan hasil lab ureum darah dan kreatin darah
yang tinggi serta nilai eGFR menunjukkan bahwa pasien sudah stadium 5.
II.4.4 Intervensi
a. Tujuan intervensi
1. Meningkatkan asupan makan secara bertahap dengan 80% hingga
100% dari kebutuhan energi dengan berat ideal.
2. Memberi motivasi dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran untuk
memulai diet dan kemampuan Tn.N dalam mengatur pola makan
bergizi seimbang dan rendah protein.
b. Implementasi
1. Pemberian makan dan/ zat gizi
a. Preskripsi Diet:
Rute Makanan = Oral
Jenis Diet = Rendah
Protein Bentuk Makanan =
Lunak
Kode Pemesanan = NT RP37
Waktu Makan = 3x makan utama, 2x makan
selingan Syarat Diet =
Energi diberikan sebesar 1663,2 Kkal.
Protein diberikan sebesar 37,8 gr
Lemak diberikan sebesar 46,2 gr
Karbohidrat diberikan sebesar 274,4 gr
2. Edukasi Gizi
Tanggal : 7 Agustus 2022
Waktu : 12.00 WIB
Lokasi : Ruang Rawat Inap Flamboyan 607 RSUD Pasar Rebo
Metode : Diskusi dan Tanya Jawab
Materi : Diet Ginjal, Rendah Protein
II.4.5 Monitoring dan Evaluasi
a. Monitoring
Indikator Metode Waktu Target
Asupan Food Recall dan Selama 2 hari Menghasilkan
Food Weighing intervensi makan >80%
Biokimia Pemeriksaan Lab Sesuai Hasil lab mencapai
intruksi dokter nilai normal
Fisik Wawancara Selama Keluhan berkurang
intervensi
Antropometri Penimbangan BB Selama Berat Badan tetap
intervensi
b. Evaluasi
1. Evaluasi Asupan
2. Evaluasi Fisik
Keluhan Hari I Hari II
3. Evaluasi Klinis
Suhu 36 °C 37°C 36 – 37 °C
4. Evaluasi Antropometri
Indikator Hari I Hari II
BB 60 kg 60 kg
TB 170 cm 170 cm
5. Evaluasi Edukasi
Evaluasi Pengetahuan yang dilakukan yaitu adanya peningkatan
pengetahuan Tn.N tentang materi edukasi Makanan bergizi seimbang dengan
membatasi garam dan lemak serta menerapkan pola makan 3J (Tepat Jadwal,
Jumlah dan Jenis).
Hasil dari evaluasi pengetahuan yaitu Tn.N dan keluarga dapat
mengulangi materi edukasi yang diberikan serta menjawab pertanyaan terkait
materi.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan skrining gizi, Tn.N tidak beresiko mengalami malnutrisi.
2. Status gizi Tn. N berdasarkan IMT dalam kategori normal.
3. Hasil antropometri hari ke-1 dan hari ke-2 masih tetap sama dengan BB 60 kg
dan TB 170 cm.
4. Pemeriksaan klinis pada Tn.N pernapasan yang kembali normal namun pada
hasil Tekanan Dari masih tinggi.
5. Pemeriksaan fisik pada Tn.N mengindikasikan pemulihan yaitu hilangnya sakit
kepala, lemas, sesak, nyeri perut dan batuk.
6. Evaluasi pengetahuan terdapat peningkatan kesadaran Tn.N untuk membatasi
makanan tinggi garam, lemak dan tinggi protein. Serta terjadi peningkatan
pengetahun Tn.N dan keluarga terkait materi diet karena dapat mengulang
kembali materi yang sudah diberikan dan menjawab pertanyaan terkait materi
edukasi yang diberikan.
III.2 Saran
Tn.N diharapkan dapat menerapkan pola makan bergizi seimbang sesuai
dengan diet yang dijalankan.
LAMPIRAN
Waktu Bahan
Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
kentang rebus kentang 150 409,5 3,15 0,3 75
Pagi telur semur telur 52 80,08 6,448 9,776 0,364
07.00 kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
minyak 2 17,68 0 2 0
bening labu siam labu siam 100 78 1,6 0,1 25,7
Jumlah 588,81 11,483 12,241 101,514
sari kacang hijau kacang hijau 15 48,45 3,885 0,225 8,52
Snac
k gula merah 5 18,4 0 0 4,6
09.00 gula pasir 8 31,52 0 0 6,4
santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
Jumlah 102,03 3,945 0,525 19,748
kentang rebus kentang 65 177,45 1,365 0,13 32,5
ayam semur daging ayam 55 170,5 10,01 12,65 0
kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
Siang minyak 3 26,52 0 3 0
12.00 sayur bening
labu siam 25 19,5 0,4 0,025 6,425
labu +
wortel wortel 25 9 0,725 0,15 10,225
melon 100 50 0,6 0,4 19
melon setup 456,52 13,385 16,42 68,6
Jumla agar-agar 1 0 0 0 0
Snac
k h agar-agar gula pasir 15 59,1 0 0 12
15.30 59,1 0 0 12
Jumlah kentang 65 177,45 1,365 0,13 32,5
kentang rebus ikan tuna 55 162,8 4,4 0,825 13,2
pepes ikan tuna minyak 2 17,68 0 2 0
oyong 35 17,5 0,35 0,035 1,855
Sore sup oyong +
17.00 wortel wortel 35 12,6 1,015 0,21 14,315
minyak 2 17,68 0 2 0
pepaya 100 46 2 11 13,2
pepaya stup 451,71 9,13 16,2 75,07
Jumla
h
Total Jumlah 1658,17 37,943 45,386 276,932
Kebutuhan 1663,2 37,8 46,9 274,4
%Kebutuhan 99,70% 101,39% 98,24% 100,91%
LAMPIRAN ASUPAN HARI KE-1
Waktu Bahan
Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
kentang rebus kentang 50 93 3,15 0,3 20,25
Pagi telur semur telur 16 80,08 6,448 5,616 0,364
07.00 kecap 3 3,55 0,285 0,065 0,45
minyak 2 17,68 0 2 0
bening labu labu siam 65 30 0,6 0,1 6,7
siam sari kacang kacang hijau 15 48,45 3,435 0,225 8,52
Snac
k hijau gula merah 5 18,4 0 0 4,6
09.00 gula pasir 8 31,52 0 0 7,52
santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
kentang 65 40,3 1,365 0,13 8,775
kentang rebus daging ayam 55 163,9 10,01 13,75 0
ayam semur kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
Siang minyak 2 26,52 0 3 0
12.00
labu siam 25 7,5 0,15 0,025 1,675
sayur bening labu
+ wortel wortel 25 9 0,25 0,15 1,975
melon 100 37 0,6 0,4 7,8
Waktu Bahan
Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
Nasi nasi tim 190 228 4,56 0,76 16,15
telur bistik telur 60 92,4 8,94 6,48 0,42
kecap 5 3,55 0,285 0,065 0,45
Pagi
minyak 2 17,68 0 2 0
07.00
sup macaroni wortel 40 14,4 0,4 0,24 3,16
buncis 20 6,8 0,28 0,06 1,44
macaroni 30 117,9 0,81 1,32 26,61
minyak 1 8,84 0 1 0
tepung
Snack kue pepe 20 172,6 0,22 0,1 26,04
tapioca
09.00
gula pasir 12 47,28 0 0 11,28
santan 3 7,5 0,06 0,3 0,228
bubur sum-sum tepung beras 200 278 1,6 1 69,2
Siang
gula merah 15 55,2 0 0 13,8
12.00
telur telur 60 92,4 8,94 6,48 0,42
pepaya pepaya stup 100 46 0,5 18,6 10,2
minyak 1 8,84 0 1 0
Intervensi
Intervensi
Disusun Oleh :
KH = 60% x 1641,75
= 1067,1/ 4
= 266,7 gr
DIAGNOSA GIZI
NB 1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan Ny.A terkait bahan
makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi, Ditandai dengan asupan makanan Ny.A yang sub optimal.
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
Memberi motivasi dan edukasi kepada Ny.A serta keluarga untuk meningkatkan kemampuan memonitor diri
sendiri dalam memilih makanan yang tepat.
Syarat Diet :
1. Bentuk : Lunak
2. Kode pemesanan : NT
3. Rute : Oral
4. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
5. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1641,75 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 61,5 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 36,4 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 266,7 gr
Evaluasi
1. Asupan telah mencapai target intervensi.
2. Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar dan asupan makan bertambah.
Menu Intervensi
Waktu Nama masakan Bahan makanan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
nasi nasi tim 170 204 4,08 0,68 44,2
Pagi daging kare daging 45 122,85 7,875 9,9 0
07.00 santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
tumis labu siam labu siam 50 15 0,3 0,05 3,35
minyak 1 8,84 0 1 0
Jumlah 354,35 12,315 11,93 47,778
kue sus tepung tapioka 20 72,6 0,22 0,1 17,64
Snack tepung terigu 10 39 0,9 0,1 7,32
09.00 susu 10 3,6 0,35 0,01 0,51
gula pasir 10 39,4 0 0 9,4
Jumlah 154,6 1,47 0,21 34,87
nasi nasi tim 170 204 4,08 0,68 44,2
tahu dadar telor 60 92,4 7,44 6,48 0,42
minyak 1 8,84 0 1 0
tahu bb bali tahu 65 65 10,985 2,795 0,65
Siang kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
12.00 minyak 1 8,84 0 1 0
sayur kare wortel 25 9 0,25 0,15 1,975
kentang 15 9,3 0,315 0,03 2,025
buncis 45 15,3 1,08 0,135 3,24
santan 3 3,66 0,06 0,3 0,228
melon melon 100 37 1,6 0,4 2,8
Jumlah 455,47 25,981 13,009 55,808
dadar gulung tepung terigu 100 390 9 1 73,2
Snack gula pasir 15 59,1 0 0 14,1
15.30 telur 5 7,7 0,62 0,54 0,035
kelapa 4 24,92 0,08 2,084 1,46
Jumlah 481,72 9,7 3,624 88,795
nasi nasi tim 170 204 4,08 0,68 44,2
daging empal basah daging 50 136,5 8,75 11 0
minyak 1 8,84 0 1 0
tahu bb rujak tahu 50 50 8,45 2,15 0,5
Sore pasta tomat 5 5,5 0,1 0,02 1,225
17.00 minyak 1 8,84 0 1 0
bening lb.siam
labu siam 50 15 0,3 0,05 3,35
+ wortel
wortel 50 18 0,5 0,3 3,95
pepaya pepaya 70 32,2 0,35 8,4 8,54
Jumlah 478,88 22,53 24,6 61,765
Jumlah 1625,02 60,996 35,373 265,016
Kebutuhan
1641,75 61,56 36,4 266,78
% Kebutuhan 100,39% 100,12% 100,20% 100,48%
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS
ABDOMINAL PAIN (SUSP CA.PANKREAS)
DI RUANG RAWAT INAP FLAMBOYAN RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR 2022
Disusun Oleh :
DIAGNOSA GIZI
NB 1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan Ny.R terkait bahan
makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi, Ditandai dengan asupan makanan Ny.R yang sub optimal
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
Memberi motivasi dan edukasi kepada Ny.R serta keluarga untuk meningkatkan kemampuan memonitor
diri sendiri dalam memilih makanan yang tepat.
Syarat Diet :
1. Bentuk : Lunak
2. Kode pemesanan : NT
3. Rute : Oral
4. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
5. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1641,75 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 61,5 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 36,4 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 266,7 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
100% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode Pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar.Serta review materi
edukasi yang diberikan.
Evaluasi
1. Asupan telah mencapai target intervensi.
2. Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar dan asupan makan bertambah.
Menu Intervensi
Disusun Oleh :
DIAGNOSA GIZI
Domain Intake :
NI.5.6.1 Asupan protein tidak adekuat berkaitan dengan asupan protein 62% dari total kebutuhan (kurang)
ditandai perubahan nilai lab hemoglobin 10,8 g/dL (rendah).
Domain Clinis :
NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan adanya penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan
eGFR 49,1 ml/1,73m2, ureum darah 124 mg/dL (tinggi), kreatinin 1,68 mg/dL (tinggi).
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
1. Meningkatkan asupan makan dimulai dengan 80% hingga 100% dari kebutuhan energi &
mencapai berat badan ideal.
2. Menormalkan hasil lab Tn.I
3. Memberi motivasi dan edukasi kepada Tn.I serta keluarga untuk meningkatkan kemampuan
memonitor diri sendiri dalam memilih makanan yang tepat, konsumsi air putih yang cukup, menjaga
kebersihan diri dan lingkungan.
Syarat Diet :
1. Jenis Diet : Diet Tinggi Protein Tinggi Karbohidrat
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NT
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1930,5 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 72,3 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 53,6 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 289,5 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
80% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Pengetahuan : Pengetahuan pasien dimonitor dengan metode Pre dan post test secara lisan, dengan
target keluarga pasien dapat menjawab seluruh soal post test dengan benar.Serta review materi
edukasi yang diberikan.
Evaluasi
1. Asupan telah mencapai target intervensi.
2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, keluhan mual sudah mulai berkurang.
3. Berdasarkan evaluasi pengetahuan, pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar.
Menu Intervensi
Berat
Waktu Nama masakan Bahan makanan Energi Protein Lemak Karbohidrat
(g) (Kkal) (gr) (gr) (gr)
nasi nasi tim 150 180 3,6 0,6 39
daging semur daging sapi 45 122,85 4,59 7,65 0
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Pagi
minyak 1 8,84 0 1 0
07.00
sg labu siam + tempe tempe 45 90,45 9,36 3,96 6,075
labu siam 30 9 0,18 0,03 5,01
santan 2 4,324 0,04 0,2 0,152
Jumlah 435,094 21,721 13,479 50,787
bubur kacang hijay kacang hijau 15 48,45 2,265 0,225 14,01
Snack gula merah 5 18,4 0 0 6
09.00 gula pasir 8 31,52 0 0 10,72
santan 3 6,486 0,06 0,3 0,228
Jumlah 104,856 2,325 0,525 30,958
nasi nasi tim 150 180 3,6 0,6 39
ayam semur daging ayam 45 134,1 4,5 6,75 0
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
minyak 1 8,84 0 1 0
tahu bb rujak tahu 50 40 5,45 2,35 0,4
Siang gula merah 5 18,4 0 0 6
12.00 minyak 1 8,84 0 1 0
sayur kare labu siam 40 12 0,24 0,04 6,68
wortel 40 14,4 0,4 0,24 3,16
santan 3 6,486 0,06 0,3 0,228
melon melon 100 37 0,6 0,4 8,9
Jumlah 462,196 15,021 12,719 64,638
nagasari tepung beras 35 123,55 2,45 0,175 28
Snack gula pasir 8 31,52 0 0 10,72
15.30 santan 3 6,486 0,06 0,3 0,228
pisang ambon 50 54 0,5 0,4 17,15
Jumlah 215,556 3,01 0,875 56,098
nasi nasi tim 150 180 3,6 0,6 39
pepes ikan tuna ikan tuna 45 45 4,14 0,675 3,6
minyak 1 8,84 0 1 0
tempe semur tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75
kecap 2 1,42 0,114 0,026 0,18
Sore minyak 1 8,84 0 1 0
17.00 sawi hijau
capcay 30 8,4 0,69 0,09 1,2
kembang kol 30 7,5 0,72 0,06 1,47
kembang tahu 25 22,5 1,3 1 1,175
bakso sapi 10 35,8 1,88 1,4 0
pisang pisang 80 86,4 0,8 0,64 27,44
Jumlah 505,2 23,644 10,891 80,815
Total Jumlah 1822,902 72,721 52,489 289,296
Kebutuhan
1930,5 72,3 53,6 289,5
% Kebutuhan 99,07% 100,77% 99,59% 100,24%
LAPORAN STUDI KASUS
PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS
Disusun Oleh :
PemeriksaanHasil
Lab (18/8/22) 225
Rujukan Ket Pemeriksaan Klinis
Hasil (15/8/22) 150/90 Rujukan
GDS mg/dl 9.1 TD (tinggi) 36 (normal)
mg/dL 21% 82 (normal)
2.9 ≤ 200 Tinggi <120/80
juta/uL
Keluhan Pemeriksaan
Lemas (+)
Ulkus pada kaki bagian
(+)
kanan Penurunan nafsu
(+)
makan Nyeri ulkus
(+)
Riwayat & Kebutuhan Gizi Riwayat Personal
Ny.S tidak begitu suka sayur, suka makanan yang Ny.S asli Jawa tengah, beragama islam. Ny.S masuk
digoreng. RS melalui IGD menderita DM sejak 20 tahun yang
lalu, ibunya juga penderita Dm. Ny.S pernah
Kebutuhan Gizi SMRS dan MRS mendapat edukasi dari puskesmas.
Rumus Perkeni
BMR = 25kal/kgBB Asupan SMRS
= 25 x 55 Energi = 1193kkal 69% (Kurang)
= 1375 kkal Protein = 33 gr 51 % (Kurang)
TEE = 1375 kkal – FU (5%)+ FA (20%) + FS Lemak = 55,63 gr 116 % (Lebih)
(10%) KH = 140,7 gr 55% (Kurang)
= 1375 kkal – 68.75 + 275 +137.5
= 1718.75 kkal
Asupan MRS
Protein = 15% x 1718.75/4 Energi = 414.7 kkal 26 % (Kurang)
= 64.4 gr Protein= 23,9 gr 40 % (Kurang)
Lemak = 15,4 gr 44% (Kurang)
Lemak = 25% x 1718.75/9 KH = 45,4 gr 18% (Kurang)
= 47.7 gr
KH = 60% x 1718.75/4
= 257,8 gr
DIAGNOSA GIZI
Domain Asupan:
NI 2.1 Asupan Oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan yang dialaminya ditandai dengan
asupan MRS kurang dari 80% (energi 26%, protein 40%, lemak 44%, dan karbohidrat 18%)
Domain Klinis :
NC.2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan penyakit diabetes yang dialaminya, Os suka
mengkonsumsi makanan yang digoreng, dan kurangnya mengkonsumsi protein hewani sebagai sumber zat
besi ditandai dengan nilai GDS tinggi yaitu 225 mg/dl, Tekanan darah tinggi yaitu 150/90 mmHg, dan nilai
Hb rendah yaitu 9.1 g/dl
Domain Prilaku
NB 1.3 Tidak siap melakukan diet berkaitan dengan kurang dorongan pribadi untuk membuat perubahan
ditandai dengan gula darah yag tidak terkontrol dan masih suka mengkonsumsi makanan yang digoreng.
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
1. Meningkatkan asupan oral hingga 100% dari kebutuhan.
2. Menormalkan hasil lab terkait gizi yaitu GDS, Hb, dan Tekanan darah.
3. Memberikan edukasi dan penjelasan kembali terkait penyakitnya dan diet yang sesuai seperti Definisi
diabetes, anemia, dan tekanan darah tinggi, syarat diet DM, syarat diet RG III, dan cara meningkatkan
nilai Hb
Syarat Diet :
1. Jenis Diet : Diet DM, RG III 1581 kkal
2. Bentuk : Lunak
3. Kode pemesanan : NTLC DM, RG III 1581 kkal
4. Rute : Oral
5. Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
6. Syarat diet :
a. Energi diberikan sebesar 1581 kkal
b. Kebutuhan protein diberikan sebesar 59,2 gr
c. Kebutuhan lemak diberikan sebesar 35,1 gr
d. Kebutuhan karbohidrat diberikan sebesar 256,9 gr
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
1. Asupan : Asupan pasien dimonitor dengan metode Recall setelah intervensi diberikan, dengan target
100% dari kebutuhan.
2. Fisik & Klinis : Keluhan fisik dan klinis dimonitor dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis
di rekam medis dengan target keluhan berkurang dan tanda klinis mencapai nilai normal.
3. Biokimia : Nilai GDS, Hb, Ht dan Eritrosit normal.
4. Pengetahuan : Ny.S memahami terkait penyakitnya, dibuktikan dengan dapat menjawab pertanyaan
dengan benar dan asupan makan bertambah.
Evaluasi
Asupan makan mencapai kebutuhan atau dalam katagori cukup.
Pemeriksaan Biokimia dan Klinis normal.
Berdasarkan evaluasi pengetahuan, pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan post test dengan benar sera menjalan
Menu Intervensi
Bahan
Waktu Nama masakan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
makanan
nasi nasi tim 145 174 3,48 0,58 37,7
telur bb semur telur 45 69,3 5,13 2,61 0,315
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Pagi
minyak 1 8,84 0 1 0
07.00
sup oyong + tahu cina oyong 90 17,1 0,72 0,18 3,69
tahu 10 8 1,09 0,47 0,08
minyak 1 8,84 0 1 0
Jumlah 288,21 10,591 5,879 42,055
puding lawyer
agar-agar 1 0 0 0 0
Snack strawberry
09.00 gula putih 13 51,22 0 0 12,22
susu 5 25,65 1,23 1,5 1,81
Jumlah 76,87 1,23 1,5 14,03
nasi nasi tim 150 180 3,6 0,6 39
ayam bb kuning ayam 40 119,2 7,28 10 0
minyak 1 8,84 0 1 0
tempe bacem tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75
Siang gula aren 3 11,04 0 0 2,76
12.00 minyak 1 8,84 0 1 0
sayur asem nangka muda 20 21,2 0,24 0,06 5,52
daun melinjo 10 10,4 0,5 0,13 2,13
jagung manis 15 22,05 0,765 0,105 4,725
buah semangka 100 28 0,5 0,2 6,9
Jumlah 510,07 23,285 17,495 67,785
dadar gulung tepung terigu 20 66,6 1,8 0,2 15,44
Snack gula pasir 10 39,4 0 0 9,4
15.30 kelapa 15 10,2 0,15 0,135 2,1
telur 3 4,62 0,342 0,174 0,021
Jumlah 120,82 2,292 0,509 26,961
nasi nasi tim 145 174 3,48 0,58 37,7
daging empal daging 45 122,85 7,875 9,9 0
kecap 3 2,13 0,171 0,039 0,27
Sore minyak 1 8,84 0 1 0
17.00 tahu bb rujak tahu 50 40 5,45 2,35 0,4
minyak 1 8,84 0 1 0
bening bayam bayam 60 9,6 0,54 0,24 1,74
buah pisang barangan 85 107,95 1,19 0,17 28,56
Jumlah 474,21 18,706 15,279 68,67
Jumlah 1470,18 56,104 40,662 219,501
Kebutuhan
1581 59,2 35,1 256,9
%Kebutuhan 99,00% 100,75% 98,57% 98,54%