Parasitoid Brachymeria sp. Parasitoid adalah serangga yang stadia pradewasanya menjadi parasit pada atau di dalam tubuh serangga lain, sementara imago hidup bebas mencari nektar dan embun madu sebagai makanannya. Serangga yang diparasit atau inangnya akhirnya mati ketika parasitoid menyelesaikan perkembangan pradewasanya. Parasitoid biasanya berukuran lebih kecil daripada inangnya. Musuh alami, seperti parasitoid sering digunakan untuk mengendalikan hama. Pengendalian hayati ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan cara kimia, antara lain tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Siklus hidup parasitoid yang lebih pendek dibandingkan inangnya dapat menekan laju pertumbuhan inangnya (Wanta 2003). Brachymeria sp. termasuk ordo Hymenoptera famili Chalcididae yang berukuran sedang (panjangnya 2-7 mm) dengan femur belakang sangat menggembung dan bergeligi, mempunyai alat peletakan telur (ovipositor) yang sangat pendek dan sayap-sayap tidak terlipat secara longitudinal saat beristirahat (Boror et al. 1996). Parasitoid ini memiliki ciri fisik bewarna hitam dengan ukuran tubuh mencapai 12mm, dan tungkai belakang bagian femur membesar. Imago betina dapat dibedakan melalui ovipositornya. Jumlah Telur parasitoid Brachymeria sp. sangat bervariasi sesuai dengan ukuran inang. Perkembangan parasit umumnya berlangsung cepat. Siklus hidup parasitoid ini berkisar antara 12-13 hari (Kalshoven 1981). Brachymeria sp. merupakan endoparasitoid yang bersifat gregarious bila ukuran inangnya besar, tetapi soliter bila ukuran inangnya kecil. Imago parasitoid meletakkan telur dalam pupa yang baru terbentuk. Pupa inang yang terparasit akan mati dalam satu atau dua hari, kemudian mengeras dan kaku ketika parasitoid di dalamnya telah menetas dari telurnya. Telur yang dihasilkan oleh induk parasitoid diletakkan pada permukaan kulit inang atau dimasukkan langsung ke dalam tubuh inang dengan tusukan ovipositornya. Larva yang keluar dari telur kemudian menghisap cairan tubuh atau memakan jaringan bagian dalam tubuh inang (Kalshoven 1981). Genus Brachymeria mempunyai banyak spesies, dan salah satu di antaranya yang terdapat di Indonesia adalah Brachymeria lasus. Parasitoid Brachymeria lasus Penjelasan mengenai Brachymeria lasus Taksonomi Brachymeria lasus Walker (Hymenoptera : Chalcididae) termasuk ke dalam ordo Hymenoptera, Superfamili Chalcidoidae dan Famili Chalcididae (Joseph et al. 1973) Morfologi ●Imago parasitoid B. lasus memiliki panjang tubuh yang bervariasi antara 5-7 mm. Kepala berwarna hitam. Antena berbentuk siku, dengan ruas pertama panjang dan ruas-ruas berikutnya kecil dan membelok pada satu sudut dengan yang pertama merupakan antena bertipe genikulat (Boror et al. 1996). ●Imago B. lasus baik jantan maupun betina mempunyai femur tungkai belakang yang membesar dengan bagian apikal bewarna kuning, dan tibia belakang bewarna krem-kekuningan (Joseph et al. 1973). Erniwati dan Ubaidillah (2011) menyatakan bahwa antena berbentuk siku terdiri dari empat sampai enam ruas dan femur bagian belakang membesar dengan bagian apikal berwana kuning dan tibia belakang berwarna kuning. Serangga dewasa jantan dan betina yang keluar dari inang pada waktu bersamaan dapat segera berkopulasi, tetapi pada beberapa spesies kopulasi terjadi setelah imago keluar dari inang. Di lapangan kopulasi mungkin terjadi lebih dari satu kali (Prabowo 1996). Serangga jantan umumnya muncul sedikit lebih awal daripada serangga betina sehingga kopulasi terjadi segera setelah kemunculan serangga (Pudjianto 1994). Kisaran Inang B. lasus dapat memarasit kelompok Lepidoptera, tetapi terkadang juga menyerang Hymenoptera dan Diptera. Goulet dan Huber (1993) menyebutkan bahwa B. lasus dapat digunakan untuk mengendalikan hama terutama dari ordo Lepidoptera dan ordo Diptera. Pada ordo Lepidoptera pengendalian dilakukan pada stadia pupa, sedangkan pada ordo Diptera dilakukan pengendalian pada stadia larva instar akhir. Suputa (2011) menyebutkan bahwa B. lasus merupakan salah satu parasitoid yang ditemukan memarasit serangga Arctornis sp. (Lepidoptera: Lymantriidae). Selain itu, parasitoid B. lasus juga telah diketahui dapat memarasit sekitar 120 spesies serangga lain (Erniwati & Ubaidillah 2011) DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by