INVESTIGASI KECELAKAAN

DAN PELAPORAN

Oleh :
Djulson S. Kapuangan
PENDAHULUAN
MATERI PEMERIKSAAN KECELAKAAN DIBUAT DGN DASAR
PEMIKIRAN BAHWA PARA PENGAWAS HARUS MENGERTI
BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMERIKSAAN KECELAKAAN
DILAKUKAN, OLEH SIAPA & UNTUK APA PEMERIKSAAN HARUS
DILAKUKAN.

KECELAKAAN MENGAKIBATKAN KERUGIAN YG TIDAK SEDIKIT,

TETAPI PARA PENGAWAS BAHKAN MANAGER BELUM DAPAT
MEMPERHITUNGKAN KERUGIAN DARI SUATU KECELAKAAN.
BEBERAPA CONTOH KASUS KECELAKAAN YG MENGAKIBATKAN
KERUGIAN YG CUKUP BESAR
KECELAKAAN-KECELAKAAN TERSEBUT MERUGIKAN & HARUS
DICEGAH AGAR TIDAK TERULANG. PENCEGAHAN EFEKTIF
APABILA SUDAH DIKETAHUI SEBAB-SEBABNYA.

UNTUK MENEMUKAN PENYEBAB HARUS DILAKUKAN

PEMERIKSAAN & DAPAT BERHASIL BAIK APABILA DILAKUKAN
SECARA BENAR, OBJEKTIF & TERARAH.

SIAPA YG HARUS MELAKUKAN ?

SEBAIKNYA PENGAWAS LANGSUNG, ATAU IKUT TERLIBAT.
LATAR BELAKANG

1.INSIDEN

KEJADIAN YG TIDAK DIINGINKAN YG DAPAT MENURUNKAN

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA & PERALATAN. DISEBUT JUGA
HAMPIR KECELAKAAN (NEAR MISS ATAU NEAR ACCIDENT) TIDAK
ADA ORANG YG CIDERA ATAU KERUSAKAN ALAT.

2.EKSIDEN (KECELAKAAN)

KEJADIAN YG TIDAK DIRENCANAKAN, DIKENDALIKAN & TIDAK

DIINGINKAN MENGAKIBATKAN CIDERA SEORANG, KERUSAKAN
ALAT, PRODUKSI TERHENTI BAHKAN KETIGA-TIGANYA.

KECELAKAAN ADALAH KONTAK LANGSUNG DENGAN SUATU

BAHAN/ZAT ATAU SUMBER ENERGI YG MELEBIHI BATAS
KEKUATAN BODY ATAU STRUKTUR.
3. FAKTOR KECELAKAAN

1) MANUSIA

MELIPUTI MANAJEMEN, KARYAWAN, KONTRAKTOR, DLL SEPERTI :

• EKSEKUTIF (KEBIJAKAN, PROSEDUR, STANDAR & ASPEK
KEBIJAKAN PERUSAHAAN)
• PEREKAYASA (ENGINEER) (MEMBUAT LINGKUNGAN KERJA)
• ORANG YANG MENGATUR SISTEM PEMELIHARAAN (PERKAKAS,
MESIN, PERALATAN DLL)
• MANAGER YG MEMILIH ORANG-ORANG YG DIPEKERJAKAN
• PENGAWAS (MEMBERIKAN ORIENTASI, INSTRUKSI, BIMBINGAN,
MOTIVASI & MEMIMPIN PEKERJA)

FAKTOR MANUSIA YG PALING TINGGI TERLIBAT SUATU

KECELAKAAN (80%)
2) MESIN/PERALATAN

MELIPUTI PERKAKAS, ALAT PROTEKSI, MESIN, PERALATAN

(LOADER, DOZER, GRADER, DUMP TRUCK DLL)

3) MATERIAL

MATERIAL HASIL PENAMBANGAN, BAHAN PENUNJANG

PRODUKSI DLL (BIJIH, PASIR, PECAHAN BATU, KAPUR, ZAT
KIMIA, BAHAN PELEDAK)

4) LINGKUNGAN

KONDISI TEMPAT KERJA (TEMPERATUR/SUHU, KELEMBABAN,

BERDEBU, GAS, RADIASI, GETARAN, KEBISINGAN,
PENERANGAN, TEKANAN DLL)
4. RASIO KECELAKAAN

HASIL SUATU PENELITIAN DARI KEJADIAN HAMPIR KECELAKAAN

AKAN TIMBUL SUATU KECELAKAAN YG MENGAKIBATKAN
KERUSAKAN ALAT, SELANJUTNYA BERAKIBAT CIDERA RINGAN
DAN AKHIRNYA CIDERA BERAT/MATI

Berat/Mati

Cedera Ringan

Rusak Alat

Hampir Kecelakaan
5. GEJALA & PENYEBAB KECELAKAAN

SELALU ADA GEJALA ATAU TANDA-TANDA SEBELUM SUATU

KECELAKAAN TERJADI. PERBEDAAN PENYEBAB LANGSUNG &
PENYEBAB DASAR HARUS DIPAHAMI AGAR PENGENDALIAN
TERCAPAI.

PERBAIKAN PENYEBAB LANGSUNG HASILNYA SEMENTARA,

SEDANGKAN PADA PENYEBAB DASAR MEMBERIKAN
PENCEGAHAN YG PERMANEN.

FRANK BIRD BERDASARKAN TEORI DOMINO HEINRICH

MENYEMPURNAKAN DENGAN MENGGAMBARKAN HUBUNGAN
LANGSUNG ANTARA MANAGEMEN DGN PENYEBAB
KECELAKAAN.

APABILA MANAGEMEN TDK MEMILIKI KONTROL YG BAIK

TERHADAP SETIAP LEVEL MAKA AKAN DAPAT
MENGAKIBATKAN TERJADINYA KECELAKAAN.
 Kendali Kurang 1

Sebab Dasar 2

Sebab Langsung 3

Kecelakaan 4
TEORI DOMINO YANG DIPERBAHARUI

Kerugian 5
 KURANG PENYEBAB PENYEBAB KECELAKAAN AKIBAT
KENDALI DASAR LANGSUNG KECELAKAAN

KONTAK
1 . PROGRAM
1.TINDAKAN DNG BAHAN
KURANG 1 . FAKTOR 1 . CIDERA
PRIBADI TDK AMAN /ZAT ATAU
2 . STANDAR SUMBER YG 2 . KERUSAKAN
TDK CUKUP MELEBIHI ALAT
2 . FAKTOR 2.KONDISI BATAS
3 . PENERAPAN PEKERJAAN TDK AMAN KEKUATAN 3 . PRODUKSI
STANDAR BODY TERHENTI
TDK TERPENUHI
 PENGENDALIAN KECELAKAAN

LACK OF BASIC IMMEDIATE

CONTROL CAUSE CAUSE ACCIDENT
LOSSES
1 . PROGRAM
KURANG 1 . FAKTOR 1.TINDAKAN
PRIBADI TDK AMAN KONTAK
2 . STANDAR DGN BENDA
KURANG 1 . CIDERA
ATAU
2 . FAKTOR 2.KONDISI
SUMBER 2 . KERUSAKAN
3 . PENERAPAN PEKERJAAN TDK AMAN
ENERGI ALAT
STANDAR
KURANG /ZAT
3 . PRODUKSI
TERHENTI

PRAKONTAK
KONTAK PASCA
KONTAK
PENYEBAB LANGSUNG

1.TINDAKAN TIDAK AMAN

•Mengoperasikan alat tanpa izin
•Mengoperasikan alat diluar batas kecepatan maksimal
•Menggunakan alat yang tidak lengkap
•Menggunakan alat yang rusak
•Tidak memakai APD
•Merogoh ditempat terlarang
•Membuat peralatan keselamatan tidak berfungsi
•Tidak memasang kembali pelindung
•Bekerja dengan posisi tidak benar
•Bekerja dibawah pengaruh alkohol
•Melayani mesin yang sedang bergerak
•Menggunakan alat dengan tidak tepat
• Terlalu memforsir tenaga
• Bercanda sambil bekerja
• Berjalan meniti pipa tanpa alat keselamatan yang sesuai
• Tidak mengikuti prosedur kerja
• Mengabaikan perintah / peraturan/ larangan, dll

2. KONDISI TIDAK AMAN

• Perkakas atau peralatan rusak
• Pengaman/pelindung mesin tidak lengkap
• Peringatan/rambu-rambu tidak lengkap
• Tatapapan (Housekeeping) tidak baik
• Prosedur penggembokan (lock out) tidak sesuai
• Batu menggantung tidak digugurkan
• Penerangan kurang
• Kebisingan tinggi
• Ventilasi tidak memadai
• Temperatur rendah atau tinggi
• Berdebu atau berasap
• Tali keselamatan (safety rope) tidak sesuai
• Bagian benda kerja atau material yang tajam
• Kebakaran dan peledakan
• Penyanggaan tidak memadai
• Sistem drainage tidak baik, dll
PENYEBAB DASAR

1.FAKTOR PRIBADI
• KURANG KEMAMPUAN:
 SECARA FISIK
 SECARA MENTAL

• KURANG PENGETAHUAN
• KURANG KETRAMPILAN
• S T R E S:
 SECARA FISIK
 SECARA MENTAL

• MOTIVASI KELIRU/KURANG
KURANG KEMAMPUAN
•FISIK:
TINGGI, BERAT, KEKUATAN, JANGKAUN
PENGLIHATAN, PENDENGARAN,
PENCIUMAN, PERNAFASAN, KESEHATAN

•MENTAL:
GAMANG, KETAKUTAN
BAKAT, KETANGKASAN RENDAH
KECERDASAN RENDAH
REAKSI LAMBAN
PELUPA, AFTITUDE

STRESS
•FISIK:
 LELAH KARENA BEBAN TUGAS/WAKTU
 KURANG ISTIRAHAT
 LELAH KARENA OVER SENSORY (RASA/BAU)
 TEMPERATUR EXTREM
 KURANG OKSIGEN
 PENGARUH OBAT-OBATAN
•MENTAL:
 TERLALU EMOSI
 LELAH SECARA PIKIRAN (MASALAH PRIBADI)
 PENYAKIT YG MENGGANGGU PIKIRAN
 FRUSTASI,DLL
MOTIVASI KELIRU
•KEUNTUNGAN PRIBADI (HEMAT WAKTU, TENAGA,DLL)
•RANGSANGAN BONUS (OVER WORKING)
•TERLALU DIPERHATIKAN PENGAWAS (PEKERJA BAHAYA)
•KERJA AMAN MENJADI ANEH, LUCU,JIJIK (REAKSI
NEGATIF)

2.FAKTOR PEKERJAAN
•KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN KURANG
•REKAYASA KURANG
•PEMELIHARAAN KURANG
•MATERIAL,PERKAKAS, DAN PERALATAN KURANG
•STANDAR KERJA KURANG
•PENGADAAN KURANG
•SALAH PENGGUNAAN
•PEMAKAIAN DAN KERUSAKAN
KURANG KENDALI

•KEPEMIMPINAN DAN ADMINISTRASI

•PELATIHAN MANAGEMEN
•INSPEKSI TERENCANA
•PEMERIKSAAN KECELAKAAN
•ANALISA KECELAKAAN
•PERSIAPAN KEADAAN DARURAT
•PERATURAN PERUSAHAAN /ORGANISASI
•PELATIHAN KARYAWAN
• ALAT PROTEKSI DIRI
• PELAYANAN DAN KONTROL KESEHATAN
• KONTROL REKAYASA (ENGINEERING)
• KOMUNIKASI PRIBADI
• SISTEM EVALUASI PROGRAM
• PROMOSI SECARA UMUM
• PERTEMUAN GROUP
PEMERIKSAAN KECELAKAAN
TUJUAN PEMERIKSAAN KECELAKAAN BUKAN MENCARI SIAPA YG
SALAH AKAN TETAPI UNTUK MENCARI FAKTA-FAKTA ATAUPUN
PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN SEHINGGA DAPAT DIAMBIL
TINDAKAN PENCEGAHAN AGAR KECELAKAAN YG SAMA TIDAK
TERULANG KEMBALI.

PEMERIKSAAN SECARA EFEKTIF MEMBANTU :

•MENGETAHUI KRONOLOGIS KECELAKAAN
•MENENTUKAN PENYEBAB KECELAKAAN
•MENETAPKAN POTENSI BAHAYA
•MENDIFINISIKAN GEJALA ATAU TANDA KEMUNGKINAN
TERJADINYA KECELAKAAN
•MENUNJUKKAN PERHATIAN BAHWA PEMERIKSAAN DILAKUKAN
SECARA OBJEKTIF
1. SASARAN PEMERIKSAAN

• DILAKUKAN TERHADAP KEMUNGKINAN KERUGIAN YG LEBIH BESAR

TERMASUK : CIDERA, SAKIT, KERUSAKAN ALAT, KEBAKARAN DLL.
• KECELAKAAN TERJADI ADA FAKTOR YG MEMPENGARUHI
• SETIAP BAGIAN HARUS MENGEVALUASI KERUGIAN/POTENSI
TERBURUK.

2. KLASIFIKASI KECELAKAAN
KECELAKAAN DIKATAGORIKAN KECELAKAAN TAMBANG APABILA
MEMENUHI 5 (LIMA) KRITERIA :
1. KECELAKAAN BENAR-BENAR TERJADI
2. MENIMPA PEKERJA TAMBANG ATAU ORANG YG DIBERI IZIN
3. AKIBAT KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN
4. PADA JAM KERJA KORBAN
5. DALAM WILAYAH IZIN ATAU PROYEK

KECELAKAAN DIGOLONGKAN DALAM KATEGORI :

(KEPMEN ESDM NO. 1827 K/30/MEM/2018)
1) CIDERA RINGAN
2) CIDERA BERAT
3) MATI
3. PEMERIKSA

SIAPA YG HARUS MELAKUKAN PEMERIKSAAN ? SEMUA TINGKAT

PIMPINAN, AKAN TETAPI SECARA PERTANGGUNG JAWABAN
ATASAN LANGSUNG (FRONTLINE SUPERVISOR)

MENGAPA ?
1) MEMILIKI KEPENTINGAN PRIBADI
2) MENGETAHUI JELAS KONDISI TEMPAT KERJA, SIFAT/TABIAT
PEKERJANYA
3) MENGETAHUI BAGAIMANA & DIMANA MENDAPATKAN
INFORMASI YG DIPERLUKAN
4) ORANG PERTAMA YG HARUS MENGAMBIL TINDAKAN
5) DAPAT MEMPELAJARI PENYEBAB & SEGERA MENGAMBIL
TINDAKAN SEBELUM KECELAKAAN BERIKUT TERJADI.
6) MEMPEROLEH KEUNTUNGAN :
• MENUNJUKKAN PERHATIAN
• MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEKERJA & PERALATAN
• MENGURANGI BIAYA OPERASI & CIDERA
• MENUNJUKKAN MEMPUNYAI KENDALI/OTORITAS
4. MANAGER

KADANG HARUS MELIBATKAN PENGAWAS PADA TINGKAT YG

LEBIH TINGGI SAMPAI MANAGER APABILA :
1) BERPOTENSI TINGGI MENIMBULKAN KERUGIAN BESAR/
KECELAKAAN BERAT, DIMANA SOLUSI TIDAK MUNGKIN
DIBEBANKAN KE PENGAWAS LANGSUNG.
2) BERHUBUNGAN DENGAN PENGAWAS AREA LAIN
3) TINDAKAN PERBAIKAN MEMILIKI JANGKUAN LUAS ATAU BIAYA
TINGGI

5. PELAPORAN KECELAKAAN

PENGAWAS SERINGKALI MEMENUHI MASALAH DALAM INFORMASI

KECELAKAAN, KARENA TIDAK DILAPORKAN DENGAN
BEBERAPA ALASAN. DIBIARKAN AKAN TERJADI HILANGNYA
INFORMASI BAHKAN KORBAN AKAN BERTAMBAH & LEBIH
PARAH KARENA TIDAK ADA PERBAIKAN.
ALASAN KENAPA TIDAK DILAPORKAN :

1)TAKUT CATATAN K3 GROUP TIDAK BAIK KARENA ADA

CATATAN KECELAKAAN
2)TAKUT KONDITE PRIBADI BURUK & TERHAMBAT KARIER
3)TAKUT PERAWATAN DOKTER
4)TAKUT TINDAKAN DISIPLIN, POLA PIKIR INVESTIGASI MENCARI
KESALAHAN BUKAN FAKTA, PENGAWAS MENEKAN & SANKSI
5)TAKUT REPUTASI JELEK, MENDAPAT JULUKAN GAMPANG
CELAKA/PEKERJA BAHAYA
6)TIDAK MENGERTI MANFAAT DILAPORKAN & KERUGIAN TIDAK
DILAPORKAN
7)TIDAK INGIN PEKERJAANNYA TERGANGGU & TIDAK SELESAI
8)TIDAK INGIN PERUBAHAN SIKAP PENGAWAS & HUBUNGAN
BAIK TERGANGGU
9)MENGANGGAP KECELAKAAN SUATU PELANGGARAN/
KESALAHAN
10)TIDAK MENYUKAI PERAWATAN KARENA ALASAN PRIBADI
ATAU PERBEDAAN/PERSAMAAN JENIS KELAMIN
TIDAK DILAPORKAN MENIMBULKAN MASALAH BARU :

•INFEKSI ATAU PERADANGAN (LUKA YG TIDAK TEROBATI)

•AGREVASI (AGGRAVATION) KARENA MERASA TIDAK SAKIT
SEHINGGA TIDAK DILAPORKAN (TERKILIR, LEMBAM KARENA
TIDAK ADA LUKA TERBUKA)
•TIDAK ADA INFORMASI & HAL YG DAPAT DIPELAJARI (TIDAK
MEMILIKI KESEMPATAN UNTUK MENGEVALUASI SEHINGGA
PENCEGAHAN TIDAK DILAKUKAN & KEMUNGKINAN
KECELAKAAN TERULANG)
•MENJADI KEBIASAAN (TIDAK DILAPORKAN DITIRU OLEH YG
LAIN)
PENGAWAS MEMOTIVASI AGAR MAU MELAPORKAN :

•BERTINDAK & BERSIKAP POSITIF

•MEMBERIKAN PERHATIAN LEBIH AKTIVITAS PROGRAM
PENGENDALIAN KECELAKAAN & BUAT CATATAN OBJEKTIF
•MENGENAL PERBUATAN INDIVIDU DENGAN TEPAT, MEMBERI
PERHATIAN LEBIH TERHADAP INDIVIDU YG KONTRIBUSI DALAM
PENCEGAHAN KECELAKAAN
•TUNJUKAN KEPERCAYAAN DIRI, JANGAN MENGANGGAP
LAPORAN KECELAKAAN TIDAK PENTING DAN PASTIKAN
LAPORAN SUDAH DITINDAKLANJUT
•KEMBANGKAN KESADARAN PEKERJA TENTANG KEUNTUNGAN
INFORMASI KECELAKAAN. ADAKAN PERTEMUAN GROUP &
KONTAK PRIBADI.
•JELASKAN TERJADINYA PUNCAK ES DILAUTAN, SEMUA ITU
TIDAK TERJADI BEGITU SAJA
 TEORI GUNUNG

Nilai Pengobatan akibat

$1 cedera atau sakit

Nilai pembukuan
$5 s.d. $ 50 Dari
kerusakan barang

$1 s.d. $3 Biaya lain-lain

yang tidak
diasuransikan
TAHAP PEMERIKSAAN

1.TANGGAP TERHADAP KEADAAN DARURAT

KEBERHASILAN SERINGKALI TAMPAK PADA AWAL SETELAH

KECELAKAAN TERJADI. TIDAKAN AWAL SUPERVISOR MEMBERI
PENGARUH SETIAP KECELAKAAN.

LANGKAH-LANGKAH SEBAGAI ACUAN :

1)LAKUKAN PENGENDALIAN PADA TEMPAT KERJA
2)PASTIKAN PERTOLONGAN PERTAMA & PELAYANAN DARURAT
3)LAKUKAN PENGENDALIAN POTENSI KECELAKAAN KEDUA YG
MUNGKIN TIMBUL
4)IDENTIFIKASI FAKTA-FAKTA & KETERANGAN YG ADA
5)LINDUNGI FAKTA DARI PERUBAHAN, PENGGANTIAN ATAU
PEMINDAHAN
6)INVESTIGASI UNTUK MENENTUKAN KERUGIAN, CIDERA &
KERUSAKAN
7)BERITAHU MANAGER
2. PENGUMPULAN DATA & INFORMASI

GUNAKAN PRINSIP 4P : POSITION, PEOPLE, PART, PAPER DAN

ATAU 4W+H : WHAT, WHO, WHEN, WHERE AND HOW UNTUK ITU
PEMERIKSA HARUS :

1) MELAKUKAN PENINJAUAN LOKASI, PENGAMATAN UNTUK

MENDAPATKAN DATA APA & BAGAIMANA UNTUK
MENDAPATKAN :
a. SKETSA & PETA TEMPAT KECELAKAAN
b. PHOTO-PHOTO KECELAKAAN, MINIMAL 4(EMPAT) SUDUT YG
BERBEDA
c. GAMBARAN KONDISI LOKASI (WAKTU, CUACA & ASPEK
LINGKUNGAN KERJA)

2) MELAKUKAN WAWANCARA SAKSI-SAKSI

a. SAKSI LANGSUNG (MELIHAT, MENDENGAR & ATAU MERASAKAN
LANGSUNG)
b. SAKSI TIDAK LANGSUNG
DALAM WAWANCARA HARUS DAPAT MEMBERI PENGERTIAN
DENGAN CARA :

a.MENGINGATKAN MAKSUD & TUJUAN

b.MENANYAKAN APA & BAGAIMANA TERJADI
c.MENANYAKAN PERTANYAAN KHUSUS TENTANG DIRI SAKSI
d.MEMASTIKAN (CEK ULANG) TENTANG PENGERTIAN/
MAKSUD SAKSI DENGAN PEMERIKSA
e.MENCATAT INFORMASI YG BERSIFAT KHUSUS ATAU VITAL
SECARA CEPAT
f.MEMBICARAKAN TINDAKAN KOREKSI UNTUK PENCEGAHAN
& TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA
g.MEMBUKA JALUR INFORMASI LANJUTAN (KONFIRMASI
DENGAN SAKSI LAIN)

JANGAN MEMOTONG PEMBICARAAN SAKSI & UNTUK SAKSI

LANGSUNG JANGAN DITANYAKAN OPINI MEREKA
KAITANNYA DENGAN KECELAKAAN, KECUALI IDE UNTUK
KOREKSI AGAR TIDAK TERULANG.
3. EVALUASI & ANALISA

DALAM ANALISA PEMERIKSA HARUS MEMAHAMI PRINSIP DASAR

TERJADINYA KECELAKAAN DENGAN CARA :

1) MEMAKAI TEORI SEBAB AKIBAT (TEORI DOMINO)

2) MEMBUAT/MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN
3) KECELAKAAN ATAU KONTAK LANGSUNG DAPAT TERJADI
DIKARENAKAN ADANYA PENYEBAB LANGSUNG ATAU GEJALA/
TANDA-TANDA YANG MELIPUTI TIDAK TIDAK AMAN (TTA) &
KONDISI TIDAK AMAN (KTA).
PASTIKAN TTA & KTA YG KRITIS YG MENJADI PENYEBAB
LANGSUNG KECELAKAAN
4) PENYEBAB LANGSUNG TERJADI KARENA ADA PENYEBAB
DASAR (FAKTOR PRIBADI & FAKTOR PEKERJAAN)
5) TENTUKAN BEBERAPA PENYEBAB KHUSUS YG KRITIS ATAU
VITAL YG DIPASTIKAN MENJADI PENYEBAB TERJADINYA
PENYEBAB LANGSUNG
6) MENENTUKAN KEKURANGAN DALAM SISTEM MANAGEMEN
(LACK OF CONTROL)
 PENGENDALIAN PADA TAHAP PASCA KONTAK
Kendali Sebab Sebab Insiden Kerugian
Kurang Dasar langsung

1. Program Faktor Praktek Kontak Manusia

2. Standar Personal Substandard dengan
3. Penataan substansi Barang
tidak Faktor Kondisi atau
memadai Pekerjaan Substandard energi Proses

Praktek yang substandard Kondisi yang substandard

• gagal memberi peringata
• gagal mentaati peraturan
• gagal menaati prosedur
• melepas alat pengaman
• mengangkat secara salah
• •
tidak memakai apd
• menservice alat yang sedang operasi
• bersenda gurau
• pelindung tidak memadai
• ppe tidak memadai
• peralatan sedang rusak
• penuh sesak
• sistem peringatan kurang
tidak teratur rapi
• pemaparan berlebihan
• ventilasi, penerangan kurang
4. TINDAKAN PERBAIKAN

SETELAH PEMERIKSAAN & DAPAT DIKETAHUI PENYEBAB, MAKA

POP MEMBERIKAN TINDAKAN PERBAIKAN AGAR KECELAKAAN
YG SAMA TIDAK TERULANG DI MASA YG AKAN DATANG.

DIDALAM MEMBERIKAN TINDAKAN PERBAIKAN HARUS :

1) MEMPERTIMBANGKAN PENGENDALIAN ALTERNATIVE YG
MUNGKIN BISA DIAMBIL
2) MEMILIH ALTERNATIF YG LEBIH RENDAH KEMUNGKINAN
TERULANG LAGI
3) MEMASTIKAN MENGURANGI POTENSI KERUGIAN YANG LEBIH
PARAH
4) MEMILIH & MENETAPKAN TINDAKAN PERBAIKAN/PEMBETULAN
SEMENTARA SEKETIKA
5) MEMILIH & MENETAPKAN TINDAKAN PERMANEN SESEGERA
MUNGKIN
6) MEMBUAT DOKUMENTASI DALAM LAPORAN
5. KESIMPULAN & REKOMENDASI

1) LAPORAN HARUS SELALU DITINJAU ATASAN, JELAS, MUDAH

DIMENGERTI & SISTEMATIS BERKAITAN DENGAN IDENTITAS
INFORMASI, EVALUASI POTENSI KEPARAHAN & KERUGIAN, GAMBARAN
KECELAKAAN, ANALISA SEBAB, RENCANA TINDAKAN, WAKTU YG
TEPAT & DITANDA TANGANI.

DALAM LAPORAN SEKURANG-KURANGNYA MENCAKUP :

a. TEMPAT, TANGGAL & WAKTU KECELAKAAN
b. KEGIATAN/PEKERJAAN/AKTIVITAS YG SEDANG DILAKUKAN KORBAN
c. APAKAH KORBAN SUDAH BIASA MELAKUKAN PEKERJAAN/ AKTIVITAS
TERSEBUT
d. TINDAKAN YG SEDANG DILAKUKAN KORBAN
e. APAKAH TINDAKAN TERSEBUT BAGIAN DARI TUGAS KORBAN
f. APAKAH KORBAN MEMILIKI OTORITAS TERHADAP TUGAS YG
DILAKUKAN
g. KETERANGAN KECELAKAAN MELIPUTI APA DASAR TINDAKAN, APA YG
KELIRU, DENGAN CARA BAGAIMANA, APA YG MENIMBULKAN
KECELAKAAN DLL
h. SKETSA KECELAKAAN
2) TINDAKAN KOREKSI & REKOMENDASI HARUS JELAS &
TERINCI. SEBELUM MEMBUAT HARUS DIPIKIR DENGAN
CERMAT YG MENJADI DASAR YG DAPAT DIJADIKAN ACUAN
YAITU :
a. REKAYASA (ENGINEERING)
b. INSTRUKSI-INSTRUKSI ATAU CARA KERJA
c. PENEMPATAN ORANG & PEKERJAANNYA
d. ADMINISTRASI ATAU DISIPLIN

6. TINDAK LANJUT

1) LAKUKAN PERTEMUAN ULANG

2) LAKUKAN PEMANTAUAN SECARA TEPAT PELAKSANAAN
PERBAIKAN/ TINDAKAN PERBAIKAN
3) ANALISA DATA-DATA UNTUK SUATU KEMUNGKINAN ATAU
KECENDERUNGAN
4) KEUNTUNGAN DARI KETEPATAN & PERUBAHAN BER-
DASARKAN TINJAUAN, ANALISIS & PENGALAMAN
TERIMA KASIH