Anda di halaman 1dari 36

KUMPULAN MATERI OSCE

2018

Made by : Arjuna Srikandi


SiPen TRIFOLITAN
Daftar Isi
1. Sistem Pencernaan
2. Sistem Kardiovaskuler
3. Sistem Integumen
4. Sistem Penginderaan
5. Sistem Persarafan
6. Sistem Pernafasan
7. Sistem Perkemihan
8. Sistem Muskuloskeletal
9. Sistem Reproduksi
10. Sistem Endokrin
11. Glasgow Coma Scale (GCS)
1. Sistem Pencernaan

Anatomi + Fisiologis
Pemeriksaan Fisik Juga dapat dipergunakan untuk 5. Dalam pencatatan, tulis : terdengar,
mendengarkan djj pada wanita hamil. tdk ada/hipoaktif/sgt lambat, meningkat.
1. INSPEKSI
- LANGKAH-LANGKAH Pastikan 3 – 5 menit.
Tujuan : mengetahui bentuk & gerakan
AUSKULTASI :
abdomen. 6. Letakkan bell diatas aorta, arteri renal,
1. Siapkan stetoskop, hangatkan tangan arteri iliaka. Dengarkan suara2
Amati : bentuk abdomen
& bagian stetoskop. arteri/bruits.
(busung/buncit, datar/flat),
benjolan/massa (catat 2. Tanyakan jam terakhir makan. Auskultasi arteri renal dilakukan dg cara
meletakkan stetoskop pd garis tengah
bentuk & lokasinya), bayangan 3. Tentukan bagian stetoskop yg akan
perut
pembuluh darah vena di kulit abdomen, dipakai (diafragma utk suara usus, bell
umbilicus utk atau ke arah kanan kiri dari garis perut
bagian atas mendekati panggul.
menonjol?, tepi perut menonjol?. suara pemb drh).
Auskultasi
2. AUSKULTASI 4. Letakkan dg tekanan ringan pada
arteri iliaka dg cara meletakkan
setiap area kuadran/regio & dengarkan
Tujuan : mendengarkan 2 suara perut, stetoskop pd area bawah umbilikus di
suara
yaitu suara perut/peristaltik (yg sebelah kanan
disebabkan peristaltik aktif (normalnya terdiri dari
kiri garis tengah perut.
clicks & gurgles dg frek 5-35 per mnt,
perpindahan gas atau makanan
sepanjang intestinum), dan suara tergantung status pencernaan). Catat frek
pembuluh darah. dlm 1 menit.
3. PERKUSI pd massa padat spt ascites, distensi kk, tumor) ujung jari bersama-sama, lakukan gerakan
menekan yg lembut & ringan. Hindarkan
Tujuan : mendengarkan adanya gas,cairan atau 4. PALPASI
massa dalam perut, mengetahui gerakan yg menghentak. Cari massa/organ, nyeri
Tujuan : mengetahui bentuk, nyeri, benjolan,
tekan.
posisi klien & hepar, memperkirakan ukuran turgor, letak, ukuran & konsistensi
organ. 3. Perhatikan ekspresi klien.
organ dan struktur intra abdominal, t/u hepar, lien,
Bunyi perkusi normal adalah tympani. ginjal & kdg kemih. 4. Lakukan palpasi pada waktu ekspirasi.
Organomegali : redup (di area bawah arkus
Berdasarkan tujuannya, bisa dilakukan palpasi 5. Catat hasil palpasi spt ukuran, konsistensi, nyeri
costae ka-ki). Terlalu banyak cairan : ringan atau palpasi dalam. tekan, suhu, warna, pergerakan,
hipertympani (seluruh dinding perut), terkadang
Palpasi daerah tertentu : suprapubic (cystitis), titik perlekatan, berdasarkan kuadran/regio.
pekak. mc burney (apendicitis), regio
- PALPASI DALAM
LANGKAH-LANGKAH PERKUSI : epigastrica (gastritis), iliaca (adneksitis).
1. Untuk mengetahui adanya pembesaran
1. Dimulai dari kuadran kanan atas kmd bergerak Persiapan : kuku pendek, tangan hangat. organ/adanya massa.
searah jarum jam (dari sudut
Ingat : daerah nyeri dilakukan palpasi terakhir. 2. Dikerjakan dgn cara menekankan ¼ distal
pandang klien). permukaan tangan pada tangan yg lain
- PALPASI RINGAN
2. Perhatikan & catat reaksi klien (nyeri/nyeri yg diletakkan di dinding perut klien.
1. Utk mengetahui adanya ketegangan otot, nyeri
tekan).
tekan. 3. Boleh menggunakan 1 tangan. Bila kesulitan,
3. Perhatikan suara perkusi. Tympani : nada lebih gunakan 2 tangan, dg 1 tangan
2. Posisi tangan & lengan bawah horisontal
tinggi dr resonan, dpt didengarkan
sedalam 1 cm, dg menggunakan telapak diatas yg lain.
pada rongga yg berisi udara. Redup : lebih
rendah/datar dr resonan, dapat didengar
2. Sistem Kardiovaskuler

Aanatomi
Fisiologi 1. Vena Pulmonalis : adalah pembuluh 1. Katup Trikuspid : otot yang mengatur
darah yang membawa darah yang kaya jumlah masuknya darah yang
1. Aorta : Arteri terbesar dalam badan O2 masuk kedalam jantung yang mengandung CO2 yang akan
manusia. Bersumber dari bilik kiri selanjutnya siap disebarkan ke seluruh dioksigenasi
jantung dan membawa darah tubuh.
beroksigen kepada semua bagian tubuh 2. Katup Bikuspid : otot yang mengatur
dalam peredaran sistemik. 2. Atrium Kanan : rongga jantung untuk jumlah masuknya darah yang
menampung darah yang mengandung mengandung O2 yang akan dipompa
2. Vena Cava Superior : adalah pembuluh CO2 yang berasal dari vena cava dan ke seluruh tubuh
darah yang menerima darah dari kepala sinus coronarius
dan kedua tangan. Darah yang dibawa 3. Kapiler : adalah pembuluh darah
mengandung banyak CO2. 3. Ventrikel Kanan : rongga jantung terkecil di tubuh, berdiameter 5-10 μm,
untuk menampung darah yang yang menghubungkan arteriola dan
3. Vena Cava Inferior : adalah pembuluh mengandung CO2 yang berasal dari venula, dan memungkinkan pertukaran
darah yang menerima darah dari badan atrium kanan melalui katup trikuspid air, oksigen, karbon dioksida, serta
dan kedua kaki. Darah yang dibawa dan akan dilanjutkan ke arteri nutrien dan zat kimia sampah antara
mengandung banyak CO2. pulmonalis darah dan jaringan di sekitarnya
4. Arteri Pulmonalis : adalah pembuluh 4. Atrium Kiri : rongga jantung untuk
darah yang membawa darah masuk ke menampung darah yang mengandung
dalam paru-paru. Darah yang dibawa O2 yang berasal dari vena pulmonal
mengandung banyak CO2.
5. Ventrikel Kiri : rongga jantung untuk
menampung darah yang mengandung
O2 yang berasal dari atrium kiri
Pemeriksaan Fisik Batas jantung normal pada orang dewasa

1. Inspeksi Kanan atas: SIC II Linea Para Sternalis


Dextra. Kanan bawah: SIC IV Linea
Ictus Cordis (IC) Kesan
Para Sternalis Dextra. Kiri atas: SIC II
•Jantung Letak ICIC Kesan
Letak Linea Para Sternalis Sinistra. Kiri
Tidak tampak terkompensasi
Pada orang dewasa •Jantung
normal, IC ada bawah: SIC IV Linea Medio Clavicularis
(Cor compensated) Tidak bergeser
pada Spatium intercostal (SIC) V di
terkompensasi
•Gizi kurang Sinistra.
sebelah medial linea midklavikularis Batas Jantung Kesan
•Kardiomegali •Kardiomegali
Tampak sinistra. Kesantidak
Kesan perkusi batas•Jantung
jantung
(pembesaran • Right
ventricle melebar terkompensasi
jantung)
enlargement •Kesan melebar Ke •Kardiomegali
•BergeserKe lateral
 (RVE) lateral • RVE
•Ke kaudolateral
• Left •Ke kaudolateral • LVE
ventricle
Kekuatan IC Kesan enlargment (
2. Palpasi LVE)
•Jantung
Tidak kuat angkat
terkompensasi
•Gizi kurang
Kuat angkat
•Kardiomegali
4. Auskultasi Keteraturan Kelainan katup
Reguler Mitral stenosis (MS)
Bunyi jantung (BJ) I-II
Jantung terkompensasi Mitral regurgitasi (MR)
Interval
Ireguler Diagnosis banding
Normal
AF Hipertension heart
Jantung terkompensasi
disease (HHD)
Tidak normal Bising
Atrial fibrillation (AF) Pansistolik Penyakit jantung
rematik (PJR)
3. Sistem Integumen
Anatomi

Fisiologi
Epidermis : lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki
tebal yang berbeda beda
Pori keringat : jalur keluar nya hasil ekskresi keringat
Saluran kelenjar keringat : kelenjar di dalam kulit yang
berfungsi mengeluarkan keringat
Folikel rambut : struktur kulit yang menjadi tempat rambut
akan tumbuh
Otot arektor pili : otot polos yang menempel pada folikel
rambut
Jaringan adiposa : jaringan yang berfungsi untuk menyimpan
energi dalam tubuh manusia dalam bentuk lemak
Pemeriksaan Fisik 2. Palpasi Nonpitting edema, tidak terdepresi
dengan palpasi, terlihat pada pasien
1. Inspeksi 1. Tekstur palpasi kelembutan
dengan respon inflamasi lokal dan
permukaan kulit. Kulit kasar terjadi pada
1. Warna / adanya perubahan pigmentasi disebabkan oleh kerusakan endotel
pasien hipitiroidisme.
2. Adanya Lesi / tidak kapiler. Kulit terlihat merah, keras, dan
2. Kelembaban hangat.
3. Adanya Ruam / tidak
Dideskripsikan dengan kering, Pitting edema biasanya pada kulit
4. Kondisi Rambut dan kuku berminyak, berkeringat, atau lembab. ekstremitas dan dapat menimbulakan
5. Bau Kulit berminyak dengan jerawat dan depresi ketika dilakukan palpasi.
dengan peningkatan aktivitas kelenjar
Skala (1+ to 4+) Pengukuran Deskripsi
minyak dna pada penyakit parkinson.
Waktu kembali
Diaforesis sebagai respon meningkatnya
suhu atau melabolisme tubuh. 1+/4 2 mm Nyaris dapat terdeteksi
Hiperhidrosis istilah terhadap perspirasi Segera
berlebihan.
2+/4 4 mm Pitting Lebih dalam
3. Temperatur Beberapa detik
4. Mobilitas dan turgor 3+/4 6 mm Pitting dalam 10-20 detik
Ketika mengkaji secara terpusat, diatas 4+/4 10 mm Sangat dalam >20 detik
klavikula, kulit seharusnya mudah untuk
dicubit, dan cepat kembali ke posisi
4. Sistem Penginderaan
Anatomi
Fisiologi 7. Meatus acuticus (saluran pendengaran) Untuk mengumpulkan data pendengaran dari
lingkungan dan mengirimkannya ke otak untuk di
Telinga Berfungsi untuk menghantarkan gelombang suara
proses
dari auricula(daun telinga) ke membran timpany
1. Auditory externa (alat pendengaran bagian luar) 14. Cochlea (rumah siput)
8. Tuba pharingotympanicum/tuba eustacius
Untuk mengumpulkan dan memperkuat suara yang (hubungan teka dengan telinga tengah) Mengubah bunyi dari getaran mekanis menjadi
kemudian akan di transmisikan ke telinga tengah sinyal,yang dikirimkan ke otak melalui saraf auditori
Untuk ventilasi dan menjaga tekanan udara didalam
2. Daun telinga ( auricula ) telinga tengah 15. Tuba auditiva (saluran telinga tengah)
Sebagai pemusat gelombang suara yang diterima,lalu 9. Antrum tympanicum (rongga telinga tengah) Untuk ventilasi dan menjaga tekanan udara di dalam
disalurkan masuk ke dalam lubang telinga telinga tengah
Berfungsi sebagai udara cadangan
3. Helix (tepi daun telinga) 16. Fanestra ovale (daerah jendela pendengar)
10. Canalis semiculares (saluran setengah lingkaran)
untuk mengumpulkan suara& dapat memperbesar Untuk menghantarkan getaran suara dari gendang
(mengamplifikasi) suara lalu mengarahkannya ke Sebagai jenis sensor gerak,seperti gerakan silia
telinga,tulang pendengarandan kemudian ke selaput
saluran telinga dikomunikasikan ke otak
di tikap oval untuk dilanjutkan ke telinga dalam
4. Lobulus (belahan telinga) 11. Vestibularis (serambi)
17. Vena jugularis (pembuluh balik leher)
5. Auditory media (alat pendengaran bagian tengah) Sebagai pengatur keseimbangan
Untuk memperlihatkan adanya perubahan volume
Berfungsi untuk meneruskan suara dari bagian telinga 12. Saraf vestibula (nervus vestibularis) dan tekanan di dalam atrium kanan
luar menuju bagian telinga dalam Merupakan saraf kranial yang berfungsi menjaga 18. Fanestra stapes (jendela sanggurdi/3 tulang
6. Auditory interna (alat pendengaran bagian dalam) keseimbangan tubuh pendengar)

Unuk mengirimkan suara ke sistem saraf pusat 13. Nervus cochlearis (saraf rumah siput) menerima getaran suara dari tulang landasan dan
diantar ke membran di telinga dalam melalui tingkap
oval.
Lidah Mata Menjaga bentuk kantong depan bola mata

1. Molar 1. Skelera 8. Vitreous humor (humor bening)

Melindungi mata dari kerusakan Menyokong lensa&menolong menjaga bentuk


Untuk mengunyah dan menggiling makanan
mekanis&menjadi tempat melekatnya otot mata. mata
2. Premolar
2. Koroid 9. Retina
Untuk merobek makanan Menerima cahaya&mengubahnya menjadi
Memberi nutrisi ke retina&mencegah refleksi
3. Circumvallate internal cahaya. impuls saraf dan mengantarkan impuls ke saraf
optic
Sensitif pada rasa asam dan pahit 3. Iris
10. Fovea (bintik kuning)
4. Palatine tonsil Mengatur jumlah cahaya yang masuk
kemata&dikendalikan oleh saraf otonom Tempat jatuhnya bayangan agar kita dapat
Amandel sisi kiri dan kanan sebagai imun melihat suatu benda
4. Lensa
internal lidah 11. Bintik buta
Memfokuskan pandangan
13. apeks ujung lidah Tempat masuknya saraf sari otak ke retina mata
5. Pupil
14.fungiform papilae 12. Saraf optic (saraf kranial II)
Mengatur banyak/sedikitnya cahaya yang masuk
Sensitif pada rasa asam dan manis ke mata Mengirimkan informasi penglihatan dari retina
ke otak
6. Kornea
Pelindung mata agar tetap bening&bersih
7. Aqueous humor (humor berair)
Pemeriksaan Fisik Mata - Kaji sistem pembuangan air mata Pemeriksaan Fisik Lidah
dengan uji anel test.
1. Inspeksi 1. Inspeksi
- Bentuk dan penyebaran alis dan
Pemeriksaan Fisik Telinga a. Ada trauma lidah??
bulu mata 1. Inspeksi b. Bersih atau kotor? Warna, bentuk?
- Lihat sclera dan konjungtiva - Aurikel : bentuk, letak, masa, lesi ? c. Masih bisa membedakan rasa??
- Amati kedudukan bola mata kanan - MAE : Patensi, Otore d. Tonsil?
kiri simetris atau tidak, bola mata (jenis,warna,bau), cerumen, hiperemi,
keluar (eksoptalmus) atau ke dalam furunkel ? e. Adakah stomatitis?
(endoftalmus). - Membrana timphany : intak,
- Palpebral turun menandakan perforasi, hiperemia, bulging,
kelemahan atau atropi otot, atau retraksi, colesteatoma?
hiperaktivitas palpebral yang
- Antrum mastoid : abces, hiperemia,
menyebabkan kelopak mata terus nyeri perabaan
berkedip tak terkontrol.
- Hearing aid : tipe, jenis ?
- Observasi celah palpebral
- Kaji sistem lakrimasi mata dengan
menggunakan kertas lakmus untuk
5. Sistem Persarafan
Anatomi
Fisiologi 4. Hipofisis : Bertindak sebagai 7. Os Frontale : untuk melindungi
pengedali berbagai aspek tubuh otak depan yang ada di bagian depan.
1. Hipotalamus : pengendalian fungsi
manusia. Hormon yang diproduksi Otak bagian depan ini memiliki nama
tubuh, seperti mengontrol suhu
oleh hipofisis membantu mengatur dalam bahasa latin yaitu
tubuh, rasa lapar, dan haus
pertumbuhan, tekanan darah, Diencephalon.
2. Corpus Collosum : produksi dan pembakaran energi, dan
8. Os Parietale : Pelindung otak
menghubungkan belahan otak kiri berbagai fungsi organ tubuh lainnya tengah dan otak belakang
dan kanan, seperti jembatan
3. Septum Pellicidum : adalah
5. Pons : bertindak sebagai jalur
terletak di garis tengah otak, antara
transfer sinyal antara otak besar
dua belahan otak yang melekat
dengan sumum tulang belakang, dan
superior untuk corpus callosum,
juga otak kecil.
koleksi besar serabut saraf yang
menghubungkan dua belahan otak 6. Cerebellum : mengontrol gerak
dan dan kesetimbangan dan
membantu belajar dan mengingat
kemampuan motorik.
4. N4 Tochlearis 8. N8 Vestibulocochlearis
Pemeriksaan Fisik Nervus
Pada pupil diperiksa reaksi terhadap cahaya, * Cabang vestibulo dengan menggunakan test
1. N1 Olfaktorius
ukuran pupil, dan adanya perdarahan pupil pendengaran menggunakan weber test dan
Menutup sebelah lubang hidung klien dan rhinne test ( Menggunakan garputala )
5. N5 Trigeminus
dekatkan bau”an seperti kopi dengan mata
* Cabang cholear dengan romberg test
tertutup klien diminta menebak bau tersebut, Menyentuh kulit wajah daerah axilla,
lakukan sebaliknya. mandibula dan frontal dengan menggunakan 9. N9 Glosopharyngeal
kapas dan minta klien mengucapkan “ ya “ bila
2. N2 Optikus Menelan dan otot” tunasi pada taring
merasakan sentuhan, lakukan kanan dan kiri
1. Ketajaman visual
6. N6 Abdusen
* Catat kelainan pada mata sebelum
Pada gerakkan bola mata diperiksa enam
pemeriksaan (contoh : katarak dan Infeksi)
lapang pandang ( enam posisi cardinal ) yaitu
* Periksa ketajaman dengan membaca, lateral, lateral ke atas, medial atas, medial
perhatikan jarak baca atau menggunakan bawah, lateral bawah.
Snellen Chart untuk jarak jauh.
7. N7 Fascialis
2. Lapang Pandang
* Fungsi sensorik dengan mencelupkan lidi
* Gunakan Opthalmoskop untuk melihat kapas ke air garam dan sentuhkan ke ujung
fundus dan optic disk ( Warna dan bentuk ) lidah, minta klien mengidentifikasi rasa ulangi
untuk gula dan asam
3. N3 Okulomotor
* Fungsi motorik dengan meminta klien
Mata diobservasi apakah ada odema palpebra,
tersenyum, bersiul, mengangkat kedua alis
hiperemi konjungtiva, dan ptosis kelopak mata
berbarengan, mengembungkan pipi. ( Lihat
10. N10 Vagus * Periksa fungsi trapezius dengan meminta klien menggerakkan
kedua bahu secara bersamaan dan observasi kesimetrisan
* Minta klien mengucapkan “aa” lihat gerakan uvula dan
gerakan
palatum. ( Normal bila uvula terletak ditengah dan palatum
sedikit terangkat ) * Periksa fungsi otot sternocleidomastodeus dengan meminta
klien menoleh ke kanan dan ke kiri, minta klien mendekatkan
* Periksa gag refleks
telinga ke bahu kanan dan kiri bergantian tanpa mengangkat
* Periksa aktifitas motorik faring dengan meminta klien bahu lalu observasi rentang pergerakkan sendi
menelan air sedikit, observasi gerakan menelan dan kesulitan
12. N12 Hipoglossus
menelan
Perhatikan gerakkan lidah, suara dan gerakkan menelan pada
* Periksa getaran pita suara saat klien berbicara
klien
11. N11 Assesoris
6. Sistem Pernapasan
Anatomi

Fisiologi
1. Melembabkan , menghangatkan , dan menyaring udara yang masuk ke tubuh.

2. Menyaring udara yang masuk.

3. Di dalam rongga mulut terdapat selaput lendir dan rambut yang berfungsi untuk menahan
kontaminasi benda-benda asing, misalnya debu dan kuman, yang ikut masuk ke dalam
rongga hidung.

4. Saluran alat pencernaan yang membawa makanan dari rongga mulut ke esophagus

5. Laring, yang dikenal sebagai “kotak suara”, adalah penghubung untuk faring dan trakea.
Di bagian ini, terdapat pita suara dan katup epiglottis, yang memisahkan saluranmakanan
dengan saluran udara.

6. Untuk mempertahankan bentuk pipa dari batang tenggorokan


11. Merupakan percabangan dari trakea yang berfungsi sebagai saluran penghantar udara dari trakea ke bronkiolus kanan.
12. Merupakan cabang dari bronkus, memiliki fungsi sebagai penyalur udara dari Bronkus ke Alveolus, dan juga sebagai
pengontrol jumlah udara yang didistribusikan melalui paru – paru dengan dilatasi dan konstriksi.
13. Lapisan luar pleura melekat pada rongga dada dan pleura bagian dalam melapisi paru-paru untuk menggabungkan organ-organ
didalam paru-paru. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat cairan limfa yang akan berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan
ketika mengambang dan mengempis.
14. Tempat pertukaran gas melalui dinding alveolus
15. Sebagai otot utama yang digunakan dalam proses menarik dan mengeluarkan napas.
Pemeriksaan Fisik Suara paru normal yang didapat dengan cara b. Suara Tambahan
perkusi adalah resonan atau sonor, seperti dug,
1. Rales/krakles
1. Inspeksi dugm dug, redup atau kurang resonan suara
perkusi terdengar bleg, bleg, bleg. 2. Ronchi
a. Pigeon chest: bentuk dada seperti burung
diameter transversal sempit, anterior posterior, Pada kasus terjadnya konsolidasi paru seperti 3. Wheezing
membesar atau lebar, tulang sternum menonjol pneumonia, pekak atau datar terdengar mengetuk
4. Pleural Friction Rub
kedepan. paha sendiri seperti kasus adanya cairan rongga
pleura, perkusi hepar dan jantung . 5. Vocal Resonansi
b. Funnel chest : bentuk dada diameter sternum
hiperesonan/tympani suara perkusi pada daerah
menyempit, anterior posterior menyempit,
berongga terdapat banyak udara seperti lambung,
transversal melebar.
pneumothorax dan coverna paru terdengar dang,
c. Barrel chest : bentuk dada seperti tong, dang, dang.
diameter anterior posterior transversal memiliki
4. Auskultasi
perbandingan 1:1, juga amati kelainan tulang
belakang seperti kifosis, lordosis, dan scoliosis. Mendengarkan suara pada dinding thorax
2. Palpasi a. Suara Napas
Perabaan dilakukan diseluruh permukaan 1) Vesikuler : suara napas vesikuler terdengar di
dada(kiri,kanan depan, belakang) umumnya semua lapang paru yang normal, bersifat halus,
pemeriksaan ini bersifat membandingkan bagian nada rendah, inspirasi lebih panjang dari
mana yang lebih bergetar atau kurang ekspiasi.
bergetar,adanya kondisi pendataan paru akan
2) Brancho vesikuler: tedrdengar di daerah
terasa lebih bergetar, adanya kondisi pemadatan
percabangan bronchus dan trachea sekitar
paru akan terasa lebih bergetar seperti
sternum dari regio inter scapula maupun ICS 1:
pnimonia,keganasan pada pleural effusion atau
2. Inspirasi sama panjang dengan ekspirasi.
pneumathorak akan terasa kurang bergetar.
7. Sistem Perkemihan 6. KELENJAR ADRENAL: memproduksi tiga jenis hormon, yaitu
aldosteron yang mengatur elektrolit dalam tubuh dan tekanan darah,
Anatomi kortisol yang mengontrol kadar gula darah dan metabolisme, dan
gonadokortikoid yang mengatur hormon seks
7.Ureter : menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung kemih.
Panjangureter adalah sekitar 20-30 cm dengan diameter maksimum sekitar
1,7 cm di dekat kandung kemih dan berjalan dari hilus ginjal menuju
kandung kemih
8.Vena cafa: membawa darah yang banyak mengandung karbondioksida
dari kepala dan anggota tubuh bawah ke serambi kanan.
1.Renal pelvis : sebagai saluran untuk mengalirka urin dari ginjalmenuju
ke ureter.
14.Aorta : sebagai saluran untuk mengalirka urin dari ginjalmenuju ke
ureter.
9.Hati: menawarkan dan menetralisir racun, mengatur sirkulasi hormon,
mengatur komposisi darah yang mengandung lemak, gula, protein, dan zat
lain.
15.Medulla: untuk mengumpulkan hasil ekresi..
10.Arteri : mengalirkan darah dari ginjal
13 Kolumna Renalis Fungsi utama renal pelvis adalah sebagai saluran
untuk mengalirka urin dari ginjal menuju ke ureter.
Fisiologi
Pemeriksaan Fisik Posisi: di atas pusar 2-3 jari lalu geser ke 4. Palpasi
arah kiri 2/3 jari, lalu dengarkan, disitu
1. Inspeksi Prinsipnya seperti menangkap ginjal di
letak arteri renalisnya (jarang ada pasien
area costovertebralis. dari bawah dan atas
Kesimetrisan : untuk mengetahui adanya yang arteri renalnya terdengar bruid saat
yang samping kiri di tengah ke axilla.
asites. normalnya tidak ada penonjolan terjadi stenosis)
pasien instruksikan tarik nafas
vena 3. Perkusi (pernafasan perut -> tarik nafas,
2. Auskultasi gembungkan perut) lalu lepaskan. jika
Pasien dimiringkan : cari area
dilepas terasa ada aliran ginjal dari atas
Untuk mendengarkan bruid costovertebralis yaitu costa terahir dan
ke ke bawah turun maka terjadi
vertebra (sudut antara costa dan vertebra)
udema/pembesaran ginjal . jika terjadi
lalu diperkusi dengan mengepal tangan .
udema 1 ginjal maka terjadi
jika pasien terasa nyeri maka infeksi
hidronefrosis, jika terjadi 2 ginjal maka
ginjal
terjadi CRF
Perkusi daerah bladder: Bunyi timpani
Palpasi kandung kemih : palpasi di
normalnya jika VU penuh dengan maka
daerah VU , jika terjadi
bunyinya redup (dulnes)
gelembungan/kandung kemih penuh
maka terjadi sumbatan volume naik
8. Sistem Muskuloskeletal
Anatomi
Fisiologi humerus : tulang lengan atas membentuk sendi - Sendi engsel : gerakan satu arah, contoh :
dengan rongga glenoid dan membentuk sendi lengan atas, lutut, tumit
Tulang frontal : tulang dahi yang membentuk bahu
bagian rongga orbita dan cekungan yang - Sendi putar : gerakannya kesegala
menonjol diatas mata ileum = tulang terbesar / utama tulang panggul arah(berotasi), contoh : gerakan kepala berotasi

Tulang temporal : tulang ini berada di samping radius dan ulna = membentuk sendi siku dengan - Sendi pelana : gerakannya rotasi, tapi tidak ke
kanan kiri kepala dan membentuk sendi fibrosa humerus segala arah. Contoh : hubungan tulang telapak
tangan dan jari tangan
Tulang nasal : tulang pipih yang membentuk tibia(tulang kering) yang menghubungan lutut
permukaan lateral dan superior jembatan hidung dengan pergelangan kaki SENDI BERDASARKAN JENIS
PERSAMBUNGANNYA
Tulang maksilaris : membentuk rahang atas Sendi
1. SENDI SINARTROSIS : sendi yang terdapat
Tulang mandibularis (rahang bawah) : SENDI BERDASARKAN STRUKTURNYA kesinambungan diantara kedua ujung tulang
merupakan satu satunya tulang tengkorak yang yang bersendi terhadap suatu jaringan
1. SENDI FIBROSA : berhubungan antar sendi
dapat di gerakan
oleh jaringan fibrosa 2. SENDI DIARTROSIS : sendi yang terdapat
Tulang klavikula : tulang panjang berbentuk ketidaksinambungan diantara tulang yang
2. SENDI KARTILAGO / TULANG RAWAN :
huruf S bersendi terdapat rongga
ruang antar sendinya berikatan dengan tulang
Tulang manubrium : bagian teratas dan rawan
membentuk persendian dengan klavikula
3. SENDI SINOVIAL :ada ruang sendi dan
Tulang prosesus xipoideus : ujung tulang tempat ligamen untuk mempertahankan persendian
melekatnya diafragma
- Sendi peluru : gerakan berbagai arah , contoh :
tulang rusuk sejati : berhungan dgn ruas ruas gerakan bahu dan pinggul
tulang belakang
Otot jaringan ikat fibrosa (tidak elastis) yang tebal dan berwarna putih yang menghubungkan otot
rangka dengan tulang
1. OTOT POLOS : sel sel otot yang dibentuk dari gelondong dengan bagian ujung
meruncing dan hanya memiliki satu inti sel. Contoh otot lambung, urat nadi, dan otot usus

2. OTOT LURIK : otot yang memiliki tampilan lurik antara gelap dan terang yang selang
seling. Contoh : otot betis, otot lengan, otot perut, otot paha

3. OTOT JANTUNG : otot yang terletak dijantung yang terus bekerja tanpa henti. Contoh
otot otot yang terdapat dalm jantung

ROM

1. FLEKSI : Menekuk. Contoh : sendi lutut

2. Ekstensi : meluruskan / menekuk kebelakang

3. Abduksi : gerakan menjauhi garis tengah tubuh

4. Adduksi : gerakan mendekati garis tengah tubuh

5. Sirkumduksi : gerakan ekstermitas / jari sehingga membentuk kerucut

6. Rotasi : gerakan memutar sumbu tulang panjang

7. Pronasi : gerakan memutar telapak tangan kebelakang

8. Supiasi : gerakan memutar telapak tangan kedepan

9. Inverse : gerakan telapak kaki kedalam

10. Eversi : gerkan memutar telapak kaki keluar


Pemeriksaan Fisik Lakukan goresan pada telapak kaki dri arah tumit kearah
1. REFLEKS BISEP jari melalui sisi lateral.

Stimulus : ketokan pada jaripemeriksa pada tendon Orang normal akan memberikan respon fleksi jari jari
bisep, posisi lengan setengah ditekuk pada sendi siku. dan penarikan tungkai

Respon : fleksi lengan pada sendi siku. 5. PEMERIKSAAN KEKUATAN LENGAN ATAS

2. REFLEKS TRISEP 6. PEMERIKSAAN KEKUATAN LENGAN BAWAH

Stimulus : ketukan pada tendon trisep, posisi lengan 7. PEMERIKSAAN KEKUATAN TUNGKAI KIRI
fleksi pada sendi siku dan sedikit pronasi Berdiri diatas kaki kiri kemudian jinjit dan turunkan.
Respon : ekstensi lengan bawah di sendi siku Dengan pengulangan sebanyak 25x

3. REFLEKS PATELA Orang normal dapat melakukan 9-25x pengulangan


tanpa istirahat dan kelelahan
Ketuk tendon patella dengan palu reflex
8. PEMERIKSAAN KEKUATAN TUNGKAI KANAN
Respon : pemeriksa akan merasakan kontraksi otot
kuadrisep, ekstensi tungkai bawah Berdiri diatas kaki kanan kemudian jinjit dan turunkan.
Dengan pengulangan sebanyak 25x
4. REFLEKS BABINSKI
Orang normal dapat melakukan 9-25x pengulangan
tanpa istirahat dan kelelahan
9. Sistem Reproduksi
Anatomi
Fisiologi Wanita
1. Vagina : sebagai jalan lahir, t4 keluarnya darah menstruasi,
dan jalan masuknya sperma dari penis.
Fisiologi Pria
2. Cerviks : melebar ketika menstruasi dan akan pembukaan
melahirkan, kontrasepsi hormonal memproduksi banyak mucus 1. Testis : dibungkus dengan tubulus seminiferis dengan sel-se
keluar dari serviks u/ mencegah masuknya sperma kedalam yang menjalani spermatogenesis.
rahim 2. Ductus Deferens : menyalurkan sperma dari epididimis saat
3. Uterus : tempat menempelnya ovum jika tidak dibuahi akan ejakulasi
menebalkan dinding rahim dan terjadi menstruasi, tempat 3. Epididimis : Tempat menampung sperma yang sudah matang
perkembangan janin
4. Skrotum : untuk melindungi testis dari tekanan luar / trauma
4. Tuba Fallopi : tempat untuk bertemunya sel sperma dengan
5. Penis : untuk inseminasi (pembuahan).
sel ovum (fertilisasi) dan penempelan zigot, morula, blastula
5. Ovarium : tempat untuk pembuahan ovum yang siap untuk
dibuahi oleh sperma
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Organ Genitalia Wanita - penis : bentuk, lokasi lubang uretra,
keadaan kulit, keluaran
Pemeriksaan Payudara inspeksi : mon veneris (yang ada
rambutnya), labia mayora (bibir paling - skrotum : bentuk, besar, bengkak,
inspeksi : kontur(lembut, halus), bentuk luar untuk melihat luka, bengkak, edema
(turun seperti pepaya atau ga), kemerahan, simteris, sama besar apa
kesimetrisan (kanan, kiri, wajar apa palpasi area skrotum : jumlah testis,
enggak), labia minora(yang di inspeksi
enggak), warna kulit (kemerahan apalagi sama kayak labiar mayora), adanya masa
di lipatanya, pada kanker merah terang) klitoris(sebesar biji kacang, bentuk
daerha niple (puting masuk/keluar) dan normal apa enggak, kalo besar
areola (warna dan kondisi), menandakan maskulin, edema atau
keluaran(darah, purulen) bengkak apa enggak), pembesaran
palpasi : nodus lympa, dari puting di kelenjar bartolin (antara labia mayora dan
pencet(keluaran nya apa), palpasi jaringan minoroa, fungsi nya untuk mengeluarkan
payudara dari niple sampai seluruh bagian sekret), uretra (kemerahan, ada keluaran
dengan sirkuler atau zigzag. apa enggak. lihat keluaran dan
karakteristiknya), lubang vagina (bau,
keluaran), rongga vagina, keluaran,
kondisi serviks (warna, bentuk lubang,
posisi abnormalitas)
Pemeriksaan Organ Genetalia Pria
inspeksi organ genitalia eksterna :
10. Sistem Endokrin
Anatomi Fisiologi
1. Hipotalamus : menghasilkan faktor R (releasing) dan I (inhibiting) yang mengontrol sintesa &
sekresi hormon hipofise anterior

2. Hipofise : mengatur agar setiap kelenjar endokrin dapat melaksanakan tugas dengan baik.

3. Tyroid : Mempengaruhi pertumbuhan & maturasi jaringan tubuh, Mengatur kecepatan metabolisme
tubuh, Menambah produksi panas dan menyimpan energi pada konsentrasi hormon tiroid yang tinggi,
Mengatur penggunaan O2 & pengeluaran CO2

4. Parathyroid : Mempercepat absorbsi kalsium di intestinum, Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfor
oleh ginjal, Jika suplai kalsium berkurang,hormon paratiroid menstimulasi resorbsi tulang sehingga
menambah kalsium dalam darah

5. Thymus : Sumber sel yang bersifat imunologis, Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin,
Mengaktifkan pertumbuhan badan  shg pertumbuhan meningkat pd masa bayi sampai remaja dan
setelah dewasa pertumbuhan berkurang

6. Adrenal :

a. Zona Glomerulosa : meningkatkan ekskresi ion kalium (K) di ginjal, meningkatkan retensi natrium
(Na) di kelenjar keringat & saluran pencernaan
b. Zona Fasiculate : meningkatkan kegiatan metabolisme, meningkatkan memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.
ambang neuron SSP, meningkatkan sekresi asam lambung menurunkan
Kerja testis di bawah pengawasan hormon gonadotropik dari kelenjar
daya tahan tubuh terhadap infeksi, Menghambat pelepasan histamin
pituitari bagian anterior:
dalam reaksi alergi (mengatasi syok analfilatik dalam pemberian
adrenalin) luteinizing hormone (LH)

c. Zona Retikularis : menhasilkan androgen (tidak mempunyai efek follicle-stimulating hormone (FSH)
maskulinisasi yang berarti) dan estrogen (tidak mempunyai efek
feminisasi yang berarti).
7. Pankreas : Sebagai kelenjar eksokrin, pankreas menghasilkan enzim
pencernaan yang dialirkan ke saluran cerna. Enzim tersebut memiliki
fungsinya masing-masing. Misalnya, enzim lipase untuk menguraikan
lemak, kemotripsin dan tripsin untuk mencerna protein, serta amilase
untuk menguraikan karbohidrat.
kelenjar endokrin pada pankreas adalah mengeluarkan hormon, yaitu
hormon insulin dan hormon glukagon. Kedua hormon ini berperan
dalam mengatur kadar glukosa atau gula dalam darah
8. Ovarium : mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti estrogen
dan progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas
wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan progesteron berperan
dalam persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang telah
dibuahi. Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal kepada
hipotalamus dan pituitari dalam mengatur siklus menstruasi.
Pemeriksaan Fisik Pada Daerah Leher : Amati bentuk leher apakah Inspeksi warna kulit : Hiperpigmentasi ditemukan
tampak membesar, asimetris, terdapat peningkatan pada klien Addison desease atau cushingsyndrom.
1. Inspeksi JVP, warna kulit sekitar, apakah terjadi Hipopigmentasi terlihat pada klien diabetes
hiper/hipopigmentasi dan amati apakah itu merata. mellitus, hipertiroidisme, hipotiroidisme.
Penampilan umum : Apakah K tampak kelemahan
berat, sedang dan ringan Apakah terjadi hiperpigmentasi pada jari, siku dan 2. Palpasi
lutut : Biasanya dijumpai pada orang yg
Amati bentuk dan proporsi tubuh : Apakah terjadi Hanya kelenjar tiroid dan testis yang dapat
mengalami gangguan kelenjar adrenal.
kekerdilan atau seperti raksasa diperiksa secara palpasi. Palpasi (tekstur,
Apakah terjadi Vitiligo atau hipopigmentasi pada kelembaban dan adanya lesi). Kulit kasar, kering
Pemeriksaan Wajah : Fokuskan pada abnormalitas
kulit : Biasanya tampak pada orang yg mengalami ditemukan pada klien dengan hipotiroidisme.
struktur, bentuk dan ekspresi wajah seperti dahi,
hipofungsi kelenjar adrenal sebagai akibat Dimana kelembutan dan bilasan kulit bisa menjadi
rahang dan bibir
destruksi melanosit dikulit oleh proses auto imun. tanda pada klien dengan hipertiroidisme. Lesi pada
Pada Mata : Amati adanya edema periorbital dan ekstremitas bawah mengindikasikan DM. Palpasi
Amati adanya penumpukan massa otot berlebihan
exopthalamus serta ekspresi wajah tampak datar kelenjar tyroid terhadap ukuran dan
pada leher bag. Belakangatau disebut bufflow neck
atau tupule. konsistensinya. Tidak membesar  pada klien
atau leher/punuk kerbau.
dengan penyakit graves atau goiter. Minta klien
Terjadi pada K hiperfungsi adrenokortikal untuk miringkankepala ke kanan Minta klien untuk
menelan. Setelah klien menelan. pindahkan pada
Amati keadaan rambut axilla dan dada
sebelah kiri. selama palpasi pada dada kiri bawah
:Pertumbuhan rambut yang berlebihan pada dada
metabolik. sepertiyang ditunjukkan hanya pada
dan wajah wanita disebut hirsutisme dan amati
nodul yang bisa diindikasi bisul, tumor malignan
juga adanya striae pada buah dada atau abdomen
dan benigna.
biasanya dijumpai pada hiperfungsi adrenokortikal
3. Auskultasi
Auskultasi pada daerah leher diatas tiroid dapat
mengidentifikasi bunyi " bruit ". Bunyi yang
dihasilkan oleh karena turbulensi pada P. darah
11. Glassgow Coma Scale (GCS) 5.Pengukuran
Stupor (6-5) Respon Skor
  Spontan membuka mata 4
Pengertian: 6. Semi koma (4)
EYES Membuka mata dengan perintah (suara, 3
7. Koma (3) Sentuhan)
Skala Yang digunakan untuk mengukur tingkat kesardaran   Membuka mata dengan rangsang nyeri 2
pasien, apakah pasien itu dalam keadaan koma/tidak, dengan   Tidak membuka mata dengan rangsang apapun 1
menilai respon pasien terhadap rangsang yang kita berikan.
  Beroirentasi dengan baik 5
  Bingung, berbicara mengacau, disorientasi 4
tempat & waktu.
Tingkat Kesadaran VERBAL Bisa membentuk kata tapi tidak bisa 3
membentuk kalimat
1. Kompos Mentis (15-14)
  Menggerang 2
2. Apatis (13-12)   Tidak bersuara 1
  Mengikuti Perintah 6
3. Delirium (11-10)
  Melokalisir nyeri 5
4. Somnolen (9-7)   Withdraws (menghindar/ menarik ekstrimitas 4
menjauhi stimulus saat di beri rangsang
nyeri)
MOTORIK Flexi abnormal (tangan satu/ keduanya posisi 3
kaku diatas & kaki ekstensi saat diberri
rangsang nyeri)
  Ekstensi abnormal (Tangan satu/keduanya 2
ekstensi disisi tubuh dengan jari
mengepal dan kaki ekstensi saat di beri
rangsang nyeri)
  Tidak Merespon 1
TETAP SEMANGAT
KITA SEMUA PASTI LULUS 

Anda mungkin juga menyukai