Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 6 :

PSIKOLOGI HUMANISTIK
Dosen :
Tiurma Basa Marina Simanjuntak, S.Psi, M.Pd

Mahasiswa
1. Johana Kadji
2. Marselina Hia
3. Haberi Ndruru
4. Justinu
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
SEKOLAH TINGGI ILMU TEOLOGI REAL
BATAM
2021
Pengertian Psikologi Humanistik

Psikologi humanistik atau disebut juga


dengan nama psikologi kemanusiaan adalah
suatu pendekatan yang multifaset terhadap
pengalaman dan tingkah laku manusia,
yang memusatkan perhatian pada keunikan
dan aktualisasi diri manusia.
Sejarah Psikologi Humanistik

Awal mula lahirnya Psikologi


Humanistik adalah berangkat
dari nuansa psikologi yang ada
Psikologi Humanistik ini lahir atas
pada awal abad ke-20 di Eropa
dan Amerika. Pada saat itu dasar ketidakpuasan atas
gerakan behavioristik dan gerakan behavioristik dan
psikoanalisa sangat diagung- psikoanalisa dalam memandang
agungkan, aliran-aliran atau manusia, pada saat itu gambaran
gerakan-gerakan psikologi
manusia merupakan suatu
lainnya sangat tidak
dipedulikan. gambaran yang partial, tidak
lengkap, dan satu sisi.
Sejarah Psikologi Humanistik

Alasan munculnya pendekatan Psikologi Humanistik disebabkan oleh ketidakpuasaan


terhadap orientasi behavoristik yang ada dalam psikologi kontemporer. Psikologi
Humanistik itu sendiri adalah gambaran dimana manusia dipandang sebagai makhluk
yang bebas dan bermartabat yang selalu bergerak untuk mengungkap eksistensinya
dengan segala potensinya. Salah satu cara mudah untuk mempelajari Psikologi
Humanistik adalah aliran ini menawarkan suatu nilai untuk memahami sifat, tingkah
laku serta psikoterapi yang lebih efektif terhadap manusia. Pencetus teori psikologi
humanistik adalah Abraham Maslow pada sekitar tahun 1950-an. Teori ini mengkaji
manusia dari diri pribadinya, aktualisasinya, kreativitasnya, potensinya,
individualitasnya, ego dan keinginannya.
Tokoh Psikologi Humanistik

Abraham H. Maslow
Abraham H. Maslow adalah tokoh yang menonjol dalam psikologi
humanistik. Sebagian dari teorinya yang penting didasarkan atas
asumsi bahwa dalam diri manusia terdapat dorongan positif untuk
tumbuh dan kekuatan-kekuatan yang melawan atau menghalangi
pertumbuhan (Rumini, dkk. 1993).
Kesimpulan

Maslow menyimpulkan bahwa kebutuhan dasar yang berada di tingkat paling bawah dari
piramida ini akan mendominasi perilaku setiap individu sampai kebutuhan – kebutuhan
tersebut terpenuhi pada setiap tingkatannya, dan lalu kebutuhan pada setiap tingkat
diatasnya akan menjadi dominan ketika kebutuhan di bawahnya telah terpenuhi.

Perbedaan pada setiap individu terletak pada motivasi untuk melakukan sesuatu yang tidak
selalu merupakan hal yang stabil di sepanjang hidupnya. Lingkungan hidup yang
terganggu dapat menyebabkan motivasi menurun ke tingkat yang lebih rendah.
Daftar Pustaka

Rachmahana, Ratna Syifa’a (2008) Psikologi Humanistik dan


Aplikasinya dalam Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai