Anda di halaman 1dari 31

IMUNOLOGI SEL KANKER

Aprilia Indra Kartika, M.Biotech

TLM D4
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Capaian Pembelajaran
• Mahasiswa memahami imunologi tubuh
dalam menghadapi infeksi virus yang
mengarah pada sel kanker.
Ancaman virus pada sel…..
• Virus menginfeksi sel melalui reseptor spesifik.
• Genom virus akan mengalami replikasi untuk
keperluan sintesis protein virus.
• Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan
respon berupa MHC kelas 1 yang akan dikenali
oleh sel T limfosit.
• Beberapa virus dapat memasuki fase laten
(latency), dimana virus tidak dapat bereplikasi.
Fase laten tidak menyebabkan sakit.
• Masa laten tidak menyebabkan infeksi karena
tidak ada protein virus yang dapat direspon
tubuh.
• Infeksi laten dapat diaktifkan kembali,
menghasilkan kekmabuhan.
• Salah satu virus yang bersifat laten dalam
tubuh yaitu herpesvirus, sehingga dapat
menyebabkan infeksi seumur hidup.
• Contoh: HSV (Herpes Simplex Virus)
• HSV menginfeksi sel epitel yang menyebabkan
ruam berair (soar) dan menyebar ke neuron
sensori pada area yang terinfeksi.
• Sistem imun dapat menonaktifkan HSV
sehingga memasuki fase laten di neuron sensori
• HSV akan aktif kembali jika terpapar sinar
matahari, infeksi bakteri, atau perubahan
hormon yang dapat mengaktifkan HSV. Jika
timbul ruam di sel epitel, maka sistem imun (NK
cell dan sel T sitotoksik) akan membunuh sel
tersebut.
Mengapa HSV memilih neuron sensori sebagai
tempat untuk memasuki fase latent?

Mengapa NK cell dan sel T


sitotoksik tidak mematikan sel
neuron sensori agar HSV bersih
dalam tubuh?
• EBV (Epstein-Barr Virus), merupakan infeksi
persisten. EBV memasuki fase laten pada sel
B(infeksi mononukleosis / glandular fever)
setelah infeksi primer, sering kali tidak dapat
terdiagnosis karena tidak menimbulkan gejala.
• EBV menempel pada reseptor CR2 (CD21)
pada sel B, dan pada MHC kelas II.
Perbandingan sel antara breast cancer dan kanker kulit
Sel kanker tidak dapat dikenali karena….
• Beberapa sel tumor sulit dikenali karena tidak
imunogenic dan berasal dari sel sendiri
sehingga sulit dibedakan antara self dan non
self.
• Sel tumor yang diinduksi oleh virus memiliki
kelemahan untuk mempersentasikan antigen
karena sudah mengalami mutase gen.
• Imunitas sel yang sudah menjadi sel tumor
berbeda tergantung dari macam tumor
• Tumor menyebar cepat sehingga
menyebabkan sistem imun tidak dapat
mengatasinya dengan cepat.
Antigen Tumor
• Sel tumor memiliki spesifisitas tersendiri, antigen
yang unik tumor specific antigens.
• Tumor associated antigen, tumor antigen
diekspresikan oleh sel normal.
• TAA berdasarkan antigen molekuler yang
dieskpresikan yang dapat menstimulasi sel T,
salah satunya adalah CD8 /CTL
• CTL dapat dijadikan sebagai parameter
meriksaan tumor pada pasien
• CD4 atau sel T helper juga digunakan sebaai
penanda sel tumor.
• Metode yang dIgunakan untuk identifikasi
antigen tumor yang menstImulasi Respon
imun humoral pada pasien disebut SEREX.

• Apa itu SEREX?


• Oncogen atau tumor suppressor gen yang
bermutasi akan memproduksi protein yang
berbeda dari proten sel normal dan dapat
menginduksi respon imun.
• Gen mutase disebabkan oleh mutase titik,
delesi, translokasi kromosom, dan gen virus
yang menginsersi host sehingga
mempengaruhi tumor suppressor gene.
• Salah satu molekul yang dikeluarkan oleh sel
terinfeksi yaitu MHC I. Sel fagositik dapat
memfagosit sel tumor.
• Karena sel normal sudah mengalami mutase,
maka tidak dapat menginduksi perlindungan
terhadap sel sehingga dapat menstimulasi sel
T.
• Pasien kanker memiliki sirkulasi CD 4 dan CD 8
bentuk respon dari peptide yang dikode oleh
oncogene sperti RAS, Bcr/Abl yang dikeluarkan oleh
sel tumor yang mengalami translokasi kromosom,
mutase P53 (tumor suppressor gen)
• Pada hewan, imunisasi dengan Ras atau P53 dapat
mengindusi CTL dan respon penolakan terhadap
tumor yang diekspresikan oleh sel mutan. Namun,
beberapa protein tidak muncul sebagai target CTL
dengan jenis tumor yang berbeda.
• Antigen tumor juga dikeluarkan oleh hewan
yang diinjeksi dengan senyawa untuk
membuat sel tumor.
• Vaksin untuk kanker melanoma contohnya
tyrosinase. Tirosinase dikeluarkan oleh sel
normal maupun kanker namun ekspresinya
meningkat pada sel kanker.
• Tyrosinase-specific T cell
• Kanker antigen merupakan protein yang
diekspresikan dalam gamet dan trofoblas dan
dikeluarkan oleh sel kanker namun tidak oleh sel
normal.
• Sel kanker dapat mengekspresikan MAGE(antigen
yang dikeluarkan oleh sel melanoma dan spesifik
terhadap T cell. Lebih dari 40 anigen kanker yang
berbeda telah di identifikasi, dan setengahnya
dikode oleh kromosom X.
• Epstein-Barr virus (EBV) terkait B cell
lymphoma , dan kanker asopharyngeal ,
human papillomavirus (HPV) kanker cevix,
oropharynx, Kaposi sarcoma-associated
herpesvirus (KSHV/HHV-8) yang diasosiasikan
dengan tumor pembuluh darah. Papovaviruses
termasuk polyomavirus dan simian virus 40
(SV40), dan adenovirus.
• Vaksin HPV dari kapsid protein virus.
• Pasien dengan HIV memiliki sistem kekebalan
tubuh yang rendah sehingga cenderung
menyebabkan sel kanker berkembang tanpa
dikenali oleh sistem imun.
• Virus yang menginfeksi pasien T cell leukimia
dapat menyerang CD4
• CEA (CD66) membrane protein yang diglikosilasi
anggota immunoglobulin dan berfungsi sebagai
molekul perlekatan interseluler. CEA
diekspresikan tinggi oleh sel kanker
• AFP merupakan glikoprotein normal disirkulasi
yang disintesis dan disekresikan oleh kehidupan
fetus oleh kantung kuning telur dan liver. AFP
dapat meningkat pada pasien kanker
hepatoseluler
• CD8 TCL merespon antigen tumor yang
dibutuhkan untuk mempersentasikan antigen
tumor ke sel dendritic.
• Sel tumor tidak dapat dikenali oleh APC, tidak
mengekspresikan sel T yang merespon MHC II
• CD 8 membantu mempresentaskan antigen
tumor ke sel T helper sehingga dapat dikenali
oleh APC dan dapat di fagositosis.
• Sel tumor –MHC I-CD 8- killing the cell-
• CD4-anti tumor-sitokin-CD8-memory CTL
• CD4-anti tumor-sitokin-TNF dan IFNgamma-
meningkatkan ekspresi MHC I
• IFN gamma- mengaktifkan makrofage
Antibodi kanker
• Antibody dependent cell mediated
cytotoxicity-Fc receptor menempel pada NK
cell atau makrofage.
• Antibody kanker spesifik
Natural Killer Cells
• NK cell membunuh banyak sel tumor, khususnya
sel yang kehilangan MHC I dan mengekspresi
ligan untuk mengaktifkan NK cell resepor.
• Beberapa tumor mengekspresikan MIC-A, MIC-B,
ULB yang merupakan ligand NKG2D untuk
mengaktifkan NK cell.
• NK cell ditarget IgG .
• NK cell mengeluarkan sitokin (IFN gamma, IL-15,
IL-12) dan dapat mengaktifkan respon NK cell
• IL 2 diaktifkan oleh NK cell, disebut
lymphokine-activated killer (LAK) cells. LAK
dapat digunakan sebagai imunoterapi.
Makrofage
• Makrofage mampu menghambat dan
meningkatkan pertumbuhan dan penyebaran
kanker, berdasarkan sisi ativasinya.
• Makrofage M1 /TLR dapat membunuh sel
kanker
• Aktivasi makrofage oleh IFN gamma yang
diproduksi oleh CTL.
Kanker imunoterapi

Anda mungkin juga menyukai