Anda di halaman 1dari 27

FARMA

SI
RUMAH
NAMA
SAKIT DI SUSUN OLEH :
: NUR LAILI ANJUNI ISNAINI
NIM : O1A118102
KELAS :B
DOSEN : Apt. LA ODE MUHAMMAD FITRAWAN,
S.Farm.,M.Sc.
Pokok Pembahasan
Nama direktur RS Contoh RS diindonesia,
di seluruh sulawesi tentukan jenis, struktur
tenggara organisasi dan
pelayanannya

01 02

Indikator pelayanan RS
(BOR,AVLOS,TOI,BTO,
GDR,NDR) dan cara
menghitungnya dengan
memberikan satu
03 contoh kasus
Introduction
Mercury is the closest planet to the Sun and the
smallest one in the Solar System—it’s only a bit
larger than our Moon. The planet’s name has
nothing to do with the liquid metal, since it was
named after the Roman messenger god,
Mercury
01
Nama direktur RS di
seluruh sulawesi
tenggara
Nama Direktur RS Sultra
No Rumah Sakit Direktur

1.   RS Umum Daerah Kabupaten dr. Karyadi


Buton Tengah
2 . RS Bhayangkara Kendari dr. Sukardi Yunus. Sp. An, M.Kes
3 . RS Bahteramas Provinsi Sultra dr. H. Hasmudin, Sp.B

4 . RS Umum Daerah Konawe dr. H.M. AGUS S. LAHIDA, MMR

5 . RS Umum Dewi Sartika dr. H. M. Rinvil Amiruddin, M. Kes


6 . RS Ibu dan Anak Permata Bunda dr. Firman Ihram Thamrin., M.Kes., Sp.OG

7 . RS Umum Setia Bunda dr. H. Adi Setiawan, Sp.OG


8 . RS Umum Daerah Konawe dr. Boni Lambang Pramana. M. Kes
Selatan
9 . RS Umum Aliyah II dr. YENI HARYANI, M.Kes, Sp.A
10.  RS Umum Daerah Kota Bau Bau dr. Lukman, Sp.PD
Lanjutan…
NO Rumah Sakit Direktur

11.  RS Umum Daerah Kabupaten dr. IZANUDDIN, M.Kes.


Buton Utara
12.  RS Umum Tiara Sentosa dr. Abuhaera DM, Sp.PD, FINASIM
13.  RS Umum Daerah H.M.Djafar dr.Syarif Nur Ramly, Sp.OG, M.Kes
Harun
14.  RS PMI Kendari dr. H. Sjafiuddin Dullah, Sp. PD
15.  RS Umum Daerah Kabupaten dr. Oktovianus
Kolaka Timur
16.  RS Faga Husada -
17. RS Umum Daerah Kabupaten dr. H. M. SYAHRIL FITRAH
Muna Barat
18. RS Santa Anna dr. Mario Polo Widjaya, M.Kes., Sp OT.
19. RS Umum Daerah Raha dr. Muhammad Marlin
20.  RS Hati Mulia  dr. Hj. Suhartini , Sp.OG
Lanjutan…
NO Rumah Sakit Direktur

 31. RS Siloam Hospital Buton dr. Muhammad Agung Zain


 
32.  RS Umum Daerah Kab.Konawe dr. DEWI SARLI TOMBILI, Sp. PD
Utara
33.  RS Umum Murhum dr. H. La Ode Sudil Baenu, MM. M.Kes
 
34.  RS Umum Daerah Kabupaten dr. RUDI UTOMO
Konawe Kepulauan  
35.  RS Tk. IV Dr. R. Ismoyo Kendari Mayor Ckm dr. Denny Suprapto., Sp. O. T
 
36.  RS Mitra Sakinah Idaman Dr. H. Martaya, SH,MPH
 
37.  RS Umum Daerah Kabupaten dr. RAMLI CODE, MM.Kes
Buton  
38.  RS Griya Husada Bakti dr. H. Djumrin
02
Contoh RS di Indonesia,
tentukan jenis, struktur
organisasi dan pelayanannya
LATAR BELAKANG RSUD
TULUNGAGUNG
RSUD Dr. Iskak
Rumah Tulungagung
Sakit Umum Daerah Dr. Iskak
Tulungagung awalnya didirikan pada tahun 1917
yang merupakan Rumah Sakit Pemerintah Belanda,
yang dipimpin oleh dokter Soeleman.

Rumah Sakit Umum daerah Tulungagung menjadi


salah satu rumah sakit terbaik di Indonesia.

RSUD Tulungagung

Jenis RS : Rumah sakit umum

Kepemilikan : Pemerintah Kabupaten


Alamat : Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Kedung
Tipe RS : B Pendidikan Taman, Kedungwaru, Kec. Kedungwaru,
Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 66223
Kepala RS : dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.
B, FINACS, M.Kes Telp. (0355) 320119
Pelayanan yang disajikan
❏Bidang Pelayanan Penunjang
❏Bidang Pelayanan Medis &  Seksi Pelayanan penunjang
Keperawatan Medis
 Seksi Pelayanan Medis - Instalasi Patologi Klinik
- Instalasi Rawat Inap - Instalasi Radiologi
- Instalasi Perawatan Intensive - Instalasi Farmasi
- Instalasi Pavilium GHH - Instalasi Pemulasaraan Jenazah
 Seksi Pelayanan Keperawatan - Instalasi Gizi
- Instalasi Rawat Jalan - Instalasi Bank Darah Rumah
- Instalasi Gawat Darurat Sakit
- Instalasi Bedah Sentral
- Instalasi Rehabilitasi Medis  Seksi Pelayanan Penunjang Non
- Instalasi Para Klinik Medis
- Instalasi Anestesi - IPS
- Instalasi Ambulance
- Instalasi CSSD & Laundry
❏Bidang Pengendalian Pelayanan

 Seksi Informasi dan Pemasaran


- Instalasi Humas
- Instalasi Pengelola Teknologi
Informasi
 Seksi Penelitian & Monitoring
Pelayanan
- Instalasi Rekam Medis
- Instalasi Jaminan Pembiayaan

Beberapa layanan unggulan di RSUD Tulungagung


diantarannya adalah, Si Poetri (sistem pendaftaran online
tanpa antre), Si Tole (sistem pendaftaran Tutol dewe),
serta TEMS (Tulungagung Emergency Medical Service).
Selain itu ada pula program Layanan Syndroma
Koronaria Akut Tertintegrasi (Laskar). Dari program ini,
angka kematian akibat jantung koroner berkurang hingga
50%.
03
Indikator pelayanan RS
(BOR,AVLOS,TOI,BTO,GDR,NDR)
dan cara menghitungnya dengan
memberikan satu contoh kasus
Indikator Pelayanan
Rumah sakit
Departemen kesehatan menentukan indikator pelayanan rumah
sakit yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat
pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit.
Indikator pelayanan rumah sakit yaitu :

BOR (Bed Occupancy Ratio)


AVLOS (Averange Length of Stay)
TOI (Turn Over Interval)
BTO (Bed Trun Over)
NDR (Net Death Rate)
GDR(Gross Death Rate)
BOR (Bed occupancy Ration = Angka Penggunaan Tempat Tidur)

BOR menurut Huffman (1994) adalah the ratio of patient


service days to inpatient bed count days in a period under
consideration‖. Menurut Depkes RI (2005), BOR adalah
prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu
tertentu.
Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR
yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI. 2005,
Kementerian Kesehatan 2011).

Rumus :

Keterangan :
• Jumlah hari perawatan adalah jumlah total pasien dirawat dalam satu
hari kali jumlah hari dalam satu satuan waktu
• Jumlah hari persatuan waktu, jika diukur persatu bulan maka
jumlahnya 28-31 hari,tergantung jumlah hari dalam bulan tersebut
Contoh kasus
Diketahui : Maka BORnya adalah :

Pasien yang dirawat tanggal 1 september = 97 pasien;

2 september = 98 pasien; 3 september = 100 pasien;

tanggal 4 september = 89 pasien. Maka Jumlah Hari

Perawatan dari tanggal 1 – 4 september adalah

384.Selama 4 hari (periode)

Jumlah Tempat Tidur = Banyaknya tempat tidur yang

ada/yang beroperasional di RS, misalnya jumlah TT

ada 200 TT.


AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)

Definisi
AVLOS menurut Huffman (1994) adalah The average hospitalization stay of
inpatient discharged during the period under consideration‖. AVLOS menurut
Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan
gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat
dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS
yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).

Rumus :

Keterangan
• Jumlah hari perawatan pasien keluar adalah jumlah hari perawatan pasien
keluar hidup atau mati dalam satu periode waktu
• Jumlah pasien keluar (hidup + mati) adalah jumlah pasien yang pulang atau
meninggal dalam satu periode tertentu
Contoh Kasus
Pada tanggal 4 September ada 5 orang pasien pulang.
• Pasien A pulang dengan lama dirawat 4 hari Maka AVLOSnya adalah :
• Pasien B pulang paksa dengan lama dirawat 2 hari
• Pasien C meninggal dengan lama dirawat 10 hari
• Pasien D pulang dengan lama dirawat 3 hari
• Pasien E pulang dengan lama dirawat 6 hari

Untuk mendapatkan lama dirawat pada setiap


pasien dihitung dari kapan pasien pulang dan
pasien tersebut masuk. Misalnya. Pasien A
masuk tanggal 31 Agustus dan pulang tanggal 4
September, maka lama dirawat Pasien A adalah 4
hari.
TOI (Turn Over Interval = Tenggang
perputaran)

TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran
tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi
pada kisaran 1-3 hari.
Rumus penghitungan TOI :

Keterangan :
• Jumlah TT : jumlah total kapasitas tempat tidur yang dimiliki
• Hari perawatan :jumlah total hari perawatan pasien yang keluar hidup dan mati
• Jumlah pasien keluar (hidup + mati) adalah jumlah pasien yang dimutasikan keluar
baik pulang, lari atau meninggal
Contoh Kasus

Rumah Sakit setya Husada memiliki tempat tidur 200 dengan


periode 1 hari, jumlah hari perawatan 90 jumlah pasien keluarh
hidup dan meninggal 5 orang.
Maka TOInya adalah :
BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)

BTO menurut Huffman (1994) adalah the net effect of changed in occupancy
rate and length of stay‖. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi
pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai
dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur
rata-rata dipakai 40-50 kali.
Rumus penghitungan BTO :

Keterangan :

• umlah TT : jumlah total kapasitas tempat tidur yang dimiliki


• Jumlah pasien keluar (hidup + mati) adalah jumlah pasien yang dimutasikan
keluar baik pulang, lari atau meninggal
Contoh Kasus
Pasien keluar hidup & meninggal ada 5 orang pada tanggal 4 September 2014,
Jumlah Tempat tidur ada 200 TT.
Maka BTOnya adalah :
GDR (Gross Death Rate)

GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita
keluar rumah sakit.

Rumus :
Contoh Kasus

Sebuah RS Umum mempunyai pasien keluar/ meninggal 17245 dalam tahun 2015. Jumlah pasien
meninggal = 470 dengan 79 meninggal <48 jam. Tentukan Angka Kematian Kotor (Gross Death
Rate) !
Penyelesaian :
NDR (Net Death Rate)

NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000
penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.
Rumus penghitungan NDR :
Contoh Kasus
Sebuah RS Umum dengan TT=397 mempunyai pasien keluar/ meninggal 17245 dalam tahun 2015.
Jumlah pasien meninggal = 470 dengan 79 meninggal <48 jam. Jumlah Hari Rawat (Bed days) =
126975. Jumlah Lama Perawatan pasien keluar/ meninggal = 114940. Tentukan Angka Kematian
Bersih (Net Death Rate) !
Penyelesaian :
Thanks

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai