Anda di halaman 1dari 8

EKSPRESI KELAMIN PADA MAKHLUK HIDUP E

UKARIOT

Dosen Pengampu: UMMI NUR AFINNI DWI J, M.Pd


GENETIKA
BY: Sri Yanti Tarihoran (0310192055)
Salwa Sabila (0310192054)
Ekspresi Kelamin pada Tumbuhan Eukariotik

Chlamydomonas Kelas Jamur Basidiomycetes


Sel-sel Chlamydomonas biasanya haploid dan dapat bereproduksi dengan pembelaha Dalam kelas Basidiomycetes sekitar 90% tergolong
n. Beberapa fungsi pada perkelaminan Chlamydomonas berkaitan dengan kerja senya
heterotalik dan 37% spesies heterotalik tersebut bi
wa-senyawa tertentu serupa hormon. Senyawa-senyawa tersebut dibawah kendali suat
polar. Kompatibilitas kelamin secara mendasar dip
u gen tertentu dan berfungi sebagai pertumbuhan flagel, konjugasi gamet, penentuan j
enis kelamin, faktor kemandulan, dan precursor dari senyawa penyebab kemandulan. engaruhi oleh 2 pasang faktor AaBb yang terletak p
Secara genetik terdapat 2 kelamin yakni tipe (+) dan tipe (-). Pada Chlamydomonas diny ada kromosom berbeda.
atakan sifat jantan dan betina yang relative. Individu-individu haploid yang memiliki alel
a kelamin yang sama biasanya tidak dapat bergabung satu sama lain membentuk zigot
sementara sel haploid yang memiliki konstitusi alel yang berlawanan dapat bergabung.

Saccharomyces dan Neurospora Lumut Hati


Kromosom sporofit lumut hati Sphaerocarpos terdiri dari 7 pa
sang yang setiap kromosomnya satangkup dan sepasang yan
Watson dkk membedakan kelamin pada S. cerevisiae sebagai kelamin a g tidak setangkup (yang lebih besar disebut kromosom X dan
(dispesifikasi oleh alela MATa) dan α (dispesifikasi oleh alela MATα) yan yang lebih kecil disebut kromosom Y). pada perkembanganny
g termanisfestasi jika salah satu alela menempati lokus MAT (pada kro a kromosom X berkembang menjadi gametofit betina, kromos
om Y menjai gametofit jantan, XY adalah genotip sporofit.
mosom 3).

2
Tumbuhan Berumah Satu dan Berumah Dua

Sel-sel pada tumbuhan berumah satu berpotensi ganda, bahkan sel-sel itu tidak mempun Marga Melandrium
yai kromosom kelamin. Kedua macam sel kelamin pada tumbuhan berumah satu dihasilk
Melandrium tergolong berumah dua dan merupakan contoh tumbuhan yang jenis
an oleh satu genotip. Diferensiasi yang berbeda semacam ini disebebkan perbedaan posi
kelaminnya juga berkaitan dengan adanya kromosom kelamin. Pada M. album eks
si yang mengakibatkan adanya perbedaan lingkungan internal yang langsung berpengaru
presi kelamin ditentukan adanya pertimbangan antara gen-gen penentu kelamin ja
h terhadap diferensiasi. Ada kasus tentang perubahan sifat dari yang berumah satu menj
adi berumah dua. Conyohnya pada jagung. Keadaan berumah dua biasanya secara geneti ntan pada kromosom Y dan gen-gen penentu pada kelamin betina pada kromoso
k dikendalikan oleh gen pada satu lokus saja. Sekalipun berumah dua, pada bunga betina m X maupun pada autosom. Mengenai pertimbangan X/Y pada Melandrium serta f
Asparagus terdapat stamen yang rudimenter dan pada bunga jantannya terdapat pistil ya enotipe kelaminnya ditunjukkan pada tabel berikut ini: Analisi kromosom Y menunj
ng niasanya tidak berfungsi. Ternyata pistil menghasilkan biji normal yang tidak diragukan ukkan bahwa jika daerah I hilang maka muncul tumbuhan biseks, jika daerah II hila
merupakan hasil penyerbukan sendiri. Diketahui bahwa kelamin pada Asparagus dikenda ng maka muncul tumbuhan betina, dan jika daerah III hilang maka muncul tumbuh
likan oleh sepasang gen pada satu lokus, gen dominan menuju ke kelamin jantan, sedang an jantan steril. Tumbuhan Melandrium yang mempunyai pasangan kromosom kel
kan alelnya yang tidak dominan menuju ke kelamin betina. amin XX berkelamin betina, sedangkan yang mempunyai pasangan XY berkelamin j
antan.

3
Ekspresi Kelamin pada Hewan Avertebrata

Paramaecium bursaria Helix


Terdapat 8 kelamin, tipe kelamin secara fi Termasuk hewan hermaprodit. Telur dan
siologis tidak dapat berkonjugasi dengan sperma dihasilkan oleh sel-sel yang terka
tipenya sendiri tetapi dapat berkonjugasi dang sangat dekat satu sama lain pada go
dengan 1 dari 7 tipe lain nad.
Hymenoptera
Ophryotrocha Drosophila melanogaster
Crepidula
Hewan ini memiliki kelamin yang terpisah (ada individu ja Caddies Flies, Kupu Siang (Butt Tiap individu mengalami urutan perkemb
ntan dan individu betina). Tipe kelamin ditentukan oleh u erflies), dan Kupu Malam (Moth angan, mulai aseksual yang diikuti oleh su
kuran bentuk tubuh. Jika berukuran kecil, menghasilkan s s), serta Ulat Sutera atu tahap jantan. Pada Crepidula perubah
perma. Jika berukuran besar menghasilkan telur. Lingkun an dari jantan ke betina dipengaruhi oleh
Boniella
gan gonad berubah karena pengaruh pertumbuhan. lingkungan.
Cacing Tanah Lygaeus turcicus
Terdapt dua gonad yang terpisah (satu go Kromosom X hewan ini lbihkecil daripada
nad menghasilkan gamet jantan dan yang kromosom Y. Mekanisme perkelaminan t
lain menghasilkan gonad betina). ergolong XX-XY.

4
Ekspresi Kelamin pada Hewan Vertebrata

Pisces

Kebanyakan spesies ikan budidaya memiliki tipe perkelaminan “gonocho


ristik”. Ikan yang memiliki gonad dibedakan menjadi 2 tipe yakni spesies
yang memiliki gonad yang belum berdiferensiasi dan gonad yang sudah
berdiferensiasi. Ada sekitar 130 fenomena hermaproditisma pada berba
gai spesies ikan. Ada 3 tipe hermaproditisma yakni hermaprositisma sink
ronus, hermaproditisma protogynous, dan hermaproditisma protandrou
s. Pada beberapa ikan juga terdapat mekanisme ekspresi kelamin kromo
somal ZZ-ZW, seperti pada kebanyakan burung, kupu-kupu malam. Dite
mukannya kromosom-kromosom heteromorfik pada beberapa jenis ikan
laut dalam, dan dalam batas jumlah spesies ikan yang diamati, terlihat ti
pe kromosom kelamin yang ditemukan bersifat heteromorfik, pada indivi
du jantan berupa XO,XY, dan XXY, sedangkan pada betina berupa ZW. Ta
bel jumlah kromosom dan macam kromosom kelamin pada ikan:
5
Lanjutan

Amphibia
Tidak ada keseragaman pola ekspresi kelamin dan terdapat kromosom kelamin tipe XYXX maupun tipe ZZ-ZW pada amphibia. Ada pula kelompok y
ang tidak memiliki kromosom kelamin contohnya Xenopus Laevis. Heterogami betina (tipe ZZ/ZW) sudah diketahui pada salah satu kelompok Anur
a, Pyxicephalus adspersus dan mungkin pada Discoglossus pictus, serta beberapa salamander, Pleurodeles poireti, P. walti, Triturus cristatus, T. mar
moratus, Siren intermedia, Ambistoma laterale, serta Ancides ferreus. Pada Axoloti, tipe ekspresi kelamin tergolong kromosomal yaitu XX-XY

Banyak jenis reptile, individu heterogametic berkelamin betina (ZW) dan yang homogametic berkelamin jantan (ZZ). Suhu pengeraman telur
berpengaruh besar terhadap ekspresi kelamin turunan.pada penyu Chrysema picta, suhu pengeraman tinggi biasanya menghasilkan turuna
n betina, sedangkan pada kadal suhu pengeraman yang tinggi biasanya menghasilkan turunan jantan. Faktor spesifik dalam lingkungan juga
berpengaruh menhasilkan fenotip betina atau jantan dengan merangsang ekspresi gen.

Reptilia
Aves
Kromosom kelamin pada burung dilambangkan XX atau ZZ untuk jantan dan XO, ZW, atau ZO untuk betina. Penent
uan kelamin pada ayam dan burung secara garis besar sama dengan yang ditemukan pada Drosophila yakni terga
ntung perimbangan Z dan A atau Z/A.

6
Mammalia: Tikus dan Manusia
Terlihat bahwa konstitusi kromosom dalam inti adalah pertama kali
menentukan diferensiasi kelamin dari gonad awal. Bila terbentuk te
stis, akan disekresikan hormone testosteron yang selanjutnya disirk
ulasikan ke seluruh bagian tubuh embrio, dan menginduksikan sel-s
el somatik untuk berkembang dalam jalur jantan. Namun jika ovariu
m terbentuk, maka tidak adanya testosterone ini memungkinkan sel
Kelas Jamur Basidiomycetes Dalam kelas Basi
-sel somatik untuk berkembang dlam jalur betina. Kromosom kelami diomycetes sekitar 90% tergolong heterotalik
n Y pada tikus telah ditemukan gen atau perangkat gen yang menge
ndalikan suatu ciri dominan disebut sex-reversed (Sxr) trait yang me
dan 37% spesies heterotalik tersebut bipolar.
nyebabkan zigot tikus yang bergenotip AAXX tumbuh dan berkemba Kompatibilitas kelamin secara mendasar dipe
ng menjadi tikus berfenotip kelmain jantan lengkap dengan testis, s
ekalipun tidak mengalami spermatogenesis. Dengan teknik DNA rek
ngaruhi oleh 2 pasang faktor AaBb yang terlet
ombinan satelit DNA tida hanya berhibridisasi dengan bagian ujung ak pada kromosom berbeda.
kromosom Y tikus. Satelit DNA juga berhibridisasi dengan DNAdari:
1. Kromosom polytene Drosophila pada bagian dekat basis kromoso
m X 2. Individu heterogametik dari hewan reptil lain maupun burung
3. Manusia yang merupakan individu heterogametik berkelamin jant
an sebagai mana halnay pada tikus. Karna itu satelit DNA disebut Ga
rden of Eden DNA (DNA dari Taman Eden). Apapun wujud alami yang
pasti dari gen atau seperangkat gen pengendali sex-reversed (Sxr) tr
ait, sudah pasti bertanggung jawab langsung atas perkembangan go
nad embrional menjadi sebuah testis. Jika tidak ada gen atau sepera
ngkat gen itu, maka goad embrional berkembang menjadi sebuah in
dung telur. Tikus bergenotip AAXX, ternyata berfenotip kelamin jant
an → selama spermatogenesis, bagian ujung kromosom Y termaksu Perkembangan kelamin pada manusia terbagi
d, karena suatu kejadian telah pindah dan bergabung dengan kromo
som X → “Pindah Silang Nonresiprokal” antara kromosom X dan Y pa
menjadi dua tahap proses: 7
da metaphase meiosis darispermatogenesis.
Thank You fo
r Watching!
“ BILA KAU TAK TAHAN LELAHNYA BELAJAR , MAKA KAU HARUS
SANGGUP MENAHAN PERIHNYA KEBODOHAN”

_IMAM SYAFI’I_

Anda mungkin juga menyukai