Tim
Kelompok 7
Anggota
Audrey Salsabila K Laudza Bima
(033) (221)
Tim adalah unit dari dua atau lebih orang yang berinteraksi dan
mengoordinasikan kerja mereka untuk mencapai tujuan tertentu.
Menempatkan tanggung jawab di tangan individu Menempatkan tanggung jawab bersama pada tim
Memiliki tujuan yang serupa untuk kelompok dan Menentukan visi / tujuan spesifik untuk tim
organisasi
Memiliki hasil kerja individu Memiliki hasil kerja kolektif
Menjalankan rapat yang efisien Menjalankan rapat yang mendorong terciptanya
diskusi terbuka dan penyelesaian masalah
Dilema Tim
Disfungsi
Karakteristik tim yang baik
1. Kurangnya kepercayaan
1. Kepercayaan
2. Ketakutan akan konflik
2. Konflik yang sehat
3. Kurangnya komitmen
3. Komitmen
4. Penghindaran akuntabilitas
4. Akuntabilitas
5. Kurangnya perhatian pada
5. Orientasi pada hasil
hasil
Next
Kepuasan diri
Keluaran produktif
Try again!
Kemampuan untuk beradaptasi
dan belajar
Model Keefektifan Tim Kerja
Back
Back Next
1. Kepuasan diri
2. Keluaran produktif
3. Kemampuan untuk beradaptasi dan belajar
Back
JENIS-JENIS TIM
Organisasi-organisasi menggunakan
berbagai jenis tim. Ada tim yang
diciptakan untuk menjadi bagian dari
struktur formal suatu organisasi, ada
juga yang dirancang untuk
meningkatkan partisipasi pegawai.
Back
Tim Formal
organisasi tersebut. Dua jenis tim
formal yang biasa dibentuk
adalah vertikal dan horizontal,
yang biasanya mewakili
hubungan struktur vertikal dan
horizontal
Tim Horizontal
Tim horizontal (horizontal team) terdiri atas pegawai-pegawai dari tingkat
hierarki yang sama tetapi dengan area keahlian yang berbeda. Anggota-
anggota tim horizontal diambil dari beberapa departemen, diberikan tugas
khusus, dan timnya mungkin akan dibubarkan setelah tugas tersebut selesai.
Tim horizontal terdiri atas
• Tim lintas fungsi
• Komite
• Tim dengan tujuan khusus.
Tim yang Diarahkan Sendiri
Ada tim yang dibentuk untuk meningkatkan partisipasi pekerja dalam
melakukan pengambilan keputusan dan melaksanakan pekerjaan mereka,
dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja. Keterlibatan pegawai dimulai
secara sederhana dengan teknik teknik seperti pembagian informasi dengan
para pegawai atau meminta pegawai untuk memberikan saran bagi
perbaikan kerja.
• Tim penyelesaian masalah (problem-solving team)
• Tim yang diarahkan sendiri (self-directed team)
Tim yang Diarahkan Sendiri
Tim yang diarahkan sendiri adalah tim permanent yang biasanya terdiri atas
unsur-unsur di bawah ini:
• Tim ini terdiri atas pegawai-pegawai dengan keterampilan
• Tim ini diberikan akses untuk menggunakan sumber daya
• Tim ini diberdayakan dengan dibekali wewenang
Back
Karakteristik Tim
1 Ukuran
2 Keberagaman
3 Peran
Anggota 4 Proses Tim
Back Next
Ukuran
Sebuah tim harus berukuran cukup besar
untuk menampung beragam
keterampilan yang dibutuhkan
Back Next
Keberagaman
sebuah tim memerlukan keberagaman
keterampilan, pengetahuan, dan
pengalaman
Back Next
Contoh :
Proses Tim
Tim proses berhubungan dengan dinamika
yang berubah sepanjang waktu dan dapat
dipengaruhi oleh pemimpin tim
Proses Tim
FORMING NORMING
STROMING PERFORMING
ADJOURNING
Forming: tahap perkembangan tim
yang dicirikan dengan
dilaksanakan orientasi dan
perkelanaan
FORMING
STROMING
Stroming adalah tahap
perkembangan tim di mana
kepribadian dan peran setiap
individu muncul diiringi dengan
terjadi konflik
NORMING
Adjourning
Adalah tahap perkembangan tim di mana para anggota bersiap
untuk pembubaran tim
KEPADUAN
TIM
Adalah
Sejauh mana para
anggota tertarik pada
timnya dan
termotivasi untuk
tetap berada dalam
tim tersebut
NEXT
Back
●
●
●
Interaksi tim
Konsep tujuan bersama
Ketertarikan pribadi pada tim
Faktor-faktor
●
●
Adanya kompetisi
Kesuksesan tim dan evaluasi yang menentukan
kepaduan tim:
yang menyenangkan dan
dilakukan pihak luar akan
menambah kuatnya kepaduan
Back
Konsekuensi
Kepaduan Tim
Dalam kaitannya dengan produktivitas tim secara
keseluruhan hasil-hasil penelitian menunjukkan
bahwa tim dengan kepaduan yang tinggi memiliki
potensi untuk lebih produktif, tetapi derajat
produktivitasnya akan bergantung pada hubungan
antara manajemen dengan tim yang bekerja
Next
NORMA-NORMA TIM:
Standar perilaku
informal yang dianut
oleh semua anggota tim
dan dijadikan acuan
dalam
berperilaku.
Back Next
4 CARA
PERKEMBANGAN NORMA TIM
Keunggulan :
Pernyataan eksplisit
Teladan perilaku
dari pemimpin atau
pertama
anggota
Back
MENGELOLA
KONFLIK TIM
Konflik adalah interaksi yang
bersifat bermusuhan di mana satu
pihak berupaya menghalangi niat
atau tujuan pihak lain.
Back
Menyeimbangkan
Konflik dan Kerja Sama
Groupthink: kecenderungan orang-
orang untuk terlalu berkomitmen pada
kepaduan tim sehingga mereka malas
mengungkapkan opini yang
berlawanan
Harvey menggunakan istilah paradoks Abilene sebagai
gambaran untuk ikut-ikutan. Hal ini malah menyebabkan
masalah muncul.
Konflik sebenarnya menghasilkan pengambil keputusan yang
baik karena berbagai sudut pandang diungkapkan. Namun
konflik selalu mengarah sebagai perusak moril dan
produktivitas tim.
Faktor utama adanya konflik adalah adanya persaingan,
perbedaan dalam pengejaran tujuan, dan gangguan komunikasi.
Start now!
Gaya Konflik
Start now!
Penyelesaian Konflik
• Tujuan yang lebih besar yang tidak dapat dicapai oleh satu pihak saja disebut sebagai tujuan superodinat
(superordinate goal).” Tujuan superordinat serupa dengan konsep visi. Tujuan superordinat mengharuskan adanya
kerja sama antara anggota-anggota tim yang berselisih untuk mengupayakan pencapaian.
• Mediasi. Menggunakan pihak ketiga untuk menyelesaikan sebuah sengketa disebut sebagai mediasi (mediation).
Pihak yang dapat dijadikan mediator adalah supervisor, manajer tingkat tinggi, konsultan luar, atau orang dari
departemen sumber daya manusia.
• Negosiasi adalah di mana orang-orang terlibat dalam diskusi serah terima dan mempertimbangkan beragam alternatif
untuk mencapai keputusan bersama yang dapat diterima kedua belah pihak.
• Negosiasi integratif (integrative negotiation) didasarkan pada asumsi yang memenangkan kedua belah pihak, di mana
kedua belah pihak ingin menciptakan solusi yang kreatif yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.
• Negosiasi distributif (distributive negotiation), sebaliknya menganggap bahwa ukuran kebaikan sudah ditetapkan dan
setiap pihak berupaya untuk mendapatkan sebanyak mungkin bagian dari kebaikan tersebut.
ATURAN UNTUK MENCAPAI SOLUSI YANG MEMENANGKAN
KEDUA PIHAK