Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEBIDANAN

PADA REMAJA
Oleh : Diah Andriani K,M.Keb
A. Perubahan Anatomi & Fisiologi Pada Pubertas
• Para ahli merumuskan bahwa istilah pubertas
digunakan untuk menyatakan perubahan biologis
baik bentuk maupun fisiologis yang terjadi dengan
cepat dari masa kanak-kanak ke masa dewasa,
terutama perubahan alat reproduksi. Sedangkan
istilah adolescence lebih ditekankan pada perubahan
psikososial atau kematangan yang menyertai masa
pubertas (Soetjiningsih, 2004 p.2).
Masa Pubertas Pada Remaja
• Pubertas adalah proses kematangan dan pertumbuhan yang terjadi
ketika organ-organ reproduksi mulai berfungsi dan karakteristik seks
sekunder mulai muncul (Wong, et al. 2009 p.585)

AL-MIGHWAR (2006, P.20) MENJELASKAN MASA


PUBER TERJADI SECARA BERTAHAP, YAITU :

• a. Tahap Prapubertas
• b. Tahap Puber
• c. Tahap Pascapuber
Penyebab Perubahan Pada Masa Pubertas
• Usia mulainya pubertas dan perkembangannya dipengaruhi oleh berbagai faktor biologis,
psikososial dan lingkungan. Faktor terpenting tampaknya adalah kesehatan umum individu
(Henderson, 2005 p.3)

• Santrock (2003, p.84) mengemukakan berbagai riset menemukan bahwa sebelum anak
matang secara seksual, pengeluaran hormon seks jarang terjadi. Akan tetapi, dengan
semakin meningkatnya jumlah hormon yang dikeluarkan, struktur dan fungsi organ-organ
seks akan semakin matang. Hubungan yang erat antara kelenjar pituitary yang ada pada
dasar otak telah terbentuk dengan gonad atau kelenjar seks
3 hal yang menjadi penyebab masa puber, yaitu :

1. Peran kelenjar pituitary


2. Peranan Gonad
3. Interaksi kelenjar pituitary dan gonad
B. KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

• Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang


KR
sangat penting, terutama pada remaja. Sebab, masa
remaja adalah waktu terbaik untuk membangun
R
kebiasaan baik menjaga kebersihan, yang bisa
menjadi aset dalam jangka panjang.

• Masa remaja merupakan peralihan dari kanak-


kanak menjadi dewasa. Artinya, proses pengenalan
dan pengetahuan kesehatan reproduksi sebenarnya
sudah dimulai pada masa ini. Secara sederhana,
reproduksi berasal dari kata “re” yang berarti
kembali dan “produksi” yang artinya membuat atau
menghasilkan.
• Secara etimologis, remaja atau dalam bahasa Inggris disebut adolescence berasal dari
bahasa Latin adolescere yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam
perkembangan menjadi dewasa.5

• World Health Organization (WHO) mendefinisikan masa remaja sebagai masa


pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi setelah masa kanakkanak dan
sebelum masa dewasa, dari usia 10 sampai 19 tahun. Masa remaja merupakan transisi
penting dalam rentang kehidupan manusia. Masa ini merupakan masa terjadinya
perubahan fisik, mental, dan sosial-ekonomi yang 11 12 ditandai dengan pertumbuhan
dan perubahan yang tercepat setelah masa bayi.
Karakteristik Umum Masa Remaja
• Masa Yg Penting
• Masa Transisi
• Masa Perubahan
• Emosi Yg Tinggi
• Masa Bermasalah
• Masa Pencari Identitas
• Masa Munculnya Ketakutan
• Masa Yang Tidak Realistik
• Masa Menuju Masa Dewasa
C. Ciri-ciri Perkembangan Remaja

• Menurut Wong, et al (2009 p.585) perkembangan remaja


terlihat pada:
a. Perkembangan biologis
b. Perkembangan psikologis
c. Perkembangan kognitif
d. Perkembangan moral anak
e. Perkembangan spiritual
f. Perkembangan sosial
D. KLASIFIKASI USIA REMAJA
• Menurut WHO, yang disebut remaja adalah mereka
yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-
kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO
adalah 12 sampai 24 tahun. Menurut Menteri
Kesehatan RI tahun 2010, batas usia remaja adalah
antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin.

• Wong, et al (2009 p.585) mengemukakan masa remaja


terdiri atas tiga subfase yang jelas, yaitu:
a. Masa remaja awal usia 11-14 tahun
b. Masa remaja pertengahan usia 15-17 tahun
c. Masa remaja akhir usia 18-20 tahun
E. PERUBAHAN FISIK PADA REMAJA
• Perubahan fisik ini ditandai dengan munculnya tanda-
tanda berikut:
1) Tanda seks primer yang berhubungan langsung
dengan maturasi organ reproduksi. Pada remaja
laki-laki hal ini ditandai dengan semenarche,
sedangkan pada remaja perempuan ditandai
dengan menarche. 20
2) Tanda seks sekunder yaitu perubahan bentuk
tubuh pada kedua jenis kelamin. Ciri-ciri pasti
dari pertumbuhan fisik pada remaja yaitu
adanya pertambahan tinggi badan, peningkatan
massa tulang, gigi, otot, dan lemak, kenaikan
berat badan, perubahan biokimia, pertumbuhan
organ-organ dalam, pertumbuhan kepala, dan
maturasi organ-organ reproduksi.
F. PERUBAHAN KEJIWAAN DAN PSIKOLOGI PADA MASA REMAJA

Widyastuti dkk (2009) menjelaskan tentang perubahan kejiwaan pada remaja.


Perubahan-perubahan yang berkaitan dengan kejiwaan pada remaja adalah :
1. Perubahan emosi,perubahan tersehut berupa kondisi.
2. Perkembanhan intelegensia,pada perkembangan ini menyebabkan remaja:
g. Konsep Perencanaan Keluarga

• Menurut UU No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan


Keluarga, disebutkan pengertian keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami istri, atau suami, istri dan anak, atau ayah dan anak, atau ibu dan anak.
• Tugas utama keluarga adalah memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial anggota
keluarganya, mencakup pemeliharaan dan perawatan anak-anak, pembimbingan perkembangan
kepribadian anak-anak, dan memenuhi kebutuhan emosional anggota keluarganya.

• Untuk itu, diperlukan perencanaan yang matang, antara lain :


• Merencanakan Usia Pernikahan
• Membina Hubungan antar pasangan dengan keluarga lain, dan kelompok sosial
• Merencanakan kelahiran anak pertama persiapan menjadi orangtua
• Mengatur jarak kelahiran dengan menggunakan alat kontrasepsi
• H. KONSEP DASAR KESEHATAN REPREODUKSI DAN KELUARGA
BERENCANA

• Kesehatan reproduksi adalah suatu bebas dari penyakit atau kecacatan dalam suatu yang
berkaitkeadaan sejahtera fisik,mental,dan sosial secara utuh tidak semata-mata an dengan
system reproduksi, fungsi dan prosesnya (WHO).

• TUJUAN KESEHATAN REPRODUKSI


Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2014 Kesehatan Reproduksi yang menjamin setiap
orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi yang bermutu, aman dan dapat
dipertanggung jawabkan
• Tujuan Utama
Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang komprehensif kepada perempuan
termasuk kehidupan seksual dan hak-hak reproduksi perempuan sehingga dapat meningkatkan
kemandirian perempuan dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya yang pada akhirnya
dapat membawa pada peningkatan kualitas kehidupannya.

• Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemandirian wanita dalam memutuskan peran dan fungsi reproduksinya.
b. Meningkatnya hak dan tanggung jawab sosial wanita dalam menentukan kapan hamil,
jumlah dan jarak kehamilan.
c. Meningkatnya peran dan tanggung jawab sosial pria terhadap akibat dari perilaku seksual
dan fertilitasnya kepada kesehatan dan kesejahteraan pasangan dan anakanaknya.
• SASARAN KESEHATAN REPRODUKSI
1. Sasaran Utama
Laki-laki dan perempuan usia subur, remaja putra dan putri yang
belum menikah. Kelompok resiko: pekerja seks, masyarakat yang
termasuk keluarga prasejahtera.
Komponen Kesehatan Reproduksi Remaja.
a. Seksualitas.
b. Beresiko/menderita HIV/AIDS.
c. Beresiko dan pengguna NAPZA.

2. Sasaran Antara Petugas kesehatan


Dokter Ahli, Dokter Umum, Bidan, Perawat, Pemberi Layanan
Berbasis Masyarakat : Kader Kesehatan, Dukun. Kesehatan
Reproduksi dan Keluarga Berencana, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama, LSM
• KOMPONEN KESEHATAN REPRODUKSI Strategi kesehatan
reproduksi menurut komponen pelayanan kesehatan reproduksi
komprehensif dapat diuraikan sebagai berikut:
• 1. Komponen Kesejahteraan Ibu dan Anak ditempuh dengan melakukan
pengguguran maka hal ini akan mengancam jiwa ibu tersebut.
• 2. Komponen Keluarga Berencana
• 3. Komponen Pencegahan dan Penanganan Infeksi Saluran Reproduksi
(ISR)
• 4. Komponen Kesehatan Reproduksi Remaja
• 5. Komponen Usia Lanjut
• KESEHATAN REPRODUKSI DALAM SIKLUS HIDUP
PEREMPUAN
Masa konsepsi → Masa bayi dan anak→ Masa Remaja →
Masa Reproduksi → Masa usia lanjut

• FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KESEHATAN REPRODUKSI
1.Faktor Demografis – Ekonomi
2.Faktor Budaya dan Lingkungan
3.Faktor Psikologis
RUANG LINGKUP KESEHATAN
REPRODUKSI
• 1. Konsepsi
• 2. Bayi dan Anak
• 3. Remaja
• 4. Usia Subur
• 5. Usia Lanjut
• Intervensi pemerintah terhadap Kesehatan
Reproduksi dan Keluarga Berencana terhadap
penanganan masalah Kesehatan Reproduksi ini
akan sangat membantu dalam mewujutkan
kesejahteraan perempuan
I. Pemeriksaan Fisik Pada Remaja dan Anamnesis Riwayat Menstruasi
• Perubahan fisik pasti akan terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Namun, perubahan
yang paling nyata terlihat adalah saat seseorang memasuki usia remaja atau pubertas.
Sebelumnya perlu diketahui, pubertas merupakan suatu tahap perkembangan seorang
anak menjadi dewasa secara seksual.

• Salah satu perubahan yang akan terlihat adalah bentuk fisik yang mulai menyerupai orang
dewasa. Umumnya, pubertas pada perempuan akan terjadi pada rentang usia 10–14 tahun
dan usia 12–16 tahun pada laki-laki. Perubahan tubuh pada masa ini terjadi karena peran
hormon, salah satunya hormon pertumbuhan di masa pubertas. 
Anamnesis Riwayat Menstruasi

• Menstruasi adalah pelepasan dinding endometrium yang disertai dengan pendarahan yang terjadi secara
berulang setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan (Aulia, 2009, p.8).
• Anamnesis riwayat menstruasi berperan penting dalam pemberian pelayanan obstetri. Jika wanita tersebut tidak
mengingat hari pertama haid terakhirnya, kehamilan dapat dikonfirmasi dan dikalkulasi usia kehamilannya
berdasarkan:
• Gejala kehamilan
• Tanda kehamilan
• Jika wanita mengingat hari pertama haid terakhir, harus dilanjutkan dengan pertanyaan :
• Apakah haid selama ini teratur siklusnya?
• Bagaimana siklus 3 bulan terakhir?
• Apakah HPHT tersebut normal onset, flow dan durasinya?
• Anamnesis yang baik harus mengacu pada pertanyaan yang sistematis, yaitu dengan berpedoman pada empat
pokok pikiran (The Fundamental Four) dan tujuh butir mutiara anamnesis (The Sacred Seven).
j. Melakukan Promosi dan Edukasi dalam Bidang Kesehatan Reproduksi Remaja

Program dari Kesehatan Reproduksi Remaja


Sebagian besar remaja merasa sangat membutuhkan materi kesehatan remaja, oleh karena itu dibutuhkan pendekatan
Promosi Kesehatan. Hal ini bertujuan agar kita bisa menguatkan remaja sebagai indivisu yang berpikir dan dapat
mengambil keputusan merka sendiri. Menguatkan mereka dari dalam akan membuat remaja menjadi individu yang tegas
dan tepat dalam memilih perilaku yang akan dilakukan.

Remaja sebagai individu dapat melakukan pengambilan keputusan oleh mereka yang hanya efektif jika pengambilan
keputusan dapat diambil di lingkungan yang mendukung keputusan itu. Pengambilan keputusan yang tepat menempatkan
remaja menjadi manusia yang berperilaku sehat dan mampu mempertahankan tingkat kesehatan mereka. Hal itu dapat
dibantu dengan banyak hal, ada tiga hal dasar yang perlu dikuatkan yakni pendidikan, pelayanan dan iklim lingkungan
sosial serta organisasi yang mendukung.

Anda mungkin juga menyukai