Anda di halaman 1dari 16

Making Higher

Education Open
All

Birokrasi Organisasi

Inisiasi Tuton Ke – 4
Mata Kuliah Organisasi (EKMA 4157)
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi

Penulis : Mimi Kurnia Nengsih, M.M


Email : mimikurnianengsih@gmail.com
Penelaah : Efraim Bavo Priyana, S.Tr.Par., M.Par.
Email :efraimbavo@ecampus.ut.ac.id

www.ut.ac.id
BIROKRASI

• Menurut Weber bentuk organisasi birokratis merupakan jenis organisasi yang


mempunyai karakteristik yang sesuai bagi sebuah masyarakat industri, baik untuk
lembaga pemerintahan maupun untuk organisasi usaha.

• 7 ciri dari sebuah organisasi birokratis yaitu : 1. Adanya pengaturan ataupun


pengorganisasian fungsi-fungsi resmi yang saling terikat. 2. Adanya pembagian kerja
yang jelas di dalam organisasi. 3. Adanya pengorganisasian yang mengikuti prinsip
hierarki, yaitu tingkatan yang lebih rendah diawasi dan diatur oleh tingkatan yang
lebih tinggi 4. Adanya sistem penerimaan dan penempatan karyawan (anggota
organisasi) yang didasarkan pada kemampuan teknis, tanpa memperhatikan sama
sekali koneksi, hubungan keluarga maupun favoritisme. 5. Adanya pemisahan antara
pemilikan alat produksi maupun administrasi,dari kepemimpinan organisasi. 6. Adanya
objektivitas dalam pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan suatu jabatan dalam
organisasi. 7. Kegiatan administratif, keputusan-keputusan, dan peraturan-peraturan
dalam organisasi selalu dituangkan dalam bentuk tertulis.
OTORITAS DALAM ORGANISASI

Weber menyatakan bahwa terdapat 3 jenis otoritas, yang berpengaruh terhadap pola
kepemimpinan maupun kegiatan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi yaitu :

1. Otoritas Rasional-Legal : Otoritas yang muncul karena kepercayaan karyawan terhadap


legalitas aturan, pembagian kerja, dan hal dari orang yang ditempatkan sebagai pemimpin
untuk memberikan perintah. Otoritas sejenis ini merupakan dasar bagi organisasi
pemerintahan.

2. Otoritas Tradisional : Otoritas yang muncul karena kepercayaan orang terhadap


tradisi, termasuk status seseorang yang karena tradisi mempunyai hak untuk memerintah.
Otoritas tradisional merupakan dasar bagi organisasi gerej a dan kerajaan.

3. Otoritas Kharismatik : Otoritas yang muncul pada diri seseorang yang mempunyai
karakteristik pribadi yang luar biasa, yang menyebabkan orang tersebut dianggap
mempunyai hak untuk memerintah orang lain
HUBUNGAN UKURAN ORGANISASI
TERHADAP BIROKRASI

•  
Formalisasi : Tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi.

• Sentralisasi : Tingkat pemberian


keputusan dalam organisasi.
  wewenang untuk mengambil

• Kompleksitas : Menunjukkan jumlah tingkatan dalam organisasi dan


kompleksitas horizontal yang menunjukkan banyaknya bagian dalam
organisasi.

• Rasio Administratif : Perbandingan jumlah anggota kelompok pimpinan


terhadap jumlah keseluruhan anggota organisasi.
HUBUNGAN ANTARA DIMENSI-DIMENSI
BIROKRASI

• Ukuran organisasi yang lebih besar akan menimbulkan


beberapa yaitu : 1. Menambah jumlah tingkatan manajemen
(kompleksitas vertikal). 2. Menambah jurnlah jabatan
maupun bagian dalam organisasi (kompleksitas
horizontal). 3. Memperbesar tingkat
spesialisasi, baik yang menyangkut keahlian karyawan
maupun spesialisasi fungsional. 4. Memperbesar tingkat
formalisasi. 5. Memperbesar tingkat desentralisasi
(dapat juga dikatakan memperkecil tingkat sentralisasi).
6.Memperkecil persentase pimpinan dalam organisasi. 7.
Memperbesar persentase staf teknis dan profesional.
8.Memperbesar persentase karyawan pemeliharaan maupun
pegawai biasa. 9. Memperbesar jumlah komunikasi tertulis dan
dokumentasi lainnya.
Pertumbuhan Organisasi
dan Birokrasi
Alasan pertumbuhan organisasi :

1. Keinginanan untuk menjadi lengkap : Para pemimpin organisasi biasanya


cenderung untuk membuat organisasi yang lebih lengkap, lebih luas dan
mampu mencapai tujuan.

2. Mobilitas para eksekutif  : Organisasi maju dianggap lebih bergengsi.

3. Faktor ekonomis : Pertumbuhan organisasi mampu membawa berbagai jenis


keuntungan finansial.

4. Kemampuan menjaga kelangsungan hidup : Organisasi harus tumbuh


membesar jika ingin tetap terjaminkelangsungan hidupnya.
Tahap Pertumbuhan Organisasi

• Pertumbuhan melalui kreativitas : Masih fokus pada produksi, menemui masalah pada: krisis
kepemimpinan.

• Pertumbuhan melalui pengarahan : Setelah fasa pertumbuhan, masalah pada: karyawan merasa
dibatasi; pendelegasian dan pemberian kepercayaan.

• Pertumbuhan melalui pendelegasian : Kondisi di mana Pimpinanan tertinggi megarahkan


perhatiannya kepada hal yang bersifat strategis, permasalahan yang umumnya muncul:
kurangnya pengawasan.

• Pertumbuhan melalui koordinasi : Setelah koordinasi berlangsung baik, maka akan timbul
masalah: terhambatnya gerak para Manager (pimpinan menengah),sehingga terjadi gerak
organisasi yang kaku.

• Pertumbuhan melalui kerjasama/kolaborasi : Kondisi organisasi di mana semua pihak mampu


saling bekerjasama.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORGANISASI
DAN PERTUMBUHAN

• Periode Bayi : Organisasi baru berdiri, berukuran kecil dan bersifat tidak birokratis.
Organisasi hanya diarahkan oleh seorang pimpinan tunggal, yang juga menetapkan
struktur maupun sistem pengendalian maupun pengawasan.

• Periode Remaja : Organisasi mulai bersifat birokratis. terjadi penambahan jumlah staf
penunjang dengan prosedur-prosedur yang bersifat lebih formal, dan adanya pembagian
kerja yang lebih jelas.

• Periode Dewasa : Organisasi sudah dewasa (matang), berukuran besar, bersifat birokratis,
dan menggunakan sistem pengawasan, sistem pengendalian maupun prosedur-
prosedur kerja yang baku pada semua bagiannya.
Birokrasi dan Performansi Organisasi

PERFORMANSI EKONOMIS

Organisasi yang berukuran besar terdapat hubungan


yang erat antara performansi ekonomisnya dengan
birokrasi, sementara perusahaan yang mencoba untuk
tetap tidak birokratis mempunyai performansi yang
tidak cukup baik. Untuk organisasi berukuran kecil
(kurang dari 2000 karyawan) dijumpai hal yang
sebaliknya, yaitu performansi yang baik justru dicapai oleh
organisasi yang bersifat tidak formal (tidak birokratis)
PANDANGAN BERBEDA MENGENAI PERFORMANSI DAN BIROKRASI

• Kepuasan Karyawan : Organisasi birokratis sering dikritik karena mempunyai


peraturan, standarisasi, dan spesialisasi yang dianggap berlebihan sehingga
dipandang akan mengurangi spontanitas, menghambat kebebasan, dan
menghambat munculnya kreativitas

• Perubahan : Birokrasi juga sering dianggap sebagai penghambat untuk mencapai


performansi organisasi yang baik. Perubahan lingkungan yang cepat tidak
dapat diikuti oleh organisasi birokratis karena sifatnya yang kaku,
adaptasinya yang buruk, dan juga responsnya yang lambat.

• Manajemen : Organisasi besar yang bersifat birokratis, sering kali sulit untuk
dikelola dengan baik. Tidak ada seorang pun anggota organisasi yang
mampu memahami organisasi secara keseluruhan
KONDISI YANG SESUAI UNTUK ORGANISASI YANG TIDAK
BIROKRATIS

• Organisasi Berukuran Kecil : Pada organisasi berukuran kecil, pengendalian dan pengawasan terhadap
keseluruhan organisasi bisa dilakukan secara pribadi oleh pimpinan melalui interaksi langsung dengan para
bawahannya. Oleh karena itu, organisasi kecil tidak perlu birokratis, dan dapat dikelola secara baik tanpa aturan
yang terlalu banyak maupun dokumen tertulis yang terlalu berlebihan. Birokrasi justru akan menurunkan
performansi pada organisasi kecil karena merupakan

• Adanya Karyawan Ahli (Profesional) : Profesionalisme didefinisikan sebagai lamanya pendidikan dan
pengalaman para karyawan. Oleh karena pendidikan dan latihan yang berlangsung lama, para profesional ini
biasanya menginginkan juga performansi yang tinggi.

• Lingkungan yang Tidak Stabil : Pola perubahan lingkungan berpengaruh terhadap karakteristik internal
organisasi. Jika perubahan itu cepat, organisasi akan bersifat organik, fleksibel, dan informasi mengalir
secara bebas.
KEMUNDURAN (DECLINE) ORGANISASI

Penyebab Kemunduran Organisasi

• Atropi organisasi : Atropi terjadi apabila organisasi sudah tua.

• Vulnerability : Organisasi tidak memiliki kemarnpuan yang memadai untuk


memanfaatkan lingkungannya

• Kehilangan legitimasi

• Entropi lingkungan : Kapasitas lingkungan berkurang, lingkungan menjadi


miskin sehingga tidak mampu lagi mendukung keberadaan organisasi
Menanggulangi Kemunduran

• Cara paling baik untuk menghadapi kemunduran ini adalah


dengan mencoba membatasi kerugian, yaitu dengan
melakukan penyesuaian diri terhadap kondisi lingkungan
yang dihadapi.

• Cara lain untuk menanggulangi kemunduran ini adalah dengan


inovasi, berusaha menemukan cara yang lebih tepat atau lebih
efisien dalam memanfaatkan berbagai jenis sumber yang semakin
langka pada lingkungan yang berubah, misalnya dengan
mewajibkan semua karyawan mematikan lampu penerangan pada
lorong dan ruang kantor yang tidak berpenghuni

Anda mungkin juga menyukai