Anda di halaman 1dari 39

PENGENDALIAN BIAYA

DENGAN STANDARD COSTING


DAN VARIANCE ANALYSIS
Didacus Berisanto,SE
Auditor Internal
RS.St Carolus
berisantodidacus@gmail.com
Tujuan Pembelajaran
UMUM

Peserta mampu mengimplementasikan

Analisa efisiensi dengan pendekatan standard


costing dan variance analysis dalam mendeteksi
in-efisiensi dan sebagai dasar penyusunan anggaran.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti materi ini peserta dapat

Menjelaskan fungsi dan pengertian


anggaran

Menyusun Unit Cost sebagai dasar


penyusunan anggaran

Menganalisa pemicu in-efisiensi


dengan variance analysis sebagai
dasar pengendalian biaya
Pokok Bahasan

1 Anggaran dan Pengendalian Biaya

2 Standard Costing / Unit Cost

3 Pengendalian Biaya
dengan variance
analysis
1. Anggaran dan
Pengendalian Biaya
Definisi Anggaran
Rencana menyeluruh dari segala tingkat kegiatan dalam perusahaan yang
dinyatakan dengan angka moneter untuk suatu periode tertentu
(Adisaputro)

Fungsi Anggaran

Perencanaan

Koordinasi

Pengendalian
Dasar Penyusunan Anggaran

Realistis,
Tidak kaku,
Kontinyu
1. Fixed Budget
Output sudah ditentukan,
tidak ada revisi periodik

2. Flexible Budget
Periode dan volume tertentu, revisi periodik
sesuai perubahan asumsi dasar
Pengendalian Biaya
Definisi
Langkah – langkah yang harus ditempuh untuk memastikan
realisasi sesuai harapan.(Nasehatun)

Langkah – langkah Pengendalian Biaya


1. Mencari dasar dan standar untuk biaya

2. Membandingkan biaya standar dan biaya aktual

3. Mencari dan menentukan bagian organisasi


yang bertanggungjawab terhadap perubahan
/penyimpangan

4. Melakukan tindakan perbaikan untuk mengurangi atau


mengakhiri penyimpangan
Pengendalian Biaya VS Penekanan Biaya
Pengendalian Biaya Penekanan Biaya
Mempertahankan Biaya pada Menurunkan biaya dan
standar yang telah ada mengusahakan penurunan
Standar merupakan sasaran Standar masih diragukan

Terbatas kegiatan yang ada Meliputi semua bagian


standarnya perusahaan
Tidak ada keadaan yang tetap,
Mencoba mencapai biaya terus mengusahakan penurunan
terendah menurut keadaan biaya
tertentu
Dapat berakhir
Tanpa Akhir
Standard
Costing / Unit Cost
Alur dan Penerapan
Standard Costing / Unit Cost

Definisi
Standar cost merupakan biaya yang ditetapkan lebih dahulu
menurut norma norma efisiensi yang berlaku bagi perusahaan
tertentu yang diperlukan untuk menghasilkan produk/jasa
(Hammer, Carter)

Mengapa dibutuhkan standar cost

Bagaimana menentukan standar cost

Perusahaan apa yang mengunakan standar cost


Komponen Standard Costing
1. Standard kuantitas
2. Standard harga

Fungsi standard costing

Anggaran

Pengendalian biaya dan efisiensi

Penyederhanaan Prosedur penetapan biaya

Dasar penetapan harga jual


Standard Cost dan Budget Cost
Standard cost dalam satuan
Budget cost secara keseluruhan
Harga Pokok
Unsur harga pokok

1. Raw Material

2. Direct Labor Cost

3. Overhead
LANGKAH – LANGKAH
PENYUSUNAN STANDARD COSTING / UNIT COST
Alur Standard Costing
Identifikasi pusat biaya

Pusat Biaya Pusat Biaya Double


Biaya Asli
Produksi Penunjang Distribution

Data Biaya, output, alokasi


 Kepegawaian dan unit
kerja
 Bahan habis pakai Standard Cost /
Actual Cost
 Biaya makan Unit Cost
 Biaya Linen & laundry
 Pemeliharaan Gedung
 Pemeliharaan Alat Medis Analisa
dan non medis Variance
 Biaya Umum Flexible budget
 Biaya Alat medis non
medis
 Biaya Kendaraan
 Biaya Gedung
Report
A
Identifikasi
PUSAT BIAYA
PUSAT BIAYA
Terdiri apa saja?

1 Pusat Biaya Produksi


PUSAT BIAYA
Terdiri apa saja?

2 Pusat Biaya Penunjang


B.PENGUMPULAN DATA

DATA BIAYA
1
DATA BIAYA
a. Biaya Operasional
b. Biaya Pemeliharaan
c. Biaya Investasi
Biaya Investasi : untuk barang barang dengan umur ekonomis lebih 1 th
(Bangunan, kendaraan, alat medis dan non medis)
meliputi jumlah, harga satuan, umur ekonomis, lama pemakaian, laju
inflasi
Hitung AIC (Annualized Investment Cost)

AIC = IIC*(1+i)t/L
AIC : Annualized Investment Cost (biaya investasi tahunan)
IIC : Initial Investment Cost (Harga perolehan asset)
i : Laju inflasi
t : Masa Pakai
L : Umur ekonomis
B.PENGUMPULAN DATA

DATA OUTPUT
2
Homogen
Heterogen
B.PENGUMPULAN DATA

DATA ALOKASI
3
DOUBLE
Distribution

LATIHAN
ANALISA VARIANCE
Standard Cost
&
Actual Cost
DIRECT MATERIAL STANDARD
Terdiri dari 2 unsur yaitu :
1.    Direct material quantity standard.
2.    Direct material price standard.
Penyimpangan = “Direct Material
Variances”/(DMV)
Direct Material Variances
• Material Price Variances (MPV), yang
disebabkan adanya perubahan harga
pembelian
• Material Efficiency Variances (MEV)/Material
Quantity Variances/Material Usage Variances
(MUV), yang disebabkan adanya pemborosan
pemakaian bahan
DMV  = MPV + MEV
 
MPV  = (Qact X Pstd) – (Qact X Pact)
MPV  = (Pstd – Pact) X Qact
 
MEV = (Pstd X Qstd) – (Pstd X Qact)
MEV = (Qstd –Qact) X Pstd.
Hitunglah Direct Material Variances!
Misal :
PT A menetapkan standard cost bahan per unit sebagai
berikut :
• 2 kg Bahan XYZ @ Rp. 15.000.
• Selama satu periode telah memproduksi 1.000 unit.
• Pembelian bahan selama periode tsb adalah 2200 kg
@ Rp. 16.000.
• Sedangkan pemakaian bahan actual adalah  1.980 kg.
Analisa Variances :
• Material Price Variances
MPV  = (Pstd – Pact) X Qact
MPV  = (15.000 – 16.000) X 1.980
MPV  = (Rp. 1.980.000) unfavourable
• Material Efficiency Variances
MEV  = (Qstd – Qact) X Pstd
MEV  = (2.000 – 1.980) X 15.000
MEV  = Rp.300.000 Favourable
• DMV = MPV + MEV
DMV = (1.980.000) + 300.000 = (Rp.1.680.000) unfavourable
DIRECT LABOR STANDARD

Terdiri dari 2 unsur yaitu :


• Labour Efficiency Variances (LEV).
• Labor rate variances. (LRV)
DIRECT LABOR VARIANCES
DLV = LRV + LEV
Analisa Labor Variances :
LRV     = (Rstd X Hact) – (Ract X Hact)
LRV     = (Rstd – Ract) X Hact

LEV     = (Hstd X Rstd) – (Hact X Rstd)


LEV     = (Hstd – Hact) X Rstd
Hitunglah direct labor variances!
PT A menetapkan standard cost upah per unit adalah 2 Jkl @
Rp. 20.000. Produksi selama periode adalah 1.000 unit.
Pembayaran upah langsung sebenarnya adalah Rp.
40.425.000,- dengan tarif upah per jam adalah Rp.21.000.

• H standard : 2 jkl X 1.000 unit = 2.000 Jkl.


• R standard : Rp. 20.000/Jkl.
• H Actual     : Rp. 40.425.000/Rp.21.000 = 1.925 Jkl
• R actual      : Rp. 21.000/jkl.
Keterbatasan
Variance Analysis

Analisis  varians adalah alat yang ampuh, namun


bukan berarti tidak memiliki keterbatasan.
Keterbatasan dimaksud :
 Analisis ini mengidentifikasi di mana varians terjadi,
tetapi tidak mengatakan mengapa varians ini terjadi.
Ketika laporan kinerja menjadi lebih teragregasi,
varians yang saling meniadakan dapat menyesatkan
pembacanya.
Potensi Permasalahan Penggunaan
Biaya Standard

Terlalu banyaknya penekanan pada upaya untuk


memenuhi standar akan menutupi tujuan lain yang
juga penting, seperti mempertahankan dan
meningkatkan kualitas
Memenuhi standar saja tidak cukup, perbaikan
berkelanjutan diperlukan agar tetap bertahan dalam
lingkungan persaingan
TRY AND
FAIL BUT
DON’T
FAIL TO
TRY
Hidup hanya sekali… berikan yang terbaik

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai