TUMOR GINEKOLOGI

dr. Nenny Yoanitha, SpOG

Tumor adalah benjolan atau jaringan yang tumbuh
secara tidak normal

TUMOR TUMOR
JINAK GANAS
 TUMOR JINAK TUMOR GANAS
• Timbulnya ekspansif • Tumbuhnya infiltratif
• Tidak menimbulkan • Sering berulang/residif
residif • Mengadakan anak
• Tidak mengadakan anak sebar
sebar • Pertumbuhan cepat
• Pertumbuhan lambat • Dapat menyebabkan
• Biasanya tidak kematian
menyebabkan kematian
 ORGANISME

SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN

Unit struktural Sekelompok sel Sekelompok Sekumpulan organ
dan fungsional yang bersatu serta jaringan yang yang bekerjasama
memiliki bentuk dan untuk melakukan
terkecil suatu melakukan fungsi-fungsi yang
fungsi yang sama
organisme beberapa fungsi lebih kompleks

CONTOH

SEL OTOT JARINGAN UTERUS SISTEM

OTOT REPRODUKSI
JENIS-JENIS SEL PENYUSUN TUBUH MANUSIA

SEL STEM SEL TULANG SEL DARAH SEL OTOT

SEL LEMAK SEL EPITEL SEL SARAF SEL ENDOTEL

SEL SEX SEL PANKREAS

TUMOR GINEKOLOGI
TUMOR PADA
OVARIUM

TUMOR PADA
UTERUS

TUMOR PADA
VAGINA

TUMOR PADA
VULVA
 TUMOR GINEKOLOGI
TUMOR PADA
OVARIUM

JINAK : JINAK : JINAK : JINAK :

Kistik Kistik Ektoserviks Non Neoplastik
-Kista epidermis Sama dengan vulva -Kista endometriosis -Kista folikel
-Kista gartner Solid -Kista naboti -Kista korpus luteum
-Kista bartolini -Granuloma -Papilloma -Kista lutein
-Kista sebasea TUMOR
-Miksoid PADA -Hemangioma Neoplastik
-Hidraadenoma UTERUS
-Adenosis Endoserviks Kistik :
-Kista duktus skene -Polip adenoma/ -Kista ovarii simpleks
-Kista endometriosis GANAS : adenofibroma -Kistadenoma ovarii serosum
Solid Karsinoma vagina -Polip -Kistadenoma ovarii musinosum
-Kondiloma akuminata -Adenofibroma -Kista dermoid
-Nevus pigmentosus -Adenoma Solid
-Fibroma -Leiomioma Fibroma, fibroadenoma,
-Lipoma -Adenomiosis TUMOR PADA
papiloma
-Hemangioma VAGINA
-Neurofibroma GANAS : GANAS :
-Limfangioma -Karsinoma serviks Tumor epitel (serosa, musinosa)
-Sarkoma serviks Tumor sex cord (granulosa)
GANAS : -Adenokarsinoma Tumor germ sel (disgerminoma)
Karsinoma vulva, -Sarkoma uterus
Adenokarsinoma, TUMOR
-Khoriokarsinoma PADA
Melanoma, Basalioma VULVA
Karsinoma verukosa
JINAK : JINAK : JINAK : JINAK :
Kistik Kistik Ektoserviks Non Neoplastik
-Kista epidermis Sama dengan vulva -Kista endometriosis -Kista folikel
-Kista gartner Solid -Kista naboti -Kista korpus luteum
-Kista bartolini -Granuloma -Papilloma -Kista lutein
-Kista sebasea -Miksoid -Hemangioma Neoplastik
-Hidraadenoma -Adenosis Endoserviks Kistik :
-Kista duktus skene -Polip adenoma/ -Kista ovarii simpleks
-Kista endometriosis GANAS : adenofibroma -Kistadenoma ovarii serosum
Solid Karsinoma vagina -Polip -Kistadenoma ovarii musinosum
-Kondiloma akuminata -Adenofibroma -Kista dermoid
-Nevus pigmentosus -Adenoma Solid
-Fibroma -Leiomioma Fibroma, fibroadenoma,
-Lipoma -Adenomiosis papiloma
-Hemangioma
-Neurofibroma GANAS : GANAS :
-Limfangioma -Karsinoma serviks Tumor epitel (serosa, musinosa)
-Sarkoma serviks Tumor sex cord (granulosa)
GANAS : -Adenokarsinoma Tumor germ sel (disgerminoma)
Karsinoma vulva, -Sarkoma uterus
Adenokarsinoma, -Khoriokarsinoma
Melanoma, Basalioma
Karsinoma verukosa
KISTA BARTHOLINI DEFINISI :
Kista pada kelenjar bartolini yang
disebabkan oleh tersumbatnya
saluran keluar cairan

ETIOLOGI :
Infeksi Gonorhea, klamidia

GEJALA KLINIS :
Benjolan, tidak nyaman, nyeri (bila
terinfeksi membentuk abses)

TERAPI :
Pembedahan : marsupialisasi
 DEFINISI :
KONDILOMA AKUMINATA Kutil yang berlokasi di area genital

SINONIM :
Kutil kelamin, kutil genital, genital
warts, veruka akuminata, jengger
ayam

ETIOLOGI :
Infeksi virus HPV (tipe 6 dan 11)
ditularkan melalui hubungan seksual

GEJALA KLINIS :
Benjolan seperti kembang kol di
vulva, vagina, perineum, anus, sering
disertai keputihan berbau
KONDILOMA AKUMINATA
FAKTOR RISIKO : TERAPI :
Hubungan seksual multipartner Medikamentosa : Podophylin,
Merokok Asam trikloasetik, 5 FU
Kehamilan Pembedahan : Elektrokauterisasi,
Imunitas menurun (HIV, TBC, dll) Bedah beku (N2, N2O cair)

DIAGNOSIS : PENCEGAHAN :
Tes asam asetat • Hindari faktor risiko :
Kolposkopi Prilaku seks aman (setia 1
Histopatologi pasangan, menggunakan
kondom), berhenti merokok
• VAKSINASI (Gardasil)
LEIOMIOMA UTERI DEFINISI :
Tumor pada otot rahim (miometrium)

KLASIFIKASI :
Submukosa
Intramural
Subserosa

ETIOLOGI :
Belum jelas

Diduga pengaruh hormon estrogen :

Usia reproduktif  membesar
Menopause  mengecil
Diberikan HRT  membesar lagi
MIOMA UTERI
SUB SEROSA

MIOMA UTERI
SUB MUKOSA MIOMA UTERI
INTRA MURAL

LEIOMIOMA UTERI
DIAGNOSIS :
Anamnesis :
Terasa benjolan di perut,
menometroragia, anemia,
dismenorea, gejala penekanan
(dispepsia, konstipasi, sulit BAK,
edema, varises, nyeri)
Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan bimanual : tumor
padat uterus
Pemeriksaan Penunjang :
USG, MRI
TERAPI :
Tergantung ukuran, jumlah, lokasi,
manifestasi klinis :
• Kecil dan kurang bergejala 
observasi
• Terapi umum : atasi anemia
• Terapi paliatif : menoragia
dengan danazol atau
progesteron
• Kuretase  untuk diagnostik
terutama bila terdapat kesan
keganasan
• Polipektomi atau miomektomi
vaginal
• Miomektomi abdominal
• Histerektomi (>40 tahun, tidak
ingin hamil)
LEIOMIOMA UTERI
PENGARUH MIOMA TERHADAP
KEHAMILAN :
- Infertilitas
- Abortus, prematuritas
- Malposisi atau malpresentasi
janin
- Obstruksi jalan lahir
- Gerakan abnormal uterus
PENGARUH KEHAMILAN
TERHADAP MIOMA :
- Terjadi pembesaran akibat
kongesti, edema, degenerasi
dan kembali setelah
persalinan
- Torsi
KARSINOMA SERVIKS DEFINISI :
Tumor ganas pada serviks

SINONIM :
Kanker serviks, kanker leher rahim,
kanker mulut rahim

INSIDENSI :
Kasus baru 40-45/hari
Angka kematian 20-25/hari

ETIOLOGI :
Infeksi virus HPV (terutama tipe 16
dan 18) ditularkan melalui hubungan
seksual
 KARSINOMA SERVIKS FAKTOR RISIKO :
Hubungan seksual terlalu dini < 20 tahun
Multipartner seksual
Infeksi HPV Multiparitas >3
Merokok

Imunitas tubuh baik Imunitas GEJALA KLINIS :

tubuh rendah
Keputihan berbau
Perdarahan
Sembuh Infeksi Nyeri panggul
persisten Gejala penekanan (konstipasi, sulit BAK)
Gejala metastasis ( sesak nafas, anemia,
anuria)
Perubahan sel
yang terinvasi

Lesi prakanker
PERJALANAN PENYAKIT KANKER SERVIKS

LESI PRA KANKER KANKER

Displasia Displasia Displasia Karsinoma Kanker

Ringan Sedang Berat insitu Serviks
PERJALANAN PENYAKIT KANKER SERVIKS
KARSINOMA SERVIKS
PENCEGAHAN

PRIMER SEKUNDER TERSIER

1. Penyuluhan, 1. Skrining (Papsmear, 1. Terapi
promosi Tes IVA) 2. Rehabilitasi
2. Menghindari faktor 2. Terapi lesi pra kanker
risiko
3. VAKSIN
 VAKSINASI HPV
 Vaksin HPV diberikan untuk
memberikan kekebalan
terhadap infeksi HPV
 Vaksin HPV ditujukan untuk
perempuan usia 10-55
tahun (Panduan HOGI)
 Efektifitas semakin
meningkat bila diberikan
semenjak dini (9-26 tahun)
 Jadwal pemberian 3 dosis
(bulan ke-0, ke-1 dan ke-6)
 Vaksinasi sangat baik
apabila dilakukan
bersamaan dengan skrining
 Vaksinasi dengan skrining
bersama-sama dapat
mengurangi kejadian
kanker serviks secara
efektif
 VAKSINASI HPV

Dikenal 2 vaksin di Indonesia :

 Cervarix
 Gardasil

Cervarix Gardasil
Vaksin Bivalen Vaksin Tetravalen
(tipe 16 dan 18) (tipe 6,11,16,18)
 SKRINING KANKER SERVIKS
Manfaat : Keterbatasan :
• Metode utama • Tidak dapat
dalam deteksi dini mencegah infeksi
kanker serviks HPV
• Risiko terkena • Menunggu hasil pap
kanker serviks 5x smear menimbulkan
lebih tinggi pada kecemasan
perempuan yang tersendiri bagi
tidak di skrining wanita
 PAPSMEAR
 Pap test adalah  Kegunaan :
pemeriksaan  Deteksi dini kelainan prakanker
sitologi epitel
 Memantau hasil pengobatan
portio dan serviks
kanker serviks pasca
untuk mengetahui
operasi/radiasi
perubahan
prakanker dan  Membantu diagnosis
kanker peradangan serviks serta
penyebabnya
 PAPSMEAR
Persiapan  Sedang tidak menstruasi
 Tidak berhubungan
Sebelum
seksual 2-3 hari terakhir
Pemeriksaan

Prosedur
Pemeriksaan
 IVA TEST
IVA = Inspeksi Visual  Kegunaan :
dengan Asam Asetat Untuk mendeteksi kelainan pada serviks
setelah pemakaian asam asetat

Prosedur Pemeriksaan
 Asam asetat 3-5% dioleskan
pada serviks
 Dilihat perubahan yang terjadi ,
bila terdapat bercak putih
(acetowhite epithelium) 
positif (lesi prakanker)
 TUMOR OVARIUM
JINAK GANAS

KISTA OVARIUM TUMOR PADAT KANKER OVARIUM

OVARIUM
• SIMPLEKS • TIPE SEL EPITEL (usia tua)
• MUSINOSUM • FIBROMA • TIPE SEL BENIH (usia muda)
• SEROSUM • FIBROADENOMA • TIPE SEL STROMA
• KISTA DERMOID • PAPILOMA
 TUMOR OVARIUM
TANDA DAN GEJALA
JINAK GANAS

• Timbul benjolan dalam waktu lama • Perut membuncit dan timbul benjolan
• Kadang disertai gangguan haid atau BAB/BAK dalam waktu relatif cepat
• Nyeri perut bilaa terinfeksi, terpuntir, pecah • Gangguan BAB/BAK
• Nyeri perut
• Mungkin ada gangguan haid

• Teraba tumor di rongga perut bawah • Karakteristik tumor :

disamping uterus o Konsistensi kistik sebagian padat,
• Karakteristik tumor : permukaan berbenjol2, batas tepi tidak
Konsistensi kistik atau padat, mudah tegas
digerakkan, permukaan rata, batas tepi o Mobilitas terbatas
tegas o Sering terdapat asites
PENGELOLAAN
 TUMOR OVARIUM
PENGELOLAAN
JINAK GANAS

JENIS PEMBEDAHAN : PEMBEDAHAN (surgical staging)

• KISTEKTOMI KEMOTERAPI
• SALPINGOOVAREKTOMI
PERTOLONGAN PERTAMA
PADA GANGGUAN SISTEM
REPRODUKSI
 PERLUKAAN PADA ALAT GENITAL
• Perlukaan akibat persalinan
• Perlukaan akibat coitus
• Perlukaan akibat trauma
• Perlukaan akibat benda asing

Tatalaksana :
• Nilai keadaan umum pasien, kesadaran, tanda vital, adakah
tanda2 syok
• Bila diperlukan lakukan pemasangan infus, oksigenasi,
kateterisasi
• Eksplorasi jalan lahir, cari sumber perdarahan
• Lakukan penjahitan
• Medika mentosa : antibiotik, analgetik (sesuai indikasi)
• Pertimbangkan melakukan rujukan
 KELAINAN DALAM LETAK ALAT GENITAL
Prolapsus uteri : penurunan uterus dari posisi normalnya

Tatalaksana :
• Anamnesis untuk mencari faktor risiko (obesitas, batuk kronis,
konstipasi, sering mengangkat berat, menopause)
• Pemeriksaan fisik : pasien litotomi, diminta untuk meneran,
tentukan derajat prolaps
• KIE tentang diet seimbang, mengobati penyakit kronis, tidak
mengangkat berat, senam kegel
• Rujuk untuk menentukan pilihan terapi : konservatif
(pemasangan pessarium) atau operatif
PERMASALAHAN PADA SISTEM UROLOGI
Retensio Urine

Tatalaksana :
• Anamnesis untuk mencari faktor risiko (postpartum, riwayat
operasi tumor kandungan, kemoterapi)
• Lakukan kateterisasi urin
• Rujuk untuk mencari faktor penyebab