SAGUNG SETO
Alergi dan Penyakit Sistem Imun
© 2012 CV Sagung Seto
PO.BOX 4661 / Jakarta 10001
KATA PENGANTAR
Telp. (021) 8577251
Email : admsagung@sagung.co.id
Penulis:
INFERTILITAS
Apakah yang dimaksud dengan infertilitas?
Infertilitas adalah ketidakmampuan satu pasangan untuk memiliki anak
meskipun sudah berhubungan seksual dengan benar selama 1 tahun tanpa
kontrasepsi.
Mengapa 1 tahun?
Delapan puluh lima persen pasangan akan mengalami kehamilan
padaetahun pertama. Setengah dari pasangan yang mengalami infertilitas
akan hamil pada tahun kedua dan tahun ketiga, sedangkan sisanya termasuk
dalam kelompok yang sulit untuk mendapatkan kehamilan
Apa saja penyebab infertilitas?
Penyebab infertilitas dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor
laki-laki dan perempuan:
1. Faktor laki-laki (faktor sperma)
2. Faktoraperempuan
a. Gangguan ovulasi
b. Gangguan pada tuba dan pelvis, termasuk endometriosis
c. Gangguan uterus (mioma submukosum dan polip endometrium
Umur perempuannsangat berpengaruh terhadapnkuantitas dan
kualitas sel telur. Penelitian klinik Yasmin tahun 2011 menunjukkan
terdapat hubungan antara umur dengan penurunan kadar AMH dan
jumlah folikel antral basal.
Normogram kadar AMH yang dikembangkan Klinik Yasmin meliputi
perempuan umur reproduksi (dapat dilihat pada gambar 1).
3 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6
(termasuk jumlah folikel antral basal) dan tuba falopi (terutama bila
10 1 0.9 0.9 0.9 0.9 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
dijumpai hidrosalping)
25 1.5 1.4 1.3 1.2 1.2 1.1 1.1 1.1 1.1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 2.6 2.2 2.1 2 1.9 1.8 1.7 1.6 1.5 1.4 1.4 1.4 1.3 1.3 1.2 1.2 1.2
Analisis sperma
75 4.5 4 3.8 3.4 3.1 3 2.9 2.8 2.7 2.5 2.4 2.4 2.4 2.3 2.3 2.2 2.2
HSG
90 8.2 7.8 7.1 6.8 6.3 6 5.8 5.4 5.1 5 4.8 4.5 4.3 4.3 4.2 4.2 4.1
Pemeriksaan hormon
97 17.1 16.5 16 15.5 15 14.8 14.2 13.6 13.1 12.8 12 11.8 11.5 11 10.8 10.5 10
Pemeriksaan FSH, LH, estradiol dan prolactin dikerjakan pada
pasien yang memiliki riwayat gangguan haid
Pemeriksaan AMH untuk menilai cadangan ovarium (atas
indikasi)
INDUKSI OvULASI
Apa yang dimaksud dengan induksi ovulasi?
Induksi ovulasi merupakan salah satu cara untuk mengatasi infertilitas yang
terjadi karena gangguan ovulasi. Berbeda dengan stimulasi ovarium yang
bertujuan untuk menghasilkan lebih dari satu buah sel telur matang, induksi
ovulasi hanya bertujuan untuk menghasilkan satu buah sel telur saja.
Bagaimana cara praktis untuk mengetahui apakah seorang
perempuan membutuhkan induksi ovulasi ?
Setiap perempuan yang mengalami gangguan ovulasi kemungkinan besar
akan mengalami gangguan haid. Namun demikian pada pasien dengan siklus
Tabel 2. Data Klinik Yasmin: Diameter folikel dan kadar LH pada Data Klinik Yasmin
pasien yang mendapat klomifen sitrat dan yang tidak mendapat
klomifen sitrat (Data klinik Yasmin, 2010) “Tingkat kehamilan pasien yang menjalani inseminasi intrauterin di Klinik
Klomifen sitrat + Kontrol Yasmin adalah sebesar 12% ” – data klinik Yasmin, 2010-2012
mean SB mean SB Berdasarkan data Klinik Yasmin didapatkan bahwa penggunaan
Diameter folikel 24.43 3.87 17.62 3.45 rekombinan FSH (r-FSH) pada inseminasi intra uterin memberikan laju
dominan
kehamilan sebesar 18%.
Kadar LH 14.21 7.95 14.42 5.91
Tabel 2.
Data Klinik Yasmin Jumlah oosit matur 4 452 9.38 2035 2487
Laju fertilisasi 64% 289 57% 1160 1449
“ 38% pasien infertilitas yang datang ke klinik Yasmin menjalani prosedur Laju pembentukan 0 0 29% 28 28
FIV“ – data Klinik Yasmin, 2010-2012 blastokista
Laju kehamilan 10% 11/115 24% 53/221 336
2. Stimulasi ovarium mulai dilakukan pada hari ke-2 siklus haid dengan
Data Klinik Yasmin
menghitung dosis inisial r-FSH berdasarkan rumus berikut:
“Diantara pasangan yang menjalani FIV di Klinik Yasmin, 30% mengalami
Rumus perhitungan dosis awal rFSH dalam
gangguan tuba dan pelvis, 8,6% mengalami gangguan ovulasi, 7% mengalami
hiperstimulasi ovarium terkontrol
gangguan cadangan ovarium, dan 19.1% tidak diketahui penyebabnya” –
Dosis inisial r-FSH = 147.4 + 1.95 (Umur) + 1.9 (FSH basal) – 3.97
data Klinik Yasmin, 2006-2012
(AMH serum)
Kapan FIv harus dikerjakan?
3. Pada hari ke-6 penyuntikan r-FSH dilakukan pemeriksaan USG untuk
Data Klinik Yasmin menilai ketebalan endometrium dan jumlah folikel. Target yang ingin
dicapai adalah:
“ 18% pasien infertilitas menjalani FIV di klinik Yasmin atas indikasi faktor a. Folikel berukuran minimal 10 mm
sperma. Sedangkan 31% dari seluruh pasangan infertilitas yang datang ke
Klinik Yasmin memiliki masalah sperma” – data Klinik Yasmin, 2006-2012 4. Apabila target tercapai dosis r-FSH dapat dilanjutkan. Bila target belum
tercapai dosis r-FSH dapat dinaikkan sebesar 75 IU
Hamil Tidak Nilai P Hamil Tidak hamil Nilai P Tanggal Pemeriksaan Terapi
hamil /Kunjungan
(n=45) (n=39) (n=65) Kunjungan ke-2 Histeroskopi: mikropolip Doksisiklin 2x100 mg
(n=59) (16/6/2012) Prolaktin = 11 mg Asam folat 1x400 ug
P4 hari ke 84.57 ± 19.56 ± 0.001 96.67 ± 20.64 ± 0.002
14 paska 125.94 15.66 135.72 17.00
TE Kunjungan ke-3 ACA IgM, IgG, anti 2GP1 normal
(14/7/2012) Analisis sperma normal
hCG hari 600.23 ± 14.83 ± 0.001 705.97 ± 26.33 ± 0.001 Kunjungan ke-4 Kuretase. Hasil PA: sediaan
ke 14 605.122 22.77 617.67 46.97 (16/7/2012) sesuai dengan jaringan
paska TE
endometrium proliferatif
ireguler
Kunjungan ke-5 Kontrol pasca kuretase Periksa FSH, LH, E2,
Tabel 13. Tabel 13. Titik potong kadar progesteron dan hCG hari ke 14 (26/7/2012) AMH, prolaktin
pasca transfer embrio sebagai peramal kehamilan Kunjungan ke-6 Hasil pemeriksaan hormon r-FSH 1 x 50 IU
(19/9/2012) FSH : 4.1 Asam folat 1x400 ug
No Variabel AUC Nilai p Sensitivitas LH : 5.040
potong Prolaktin : 15.6
(%) (%) Estradiol 34
1 P4 0.798 28.1 ng/ 0.002 75.7 79.1 AMH : 6.6
ml Kunjungan ke-7 USG: tebal endometrium 4 mm r-FSH 1 x 50 IU
(27/9/2012) Diameter folikel 11 mm Pioglitazon 2 x 15 mg
2 hCG 0.988 126 IU/L 0.001 94.6 94
Kunjungan ke-8 USG: tebal endometrium 12 mm r-FSH 1 x 50 IU
(3/10/2012) Diameter folikel 17 mm rencana periksa E2 dan
LH
Kunjungan ke-9 E2: 887.6
(5/10/2012) LH: 28.9
Kunjungan ke-10 Inseminasi intrauterin (IIU) Didrogesteron 2x10 mg
(7/10/2012)
Kunjungan ke-11 Kontrol 19 hari pasca IUI Didrogesteron 2x10 mg
(27/10/2012) USG: kantung gestasi intrauterin Asam folat 1x400 ug
Dx: G4P0A3 hamil 4-5 hari
Kunjungan ke-12 hCG: 1085 Didrogesteron 3 x 10 mg
(2/11/2012) progesteron: 24.7
USG: kantung gestasi intrauterin,
yolk sac (+), fetal echo (+)
Keluhan psikis yang dialami wanita pada gejala klimakterik data PB PERMI
2001-2004
a. Mood Swing 41,5 %
b. Depresi 17,8%
c. Sering lupa 59,9%
d. Sulit Konsentrasi 40,6%
Keluhan psikis yang dialami wanita pada gejala klimakterik data Klinik
Yasmin 2009-2012
a. Mood Swing 12,5%
b. Sulit konsentrasi 20,8%
masalah seksual seperti vaginanya kering, perasaan terbakar, gatal dan sering
Munculnya inkontinensia urin terutama akibat proses penuaan. Kekurangan Estrogen mempengaruhi aktivitas metabolik sel-sel epidermis dan
estrogen sebenarnya hanya berperan terhadap timbulnya keluhan pada
sel uretra dan berkurangnya aliran darah ke jaringan. Epitel uretra dan dan meningkatkan penghancuran kolagen. Pada 5 tahun pertama terjadi
cystitis dapat menyebabkan penurunan kolagen kulit hingga 30 % dan pemberian estrogen terjadi
infeksi saluran kemih dengan gejala-gejala seperti frekuansi berkemih yang peningkatan kadar kolagen kulit. Kekurangan estrogen dapat menyebabkan
meningkat, urgency dan inkontinensia urin. Bagaimanapun juga wanita
lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih karena adanya atrophic cystitis. pengurangan pengmbilan dan penyimpanan air yang pada akhirnya terjadi
dehidrasi kulit.
dengan gejala-gejala infeksi saluran kemih.
Gangguan kulit dan mulut yang dialami wanita pada gejala klimakterik -
Gangguan urogenital yang dialami wanita pada gejala klimakterik
data PB PERMI 2001-2004
sebanyak 39,8%- data PB PERMI 2001-2004
a. Keriput 60 %
Gangguan kulit dan mulut yang dialami wanita pada gejala klimakterik -
data Klinik Yasmin 2009-2012
a. Mulut Kering 4,16 %
(CRP), TNF-a dan reseptor TNF tipe 2 serta Interleukin 6 (IL-6). Pada
terjelaskan.
Alasan yang paling sering menjadi penyebab pasien dengan sindrom ini
datang ke dokter ialah adanya gangguan pada siklus menstruasi, infertilitas,
dan masalah obesitas serta kelainan lainnya seperti hirsutisme dan akne.
-
(4-6):
Gambar 1.
S
primer dan 10% mengalami infertilitas sekunder
Gambar.2.
82.9%
0.629)
Mekanisme kerja antara lemak dan hiperinsulinemia merupakan leptin. Resistensi leptin akan menyebabkan penurunan pengangkutan leptin
hubungan sebab akibat yang saling memberikan efek satu sama lain (Lihat ke cairan serebrospinal pada sawar darah otak. Hal ini akan membuat
Gambar 2.1.). Akumulasi lemak viseral abdomen akan menyebabkan hilangnya penekanan terhadap produksi NPY, sehingga terjadi peningkatan
penurunan adiponektin, peningkatan TNF- , interleukin 6, leptin dan kadar LH. Resistensi leptin juga mengakibatkan terjadinya resistensi insulin,
mediator-mediator lain yang menyebabkan perubahan struktur reseptor
insulin sehingga terjadi resistensi insulin. Keadaan hiperinsulinemia akan
puasa dan kadar LH dapat digunakan untuk memprediksi kemungkinan Kelainan endokrinologi Riwayat Haid
Pemeriksaan awal apakah yang harus dilakukan ?
Penyakit sistemik Menars, Siklus, nyeri ,volume
Penegakan diagnosis bertujuan untuk memastikan permasalahan utama dan
Kelainan anatomi
menyingkirkan diagnosis lain. haid
Riwayat penyakit keluarga
Data Klinik Yasmin
Galaktorea Pernikahan
Kelainan endokrinologi Riwayat Haid
Virilisasi
Penyakit sistemik
Penggunaan Kontrasepsi
Menars, Siklus, nyeri ,volume
haid
Infertilitas
Kelainan anatomi
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat Keguguran
Oligomenorea / amenorea
Pernikahan
Didapatkan nilai titik potong kadar sOB-R sebesar £ 19.35 ng/ Terdapat 2
Galaktorea
Virilisasi
dari 3 temuan Pekerjaaan
Penggunaan Kontrasepsi
Riwayat Keguguran
dl klinis Infertilitas
berdasarkan Kriteria Pekerjaaan
Terdapat 2 dari 3 temuan klinis
Rotterdam
berdasarkan Kriteria Rotterdam
Berdasarkan penelitian klinik Yasmin dengan membandingkan pasien Data Klinik Yasmin
Total Kolesterol
3,04±2,74, p=0,000)
Prevalensi pasien dengan nilai total kolesterol < 200 lebih rendah pada
LDL
Apakah pentingnya Pemeriksaan IMT dan Lingkar Pinggang
pada pasien SOPK ?
Penumpukan lemak pada abdomen merupakan faktor yang dapat
menyebabkan hiperglisemik, resistensi insulin, dislipidemia, hipertensi dan
HDL
FSH
Resistensi Insulin Rasio < 1 Jumlah
Resistensi (+) (81.5 %) 5 (19.5%) 27 (100%)
Resistensi (-) 10 (90.9%) 1 (9.1%) 11 (100%)
Jumlah 32 6 38
Manajemen SOPK
Edukasi
Menjelaskan pentingnya perubahan gaya hidup untuk memperbaiki
Edukasi dan Perubahan Gaya Hidup gangguan hormonal yang terjadi dan efek jangka panjang yang dapat terjadi
Penurunan Berat Badan :
IMT > 25 kg/m2 penurunan 5%-10 % (Restriksi gunanya obat selama pemberian pengobatan.
kalori dan olahraga.
perubahan gaya hidup terutama pada pasien yang memiliki IMT lebih dari
pada 25 kg/m2. Berdasarkan penelitian, penurunan berat badan 5% - 10
Medikamentosa
% dengan diet restriksi kalori dan olahraga dapat mengurangi tingkat
androgen dan menormalkan kembali siklus haid. Manfaat lain adalah dapat
menurunkan sirkulasi insulin, testosteron dan LH. Ditemukan bahwa
Clomiphen Aromatase penurunan berat badan mempengaruhi peningkatan ovulasi, keberhasilan
Metformin Citrate Inhibitor
Gonadotropin
kehamilan, dan perbaikan fungsi ovarium jangka panjang.
(2 x 500 mg) (50-150 mg) (1 x 2.5 mg)
Medikamentosa
anovulasi
Pemberian pengobatan tergantung pada tujuan pasien. Beberapa pasien
Pendekatan Bedah
Program Bayi Tabung membutuhkan terapi untuk menormalkan haid, dimana yang lainnya
(IVF) (LOD) membutuhkan induksi ovulasi. Hiperinsulinemia memainkan peran dalam
sensitizer dapat
Bagan.3. Alur Manajemen SOPK
menggeser keseimbangan endokrin terhadap ovulasi dan kehamilan, baik
Bagan 2
penggunaan sendiri atau dalam kombinasi dengan modalitas pengobatan
lain.
4 Kombinasi 12 26.95 3 12 0 5
PENEGAKKAN DIAGNOSIS :
Berdasarkan konsensus kriteria Rotterdam tahun 2003, dalam penegakkan
Bagan 3.
polycystic ovaries and polycystic ovary syndrome. Best Pract Res Clin
Ke-4 HTA 14/10/11 , nyeri (-), lama ; 6 Metformin 2 x 500 mg
22/10/2011 hari Diet dan olahraga 6. Balen A. The pathophysiology of polycystic ovary syndrome: trying to
HSG : Tuba paten, Endometrium
normal
Gynaecol. 2004;18(5):685-706.
TSH : 2.9
7. Jacobs HS, Conway GS. Leptin, polycystic ovaries and polycystic ovary
Ke-5 Haid terakhir: 28/11/2011 Metformin 2 x 500 mg syndrome. Hum Reprod Update. 1999;5(2):166-71.
10/1/2011 BB : 61. 9 kg Folamil
8. Moran L, Norman RJ. Understanding and managing disturbances in
Keluhan mual (+), Test Pack (+)
USG : gestational sac (+), umur : 4 insulin metabolism and body weight in women with polycystic ovary
minggu 5 hari. UK 0.79 diameter
janin
9. Ascaso JF, Pardo S, Real JT, Lorente RI, Priego A, Carmena R. Diagnosing
insulin resistance by simple quantitative methods in subjects with
normal glucose metabolism. Diabetes Care. 2003;26(12):3320-5.
interleukin-8, interleukin-6 dan tumor necrosis factor –alpha (TNF-alpha). Tingkat keberhasilan kehamilan pada pasien endometriosis setelah
Estradiol lokal dan juga sistemik merangsang PGE2 yang akan mengaktivasi menjalankan prosedur IVF sebesar 5,9%
serat saraf, meningkatkan invasi neuron dengan merangsang pengeluaran
NGF dan neurotropin lainnya serta memicu penyebaran reseptor nyeri di
66 B est Pra ctice s o n Impe ria l A : Biposi jaringan endometroim tanpa serabut saraf myelinECn d om et r ios is
B: Jaringan endometrium dari darah haid tanpa serabut saraf myelin C
67
C: Biopsi jaringan endometrium dengan serabut saraf myelin C
Bagaimana tampilan endometriosis di dalam panggul?
Saat dilakukan eksplorasi panggul sewaktu operasi, kita dapat melihat jaringan peritoneum hingga lebih dari kedalaman 5 mm atau lesi yang
berbagai macam bentuk endometriosis. Para ahli pada umumnya membagi melibatkan organ-organ retroperitoneum. Lesi endometriosis dalam ini
endometriosis menjadi tiga jenis, yakni endometriosis permukaan (sering
juga disebut endometriosis peritoneal), endometrioma ovarii, dan
endometriosis lesi dalam (deep endometriosis). Anamnesis, pemeriksaan jaringan otot polos di sekitarnya. Daerah yang sering didapati lesi ini adalah
di serosa-muskularis rectum dan kolon sigmoid, culdesac, mukosa vagina,
berbagai bentuk endometriosis ini. Selain ketiga bentuk di atas, adenomiosis ligamentum sakouterina, hingga septum rektovaginal.
dan endometriosis di luar panggul juga termasuk dalam kelompok penyakit
Bagaimana tatalaksana pasien endometriosis?
endometriosis.
Tatalaksana pasien endometriosis sangat individual. Tujuan utama
Endometriosis permukaan juga tampil dalam berbagai bentuk dan
tatalaksana endometriosis adalah menghilangkan keluhan (terutama nyeri),
warna, sangat berhubungan dengan proses perjalanan penyakit ini. Pada
mempertahankan atau meningkatkan fungsi fertilitas serta mencegah
fase akut lesi endometriosis akan berwarna kemerahan, bahkan dapat
kekambuhan penyakit. Karena sifat penyakitnya yang kronik dan besar
ditemukan berdarah, sesuai dengan peradangan akut lapisan peritoneum.
kemungkinan terjadinya rekurensi, maka diperlukan perencanaan
Selanjutnya tubuh akan bereaksi dan berusaha untuk mengatasi proses
tatalaksana jangka panjang pada pasien endometriosis.
peradangan yang ada dengan melingkupi lesi tersebut dengan jaringan
baru. Darah yang diproduksi akan dimakan oleh makrofag (hemosiderofag) Pilihan terapi pada endometriosis mempertimbangkan hal-hal berikut:
sehingga akan timbul warna kehitaman pada jaringan tersebut. Pada fase ini umur pasien
dimulai pula proses adhesi atau perlengketan dengan jaringan sekitarnya keluhan pasien
yang sesungguhnya adalah suatu upaya penyembuhan. Pada fase akhir akan ada infertilitas atau tidak
lama infertilitas
jenis dan perkiraan beratnya endometriosis: peritoneal, endometriomas,
deep endometriosis?
perkembangan masing-masing lesi meski pada satu orang tidaklah sama. Pilihan tatalaksana endometriosis pada dasaranya ada dua jenis, yakni
Selain permukaan peritoneum panggul, endometriosis juga dapat mengenai medikamentosa dan pembedahan.
permukaan organ lain seperti usus, ovarium, omentum, dan diafragma.
Kista endometriosis adalah bentuk lain endometriosis yang terdapat Pada pasien yang mengalami nyeri panggul dan dicurigai mengalami
pada ovarium. Isi kista adalah cairan berwarna kecoklatan, sebagian besar endometriosis, perlu selalu dipikirkan kemungkinan terdapatnya lesi deep
terdiri atas darah yang terperangkap dalam kapsul kista. Kapsul inilah yang endometriosis. Hal ini berkaitan dengan perlunya pemahaman menyeluruh
merupakan lesi endometriosis sebenarnya dan menghasilkan darah akibat tentang lokasi dan kedalaman lesi endometriosis. Adanya keluhan dischezia
aktifnya sel endometrium sesuai siklus haid wanita tersebut. dan deep dyspareunia merupakan faktor risiko terdapatnya endometriosis
lesi dalam. Pada pemeriksaan panggul inspeksi daerah forniks posterior
endometrium.
Pemeriksaan dasar dalam penegakkan diagnosis endometriosis
memerlukan anamnesis yang lengkap, pemeriksaan panggul yang teliti,
serta pemeriksaan pencitraan panggul yang sesuai.
Endometriosis dibagi menjadi endometriosis permukaan, ovarii dan
endometriosis lesi dalam.
Endometriosis permukaan diawali dengan lesi kemerahan yang akan
menjadi kehitaman akibat peradangan, kemudian terjadi perlengketan
dengan jaringan sekitar yang berakhir pada pembentukan jaringan
REFERENSI
1.
endometriosis. Fertility and sterility. 2012. Epub 2012/07/24.
2. Giudice, LC. Endometriosis. N. Eng J Med 2010; 362:2391
tindakan ini perlu didukung oleh adanya fasilitas serta ahli yang memadai.
Pemeriksaan analisis kromosom dari darah orang tua dapat
dipertimbangkan meski berdasarkan data diperkirakan hanya kurang lebih
4.7% pasangan keguguran berulang memiliki kelainan kromosom. Penelitian
terdahulu menunjukkan peran kelainan kromosom yang penting pada
kejadian keguguran di trimester pertama.
Pemeriksaan hormon
Pemeriksaan hormon yang dilakukan meliputi:
Pemeriksaan hormon metabolik:
1. Pemeriksaan fungsi kelenjar tiroid (TSH dan FT4) – untuk mencari
kemungkinan adanya kondisi hiper atau hipotiroid yang bersifat
subklinik
2. Pemeriksaan fungsi pankreas (kadar gula darah dan insulin puasa
dan 2 jam post-prandial) – untuk mencari kemungkinan adanya
kondisi resistensi insulin
1. Reaksi otoimun, apabila sistem imun maternal menyerang jaringan dan Data Klinik Yasmin
organnya sendiri
2. Reaksi aloimun, apabila sistem imun maternal yang seharusnya “Dari data pasienYasmin Kencana, didapatkan prevalensi pasien keguguran
melindungi janin (yang merupakan benda asing di dalam tubuh ibu) berulang dengan APS sebesar 27,2% ” (Tahun 2010-2012)
Histeroskopi
1. Kelainan fusi dan resorbsi uterus
Kejadian kelainan ini diperkirakan berkisar antara 1:200 hingga 1:600.
Paling tidak diperkirakan 1 dari 4 wanita yang memiliki kelainan
kongenita uterus dapat mengalami masalah reproduksi termasuk
Keguguran trimester 2 Ditujukan untuk melihat kekuatan dari serviks. Umumnya dapat dilakukan
pemeriksaan dengan menggunakan busi Hegar no. 8, HSG dan USG
Keguguran trimester 2 adalah apabila terjadi keguguran pada usia kehamilan Inkompetensi servikalis adalah suatu keadaan di mana serviks tidak
antara 12-24 minggu namun ditandai dengan janin yang masih hidup, mampu menahan kehamilan, yang ditandai dengan dilatasi dari ostium
terdapat dilatasi serviks atau pecah ketuban uteri internum. Diagnosis inkompetensi servikalis dapat ditegakkan
apabila sebuah busi no. 8 dapat dimasukkan melalui ostium uteri
internum uterus non-gravidus, atau terdapatnya gambaran cerobong
pada pemeriksaan HSG atau adanya pemendekan kanalis servikalis
pada pemeriksaan USG-TV.
Pemeriksaan infeksi
Ditujukan untuk mendeteksi adanya infeksi pada traktus genitalis.
Bakteriosis vaginalis (BV) adalah kejadian infeksi vagina yang disebabkan
oleh karena adanya ketidakseimbangan pada polimikroba vagina.
Pemeriksaan BV umumnya dilakukan menggunakan metode preparat
basah dengan menggunakan kriteria Nugent.
CONTOH KASUS
dengan adanya tanda dan gejala pubertas. Pada fase ini, terjadi perubahan
kognitif, perkembangan pubertas, kesadaran akan pembatasan hubungan
antar gender, kemandirian, tekanan dari lingkungan sekitar, dan perilaku
pengambilan risiko.
dari fase anak-anak ke fase remaja. Transisi ini jika terjadi pada remaja
perempuan meliputi perubahan payudara, pertumbuhan rambut pubis,
AMENOREA
Data Klinik Yasmin
Apa yang dimaksud dengan amenorea?
Amenorea primer terjadi pada sebanyak 42% pasien RSCM yang berumur
Amenorea adalah masa ketika seorang perempuan tidak mengalami
17 – 20 tahun sedangkan pasien yang berumur 16 tahun atau kurang
menstruasi pada umur reproduksi. Secara umum, amenorea terjadi pada
hanya sebesar 13,3%
saat perempuan yang sedang hamil dan menyusui. Di luar masa tersebut,
amenorea terjadi pada masa kanak-kanak dan setelah menopause.
Siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor internal seperti Data Klinik Yasmin
perubahan sementara di tingkat hormonal, stres, dan penyakit, serta faktor Sebanyak 27% dari pasien remaja berumur 15-19 tahun yang berobat ke
eksternal atau lingkungan. Klinik Yasmin Kencana datang dengan keluhan amenorea
amenorea yang digunakan adalah amenorea primer dan amenorea sekunder. dan saluran keluar. Ada juga yang membagi menjadi hipergonadotropik
hipogonadisme, hipogonadotropik hipogonadisme, dan eugonadisme.
Amenore Primer
Tidak terjadinya siklus haid pada umur 14 tahun disertai dengan tidak 70% dari pasien yang datang ke RSCM dengan amenorea primer, mengalami
adanya perkembangan tanda seksual sekunder keadaan hipogonadisme. –Data Pasien RSCM tahun 1997-2007
penunjang.
100 B est Pra ctice s o n Impe ria l G in ekologi Rem aja 101
Apakah pengertian DSD?
Disorders of Sex Development (DSD) adalah kelainan kongenital
dimana perkembangan kromosom, gonad, dan anatomi genital tidak sesuai.
Terjadi pada 1 dari 4500 bayi lahir hidup, DSD membutuhkan penilaian dan
tatalaksana multidisiplin yang cermat dan tepat.
Dari 27% pasien remaja yang berobat ke Klinik Yasmin Kencana dengan
Amenorea, 3 orang diantaranya mengalami Partial Androgen Insensitivity
Gambar 4.
102 B est Pra ctice s o n Impe ria l G in ekologi Rem aja 103
Apakah yang disebut dengan Sindrom Turner? Tabel 2. Terapi amenorea primer
Sindrom Turner (ST) adalah kumpulan dari masalah genetika, tumbuh
No Kelompok Penyebab Pengobatan Manfaat Ket.
kembang, endokrin, kardiovaskular, psikososial, dan juga masalah reproduksi 1 Hipogonadotropik Anoreksia Psikoterapi
yang terjadi pada satu dari 2500 perempuan kelahiran hidup. Manifestasi klinis Hipogonadisme
2 Hipogonadotropik Estrogen oral Pada
dari sindrom turner mempengaruhi banyak sistem organ dan jaringan, termasuk Hipogonadisme (etinil-estradiol osteoporosis
kegagalan pertumbuhan, kegagalan indung telur disebabkan oleh disgenesis 2mcg/hari) akibat
hiperaktivitas
gonad, anomali jantung dan ginjal dan masalah autoimun. Konsekuensinya,
hipotalamus
angka kesakitan dan kematian meningkat pada individu dengan sindrom Turner. 3 Hipogonadotropik Sindrom Kallman Induksi Estrogen Fertilitas
Hipogonadisme GnRH (sc) Merangsang
FSH dan LH (sc) kerja
Data Klinik Yasmin
4 Hipogonadotropik Hiperprolaktinemia Agonis dopamine Menekan Jika alergi
Hipogonadisme (bromokriptin prolaktin bromokriptin,
Dari seluruh pasien yang datang ke RSCM dengan amenorea primer, 22% 1.25mg/malam berikan
diantaranya mengalami sindrom Turner, 20% amenorea sentral, dan 17.3% selama 5 malam à kabergolin
7.5mg/hari selama 0.25-1mg 2x1
mengalami agenesis saluran Muller -Data pasien RSCM tahun 1997-2007 3 minggu) minggu 1mg/
hari
Bagaimana tanda dan gejala pada seseorang dengan amenorea 5 Hipogonadotropik Sindrom sella Mengangkat
Hipogonadisme kosong dan radioterapi tumor
primer hingga dicurigai mengalami sindrom Turner? Antipsikotik adenoma
Setelah lahir, sekitar 20% sampai 30% dari perempuan dengan ST dapat fenotiazin,
domperidon dan Dengan
metoklopramid iatrogenic
atau leher berselaput. Diagnosis ST harus dipertimbangkan pada anak Kontrasepsi oral
perempuan yang baru lahir dengan hipoplasia jantung kiri atau koarktasi Mengatasi def.
aorta karena kedua kondisi tersebut sering terjadi pada anak perempuan estrogen
dengan sindrom Turner. Fitur klinis khas lainnya termasuk garis rambut 6 Hipergonadotropik Sindrom ovarium Turun BB 10% Memperbaiki
Hipogonadisme siklus ovulasi
rendah, garis telinga rendah, dan rahang kecil, juga perempuan remaja dengan Progestogen
kecepatan pertumbuhan yang menurun atau kecepatan pertumbuhan Kontrasepsi oral
7 Hipergonadotropik Sindrom Turner, Growth Hormone Mempercepat
berada di bawah persentil 10. Sekitar 35% dari perempuan didiagnosis pada Hipogonadisme Sindrom Swyer, Terapi Hormon pertumbuhan
masa kanak-kanak selama evaluasi untuk perawakan pendek. Sindrom Autoimun (awal estrogen Perkembangan
Poliglanduler dosis rendah) payudara,
Terapi seperti apa yang dapat diberikan pada pasien dengan pertumbuhan
rahim, dan
amenorea primer? kesehatan
Semua terapi, termasuk terapi hormonal, yang diberikan pada pasien tulang
dengan amenorea primer harus selalu berdasar pada penyebab utama 8 Eugonadisme Saluran Muller Pembedahan Memperbaiki
(Kelainan anatomi Abnormal GnRH analog struktur
terjadinya amenorea. uterus) anatomi
Induksi haid
104 B est Pra ctice s o n Impe ria l G in ekologi Rem aja 105
No Kelompok Penyebab Pengobatan Manfaat Ket.
9 Hipogonadotropik Hipotiroid Suplemen Tiroid Mengobati
Hipogonadisme Bagaimana prognosis pasien dengan amenorea primer?
10 Eugonadisme Sindrom Memperbaiki Multi-disiplin
(Kelainan Insensitivitas Laparoskopi struktur
Prognosis pasien dengan amenore primer sangat bergantung pada
Perkembangan Androgen (46,XY) anatomi penyebab terjadinya masalah tersebut. Masa remaja merupakan periode
Anatomi) menjadi
penting untuk pertumbuhan tulang. Menstruasi yang teratur adalah tanda
fungsional
11 Kelainan Saluran Himen Imperforata, Pembedahan Membuka bahwa ovarium memproduksi estrogen, androgen, dan progesteron dalam
Keluar Septum vagina saluran keluar jumlah normal, yang ketiganya berperan penting dalam membangun dan
melintang
memelihara massa tulang. Menarche yang terlambat meningkatkan tiga kali
* sc = subcutaneous injection
lipat risiko patah tulang pergelangan tangan. Dalam beberapa kasus, tidak
teraturnya menstruasi merupakan tanda awal menurunnya kesuburan dan
pada beberapa kasus, deplesi folikel menyebabkan kemandulan.
Amenore Sekunder
Bagaimana dengan kejadian amenorea sekunder pada remaja?
Amenorea sekunder adalah amenorea pada pasien yang dalam jangka
waktu tiga bulan tidak mengalami siklus haid. Hal ini biasanya disebabkan
oleh gangguan hormonal dari hipotalamus dan kelenjar pituitary, dari
menopause dini atau pembentukan parut intrauterin.
Setiap tahun tercatat bahwa sekitar 5-7% dari perempuan menstruasi
di Amerika Serikat mengalami tiga bulan amenorea sekunder. Kasus
amenorea sekunder jarang terjadi pada perempuan umur remaja.
106 B est Pra ctice s o n Impe ria l G in ekologi Rem aja 107
12% kasus karena tingginya kadar FSH seperti ovarium prematur akibat
CAH nonklasik.
OLIGOMENOREA
Apakah oligomenorea itu?
dari 35 hari. Pada remaja, dikarenakan siklus haid pada awal menars belum
teratur, maka oligomenorea ditegakkan jika gangguan siklus tersebut
menetap hingga 2 tahun pasca menars. Terjadinya gejala ini selama delapan
siklus haid berturut-turut disebut sebagai keadaan anovulasi kronis dan
Gambar 3.
bawah 3ng/ml pada tiga siklus berturut-turut.
Bagaimana prevalensi kejadian SOPK pada remaja?
Apa penyebab terjadinya oligomenorea pada remaja?
Keadaan siklus haid yang belum teratur, termasuk lebih dari 35 hari,
telah ditetapkan oleh National Institute of Health (NIH) berada pada 6,5-
awalnya normal pada remaja. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, diagnosis
6,8%. Namun, prevalensi sindrom ini pada populasi remaja belum pernah
oligomenorea baru bisa ditegakkan pada remaja jika keadaan tersebut
menetap sampai setelah 2 tahun seorang remaja mengalami menars.
3% pada remaja perempuan yang dipilih secara acak dari sekolah tinggi Iran.
Penyebab paling umum dari oligomenorea adalah sindrom ovarium
108 B est Pra ctice s o n Impe ria l G in ekologi Rem aja 109
atau oligomenorea, hiperandrogenisme klinis atau biokimia dan bentuk pada fase folikuler awal yang lebih tinggi yang lalu dilanjutkan dengan tes
stimulasi ACTH (uji Synachten).
hiperandrogenisme klinis, manifestasi yang terlihat adalah hirsutisme Dari masalah inilah, peran anti-Mullerian hormone (AMH) ditemukan
dan dapat dinilai menggunakan skala Ferriman-Gallwey, yang bervariasi
berdasarkan waktu sejak pubertas. nir-invasif, konsentrasi AMH menunjukkan korelasi positif dengan fungsi
ovarium. Semakin tinggi nilai AMH pada seseorang, semakin banyak oosit
yang berada di ovarium tanpa pembesaran menjadi folikel antral basal
4.19 ng/ml
Gambar 4. Skor Ferriman-Gallwey terlalu banyaknya androgen dan/atau anovulasi, juga merupakan usaha
dalam menurunkan risiko terjadinya komplikasi jangka panjang. Penanganan
ini harus dilakukan dengan lebih hati-hati dibandingkan dengan dewasa,
Apa saja kesulitan untuk menegakkan diagnosis SOPK pada dikarenakan oleh konsekuensi metabolik yang masanya akan dimulai lebih
remaja? awal juga dengan kemungkinan gangguan fertilitas yang bisa terjadi.
Bagaimana tatalaksana pasien remaja dengan oligomenorea
yang disebabkan oleh SOPK?
pubertas, yaitu adanya periode anovulasi setelah menars yang bersifat
Pengobatan ditujukan langsung untuk menatalaksana ketiga gangguan
sementara dan indung telur yang multikistik, sehingga tidak mudah
110 B est Pra ctice s o n Impe ria l G in ekologi Rem aja 111
Pemberian obat merupakan langkah kedua dalam pendekatan terapi DISMENOREA
penurunan berat badan. Karena resistensi insulin meningkatkan keadaan Apakah yang dimaksud dengan dismenorea?
Dismenorea adalah nyeri haid dengan tingkat keparahan yang dapat
dengan insulin sensitizers, terutama metformin, dapat ditawarkan. mengganggu kapasitas fungsional seorang perempuan, dan merupakan
Penggunaan metformin memiliki banyak keuntungan, karena selain adanya masalah yang umum terjadi pada masa remaja. Nyeri biasanya dimulai
efek sensitisasi insulin, kerja obat ini juga diikuti dengan penurunan bersama dengan perdarahan awal dan berlangsung 48-72 jam.
androgen dan perbaikan siklus menstruasi.
Bagaimana peran pil kontrasepsi dalam regulasi menstruasi dan Berdasarkan faktor kelainan yang mendasarinya, dismenorea dibagi
perbaikan resistensi insulin? menjadi dismenorea primer dan sekunder. Dismenorea primer terjadi pada
menars pertama kali pada saat terbentuknya siklus ovulatoar dan tidak
terutama pada populasi yang belum menginginkan kehamilan. PKK sangat
bermanfaat dalam regulasi haid dengan memperbaiki rasio LH/FSH juga akibat kontraksi miometrium yang diinduksi oleh faktor endometrium yang
meningkatkan SHBG yang kemudian menurunkan angka testosteron dihasilkan pada saat menstruasi (mis. PGF2-alfa). Dismenorea sekunder
total, dan free androgen index (FAI). Dengan mengkonsumsi PKK, jumlah terjadi pada perempuan yang awalnya mengalami menstruasi tanpa rasa
darah saat haid berkurang dan mengurangi keluhan pre-menstrual syndrome sakit dan biasanya terjadi akibat adanya kelainan pada panggul (mis. nyeri
(PMS). PKK dosis rendah dapat memperbaiki resistensi insulin, namun panggul kronis).
efek tersebut dapat ditingkatkan dengan penambahan insulin sensitizer. Sementara jika dibagi berdasarkan tingkat keparahannya, dismenorea
Keuntungan jangka panjangnya, PKK dapat mengurangi risiko terjadinya terbagi ke dalam 3 kelompok. Dismenorea ringan, terjadi pada 30% remaja
putri, dianggap sebagai nyeri ringan tanpa gejala sistemik, dan jarang
bagaimanapun, penggunaan pil kontrasepsi harus diberikan dengan hati- mempengaruhi aktivitas seseorang. Pada tingkat ini, obat pereda nyeri
hati dan pertimbangan khusus pada pasien dengan: masalah kardiovaskular, jarang diperlukan. Dismenorea sedang dikaitkan dengan nyeri sedang,
trombosis vena, penyakit hati, migrain fokal, depresi, obesitas berlebihan dengan sedikit gejala sistemik, dan adanya nyeri mempengaruhi aktivitas
dan massa payudara. sehari-hari.Terjadi pada 21% remaja, analgesik diperlukan untuk meredakan
gejala dismenorea sedang, sehingga gangguan aktivitas sehari-hari dapat
Bagaimanakah prognosis kejadian SOPK pada pasien remaja?
diminimalisir. Pada pasien dengan dismenorea berat, terjadi nyeri dengan
Konsekuensi jangka panjang pada remaja perempuan yang mengalami
kram yang terjadi terus-menerus disertai dengan masalah pencernaan atau
gejala sistemik lainnya, dengan gangguan aktivitas yang sangat jelas dan
mellitus, hipertensi, dislipidemia, dan masalah kardivaskular. Beberapa
gejala yang tidak dapat diredakan hanya dengan mengkonsumsi analgesik.
literatur juga menyatakan bahwa ada peningkatan risiko kanker
Masalah ini dilaporkan terjadi pada 9% remaja perempuan.
endometrium, meski data ini masih terbatas.
112 B est Pra ctice s o n Impe ria l G in ekologi Rem aja 113
Bagaimana alur diagnostik dan tatalaksana dismenore pada
Data Klinik Yasmin remaja?
Riwayat penyakit dan pemeriksaan panggul merupakan tahap penting
11 dari 74 pasien remaja yang berobat ke Klinik Yasmin Kencana
pada awal evaluasi. Pertanyaan mengenai lokasi nyeri, kualitas nyeri, tingkat
mengalami dismenorea dan berumur diantara 15-19 tahun
keparahan dan waktu rasa sakit harus ditanyakan kepada pasien. Pemeriksaan
Masalah apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya abdomen serta pemeriksaan panggul, termasuk Rectal Touche, juga perlu
dismenorea? dilakukan sesuai indikasi. Pemeriksaan panggul dengan atau tanpa USG
Masalah ginekologi yang dapat menyebabkan dismenorea sekunder pada remaja lebih cenderung untuk menyingkirkan kemungkinan diagnosis
atau nyeri panggul kronis meliputi endometriosis, penyakit radang panggul penyakit yang lebih berat seperti anomali rahim dan patologi panggul lainnya.
kronis, adenomiosis, stenosis serviks, mioma, dan adanya alat kontrasepsi Pengobatan dismenorea pada pasien remaja banyak diadaptasi dari kasus-
dalam rahim (AKDR). Faktor non-ginekologi yang dapat menyebabkan kasus dewasa dengan keluhan yang serupa. Penanganan farmakologis atau
dismenorea sekunder meliputi radang usus, Irritable Bowel Syndrome (IBS), non-bedah adalah pendekatan awal dan utama pada pasien remaja. Terapi
sistitis interstisial, masalah psikoseksual yang terkait dengan pelecehan bedah akan dilakukan pada pasien dengan nyeri persisten yang tidak responsif
seksual. terhadap obat. Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi rasa sakit,
Bagaimana prevalensi terjadinya dismenorea pada remaja? menghentikan perkembangan penyakit, dan mempertahankan kesuburan.
Dismenorea terjadi pada remaja dengan prevalensi berkisar antara
43% hingga 93%, sementara angka kejadian endometriosis pada remaja
dengan nyeri panggul diperkirakan 25-38%, sedangkan pada remaja yang
tidak memberikan respon positif terhadap pengobatan untuk nyeri haid,
endometriosis ditemukan pada 67% kasus di laparoskopi. Endometriosis,
ketika didiagnosis pada remaja dibandingkan pasien dewasa, lebih mungkin
terkait dengan anomali Muller. Perbedaan lain dari populasi orang dewasa
adalah bahwa, pada saat diagnosis, sekitar 74-80% dari remaja mengalami
dismenorea ringan, sementara pada dewasa terdeteksi dismenorea dengan
derajat yang lebih berat.
114 B est Pra ctice s o n Impe ria l G in ekologi Rem aja 115
Prognosis pasien dengan dismenorea banyak bergantung pada penyebab
prostaglandin adalah lini pertama pengobatan dismore pada remaja. Jika penyakit dan juga respon terapi.
tidak ada perbaikan gejala setelah 3 siklus menstruasi, terapi selanjutnya
adalah terapi hormonal dengan pil kontrasepsi kombinasi secara kontinyu, PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL
agonis GnRH, atau dengan progestin. Jika dengan pengobatan hormonal Apakah pengertian perdarahan uterus abnormal?
tidak juga mengalami perbaikan, tatalaksana selanjutnya adalah laparoskopi
Perdarahan uterus abnormal (PUA) meliputi semua kelainan haid
atau histeroskopi untuk diagnosis sekaligus pengobatan.
baik dalam hal jumlah maupun lamanya. Manifestasi klinis dapat berupa
perdarahan banyak, sedikit, siklus haid yang memanjang atau tidak
Data Klinik Yasmin beraturan. Terminologi menoragia saat ini diganti dengan perdarahan haid
banyak atau heavy menstrual bleeding (HMB) sedangkan perdarahan uterus
3 dari 11 pasien dismenorea datang tanpa kelainan pelvis. Pada 1 pasien, abnormal yang disebabkan faktor koagulopati, gangguan hemostasis lokal
endometrium dan gangguan ovulasi merupakan kelainan yang sebelumnya
2 lainnya membutuhkan terapi pil kontrasepsi kombinasi secara kontinyu termasuk dalam perdarahan uterus disfungsional (PUD).
Penggunaan PKK secara kontinyu, selain dapat mengurangi nyeri Bagaimana prevalensi kejadian perdarahan uterus abnormal
haid, juga telah terbukti dapat mengurangi jumlah kehilangan darah pada pada pasien remaja?
menstruasi. Efek sampingnya termasuk pendarahan sela (breakthrough Sekitar 85% siklus anovulasi terjadi pada tahun pertama setelah
bleeding), mual, dan nyeri pada payudara. Penggunaan progestin juga dinilai menars. Hal ini dapat mengakibatkan tidak teraturnya siklus haid remaja
efektif dalam mengurangi rasa sakit dengan menginduksi keadaan amenorea. pada tahun-tahun awal setelah menars. Sementara diketahui bahwa 1 dari
Preparat yang dapat ditawarkan yaitu progestin only pill 5 perempuan mengalami PUA minimal sebanyak 1 kali selama menstruasi.
setiap hari atau suntikan medroxyprogesterone acetate (MPA) intramuskular Hampir sebanyak 20% kasus PUA akut pada remaja disebabkan oleh
setiap 3 bulan. Penggunaan AKDR dengan hormon juga dapat dimanfaatkan
untuk menekan menstruasi. infeksi lain.
Agonis hormon yang melepaskan gonadotropin (Agonis GnRH) bekerja
hipoestrogen. Efek samping dari agonis GnRH adalah mengurangi densitas Data Klinik Yasmin
mineral tulang. Untuk mengatasi efek ini, pemberian estradiol (0.625mg/hari)
13.5% pasien remaja yang berobat ke Klinik Yasmin Kencana mengalami
norethindrone (5mg/hari) atau MPA (5mg/hari) dinilai efektif sebagai preservasi
PUA dan berumur diantara 10-18 tahun
densitas tulang tanpa mengganggu efek agonis GnRH dalam meredakan nyeri
haid. Jika pengobatan dengan agonis GnRH tidak menunjukkan perbaikan,
dianjurkan untuk melanjutkan ke tatalaksana selanjutnya. PUA dibagi menjadi 2 menurut onset dan lama terjadinya, PUA akut
dan PUA kronik.
Bagaimana prognosis pada pasien remaja dengan dismenorea?
116 B est Pra ctice s o n Impe ria l G in ekologi Rem aja 117
Penilaian dengan USG juga sebaiknya dilakukan untuk melihat rahim dan
yang banyak sehingga perlu dilakukan penanganan yang cepat untuk ketebalan endometrium.
mencegah kehilangan darah. Perdarahan uterus abnormal akut dapat
Bagaimana cara menangani kasus PUA pada remaja?
terjadi pada kondisi PUA kronik atau tanpa riwayat sebelumnya.
Penanganan pasien dengan PUA dibagi menjadi 2 kelompok, pasien
2. Perdarahan uterus abnormal kronik merupakan terminologi untuk
dengan episode perdarahan akut, dan pasien dengan perdarahan kronik
perdarahan uterus abnormal yang telah terjadi lebih dari 3 bulan. Kondisi
berulang.
ini biasanya tidak memerlukan penanganan yang cepat dibandingkan
Pada pasien dengan perdarahan akut, harus dinilai terlebih dahulu
PUA akut.
keadaan hemodinamik pasien. Jika tidak stabil, segera lakukan resusitasi
Sementara, berdasarkan International Federation of Gynecology and
cairan dan pasien dirawat inap. Sementara jika keadaan hemodinamik
Obstetrics
pasien stabil, maka rawat jalan cukup untuk menanganinya. Perdarahan
polip, adenomiosis, leiomioma,
kemudian dikontrol dengan penggunaan estrogen dosis tinggi. Kemudian
malignancy and hyperplasia, coagulopathy, ovulatory dysfunction, endometrial,
medroxi-progesteron acetat dapt diberikan per oral 1 kali sehari selama
iatrogenik dan n . Kelainan pada PALM berupa penyebab
10 hari setiap bulan selama minimal 3 bulan.
Terapi jangka panjang PUA bertujuan untuk mengurangi jumlah kehilangan
merupakan penyebab non-struktural.
darah menstruasi. Terapi yang dapat digunakan meliputi penggunaan
Bagaimana mendiagnosis PUA pada remaja?
PUA pada remaja didiagnosis dengan riwayat terjadinya perdarahan danazol, dan agonis GnRH sebagai pilihan terakhir. Kombinasi 2 atau lebih
sejumah lebih dari 30 ml/ siklus (pada PUA akut) atau 80 ml / siklus obat-obat tersebut dinilai telah terbukti dapat mengatur perdarahan yang
(pada PUA kronik) atau lebih dari 25 pembalut per siklus, yang biasanya awalnya tidak normal.
berlangsung lebih dari 7 hari. Selanjutnya, pasien ditanyakan kemungkinan
adanya kelainan uterus, faktor risiko kelainan tiroid, penambahan dan
penurunan BB yang drastis, serta riwayat kelainan hemostasis pada pasien
dan keluarganya. Perlu ditanyakan siklus haid sebelumnya serta waktu
mulai terjadinya perdarahan uterus abnormal, riwayat penggunaan obat
pengencer darah atau kepatuhan pada konsumsi pil kontrasepsi, dan juga
penapisan kemungkinan kehamilan.
118 B est Pra ctice s o n Impe ria l G in ekologi Rem aja 119
Bagaimana prognosis kejadian PUA pada remaja? USG : uterus tidak ditemukan pada tunggul vagina, tidak tampak kedua
PUA harus ditangani cepat terutama pada keadaan akut untuk ovaria
menghindari pasien jatuh dalam keadaan syok hipovolemik. agenesis genitalia interna
Laboratorium :FSH 43 IU/L; LH 98 IU/L
CONTOH KASUS GINEKOLOGI REMAjA Hasil Pemeriksaan Kariotipe : 45, X-
120 B est Pra ctice s o n Impe ria l G in ekologi Rem aja 121
REFERENCES 15. Homburg R. Management of polycystic ovary syndrome in adolescence.
Reviews in Gynaecological Practice. 2004;4:148-55.
16. Homburg R, Lambalk CB. Polycystic ovary syndrome in adolescence--a
Physician. 2004 Apr 15;69(8):1915-26.
therapeutic conundrum. Hum Reprod. 2004 May;19(5):1039-42.
2. Azziz R. Androgen excess is the key element in polycystic ovary
17. Hughes IA. Minireview: sex differentiation. Endocrinology. 2001
syndrome. Fertil Steril. 2003 Aug;80(2):252-4.
Aug;142(8):3281-7.
18. Karnis MF. Fertility, pregnancy, and medical management of Turner
2003 May;101(5 Pt 1):995-1007.
4. Balen A. Polycystic ovary syndrome and cancer. Hum Reprod Update.
91.
2001 Nov-Dec;7(6):522-5.
19. Kousta E, Tolis G, Franks S. Polycystic ovary syndrome. Revised
5. Chuong CJ, Brenner PF. Management of abnormal uterine bleeding. Am
diagnostic criteria and long-term health consequences. Hormones
(Athens). 2005 Jul-Sep;4(3):133-47.
6. Crisosto N, Codner E, Maliqueo M, Echiburu B, Sanchez F, Cassorla
20. Lee PA, Houk CP, Ahmed SF, Hughes IA, International Consensus
F, et al. Anti-Mullerian hormone levels in peripubertal daughters of
women with polycystic ovary syndrome. J Clin Endocrinol Metab. 2007
Endocrine S, the European Society for Paediatric E. Consensus statement
Jul;92(7):2739-43.
on management of intersex disorders. International Consensus
7. Deligeoroglou E, Tsimaris P. Menstrual disturbances in puberty. Best
Conference on Intersex. Pediatrics. 2006 Aug;118(2):e488-500.
21. Legro RS. Turner syndrome: new insights into an old disorder. Fertil
122 B est Pra ctice s o n Impe ria l G in ekologi Rem aja 123
41. van Hooff MH, Voorhorst FJ, Kaptein MB, Hirasing RA, Koppenaal C,
87. Schoemaker J. Insulin, androgen, and gonadotropin concentrations,
29. Mohamad K. Kontradiksi dalam kesehatan reproduksi. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan; 1998. in girls with regular menstrual cycles, irregular menstrual cycles, or
oligomenorrhea. J Clin Endocrinol Metab. 2000 Apr;85(4):1394-400.
uterine bleeding in nongravid women of reproductive age. Int J Pract Res Clin Endocrinol Metab. 2006 Jun;20(2):311-30.
31. Nader S, Diamanti-Kandarakis E. Polycystic ovary syndrome, oral -the undermasculinised male with disorders of androgen action. Best
contraceptives and metabolic issues: new perspectives and a unifying Pract Res Clin Endocrinol Metab. 2010 Apr;24(2):263-77.
hypothesis. Hum Reprod. 2007 Feb;22(2):317-22.
Jun;45(3):247-52.
37. Situmorang A. Adolescent reproductive health in Indonesia. Jakarta:
Johns Hopkins Center for Communication Programs2003.
38. Soetjiningsih. Tumbuh kembang remaja dan permasalahanya. Jakarta:
Sagung Seto; 2004.
39. Sultan C, Paris F. Clinical expression of polycystic ovary syndrome in
adolescent girls. Fertil Steril. 2006 Jul;86 Suppl 1:S6.
40. van Hooff MH, Voorhorst FJ, Kaptein MB, Hirasing RA, Koppenaal C,
Schoemaker J. Polycystic ovaries in adolescents and the relationship
with menstrual cycle patterns, luteinizing hormone, androgens, and
insulin. Fertil Steril. 2000 Jul;74(1):49-58.
124 B est Pra ctice s o n Impe ria l G in ekologi Rem aja 125
PERDARAHAN UTERUS
ABNORMAL
Gita Pratama, Caroline Gladys
atau histeroskopi
(-)
E. uterus
F.
Bagan 2.
Bagan 2. Panduan Investigasi PUA Kronik
Tidak Ya
Tidak
Bagan 7
12
Algoritma Menoragia
9. Singkirkan
kehamilan
12.Pengambilan sampel
endometrium Bagan 9. Penanganan PUA Iatrogenik (Pengguna PKK)
Ya
13
1. 2.
4
3.
Tidak
5 4.
6.
Tidak
E E
H
G
J
I
A Menorragia
1. Asam traneksamat 500 mg / tab Kalnex
B. Periksa hormon tiroid,
USG TV atau SIS Anti prostaglandin
Tidak Ya
Estrogen alamiah
1. Progynova
D. Asam traneksamat 3 x1 g dan G. Kontra indikasi PKK
asam mefenamat 3 x 500 mg 2. Estrogen ekuin konjugasi 0,625 mg / tab
Tidak Ya
Progestin sintetik
H. PKK 3 I. Progestin
E. Observasi selama 3 siklus selama 14 hari, kemudian stop
siklus selama 14 hari. Ulang selama 3 1. Didrogesteron 5 mg / tab
siklus Tawarkan LNG IUS
12 Juni 2011
Kontrol setelah 3 bulan