Anda di halaman 1dari 24

KOMPLIKASI MEDIS

PADA KEHAMILAN
NENNY YOANITHA
PENYAKIT PENYAKIT GINJAL
KARDIOVASKULER DAN SALURAN
KEMIH

KOMPLIKAS
I MEDIS PENYAKIT
ENDOKRIN

PADA
GANGGUAN
PULMONAL KEHAMILAN

PENYAKIT SALURAN
CERNA
GANGGUAN
TROMBOEMBOLI
Masalah Sistem Kardiovaskuler Masalah Sistem Gastrointestinal

Anemia Ulcer disease


Hipertensi Kolesistitis
Gagal jantung, aritmia Kolestatis
Penyakit Jantung Katup Hepatitis
Perikardiomiopati Hiperemesis Gravidarum
Apendicitis
Masalah Sistem Respiratorius

Asma
Pneumonia
Tuberkulosis

Masalah Sistem Endokrin

Diabetes
Penyakit Tiroid
Masalah Sistem Traktus Respiratorius

1-4% kehamilan dikomplikasi oleh asma

Dikaitkan dengan kejadian persalinan premature, BBLR,


mortalitas neonates, hyperemesis gravidarum, perdarahan
vaginal, dan preeklamsi
Infeksi Perinatal

meliputi infeksi vagina yang umum , Infeksi saluran


kencing, Herpes Simpleks, Infeksi HIV , Infeksi HPV,
Sifilis, Cytomegallovirus, dan Tuberkulosis (Rayburn W.
F., et. al., 2001).
Masalah Sistem Endokrin

yang umum terjadi pada kehamilan adalah diabetes mellitus


dan tiroid* resistensi insulin o.k hormon human Placenta
lactogen, prolaktin, kortisol dan glukagon  DMG
Diabetes dan Kehamilan

 Hiperglikemia
 Dapat disebabkan kerja insulin yang tidak adekuat atau karena kelainan pada
sekresi insulin
 DM tipe 1 : defisiensi insulin
 DM tipe 2 : resistensi insulin
 Diabetes gestasional : intolerasi glukosa selama kehamilan
Diabetes dan Kehamilan

 Risiko terhadap kehamilan :


 Abortus
 Preeklamsi
 Makrosomia
 Polihidramnion
 Hipotensi
 KPD
 Perdarahan postpartum
 Fetal distress
 IUFD
 Neonatal death
Infeksi Saluran Kemih

 Komplikasi medis pada kehamilan yang paling umum ditemukan


 Bakteriuria asimtomatik terjadi pada 2-11% kehamilan
 Penting untuk melakukan skrining bakteriuria pada kunjungan pertama dan segera
berikan terapi
 Bila diberikan terapi maka kejadian infeksi saluran kemih atas semakin meningkat
(3-4% VS 25%)
 Bakteri yang umum ditemukan : 90% E. Coli, klebsiella, enterobacter
 Bakteriuria yang tidak diterapi, dihubungkan dengan meningkatkan kejadian
anemia, hipertensi, BBLR, IUGR, Persalinan prematur
 Pielonefritis : meningkatkan persalinan premature, BBLR

 Pielonefritis adalah komplikasi tersering pada bacteriuria yang tidak diobati.


 Angka kejadian 1-2%
 73% terjadi pada trimester 2 dan 3, 27% post partum
 Gejala : demam menggigil sampai 40oC, nyeri ketok CVA, dysuria, urgensi
Infeksi menular seksual

 GO
 Sifilis
 Candidiasis
 Herpes genital
 Kondiloma akuminata
 Trikomoniasis
 Ulkus mole
 HIV/AIDS
Diabetes Melitus pada Kehamilan

 Diabetes Melitus adalah penyakit metabolik ditandai dengan hiperglikemik kronis serta
perubahan metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang diakibatkan defek sekresi atau kerja
insulin atau keduanya.

 Klasifikasi :
 DM tipe 1 (destruksi sel B pancreas, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut ( autoimun,
idiopatik)
 DM tipe 2 (biasanya karena resistensi insulin
 DM gestasional/DMG : suatu intoleransi glukosa yang terjadi pertama kali saat kehamilan, setelah
melahirkan keadaan DMG kembali normal
 Wanita hamil dengan DM dibagi menjadi :
 Pregestasional diabetes : diabetes pada kehamilan yang diketahui sejak wanita tersebut
belum hamil
 Diabetes gestasional : wanita hamil dengan DM yang diketahui pada saat wanita
tersebut sudah hamil.

 Insidensi :
 Prevalensi DMG bervariasi antara 1-16%
 Ras kulit hitam >>
SKRINING DMG
 Skrining DMG : dianjurkan pada semua wanita hamil
 Bila risiko tinggi  skrining pada kunjungan pertama

Faktor Risiko :
• Usia> 25 tahun
• IMT > 25 kg/m2
• Penurunan aktifitas tubuh
• Riwayat DMG pada kehamilan sebelumnya
• Riwayat melahirkan bayi besar > 4000 gram
• Gangguan metabolik : hipertensi, HDL < 35, TG > 250
• Sindroma polikistik ovarium
• HbA1C > 5,7%
• Riwayat penyakit kardiovaskuler

 Bila hasil skrining negatif, maka di skrining lagi pada usia 24-28 minggu kehamilan
 Wanita dengan risiko rendah tidak diharuskan untuk skrining
Patogenesis

Kehamilan normal trimester 3  peningkatan resistensi insulin karena meningkatnya


hormon diabetogenik yang dihasilkan plasenta ( growth hormone, corticotropin
releasing hormone, placental lactogen, progesteron) untuk menjamin pasokan nutrisi
ke janin sepanjang waktu.
Kriteria Diagnosis DMG
ACOG (American College of Obstetric and Gynecology)
Merekomendasikan skrining DMG pada kunjungan pertama prenatal berdasarkan
anamnesis riwayat penyakit dan faktor risiko dengan tes Toleransi Glukosa Oral
(TTGO) dengan glukosa 50 gram.
Bila hasilnya > 140 mg/dl  lanjutkan dengan tes glukosa 100 gram selama 3 jam

100 gram glukosa


Puasa 95 mg/dl
1 jam 180 gr/dl
2 jam 155 gr/dl
3 jam 140 gr/dl
Bila ditemukan >2 melebihi nilai diatas, maka DMG terkonfirmasi
Pengaruh DM pada Kehamilan

Efek pada Janin Efek pada Neonatus Efek pada Ibu


 Makrosomia  Gawat napas  Nefropati diabetikum
 Abortus spontan  Hipoglikemia  Retinopati diabetikum
 Persalinan prematur  Hipokalemia  Preeklamsi
 Polihidramnion  Hiperbilirubinemia  Ketoasidosis
 Malformasi  Hipertrofi jantung  Infeksi
 Risiko DM
Penatalaksanaan

 Penatalaksaan secara terpadu antara dokter penyakit dalam, Obgyn, anak.


 Tujuan : menurunkan morbiditas dan mortilitas ibu dan janin
 Target : normoglikemia tercapai dan dipertahankan selama kehamilan dan persalinan
 Aspek tatalaksana :
 Anjuran pola diet
 Edukasi
 Aktifitas fisik
 Pemantauan glukosa darah
 Koreksi hiperglikemia
 Pemantauan janin

Anda mungkin juga menyukai