• Metamorfisme berasal dari kalimat Yunani , Meta = perubahan dan Morpha = bentuk. Metamorph berarti perubahan bentuk. • Pada dasarnya lithosfer tersusun oleh tiga macam material utama batuan, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan beku dan sedimen dibentuk akibat interaksi dari proses kimia, fisika, biologi dan kondisi-kondisinya di dalam bumi serta di permukaannya. Bumi merupakan sistim yang dinamis, sehingga pada saat pembentukannya, batuan- batuan mungkin mengalami keadaan yang baru dari kondisi- kondisi yang dapat menyebabkan perubahan yang luas di dalam tekstur dan mineraloginya. Perubahan-perubahan tersebut terjadi pada tekanan dan temperatur di atas diagenesa dan di bawah pelelehan, maka akan menunjukkan sebagai proses metamorfisme. 2. Pengertian Batuan Metamorf • Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses metamorfisme batuan-batuan sebelumnya. Batuan-batuan sebelumnya itu dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. • Metamorfisme terjadi pada keadaan padat (padat ke padat tanpa melalui fase cair) meliputi proses kristalisasi, reorientasi dan pembentukan mineral-mineral baru serta terjadi dalam lingkungan yang sama sekali berbeda dengan lingkungan batuan asalnya terbentuk. Gambar. Terubahnya batuan asli atau batuan asal menjadi batuan metamorf akibat P dan T Batuan metamorf memiliki beragam karakteristik. Karakteristik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam pembentukan batuan tersebut ; - Komposisi mineral batuan asal - Tekanan dan temperatur saat proses metamorfisme - Pengaruh gaya tektonik - Pengaruh fluida 3. Jenis-jenis Metamorfisme 1) Metamorfosa lokal • Pengertian lokal disini adalah berhubungan dengan luas daerah dimana proses metamorfosa tersebut terjadi. Luasnya hanya sampai beberapa ratus kaki. Metamorfosa yang disebut sebagai metamorfosa lokal ini antara lain : a. Metamorfosa thermal Miyashiro.A.(1972), mengatakan bahwa metamorfosa kontak adalah rekristalisasi batuan di sekitar aureole intrusi tubuh batuan beku karena kenaikan temperatur. b. Metamorfosa dinamik Metamorfosa ini juga disebut sebagai metamorfosa Dislokasi atau Kinematik, Dinamik. Metamorfosa ini berkembang didekat zona yang mengalami Dislokasi/sesar atau deformasi yang intensif, banyak ditemukan di sepanjang daerah pergeseran (thrust). Metamorfosa kataklastik ini merupakan deformasi/ perubahan mekanis pada batuan, tanpa rekristalisasi atau reaksi kimia. c. Pirometamorfosa Metamorfosa yang juga disebut metamorfosa optalik, thermal atau kaustik. Faktor penyebab pada metamorfosa ini hanya panas. Proses yang terjadi adalah rekristalisasi, reaksi kecil antara mineral, pembalikan mineral dan pencairan. Pirometamorfosa diperlihatkan oleh aliran xenolith dan dike pada batuan vulkanik khususnya basalt. d. Metasomatisme Disebut juga metamorfosa hydrothermal. Faktor penyebabnya adalah fluida dari penurunan magmatik, “confining pressure” dan kadang-kadang juga oleh panas. Proses yang ada yaitu rekristalisasi, reaksi antara mineral dengan fluida dan pergantian tempat atau “replacement”. e. Metamorfosa retrograde (diaptoresis) Kumpulan-kumpulan mineral tingkat tinggi yang berubah ke kumpulan stabil pada temperatur yang lebih rendah (biasanya mengandung air). 2) Metamorfosa regional Metamorfosa regional berkembang pada daerah yang luas hingga beberapa ribu mil persegi, pada dasar pegunungan lipatan dan pada daerah prekambium. a. Metamorfosa regional dinamothermal • Metamorfosa regional dinamothermal, daerah metamorfosanya dibentuk pada tekanan : rendah, sedang, dan tinggi atau sangat tinggi. • Gradient geothermal pada metamorfosa kontak adalah sangat tinggi berkisar 100ºC/km. • Pada metamorfosa regional dinamothermal pada kedalaman 15km dan suhu 750ºC/km maka gradient diothermalnya turun berkisar 50ºC/km. b. Metamorfosa regional timbunan (Burial) • Metamorfosa burial tidak mengandung hubungan genetik dengan orogenesa maupun intrusi magmatic 4. Facies Metamorfisme Facies metamorfisme adalah suatu kumpulan dari mineral mineral yang mengelompok disebabkan adanya kesamaan Temperatur dan Tekanan pada saat terjadinya.