Anda di halaman 1dari 29

SKIZOFRENIA

LISS DYAH D.A


Psikotik :

Gangguan jiwa yg ditandai dg ketidakmampuan


individu menilai kenyataan yang terjadi (misal :
terdapat halusinasi, waham / perilaku kacau dan aneh).

Psikiatrik :
cabang ilmu kesehatan yg melibatkan pemahaman,
penilaian, diagnosis, perawatan, serta pencegahan
gangguan jiwa.

DEFINISI
Sejarah
•Emil Kraepelin (dlm APA American Psikiatric
Assosiation) membagi psikotik utama :
a. penyakit manic depressive (gangguan
bipolar)
b. Dementia praecox (schizophrenia).
•Sejaktahun 1970, kesadaran yang lebih besar
bahwa penyakit mental bukanlah seumur
hidup cacat

PSIKOTIK
Skizofrenia

Gangguan mental kronis yg menyebabkan penderitanya


mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau dan
perubahan perilaku (penderita sulit membedakan
antara kenyataan dg pikiran sendiri).

SKIZOFRENIA
 Gangguan mengenai hampir 1% populasi dewasa dan
biasanya onsetnya pada usia remaja akhir / awal
masa dewasa.
 Padalaki2 yaitu 15-25 tahun.
perempuan sekitar 25-35 tahun.
 Hampir 10% dari pasien skizofrenia melakukan bunuh
diri (Kazadi, 2008).
 Lebih banyak perempuan yang mengalami skizofrenia
pada usia yang lebih lanjut bila dibandingkan dengan
laki-laki (Durand, 2007).

Epidemiologi
Etiologi Skizofrenia

• Pada akhir abad ke-20, para peneliti berhasil


menemukan faktor2 penyebab pada
skizofrenia antara lain:

1. biologis,
2. genetik,
3. biokimia,
4. psikososial

ETIOLOGI
1. Faktor Biologis
1. Dasar neuropatologis (penyakit pd
sistem saraf) pada skizofrenia : ada di
sistem limbik ( di atas batang otak
dan dlm otak besar).
 Talamus : bag otak yg
menyampaikan informasi dr indra
kita.
 Hipotalamus : produksi hormon
(pembawa pesan kimiawi)

2. Adanya pengurangan volume otak


akibat penurunan densitas (massa jenis)
akson, dendrit, dan sinapsis.

struktur di otak yang berhubungan


dg emosi/perasaan (seperti marah,
kebahagiaan, takut, kenangan)→
pusat dlm mengendalikan respon emosional
POPULASI PREVALENSI (%)

Populasi Umum 1

Saudara Kandung 8

Salah Satu Orangtua yang 12


menderita
Kedua Orangtua menderita 40

Kembar heterozigot 12

Kembar monozigot 47

2. Faktor Genetik
Skizofreniaberasal dari
ketidakseimbangan kimiawi otak
(neurotransmitter), yaitu kimiawi otak yg
memungkinkan neuron2 berkomunikasi
satu sama lain.

Beberapa ahli mengatakan skizofrenia


berasal dari aktivitas neurotranmitter
dopamine yg berlebihan di bagian2
tertentu otak.

3. Faktor Biokimia
 Banyak ahli yg berpendapat:

bahwa aktivitas dopamine yg


berlebihan saja tidak cukup
untuk skizofrenia →

beberapa neourotranmitter lain


seperti serotonin dan
norepinephrine juga
memainkan peranan (Duran,
2007).

Faktor Biokimia
 Meliputi
a. adanya pengaruh faktor hereditas yg semakin lama
semakin kuat,
b. adanya trauma yg bersifat kejiwaan,
c. adanya hubungan orang tua-anak patogenik (pola asuh
yg salah).
d. interaksi yg patogenik dalam keluarga
(Wiraminaradja & Sutardjo, 2005).

 Istilah schizophregenic mother


→ mendeskripsikan ibu yg memiliki sifat dingin, dominan,
dan penolak, yang diperkirakan menjadi penyebab
skizofrenia pada anak2nya (Durand & Barlow, 2007).

4. Faktor Psikososial
SUBTIPE SKIZOFRENIA

1. Tipe Paranoid
2. Tipe Disorganized
3. Tipe Katatonik
4. Undifferentiated

Schizophrenia
5. Tipe Residual
1. Skizofrenia paranoid 

skizofrenia yg terdiri dari kelainan psikotik


(halusinasi auditorik) yg berkembang
perlahan2.
lebih sering menunjukkan kemarahan,
bersikap acuh tak acuh,
cemas
masih bisa disembuhkan.

Skizofrenia Tipe Paranoid


Halusinasi pendengaran (mendengar suara2)
Delusi, spt percaya rekan kerja ingin
meracuni
kegelisahan
kemarahan
emosi datar
kekerasan
Banyak berargumentasi (berdebat)
Merasa diri penting atau memandang orang
lain rendah.
Pikiran dan perilaku bunuh diri

Tanda- tanda skizofrenia


paranoid:
Ambisiyg besar
Adanya rasa bersalah

Etiologi
Skizofrenia paranoid:
2. Skizofrenia Tipe Disorganized
3. Skizofrenia Katatonik

 skrizofrenia dimana pasien sering kehilangan


kesadarannya terhadap realita (psikosis / keadaan
mental yg terganggu krn delusi/halusinasi).

 gaduh gelisah / katatonik.


 menarik diri dari lingkungan sosial.
 lebih senang menyendiri
 tidak melakukan interaksi dengan orang lain.
4. Undifferentiated Schizophrenia

jenisyang paling banyak dialami


oleh para penderitanya.

Gejala yang ditimbulkan merupakan


kombinasi dari beberapa subtipe dari
skizofrenia.
5. SKIZOFRENIA TIPE RESIDUAL

Gejala:
a. penderita ingin berbuat sesuatu yang
dapat menyakiti dirinya sendiri.
b.Bila hal itu tidak berhasil dilakukan,
mereka → mencoba untuk
bunuh diri.
Terapi Biologis

1.Terapi obat-obatan

a.Obat2an antipsikotik tradisional/


neuroleptics (mengatasi agresif, labilitas
emosi, lebih aman)
Fenothiazin
Khloropromazin (nama jual Thorazine)
Butirofenon (haloperidol, Hadol)
Thioksantin (thiothiksin, Navane)

TERAPI
 Thioksantin (thiothiksin, Navane)
 Obat tambahan : lithium, antidepresan,
antikonvulsan, serta obat penenang

Efek :
Bekerja pada bagian batang otak (sistem
retikuler/menopang jaringan & organ) yg
mengendalikan masuknya informasi dari alat
indera pada cortex cerebral (bagian luar otak
besar) → untuk mengendalikan emosi dan sikap
agresif.
Efek samping :

mulut kering
pusing,
penglihatan kabur
sulit berkonsentrasi & tidak bisa tenang
disfungsi sosial
tekanan darah rendah
b. Terapi obat terbaru

Klozapin (clozaril)
olanzipan (Zyprexa)
ridon (Risperdal)
Iloperidol

Efek :
 menetralisir gejala akut seperti tingkah laku kacau,
gelisah,
waham, halusinasi pendengaran, inkoherensi (gangguan
berfikir berupa pembicaraan yg tidak bisa dimengerti).

 menghilangkan gejala negative seperti autistic (pikiran


penuh fantasi / ingin sesuatu yg lebih menantang → sex).
2. Electro Therapi Convulsi (ECT)

Terapi kejang listrik / terapi elektro syok


awal diberi obat bius dan disuntik penenang otot;
Aliran listrik yang sangat lemah dialirkan ke otak melalui
kedua pelipis (belahan otak yg tidak dominan).
Hasil : serangan otak yg diberikan (terapis) →
menghasilkan perubahan2 kimia otak.
Pasien bangun beberapa menit & tidak ingat apa-apa
tentang pengobatan yang dilakukan.
Kerancuan pikiran danhilang ingatan tidak terjadi.
2-3x seminggu
Tujuan : mengembalikan fungsi mental pasien
Terapi Psikososial
a. Terapi Kelompok

 Beberapa klien berkumpul dan saling


berkomunikasi
 Terapist berperan sbg fasilitator dan sebagai
pemberi
arahan
 Peserta terapi saling memberikan feedback tentang

pikiran dan perasaan yg dialami →


(memperkaya pengalaman mereka dalam
kemampuan berkomunikasi).
b. Terapi Keluarga
Merupakan suatu bentuk khusus dari
terapi kelompok.

Kelompok terdiri atas suami istri /


orang tua serta anaknya yang bertemu
didampingi 1 / 2 terapist.

 Tujuan : untuk penderita yg


telah keluar dari rumah sakit jiwa dan
tinggal bersama keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai