Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. K DENGAN CKD DI


RUANG ICU
RSUD Dr.LOEKMONO HADI
KUDUS
NAMA KELOMPOK:
PENGERTIAN
Penyakit ginjal kronik adalah keadaan dimana
terjadi kerusakan ginjal progresif yang berakibat fatal
dan ditandai dengan uremia dan limbah nitrogen
lainnya yang beredar dalam darah, serta komplikasinya
jika tidak dilakukan dialisis atau transplantasi ginjal
(Nursalam & Batticaca, 2011).
Penyakit ginjal kronik merupakan akibat terminal
destruksi jaringan dan kehilangan fungsi ginjal yang
berlangsung secara berangsur – angsur yang ditandai
dengan fungsi filtrasi glomerulus yang tersisa kurang
dari 25% (Kowalak, Weish, & Mayer, 2011).
TANDA DAN GEJALA
• a). Mual
• b). Muntah
• c). Kehilangan nafsu makan
• d). Kelelahan dan kelemahan
• e). Masalah tidur
• f). Perubahan volume dan frekuensi buang air kecil
• gj). Nyeri dada jika cairan menumpuk di dalam selaput
jantung
• k). Sesak napas jika cairan menumpuk di paru-paru
• l). Tekanan darah tinggi yang sulit dikendalikan
IDENTITAS KLIEN
a. Identitas pasien
• Hari / Tanggal : 26 Oktober 2021
• Ruang : ICU
• 1. Identitas pasien
• Nama : Tn.R
• Usia : 55 th
• Jenis kelamin : L
• Diagnosa medis : CKD
• Tanggal masuk RS : 16 Oktober 2021

Riwayat sekarang
Pasien masuk ke IGD tanggal 16 jam 21;55 WIB dengan
keluhan sesak nafas dan memberat sejak 3 hari yang lalu
dengan TTV TD 196/99 mmhg, N 70, RR 22x/menit, S 36,3,
SPO2 97, GDS 89ml/dl, TB 160cm dan BB 60kg, kemudian
diberi tindakan pemasangan infus RL 10 tpm, dan
pemasangan selang oksigen nasal kanul 4ltr, lalu px
dipindahkan ke bangsal cempaka 3, pada tanggal 22 px
dibawa ke IBS untuk pemasangan double lumen dengan
kondisi umum px baik, dengan TD 151/89 mmhg, N 74, RR
22, S 36,2, SPO2 98, kemudian px kembali keruang c3 dengan
kondisi umum lemah, pada tanggal 23 px dipindahkan ke
ruang ICU dengan kondisi px menurun lemah TD 172/90
mmhg, N 110, RR 22, S 36,3, SPO2 94, TB 160 cm BB 56 kg.
• PENGKAJIAN FOKUS
• Airway : jalan nafas tidak ada benda asing, patency jalan
nafas dalam batas normal, tidak ada gangguan sumbatan
• Breathing : nafas spontan, ekspansi dada tidak penuh,
terlihat penggunaan otot nafas bantuan, terlihat
peningkatan RR 25x/menit
• Circulation : TD 172/90 mmhg, N 110, RR 22, S 36,3, SPO2
95, nadi cepat tidak teratur
• Disabillity : CM, KU lemah, GCS 15
PENGKAJIAN SEKUNDER
• 1. riwayat penyakit keluarga : kel px tidak ada riwayat
penyakit ckd
• 2. riwayat penyakit dahulu : px memiliki riwayat HT
POLA FUNGSIONAL
1. Pola nutrisi
SS : px makan 3x sehari tanpa dibantu keluarga, dengan BB 60kg
SD : px terpasang selang NGT dikarenakan tidak bisa menelan dan hanya
minum susu serta air putih 3-4 gelas perhari, ingin muntah saat makan dengan
BB 56kg
 
A : BB sebelumnya 60kg, saat dikaji 56kg, TB 160cm
IMT : 50 : 18,65
1,64 x 1,64
B : Hb :9.4 g/dl
Hematokrit 25.5
Trombosit 56
C : KU : lemah
BB : terjadi penurunan 4kg
Bibir kering, akral hangat
D : Diit makanan untuk px CKD
 
POLA PERNAFASAN
SS: pasien: tidak sesak nafas dapat bernafas dengan
normal tanpa alat bantu pernafasan

SD: pasien sesak nafas memakai alat bantu pernafasan


O2 nasal kanul 5 liter/menit dengan RR: 22 x/ menit
SPO2: 94%
Pemeriksaan Fisik
• a. KU : lemah
• b. Kesadaran : CM, GCS 15
• c. TTV : TD 172/90 mmhg, N 110, RR 22, S 36,3, SPO2 94,
TB 160 cm BB 56 kg.
• d. Kepala : Mesochepal
• e.Wajah : simetris, tidak ada pembengkakan
• f. Mata : Konjungtiva anemis
• g. Hidung : terpasang nasal kanul 5 ltr dan selang NGT
• h. Mulut : Mukosa bibir kering
• i. Telinga : tidak ada serumen
• j. Leher : tidak ada kelenjar tiroid
• k. Dada
• Paru-paru : I : simetris
• P : ada nyeri tekan
• P : sonor
• A : ronkhi
• Jantung : I : IC tidak terlihat
• P : IC teraba di sela iga V
• P : pekak
• A : regular
• l. Abdomen : I : tidak acites
• A : peristaltic usus 16x/menit
• P : tidak ada nyeri tekan
• P : timpani
• m. Genetalia : terpasang kateter
L.Abdomen
I :Simestris,tidak ada benjolan,tidak ada lesi
A:bising usus 25 x/ menit
P:Tidak ada nyeri tekan
P:Timpani saat diperkusi
m.Genetalia : Bersih,tidak terpasang kateter,tidak ada
pembesaran kandung kemih
n.Ekstremitas
Atas : Ada edema,Jari lengkap,terpasang infus dikiri
Bawah :Tidak ada edema Jari lengkap

5 5
5 5
5.DATA PENUNJANG
(25/10/2021)

PEMERIKSAAN HASIL NILAI

Ureum H. 338.8 19-44

Creatinin H. 33.4 0.6-1.3

Calcium L 2.18 2.20-2.90

Calium 4.9 3.5-5.5

Natrium 107 135-145


Lab (23/10/21)

PEMERIKSAAN HASIL NILAI

Hemoglobin L 9.4 14-18

Eritrosit L 3.28 4.5-5.9

Hematocrit L 25.5 40-52

Trombosit L 56 150-400

Lekosit 7.6 4.0-12.0

Netrofil H 85.9 50-70

Limfosit L 5.8 20-40

Monosit 6.9 2-8

Eosinophil L 1.3 2-4

Basophil 0.1 0-1

MCH 28.7 27-31

MCHC 36.9 33-37

MCV L 77.7 79-99

Ureum H 144.5 19-44

Creatinin H 11.0 0.6-1.3


2.TERAPI MEDIS

Asam tranexamat inj 500 mg


Ondan inj 2mg/ml
Ranitidine inj 25mg/ml
Vit k1 inj
Ceftazidime 1gr inj
Amlodipine 10 mg tab
Alprazolam 0,5 mg
Furosemide inj 10 mg/ml
Folic acid
• ANALISA DATA
NO HARI/TANGGAL DATA PROBLEM ETIOLOGI
1.
Selasa 26/10/2021 DS : px – Ketidakefektifan Edema
10;00 DO : px nampak sesak pola nafas pulmonal
nafas dan terpasng nasal ditandai
dengan
kanul 4 ltr RR: 22 x/menit
dipsnea
2.
Selasa 26/10/2021 DS : px tidak bisa mengkonsumsi Ketidakseimbangan Anoreksia
makanan melalui mulut dan nutrisi kurang dari mual muntah
10;00 dimuntahkan kebutuhan tubuh
DO : px terpasang selang NGT
dengan BB 56kg TB 160cm
A : BB sebelumnya 60kg, saat
dikaji 56kg, TB 160cm
IMT : 50
1,64 x 1,64 : 18,68
B : Hb :9.4 g/dl
Hematokrit 25,5
Trombosit 56
C : KU : lemah
BB : terjadi penurunan 4kg
Bibir kering, akral hangat
D : Diit makanan untuk px CKD
 
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan pola nafas b/d edema pulmonal ditandai


dengan dipsneu
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b/d anoreksia mual
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DX TUJUAN INTERVENSI

1. Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV


2x24jam, diharapkan status 2. Observasi penggunaan oksigen tambahan
pernafasan px dapat membaik, 3. Atur posisi semi fowler
dengan kriteria hasil : 4. Setting oksigen sesuai kebutuhan
- Nafas normal 5. monitor SPO2 dan respirasi
- Spo2 normal
- RR normal

2. Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor adanya mual muntah


2x24jam, diharapkan nutrisi px 2. Cek Hb dan ureum kreatinin
terpenuhi, dengan kriteria hasil : 3. Beri minuman melalui selang NGT
- Nafsu makan meningkat 4. Beri perawatan oral hygiene
- Mual muntah berkurang 5. Kolaborasi dengan ahli gizi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO HARI/TGL DX TINDAKAN RESPON

1. Selasa 26/10 1 Memonitor TTV DS : px -


10:45     DO : nafas px tampak berat
      dengan TD 172/90 mmhg, N
      110, RR 20, S 36,3, SPO2 94
       
10:50 1 Mengobservasi DS : px –
    penggunaan oksigen DO : px terpasang selang nasal
    tambahan kanul
       
10:55 1   DS : px –
    Mengatur posisi semi DO : px kooperatif
    fowler  
11:00 1   DS: px –
      DO : px terpasang nasal kanul
    Menyetting oksigen sesuai dengan tekanan 4ltpm
    kebutuhan  
11:05 1   DS : px –
  DO : px tampak gelisah dengan
Memonitor SPO2 dan SPO2 93, RR 20x/menit
respirasi
 
 
2. Rabu 27/10 2 Memonitor adanya mual DS : px –
09:00   muntah DO : px mual muntah saat
      diberikan makan nasi bubur
      dan tampak lemas
       
09:05 2 Mengcek hasil Hb dan DS : px –
    Ureum Creatinin DO : hasil lab pada tanggal 26
      Hb 9.4 dan hasil ureum H 338.8
      dan creatinin H 33.4
       
09:10 2 Memberi minuman DS : px –
    melalui selang NGT DO : px kooperatif
       
09:15 2 Memberi perawatan oral DS : px -
    hygiene DO : mulut px tampak bersih
       
09:20 2 Mengkolaborasi dengan DS : px -
ahli gizi DO : bubur nasi 1-2 sdm
Susu putih 1 gelas
Px tampak lesu
 
EVALUASI KEPERAWATAN

N HARI/ D EVALUASI
O TGL X
1. Rabu 1 S : px tidak bisa diajak berkomunikasi dengan
  27/10   baik
  15:00   O : px kejang, gelisah dan lemah
      A : masalah belum teratasi
      P : lanjutkan intervensi
2.   2  
15:10 S : px –
O : px tampak pucat dan lemas
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai