Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN ANALISA KASUS

“Trauma Capitis”

Ayu Aristia Harun


(105111101919)
Definisi Trauma Kepala

Trauma kepala adalah suatu trauma yang


mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak
atau otak yang terjadi akibat injury baik secara
langsung maupun tidak langsung pada kepala.
(Suriadi & Rita Yuliani, 2001)
Klasifikasi Trauma Kepala

Berdasarkan strukturnya trauma kepala


ada 3:
• Cedera kulit kepala
• Cedera tulang tengkorak/fraktur
tengkorak
• Cedera pada otak dengan pembuluh
darah selaput otaknya
Etiologi
• Kecelakaan, jatuh,
kecelakaan kendaraan
bermotor atau sepeda,
dan mobil.
• Kecelakaan pada saat
olah raga.
• Cedera akibat
kekerasan.Kalori
Patofisiologi
Cedera memegang peranan yang sangat
besar dalam menentukan berat ringannya
konsekuensi patofisiologis dari suatu
trauma kepala. Cedera percepatan
(aselerasi) terjadi jika benda yang sedang
bergerak membentur kepala yang diam,
seperti trauma akibat pukulan benda
tumpul, atau karena kena lemparan benda
tumpul.
Manifestasi Klinis
• Hilangnya kesadaran kurang dari 30 menit atau lebih
• Kebingungan
• Iritabel
• Pucat
• Mual dan muntah
• Pusing kepala
• Terdapat hematoma
• Kecemasan
• Sukar untuk dibangunkan
• Bila fraktur, mungkin adanya ciran serebrospinal
yang keluar dari hidung (rhinorrohea) dan telinga
(otorrhea) bila fraktur tulang temporal.
Pemeriksaan
Penunjang
• Laboratorium: darah
lengkap (hemoglobin,
leukosit, CT, BT)
• Rotgen Foto
• CT Scan
• MRI
Penatalaksanaan
Secara umum penatalaksanaan therapeutic pasien dengan trauma kepala adalah sebagai
berikut:
• Observasi 24 jam
• Jika pasien masih muntah sementara dipuasakan terlebih dahulu.
• Berikan terapi intravena bila ada indikasi.
• Anak diistirahatkan atau tirah baring.
• Profilaksis diberikan bila ada indikasi.
• Pemberian obat-obat untuk vaskulasisasi.
• Pemberian obat-obat analgetik.
• Pembedahan bila ada indikasi.
Konsep Asuhan keperawatan

• Pengkajian
• Diagnosa
• Intervensi
• Implementasi
• Evaluasi
Perbandingan Kasus Lahan Dan Teori
Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul
adalah:
• Resiko tidak efektifnya bersihan jalan nafas dan
tidak efektifnya pola nafas
• Perubahan perfusi jaringan serebral
• Kurangnya perawatan diri
• Resiko kurangnya volume cairan Resiko injuri
• Nyeri berhubungan dengan trauma kepala.
• Resiko infeksi
Lanjutan

Diagnosa berdasarkan kasus lahan:


• Pola nafas tidak efektif b.d neurologis
(cedera kepala)
• Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
(trauma)
• Resiko perfusi serebral tidak efektif b.d
cedera kepala
Kesimpulan
Berdasarkan analisa teori dan kasus lahan, ada beberapa
diagnosa yang terdapat dalam teori tidak akan muncul dalam
kasus lahan, karena pada saat kita melakukan pengambilan
diagnosa kita harus menyesuaikan dengan keluahan-keluahan
pasien saat ini. Maka dari itu dalam pengambilan diagnosa
kita tidak hanya berfokus pada teori melainkan juga harus
berfokus pada keluahan yang dikeluhan pasien.
THANK YOU FOR YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai