Modul 8 PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MEMBACA DI KELAS RENDAH • Dalam membaca seseorang dituntut untuk mampu menghubungkan informasi yang diperoleh dari teks dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. • Untuk mampu mewujudkan pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus membaca yang terintegrasi di kelas rendah, seorang guru tentu saja dituntut untuk mampu membuat perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran dengan baik. • Seorang guru yang profesional dalam menangani bidang garapannya sangat menentukan keberhasilan pembelajaran di kelas. Hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang guru sebelum pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus membaca di kelas rendah adalah : 1. Memilih bahan ajar membaca yang sesuai dengan kognisi siswa di kelas rendah; 2. Memilih metode yang sesuai; 3. Menyusun rancangan kegiatan pembelajaran; 4. Menyusun penilaian. Dalam memilih bahan ajar, materi yang akan dipilih hendaknya menunjang dalam pencapaian hasil belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam pemilihan materi atau bahan ajar, hendaknya seorang guru berpedoman pada kriteria : nilai pendidikan, kebermaknaan, dan kemanfaatan. • Selain memperhatikan kriteria pemilihan bahan, guru juga harus memperhatikan hierarki penyajian bahan, termasuk di dalamnya pemilihan bahan ajar, yang mengacu pada prinsip : mudah- sukar, sederhana-kompleks, dekat-jauh, familier-asing. • Memilih bahan ajar juga harus mempertimbangkan jenis kegiatan membaca yang akan dilakukan. • Untuk siswa di kelas rendah, jenis membaca yang digunakan masih di seputar membaca teknik. • Tujuan utama kegiatan membaca di kelas rendah adalah melek huruf dan kelancaran membaca, jadi bahan ajar yang dipilih biasanya sangat sederhana dan berupa teks pendek. • Dalam pemilihan metode pembelajaran hendaknya dipilih sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi kelas. • Metode pembelajaran membaca permulaan pada dasarnya disatupaketkan dengan pembelajaran menulis permulaan. • Metode pembelajaran membaca di kelas rendah dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Metode membaca permulaan 2. Metode membaca lanjut • Metode membaca permulaan terdiri atas : metode abjad/alfabet, metode bunyi, metode suku kata (silaba), metode kata lembaga, metode global, dan metode SAS. • Metode membaca lanjut mengarah kepada membaca dalam hati. • Dalam menyusun rancangan kegiatan pembelajaran, guru dituntut untuk dapat mencermati dan memahami SKKD yang digariskan dalam kurikulum. • RPP berfungsi sebagai pemandu pelaksanaan pembelajaran yang akan dbawakan guru. • Materi pembelajaran menulis untuk kelas rendah tercermin dari tuntutan SKKD. • Pelaksanaan pembelajaran merupakan wujud nyata dari perencanaan yang telah disusun guru. Dalam pelaksanaannya, guru hendaknya bertindak sebagai pembimbing, fasilitator, dan narasumber bagi siswa. • Dalam menyusun penilaian pembelajaran membaca di kelas rendah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : 1. membaca kata atau kalimat sederhana dengan tepat; 2. mengenal dan memahami fungsi pungtuasi; 3. memahami maksud kata atau kalimat yang dibacanya; 4. memahami isi teks bacaan sederhana yang dibacanya. • Penilaian dapat diartikan sebagai proses untuk menghimpun informasi secara menyeluruh berkaitan dengan proses pembelajaran dan hasil belajar yang telah dilaksanakan. • Bentuk-bentuk tes membaca untuk kelas rendah, antara lain; tes respon terbatas, tes pemahaman kalimat, dan tes pemahaman wacana sederhana. PEMBELAJARANBAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MEMBACA DI KELAS TINGGI • Perencanaan pembelajaran merupakan pemikiran awal yang ditulis guru sebelum melaksanakan proses belajar mengajar. • Perencanaan yang dipikirkan dengan matang akan memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sehingga tujuan yang hendak dicapai akan mudah diwijudkan. • Beberapa manfaat lain dari perencanaan yang matang, adalah : memberikan rasa percaya diri dan rasa aman kepada guru pada saat melaksanakan pembelajaran, sebagai pedoman yang jelas saat melaksanakan pembelajaran di kelas, dapat digunakan acuan sebagai sumber perencanaan pembelajaran selanjutnya. • Komponen-komponen yang perlu ada dalam perencanaan pembelajaran adalah : 1. memilih bahan ajar membaca yang sesuai dengan kognisi siswa; 2. memilih metode yang sesuai, diantaranya adalah direct, reading activity, know-want to know-learned dan directed reading thinking activity; 3. Menyusun rancangan kegiatan pembelajaran; 4. Menyusun penilaian. • Penilaian membaca di kelas tinggi lebih dititik beratkan pada aspek pemahaman bacaan. • Alat penilaian yang dapat digunakan adalah tes pemahaman. • Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan guru dalam melakukan penilaian di antaranya adalah : 1. Tujuan penilaian; 2. Alat penilaian; 3. Menentukan cara penilaian yang tepat 4. Penilaian harus bersifat adil. • Bentuk tes di kelas tinggi dapat menggunakan tes respon jawaban atau tes konstruksi jawaban.. PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA DENGAN FOKUS MENULIS • Modul 9 PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA DENGAN FOKUS MENULIS DI KELAS RENDAH • Karakter siswa di kelas rendah yang melihat segala sesuatu secara menyeluruh (whole), menuntut dilaksanakannya pembelajaran bahasa Indonesia yang terpadu. • Untuk mewujudkan pembelajaran terpadu, seorang guru dituntut untuk mampu membuat perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran dengan baik. • Komponen-komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus menulis di kelas rendah, meliputi kompetensi dasar, materi pembelajaran, metode, dan penilaian. • Pada pelaksanaan perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas rendah dapat mengintegrasikan keterampilan-keterampilan berbahasa yang lain dengan kegiatan menulis. • Metode/teknik yang dapat digunakan untuk pembelajaran keterampilan berbahasa dengan fokus menulis di kelas rendah antara lain metode/teknik : MMP, menjiplak, menebalkan, mencontoh/menyalin, melengkapi kalimat berdasarkan rangsang gambar, melengkapi puisi berdasarkan rangsang gambar, melengkapi cerita sederhana, dikte, menulis deskripsi benda konkret, menyusun paragraf dari kalimat acak, menulis karangan berdasarkan rangsang gambar seri, dan menulis puisi berdasarkan gambar. • Penilaian dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus menulis di kelas rendah dapat dilakukan baik terhadap hasil latihan menulis maupun terhadap hasil tes menulis. • Penilaian dapat diartikan sebagai proses untuk menghimpun informasi secara menyeluruh berkaitan dengan proses pembelajaran dan hasil belajar yang telah dilaksanakan. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MENULIS DI KELAS TINGGI • Dalam komunikasi yang sesungguhnya, keterampilan menulis sering digunakan secara terintegrasi dengan keterampilan lainnya. • Dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus menulis di kelas tinggi, guru dapat menggunakan beragam metode dan teknik, diantaranya adalah melanjutkan cerita, permainan kalimat, dan menulis dengan meniru model. • Aspek penilaian dalam pembelajaran menulis di kelas tinggi meliputi : penguasaan isi tulisan, penguasaan bahasa tertulis, pengorganisasian tulisan, dan penguasaan sistem tata tulis.