Anda di halaman 1dari 17

OHSAS 118001 (2007) vs ISO 45001

(2018)

Seviana R, SKM, M.Si


Klausul2 OHSAS 18001 (2007)

• 4.1 Persyaratan Umum


• 4.2 Kebijakan K3
• 4.3 Perencanaan
4.3.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko dan Pengendalian
bahaya
4.3.2. Peraturan Perundangan & Persyaratan lain
4.3.3. Tujuan dan Program
• 4.4 Penerapan & Operasi
4.4.1.Sumber daya, peran, tanggung jawab,
akuntabilitas dan wewenang
4.4.2.Kompetensi, Pelatihan & Kepedulian
Klausul OHSAS 18001 (2007)

• 4.4 Penerapan & Operasi


4.4.3. Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi
4.4.4. Dokumentasi
4.4.5. Pengendalian Dokumen
4.4.6. Pengendalian Operasional
4.4.7. Kesiapsiagaan & Tanggap darurat
• 4.5 Pemeriksaan
4.5.1. Pemantauan & Pengukuran Kinerja
4.5.2. Evaluasi Kinerja
4.5.3. Penilaian ketidaksesuaian & tindnakan
4.5.4. Pengendalian Rekaman
4.5.5. Audit Internal
4.6 Tinjauan Manajemen
Penerapan ISO 45001 (2018)

• ISO 45001:2018 merupakan standard


international tentang Sistem Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (Occupational Health and
Safety Management System) yang diterbitkan
oleh International Organization for
Standardization atau biasa disebut ISO.
• Output dari implementasi ISO 45001 yaitu:
1. Perbaikan berkelanjutan dari performa K3
2. pemenuhan persyaratan perundangan dan
persyaratan K3 lainnya.
3. tercapainya tujuan K3 organisasi
Penerapan ISO 45001 (2018)

• Selain itu dengan perubahaan ini sistem


manajemen integrasi (Integrated Management
System), integrasi sistem antara Sistem
Manajemen Mutu (ISO 9001), Sistem Manajemen
Lingkungan (ISO 14001) dan OHSMS, akan
semakin mudah untuk dilakukan, karena
terdapat kesamaan struktur menggunakan high
level structure, atau format Annex SL,
dimana dalam format ini semua standar
internasional dituntut untuk memiliki
struktur yang sama, terdiri dari 10 klausul.
Penerapan ISO 45001 (2018)

• Berkaitan dengan struktur. ISO 45001


didasarkan pada ISO Guide 83 (“Annex SL”)
struktur bertujuan untuk memfasilitasi
proses implementasi dan integrasi beberapa
sistem manajemen secara harmonis,
terstruktur dan efisien.
• Fokus yang kuat pada “konteks organisasi“
tidak hanya mempertimbangkan isu K3 yang
berdampak saja, tetapi juga melibatkan
masyarakat luas dan bagaimana kerja mereka
bisa berdampak pada komunitas sekitarnya.
Penerapan ISO 45001 (2018)

• Berfokus pada identifikasi dan


pengendalian risiko daripada bahaya,
sebagaimana dipersyaratkan OHSAS 18001.
• ISO 45001 mempersyaratkan organisasi untuk
memperhitungkan bagaimana pemasok dan
kontraktor mengelola risikonya.
• Dalam ISO 45001 beberapa konsep dasar yang
berubah, seperti risiko, pekerja dan tempat
kerja. Ada istilah definisi baru seperti:
monitoring, pengukuran, efektivitas, kinerja
dan proses K3.
Penerapan ISO 45001 (2018)

• Istilah pemeliharaan dokumen serta catatan


(record) dalam pelaksanaan OHSAS 18001,
sedang dalam ISO 45001, dokumen dan catatan
dihilangkan dan dijadikan istilah baru
sebagai “documented information”.
• ISO 45001 tidak mensyaratkan dokumen harus
berupa prosedur, cetakan kertas /bentuk
paper based lain, tetapi juga diperbolehkan
bentuk documented information dalam format
dan media apapun dari sumber manapun.
Penerapan ISO 45001 (2018)

• Istilah kata penghubung “shall, should,


may, can” merupakan kata yang banyak dalam OHSAS
18001 menurut Bahasa Indonesia memiliki arti
yang sama yaitu “boleh/bisa”. Namun, keempat
kata tersebut sebenarnya berarti berbeda namun
tidak ada penjelasan pada OHSAS 18001.
• Pada ISO 45001, perbedaan keempat kata tersebut
dijelaskan yang berarti: Shall menunjukkan
keharusan, Should menunjukkan rekomendasi,
May menunjukkan izin (permission),
Can menunjukkan kemungkinan atau kapabilitas.
Penerapan ISO 45001 (2018)

• Beberapa organisasi pengguna OHSAS 18001


mendelegasikan tanggung jawab K3 pada manajer
K3, daripada mengintegrasikannya dalam sistem
operasi organisasi. ISO 45001 menuntut
penggabungan dari aspek K3 dalam keseluruhan
sistem manajemen organisasi, tuntutan top
manajemen memiliki peran kepemimpinan yang
kuat terhadap sistem manajemen K3.
• Tujuan OHSAS 18001 lebih berkonsetrasi pada
pengendalian risiko, ISO 45001 lebih
berkonsentrasi pada meningkatkan kinerja K3
secara proaktif.
Penerapan ISO 45001 (2018)
• ISO 45001 mengharuskan organisasi
mengendalikan risiko Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dalam pengadaan barang dan
jasa yang dilakukan dengan proses
outsourcing ataupun kontraktor.
• ISO 45001 mengharuskan organisasi untuk
menentukan peluang improvement
(peningkatan) dan melakukan tindakan yang
dibutuhkan untuk mencapai hasil yang
diharapkan dalam sistem manajemen K3.
Penerapan ISO 45001 (2018)
• Klausul 5.4 ISO 45001 merupakan klausul khusus
yang membahas partisipasi dan konsultasi
pekerja khususnya pekerja dalam posisi non-
managerial worker sedang hal ini tidak dibahas
secara spesifik dalam OHSAS 18001.
• Management Of Change (manajemen perubahan)
bertujuan meningkatkan K3 dengan mengurangi
bahaya & risiko baru di lingkungan kerja
akibat terjadinya perubahan/pergantian. Contoh
pada tekhnologi, peralatan, fasilitas, praktek
kerja, prosedur, spesifikasi desain, bahan
baku, staf, serta standar dan regulasi.
10 Klausul ISO 45001 (2018)

• Scope
• Normative References
• Terms and Definitions
• Context of the Organization
• Leadership
• Planning
• Support
• Operation
• Performance Evaluation
• Improvement
Annex SL Structur 45001 (2018)
??????????

Ada yang mau ditanyakan ??


Demikian paparan
terkait ISO 45001:2018
sampai ketemu di
klausul ISOnya...

Anda mungkin juga menyukai