Kelompok 1 - 2
21 April 2021
KELOMPOK 1 - 2
• Tutor : dr. Norbert Tanto Harjadi, Sp.F
• Ketua : Muhammad Juni Akbar (405170069)
• Sekretaris : Melinda Saragih (405170147)
Kelompok 1 : Kelompok 2 :
Muhammad Juni Akbar (405170069) Andrianto Hendrikus V. Wongkar (405160224)
Marchel Toar Palit (405170071) Elsa Mathica Naibaho (405170106)
Melinda Saragih (405170147) Diana Novita Sari (405170121)
Brigita Nia Widyastuti (405170155) Aurora Rahyu Pasya (405170123)
Eirene Priscilla Caroline S (405170179) Fitri Aqila (405170146)
Jason Kurnia (405170195) Jerica Anggraini (405170156)
Chanelia Dirgatni Liow (405170202) Wahyu Eka Shaputri (405170197)
Gina Lestari (405170215) Sabina Ayu Nadia (405170223)
Teman yang Tega
Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa polisi ke UGD RS dengan keluhan luka-luka pada lengan dan terasa lemas. Korban
mengaku diperkosa oleh teman laki- lakinya. Kejadian bermula ketika dia diajak temannya tersebut untuk membicarakan bisnis di
sebuah pub. Di sana, mereka minum minuman keras. Korban kemudian ditawarkan menginap di hotel terdekat supaya keluarga
tidak mengetahui korban sedang mabuk.
Ketika sampai di hotel, korban tidak curiga ketika temannya menawarkan pil yang dikatakan dapat menghilangkan gejala mabuk.
Korban juga percaya karena sebelumnya lelaki tersebut terlihat mengonsumsi sebuah pil. Tak berapa lama setelah menelan pil
tersebut, korban merasa mengantuk dan tidak sadarkan diri. Ketika sadar, korban kaget dirinya telanjang dan merasa sakit di daerah
selangkangan. Korban sangat marah dan menuntut pertanggungjawaban laki-laki tersebut, yang kemudian menodongkan pistol dan
mengancam korban untuk tidak lapor polisi. Korban mencoba merebut pistol, namun lengan korban malah tertembak.
Hasil pemeriksaan korban didapatkan lengan atas kiri sisi depan terdapat sebuah luka terbuka berbentuk bulat yang dikelilingi luka
lecet dan daerah kehitaman. Ketika daerah kehitaman tersebut dibersihkan, tersisa bintik-bintik berwarna hitam yang tidak dapat
hilang dan kassa pembersih tampak berwarna hitam. Lengan atas kiri sisi belakang juga ditemukan luka terbuka berbentuk bulat.
Kedua luka tersebut tampak mengeluarkan darah. Pemeriksaan genital didapatkan robekan baru yang mencapai dasar pada selaput
dara. Swab vagina, mulut, dan anus dilakukan. Sel mani ditemukan pada swab vagina. Dokter kemudian melakukan berbagai
pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Setelah memeriksa dan menangani korban, dokter segera membuat visum et repertum
karena polisi meminta hasilnya saat itu juga.
Sementara Lanjutan
Tanda & penurunan
Toksikologi NAPZA
kesadaran
- Pemeriksaan
kualitatif &
kuantitatif
Learning Issues
1. Kekerasan Seksual pada Perempuan & Anak (cara periksa, temuannya, dasar hukum,
pemeriksaannya, cara menangani korbannya)
2. Toksikologi Forensik (cara mengambil & mengirim bahan pemeriksaan, apa saja zat-
zat racun, cara masuknya, bagaimana efek di dalam tubuh (gejalanya), cara
deteksinya bagaimana (pemeriksaan fisik & pemeriksaan lab) hasilnya apa)
Narkotika, Psikotropika, Zat aditif lainnya
3. Deskripsi & Kualifikasi Luka (cara mendeskripsi luka dalam visus pada orang hidup,
kualifikasi luka apa itu kualifikasi lukanya (luka berat, sedang, ringan) & kualifikasi
hukumnya istilah apa yang digunakan dalam hukum yang setara dengan kualifikasi
luka dalam kedokteran)
4. Analisis kasus pemicu & pembuatan VeR berdasarkan kasus pemicu (pada korban
hidup)
Kekerasan Seksual pada Perempuan & Anak
Pasal 284 KUHP
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan:
1.a. Seorang pria yang telah kawin yang melakukan mukah (overspel) padahal diketahui bahwa pasal 27 BW(Burgerlyk
Wetboek) berlaku baginya;
b. Seorang wanita yang telah kawin yang melakukan gendak, padahal diketahui bahwa pasal 27 BW(Burgerlyk Wetboek)
berlaku baginya
2.a. Seorang pria yang turut serta melakukan perbuatan itu, padahal diketahuinya bahwa yang turut bersalah telah kawin.
b. Seorang wanita yang belum kawin yang turut serta melakukan perbuatan itu, padahal diketahui olehnya bahwa yang
turut bersalah telah kawin dan pasal 27 BW berlaku baginya.
(2) Tidak dilakukan penuntutan melainkan atas pengaduan suami/isteri yang tercemar, dan bilamana bagi mereka berlaku
pasal 27 BW, dalam tenggang waktu tiga bulan diikuti dengan permintaan bercerai atau pidah meja atau ranjang karena
alasan itu juga.
(3) Terhadap pengaduan ini tidak berlaku pasal 72, pasal 73, pasal 75 KUHP
(4) Pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan dalam sidang pengadilan belum dimulai.
(5) Jika bagi suami isteri berlaku pasal 27 BW, pengaduan tidak diindahkan selama perkawinan belum diputuskan karena
perceraian atau sebelum putusan yang menyatakan pisah meja atau ranjang menjadi tetap.
BW Pasal 27
• Dalam waktu yang sama seorang laki hanya diperbolehkan mempunyai
satu orang perempuan sebagai isterinya, seorang perempuan hanya satu
orang laki sebagai suaminya
KUHP 285
• Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa
seorang wanita bersetubuh dengan dia di luar perkawinan, diancam
karena melakukan perkosaan dengan pidana penjara paling lama 12
tahun.
KUHP pasal 286
• Barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan,
padahal diketahui bahwa wanita itu dalam keadaan pingsan atau
tidak berdaya, diancam dengan pidana penjara paling lama 9 tahun
Pada tindak pidana di atas harus terbukti bahwa perempuan berada dalam keadaan
pingsan atau tidak berdaya Ketika terjadi persetubuhan. Dokter hanya mencatat dalam
anamnesa apakah korban sadar Ketika terjadi persetubuhan adakah penyakit yang diderita
korban yang sewaktu-waktu dapat mengakibatkan korban pingsan atau tidak berdaya,
misalnya epilepsy, katalepsi, syncope. Jika korban mengatakan ia menjadi pingsan, maka
perlu diketahui bagaimana terjadinya keadaan pingsan itu, apakah terjadi setelah korban
diberikan makanan atau minuman
Pada pemeriksaan perlu diperhatikan apakah korban menunjukkan tanda bekas hilang
kesadaran, atau tanda-tanda telah berada di bawah pengaruh alcohol, hipnotik atau
narkotik. Apabila ada petujunjuk bahwa alcohol, hipnotik atau narkotik telah dipergunakan,
maka dokter pelu mengambil urin dan darah untuk pemeriksaan toksikologik
• KUHP Pasal 89
Membuat orang pingsan atau tidak berdaya disamakan
dengan menggunakan kekerasan
Jika terbukti bahwa si terdakwa telah sengaja membuat wanita itu pingsan atau tidak
berdaya, ia dapat dituntut telah melakukan tindak pidana perkosaan, karena telah
membuat wanita itu pingsan atau tidak berdaya ia telah melakukan kekerasan
KUHP Pasal 287
(1) Barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan, padahal
diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya bahwa umurnya belum lima belas
tahun, atau kalau umumnya tidak jelas, bahwa belum waktunya untuk dikawin,
diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan, kecuali jika umur wanita belum
sampai dua belas tahun atau jika ada salah satu hal berdasarkan pasal 291 dan
pasal 294.
• Tindakan pidana ini merupakan persetubuhan dengan wanita yang menurut undang-undang
belum cukup umur. Jika umur korban belum cukup 15 tahun tetapi sudah di atas 12 tahun,
penuntutan baru dilakukan bila ada pengaduan dari yang bersangkutan. Jadi dengan keadaan itu
persetubuhan tersebut merupakan delik aduan, bila tidak ada pengaduan, tidak ada penuntutan.
• Tetapi keadaan berbeda jika:
– Umur Korban belum cukup 12 tahun atau
– Korban yang belum cukup 15 tahun itu menderita luka berat atau mati akibat perbuatan itu
(KUHP ps 291) atau
– Korban yang belum cukup 15 tahun itu adalah anaknya, anak tirinya, muridnya, anak yang
berada di bawah pengawasannya, bujangnya, atau bawahannya (ps 294)
KUHP Pasal 291
(1) Jika salah satu kejahatan berdasarkan pasal 286, 287, 289,
dan 290 mengakibatkan luka-luka berat, dijatuhkan pidana
penjara paling lama dua belas tahun;
(2) Jika salah satu kejahatan berdasarkan pasal 285, 286, 287,
289 dan 290 mengakibatkan kematian dijatuhkan pidana
penjara paling lama lima belas tahun.
KUHP Pasal 294
Barang siapa melakukan perbuatan cabul dengan anaknya, anak tirinya, atau
anak piaraannya, anak di bawah pengawasannya, orang dibawah umur yang
diserahkan kepadanya untuk dipelihara, dididiknya atau dijaganya, atau
bujangnya atau orang yang dibawah umur, dihukum dengan hukuman penjara
selama-lamanya 7 tahun.
Dengan itu dihukum juga:
1. Pegawai negeri yang melakukan perbuatan cabun dengan orang dibawahnya/
orang yang dipercayakan/ diserahkan kepadanya untuk dijaga
2. Pengurus, dokter, guru, pejabat, pengurus, atau bujang di penjara, di tempat
bekerja kepunyaan negeri, tempat Pendidikan, rumah piatu, R.S. gila atau
Lembaga semua yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang
dimasukkan disitu
Prosedur dan Etika Pemeriksaan
• Memiliki permintaan tertulis dari penyidik
– Dokter melakukan berdasarkan permintaan tertulis dari penyidik yang
berwenang
– Korban harus diantar oleh polisi karena tubuh korban merupakan
benda bukti
– Korban datang sendiri dengan membawa surat permintaan dari polisi
korban jangan diperiksa, suruh korban kembali kepada polisi
– Setiap Visum et Repertum dibuat hanya berdasarkan keadaan yang
didapatkan pada tubuh korban pada saat permintaan Visum et
Repertum diterima oleh dokter
Ilmu Kedokteran Forensik – Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
– Bila dokter telah memeriksa korban tanpa permintaan polisi/ atas inisiatif sendiri
beberapa waktu kemudian polisi mengajukan permintaan Visum et Repertum
dokter harus menolak, karena segala sesuatu yang diketahui dokter tentang
diri korban sebelum ada permintaan untuk dibuatkan Visum et Repertum
merupakan rahasia kedokteran yang wajib disimpannya (KUHP ps.322)
– Hasil pemeriksaan yang lalu tidak diberikan dalam bentuk Visum et Repertum,
tetapi dalam bentuk surat keterangan
• Informed Consent
– Dokter harus mendapatkan surat ijin terlebih dahulu dari pada korban sendiri
atau jika korban adalah seorang anak, dari orang tua atau walinya.
– Seorang perawat atau bidan harus mendampingi dokter pada waktu memeriksa
korban
– Pemeriksa dilakukan secepat mungkin jangan ditunda terlampau lama
– Visum et Repertum diselesaikan secepat mungkin. Dengan adanya VeR perkara
cepat dapat diselesaikan, seorang terdakwa dapat cepat dibebaskan dari
tahanan bila ternyata ia tidak bersalah
Ilmu Kedokteran Forensik – Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
Pemeriksaan
• Data yg perlu dicantumkan dlm bagian pendahuluan VeR
– Instansi polisi yg meminta pemeriksaan, nama & pangkat polisi yg mengantar korban, nama,
umur, alamat & pekerjaan korban, nama dokter yg memeriksa, tempat, tanggal & jam
pemeriksaan, nama perawat
• Pemeriksaan pakaian
– Robekan lama atau baru sepanjang jahitan atau melintang pada pakaian
– Kancing terputus akibat tarikan, bercak darah, air mani, lumpur dsb yang berasal dari tempat
kejadian
– Pakaian dalam rapih atau tidak, benda-benda yang melekat dan pakaian yang mengadung
trace evidence dikirim ke laboratorium kliminologi
• Pemeriksaan tubuh korban
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan pria tersangka
• Trace evidence
• Pemeriksaan tubuh korban
• Pada payudara, pantat, atau paha. • Pada vulva dan anus bisa lecet, memar, bengkak atau luka robek,
• Lecet yang berbentuk linear dapat diakibatkan kuku serta adanya perdarahan atau keluarnya cairan dari kedua lubang
pelaku. tersebut.
• Memar pada pantat dan paha menunjukkan terjadinya • Setiap darah atau sisa cairan pada baju atau tubuh korban harus
kekerasan saat pelaku berusaha melakukan diambil sampelnya.
persetubuhan dengan korban • Rambut pubis diperiksa apakah terdapat benda asing, rambut yang
• Perlu diperhatikan adalah memar pada paha atas sisi terlepas, cairan semen yang telah mengering atau masih basah
diambil dan disimpan untuk dikirim ke laboratorium.
dalam, dimana korban akan berupaya untuk mencegah
persetubuhan dengan menutupkan paha sekuat tenaga. • Sampel pemeriksaan biologi forensik, untuk pemeriksaan cairan
semen atau pemeriksaan penyakit kelamin, juga sampel untuk
• Memar atau lecet sekitar anus terjadi saat pelaku
pemeriksaan DNA, atau residu dari bahan kimia yang ada pada
membuka bagian pantat untuk melakukan anal seks atau kondom.
persetubuhan vagina melalui belakang.
• Jika ada cairan yang keluar dari vulva dan anus, ambil dengan pipet dan
• Hub seksual di tempat yang keras atau permukaan kasar, kemudian disimpan dalam tabung kering yang bisa mencegah dari
seperti lantai yang kasar, maka dapat ditemukan memar penguapan.
atau lecet pada bagian punggung, terutama pundak • Swab dengan lidi kapas dilakukan dengan gentle pada permukaan: (1)
belakang dan pantat. Permukaan dalam dan luar vulva dan sekitar lubang vagina bagian luar.
• Lapangan terbuka, maka memar atau lecet dapat (2) Tepi dan bagian dalam anus. (3) Vagina bagian tengah, dengan
berbentuk seperti batu, ranting atau daun. Dapat pula menggunakan speculum yang memungkinkan pengambilan sampel
ditemukan warna kehijauan karena rumput atau daun tanpa terkontaminasi dari bagian vagina luar. (4) Vagina bagian dalam,
pada permukaan kulit, yang bercampur dengan tanah atau cervix uteri dan fornix posterior, dengan menggunakan speculum. Jika
debu. ada banyak cairan didalamnya, maka diambil terlebih dahulu dengan
pipet dan dimasukkan dalam tabung.
4. Alat kelamin
• Hasil asam fosfatase meragukan
• Lalu evaluasi lecet, memar, robek dan
pemeriksaan PSA, karena PSA dapat positif
perdarahan.
pada pemeriksaan degan asam fosfatase
• Selaput dara dan kondisi selaput dara apakah ada negatif.
robekan, kemudian dicatat robekan baru atau • PSA (+) dan spermatozoa (-) tetap
lama, serta posisi robekan selaput daranya.
dilakukan pemeriksaan DNA dari sampel swab
• Pemeriksaan cairan semen dapat dilakukan mata
vagina.
telanjang untuk skrining, dengan mengidentifikasi • Spermatozoa yang masih bergerak dapat
bercak yang dicurigai pada pakaian, kulit, atau
ditemukan dalam waktu kurang 6 jam,
rambut pubis.
terkadang dapat ditemukan sampai 12 jam
• Pemeriksaan di bawah sinar ultraviolet cairan
setelah kejadian, dan sangat jarang
semen akan berfluoresensi warna biru-silver.
ditemukan lebih dari 12 jam setelah kejadian.
• Pemeriksaan menemukan adanya spermatozoa
• Spermatozoa yang tidak bergerak dapat
pemeriksaan DNA dari sampel hasil swab.
ditemukan sampai 26 jam setelah kejadian,
• Spermatozoa (-) maka sampel dari swab vagina,
terkadang pada beberapa kasus masih bisa
anus atau bukal mulut harus diperiksa tes asam
ditemukan dalam 2-3 hari setelah kejadian.
fosfatase.
• Hasil pemeriksaan dinyatakan terjadi
• Tes asam fosfatase (+) ada ejakulat pelaku
persetubuhan jika ditemukan satu
pada korban.
spermatozoa utuh, kepala dan ekor, dalam
liang vagina.
• Pemeriksaan pria tersangka • Trace Evidence
Marijuana
• Binds to receptors C1 and C2 increases pulse rate in direct proportion to the dose
administered, may decrease cardiac output, and can sometimes cause syncope, particularly in
those with pre-existing heart disease.
Pengujian rambut
• Setelah disimpan di rambut, obat-obatan dan metabolitnya stabil untuk waktu yang tidak terbatas. Diperlukan
sedikit usaha untuk mengumpulkan rambut saat otopsi, menempatkannya dalam amplop tertutup dan
simpan sampel
Analisis hati
• Bisa sangat berguna dalam kasus di mana obat yang dicari (seperti antidepresan trisiklik) sangat terikat
dengan protein. Analisis hati juga bermanfaat jika obat mengalami sirkulasi enterohepatik. Beberapa obat,
seperti morfin, dapat terdeteksi di hati, lama setelah habis (cleared) dari darah karena obat tersebut tetap
berada dalam sirkulasi enterohepatik untuk waktu yang lama.
• sebagian besar obat dengan mudah berdifusi dari lambung ke lobus kanan hati sehingga, sebagai aturan,
hanya lobus kiri hati yang harus digunakan untuk pengujian analitik
Simpson Forensic Medicine 13ed
Lambung
• Pengujian isi lambung hanya bermanfaat jika (1) volume isi lambung dicatat, (2) spesimen homogen
dianalisis dan (3) total kandungan obat di dalamlambung dihitung.
• Tidak ada baiknya mengetahui konsentrasi obat dalam cairan lambung jika volume total isi lambung juga
tidak diketahui
• ini dapat dikumpulkan langsung ke dalam gelas bermulut lebar atau pot plastik dengan volume minimal
250ml.
• Untuk mengumpulkannya, bagian luar lambung harus dicuci bersih dari darah dan kontaminasi lainnya,
bagian Lengkungan yang lebih besar harus dibuka secara hati-hati dengan gunting besar, dan wadah
ditahan di bawahnya sehingga isinya mengalir langsung ke dalamnya.
Empedu
• Ini dapat berguna untuk beberapa analisis, seperti untuk morfin dan klorpromazin, yang dipekatkan oleh
hati dan diekskresikan ke kantong empedu. Pengumpulan langsung ke dalam botol disarankan, karena
empedu biasanya terlalu kental untuk dihisap melalui jarum
Yang bertandatangan di bawah ini, dr. Muhammad Juni Akbar, dokter pada Rumah Sakit Sehat, atas
permintaan dari kepolisian Sektor Grogol dengan suratnya nomor 15/VER/VI/2021/Sek.Grogol,
tertanggal 16 April 2021, maka dengan ini menerangkan bahwa pada tanggal enambelas April tahun
duaribu duapuluh satu, pukul tujuh Waktu Indonesia bagian Barat, bertempat di RS SEHAT, telah
melakukan pemeriksaan korban dengan nomor registrasi 08120023 yang menurut surat tersebut adalah:
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : Karin ------------------------------------------------------------------------------------------------
Umur : 25 tahun --------------------------------------------------------------------------------------------
Jenis Kelamin : Perempuan -----------------------------------------------------------------------------------------
Warga Negara : Indonesia -------------------------------------------------------------------------------------------
Pekerjaan : Wiraswasta -----------------------------------------------------------------------------------------
Alamat : Jl. Tanjung Gedong Baru No. 10 ----------------------------------------------------------------
HASIL PEMERIKSAAN: --------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Korban datang dengan kesadaran sadar penuh, dengan keadaan umum tampak lemas. ------------------------------
2. Korban mengaku diperkosa oleh pelaku (teman laki-lakinya), bermula ketika korban diajak pelaku untuk
membicarakan bisnis di sebuah pub. Di lokasi, korban dan pelaku minum-minuman keras. Korban kemudian
ditawarkan menginap di hotel terdekat. Korban ditawarkan pil oleh pelaku. Setelah menelan pil tersebut, korban
merasa mengantuk dan tidak sadarkan diri. Ketika korban sadar, korban mengaku dirinya telanjang dan merasa sakit
di daerah selangkangan. Korban menuntut pertanggungjawaban dari pelaku, namun pelaku menodongkan pistol dan
mengancam korban untuk tidak lapor polisi. Korban mencoba merebut pistol, namun lengan korban malah
tertembak. ----------------------------------------------------------------------------------------------
3. Pada korban ditemukan:--------------------------------------------------------------------------------------------------------
a. Tanda vital: napas spontan, frekuensi napas sembilanbelas kali permenit. Tekanan darah seratus duapuluh per
delapanpuluh milimeter air raksa, frekuensi nadi sembilanpuluh kali permenit. ----------------------------
b. Pada lengan atas kiri sisi depan terdapat sebuah luka terbuka berbentuk bulat yang dikelilingi luka lecet dan
daerah kehitaman. Ketika daerah kehitaman tersebut dibersihkan, tersisa bintik-bintik berwarna hitam yang tidak
dapat hilang. Lengan atas kiri sisi belakang juga ditemukan luka terbuka berbentuk bulat. Kedua luka tersebut
tampak mengeluarkan darah. -------------------------------------------------------------------
c. Pada alat kelamin didapatkan robekan baru yang mencapai dasar pada selaput dara. ---------------------------
d. Pada pemeriksaan swab vagina ditemukan sel mani. ----------------------------------------------------------------
KESIMPULAN: -------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada korban perempuan berusia duapuluh lima tahun ini, ditemukan sebuah luka terbuka berbentuk
bulat yang dikelilingi luka lecet dan daerah kehitaman pada lengan atas kiri sisi depan. Ketika daerah
kehitaman tersebut dibersihkan, tersisa bintik-bintik berwarna hitam yang tidak dapat hilang. Ciri-ciri
tersebut sesuai dengan gambaran luka tembak masuk jarak sangat dekat. Selanjutnya, lengan atas kiri
sisi belakang juga ditemukan luka terbuka berbentuk bulat. Ciri-ciri tersebut sesuai dengan gambaran
luka tembak keluar. Pada selaput dara ditemukan adanya robekan baru mencapai dasar selaput dara
akibat kekerasan tumpul dan ditemukan sel mani pada swab vagina yang menandakan adanya tanda-
tanda persetubuhan. Luka-luka tersebut telah menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan
pekerjaan jabatan atau pencarian untuk sementara waktu. --------------------------------------------------------
Demikianlah visum et repertum ini dibuat dengan sebenarnya dengan menggunakan keilmuan yang
sebaik-baiknya, mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.----------
Dokter Pemeriksa,