Anda di halaman 1dari 20

ISPA, Ektima, Ptiriasis versicolor

Nama : An.SA
Umur : 1 tahun 10 bulan

S: Pasien datang dengan keluhan demam sejak semalam. Demam dirasa turun-naik, batuk
(+) berdahak, pilek (+) bewarna putih bening, terdapat bercak-bercak putih pada wajah
disertai dengan skuama halus diatasnya, keropeng (+) pada tungkai bawah kanan.
R/skabies
O:  
KU : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis 
TD : - mmHg
N :  70x/mnt
RR :  20 x/mnt
T : 36,7 C
BB : 10,3 kg

Mata : CA (-/-), SI (-/-)


Cor : BJ I-II reg, m (-), g (-)
Thorax : Ves (+/+), rh (-/-), wz (-/-)
Abd : simetris, supel, nyeri tekan (-) epigastrium, BU (+) normal
Ext : akral hangat, sianosis (-/-), oedem -/-,CRT,2”

Status lokalis : Terdapat macula hipopigmentasi pada daerah wajah, multiple (+), diskret
(+) dengan skuama halus diatasnya (+), terdapat keropeng dengankrusta bewarana kuning
pada tungkai bawah kanan (+).

Medikamentosa : 

1. Anti piretik Parasetamol 500 mg 2,5 tablet dijadikan puyer, diberikan 3x sehari 1
bungkus sesudah makan, terutama pada saat demam. Diberikan 10 bungkus. 
2. Puyer racikan obat batuk  CTM 4 mg 1,5 tablet, ambroksol 30 mg 1 tablet, Vit C
50 mg 2 tablet. 3x sehari 1 bungkus sesudah makan.
3. Mikonazole cream 1 tube dioleskan sehari 3x tipis-tipis pada bercak putih diwajah.
4. Chloramfecirt cream 1 tube dioleskan sehari 3x tipis-tipis pada keropang.

Non medikamentosa : 
1. Menjelaskan kepada ibu pasien mengenai diagnosis yang ditegakkan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta menjelaskan faktor resiko yang dapat
menimbulkan terjadinya penyakit tersebut. 
2. Mengedukasi ibu pasien untuk lebih sering memberikan ASI pada saat anak
menderita sakit seperti demam dan batuk. 
3. Menganjurkan untuk berjemur dipagi hari, terutama dibawah pukul 09.00 pagi. 
4. Minum obat secara teratur, awasi tanda-tanda sesak nafas seperti nafas cepat dan
retraksi dada. 
5. Ibu pasien dapat melakukan kompres dengan air hangat pada daerah kening,
lipatan paha, dan lipatan ketiak. 
6. Segera membawa anak ke pelayanan kesehatan terdekat jika demam tidak turun
dengan antipiretik, lebih dari 39 C, serta tanda-tanda gawat nafas. 
7. Oleskan salep pada bercak serta keropeng, tiddak dianjurkan untuk terjena air pada
daerah keropeng agar tidak timbul infeksi sekunder.
8. Jika keropeng meluas dan timbul tanda-tanda infeksi sistemik, segera ke faskes
atau pelayanan kesehatan terdekat.

OMSK
Nama : An.SA
Umur : 2 tahun 4 bulan

S: Pasien datang dengan keluhan keluar cairan dari telinga kiri sejak 5 hari yll, cairan
bewarna kuning kehijauan memenuhi liang telinga, nyeri tekan tragus (-), nyeri pada
penarikan auricular (-), gendang telinga tidak dapat diidentifikasi karena tertutup dengan
cairan, demam (-), batuk (+), pilek (+). R/ keluar cairan dari telinga sebelumya (+),
danpasien sering batuk pilek berulang (+).
O:  
KU : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis 
TD : - mmHg
N :  70x/mnt
RR :  20 x/mnt
T : 36,7 C
BB : 8 kg

Mata : CA (-/-), SI (-/-)


Cor : BJ I-II reg, m (-), g (-)
Thorax : Ves (+/+), rh (-/-), wz (-/-)
Abd : simetris, supel, nyeri tekan (-) epigastrium, BU (+) normal
Ext : akral hangat, sianosis (-/-), oedem -/-,CRT,2”

Status lokalis : Terdapat macula hipopigmentasi pada daerah wajah, multiple (+), diskret
(+) dengan skuama halus diatasnya (+), terdapat keropeng dengankrusta bewarana kuning
pada tungkai bawah kanan (+).
Medikamentosa : 

5. Anti piretik Parasetamol 500 mg 2,5 tablet dijadikan puyer, diberikan 3x sehari 1
bungkus sesudah makan, terutama pada saat demam. Diberikan 10 bungkus. 
6. Puyer racikan obat batuk  CTM 4 mg 1,5 tablet, ambroksol 30 mg 1 tablet, Vit C
50 mg 2 tablet. 3x sehari 1 bungkus sesudah makan.
7. Mikonazole cream 1 tube dioleskan sehari 3x tipis-tipis pada bercak putih diwajah.
8. Chloramfecirt cream 1 tube dioleskan sehari 3x tipis-tipis pada keropang.

Non medikamentosa : 
9. Menjelaskan kepada ibu pasien mengenai diagnosis yang ditegakkan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta menjelaskan faktor resiko yang dapat
menimbulkan terjadinya penyakit tersebut. 
10. Mengedukasi ibu pasien untuk lebih sering memberikan ASI pada saat anak
menderita sakit seperti demam dan batuk. 
11. Menganjurkan untuk berjemur dipagi hari, terutama dibawah pukul 09.00
pagi. 
12. Minum obat secara teratur, awasi tanda-tanda sesak nafas seperti nafas
cepat dan retraksi dada. 
13. Ibu pasien dapat melakukan kompres dengan air hangat pada daerah
kening, lipatan paha, dan lipatan ketiak. 
14. Segera membawa anak ke pelayanan kesehatan terdekat jika demam tidak
turun dengan antipiretik, lebih dari 39 C, serta tanda-tanda gawat nafas. 
15. Oleskan salep pada bercak serta keropeng, tiddak dianjurkan untuk terjena
air pada daerah keropeng agar tidak timbul infeksi sekunder.
16. Jika keropeng meluas dan timbul tanda-tanda infeksi sistemik, segera ke
faskes atau pelayanan kesehatan terdekat.

Nama : An.SA
Umur : 2 tahun 4 bulan

S: Pasien datang dengan keluhan keluar cairan dari telinga kiri sejak 5 hari yll, cairan
bewarna kuning kehijauan memenuhi liang telinga, nyeri tekan tragus (-), nyeri pada
penarikan auricular (-), gendang telinga tidak dapat diidentifikasi karena tertutup dengan
cairan, demam (-), batuk (+), pilek (+). R/ keluar cairan dari telinga sebelumya (+),
danpasien sering batuk pilek berulang (+).
O:  
KU : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis 
TD : - mmHg
N :  70x/mnt
RR :  20 x/mnt
T : 36,7 C
BB : 8 kg

Mata : CA (-/-), SI (-/-)


Cor : BJ I-II reg, m (-), g (-)
Thorax : Ves (+/+), rh (-/-), wz (-/-)
Abd : simetris, supel, nyeri tekan (-) epigastrium, BU (+) normal
Ext : akral hangat, sianosis (-/-), oedem -/-,CRT,2”

Status lokalis : Terdapat macula hipopigmentasi pada daerah wajah, multiple (+), diskret
(+) dengan skuama halus diatasnya (+), terdapat keropeng dengankrusta bewarana kuning
pada tungkai bawah kanan (+).

Medikamentosa : 

9. Anti piretik Parasetamol 500 mg 2,5 tablet dijadikan puyer, diberikan 3x sehari 1
bungkus sesudah makan, terutama pada saat demam. Diberikan 10 bungkus. 
10. Puyer racikan obat batuk  CTM 4 mg 1,5 tablet, ambroksol 30 mg 1 tablet,
Vit C 50 mg 2 tablet. 3x sehari 1 bungkus sesudah makan.
11. Mikonazole cream 1 tube dioleskan sehari 3x tipis-tipis pada bercak putih
diwajah.
12. Chloramfecirt cream 1 tube dioleskan sehari 3x tipis-tipis pada keropang.

Non medikamentosa : 
17. Menjelaskan kepada ibu pasien mengenai diagnosis yang ditegakkan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta menjelaskan faktor resiko
yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit tersebut. 
18. Mengedukasi ibu pasien untuk lebih sering memberikan ASI pada saat anak
menderita sakit seperti demam dan batuk. 
19. Menganjurkan untuk berjemur dipagi hari, terutama dibawah pukul 09.00
pagi. 
20. Minum obat secara teratur, awasi tanda-tanda sesak nafas seperti nafas
cepat dan retraksi dada. 
21. Ibu pasien dapat melakukan kompres dengan air hangat pada daerah
kening, lipatan paha, dan lipatan ketiak. 
22. Segera membawa anak ke pelayanan kesehatan terdekat jika demam tidak
turun dengan antipiretik, lebih dari 39 C, serta tanda-tanda gawat nafas. 
23. Oleskan salep pada bercak serta keropeng, tiddak dianjurkan untuk terjena
air pada daerah keropeng agar tidak timbul infeksi sekunder.
24. Jika keropeng meluas dan timbul tanda-tanda infeksi sistemik, segera ke
faskes atau pelayanan kesehatan terdekat.
ISPA ec Bacterial Infection
Nama Pasien : An.MSE

Umur : 1 tahun 3 bulan

S : Pasien datang dengan keluhan batuk berulang suda +/- 7 hari lebih, awalnya dahak bewarna hijau kental saat ini
dahak bewarna putih terkadang kuning. Sudah berobat minggu lalu dan kosumsi antibiotic namun batuk masih
menetap. Pilek (+), bewarna putih kental, demam (-), penurunan BB (+) 3 kg dalam 1 bulan terakhir. Kontak dengan
penderita TB (-),

KU : tampak sakit ringan

Kesadaran : compos mentis

TD : - mmHg

N : 80nx/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,2 C

Mata : CA (-/-), SI (-/-).

Cor : BJ I-II reg, m (-), g (-)

Thorax : Ves (+/+), rh (-/-), wz (-/-)

Abd : simetris, supel, BU (+) normal, nyeri tekan (-) epigstrium.

Ext : akral hangat, sianosis (-/-), oedem -/-,CRT,2”

Pemeriksaan Penunjang :

Thorax PA  menunggu hasil

Rencana mantoux test

Medikamentosa .

- Obat batuk racikan ( Ambroksol1,5 tablet + cetirizine 1 tablet dan asam askorbat 12 tablet) diberika sebanyak 10
bungkus, diminum 3x sehari sesudah makan.

Non Medikamentosa

-Menjelaskan mengenai diagnosis pasien berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang, menjelaskan penyebab serta faktor resiko yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit
tersebut.
-Menjelaskan pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan pasien yaitu mantoux test untuk mengetahui
adanya infeksi TB paru pada pasien. Serta menjelaskan penyakit, perihal terapi serta tatalaksana
selanjutnya mengenai hasil mantoux test selanjutnya.

-Menggunakan masker dan memastikan rumah memiliki ventilasi yang cukup. Dianjurkan untuk
membuka ventilasi setiap hari terutama pada siang hari untuk mencegah pertumbuhan kuman TB.

-Menganjurkan Keluarga atau kerabat pasien untuk berkonsultasi terkait TB Paru jika memiliki keluhan-
keluhan terkait TB Paru sebagai screening TB paru.

-Istirahat yang cukup dan kosumsi makanan bergizi untuk memperkuat system imuitas serta minum obat
yang telah diresepkan oleh dokter secara teratur.

-Tetap menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan, menggunakan handsanitizer (jika tidak
terdapat air mengalir), dan tetap berada dirumah selama sakit.

-Tidak mengkosumsi obat sembarangan diluar anjuran dokter.

ISK
Nama : Nn.AS

Usia : 18 tahun

S : Pasien datang dengan keluhan sering kencing terutama pada mala hari sejak +/- 3 hari yll, keluhan
lain seperti sering lapar dan haus disangkal, penurunan BB (-), warna urin terkadang keruh (+), nyeri saat
BAK (+), BAK tidak tampias (+), nyeri perut bagian bawah (+).

KU : tampak sakit ringan

Kesadaran : compos mentis

TD : 133/100 mmHg

N : 154 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,2 C

Mata : CA (-/-), SI (-/-).

Cor : BJ I-II reg, m (-), g (-)

Thorax : Ves (+/+), rh (-/-), wz (-/-)

Abd : simetris, supel, BU (+) normal, nyeri tekan (+) suprapubic.

Ext : akral hangat, sianosis (-/-), oedem -/-,CRT,2”


Pemeriksaan Penunjang :

Urine lengkap :

Leukosit urine : 2+

Silinder : Silinder leukosit (+)

Bakteri : Positif (+)

Medikamentosa

-Antibiotik kotrimoksazol DOEN (dewasa) kombinasi Sulfametoksazol 400 mg + Trimetoprim 80 mg 2x


sehari 2 tablet sesudah makan diberikan sebanyak 20 tablet.

-Parasetamol 500 mg tablet 3x sehari 1 tablet sesudah makan diberikan sebanyak 10 tablet.

Non Medikamentosa

-Menjelaskan mengenai diagnosis pasien berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang, menjelaskan penyebab serta faktor resiko yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit
tersebut.

- Mengedukasi pasien agar jangan menahan buang air kecil, anjura cara membersihkan alat kelamin dan
dubur terutama pada saat selesai BAK da BAB yaitu dibasuh dari arah depan ke belakang.

-Sering mengganti celana dalam terutama jika frekuensi BAK sering untuk menghindari terjadinya
kelembaban dan pertumbuhan bakteri.

-Meningkatkan kosumsi air mineral perhari agar bakteri dapat teralirkan keluar melalui urine.

-Mengkosumsi antibiotic sesuai arahan dokter.

DIARE AKUT PADA ANAK

Nama Pasien : An.GS

Umur : 1 tahun 8 bulan

Medikamentosa

-Puyer zinc 20 mg diberikan sebanyak 5 bungkus diminum 1x sehari 1 bungkus sesudah makan.

-Puyer batuk amboksol 30 mg diberikan sebanyak 10 bungkus diminum 3x sehari sesudah makan

-Puyer mual dan muntah racikan domperidon 10 mg dan ranitidine 150 mg diberikan sebayak 10
bungkus sesudah makan
-Garam oralit 1 bungkus setiap BAB diberikan sebanyak 5 bungkus

Non Medikamentosa

-Menjelaskan mengenai diagnosis pasien berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang, menjelaskan penyebab serta faktor resiko yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit
tersebut.

-Memberikan oralit untuk mencegah dehidrasi sampai diare berhenti kemudian juga memberikan zinc
sebanyal 1 kali sehari selama 10 hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti. Zinc dapat
mengurangi keparahan dari diare, mengurangi durasi dan mencegah daire berulang 2 sampai 3 bulan ke
depan.

-Teruskan pemberian ASI dan makanan keluarga secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak.

-Amati tanda-tanda dehidrasi pada anak seperti, lemas,letih lesu, menangis tidak keluar air mata. Segera
bawa anak ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan tatalaksana lebih lanjut jika terdapat
gejala tersebut.

ISPA, URTIKARIA
Nama : An.MTP
Umur : 1 tahun 1 bulan

S: Pasien datang dengan keluhan dengan gatal-gatal sejak 4 hari yll, gatal dirasa pada
leher, tangan dan wajah. Terdapat bentol-bentol yang membentuk pulau (+), bengkak
pada mukosa (-), demam (+), batuk (+) berdahak sejak kemarin, pilek (+).
O:  
KU : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis 
TD : - mmHg
N :  85x/mnt
RR :  20 x/mnt
T : 37,8 C
BB : 9,8 kg

Mata : CA (-/-), SI (-/-)


Cor : BJ I-II reg, m (-), g (-)
Thorax : Ves (+/+), rh (-/-), wz (-/-)
Abd : simetris, supel, nyeri tekan (-) epigastrium, BU (+) normal
Ext : akral hangat, sianosis (-/-), oedem -/-,CRT,2”

Medikamentosa : 
1. Anti piretik Parasetamol 500 mg 2,5 tablet dijadikan puyer, diberikan 3x sehari 1
bungkus sesudah makan, terutama pada saat demam. Diberikan 10 bungkus. 
2. Puyer racikan obat batuk  CTM 4 mg 1,5 tablet, ambroksol 30 mg 1 tablet, Vit C
50 mg 2 tablet. 3x sehari 1 bungkus sesudah makan.
3. Salisis Bedak 2% diberikan untuk pemakan luar pada lesi yang terasa gatal.

Non medikamentosa : 

-Menjelaskan kepada ibu pasien mengenai diagnosis yang ditegakkan berdasarkan


anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta menjelaskan faktor resiko yang dapat
menimbulkan terjadinya penyakit tersebut. 

-Mengedukasi ibu pasien untuk lebih sering memberikan ASI pada saat anak
menderita sakit seperti demam dan batuk. 

-Menganjurkan untuk berjemur dipagi hari, terutama dibawah pukul 09.00 pagi.

-Minum obat secara teratur, awasi tanda-tanda sesak nafas seperti nafas cepat dan
retraksi dada. 

-Ibu pasien dapat melakukan kompres dengan air hangat pada daerah kening,
lipatan paha, dan lipatan ketiak. 

-Segera membawa anak ke pelayanan kesehatan terdekat jika demam tidak turun
dengan antipiretik, lebih dari 39 C, serta tanda-tanda gawat nafas. 

-Gunakan bedak salisil untuk meredakan gatal pada daerah bintil/bentol. Tidak
dianjurkan untuk digaruk agar menghidndari terjadinya ekskoriasi yang dapat
menyebaban terjadinya infeksi sekunder.

Subconjunctiva Bleeding
Nama : An.VHA
Umur : 4 tahun 4 bulan

S: Pasien datang dengan keluhan dengan keluhan control mata sebelah kanan riwayat
trauma (+) jatuh terbentur ujung kursi kemarin, terdapat bercak perdarahan pada
konjuctiva (+), pengelihatan 60/60, tidak terdapat penurunan visus, nyeri (-).
O:  
KU : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis 
TD : - mmHg
N :  97x/mnt
RR :  20 x/mnt
T : 36,5 C
BB : 13 kg

Mata : CA (-/-), SI (-/-)


Cor : BJ I-II reg, m (-), g (-)
Thorax : Ves (+/+), rh (-/-), wz (-/-)
Abd : simetris, supel, nyeri tekan (-) epigastrium, BU (+) normal
Ext : akral hangat, sianosis (-/-), oedem -/-,CRT,2”

Medikamentosa : 

1. Kloramfenikol tetes mata 0,5% diteteskan pada mata sebelah kanan sehari 3x
sebanyak 2 tetes.

Non medikamentosa : 

-Menjelaskan kepada ibu pasien mengenai diagnosis yang ditegakkan berdasarkan


anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta menjelaskan faktor resiko yang dapat
menimbulkan terjadinya penyakit tersebut. 

-Mengedukasi ibu pasien untuk mengompres mata dengan menggunakan air


hangat pada mata yang terdeapat subconjuntiva bleeding.

-Bercak darah pada mata akan menghilang dalam kurun waktu 3-4 hari.

-Mengedukasi Ibu pasien agar segera membawa anaknya ke pelayanan kesehatan


terdekat jika terdapat tanda-tanda kegawatan seperti bercak perdarahan yang
semakin banyak dan terjadinya penurunan visus.

ISPA
Nama : An.AKH
Umur : 10 bulan

S: Pasien datang dengan keluhan timbul ruam-ruam merah terutama pada bada serta ekstremitas
sejak kemarin. Riwayat dema (+) sebelumnya selama 3 hari, serta batuk (+), dan pilek(+).
Riwayat kontak dengan tetangga yang terkena campak (+). Os belum imunisasi campak.

KU : tampak sakit ringan


Kesadaran : compos mentis 
TD : - mmHg
N :  88x/mnt
RR :  20 x/mnt
T : 36,4 C
BB : 8.5 kg

Mata : CA (-/-), SI (-/-)


Cor : BJ I-II reg, m (-), g (-)
Thorax : Ves (+/+), rh (+/+), wz (-/-)
Abd : simetris, supel, nyeri tekan (-) epigastrium, BU (+) normal
Ext : akral hangat, sianosis (-/-), oedem -/-,CRT,2”

Medikamentosa : 

1. Anti piretik Parasetamol 500 mg 2 tablet dijadikan puyer, diberikan 3x sehari 1


bungkus sesudah makan, terutama pada saat demam. Diberikan 10 bungkus. 

2. Puyer racikan obat batuk  CTM 4 mg 3 tablet, ambroksol 30 mg 2 tablet, Vit C 50


mg 2 tablet. 3x sehari 1 bungkus sesudah makan.

Non medikamentosa : 

 Menjelaskan kepada ibu pasien mengenai diagnosis yang ditegakkan berdasarkan


anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta menjelaskan faktor resiko yang dapat
menimbulkan terjadinya penyakit tersebut serta cara penularan penyakit tersebut.
 Menganjurkan anak pasien untuk dilakukan isolasi setelah timbuk ruam pada
badan selama 3-4 hari untuk mengurangi penularan.
 Memberikan ASI lebih sering serta memperhatikan asupan, komposisi serta
frekuensi makan pada anak agar menopang daya tahan tubuhnya.
 Mengkosumsi obat yang telah diberikan sesuai arahan dokter.
GOUT, DYSPEPSIA
Nama Pasien :Tn.MJ

Umur : 67 tahun

S : Pasien datang degan keluhan kotrol rutin hipertensi dan rencana cek laboratorium terkait keluhan
yaitu nyeri pada ujung jari kaki (+), seperti ditusuk oleh benda tajam (+), panas (+) dan terkadang
kemerahan, nyeri ulu hati juga dirasa sejak kemarin (+), dada terasa panas (+), mulut terasa pahit (+),
mual (+), muntah (-). Intake kurang karena mual setiap makan. Riw penyakit maag (+).
KU : tampak sakit ringan

Kesadaran : compos mentis

TD : 154/75 mmHg

N : 94x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,2 C

TB : 152 cm

BB : 45 kg

Mata : CA (-/-), SI (-/-).

Cor : BJ I-II reg, m (-), g (-)

Thorax : Ves (+/+), rh (-/-), wz (-/-)

Abd : simetris, supel, BU (+) normal, nyeri tekan (-) epigstrium.

Ext : akral hangat, sianosis (-/-), oedem -/-,CRT,2”

Pemeriksan Penunjang :

1. Gula Darah Puasa (GDP) : 87


2. Asam Urat : *9,3
3. Kolesterol total : 165
4. Trygliserid : 120

Medikamentosa

- Amlodipin tablet 5 mg 1x sehari 1 tablet pada malam hari sesudah makan, diberikan sebanyak 30
tablet.

- Alopurinol tablet 100 mg 2x sehari 1 tablet sesudah makan, diberikan sebanyal 14 tablet.

- Vitamin B komplek 1x sehari 1 tablet sesudah makan, diberikan sebanyak 5 tablet.

- Omeprazole tablet 20 mg 2x sehari 1 tablet sebelum makan, diberikan sebanyak 10 tablet.

Non Medikamentosa

-Menjelaskan mengenai diagnosis pasien berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang, menjelaskan penyebab serta faktor resiko yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit
tersebut.
-Istirahat yang cukup dan mengedukasi pasien terkait gaya hidup dan pola makan serta minum obat
yang telah diresepkan oleh dokter secara teratur.

-Mengurangi makanan berlemak, menghindari jeroan, kacang-kacangan, emping, mengurangi kosumsi


sayuran bewarna hijau seperti melinjau, olahraga ringan setiap hari selama 15 menit seperti jalan santai,
mebatasi asupan garam kurang lebih ¼ sendok teh perhari.

-Tetap menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan, menggunakan handsanitizer (jika tidak
terdapat air mengalir), dan tetap berada dirumah selama sakit.

-Tidak mengkosumsi obat sembarangan diluar anjuran dokter dan kontrol kembali jika terdapat keluhan
atau obat rutin yang dikosumsi habis.

-Menjelaskan mengenai pola makan & makanan yang sebaiknya dihindari agar dapat mengurangi
keluhan seperti hindari kafein seperti kopi dan teh, hindari makanan terlalu pedas, asam dan santan
yang dapat memicu kenaikan asam lambung.

-Dianjurkan mengatur posisi tidak berbaring 30 menit setelah makan

Nama Pasien :Tn.M

Umur : 70 tahun

S : Pasien datang degan keluhan kotrol rutin hipertensi. Keluhan saat ini adalah badan terasa meriang,
dan gatal-gatal di seluruh tubuh sejak 1 bulan yll. Gatal-gatal hilang timbul dirasa terutama pada saat
cuada dingin, timbul urtikaria/bentol-bentol membentuk pulang bewarna merah (+).

KU : tampak sakit ringan

Kesadaran : compos mentis

TD : 155/73 mmHg

N : 76x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,2 C

TB : 143 cm

BB : 39 kg

Mata : CA (-/-), SI (-/-).

Cor : BJ I-II reg, m (-), g (-)

Thorax : Ves (+/+), rh (-/-), wz (-/-)


Abd : simetris, supel, BU (+) normal, nyeri tekan (-) epigstrium.

Ext : akral hangat, sianosis (-/-), oedem -/-,CRT,2”

Medikamentosa

- Amlodipin tablet 5 mg 1x sehari 1 tablet pada malam hari sesudah makan, diberikan sebanyak 30
tablet.

- Vitamin B komplek 1x sehari 1 tablet sesudah makan, diberikan sebanyak 5 tablet.

- Deksametasone tablet 0,5 mg 3x sehari sesudah makan, diberika sebanyak 9 tablet.

- Kloramfeniramin maleat (CTM) tablet 4 mg 3x sehari, diberikan sebanyak 9 tablet.

- Omeprazole tablet 20 mg 2x sehari 1 tablet sebelum makan, diberikan sebanyak 10 tablet.

Non Medikamentosa

-Menjelaskan mengenai diagnosis pasien berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang, menjelaskan penyebab serta faktor resiko yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit
tersebut.

-Istirahat yang cukup dan mengedukasi pasien terkait gaya hidup dan pola makan serta minum obat
yang telah diresepkan oleh dokter secara teratur.

-Mengurangi makanan berlemak, menghindari jeroan, kacang-kacangan, emping, mengurangi kosumsi


sayuran bewarna hijau seperti melinjau, olahraga ringan setiap hari selama 15 menit seperti jalan santai,
mebatasi asupan garam kurang lebih ¼ sendok teh perhari.

-Tetap menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan, menggunakan handsanitizer (jika tidak
terdapat air mengalir), dan tetap berada dirumah selama sakit.

-Tidak mengkosumsi obat sembarangan diluar anjuran dokter dan kontrol kembali jika terdapat keluhan
atau obat rutin yang dikosumsi habis.

-Dianjurkan untuk tidak menggaruk (usahakan diusap-usap saja) pada bagian yang terdapat bentol-
bentol karena akan menyebabkan infeksi sekunder.

Nama Pasien :Ny.E

Umur : 64 tahun

S : Pasien datang degan keluhan Kontrol PTM. Keluhan : kaki kesemutan, dari pinggang sampai kaki
terasa sakit terutama pada ujung-ujung jari. Badan terasa pegal-pegal pada tengkuk dan kepala, gatal-
gatal pada seluruh badan serta ekstremitas. Pasien sudah lama tidak kosumsi obat PTM

KU : tampak sakit ringan


Kesadaran : compos mentis

TD : 155863 mmHg

N : 84x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,6 C

TB : 155 cm

BB : 86 kg

Mata : CA (-/-), SI (-/-).

Cor : BJ I-II reg, m (-), g (-)

Thorax : Ves (+/+), rh (-/-), wz (-/-)

Abd : simetris, supel, BU (+) normal, nyeri tekan (-) epigstrium.

Ext : akral hangat, sianosis (-/-), oedem -/-,CRT,2”

Pemeriksan Penunjang :

1. Gula Darah Puasa (GDP) : *129


2. Asam Urat : 5,6
3. Kolesterol total : 196
4. Trygliserid : 137

Medikamentosa

- Amlodipin tablet 5 mg 1x sehari 1 tablet pada malam hari sesudah makan, diberikan sebanyak 30
tablet.

- Vitamin B komplek 1x sehari 1 tablet sesudah makan, diberikan sebanyak 5 tablet.

- Kloramfeniramin maleat (CTM) tablet 4 mg 3x sehari, diberikan sebanyak 9 tablet.

- Natrium diklofenak tablet 25 mg 2x sehari 1 tablet sesudah makan, diberikan sebanyak 10 tablet.

Non Medikamentosa

-Menjelaskan mengenai diagnosis pasien berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang, menjelaskan penyebab serta faktor resiko yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit
tersebut.

-Istirahat yang cukup dan mengedukasi pasien terkait gaya hidup dan pola makan serta minum obat
yang telah diresepkan oleh dokter secara teratur.
-Mengurangi makanan berlemak, menghindari jeroan, kacang-kacangan, emping, mengurangi kosumsi
sayuran bewarna hijau seperti melinjau, olahraga ringan setiap hari selama 15 menit seperti jalan santai,
mebatasi asupan garam kurang lebih ¼ sendok teh perhari.

-Tetap menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan, menggunakan handsanitizer (jika tidak
terdapat air mengalir), dan tetap berada dirumah selama sakit.

-Tidak mengkosumsi obat sembarangan diluar anjuran dokter dan kontrol kembali jika terdapat keluhan
atau obat rutin yang dikosumsi habis.

-Dianjurkan untuk tidak menggaruk (usahakan diusap-usap saja) pada bagian yang terdapat bentol-
bentol karena akan menyebabkan infeksi sekunder.

Nama Pasien :Ny.S

Umur : 45 tahun

S : Pasien datang degan keluhan nyeri kepala sejak semalam karena kurang tidur. Nyeri seperti cenat-
cenut diseluruh lapang kepala, mual (+), muntah (-).

KU : tampak sakit ringan

Kesadaran : compos mentis

TD : 120/80 mmHg

N : 89x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,6 C

TB : 145 cm

BB : 42 kg

Mata : CA (-/-), SI (-/-).

Cor : BJ I-II reg, m (-), g (-)

Thorax : Ves (+/+), rh (-/-), wz (-/-)

Abd : simetris, supel, BU (+) normal, nyeri tekan (-) epigstrium.

Ext : akral hangat, sianosis (-/-), oedem -/-,CRT,2”

Medikamentosa
- Asam mefenamat 500 mg 3x sehari 1 tablet sesudah makan, diberikan sebanyak 10 tablet.

- Vitamin B komplek 1x sehari 1 tablet sesudah makan, diberikan sebanyak 5 tablet.

Non Medikamentosa

-Menjelaskan mengenai diagnosis pasien berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang, menjelaskan penyebab serta faktor resiko yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit
tersebut.

-Istirahat yang cukup dan mengedukasi pasien terkait gaya hidup dan pola makan serta minum obat
yang telah diresepkan oleh dokter secara teratur.

-Mengatur pola tidur dan istirahat yang cukup, serta segera ke pelayanan kesehatan terdekat apabila
nyeri kepala dirasa semakin memberat dan tidak hilang dengan istirahat.

VERTIGO
Nama Pasien :Ny.SW

Umur : 31 tahun

S : Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 5 hari yll. Pusing dirasa terutama pada saat
perubahan posisi, mual (+), muntah (+) 2x hari ini. Pasien lebih nyaman menutup mata (+), jalan
sempoyongan (+). Riw penyakit vertigo (+).

KU : tampak sakit ringan

Kesadaran : compos mentis

TD : 119/75 mmHg

N : 126x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,2 C

TB : 152 cm

BB : 43 kg

Mata : CA (-/-), SI (-/-).

Cor : BJ I-II reg, m (-), g (-)

Thorax : Ves (+/+), rh (-/-), wz (-/-)

Abd : simetris, supel, BU (+) normal, nyeri tekan (-) epigstrium.


Ext : akral hangat, sianosis (-/-), oedem -/-,CRT,2”

Medikamentosa

- Parasetamol tablet 500 mg 3x sehari 1 tablet sesudah makan, diberikan sebanyak 10 tablet.

- Omeprazole tablet 20 mg 2x sehari 1 tablet sebelum makan, diberikan sebanyak 10 tablet.

- Betahistin Mesilat tablet 6 mg 3x sehari 1 tablet sesudah makan, diberikan sebanyak 10 tablet.

Non Medikamentosa

-Menjelaskan mengenai diagnosis pasien berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang, menjelaskan penyebab serta faktor resiko yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit
tersebut.

-Istirahat yang cukup dan mengedukasi pasien terkait gaya hidup dan pola makan serta minum obat
yang telah diresepkan oleh dokter secara teratur.

-Mengatur pola tidur dan istirahat yang cukup, serta segera ke pelayanan kesehatan terdekat apabila
nyeri kepala dirasa semakin memberat dan tidak hilang dengan istirahat.

Nama Pasien :Ny.SW

Umur : 31 tahun

S : Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 5 hari yll. Pusing dirasa terutama pada saat
perubahan posisi, mual (+), muntah (+) 2x hari ini. Pasien lebih nyaman menutup mata (+), jalan
sempoyongan (+). Riw penyakit vertigo (+).

KU : tampak sakit ringan

Kesadaran : compos mentis

TD : 119/75 mmHg

N : 126x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,2 C

TB : 152 cm

BB : 43 kg

Mata : CA (-/-), SI (-/-).

Cor : BJ I-II reg, m (-), g (-)


Thorax : Ves (+/+), rh (-/-), wz (-/-)

Abd : simetris, supel, BU (+) normal, nyeri tekan (-) epigstrium.

Ext : akral hangat, sianosis (-/-), oedem -/-,CRT,2”

Medikamentosa

- Asiklovir tablet 400 mg 5x sehari 1 tablet sesudah makan, diberikan sebanyak 50 tablet.

- Methyl Prednisolone tablet 4 mg 4x sehari 4 tablet setelah makan, diberikan sebanyak 32 tablet.

Non Medikamentosa

-Menjelaskan mengenai diagnosis pasien berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang, menjelaskan penyebab serta faktor resiko yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit
tersebut.

-Istirahat yang cukup dan mengedukasi pasien terkait gaya hidup dan pola makan serta minum obat
yang telah diresepkan oleh dokter secara teratur.

-Mengatur pola tidur dan istirahat yang cukup, serta segera ke pelayanan kesehatan terdekat apabila
nyeri kepala dirasa semakin memberat dan tidak hilang dengan istirahat.

 HEMATOLOGI 

↳ Hematologi Rutin
 ↳ Hemoglobin 12.8
 ↳ Hematokrit 36
 ↳ Eritrosit 3.9
 ↳ Leukosit 4.5 *
 ↳ Trombosit 187
 ↳ MCV 92
 ↳ MCH 33
 ↳ MCHC 35

 URINALISA DAN TINJA 

↳ Urine Lengkap
 ↳ Warna Urine kuning tua *
 ↳ Kejernihan keruh *
 ↳ pH Urine 6.0
 ↳ Berat Jenis 1.030
 ↳ Protein Urine Negatif
 ↳ Glukosa Urine Negatif
 ↳ Keton Urine Negatif
Negatif
 ↳ Bilirubin Urine
Negatif
 ↳ Urobilinogen Urine
 ↳ Nitrit Urine Negatif
 ↳ Leukosit Urine positif *
positif *
 ↳ Darah Samar Urine
3+*
 ↳ Sel Epitel
1-3*
 ↳ Sel Eritrosit
10 - 15 / LP *
 ↳ Sel Leukosit
Negatif
 ↳ Kristal
silinder leukosit *
 ↳ Silinder
Negatif
 ↳ Jamur positif *
 ↳ Bakteri Negatif
 ↳ Parasit Negatif
 ↳ Lain-lain

Anda mungkin juga menyukai