Anda di halaman 1dari 22

IPUNG PURUHITO

PENDAHULUAN
 Kemajuan bangsa ~ harapan hidup penduduk
 LANSIA INDONESIA
Th 2000 7.28 %
Th 2020 11.34 %
 Proses menua
Masih misteri yang susah diungkapkan
DEFINISI

Menua adalah suatu proses menghilangnya


secara perlahan–lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri / mengganti diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas
(termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang
diderita
Manusia secara progresif
 akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi
 akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik
dan struktural yang disebut penyakit degeneratif 
menyebabkan kita menghadapi hidup dengan episode
terminal yang dramatik
 stroke
 infark miokard
 kanker dsb
PROSES MENUA
I. TEORI GENETIC CLOCK
 Menua telah terprogram secara genetik untuk spesies–
spesies tertentu
 Tiap spesies mempunyai di dalam nukleus / inti selnya
suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatu
replikasi tertentu
 Didukung oleh kenyataan bahwa ini merupakan cara
menerangkan mengapa pada beberapa spesies terlihat
adanya perbedaan harapan hidup yang nyata
TABEL I. Rekor rentang Hidup

Bulus 170 tahun Kucing 30


tahun
Manusia 116 tahun Anjing 27
tahun
Kerang 80 tahun Sapi 20
tahun
Kakatua 70 tahun Kelinci 18
tahun
Gajah 70 tahun Ayam 14
tahun
Burung hantu 68 tahun Tikus 5
tahun
Kuda 62 tahun Mencit 5
tahun
2. MUTASI SOMATIK
(TEORI ERROR CATASTROPHE)

 Faktor penyebab terjadinya proses menua adalah faktor


lingkungan yang menyebabkan terjadinya mutasi somatik
  radiasi + zat kimia  dapat memperpendek
umur
  bisa menghindari  dapat memperpanjang
umur
Menurut hipotesa :
 Menua disebabkan oleh kesalahan beruntun sepanjang
kehidupan setelah berlangsung cukup lama  terjadi
kesalahan dalam proses transkripsi (DNA  RNA)
maupun dalam proses translasi (RNA  protein /
enzim)
 Kesalahan tersebut akan menyebabkan terjadinya
reaksi metabolisme yang salah  akan mengurangi
fungsional sel
3. RUSAKNYA SISTEM IMUN TUBUH

 Mutasi yang berulang  dapat menyebabkan


menurunnya kemampuan sistem imun tubuh mengenali
dirinya sendiri
 Jika mutasi somatik  terjadinya kelainan pada antigen
permukaan sel  menyebabkan sistem imun tubuh
menganggap sel yang mengalami perubahan sel  sel
asing  dan menghancurkannya (proses autoimun)
 Dapat pula berupa reaksi antigen / antibodi yang luas
 mengenai jaringan beraneka ragam  efek menua
akan menyebabkan reaksi histoinkomtabilitas pada
banyak jaringan

 Pada proses menua  sistem imun   daya serang


terhadap sel kanker   sel kanker leluasa membelah
diri
 Semua sel somatik akan mengalami proses menua 
kecuali sel sex & sel yang mengalami mutasi menjadi
kanker
 Sel – sel jaringan binatang dewasa juga dapat membagi
diri dan memperbarui diri kecuali :
 sel neuron
 sel miokardium
 sel ovarium
4. KERUSAKAN AKIBAT RADIKAL BEBAS (RB)

1. RB
 dapat terbentuk di alam bebas
 di dalam tubuh jika fagosit pecah
 produk sampingan di dalam rantai pernafasan di
dalam mitokondria

2. RB yang terbentuk adalah Superoksida


 Radikal hidroksil
 Peroksida hidrogen
 RB bersifat merusak, karena sangat reaktif sehingga
dapat bereaksi dengan DNA, protein, asam lemak tidak
jenuh seperti dalam membran sel dan dengan gugus SH.
 Tubuh sendiri sebenarnya mempunyai kemampuan untuk
menangkal RB dalam bentuk enzym seperti :
1. Superoxide dismutase (SOD) yang berunsur Zn, Cu, dan
juga Mn.
Enzim ini dapat merubah Superoxida menjadi 2 O2
dalam reaksi :
SOD
2O -2
+2H +
H 2 O2 + O2

2. Enzim katalase yang berunsur Fe dalam bentuk haem,


dapat menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan
oksigen katalase
2 H 2 O2 2 H 2O + O 2
3. Enzim glutation peroksidase berunsur Selenium (Se)
juga menguraikan hidrogen peroksida melaui reaksi
berikut :
2 H2O2 + GSH GSSG + H2O

– Di samping itu RB juga dapat dinetralkan dengan


menggunakan senyawa non enzimatik seperti :
 Vitamin C (asam karbonat)
 Provitamin A (Beta karoten)
 Vitamin E (Tocoterol)
– Makin lanjut usia  RB terbentuk >>  proses
pengrusakan terus terjadi  kerusakan organel sel >> 
sel mati
5. TEORI MENUA AKIBAT METABOLISME

Percobaan Mc Kay (1935)


 Pengurangan intake pada rodentia muda akan
 menghambat pertumbuhan dan memperpanjang
umur
 Hewan yang paling terhambat pertumbuhannya dapat
mencapai umur 2x lebih panjang umur kontrolnya
 Perpanjangan umur berasosiasi dengan tertundanya proses
degenerasi
 Perpanjangan umur disebabkan karena menurunnya salah
satu atau beberapa proses metabolisme
 Balin dan Allen (1989)
 ada hubungan antara tingkat metabolisme dengan
panjang umur
Contoh :
• Perkembangan lalat lebih cepat dan umurnya
lebih pendek pada temperatur 30oC, jika dibandingkan
dengan lalat yang dipelihara pada temperatur
10oC
• Mamalia yang dirangsang untuk hibernasi
(tidur) selama musim dingin umurnya lebih
panjang daripada kontrolnya
• Sebaliknya jika mamalia ditempatkan
pada temperatur yang rendah tanpa dirangsang
hibernasi
 metabolisme meningkat
 berumur lebih pendek
 Modifikasi cara hidup yang kurang bergerak menjadi
lebih banyak bergerak mungkin juga dapat
mengakibatkan umur panjang
 hewan yang hidup di alam bebas lebih banyak
bergerak dibandingkan hewan hewan
laboratorium yang kurang bergerak dan banyak makan
 hewan di alam bebas lebih panjang umur
daripada hewan laboratorium
Upaya memperlambat proses menua :
1. Mencegah meningkatnya RB
2. Memanipulasi sistem imun tubuh
3. Melalui metabolisme / makanan

Di samping itu tidak boleh melupakan peranan faktor resiko


yang datang dari luar
 faktor lingkungan
 budaya / gaya hidup yang salah
KONSEP MENUA SEHAT

 Tujuan hidup manusia :


Healthy aging (Menjadi tua dalam keadaan sehat)
 Healthy aging dipengaruhi
1. Endogenic aging
2. Exogenic factor
1. Endogenic aging ;
yang dimulai dengan cellular aging, lewat
tissue dan anatomical aging ke arah proses menuanya
organ tubuh.
Proses ini seperti jam yang terus berputar.
2. Exogenic factor ;
yang dapat dibagi dalam sebab lingkungan di mana
seseorang hidup, dan faktor sosiobudaya, yang
paling tepat disebut gaya hidup.
Faktor exogenic aging tersebut sekarang lebih
dikenal dengan sebutan faktor resiko
Model Healthy Aging dengan faktor-faktornya
(Boedhi – Darmojo, 1994)

Endogenic Aging

Cellular Tissue Anatomical Organ

Healthy
Aging

Environment Life Style

Exogenic Factors

Anda mungkin juga menyukai