Anda di halaman 1dari 7

Pengaturan Kardiovaskuler (Autoregulasi Aliran Darah

dalam Jaringan, Mekanisme Syaraf, Hormon dan


Pengaturan Jantung)
dan Pola Respons Kardiovaskuler (Latihan dan Sistem
Kardiovaskuler, Respon kardiovaskuler terhadap
Hemorrhage)

Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
 
FEBRILIANTI HARTATO
FEYLA ENGGAR W.N
FILKA WILANDA
A. Pengaturan Kardiovaskuler
1. Autoregulasi Aliran Darah dalam Jaringan
Autoregulasi berarti penyesuaian otomatik dari aliran
darah dalam setiap jaringan terhadap kebutuhan dari
jaringan bersangkutan. Regulasi kardiovaskuler
bertujuan untuk menjaga perubahan aliran darah tepat
waktu, berada di dalam area yang benar dan tidak
menimbulkan perubahan tekanan dan aliran darah
secara drastis pada organ vital.
2. Mekanisme Syaraf, Hormon dan Pengaturan Jantung

Mekanisme hormonal dapat merespon apabila autoregulasi


tidak efektif yaitu dengan menstimulasi kelenjar endokrin
untuk melepaskan hormone yang berperan dalam
pengaturan tekanan darah dan volume darah. Dalam jarak
waktu yang lama maka homeostasis tubuh akan
mengembalikan volume dan tekanan darah kembali normal.
• Pengaturan Melalui Saraf
Dari media dikirimkan sinyal melalui susunan saraf otonom yang
menyebabkan (a) pelambatan jantung, (b) pengurangan kekuatan kontraksi
jantung, (3) dilatasi arteriol, dan (d) dilatasi vena besar. Kesemuanya bekerja
bersama untuk menurunkan tekanan arteri ke arah normal.
• Pengaturan Melalui Ginjal
Tanggung jawab terhadap pengaturan tekanan darah arteri jangka panjang
hanpir seluruhnya dipegang oleh ginjal. Bila tekanan arteri naik melewati
batas normal, tekanan yang besar dalam arteri renalis akan menyebabkan
lebih banya cairan yang disaring sehingga air dan garam yang dikeluarkan
dari tubuh juga meningkat.
• Pengaturan Melalui Hormon
Beberapa hormon memainkan peranan penting dalam pengaturan tekanan,
tetapi yang terpenting adalah sistem hormon renin-angiotensin dari ginjal.
Peranan renin-angiotensin sangat penting pada hipertensi renal atau yang
disebabkan karena gangguan pada ginjal. Apabila bila terjadi gangguan pada
ginjal, maka ginjal akan banyak mensekresikan sejumlah besar renin.
B. Pola Respon Kardiovaskuler

1. Latihan dan Sistem Kardiovaskuler


Latihan fisik adalah kegiatan multifokal dengan manfaat
yang baik bagi jaringan tubuh dan merupakan upaya penting
dalam pencegahan penyakit kardiovaskular, memiliki fungsi
protektif terhadap jantung dan meningkatkan kapasitas
aerobic, memiliki efek jangka panjang pada kontrol terhadap
faktor risiko dan penyakit kardiovaskular. Latihan dapat
mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular melalui
perubahan pada profil lipid. Hal ini dapat mencegah
terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah.
2. Respon kardiovaskuler terhadap Hemorrhage

Hemorrhagic merupakan istilah medis yang berarti


pendarahan atau keluarnya darah secara berlebihan
dan abnormal dari pembuluh darah. Apabila
pendarahan hebat terjadi, secara langsung pasokan
darah yang dipompa jantung akan berkurang drastis,
sehingga organ tidak mendapat pergantian zat yang
dibutuhkan (syok).
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai