Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN POLA MAKAN TERHADAP KADAR GULA


DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS

PEMBIMBING 1 PENGUJI 1
Safruddin S.Kep.,Ns.,M.Kep Nur Wahyuni Munir
S.Kep.,Ns.,M.Kep
PEMBIMBING 2
Nur Ila Padhilah S.Kep.,Ns.,M.Kes PENGUJI 2
Al Ihksan Agus S.Kep.,Ns.,M.Kep
OLEH :
NAMA : AFRIANI FATUR
RESKI
STAMBUK : 14220160049

BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV


BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik menahun dengan
karakteristik adanya tanda-tanda peningkatan kadar gula dalam darah (yang disebabkan oleh ketidak
ada kekuatan sekresi hormon insulin, fungsi insulin, atau terjadi pada kedua-duannya (American
Diabetes Association, 2016). Diabetes mellitus merupakan masalah serius bagi kesehatan global
yang tidak melihat status sosial ekonomi maupun batas negara (International Diabetes Federatio,
2020.
Sebagian besar faktor penyebab dari seseorang menderita DM diantaranya perubahan gaya
hidup yang cenderung tidak melakukan aktivitas fisik (kurang aktivitas fisik). Aktivitas fisik adalah
setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan energi. Kurangnya aktivitas
fisik merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis dan secara keseluruhan diperkirakan
menyebabkan kematian secara global (Dolongseda, Masi & Bataha, 2017).
BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

LANJUTAN……
Penyakit diabetes melitus dipengaruhi oleh pola makan yang buruk seperti asupan makanan
karbohidrat/gula, protein, lemak, dan energi berlebih yang dapat memicu faktor risiko awal terjadinya
diabetes. Semakin berlebih asupan makanan yang dikonsumsi maka akan semakin besar pula
kemungkinan pemicu terjadinya diabetes.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 3 januari 2022 di RSUD Labuang
Baji Kota makassar dari 3 bulan terakhir didapatkan 40 pasien diabetes melitus.
BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Penelitian

Rumusan masalah Tujuan umum


mengetahui hubungan aktivitas fisik dan pola makan
terhadap kadar gula dara pada pasien Diabetes
Melitus di Wilayah kerja Rumah Sakit Labuang Baji
Apakah ada hubungan aktivitas fisik Kota Makassar tahun 2022
terhadap kadar gula darah pada pasien Tujuan khusus
Diabetes mellitus di Rumah Sakit Labuang Mengetahui aktivitas fisik pada pasien Diabetes
Baji Kota Makassar tahun 2022 ? Melitus.
Apakah ada hubungan pola makan Mengetahui karaktristik pola makan pada pasien
terhadap kadar gula darah pada pasien Diabetes Melitus.
Diabetes Melitus di Rumah Sakit Labuang Mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kadar
Baji Kota Makassar tahun 2022 ? gula darah.
Mengetahui hubungan pola makan dengan kadar gula
darah
BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

TINJAUAN PUSTAKA DIABETES MELITUS

Diabetes mellitus adalah penyakit multifaktorial, yang ditandai dengan sindroma


hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak serta protein
yang disebabkan insufisiensi sekresi insulin ataupun aktivitas endogen insulin atau
keduanya (Suryani, Pramono, & Septiana, 2016).
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit degenerasi yang banyak diderita
penduduk. Di Indonesia diabetes mellitus per tahunnya jumlah kematiannya
meningkat 3%, penderita DM yang tidak dapat mengontrol kadar gula darahnya akan
memiliki potensi mengalami komplikasi hiperglikemi dimana kondisi ini akan selalu
disertai dengan penyempitan vaskuler, yang berakibat kegagalan fungsi organ
otak, mata, jantung, dan juga ginjal (Wahyuni, Ma’ruf, & Mulyono, 2019).
BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

TINJAUAN PUSTAKA KADAR GULA DARAH PADA DIABETES MELITUS

Kadar gula darah merupakan sejumlah glukosa yang terdapat di plasma darah
(Dorland, 2010). Glukosa merupakan pecahan dari karbohidrat yang akan diserap
tubuh dalam aliran darah, glukosa berperan sebagai bahan bakar utama dalam
tubuh, yang fungsinya menghasilkan energi (Amir, Wungouw, & Pangemanan,
2015). Pemantauan kadar gula darah sangat dibutuhkan dalam menegakkan
sebuah diagnosa terutama untuk penyakit diabetes melitus (DM).
Glukosa darah dipengaruhi beberapa faktor, antara lain faktor pencetus dalam
hal ini terjadinya pola makan yang salah, obat, umur, dan kurangnya aktivitas dan
lain sebagainya (Syauqy, 2015).
BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

TINJAUAN PUSTAKA AKTIVITAS FISIK

Aktivitas fisik merupakan istilah umum yang mencakup semua gerakan yang meningkatkan
penggunaan energi, mendefinisikan aktivitas fisik sebagai gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka
yang memerlukan pengeluaran energi termasuk aktivitas yang dilakukan saat bekerja, bermain, melakukan
pekerjaan rumah tangga, bepergian, dan terlibat dalam kegiatan rekreasi. Klasifikasi dan tingkatan
aktivitas fisik merupakan bagian penting dari rencana pengelolaan DM
BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

TINJAUAN PUSTAKA POLA MAKAN

Pengaturan pola makan merupakan pilar utama dalam pengelolaan Diabetes Mellitus,

karena pengaturan diet pada penderita Diabetes Mellitus merupakan pengobatan yang utama

pada penatalaksanaan Diabetes Mellitus. (Sudaryanto, Setiyadi, & Frankilawati, 2014).

Pola makan merupakan gambaran mengenai macam-macam, jumlah, dan komposisi

bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh seseorang. Prinsip diet Diabetes Mellitus adalah

tepat jadwal, tepat jumlah, dan tepat jenis (Tjokroprawiro, 2012).


BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

KERANGKA KONSEP BAGAN KERANGKA KONSEP

Variabel Indenpenden Variabel Dependen

Aktivitas Fisik
Kadar Gula
Darah Pasien
DM
Pola Makan
BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

KERANGKA KONSEP DEFINISI OPERASIONAL DAN KRITERIA OBJEKTIF

KADAR GULA DARAH AKTIVITAS FISIK POLA MAKAN

Kadar gula darah adalah Aktivitas fisik adalah seluruh Pola makan yaitu Respon
kandungan gula dalam kegiatan yang dilakukan sehari- responden dalam bentuk tingkat
tubuh seseorang diperoleh sehari meliputi kegiatan konsumsi makanan yang sesuai
berdasarkan hasil ditempat kerja, perjalanan dari dengan anjuran dilihat dari
pemeriksaan gula darah tempat ke tempat yang lain, kesesuaian asupan energinya.
sewaktu yang diambil dari aktivitas rekreasi dan aktivitas Kriteria objektif :
sampel darah kapiler olahraga yang dilakuan Baik : >70% dari AKG
responden. responden dalam satu minggu Kurang baik : <70% dari AKG
Kreteria objektif : terakhir yang diukur dengan
Terkontrol : 90-199 mg/dl metabolic equivalent of task
Tidak terkontrol : >200 (MET)
mg/dl Kriteria objektif :
Ringan : 600 < MET
Sedang : 600 < MET > 3000
Berat : 3000 > MET
BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

METODE PENELITIAN JENIS PENELITIAN

Jenis Penelitian yang digunakan adalah observasional


dengan rancangan Cros sectional study, yaitu untuk
mengetahui faktor yang berhubungan antara variabel bebas
(independen) dengan veriabel terikat (dependen) dengan
melakukan identifikasi terhadap semua variabel
BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

METODE PENELITIAN LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini Penelitian ini


dilaksanakan di RSUD dilaksanakan pada bulan
Labuang Baji Kota Januari - Februari 2022
Makassar
BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

METODE PENELITIAN POPULASI & SAMPEL

POPULASI SAMPEL

Populasi adalah wilayah Sampel adalah bagian dari jumlah dan


generalisasi yang terdiri atas karakteristik yang dimiliki oleh populasi
obyek/subyek yang mempunyai tersebut (Sugiyono, 2016). Sampel
kualitas dan karakteristik tertentu penelitiani ini adalah pasien diabetes melitus
yang diterapkan oleh peneliti untuk di wilayah kerja rumah sakit labuang baji
dipelajari dan kemudian ditarik makassar berjumlah 40 orang
kesimpulannya (Sugiyono, 2016)
Populasi dalam penelitian ini
adalah semua Pasien diabetes
melitus yang berjumlah 40 pasien.
BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

METODE PENELITIAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan total sampling. Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Alasan
mengambil total sampling karena menurut (Sugiyono, 2016) jumlah porsi yang kurang dari 100 seluruh
populasi yang dijadikan sampel penelitian semuanya. Dengan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
Kriteria sampel yang diambil adalah :
a. Kriteria insklusi b. Kriteria eksklusi
1) Pasien yang menderita diabetes melitus 1) Pasien yang mengalami gangguan dalam
2) Pasien yang kooperatif aktivitas
3) Pasien bersedia menjadi responden 2) Pasien yang mengalami gangguan daya ingat

3) Pasien yang tidak melakukan puasa saat


pengambilan data
BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

METODE PENELITIAN INSTRUMEN PENELITIAN

Aktivitas fisik Pola makan Kadar gula darah


pada penelitian ini, kuesioner yang Pada penelitian ini, kuesioner Kadar gula darah pada
digunakan untuk meneliti aktivitas fisik yang digunakan untuk meneliti pasien diabetes melitus yang
adalah kuesioner data demografi dan pola makan adalah kuesioner diambil melalui pembuluh
Global Physical Activity Questionnaire Food Recall. Instrumen ini darah kapiler yang diperiksa
(GPAQ). Global Physical Activity digunakan untuk mencatat dan dengan menggunakan alat
Questionnaire merupakan suatu mengetahui jumlah konsumsi glukometer yang dilakukan
instrumen dalam bentuk kuesioner yang makanan yang telah di makan oleh peneliti.
terdiri dari 16 pertanyaan. mengarah selama satu hari sebelum
pada tiga dominan, yaitu kegiatan responden datang ke Klinik dan
ditempat kerja, perjalanan dari tempat untuk mengetahui tingkat pola
ke tempat, dan kegiatan rekreasi. konsumsi.
Responden diminta untuk mengisikan
pertanyaan mengenai aktivitas yang
dilakukan sehari-hari dan juga
intensitas waktu yang diperlukan.
BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

METODE PENELITIAN PENGUMPULAN DATA

Data primer
Data diperoleh langsung dari
responden sebagai hasil Data sekunder
penelitian melalui Data yang
wawancara langsung diperoleh dari
RSUD Labuang
Responden dengan
Baji Kota Makassar
menggunakan kuesioner
yang telah disediakan.
BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

METODE PENELITIAN PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

PENGOLAHAN ANALISA DATA

Pengolahan data menggunakan a. Analisa Univariat


komputerisasi program SPSS (Statistical
Product and Service Solutions) melalui
b. Analisa Bivariat
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Editing
b. Coding
c. Tabulasi
BAB - I BAB – II BAB - III BAB - IV

METODE PENELITIAN ASPEK PENELITIAN

Masalah etika dalam penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat


penting. Mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan . Etika yang perlu dan
harus diperhatikan seorang peneliti sebagai berikut :
1. Informed Concent
2. Anonimity (tanpa nama)
3. Confidentiality (kerahasiaan)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai