Anda di halaman 1dari 24

DISKUSI KASUS

HERWIN WIRTA JAYA HANSYAH


ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.H DENGAN DIAGNOSA OS. KATARAK SENILIS MATUR
DENGAN TINDAKAN OPERASI SICS DAN IMPLANTASI IOL DI RS.UNHAS

MAKASSSAR
30/6/2022
KONSEP DASAR

Pengertian
 Katarak adalah suatu keadaan dimana lensa mata
yang biasanya jernih dan bening menjadi keruh. Asal
kata katarak dari kata yunani “cataracta” yang berarti
air terjun, hal ini di sebabkan karena pasien katarak
seakan-akan melihat sesuatu seperti tertutup oleh air
terjun didepan matanya (Ilyas,2006)
 Menurut WHO katarak adalah kekeruhan yang terjadi
pada lensa mata yang menghalangi sinar masuk ke
dalam mata.
Tanda dan gejala

Penglihatan tidak jelas seperti ada kabut


menghalangi objek
Peka terhadap sinar
Kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat/ merasa
di ruang gelap
Tampak kecoklatan/ putih susu pada pupil
Penglihatan ganda saat melihat satu benda dengan
satu mata, gejala ini terjadi saat katarak bertambah
luas,
Penatalaksanaan

Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan Visus
 Oftalmoskopi
 Retinometri
 Tonometer
 Biometri
Pemeriksaan Laboratorium
 Gula darah
 Trombosit
Lanjut,,,

Operasi
Phacoemulsification
Tehnik Laser
Operasi Katarak Ekstra Kapsular (ECCE)
Operasi Katarak Intracapsular (ICCE, SICS)
SISC
(Small Incision Cataract Surgery )

Small Incision Cataract Surgery (SICS) yaitu teknik operasi


katarak dengan membuat insisi tunnel kornea – sklera, insisi
dilakukan sekitar 5,5 mm – 7.0 mm
ASUHAN KEPERAWATAN

Pasien Ny. H masuk Rumah Sakit pada tanggal


23/6/2022 untuk periksa mata dengan keluhan
penglihatan kabur seperti melihat kabut pada mata
kiri yang di keluhkan ± 6 bulan yang lalu, Hasil
pemeriksaan oleh dokter dinyatakan bahwa pasien
mengalami katarak pada mata kiri dan di rencakan
untuk tindakan operasi pada tanggal 26/6/2022. Saat
ini pasien telah selasai di operasi dengan tindakan
Operasi SICS dan Implantasi IOL pada mata kiri
dengan Diagnosa OS. Katarak Senilis Matur.
PRE OPERATIF

Persiapan Pasien
 Mengganti Baju, memakai topi dan masker
 Marking Side “OS”
 Tetes Midriatyl dan Pantocain Mata kiri
Persiapan berkas
 Imformed Consent
 Lembar Ceklis/Pre Operatif
 Surgical Safety Ceklist
 Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Laboratorium
Persiapan Bahan Habis Pakai (BHP)
 BSS/RL  Lidocain Hcl 2%
 Spoit 10 cc  Povidion Iodine 5%
 Spoit 5 cc  Keratom Knife

 Spoit 3 cc  Stab Knife


 Crescent Knife
 Spoit 1 cc
 Infus Set
 Visko Biasa/ HPMC
 Intra Ocular Lens (IOL)
(Hidroxpropyl Methyl
 Sarung Tangan Steril
Cellulose)/ dispersive
 Kasa Steril
 Visko Cohessive/ Sodium
 Cotton Bud
Hyaluronate
 Dop Mata
 Tripan Blue
 Benang 5/0 Vicril Absorbable
 Carbacol
 Cautery Pan
 Eye Drape
Persiapan Alat Istrumen
Eye Speukulum Kuglen hook / Pemuta
Gunting Drape Lensa
Collibri/Pinset Kornea Klem
Needle Holder 6.0 Pinset Rectus
Ultrata /Pinset Kapsul Pectis / Sendok Lensa
Sinskey Hook Calipper
Kellman Forceps/ Pinset
Lensa
Irigasi Aspirasi / Simcoe
Tubing
INTRA OPERATIF

PROSEDUR
TINDAKAN
OPERASI
POST OPERATIF
Pengkajian

IDENTITAS
 Nama : Ny. Hamriati
 TTL: Maros, 01/02/1963
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Jln. Perintis Kemerdekaan KM 18
 Diagnosa : OS Katarak Senili Matur
 Tindakan : OS SICS + Implantasi IOL 19,5 D (-0,40)
 Tanggal Operasi : 26/6/2022
Pengkajian,,

Keluhan Utama : Nyeri pada mata kiri


Riwayat Kesehatan :
 Pasien mengatatakan memiliki riwayat penyakit
Hypertensi sejak 3 tahun lalu
 Pasien mengatakan imunisasi nya lengkap
 Kondisi lingkungan cukup bersih
 Saat ini Kegiatan sehari hari pasien di bantu oleh
keluarga ( anak kandung)
Pengkajian,,
 TIO : 15/15
Pemeriksaan
 VOD : 20/80
Penunjang :  VOS : 1/300
 GDS :118 mg/dl

TTV :  IOL : 19,5 D (-0,40)


 K1 OS : 45, 75 D
 Tekanan Darah : 180/90
mmHg  K2 OS : 46, 12 D

 Nadi : 110x/Menit
 Pernafasan : 24x/Menit
 Suhu Badan : 36,5°C
Diagnosa Keperawatan 1

Nyeri berhubungan dengan Agen pencederaan fisik (Prosedur


Operasi)
DS : Pasien mengeluh sakit pada mata kiri
DO :
 Nampak Meringis
 P : Insisi pada permukaan mata
 Q : Seperti tertusuk
 R : Mata Kiri
 S : Skala Nyeri 6 (Nyeri Sedang) NRS (Numeric Ratting Scala)
 T : Terus Menerus
 TTV
 TD : 180/90 mmHg
 N : 110x/Menit
 P : 24x/Menit
 SB : 36,5°C
Lanjutan diagnosa 1,,,

Luaran / Tujuan :
Setelah di lakukan tindakan Keperawatan selama 30 menit,
diharapkan
Nyeri cukup menurun (2/5) atau dengan skala 3 (Nyeri Sedang)
NRS
Intervensi :
• Identifikas Lokasi, Karakteristik, durasi, kualitas dan Intensitas
Nyeri
• Identifikasi Skala Nyeri
• Ajarkan tehnik Nonfarmakologis untuk mengurangi Nyeri
(Tehnik Nafas dalam)
• Kolaborasi pemberian analgetik
Lanjutan diagnosa 1

Evaluasi :
S :Pasien Mengatakan Nyeri cukup berkurang
O :
 P : Permukaan Mata
 Q : Rasa tertusuk berkurang
 R : Mata kiri
 S : Skala Nyeri 3 (Nyeri ringan)
 T : tidak ada keluhan
A : Nyeri cukup Menurun 2/5
P : Pertahankan Intervensi
 Pasien Boleh pulang
Diagnosa keperawatan 2

Resiko Infeksi
Faktor Risiko :
Efek Prosedur Invasif (Post Op Hari 0)
Penyakit Sekunder (Hypertensi TD: 180/90 mmHg)
Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan
Luaran / Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit, diharapkan tidak ada tanda-tanda infeksi
Intervensi :
Monitor tanda dan gejala infeksi
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
Pertahanka teknik aseptik pada pasien
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Evaluasi :
Faktor Risiko : tidak ada Kemerahan dan tidak ada bengkak
A : Tidak ada tanda-tanda infeksi
P : Pertahankan Intervensi
Diagnosa Keperawatan 3

Resiko Jatuh
Faktor Risiko :
Kondisi pasca operasi
Gangguan penglihatan/ post op katarak

Usia 59 Tahun

Skala Morse : 35 (Resiko Sedang)

Luaran / Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
30 menit diharapkan pasien tidak jatuh
Lanjutan diagnosa 3

Intervensi :

Berikan gelang atau penanda risiko jatuh


Lakukan Orientasi ruangan kepada pasien dan keluarga
Pasang ralling bad/ Pagar pengaman tempat tidur dan
mengunci roda
Tempatkan posisi tempat tidur serendah mungkin
Atur pencahayaan yang cukup
Edukasi tetntang risiko jatuh
Evaluasi :

Faktor Resiko : tidak terjatuh dari tempat tidur


A : Tidak terjadi Jatuh
P : Peratahankan Intervensi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai