PTG Ginjal
PTG Ginjal
Aryo Suseno
Fluid overload
oliguria volume overload signifikan secara klinis dan
respiratory distress Tidak teratasi dengan pengobatan.
Indikasi Renal (lanjutan)
Asidosis Metabolik akibat gagal ginjal (e.g.
pH <7.2) – retensi asam + hyperchloraemia
(tubular dysfunction)
Toxins/ drugs
small, non-protein bound agents such as toxic
alcohols, lithium, salicylate, theophylline,
valproate
Staging AKI:
Kriteria RIFFLE
Kriteria AKIN
RIFLE
AKIN
Kapan Inisiasi RRT?
Masih Kontroversial!!
2. TRANSPLANTASI GINJAL.
HEMODIALISIS
Hemodialysis adalah terapi gagal ginjal yang
mana menggunakan mesin untuk mencuci
darah di luar tubuh.
Kelebihan & kekurangan HD
Peritoneal Dialisis
Peritoneal dialisis adalah terapi pengganti
ginjal yang menggunakan lapisan
peritoneum untuk mencuci darah di dalam
tubuh.
Kelebihan & kekurangan PD
Perbandingan HD dan PD
Dialisis
Transplantasi Ginjal
Transplantasi ginjal adalah terapi
pengganti ginjal dengan menggunakan
ginjal sehat dari donor untuk mengganti
fungsi ginjal resipien.
Dibedakan
Hipertensi emergensi Tergantung pada
Hipertensi urgensi Waktu pengobatan
1. Hipertensi emergensi
Serebrovaskuler :
Hipertensi
ensefalopati
Perdarahan intraserebral
Kardiak
Diseksi aorta akut
Gagal jantung kiri akut
Infark miokard akut
Setelah pembedahan jantung (bypass)
Eklamsia
Trauma kepala
Perdarahan pasca operatif dari jahitan vaskuler
Epitaksis hebat
Keadaan yang memerlukan pengobatan hipertensi secara cepat
2. Hipertensi urgensi
Hipertensi akselerasi : hipertensi maligna
Infark otak arterotrombotik dengan hipertensi berat
Hipertensi rebound setelah penghentian tiba-tiba obat antihipertensi
Bedah :
Hipertensi berat pada pasien yang memerlukan operasi segera
Hipertensi pasca operasi
Hipertensi berat setelah cangkok ginjal
Pressure natriuresis
Endotelial damage
Tissue ischemia
Hipertensi Maligna
Komplikasi : perdarahan otak dan gagal jantung
Prognosis jelek :
Tanpa pengobatan angka survival 1 tahun hanya 10 –
20%
Dengan pengobatan yang baik angka survival 5 tahun
50 – 80%
Diupayakan TD diastolik mencapai 95 – 1-5 mmHg
Vasolidator
Sodium nitroprusid ↑ Siklik GMP, 0,25 – 10 Segera Nausea, hipotensi berat
Ca++ sel Ug/kg/mnt
(infus)
Nitrogliserin ↑ reseptor 5-100ug/mnt 2-5 menit Sakit kepala, muntah,
Nitrat (infus) Methemoglobinemia
Hidralazin Membuka 10-50mg, 15-30 menit Hipotensi, stimulasi
Saluran K+ Tiap 4-6 jam Refleks, simpatis,
Eksaserbasi anglina
Diasosid Efek langsung 50-150 mg, 1-5 menit Hipotensi, takikardi,
Tiap 5 menit Nausea, muntah
Enalaprilat Penghambat 1,25-5mg, 15-30menit Hipotensi berat, ekskresi
ACE Tiap 6 jam ginjal, melambat
Penghambat edregergik Penghambat 20-80 mg bolus, 5-10 menit Nausea hipotensi, asma,
Liabetalol reseptor α & β tiap 10 menit pusing.
K+ >5,5 meq/L
Gejala klinik :
Kardiovaskular : aritmia, gelombang T↑,
kompleks QRS melebar
Neuromoskular : parestesi, lemah, paralisis
Ginjal : natriuresis, produksi amonia↓
Endokrin : sekresi aldosteron dan insulin ↑.
Ukur LFG
Muatan K+↑
Disfungsi Aldosteron
Eksogen : Endogen : Obat-obatan :
Diet subtitusi •Hemolisis •Spironolakton
garam •Rabdomiolisis •Amilorid
•Perdarahan GI •ACEI
•Penyekat β •AIIRA Hiperkalemi :
•Asidosis •Trimetoprim Pendekatan Diagnostik
•Triamteren
•Heparin
Pengobatan :
Ca Glukonas : 1 amp dalam 2 menit, dapat
diulang dalam 5 menit
Bikarbonat : segera menarik K+ ke dalam sel,
diberikan bila juga terdapat asidosis
Insulin : menarik K+ dalam waktu 15 – 60
menit
Anion gap
Ekstra renal :
Ekstra renal : • Diare
• RTA
Asidosis Metabolik • Kehilangan
• RTA dengan insuf
Dengan anion gap N melalui sekresi
ginjal (LFG >20 Hiperkloremik pankreas atau
mL/mnt)
bilier
DR.Dr.HM.Bambang Purwanto,SpPD-KGH, FINASIM Kegawatdaruratan Ginjal & Hipertensi
Asidosis Metabolik
pH >7.10:
NaHCO3 IV diberikan dalam waktu 3 – 4 jam.
Dialisis
Cogan M G Metaboli Acidosis. Prentice-Hall Int.Inc 1991
DR.Dr.HM.Bambang Purwanto,SpPD-KGH, FINASIM Kegawatdaruratan Ginjal & Hipertensi
6. Edema Paru
EPK EPNK
Anamnesis Jarang
Acute cardiac event (+) Panyakit dasar I B-C, II
IV
Penemuan klinis
Perifer Dingin (low flow state) Hangat (high flow state)
S3 gallop / kardiomegali (+) Nadi kuat
JVP Meningkat Tak meningkat
Ronki Basah Kering
Tanda penyakit dasar
Laboratorium
ECG Iskemik / infark Biasanya normal
Thorax foto Distribusi perihiler Distribusi perifer
Enzim kardiak Bisa meningkat Biasanya normal
PCWP > 18 mmHg < 18 mmHg
Shunt intra pulmoner Sedikit Hebat
Protein cairan edema < 0.5 > 0.7
DR.Dr.HM.Bambang Purwanto,SpPD-KGH, FINASIM Kegawatdaruratan Ginjal & Hipertensi
Edema paru
Pencegahan :
Asupan cairan dibatasi (baik makan berkuah /
minuman!)
Kenaikan BB interdialitik tidak boleh melebihi 5%
BB kering
resiko penarikan cairan saat HD :
Kram
aritmia
Pengobatan :
Dialisis