1. Satya (Kebenaran)
2. Hukum Rita (Rta)
3. Pediksaan (Diksa)
4. Disiplin (Tapas)
5. Brahman (Doa-doa)
6. Yajna (Ritual)
1. Satya (Kebenaran)
Dalam aspek moral “Rta” dan “Satya” berasal dari satu rumpun. Dalam
Rg.Veda dikatakan Rta dan Satya lahir pada permulaan yang ada atas
kemauan spiritual (Rg.X.110.1). Sebagaimana Satya menegakkan bhumi
dan Rta menegakkan langit. Dalam hukum alam Dewa adalah Ritawan dan
Dewi adalah Ritawati artinya penegak hukum. Disini Rita mempunyai
pengertian yang lebih luas dari kesusilaan, ia juga merupakan hukum alam
semesta, aturan alam yang abadi, yang mengatur keterpaduan alam
semesta dan menghindarkan kekacauan dan kesemerawutan. Rta
menyebabkan ada keharmonisan antara matahari, bulan dan bintang
begitupula ada pagi siang dan malam, peredaran planet-planet bhumi itu
disebabkan oleh Rta (hukum alam).
3. Diksha (Pensucian)
Tapas adalah usaha yang keras dan tak kenal lelah untuk mencapai
kehidupan yang lebih tinggi, tapas merupakan awal segala sesuatu
yang mulia, orang-orang suci melakukan pekerjaan yang mulia
melalui Tapas. Tapas yang baik dalam mengawali adalah disiplin
bagi siswa/mahasiswa yang mempelajari Weda yang disebut
Brahmacharya, makanya setiap orang yang menginginkan hidupnya
suci harus memulai dengan Brahmacari, dispilin yang baik adalah
disipilin jasmani dan rohani dalam usaha mencapai pengetahuan
Weda, yang penting dikuasai pengendalian tentang seks.
5. Brahman (doa)