Anda di halaman 1dari 9

HUKUM DAN

MASYARAKAT
CYNTHIA CAROLINA, S.H., M.KN.
PENGANTAR ILMU HUKUM

• Pengantar Ilmu Hukum (PIH) yaitu mata kuliah dasar yang merupakan pengantar
(introduction atau inleiding) dalam mempelajari ilmu hukum. Dapat pula dikatakan
bahwa PIH merupakan dasar untuk pelajaran lebih lanjut dalam studi hukum yang
mempelajari pengertian-pengertian dasar, gambaran dasar tentang sendi-sendi utama ilmu
hukum.
• Istilah Pengantar Ilmu Hukum pada dasarnya mengandung gambaran yaitu Memberikan
suatu pandangan umum secara ringkas mengenai seluruh Ilmu Pengetahuan Hukum,
RUANG LINGKUP PENGANTAR ILMU HUKUM

• ILMU TENTANG KAIDAH HUKUM ( normwissenschaft)


Mempelajari hukum sebagai peraturan, norma, atau kaidah yang diakui sebagai kebenaran;
• ILMU TENTANG PENGERTIAN HUKUM (begriffwissenschaft)
Membahas pokok-pokok pengertian hukum seperti subjek hukum, objek hukum, sumber hukum, hak
dan kewajiban, hubungan hukum, dll.
• ILMU TENTANG KENYATAAN HUKUM (tatsachenwissenschaft)
Mempelajari hukum sebagai perilaku atau Tindakan. Hukum dilihat sebagai penerapannya
dimasyarakat
KEDUDUKAN PENGANTAR ILMU HUKUM

Kedudukan Pengantar Ilmu Hukum merupakan dasar bagi pelajaran lanjutan tentang ilmu
pengetahuan dari berbagai bidang hukum. Pengantar ilmu hukum berfungsi memberikan
pengertian-pengertian dasar baik secara garis besar maupun secara mendalam mengenai
segala sesuatu yang berkaitan dengan hukum. Selain itu juga pengantar ilmu hukum juga
berfungsi menumbuhkan sikap adil dan membangkitkan minat untuk dengan penuh
kesungguhan mempelajari hukum.
MANUSIA DALAM MASYARAKAT

Manusia makhluk yang hidup Bersama


• Dalam sejarah perkembangan manusia, tidak terdapat seorang pun yang hidup menyendiri,
terpisah dari kelompok manusia lainnya, kecuali dalam keadaan terpaksa dan hanya
sementara waktu
• Aristoteles menjelaskan dalam ajarannya bahwa manusia adalah zoon politicon yang artinya
bahwa manusia sebagai makhluk yang pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul
dengan sesama manusia lainnya dan menjadi makhluk yang suka bermasyarakat. Karena
sifatnya yang suka bergaul maka manusia disebut juga makhluk sosial.
• Masyarakat sebagai bentuk pergaulan hidup memiliki macam ragamnya, diantaranya :
a. Yang berdasarkan hubungan yang diciptakan para anggotanya
1. Masyarakat paguyuban : hubungan bersifat kepribadian dan menimbulkan ikatan batin.
Misalnya rumah tangga
2. Masyarakat patembayan : hubungan bertujuan untuk mencapai keuntungan. Misalnya perseroan
terbatas
b. Yang berdasarkan sifat pembentukannya
1. Masyarakat yang teratur karena sengaja diatur untuk tujuan tertentu. Misalnya perkumpulan
olahraga
2. Masyarakat yang teratur tetapi terjadi dengan sendirinya karena orang-orang yang bersangkutan
mempunyai kepentingan bersama. Misalnya para penonton bioskop.
3. Masyarakat yang tidak teratur. Misalnya pembaca koran
c. Yang berdasarkan hubungan kekeluargaan. Misalnya hubungan sanak saudara
d. Yang berdasarkan perikehidupan/kebudayaannya
1. Masyarakat primitif dan modern
2. Masyarakat desa dan masyarakat kota
3. Masyarakat territorial (yang anggota-anggotanya bertempat tinggal dalam satu daerah)
4. Masyarakat geneologis (yang anggota-anggotanya mempunyai pertalian darah)
5. Masyarakat territorial-geneologis (yang anggota-anggotanya bertempat tinggal dalam satu
daerah dan mereka adalah seketurunan)
Hal yang mendorong hidup bermasyarakat
• Hasrat untuk memenugi keperluan makan dan minum
• Hasrat untuk membela diri
• Hasrat untuk mengadakan keturunan

Manusia dalam masyarakat memerlukan perlindungan kepentingan yang dapat tercspai dengan
terciptanya pedoman atau peraturan hidup yang menentukan bagaimana manusia harus bertingkah
laku dalam masyarakat agar tidak merugikan orang lain atau dirinya sendiri
KETERKAITAN HUKUM DAN MASYARAKAT

MANUSIA

HUKUM MASYARAKAT

Anda mungkin juga menyukai