: BERNADUS SUKANDI
NIM
: 160400062541
DOSEN
*
*
Sejarah Hukum adalah bidang studi tentang bagaimana hukum berkembang dan apa
yang menyebabkan perubahannya. Sejarah hukum erat terkait dengan perkembangan
peradaban dan ditempatkan dalam konteks yang lebih luas dari sejarah sosial.
Di antara sejumlah ahli hukum dan pakar sejarah tentang proses hukum, sejarah hukum
dipandang sebagai catatan mengenai evolusi hukum dan penjelasan teknis tentang
bagaimana hukum-hukum ini berkembang dengan pandangan tentang pemahaman yang
lebih baik mengenai asal-usul dari berbagai konsep hukum.
Sebagian orang menganggapnya sebagai bagian dari sejarah intelektual. Para sejarawan
abad ke-20 telah memandang sejarah hukum dalam cara yang lebih kontekstual, lebih
sejalan dengan pemikiran para sejarawan sosial. Mereka meninjau lembaga-lembaga
hukum sebagai sistem aturan, pelaku dan lambang yang kompleks, dan melihat unsurunsur ini berinteraksi dengan masyarakat untuk mengubah, mengadaptasi, menolak atau
memperkenalkan aspek-aspek tertentu dari masyarakat sipil.
Para sejarawan hukum seperti itu cenderung menganalisis sejarah kasus dari parameter
penelitian ilmu sosial, dengan menggunakan metode-metode statistik, menganalisis
perbedaan kelas antara pihak-pihak yang mengadukan kasusnya, mereka yang
mengajukan permohonan, dan para pelaku lainnya dalam berbagai proses hukum.
Dengan menganalisis hasil-hasil kasus, biaya transaksi, jumlah kasus-kasus yang
diselesaikan, mereka telah memulai analisis terhadap lembaga-lembaga hukum, praktikpraktik, prosedur dan amaran-amarannya yang memberikan kita gambaran yang lebih
kompleks tentang hukum dan masyarakat daripada yang dapat dicapai oleh studi tentang
yurisprudensi, hukum dan aturan sipil.
Politik hukum
Salah satu bidang studi hukum, yang kegiatannya memilih atau menentukan hukum mana
yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh masyarakat.
Perbandingan hukum
Salah satu bidang studi hukum yang mempelajari dan mengidentifikasi persamaan dan
perbedaan dua atau lebih system hukum antar Negara maupun dalam Negara sendiri.
Antropologi hukum
Salah satu bidang studi hukum yang mempelajari pola-pola sengketa penyelsaian nya
dalam masyarakat sederhana maupun masyarakat yang sedang mengalami proses modernisasi .
Filsafat hukum
Salah satu cabang filsafat yang mempelajari hakikat dari hukum, objek dari filsafat
hukum dalah hukum yang dikaji secara mendalam.
Sosiologi hukum
Salah satu cabang ilmu pengetahuan yang secara analitis dan empiris mempelajari
hubungan timbale balik antara hukum dengan gejala social lainnya .
Psikologi hukum
Salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum sebagai suatu perwujudan
jiwa manusia .
Ilmu hukum positif
Ilmu yang mempelajari hukum sebagai suatu kenyataan yang hidup berlaku pada waktu
sekarang.
3)
4)
5)
*
*
*
*
*
Norma hukum
*
adalah norma yang dibuat oleh pemegang kekuasaan yang berwenang.
*
Sifatnya memaksa dan melindungi.
*
Sifat memaksa tampak pada sanksi yang diterapkan apabila terjadi pelanggaran dan
berlaku untuk umum.
*
Sanksi norma hukum bersifat tegas, diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Hubungan antara norma hukum Dan norma sosial
*
Norma sosial tidak diatur oleh undang-undang.
*
Pengaturan norma hukum harus terperinci berdasarkan asas legalitas.
*
Norma hukum mengikat karena ada sanksi yang tegas dari penguasa.
*
Norma social mengikat karena dipatuhi oleh anggota masyarakat. Berlakunya apabila
masyarakat menerima kaidah social itu sebagai sesuatu yang harus ditaati.
*
Hubungan antara norma social dan norma hukum adalah saling mengisi, saling
memperkuat
Kaidah hukum
*
Keempat jenis kaidah tersebut ada relevansinya, tidak bertentangan bahkan saling
memanjang.
*
Perbedaan, antara kaidah hukum dengan kaidah lainnya terletak pada sanksinya, sanksi
hukum tegas dan nyata sedangkan sanksi kaidah lainnya tidak nyata bersifat moral.
TEORI DAN KONSEP HUKUM
Teori hukum :
1. Prof Sahardjo: sebagai alat mengayomi masyarakat.
2. G. Niemeyer: alat mengatur kegiatan manusia.
3. L. Pospisil: alat untuk mengendalikan masyarakat kearah yang tertib.
4. Roscoe Pound: Tool Of Social Engineering = alat untuk melakukan perubahan pola piker
masyarakat.
5. Teori terpadu: Four In One = hukum sebagai alat mengayomi mengatur, mengendalikan
dan mengubah masyarakat.
6. Teori Etis = isi hukum semata-mata harus di tentukan oleh kesadaran etis kita (rasa etika)
mngenai apa adil dan apa yang tidak adil. aristoteles menganut teori ini dalam bukunya
rhetorica & rica necomachea berpendapat Tujuan hukum itu semata-mata untuk
mewujudkan keadilan. Menurut dia keadilan terbagi 2 jenis yaitu:
a. Keadilan Distributive: keadilan yang memberikan kepada setiap orang bagian sesuai
jasanya, atas dasar prinsip kesebandingan (bukan sama rata)
b. Keadilan Komutatif: memberikan kepada setiap orang sama banyaknya tanpa
mengingat jasanya.
7. Teori Utilitas = hukum bertujuan mewujudkan apa yng berfaedah, Kebahagian terbesar
untuk jumlah terbanyak. The greatest happiness for the greatest number, hukum bisa
dikatakan berhasil guna apabila sebanyak mungkin dapat mewujudkan keadilan (Jeremy
Betham dalam bukunya the principles of morals and legislation, 1780M).
hukum dengan kekuasaan saling melengkapi, ucapan Prof. Muhtar Khusumahatmadja yang
sangat popular. Hukum tanpa kekuasaan adalah angan-angan, kekuasaan tanpa hukum adalah
kesewenang-wenangan.
Kelemahan teori ETIS & UTILITAS = terlalu berat sebelah, terlalu mengagungkan
keadilan dengan mengabaikan kepastian hukum.
Dengan terabaikannya kepastian hukum akan terganggu ketertiban, padahal dengan terwujudnya
ketertiban maka akan terwujud pula keadilan Kelemahan teori ini memunculkan teori
pengayoman (pendapat menteri kehakiman suhardjo).
Teori ini berpendapat bahwa : tujuan hukum adalah mengayomi kepentingan manusia secara
aktif (mendapatkan kondisi kemasyarakatan yang manusiawi dalam proses yang berlangsung
secara wajar) dan pasip (mengupayakan pencegahan tindakan sewenang-wenang dan penyalah
gunaan hak).
Pengayoman meliputi :
1. Mewujudkan ketertiban dan keteratuaran
2. Mewujudkan kedamaian sejati
3. Mewujudkan keadialan
4. Mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial
Warga masyarakat selama tidak melanggar hak dan merugikan orang lain tanpa rasa khawatir
akan :
1. Secara bebas melakukan apa yang dianggap benar
2. Secara bebas dapat mengembangkan bakat dan minat
3. Secara bebas merasa selalu mendapat perlakuan wajar
DEFINISI HUKUM
1. Prof. Meyers: Semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan
kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat yang menjadi pedoman bagi penguasa
Negara dalam melakuakn tugasnya.
2. Leon dubuit: Aturan tingkah laku masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat
tertentu diindahkan masyarakat oleh masyarakat sebagai jaminan diri kepentingan
bersama dan jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama.
3. Imanuel kant keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang-orang
dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain menurut asas
kemerdekaan.
4. Utrecht: Himpunan peraturanperaturan yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan
oleh karena itu harus ditaati oleh masyarakat.
UNSUR UNSUR HUKUM :
- Peraturan di adakan badan resmi
- Peraturan bersifat memaksa
- Sanksi tegas bagi pelanggarnya
PENGERTIAN BERBAGAI TERMINOLOGI YANG SERING DITEMUI :
*
MASYARAKAT HUKUM : sekelompok orang dalam wilayah tertentu dimana
berlaku serangkaian peraturan yang jadi pedoman bertingkah laku bagi setiap anggota
kelompok dalam pergaulan hidup yang jadi pedoman bertingkah laku bagi setiap anggota
kelompok dalam pergaulan hidup mereka. dari sudut ikatan batin dibagi 2 yaitu:
(gemeinschaft & gesellschaft) .
*
SUBJEK HUKUM : Pendukung hak terdiri dari badan hukum alam (manusia dewasa)
dan badan hukum buatan (organisasi yang berbadan hukum punya hak dan kewajiban).
*
*
*
*
OBJEK HUKUM : Segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum dan dapat
menjadi pokok suatu hubungan hukum bagi para subjek hukum. (contoh: benda yang
mempunyai nilai ekonomis merupakan objek hukum).
PERISTIWA HUKUM : Kejadian/ peristiwa yang akibatnya di atur oleh hukum.
peristiwa hukum di bagi 2 karena perbuatan subjek hukum (manusia atau badan hukum)
& karena bukan perbuatan subjek hukum (karena UU contoh: kelahiran, kematian
daluwarsa (melepaskan / mendapatkan = exstinctief / akuisitief ).
PERBUATAN HUKUM : Perbuatan subjek hukum yang akibat hukumnya di
kehendaki pelaku terbagi lagi menjadi dua yaitu: (bukan perbuatan hukum (contoh: jual
beli) & perbuatan hokum (contoh: zaakwarneming = > psl 1354 KUHPdt
&Onrechtmatigedaad = > psl 1365 KUHPdt atau 1401 BW ( Burgerlijk wetboek ).
HUBUNGAN HUKUM : Hubungan diantara subjek hukum yang di atur oleh hukum.
Dalam setiap hubungan hukum selalu terdapat hak dan kewajiban. Hubungan hukum
(HH) dapat dibagi :
1. HH. Bersegi satu = > timbul kewajiban saja ( hibah tanah)
2. HH. Bersegi dua = > timbul hak dan kewajiban ( jual beli )
3. HH. Sederajat = > ( suami isteri)
4. HH. Tidak sederajat = > penguasa dengan rakyat
5. HH. Timbal balik = > timbulkan hak dan kewajiban
6. HH. Timpang bukan sepihak = > pinjam meminjam
AKIBAT HUKUM : Akibat yang ditimbulkan oleh peristiwa hukum contoh timbulnya
hak dan kewajiban.
FUNGSI HUKUM : Peran yang dimiliki dan harus di laksanakan oleh hukum: