Dimana:
NPW = Net Present Worth
Ft = Aliran kas periode t
N = Umur/periode studi proyek
i* = Nilai ROR dari proyek/investasi
1
Karena NPW bisa bernilai positif atau negatif maka persamaan ROR dapat
ditulis
NPW: PWR PWE 0
N N
Dimana:
PWR = nilai present worth dari semua pemasukan
PWE = nilai present worth dari semua pengeluaran
Rt = penerimaan netto pada periode t
Et = pengeluaran netto pada periode t, termasuk investasi awal
Disamping menggunakan NPW, perhitungan ROR juga bisa dengan deret
seragam yang dirumuskan sbb :
EUAR EUAC 0
Dimana:
EUAR (Equivalent Uniform Annual Revenue) = Deret seragam yang
menyatakan pendapatan per tahun
EUAC (Equivalent Uniform Annual Cost) = Deret seragam yang
menyatakan pengeluaran per tahun
Contoh 5.1 :
Perhatikan aliran kas pada gambar dibawah ini. Hitunglah ROR dari aliran kas
tersebut !.
F = Rp.150 juta
0
1 2 7 8
P = Rp.50 juta
3
(P/F, i%, 8) = 0.3333
Bila i = 12%, maka (P/F,12%,8) = 0,4039
Bila i = 15%, maka (P/F,15%,8) = 0,3269
i (P/F, i%, 8)
12% 0,4039
i% 0,3333
15% 0,3269
Dilakukan interpolasi
15% i 0,3269 0,3333
15% 12% 0,3269 0,4039
15% i 0,0064
3% 0,077
i 15% 3%0,083116883
i 14,75%
A=Rp.5juta
0 1 2 3 8
P=Rp.50juta
i NPW 18% i
Rp.3.012.000 0
18% 15% Rp.3.012.000 - Rp.5.126.500
15% Rp.5.126.500
18% i Rp3.012.000
i% 0 3% Rp.8.138.500
i 18% 3%0,083116883
18% - Rp.3.012.000 i 16,89%
6
5.2. External Rate of Return (ERR)
Apabila hasil yang diperoleh diinvestasikan pada proyek lain dengan ROR
yang berbeda. Pada metode ini diperhitungkan tingkat bunga external (e)
dimana aliran kas yang dihasilkan suatu proyek setelah umur ekonomisnya dapat
diinvestasikan kembali ke proyek lain.
Secara umum semua aliran kas keluar dikonversi ke periode sekarang dengan
tingkat bunga (e%) per periode pemajemukan dan semua aliran kas masuk
dikonversi ke periode N dengan tingkat bunga e%. ERR adalah suatu tingkat
bunga yang menyebabkan kedua nilai tadi(setelah dikonversi) ekuivalen.
Persamaan ERR dapat ditulis sbb :
N N
Dimana:
Et = kelebihan pengeluaran atas penerimaan pada periode t
Rt = kelebihan penerimaan atas pengeluaran pada periode t
N = umur proyek atau horizon perencanaan
e = tingkat bunga pada investasi external
7
N
R F/P, e%, N - t
i’=? t 0
0
N
E P/F, e%, t
t 0
8
Contoh 5.3 :
Seperangkat peralatan baru diusulkan oleh seorang insinyur untuk
memperbaiki proses operasi pengelasan. Investasi awal adalah Rp.25juta dan
akan memiliki nilai sisa Rp.5juta pada akhir umurnya di akhir tahun ke lima.
Peralatan baru ini bisa menghemat Rp.8juta per tahun setelah dikurangi
ongkos-ongkos operasional. Misalkan MARR = e = 20% per tahun. Hitunglah
besarnya ERR dan berilah keputusan apakah usulan investasi ini diterima?
A=Rp.8juta
F=Rp.5juta
0 1 2 3 4 5
P=Rp.25 juta
Solusi Contoh 5.3 :
Rp.25juta (F/P,i%,5) = Rp.8juta (F/A,20%,5) + Rp.5juta
Rp.25juta (F/P,i%,5) = Rp.8juta (7,4416) + Rp.5juta
(F/P,i%,5) = Rp.64.532.800 / Rp.25juta
(F/P, i%,5) = 2,5813
9
(F/P,i%,5) = 2, 5813
Bila i = 20%, maka (F/P, 20%, 5) = 2,4883
Bila i = 25%, maka (F/P, 25%, 5) = 3,0518
Dilakukan interpolasi
i (F/P, i%, 5)
20% 2,4883
i% 2,5813
25% 3,0518
10
Contoh 5.4 :
Misalkan e=15% dan MARR = 20%, hitunglah ERR dari diagram aliran kas
dibawah ini dan putuskanlah apakah proyek ini dapat diterima !.
$6,000
0 1 2 3 4 5 6
$1,000
$5,000
$10,000
11
[P + Et(P/F, e%, t)] (F/P, i’%, N) = Rt (F/A, e%, 5)
[$10,000 + $5,000 (P/F, 15%, 1)] (F/P, i’%, 6) = $5,000 (F/A, 15%, 5)
[$10,000 + $5,000(0.8696)] (F/P,i’%,6) = $5,000(6,7424)
(F/P,i’%,6) = $33,712 / $14,348 = 2,3496
Bila i’ = 15%, maka (F/P, 15%,6) = 2,3131
Bila i’ = 18%, maka (F/P, 18%,6) = 2,6996
Dengan interpolasi
18% i' 2,6996 2,3496
i’ (F/P, i%, 6)
18% 15% 2,6996 2,3131
15% 2,3131 0,35
18% i' 3%
i’% 2,3496 0,3865
i' 18% 2,72%
18% 2,6996
i' 15,28%
Ternyata i’ lebih kecil dari MARR=20%. Sehingga usulan proyek investasi ini
tidak bisa diterima.
12
5.3 Explicit Reinvestment Rate of Return (ERRR)
Digunakan pada permasalahan dimana terdapat investasi lump sum tunggal
yang diikuti dengan aliran kas netto positif seragam pada akhir setiap
periode selama umur proyek atau investasi tersebut.
Nilai ERRR diperoleh dengan membagi keuntungan netto tahunan
(penerimaan dikurangi pengeluaran dikurangi ongkos-ongkos ekivalen
tahunan) dengan jumlah investasi awal. Secara matematis ERRR dapat
dirumuskan sbb :
ERRR
R E P SA/F, e%, N
P
Dimana:
R = penerimaan tahunan (deret seragam)
E = pengeluaran tahunan (deret seragam)
P = investasi awal
S = nilai sisa
N = umur proyek
e = tingkat bunga efektif tahunan dari alternatif investasi (nilai ini sering
sama dengan MARR)
13
Contoh 5.5 :
Perhatikan diagram aliran kas dibawah ini dengan memakai e=20% apakah
alternatif tersebut layak dilakukan bila dievaluasi dengan metode ERRR ?.
A = Rp.8juta
F=Rp.5juta
0
1 2 3 4 5
ERRR
Rp.8juta 0 Rp.25juta Rp.5juta A/F,20%,5
Rp.25juta
Rp.8juta Rp.20juta 0,1344
Rp.25juta
0,2125 21,25%
Karena ERRR > MARR maka alternatif tersebut layak dilaksanakan. 14
Multiple Rate of Return
Pada pembahasan sebelumnya selalu diasumsikan bahwa hanya ada satu ROR
untuk satu aliran kas, dimana aliran kas kumulatif hanya berubah sekali
biasanya dari negatif ke positif, aliran kas seperti ini disebut aliran kas
konvensional.
Apabila perubahan tanda pada aliran kas terjadi kumulatif terjadi lebih dari
sekali maka ada lebih dari satu nilai ROR, maka disebut aliran kas non
konvensional.
Tabel 5.1 Aliran Kas Konvensional dan Non Konvensional
Tipe Tanda aliran kas kumulatif pd periode Jumlah
perubahan tanda
0 1 2 3 4 5 6
Konvensional - + + + + + + 1
konvensional + + + - - - - 1
Non Konvensional + + + - + + + 2
Non konvensional - + - - + + + 3
Keterangan : + berarti aliran kas positif pd periode ybs
- berarti aliran kas negatif pd periode ybs 15
Contoh 5.6 :
Misalkan suatu proyek hanya berusia 2 tahun dengan aliran kas seperti
dibawah ini. Hitunglah nilai ROR dari proyek tersebut dan putuskan apakah
proyek tersebut layak diterima !.
Rp.600juta
0 2
1
Rp.250 juta
Rp.359,38 juta
16
Solusi Contoh 5.6 :
Dari gambar diatas dapat dibuat aliran kas sbb:
Mengingat terjadi dua kali perubahan aliran kas kumulatif maka mungkin
diperoleh 2 nilai ROR. Dengan analisa NPW sbb :
Rp.600juta Rp.359,38juta
NPW Rp.250juta
1 i 1 i 2
Kalikan persamaan diatas dengan (1+i)2
-Rp.250juta (1 + i)2 + Rp.600juta (1 + i) – Rp.359,38juta = 0
(1+i)2 -2,4(1+i) + 1,43752 = 0 ; misal (1+i) = a
a2 -2,40a + 1,43752 = 0
17
Selesaikan persamaan diatas dengan rumus - abc sebagai berikut:
b b 2 4ac
a 1,2
2a
- 2,4 - 2,42 4 x 1 x 1,43752
a 1,2
2x1
2,4 5,76 5,75008
a 1,2
2
Diperoleh nilai :
a1 = 1,15 sehingga i = 0,15 atau 15%
a2 = 1,25 sehingga i = 0,25 atau 25%
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa proyek tsb dapat diterima
apabila MARR berada antara 15% sampai 25%.
18
Tolak usulan proyek Terima usulan proyek Tolak usulan proyek
0
5 10 15 20 25 30
NPW
19
ANALISA ROR MENINGKAT
Pada kasus dimana terdapat sejumlah alternatif yang bersifat mutually
exclusive, maka pemilihan alternatif yang terbaik dilakukan dengan
analisa ROR meningkat (incremental rate of return/IROR) .
IROR adalah suatu tingkat bunga (ROR) yang dihasilkan oleh suatu
tambahan investasi awal suatu alternatif bila dibandingkan dengan
alternatif lain yang membutuhkan investasi awal yang lebih rendah.
IROR biasa disebut ROR marjinal / investasi tambahan / investasi
marjinal
20
Penentuan Alternatif terbaik dengan IROR sbb:
21
Contoh 5.7 :
Untuk pengembangan supermarket, seorang investor sedang
mempertimbangkan 5 lokasi yaitu di A, B, C, D dan E. Data dari investasi awal
dan pendapatan tahunan dari kelima alternatif tersebut dapat dilihat pada
tabel di bawah ini. Semua alternatif berumur 5 tahun. Tentukanlah alternatif
mana yang terbaik berdasarkan metode ROR meningkat (IROR) bila MARR
sebesar 6% per tahun.
Alternatif A B C D E
22
Solusi Contoh 5.7 :
Menghitung ROR masing-masing Alternatif :
A : NPW = 105(P/A, i%, 5) – 400 = 0
(P/A, i%,5) = 400/105 = 3,8095
Bila i = 9%, maka (P/A,9% 5) = 3,8897
Bila i = 10%, maka (P/A,10% 5) = 3,7908
Dengan interpolasi diperoleh i = 9,8%
Alternatif diurutkan :
Alternatif B D C A E
Investasi 100 200 300 400 500
Pendapatan/tahun 35 60 76 105 125
Bandingkan Alternatif, kemudian cari IROR :
# Bandingkan B dengan D
Investasi tambahan = 200 – 100 = 100
Pendapatan/tahun tambahan = 60 – 35 = 25
IROR (B D) : 25 (P/A, i%, 5) - 100 = 0
(P/A, i%, 5) = 100/25 = 4
Bila i = 7%, maka (P/A,7%,5) = 4,1002
Bila i = 8%, maka (P/A,8%,5) = 3,9927
Dengan interpolasi diperoleh i = 7,9%
IROR > MARR maka pilih D, maka alternatif B tidak dipertimbangkan lagi. 24
# Bandingkan D dengan C
Investasi tambahan = 300 – 200 = 100
Pendapatan/tahun tambahan =76 – 60 = 16
IROR (D C) : 16 (P/A, i%, 5) - 100 = 0
(P/A, i%, 5) = 100/16 = 6,25
IROR negatif sehingga pilih alternatif D, maka alternatif C tidak
dipertimbangkan lagi.
# Bandingkan D dengan A
Investasi tambahan = 400 – 200 = 200
Pendapatan/tahun tambahan = 105 – 60 = 45
IROR (D A) : 45 (P/A, i%, 5) - 200 = 0
(P/A, i%, 5) = 200/45 = 4,4444
Bila i = 4%, maka (P/A,4%,5) = 4,4518
Bila i = 5%, maka (P/A,5%,5) = 4,3295
Dengan interpolasi diperoleh i = 4,1%
IROR < MARR maka pilih D, alternatif A tidak dipertimbangkan lagi.
25
# Bandingkan D dengan E
Investasi tambahan = 500 – 200 = 300
Pendapatan/tahun tambahan =125 – 60 = 65
IROR (D E) : 65 (P/A, i%, 5) - 300 = 0
(P/A, i%, 5) = 300/65 = 4,6154
Bila i = 2%, maka (P/A,2%,5) = 4,7135
Bila i = 3%, maka (P/A,3%,5) = 4,5797
Dengan interpolasi diperoleh i = 2,7%
IROR < MARR maka pilih alternatif D
26